Anda di halaman 1dari 6

GUNUNG API ( TANYA-JAWAB)

OLEH HENDRA CIPTA

1. Jelaskan mengapa ada gunung api dipermukaan bumi?

Terjadinya Gunung berapi atau vulkano adalah terbentuk dari magma atau batuan cair yang
sangat panas yang berasal dari perut bumi.
magma yang naik dengan tekanan tinggi dari perut bumi lewat retakan-retakan pada batuan padat
atau bahkan melalui proses erupsi atau letusan-letusan atau bahkan magma pada dataran yang lebih
tinggi akan mengalir keluar seperti sungai api. Magma yang keluar baik melalui letusan atau
mengalir disebut lava, lama kelamaan lava yang mendingin dan mengeras membentuk bebatuan.
lava yang menumpuk tadi terbentuk sebuah gunung baru namun proses ini bisa berlangsung
tahunan hingga jutaan tahun, sedang lamanya proses pendinginan dan penumpukan lava ini yang
akan membentuk bentukan dari gunung berapi.

2. Apa penting Vulkanologi bagi manusia dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan?

Dengan berkembangnya pengetahuan Vulkanologi, manusia dapat memprediksikan


tingkat bahaya atau ancaman bagi masyarakat disekitarnya terhadap kemungkinan meletusnya
gunung api sehingga persiapan penyelamatan jiwa dan harta benda dll dapat berlangsung efektif
dan efisien.

3. Apa hubungan gunung api dengan manusia?

Hubungan gunung api dengan manusia, ada yang bersifat positif dan negative. Hubungan
positif dimana keberadaan gunung api merupakan Pemandangan dramatis yang diciptakan oleh
letusan gunung berapi menarik wisatawan. Hal ini membawa penghasilan ke suatu daerah. Lava
dan abu diendapkan selama letusan yang menyusup ke bawah untuk memberikan nutrisi yang
berharga untuk tanah. Hal ini menciptakan tanah yang sangat subur yang baik untuk pertanian.
Tingginya tingkat panas dan aktivitas di dalam bumi, dekat dengan gunung berapi, dapat
memberikan peluang untuk menghasilkan energi panas bumi. Sementara negatifnya dengan
keberadaan Arus Lava dan lahar dapat menghancurkan permukiman dan area hutan atau pertanian
dan banyak nyawa dan harta benda bisa hilang sebagai hasil dari letusan gunung berapi.

4. Apa hubungan gunung api dan komponen fisik bumi?

Vulkanik dan komponen fisik mempunyai keterkaitan dalam proses kesetimbangan


isostatik. Apabila massa batuan di atas permukaan bidang kompensasi telah sama dan
normal,sehingga tidak ada penyimpangan regional. Kesetimbangan yang mempengaruhi magma
anatara lain kesetimbangan termal, kesetimbangan hidrostatik, kesetimbangan termodinamika,
kesetimbangan fisika, kimia dan lainya. Selama dapur magma belum membeku maka senantiasa
akan terjadi gangguan kesetimbangan, misal berupa hilangnya panas, pembentukan kristal,
naiknya tekanan gas dan uap, pergerakan magma, letusan dan lain sebagainya. Sistem hidrostatik
dikatakan setimbang apabila berta jenis magma membesar ke arah dalam. Suatu penyimpangan
terhadap berat jenis, biarpun kecil. Gangguan kesetimbangan pada magma yang berada dibawah
permukaan bumi anatara lain akan menyebabkan terjadinya arus terputar yang segera diikuti
proses lanjutan berupa pembentukan cekungan (geosinklin), tegangan pada kerak benua yang
berakhir dengan pembentukan lurah, retakan dan sesar; orogenesa, tektogenesa dan gejala
penerobosan magma ke permukaan bumi.

5. Apa hubungan gunung api dan tektonika?

Vulkanisme (gunung api) dan tektonik merupakan ekspresi gaya-gaya dalam bumi yang
dihubungkan dengan proses pengalihan tenaga ke permukaan. Sementara tektonik merupakan
manisfestasi gejala aspek mekanik yang ditimbulkan ; maka vulkanisme adalah manisfestasi aspek
kimiawi dari proses pemindahan tenaga tersebut. Hubungan keduanya sangat erat dimana berbagai
proses geologi, secara fisis maupun kimiawi, antara lain bermula dari adanya gangguan
kesetimbangan sistem yang selanjutnya akan mengarah pada pemulihan kesetimbangan baru.
Adanya gangguan kesetimbangan sistem dan beberapa kejadian yang diakibatkannya akan
membentuk hubungan yang timbal balik dan saling pengaruh mempengaruhi. Kesetimbangan
sistem isostatik, kesetimbangan gaya tarik bumi, kesetimbangan panas bumi dan lain sebagainya
merupakan beberapa contoh kesetimbangan geologi.

6. Mengapa dalam perkumpulan/ organisasi ahli-ahli vulkanologi sedunia, terdapat juga


didalamnya para ahli kimia dan interior bumi?

Karena para ahli kimia diperlukan untuk mengetahui unsur-unsur kimia yang berkaitan erat
dengan aktivitas dari vulkano itu sendiri; larva, magma, selika, gas dll, sementara ahli interior
bumi dapat memberikan gambaran tentang kondisi area atau keterkaitan dengan area lain disekitar
yang berkaitan dengan vulkanologi.

7. Tipe gunung api dengan tipe erupsi yang bagaimana yang sering berdampak bencana
besar?

Erupsi tipe eksplosive sering berdampak bencana besar, karena terjadinya ledakan atau
letusan, yang terjadi bila ada pelepasan tekanan mendadak yang meledakkan material kubah lava
(baik lava baru, lava lama, maupun material piroklastika lain) karena lubang kepundan tersumbat,
secara mudahnya dapat di identikkan dengan ledakan mercon, ledakan bom atau sejenisnya.

8. Bagaimana tekanan tektonik dari gunung api tersebut?


Tekanan tektonik disebabkan oleh magma yang makin kental (parameternya peningkatan
kandungan silika) sehingga cepat membeku dipermukaan dan bertindak sebagai sumbat lava, atau
meningkatnya tekanan gas dari magma secara mendadak. Oleh karena itu ledakan katastropik
selalu berhubungan dengan magma yang relatif asam (silika tinggi). Meningkatnya ke-asaman
tidak usah menunggu sampai magma berkomposisi riolitik Sebuah gunung api dengan produk lava
basaltik, bila meningkat ke andesitik bisa memicu terjadinya ledakan, ini sebagai contoh saja.
Bahkan peningkatan kandungan silika sebesar 2%-3% sudah harus diwaspadai oleh pengamat
gunungapi.
8. Tipe gunung api apa yang dapat berkembang di indonesia/ mengapa demikian?

Tipe gunung api ada 4 yaitu 1). strato, 2). perisai, 3). Cinder cone, 4). Maar/ kalder. Tipe
gunung api yang dapat berkembang di Indonesia adalah tipe maar karena gunung api di Indonesia
umumnya aktif dan siap meletus sehingga akan membentuk seperti kawah besar (maar). Dan tipe
strato dan perisai juga bisa dijumpai di Indonesia hal ini disebabkan karena adanya pergerakan
lempengan bumi dan aktivitas magma didalamnya.

9. Bagaimana mekanisme pembentukan gunung bertipe Maar? Dapatkah terjadi di Indonesia.

Akibat ledakan yang besar dan keras sehingga menerbangkan material atau lempengan
gunung tersebut akhirnya akan membentuk kawah besar dan ini dapat dilihat seperti kondisi
gunung Bromo.

TEKTONISME & VULKANISME


—Tektonisme mempunyai hubungan erat dengan diatropisme dan vulkanisme
—Pergerakan lempeng tektonik mengakibatkan terbentuknya pegunungan dan perbukitan
(diatropisme)
—Tenaga tektonik mendorong cairan inti bumi naik ke atas dan menjadi tenaga vulkanisme sehingga
terjadilah gunung api

Tektonisme adalah suatu pergeseran kerak bumi dalam skala besar meliputi patahan, pelipatan,
retakan dan pelengkungan yang disebabkan ketidak stabilan kerak bumi

Gerakan tektonisme dapat di bedakan jadi dua, yaitu : epirogenesis dan orogenesis
—Epirogensis : merupakan gerakan vertikal yang lambat dan meliputi daerah yang luas
—Epirogenesis Positif : permukaan bumi bergerak turun, sehingga permukaan laut tampak seolah-
olah naik
—Epirogensis Negatif : permukaan bumi naik, sehingga tampak seolah-olahpermukaan air laut
turun
—Orogenesis : gerakan tektonik yang berlawanan dengan gerak epirogenesis
karena meliputi daerah yang sempit
Gerakan ini meliputi : pelengkungan (warping), pelipatan (folding),
patahan (faulting), retakan (jointing)
Tenaga yang mendorong terjadinya proses
tektonik dapat dibedakan menjadi dua,
berdasarkan asalnya, yaitu : Tenaga Endogen,
yang berasal dari dalam bumi; dan Tenaga Eksogen, yang berasal dari luar
bumi
Tektonisme menghasilkan Vulkanisme
Tenaga endogen berperan untuk mendorong Terjadinya tumbukan antara lempeng samudra dan
lempeng benua. Lempeng dasar samudera menghunjam kebawah lempeng benua, sehingga
terbentuk subduction zone. Kemudian magma yang terbentuk di bawah zona subduksi naik
kepermukaan vulkanisme sebenarnya merupakan bentuk lain penyaluran proses tektonik
sehingga vulkanisme tidak bisa dipisahkan dari dari proses tektonisme.

T : apa itu erupsi freatik?

J : erupsi freatik adalah erupsi (letusan gunung berapi) yang ditenagai dan didominasi oleh uap
air. Jadi erupsi ini melepaskan uap air bertekanan tinggi dalam jumlah besar secara mendadak
setelah uap air tersebut berhasil menembus (menjebol) sumbatan yang menghalanginya. Karena
tekanannya yang tinggi, maka uap air ini sanggup menggerus dan melepaskan butir-butir kerikil,
pasir dan debu di sepanjang dinding saluran magma (diatrema) yang dilintasinya. Sehingga uap
air yang tersembur pun bercampur dengan material vulkanik dalam bentuk kerikil, pasir dan
debu.

T : apa bedanya erupsi freatik dengan erupsi gunung berapi pada umumnya ?

J : mungkin yang dimaksud erupsi pada umumnya adalah erupsi yang menghasilkan awan panas
(wedhus gembel) dan lava disertai kepulan debu vulkanik ya? Jadi begini, pada dasarnya ada tiga
jenis erupsi yang bisa dijumpai pada gunung berapi yang sedang menanjak aktivitasnya. Yakni
erupsi freatik, freatomagmatik dan magmatik. Erupsi freatik ditenagai oleh uap air, yang berasal
dari air bawah tanah yang mengalami pemanasan intensif oleh sumber panas tertentu. Sementara
erupsi freatomagmatik mirip dengan erupsi freatik namun sebagian tenaganya berasal dari
magma segar yang sedang bergerak naik. Dan erupsi magmatik sama sekali berbeda dari
keduanya karena ditenagai sepenuhnya oleh magma segar yang sudah keluar di permukaan Bumi
dan menghasilkan lava maupun awan panas. Jadi perbedaannya terletak pada sumber tenaganya,
apakah uap air ataukah magma segar.

istilah magma segar berulangkali disebut-sebut. Apa itu magma segar ?

J : magma segar adalah magma yang berasal dari dapur magma dalam, yang di Gunung Merapi
terletak pada kedalaman hingga 31 km di bawah puncak Merapi. Menjelang terjadinya letusan,
magma segar akan selalu bergerak naik menuju kantung magma dangkal yang ada di bawah/di
dasar sebuah gunung berapi. Magma segar senantiasa bersuhu tinggi dan menjadi penanda bagi
periode letusan terbaru pada sebuah gunung berapi. Lawan katanya adalah magma tua, yakni
magma sisa-sisa periode letusan sebelumnya yang belum sempat dimuntahkan ke permukaan
sehingga masih tertinggal di dalam saluran magma (diatrema). Magma tua selalu bersuhu lebih
rendah dibanding magma segar. Perbedaan lainnya, magma tua selalu menunjukkan tanda-tanda
telah mulai membeku membentuk butiran-butiran batu, sementara magma segar tidaklah
demikian.

Pertanyaan : Kemarin buk saya membaca sebuah artikel tentang letusan gunung merapi 2014 dengan
jenis letusan freatik, Letusan ini kata nya tidak berasal dari magma atau tidak magma yang
keluar dari dalam gunung api melainkan uap air yang dikeluarkan dari dalam gunung api,
Mengapa hal itu bisa terjadi buk ?

Anda mungkin juga menyukai