Anda di halaman 1dari 8

LANDASAN TEORI

Rangkaian R-L merupakan Rangkaian yang berisi tahanan dan induktor, Karena seluruh
rangkaian memiliki tahanan dan induktansi diri, analisis suatu rangkaian RL dapat diberlakukan
untuk batas-batas tertentu pada seluruh rangkaian. Seluruh rangkaian juga memiliki kapasitansi
di antara bagian rangkaian pada potensial yang berbeda. Induktansi diri rangkaian mencegah arus
naik atau turun seketika. Rangkaian-rangkaian yang mengandung kumparan atau solenoida
dengan banyak lilitan memiliki induktansi diri yang besar. Kumparan atau solenoida tersebut
disebut dengan induktor. Induktansi diri pada rangkaian luar induktor sering diabaikan (Tipler,
2001 : 301).
Tegangan pada resistor VR sevase dengan arus I, tegangan pada indikator VL mendahului arus
p/2 rad atau 900, dan tegangan pada kapasitor tertinggaldari arus p/2 rad atau 900. Dengan
demikian dapat di tulis :
VR = ImR sin wt = VmR sin wt
VL = ImXL sin (wt + 900 ) = VmL sin (wt + 900 )
Jika kita pilih sudut wt pada sumbu x, maka diagaram fasor untuk arus I, tegangan, maka harus
ada penambahan dari Vc untuk memperoleh grafik 900
VR, VL, dan VC akan tampak seperti pada gambar di bawah ini.

(Bob Foster,2003: 264-267)

Rangkaian seri resistor ( R ) pada sebuah resistor meupakan fungsi waktu pada sebuah
gelombang sinusida, arus dan tegangannya memiliki fase yang sama
Gambar 26-26 menunjukkan suatu rangkaian R-L yang di dalamnya terdapat kumparan L dan
hambatan R yang dihubungkan secara seri dengan baterai dengan ggl ε0 dan saklar S. Hambatan
R meliputi hambatan kumparan inductor dan induktansi bagian lain rangkaian tersebut dapat
diabaikan dibandingkan dengan induktansi induktor. Saklar mula-mula terbuka sehingga tidak
ada arus dalam rangkaiannya. Setelah saklar ditutup, arus masih nol, tetapi arus tersebut berubah
pada laju dI/dt, dan terdapat ggl induksi yang besarnya L dI/dt dalam inductor. Dalam diagram
rangkaian ini, tanda plus dan minus telah diberikan pada inductor untuk memperlihatkan arah ggl
ketika arusnya meningkat, atau ketika dI/dt positif. Sesaat setelah saklarnya ditutup, terdapat arus
I dalam rangkaian dan potensial jatuh IR pada tahanan. Denngan menggunakan kaidah hukum
Kirchoff pada rangkaian ini akan diperoleh
ε0 – IR – L = 0
Kita dapat memahami banyak variable arus dalam rangkaian ini dari persamaan di atas. Mula-
mula (sesaat setelah saklar ditutup) arusnya nol dan ggl induksi L dI/dt sama dengan ggl baterai.
Laju perubahan ini adalah

Begitu arusnya meningkat, potensial jatuh IR juga meningkat, dan laju perubahan arus menurun.
Sesaat kemudian, arusnya telah mencapai nilai positif I, dan laju perubahan arusnya sama dengan

Semakin besar induktansi L, semakin lambat arus itu bertambah.


Sewaktu arus itu bertambah, suku (R/L) juga bertambah, dan kecepatan pertambahan arus
semakin kecil. Ketika arus itu mencapai nilai tunak akhirnya I, maka kecepatan pertambahannya
adalah nol. Maka:

dan

(Young dan Freedam, 2004: 415)


Untuk mengetahui konstanta waktu yang diperlukan, maka

dengan

Dari persamaan di atas, semakin besar kumparan L atau semakin kecil hambatan R, semakin
lama waktu yang dibutuhkan arus untuk bertambah. Perkalian konstanta waktu L/R dan
kemiringan awal sama dengan arus akhir . Jika laju peningkatan arus konstan pada laju semula,
arus akan mencapai nilai maksimumnya dalam waktu t = τ. Jika laju peningkatan arus tidak
onsatan, nilai arus akan menurun terhadap waktu.
Pertimbangan energi menawarkan kepada kita wawasan tambahan ke dalam perilaku sebuah
rangkaian R-L. Kecepatan sesaat pada saat sumber itu mengantar energi ke rangkaian tersebut
adalah P = εi. Kecepatan sesaat pada saat energi didisipasikan dalam hambatan itu adalah i2R,
dan kecepatan pada saat energi disimpan dalam induktor itu adalah ivbc = Li di/dt. Jika kita
mengalikan persamaan ε0 – IR – L = 0 dengan I, maka akan didapatkan persamaan

Sifat rangkaian RL dapat diselidiki secara eksperimental, dengan menggunakan sebuah osiloskop
sinar katoda. Jika kontak penghubung (saklar) S dilemparkan secara periodic di antara titik a dan
b, maka tegangan gerak elektrik baterai yang digunakan akan memiliki nilai yang berganti-ganti
(tidak stabil) di antara dan nol. Jika terminal-terminal (titik-titik ujung) sebuah osiloskop
dihubungkan melalui b dan c, maka osiloskop tersebut akan memperlihatkan bentuk gelombang
(wave form) dari tegangan gerak elektrik yang dipakaikan pada layar.
Jika terminal-terminal osiloskop dihubungkan melalui hambatan R, maka bentuk gelombang
yang ditunjukkan merupakan bentuk gelombang dari arus di dalam rangkaian, karena penurunan
potensial melalui R, yang menentukan penyimpangan osiloskop, adalah diberikan oleh . Selama
interval-interval yang diberi tanda inc, maka arus semakin besar dan bentuk gelombangnya
adalah

Selama interval-interval yang diberi tanda dec, maka arus semakin kecil dan nilai VR adalah
Tegangan yang jatuh pada induktor berkurang dan impedansi terhadap arus yang mengalir pada
induktor pun berkurang. Kemudian arus akan meningkat secara bertahap, seperti terlihat pada
gambar 21-30a, dan mendekati nilai konstan Imaks = V/R jika seluruh tegangan jatuh pada
hambatan. Bentuk kurva I merupakan fungsi waktu :

Jika baterai tiba-tiba dilepaskan dari rangkaian, arus akan jatuh seperti pada gambar 21-30b. Ini
adalah kurva eksponensial turun yang rumusnya . Konstanta waktu τ adalah waktu yang
diperlukan arus untuk turun hingga mencapai 37 % dari nilai awalnya, dan lagi-lagi sama dengan
L/R.
Ke dua grafik tersebut menunjukkan bahwa selalu terdapat “waktu reaksi” pada saat sebuah
electromagnet dihidupkan atau dimatikan. Kita juga dapat melihat bahwa rangkaian R-L
memiliki sifat yang sama dengan rangkaian R-C. Namun, tidak seperti kapasitor, di sini
konstanta waktu berbanding terbalik terhadap R.
(Giancoli, 2001: 196-195)

Sebuah rangkaian yang memasukkan sebuah resistor dan sebuah induktor, dan mungkin sebuah
sumber tegangan dinamakan rangkaian R-L (R-L circuit).
(Young dan Freedam, 2004: 414)

Foster, Bob. 2003. Fisika Terpadu 3. Jakarta : Erlangga


Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Tipler, Paul A.2001. Fisika Untuk Sains dan teknik. Jakarta: Erlangga
Young dan Freedman. 2004. Fisika Universitas Edisi 10 Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Latar belakang
Rangkaian RLC merupakan rangkaian baik yang dihubungkan dengan paralel ataupun secara
seri, namun rangkaian tersebut harus terdiri dari kapasitor; induktor; dan resistor. Penamaan RLC
sendiri juga memiliki alasan tersendiri, yaitu disebabkan nama yang menjadi symbol listrik
biasanya pada kapasitansi; induktansi dan ketahanannya masing-masing. Rangkaian ini akan
beresonansi dengan suatu cara yang sama yaitu-sebagai Rangkaian LC, bersamaan dengan
terbentuknya osilator harmonik.

Pada tiap-tiap osilasi akan menyebabkan sirkuit menjadi mati dari waktu-kewaktu apabila tidak
seterusnya dijalani dgn sumber, hal inilah yang menjadi perbedaan dan terlihat pada resistor.
Reakasi ini yang disebut sebagai redaman. Reaksi lainnya berupa resistensi pada sejumlah
resistor tidak bisa kita hindari disirkuit yg nyata, hal sama tetap akan terjadi walaupun tidak
dengan kekhususan tertentu kita memasukkannya sbg komponen. Jadi, kenyataannya bahwa
sirkuit LC murni itu merupakan sesuatu yang hanya ideal apabila diterapkan secara teoritis.

Pada penggunaan arus AC untuk sebuah rangkaian RLC yang seri, akan menyebabkan arus
listrik dapat hambatan dr R; L & C. Impedansi (Z) adalah nama dari hambatan yang terjadi
tersebut. Bila ditelaah lebih lanjut, penggabungan dengan cara vektor antara R, XL dan XC itu
yang disebut dengan impedansi dan besarannya diketahui dengan satuan Z tersebut.

Untuk sirkuit ini terdapat berbagai macam jenis dari RLC. Hal ini menyebabkan rangkaian RLC
adalah jenis yang paling banyak dipakai diantara banyaknya jenis rangkaian osilator. Pada
televisi ataupun radio, terdapat alat penerima yang disebut tuning. Rangkaian tuning ini sangat
penting, karena penggunaannya yang untuk memilih rentang dari frekuensi sempit pada
gelombang radio embien.

Sirkuti yang disetel adalah nama lain yang sering disebut sebagai rangkaian RLC. Penggunaan
rangkaian ini bisa dipakai untuk band stop filter ataupun pada band pass filter. Contoh dari band
pass filter adalah tuning aplikasi. Penggambaran dari filter RLC sendiri adalah sbg sirkuti kedua
order, artinya bahwa tiap-tiap arus maupun tegangan di rangkaian bisa digambarkan dgn
persamaan diferensial orde ke-2 dlm analysis rangkaian.

Dalam Rangkaian RLC terdapat 3 elemen penting yang bisa dikombinasi dlm beberapa topologi
yg beda-beda. Kombinasi ketiga elemen tersebut bisa dengan cara paralel ataupun seri,
karenanya disebut sebagai rangkaian yang sederhana dlm konsepnya serta mudah sekali untuk
melakukan analisa terhadapnya.Namun bisa diatur sedemikian rupa untuk keperluan yang praktis
dalam sirkuit yg nyata. Demikian semoga informasi mengenai Rangkaian RLC ini cukup
bermanfaat ya.

Rangkaian RLC adalah sebuah rangkaian elektronika yang menggunakan komponen resistor,
kapasitor dan induktor yang nantinya akan di hubungkan dengan rangkaian seri ataupun
rangkaian paralel. Rangkaian rlc sendiri merupakan simbol listrik yang biasa dipakai untuk
ketahan, induktansi dan kapasitansi dari masing-masing komponen. Rangkaian ini nantinya juga
akan membentuk sebuah osilator harmonik dan secara otomatis beresonansi sehingga disebut
juga Rangkaian LC.

Perbedaan dari rangkaian rlc dengan rangkaian lc dapat kita lihat resistor yang digunakan,
dimana tiap-tiap osilasi yang timbul di papan sirkuit akan mati dari waktu ke waktu bila tidak
berjalan sesuai dengan sumber yang di hasilkan. Problem seperti ini biasanya dampak dari
resistor yang biasa kita sebut peredam. Resistansi yang berbeda dari setiap resistor tidak bisa di
hilangkan di papan sirkuit, apalagi resistor yang terdapat tidak dimasukan sebagai komponen.
Sirkuit LC merupakan salah satu hal ideal yang betul-betul cuma ada didalam teori.

Contoh untuk rangkaian rlc yang dirangkai secara seri harus menggunakan arus ac, nantinya
arus listrik akan mendapatkan hambatan berupa R, L dan C. Hambatan tersebut dinamakan
dengan impedansi (Z). Impedansi adalah kombinasi yang dirangkai secara vektor dari XL, XC
dan XR yang besarannya dapat diukur dengan satuan Z. Berikut ini kami tampilkan gambar dari
rangkaian rlc seri :

Gambar Skema Rangkaian RLC

Ada berbagai macam tipe dari rlc yang banyak dijual di pasaran, sehingga rangkaian ini sangat
banyak digunakan dalam berbagai tipe rangkaian osilator sederhana. Bagian terpenting dari
rangkaian ini adalah digunakan untuk tuning, contohnya penerima radio atau televisi. Dalam
penggunanan tersebut, rangkaian ini berfungsi untuk memilih rentang frekuensi yang sempit dari
gelombang radio ambien.

Rangkaian rlc juga sering kita sebut sebagai rangkaian yang disetel, karena rangkaian ini juga
bisa digunakan sebagai band-pass filter atau band-stop filter dan tuning aplikasi. Contoh dari
band-pass filter adalah filter yang digambarkan sebagai sirkuit order kedua, sehingga nantinya
tiap tegangan atau arus pada rangkaian bisa digambarkan dengan persamaan diferensial orde
kedua didalam analisis rangkaian.
Elemen terpenting dalam rangkaian ini bisa digabungkan dengan sejumlah cara yang disusun
dengan cara seri atau dengan cara paralel. Nantinya akan menghasilkan rangkaian yang simpel
dan yang mudah untuk di analisa. Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian rlc. Semoga
bermanfaat dan berguna bagi pembaca. Jangan lupa baca juga artikel elektronika menarik
lainnya, seperti Rangkaian Amplifier, Rangkaian Elektronika Sederhana dan Rangkaian
Komparator.

Rangkaian RCL ini merupakan rangkaian yang baik dihubungkan dengan pararel ataupun
seri, namun rangkaian tersebut harus terdiri dari kapasitor, induktor, dan resistor. Penamanaan
RLC sendiri memiliki alasan tersendiri yaitu disebabkan nama yang terjadi symbol listrik
biasanya pada kapasitansi, induktansi, dan tahanannya. Rangkaian ini akan beresonansi dengan
suatu cara yang sama yaitu sebagai rangkaian LC, bersamaan dengan terbentuknya osilator
harmonik.
Karakteristik rangkaian RLC yaitu tegangan DC yang disebut tegangan searah dimana
didalam tegangan ini mempunyai polaritas yang sama positif dan negatif. Tegangan AC disebut
tegangan bolak balik, mempunyai dua polaritas yang positif serta sebaliknya yang diukur dari
netral. Frekuensi 50 H pada tegangan AC.
Pada tiap-tiap osilasi akan menyebabkan sirkuit menjadi mati dari waktu-kewaktu apabila
tidak seterusnya dijalani dengan sumber, hal inilah yang mnjadi perbedaan dan terlihat diresistor.
Reaksi yang disebut sebagai redaman. Reaksi lainnya berupa resistansi pada jumlah resistor tidak
bisa dihindari disiklus yang nyata. Hal yang sama akan tetap terjadi. Kesimpulannya,
kenyataanya bahwa sirkuit LC murni ini merupakan sesuatu yang hanya ideal apabila ditetapka
secara teoritis.
Aplikasi rangkaian RLC yaitu pada TV dan Radio. Didalam rangkaian listrik yang ada di TV
dan Radio terdapat rangkaian RLC.[3]

Alat dan bahan

1.Osiloskop = adalah alat ukur yang digunakan untuk membaca sinyal listrik maupun frekuensi atau
memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Dengan osiloskop, bentuk
gelombang sinyal listrik atau frekuensi suatu rangkaian elektronika dapat di ketahui. Biasanya hasil
pengukuran ditunjukan dalam 2 buah axis atau sumbu X vertikal dan Y vertikal

2. Generator nada = fungsinya resistor ,atur amplitudo ,ukur ketegangan puncak ke puncak.

3. Amperemeter AC = alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik

4. Papan Rangkaian = untuk meletakan komponen-komponen menjadi suatu rangkaian


elektronika

5. Set kabel penghubung = untuk menghubungkan suatu komponen


6. Resistor,Kapasitor dan Induktor = menghambat arus listrik yang melewatinya,
suatu komponen listrik yang dapat menyimpan muatan listrik, komponen
listrik yang digunakan sebagai beban induktif.

Gambar Alat

1. Osiloskop

2. Generator nada
3. Amperemeter ac

4. Papan rangkaian

Anda mungkin juga menyukai