Anda di halaman 1dari 8

RANGKAIAN LISTRIK AC

DOSEN PENGAMPU : PROF.DR.PANINGKAT


SIBURIAN.M.PD

Kelompok 3

LAURENSIUS SANGAPTA (5213131031)


LUMAYAN SIANTURI (5213131003)

MUSDALIFAH RANGKUTI (5212131003)


RANGKAIAN RL, RC, & RLC
1. Rangkaian RL Paralel

Pada komponen yang dirangkai secara parallel nilai tegangannya sama tetapi nilai arusnya
berbeda.
oleh karena itu nilai tegangan pada resistor dan inductor sama tetapi nilai arusnya berbeda.
Rumus mencari nilai arus pada resistor dan inductor parallel adalah:
IR= V/R Ixc = V/X
Mencari nilai Z total dari Z1 dan Z2 yang dirangkai parallel sama seperti pada
rangkaian parallel pada umumnya, yaitu:
1/Zt = 1/z1 + 1/Z2
Nilai Z1 dan Z2 dapat kita cari menggunakan rumus dibawah ini:
Z1 = R + j0 Z2 = 0 + jXL
2. Rangkaian RC Paralel

Sama seperti rangkaian RL paralel, pada rangkaian RC parallel pun nilai tegangan resistor dan
kapasitor yang dirangkai parallel sama tetapi nilai arusnya berbeda, karena mengacu pada teori
rangkaian parallel.
Rumus mencari nilai arus pada resistor dan kapasitor parallel adalah:
IR = V/R
Mencari nilai Z total sama seperti pada rangkaian RL parallel, yaitu:
1/Zt = 1/ Z1+ 1/ Z2 Z2 = 0 + jXC

Yang sedikit berbeda adalah rumus mencari Z 1 dan Z2, yaitu:


Z1 = R + j0 Z2 = 0 + jXc
3. Rangkaian RLC Paralel

Seperti pada rangkaian Paralel pada umumnya, pada rangkaian RLC Paralel nilai arus
pada setiap komponen sama tetapi nilai tegangannya berbeda. Nilai tegangan akan
besar jika nilai komponennya besar, begitu pun sebaliknya.

Rangkaian bisa bersifat induktif, kapasitif, ataupun resonansi. Sifat rangkaian


tergantung pada perbandingan besar nilai XL dan XC,

Dimana Zaia adalah impedansi dri rangkaian paralel (dalam Oen), R adalah resistansi
(dalam Oen), XL merupakan reaktansi induktif (dalam Oen), dan XC adalah reaktansi
kapasitif (dalam Ohm). Pada kondisi resonansi, rangkaian akan memiliki impedansi
maksimum (sama dengan R).
Rangkaian RLC Paralel adalah kebalikan dari Rangkaian RLC Seri yang
kita lihat di tutorial sebelumnya meskipun beberapa konsep sebelumnya
dan persamaan masih berlaku.Namun, analisis rangkaian RLC paralel
dapat sedikit lebih sulit secara matematis daripada rangkaian RLC seri.

Impedansi total, Z dari rangkaian RLC paralel dihitung menggunakan


arus rangkaian yang sama dengan rangkaian DC paralel, perbedaan kali
ini adalah bahwa penerimaan (admitansi) digunakan sebagai pengganti
impedansi
Tegangan, Arus dan Daya
Arus listrik atau AC (Alternating Current), atau arus bolak balik adalah arus listrik yang
arahnya selalu berubah secara periodic terhadap waktu. Biasanya dihasilkan oleh generator
atau dynamo. Nilai arus dan tegangan bolak-balik selalu berubah-ubah menurut waktu, dan
mempunyai pola grafik simetris berupa fungsi sinusoda.
maka bentuk gelombang arus bolak-balik dapat dibedakan menjadi 3 macam bentuk
gelombang yaitu : 1) Gelombang Sinusoidal , 2) Gelombang Kotak ( segi empat ), dan 3)
Gelombang segitiga.
kesimpulan

Dalam menghitung rangkaian RLC baik RL paralel maupun RC paralel kita dapat
mengelompokkannya dalam 2 komponen baik itu RL saja, RC saja, maupun dalam satu
paket RLC jika kita menghitung banyak komponen RLC dalam satu rangkaiannya, dan ini
memudahkan kita dalam menghitungnya dengan mengganti kelompok kecil tersebut dalam
symbol Z.
analisis rangkaian RLC paralel sedikit lebih sulit secara matematis daripada untuk rangkaian
RLC seri ketika mengandung dua atau lebih cabang arus. Jadi rangkaian AC paralel dapat
dengan mudah dianalisis menggunakan kebalikan dari impedansi yang disebut Admitansi.

Anda mungkin juga menyukai