Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... 1


RANGKAIAN RC ............................................................................................ 2
RANGKAIAN RL ............................................................................................. 5
MEDAN MAGNET BUMI .................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 1


PERCOBAAN I
RANGKAIAN RC

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami hubungan antara teori dan praktek tentang rangkaian RC.
2. Dapat melihat perbedaan tegangan yang terukur pada R dan C dalam
rangkaian.
3. Dapat menghitung Xc dari rangkaian.
4. Dapat mengetahui selisih fasa rangkaian.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Power Suplly (Sumber arus AC)
2. Multimeter (Voltmeter AC) 2 buah
3. Kapasitor 100 𝜇𝐹 1 buah
4. Resitor 100 Ω 1 buah
5. Kabel penghubung secukupnya

III. TEORI SINGKAT


Jika suatu rangkaian RC seri diberikan arus listrik, akan terjadi aliran tapi lama
kelamaan akan berubah menuju nol. Arus yang berubah monoton ini disebut arus
transisen.
R C

Beda tegangan antara kapasitor akan naik dari nol hingga mencapai harga
konstan yaitu GGL dari baterai. Cepat lambatnya tutupnya arus dan naiknya
tegangan bergantung pada R dan C. Bila C tetap, makin besar R makin lambat
perubahan arus atau tegangan. Dan jika R dianggap tetap, makin besar C makin
lambat perubahan arus atau tegangan.
Secara matematik dapat kita tulis menjadi,

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 2


V = iR – E = - Vc …………………………… (1)
Vc = q(t)/C ………………………….... (2)
Jadi - Vc = iR – E
= iR – E = -q(t)/C………………………(3)
Dengan menurunkan persamaan diatas akan didapat untuk t = 0 menjadi q(t) = 0
sehingga :
i = E/R ………………………(4)
Vc = - E (1-e-t/RC)
Untuk sumber tegangan yang berubah terhadap waktu persamaan 4 menjadi :
dv/dt = R di/dt + 1/C i(t)
Bila besar tegangan sumber;
Vs = Vm cos  t.
Menggunakan persamaan 5 didapatkan
i(t)/t + R di/dt = dVs(t)/dt
Solusi dari persamaan diatas adalah
Im/  C sin (  t +  ) + Rim cos (  t +  ) = Vm cos  t
Dengan Im dan  tetap dan t = 0, maka

Im/  C sin  + R Im cos  = Vm


Im = Vm/R2 + (1/  /C)2
Tg = 1/R  C = Vc/VR = Xc/XR
Karena arus dan tegangan bersifat sinusoidal,maka imdensinya dalam bentuk
kompleks yaitu :
Z = R2 + Xc2
Z = R + 1/j  C = R – jXc

IV. PROSEDUR KERJA


1. Susunlah rangkain seperti gambar dibawah ini :

VR VC

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 3


2. Catatlah pengukuran tegangan pada C dan R
3. Naikan tegangan sumber.
4. Catat kembali penunjukan masing-masing voltmeter.
5. Ulangi langkah 1 - 4 dengan mengganti R sedang C tetap.

V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Tuliskan beberapa penggunaan rangkaian R-C.
2. Adakah perbedaan pengukuran tegangan memakai voltmeter dan memakai
osiloskop,jika ada jelaskan.
3. Sebutkan beberapa sifat rangkaian R-C.

VI. PERTANYAAN
1. Hitung jumlah aljabar dari VR dan VC.
2. Jumlahkan secara vektor tegangan di R dan C.
3. Bandingkan pengukuran secara total dan jumlah secara total tegangan
dengan cara vektor untuk R dan C.
4. Hitung reaktansi kapasitif dari rangkaian R-C dengan menggunakan grafik.
5. Buat perhitungan ralat dari perhitungan-perhitungan diatas.

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 4


PERCOBAAN II
RANGKAIAN RL

I. TUJUAN
1. Memahami hubungan antara teori dengan praktek rangkaian R-L.
2. Dapat mengetahui hubungan antara VR dan VL dalam rangkaian R-L.
3. Dapat menghitung reaktansi induktif dari pengukuran tegangan.
4. Dapat menghitung beda fase rangkaian.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Multimeter (Voltmeter AC)
2. Resistor 100 Ω 1 buah
3. Kabel penghubung secukupnya
4. Power Supply 1 buah
5. Induktor 20 kumparan 1 buah

III. TEORI SINGKAT


Jika dalam suatu rangkaian mendapat perubahan arus di/dt yang besar dan
menimbulkan perubahan fluks diinduktor sehingga GGL imbas.
I= - d  /dt = d  /di di/dt = -L di/dt (1)
Menurut hukum lenz, arah GGL induksi ini akan melawan penyebabnya,
selanjtnya GGL induksi akan makin kecil, sebab perubahan GGL imbas ujung
konduktor menjadi 0. Lihat gambar dibawah.
i
E

t t

Secara matematis, bila hambatan dalam arus searah dan induktor diabaikan,
Es + Ei = iR (2)
Es = iR + Ldi/dt + iR (3)
Solusi persamaan ini adalah :

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 5


i(t) = Es/R (1-e-R/Lt) (4)
Dan tegangan induktornya adalah
Ei(t) = -Ese-R/Lt (5)
Jika sumber tegangan diganti dengan sumber tegangan yang berubah terhadap
waktu, maka :
Ldi/dt + iR = Vs(t) (6)
Jika tegangan sumber adalah
Vs(t) = 2Vs cos wt atau dalam bentuk kompleks
Vs(t) = 2 Vs ejwt (7)
Dan arus adalah
i(t) = 2 I ejwt (8)
Bila persamaan (7) dan (8) dimasukan ke persamaan (6)
L(jw) 2 Iejwt + R 2Iejwt = 2 Vs ejwt
Karena berlaku untuk semua harga waktu, maka
I = Vs/(R + jwL) = Vs/Z (9)
Dengan, Z = R + jwL = R + jXL
XL = reaktansi induktif
Beda fase didefinisikan sebagai,
tg  = Xl/R = Vl/VR (10)
Sedangkan impedansi rangkaian adalah
Z = V zz = V R2 + XL2 (11)

IV. PROSEDUR KERJA


1. Susunlah seperti gambar dibawah

L R

V V

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 6


2. Catat tegangan yang terbaca pada kedua voltmeter.
3. Rubahlah tegangan sumber kemudian catat kembali penunjukan pada
voltmeter.
4. Lakukan point 3 beberapa kali.
5. Ulangi point 1 - 4 dengan R yang berbeda.

V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa kegunaan dari induktor.
2. Sebutkan beberapa penggunaan dari rangkaian R-L.
3. Apakah ada perbedaan tegangan pada penunjukan voltmeter AC dan pada
penunjukan dengan memakai osiloskop?

VI. PERTANYAAN
1. Hitung beda yang terjadi dari rangkaian
2. Buat grafik antara VR dan VL dan hitung XL dari grafik tersebut.
3. Hitung impedansi rangkaian
4. Buat perhitungan ralat dari kesalahan yang terjadi.

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 7


PERCOBAAN III
MEDAN MAGNET BUMI

I. TUJUAN
1. Menentukan nilai medan magnet pada komponen horizontal dan medan
magnet total.
2. Menentukan besar sudut dip medan magnet bumi.

II. TEORI
Medan magnet adalah daerah sekitar magnet yang masih terpengaruh magnet
tersebut. Garis-garis gaya medan magnet memusat ke kedua kutub magnet.
William Gilbert tahun 1600 menyatakan bahwa jarum kompas selalu menunjuk
ke arah utara dan selatan Kutub Magnet Bumi. Jarum kompas dalam medan
magnet mempunyai kedudukan sejajar dengan garis gaya magnet di tempat itu
(Akhadi dan Hasnel, 1999; Budiyanto, 2013). Gaya yang bekerja pada jarum
kompas tergantung pada intensitas medan magnet yang merupakan hasil bagi
antara gaya yang dihasilkan kutub magnet dengan kekuatan kutub magnet.
Intensitas medan magnet diukur dengan magnetometer, besarnya berkisar
25.000 gamma dekat ekuator dan 70.000 gamma di sekitar kutub (Rusydy,
2012).
Medan magnet utama bumi tidak konstan tetapi mengalami perubahan terhadap
waktu, sesuai keadaan di dalam bumi yaitu keadaan batuan pada kerak bumi
yang dipengaruhi oleh aktivitas di dalam inti bumi. Hal tersebut ditunjukkan
dalam studi paleomagnetik bahwa banyak batuan di kerak bumi yang saling
bersebelahan memiliki arah kutub kemagnetan yang berkebalikan. Perubahan
kemagnetan bumi akibat aktivitas bumi itu sendiri. Besarnya variasi dari aktivitas
bumi ini untuk setiap tempat tidak sama. Beberapa ahli menduga perubahan
tersebut diakibatkan aktivitas arus konveksi yang berada di dalam inti bumi yang
menimbulkan kelistrikan sehingga medan magnet yang ditimbulkan
mempengaruhi medan magnet di sekitarnya (BMKG, 2012; Rachman, 2010;
Rusydy, 2012).

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 8


Perbedaan temperatur, tekanan dan komposisi dari inti bumi menyebabkan
adanya arus konveksi dimana bahan yang memiliki kerapatan besar akan
tenggelam dan yang memiliki kerapatan yang lebih rendah akan bergerak ke atas.
Aliran besi cair yang dihasilkan dari arus konveksi tersebut memungkinkan
timbulnya arus listrik akibat adanya perpindahan elektron kemudian
menimbulkan medan magnet bumi utama. Dalam teori magnetohidrodinamik
yang dikemukakan oleh W.M. Elasasser dan E.C. Bullard, menyatakan bahwa di
dalam inti bumi terdapat aliran fluida yang terionisasi sehingga menimbulkan aksi
dinamo oleh dirinya sendiri (Self-exiting dynamo action) yang dapat menimbulkan
medan magnet utama bumi (BMKG, 2012; Rachman, 2010).
Sedangkan medan luar bumi merupakan hasil ionisasi atmosfer yang ditimbulkan
oleh sinar ultraviolet dari matahari. Pengaruh medan luar terhadap medan
magnet bumi hanya sebesar 1% dari medan total. Matahari memancarkan arus
tetap yang terdiri dari atom hidrogen terionisasi (proton) dan elektron yang
menjalar melalui tata surya dengan kecepatan supersonik. Angin matahari yang
muncul berinteraksi secara kuat dengan medan magnet bumi yang menyebabkan
terjadinya badai magnetik sehingga nilai medan magnet bumi mengalami
perubahan (Akhadi dan Hasnel, 1999; BMKG, 2012; Rachman, 2010).
Di Bumi, kutub utara magnetis terletak di tepi Samudera Arktika sementara
kutub selatan magnetis terletak di tepi daratan Antartika. Posisi kutub utara
magnetis tidak berimpit dengan kutub utara geografis demikian halnya kutub
selatan magnetis dengan kutub selatan geografis. Ketidak berimpitan tersebut
membuat jarum kompas (yang selalu mengarah ke kutub utara magnetis)
senantiasa membentuk sudut tertentu terhadap arah utara sejatinya. Sudut
tersebut dikenal sebagai deklinasi magnetik, yang nilainya berbeda-beda untuk
tiap titik di muka Bumi (Budiyanto, 2013). Bila ditelaah lebih lanjut, sumbu
geomagnet (yakni garis lurus penghubung kutub utara-selatan magnetis di dalam
tubuh Bumi) ternyata tidak berimpit dengan sumbu rotasi Bumi, melainkan
membentuk sudut 11,5o. Di sisi lain, sumbu geomagnet sendiri pun tidaklah
simetris, sehingga posisi kutub selatan magnetis tidak persis di proyeksi titik-
lawan kutub utara magnetisnya, melainkan berselisih jarak hingga 2.700 km
(Rusydy, 2012).

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 9


Berdasarkan hasil penelitian sumber medan magnet utama bumi yang berasal
dari dalam bumi akibat pengaruh rotasi bumi sehingga material magnetis di inti
bumi termagnetisasi karena perputaran bumi pada porosnya. Bumi memiliki dua
kutub yang sering dikenal sebagai “Geomagnetic Poles” yang merupakan kutub
teoritis dimana sumbu magnet membentuk sudut 11,5º dengan sumbu rotasi
bumi, yaitu pada (Geokov, 2012; Rachman, 2010):
1. Kutub utara magnet terletak di Canadian Artic Island dengan lintang: 75.5º
LU dan bujur: 100.4º BB.
2. Kutub selatan magnet terletak di Coast of Antartica south of Tasmania
dengan lintang: 66.5º LS dan bujur: 140º BT.
Besarnya medan magnet bumi bervariasi di permukan bumi. Komponen
horizontal medan magnet bumi mengarah ke utara (magnetik selatan). Ujung
utara jarum kompas tertarik pada ujung selatan medan magnet bumi. Jadi kutub
yang disebut “utara” sebenarnya adalah kutub magnet selatan. Jumlah sudut
total dari medan magnet ini berasal dari arah horizontal (Budiyanto, 2013;
Rusydy, 2012). Sudut ini (𝜃) disebut sudut magnet (dip angle). Contoh untuk
bagian bumi sebelah utara ditunjukkan dalam gambar 1.

Sumber: (Hanks, 2011; USGS, 2012; Wikipedia, 2013)


Gambar 1. Komponen dari Medan Magnet (Belahan Bumi Utara)
Dari gambar 1 di atas dapat diuraikan persamaan untuk menentukan nilai sudut
dip sebagai berikut

Keterangan:
θ = Sudut dip (o)

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 10


BHorizontal = Medan magnet mendatar (Tesla)
BTotal = Medan magnet total (Tesla)
1 Gauss = 0,0001 Tesla
Sudut dip tersebut merupakan sudut antara medan magnetik total dengan bidang
horizontal. Selain sudut dip terdapat pula sudut inklinasi dan sudut deklinasi.
Sudut inklinasi adalah sudut antara medan magnetik total dengan bidang
horizontal yang diukur dari bidang horizontal menuju arah vertikal ke bawah.
Selain itu terdapat pula sudut deklinasi yang merupakan sudut antara utara
magnetik dengan komponen horizontal yang diukur dari utara menuju ke timur
(Budiyanto, 2013; Wikipedia, 2013).

Sumber: (Geokov, 2012; Wikipedia, 2013)


Gambar 2. Sudut Inklinasi dan Deklinasi
Nilai magnet bumi merupakan besaran vektor total magnet bumi (F) dan dapat
dinyatakan dalam komponen-komponennya. Komponen medan magnet bumi
dapat diuraikan sebagai berikut:

Sumber: (Eksplorasi Lab, 2009; Wikipedia, 2013)


Gambar 3. Komponen Medan Magnet Bumi

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 11


Keterangan:
1. Vektor X, Y, dan H terletak pada bidang horizontal dimana komponen X
berada disepanjang sumbu geografis, komponen Y pada timur geografis dan
H pada komponen horizontal.
2. Vektor Z merupakan komponen vertikal medan magnet bumi.
3. Vektor F merupakan komponen total medan magnet yang terletak pada
bidang vertikal yang memuat komponen H dan Z.
4. Sudut D merupakan sudut deklinasi yang dibentuk oleh arah utara
sebenarnya (X) dengan komponen horizontal (H).
5. Sudut I merupakan sudut inklinasi yang besarnya ditentukan oleh vektor H
dan F. Hubungan medan magnet antar tiap komponennya dapat dinyatakan
melalui persamaan berikut:
Z = F Sin I (2)
H = F Cos I (3)
X = H Cos D (4)
Y = H Sin D (5)
F² = H²+Z² = X²+Y²+Z² (6)

III. ALAT DAN BAHAN


1) Sensor medan magnet kode Cl-6520A 1 unit
2) Zero Gauss 0 kode EM-8652 1 unit
3) Sensor gerak rotasi kode Cl-6538 1 unit
4) Kompas kode SF-8619 1 unit
5) Meja klem universal kode ME-9376 1 unit
6) Stanless steel rod (non magnetic) kode ME-8736 1 unit
7) Klem pengatur sudut kode ME-8744 1 unit
8) Penghubung Scienceworkshop 500 atau 750 kode Cl-6400 1 unit
9) DataStudio Software kode Cl-6870 1 unit

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 12


IV. RANCANGAN EKSPERIMEN

Sumber: (Hanks, 2011)


Gambar 4. Rancangan Eksperimen
Keterangan: (1) Klem Meja; (2) Stainless Steel Rod; (3) Zero Gauss; (4) Kompas;
(5) Busur; (6) Pemutar Sensor Gerak Rotasi; (7) Sensor Gerak Rotasi; (8) Sensor
Medan Magnet; (9) Interface; (10) Tombol Perbesaran Sensor; (11) Tare Button;
(12) Tombol Arah Medan Magnet; (13) Chanel 1 dan 2 (untuk Probe Sensor
Gerak Rotasi); (14) Chanel A (untuk Probe Sensor Medan Magnet).

V. LANGKAH KERJA
1. Pemasangan Alat
a. Pasang klem pengatur sudut pada sensor gerak rotasi.
b. Pasang alat dan bahan sesuai dengan gambar 4.a.
c. Jauhkan kompas dari sensor medan magnet agar tidak mengganggu.
d. Hubungkan probe sensor gerak rotasi di chanel 1 dan 2 pada interface.
e. Hubungkan probe sensor medan magnet di chanel A pada interface.
f. Atur perbesaran 100x yang tertera pada sensor medan magnet.
g. Buka file pada DataStudio bernama "Earth Mag Field".

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 13


2. Komponen Horizontal Medan Magnet Bumi
a. Agar sensor medan magnet berputar secara horizontal, atur klem sensor
gerak rotasi tegak lurus dengan sensor medan magnet (membentuk 90 o).
b. Lakukan kalibrasi dengan menyisipkan Zero Gauss pada sensor medan
magnet dan tekan tombol tare. Klik START pada Data Studio. Putar
sensor medan magnet sepanjang 360o searah jarum jam secara perlahan.
c. Untuk mengukur medan magnet pada komponen horizontal lepaskan
Zero Gauss pada sensor medan magnet. Kemudian klik START pada
DataStudio. Putar sensor medan magnet sepanjang 360 o searah jarum
jam secara perlahan. DataStudio secara otomatis akan berhenti ketika
mencapai sudut 360o.
d. Untuk mengurangi gangguan magnetik dari rangkaian tersebut,
masukkan faktor penghalus (coba 8) ke alat penghitung DataStudio.
Contoh: B= smooth (8,smooth(8,x). tekan Accept. Sehingga tampak
grafik baru dengan data yang lebih halus.
e. Gunakan smart cursor untuk mengukur dari titik tertinggi ke titik
terendah dan mentukan nilai maksimal komponen horizontal medan
magnet.
3. Medan Magnet Total
a. Agar sensor medan magnet berputar pada secara vertikal, atur klem
sensor gerak rotasi pada sudut 0o pada busur.
b. Lakukan kalibrasi dengan menyisipkan Zero Gauss pada sensor medan
magnet dan tekan tombol tare. Klik START pada DataStudio. Putar
sensor medan magnet 360o berlawanan arah jarum jam secara perlahan.
c. Untuk mengukur medan magnet total lepaskan Zero Gauss pada sensor
medan magnet. Kemudian klik START pada DataStudio. Putar sensor
medan magnet sepanjang 360o berlawanan arah jarum jam secara
perlahan. DataStudio secara otomatis akan berhenti ketika mencapai
sudut 360o.
d. Untuk mengurangi gangguan magnetik dari rangkaian elektronik,
masukkan faktor penghalus (coba 8) ke alat penghitung datastudio.

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 14


Contoh: B= smooth (8,smooth(8,x). tekan Accept. Sehingga tampak
grafik baru dengan data yang lebih halus.
e. Gunakan smart cursor untuk mengukur besar medan magnet dari titik
tertinggi ke titik terendah dan untuk mentukan nilai maksimal dari
komponen total medan magnet.

4. Sudut Dip
a. Gunakan besar medan magnet pada komponen horizontal dan medan
magnet total untuk menentukan besarnya sudut dip.
b. Perhatikan grafik yang terbentuk, tentukan besar sudut ketika medan
magnet total bernilai maksimum dan minimum serta besar sudut ketika
medan magnet pada sumbu horizontal bernilai maksimum dan minimum.
Pergeseran dari besar kedua sudut yang terbentuk pada komponen total
dan komponen horizontal merupakan sudut dip.
c. Bandingkan besar sudut dip berdasarkan langkah (a) dan (b) dengan
sudut dip yang terbentuk pada kompas.
CATATAN:
• Selama eksperimen, jauhkan peralatan dari semua sumber medan magnet dan
bahan feromagnetik.
• Lakukan kalibrasi setiap akan mengukur nilai medan magnet.
• Saat kalibrasi dilakukan, pastikan grafik yang terbentuk pada DataStudio berupa
garis lurus horizontal.
• Jauhkan kompas dari peralatan selama eksperimen.
• Nilai medan magnet hasil pengukuran pada DataStudio dalam satuan Gauss.
Lakukan konversi satuan dari Gauss ke Tesla, 1 Gauss = 0,0001 Tesla

VI. RANCANGAN DATA


1. Medan Magnet Bumi pada Komponen Horizontal
Percobaan Medan Magnet Maksimal (Gauss) Sudut θH (o)
1
2
3
4
5

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 15


2. Medan Magnet Total
Percobaan Medan Magnet Maksimal (Gauss) Sudut θT (o)
1
2
3
4
5

3. Sudut Dip

Medan Magnet Sudut dip = θ (o)


Percobaan Maksimal (Tesla)* 𝐵𝐻𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙
𝜃 = 𝐴𝑟𝑐𝐶𝑜𝑠 θ = θT - θH
Horizontal Total 𝐵𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
1
2
3
4
5
*(1 Gauss = 0,0001 Tesla)
VII. PERTANYAAN EKSPERIMEN
1. Pada sudut berapa terjadi, medan magnet maksimum baik untuk komponen
medan magnet horizontal dan medan magnet total ?
2. Apakah sudut tersebut sesuai dengan arah magnet bumi seperti yang
ditunjukkan oleh jarum kompas ? Mengapa demikian ?
3. Apakah sudut dip pada eksperimen ini terjadi di utara atau selatan sumbu
horizontal bumi ? Mengapa demikian ?
4. Apakah lokasi pengamatan mempengaruhi besarnya sudut dip ? Mengapa
demikian ?

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 16


DAFTAR PUSTAKA

Akhadi, Mukhlis dan Hasnel Sofyan. 1999. Medan Magnet Bumi: Pelindung Radiasi
Bagi Penduduk Bumi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Keselamatan Radiasi
dan Biomedika Nuklir, Batan. Buletin ALARA 2 (3): 27-32
BMKG. 2012. Rekaman Badai Magnet di Stasiun Magnit BMKG. [serial online].
http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/Magnet_Bumi/. [1 Mei 2013]
Budiyanto. 2013. Teori Kemagnetan Bumi. [serial online].
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xii/12620/. [ 1Mei 2013]
Eksplorasi Lab. 2009. Buku Panduan Praktikum Geomagnetik. Laboratorium Geofisika
Eksplorasi. Jurusan Teknik Geofisika. Fakultas Teknologi Mineral. Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”. Yogyakarta
Geokov. 2012. Magnetic Declination - Magnetic Inclination (Dip). [serial online].
http://geokov.com/education/magnetic-declination-inclination.aspx. [1 Mei
2013]
Hanks, Ann. 2011. Earth's Magnetic Field EX-9913. [serial online]. Modul PASCO.
http://facstaff.gpc.edu/~anduwima/Physics%20labs/Earth's%20
Magnetic%20Field.pdf. [1 Mei 2013]
Rachman, Basuni. 2010. Kemagnetan Bumi dan Sifat Panas Bumi. [serial online].
http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIK
SA_UNTUK_SD/BBM_11.pdf. [1 Mei 2013]
Rusydy, Ibnu. 2012. Medan Magnet Sebagai Perisai Bumi. [serial online].
http://www.ibnurusydy.com/medan-magnet-sebagai-perisai-bumi/. [1 Mei
2013]
USGS. 2012. Dip. [serial online]. http://earthquake.usgs.gov/learn/glossary/?
term=dip. [1 Mei 2013]
Wikipedia. 2013. Strike and Dip. [serial online].
http://en.wikipedia.org/wiki/Strike_and_dip. [1 Mei 2013]

MODUL PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET 17

Anda mungkin juga menyukai