Anda di halaman 1dari 12

PENGUKURAN PEMBAGI ARUS DAN PEMBAGI TEGANGAN

1. Tujuan Praktikum

Menjelaskan karakteristik rangkaian pembagi arus dan pembagi


tegangan
Menghitung nilai tegangan dan arus dalam rangkaian pembagi arus dan
pembagi tegangan secara teori
Mengukur nilai tegangan dan arus dalam rangkaian pembagi arus dan
pembagi tegagan secara praktek
Membandingkan hasil perhitungan dengan pengukuran

2. Alat dan bahan

1. Modul rangkaian 1 buah


2. Power supply 1 buah
3. Kabel penjepit 2 buah
4. Multimeter analog 1 buah

3. Set-Up perangkat
3.1. Multimeter analog
Multimeter analog merupakan multimeter dengan penunjukan jarum
ukur, banyak digunakan karena harga murah. Namun hasil ukur lebih
sulit karena skala ukur pada display cukup banyak aplikasi multimeter
analog.
Adapun prosedur kalibrasi multimeter analog :
1. Kalibrasi pengukuran tegangan dan arus
Dilakukan diawal sebelum pengukuran dilakukan, posisi
jarum berada di angka nol sebelah kiri, atur jarum dengan
pengatur skala agar tidak rusak.
2. Kalibrasi pengukuran resistor
Skala pemilih diarahkan pada batas ukur ohm meter terlebih
dahulu, probe (+) dan (-) dihubungkan saling bersentuhan. Lalu
atur jarum skala sampai menunjuk angka nol sebelah kanan.
3. Pengukuran tegangan DC
Skala yang diambil harus lebih besar dari tegangan yang
akan diukur. Pemasangan voltmeter pada rangkaian adalah
paralel. Adapun prosedur daripada pengukuran ini adalah :
a.Selektor diatur pada posisi DCVolt
b. Skala batas ukur dipilih sesuai perkiraan kita terhadap
besar tegangan
c. Jika pengukuran tidak diketahui nilainya, maka batas ukur
memakai skala tertinggi
d. Peletakan probe merah pada (+) dan probe hitam pada (-)
dan tidak boleh terbalik.

4. Pengukuran tegangan AC
Adapun prosedur pengukuran tegangan AC adalah :
a. Selektor pada posisi ACVolt
b. Skala dipilih sesuai perkiraan kita
c. Probe dihubungkan ke titik tegangan yang akan diukur
d. Pemasangan probe harus tepat
5. Pengukuran arus
Metode pemasangan amperemeter pada rangkaian ini
adalah seri. Adapun prosedur pengukuran arus adalah :
a. Selektor diatur pada posisi 250mA
b.Amperemeter dipasang secara seri, probe merah menuju
(+) beban dan probe hitam menuju (-) beban
6. Pengukuran resistor
Kalibrasi dilakukan sebelum digunakan dengan cara
menghubung singkat colok ukur dan mengatur jarum pada posisi
angka nol. Adapun prosedur pengukuran resistor :
a. Selektor diputar pada posisi 1x
b. Colok ukur dihubungkan ke resistor yang akan diukur

4. Teori dasar
4.1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri disebut juga rangkaian pembagi tegangan, dimana
arus yang mengalir pada resistor rangkaian adalah sama. Tegangan
pada rangkaian seri adalah berbeda tergantung nilai resistornya. Untuk
resistansi total dari rangkaian seri, dapat dirumuskan :

Rtotal = R1 + R2 +R3

Jika arus yang mengalir adalah sama, maka besarnya tegangan total
berdasarkan hukum OHM adalah sebagai berikut :

Vtotal = V1 + V2 + V3
atau
Vtotal = (I1.R1) + (I2.R2) + (I3.R3)

Karena I (arus) adalah sama, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

Vtotal = I . (R1+R2+R3)

4.2. Rangkaian paralel


Rangkaian paralel disebut juga rangkaian pembagi arus, dimana
tegangan yang mengalir pada resistor rangkaian adalah sama. Arus
pada rangkaian paralel adalah berbeda. Rumus untuk nilai resistansi
total dari rangkaian paralel adalah :

1
Rtot 1
R1 R12 R13

Pada rangkaian paralel, tegangan di setiap resistornya adalah sama.


maka dapat dirumuskan :

I1 V
R1 I2 V
R2 I3 V
R3

Karena tegangannya sama, maka :

I V .( R11 R12 1
R3 )

5. Prosedur praktikum
Adapun langkah-langkah pengukuran rangkaian pembagi arus dan
pembagi tegangan, sebagai berikut :
5.1. Pengukuran rangkaian pembagi tegangan :
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Lakukan kalibrasi pada multimeter analog
c. Atur tegangan 6 volt pada power supply
d. Pasang kabel penjepit merah di (+) dan hitam di (com) pada power
supply
e. Sambung kabel solid yang ada sesuai jalurnya
f. Pasang kabel penjepit merah di (+) dan yang hitan di (-) pada modul
rangkaian
g. Atur skala 10V pada multimeter
h. Letakkan probe merah dan hitam pada ujung-ujung V1 dan
sumber tegangan
i. Catat hasil pengukuran pada tabel praktikum 1.1
j. Lakukan hal sama saat kita mengukur V2, dan catat hasil pada tabel
1.1

5.2. Pengukuran rangkaian pembagi arus :


a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Lakukan kalibrasi pada multimeter analog
c. Atur tegangan 6 volt pada power supply
d. Pasang kabel penjepit merah di (+) dan hitam di (com) pada power
supply
e. Sambung kabel solid yang ada sesuai jalurnya
f. Pasang kabel penjepit merah di (+) dan yang hitan di (-) pada modul
rangkaian
g. Atur skala 2,5mA pada multimeter
h. Letakkan probe merah dan hitam pada ujung-ujung A1 dan sumber
tegangan
i. Catat hasil pengukuran pada tabel praktikum 1.1
j. Lakukan hal sama saat kita mengukur A2, dan catat hasil pada tabel
1.1

6. Hasil dan dokumentasi


6.1. Hasil praktikum
Tabel 1.1 Tabel hasil pengukuran dan perhitungan

Nilai arus Nilai arus Nilai Nilai Tegangan


1 2 tegangan 1 tegangan 2 sumber
(I1) (I2) (V1) (V2) (Volt)
Hasil 1,5 A 1,8 A 6V 6V 6V
pengukuran
Hasil 1,5 A 1,8 A 5,85 V 5,9 V 6V
perhitungan

6.2. Hasil dokumentasi

Pengukuran A1
Pengukuran A2
Pengukuran V1
Pengukuran V2
7. Analisis data

3I6,9V1 R1
V
,5 A
1

I2 V
R2 6V
3, 3 1,8 A

V1 I1xR1 1,5x3,9 5,85V


V 2 I 2 xR2 1,8 x3,3 5,9V

8. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan
bahwa nilai antara pengukuran dan perhitungan ada perbedaan selisih yang
tidak terlalu banyak. Hal itu dapat kita maklumi karena jika nilai perhitungan
dibulatkan, maka nilai tersebut akan sesuai dengan hasil pengukuran. Dan
jika modul tersebut dapat diukur, maka modul tersebut telah berhasil dibuat
dan siap dipakai.

Anda mungkin juga menyukai