Anda di halaman 1dari 11

JAWABAN QUIZ-1 ELEKTRONIKA DAYA (ECU 530) TAHUN AKADEMIK 2011/2012

KELOMPOK 5 : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. BIMANTORO RAMADHAN A. PUDJA HESA MARIZALDI IDHAM HOLID FITRAH GIBRAN R.C CIPUTRA B. DENI A. AHMAD AJI H. AKIF ERINDA ARIF NUR RACHMADI ( 2009 11 146 ) ( 2009 11 195 ) ( 2009 11 149 ) ( 2009 11 179 ) ( 2009 11 268 )

( 2009 11 109 ) ( 2009 11 170 ) ( 2009 11 187 )

Kelas : D Dosen : Ir. Nyoman Udhi, MSi

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan elektronika daya ! ELEKTRONIKA DAYA adalah dapat di definisikan sebagai penerepan elektronika solid-state untuk pengendalian dan konversi tenaga elektrik. Untuk membentuk dan mengontrol sejumlah besar daya dengan peningkatan efisiensi. 2. Sebutkan klasifikasi rangkaian ektronika daya ! Rangkaian lektronika daya dapat diklasifikasikan dalam 6 jenis,yaitu ; a. Penyearah diode. b. Converter ac-dc ( penyearah terkontrol ). c. Converter ac-ac ( pengontrol tegangan ac ). d. Converter dc-dc ( dc choppers ). e. Converter dc-ac (inverter ). f. Saklar statis. 3. Jelaskan perbedaan antara diode dengan tiristor ! Perbedaan antara diode dan tiristor Diode daya adalah komponen sambungan pn dua terminal dan sebuah sambungan pn di bentuk dari pertambahan pencampuran difusi dan epiktasial. Bila diberi sumber tegangan pada diode maka diode bisa langsung on. Tiristor merupakan devais semikonduktor untuk lapisan berstruktur pn pn dengan tiga pn-junction. Devais ini memiliki tiga terminal : anode, katode dan gerbang. Bila diberi sumber tegangan pada tiristor, maka tiristor tersebut tidak bisa langsung on, diberilah trigger pada tiristor maka tiristor akan bisa on. 4. Jelaskan kondisi yang harus dipenuhi agar suatu tiristor dapat terhubung (switch on) ! Suatu tiristor di hidupkan dengan meningkatkan arus anode. Hal ini dapat dicapai dengan salah satu langkah berikut : a. Panas Jika suhu tiristor cukup tinggi, akan terjadi peningkatan jumlah pasangan electron hole, sehingga arus bocor meningkat. Peningkatan ini akan menyebabkan 1 dan 2 meningkat, karena aksi regenerative ( 1 + 2 ) akan menuju ke nilai satuan dan tiristor mungkin akan on. Cara lain dpapt menyebabkan thermal run away dan biasanya di hindari. b. Cahaya Jika cahaya diizinkan mengenai sambungan tiristor, pasangan electron hole akan meningkat dan tiristor mungkin akan on. Cara ini dilakukan dengan membiarkan cahaya mengenai silicon wafer dari tiristor. c. Tegangan tinggi Jika tegangan forward anode ke katode lebih besar dari tegangan maju breakdown VBO, arus bocor yang di hasilkan cukup untuk membuat tiristor on. d. Arus gerbang Jika suatu tiristor di beri tegangan bias forward di injeksiarus gerbang dengan menerapkan tegangan gerbang positip antara terminal gerbang dan katode akan dapat membuat tiristor on. Ketika arus gerbang ditingkatkan, tegangan forward blocking akan menurun.

5. Bagaimana cara memutus hubungan (switch off) suatu tiristor yang sedang tersambung ? Tiristor yang berada dalam keadaan on dapat dimatikan dengan cara memutus sumber tegangan atau dengan cara reverse bias. 6. Jelaskan tahapan desain suatu perlengkapan elektronika daya ! Desain perlengkapan elektronika daya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : a. Desain rangkaian daya. b. Proteksi peralatan daya. c. Determinasi strategi control. d. Desain rangkaian logic dan penghasil sinyal gate. 7. Permasalahan apa yang dapat timbul bila diode-diode dihubungkan seri, dan bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut ? Permasalahan yang ditimbulkan bila diode-diode dipasang seri. Dalam kondisi forward biased, kedua diode akan di lalui arus yang besarnya sama dan tegangan jatuh forward pada setiap diode hamper sama. Tetapi dalam kondisi reverse biased setiap diode akan dilalui arus bocor yang sama, sehingga menghasilkan tegangan pemblokkan dengan perbedaan yang cukup besar. Cara mengatasinya dapat dilakukan dengan menghubungkan tahanan melintasi setiap diode sehingga tegangan pemblokkan pada setiap diode sama. 8. Permasalahan apa yang dapat timbul bila diode-diode dihubungkan paralel, dan bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut ? Permasalahan yang ditimbulkan bila diode-diode dipasang parallel. Dimana arus yang mengalir ke dua diode akan terbagi sesuai dengan besarnya tegangan jatuh forward dari masing-masing diode tersebut. Cara mengatasinya dapat dilakukan dengan memilih diode dengan tegangan jatuh forward yang sama atau diode dari jenis yang sama, karena diode dihubungkan parallel maka tegangan pemblokkan reverse setiap diode akan sama.

9. Jelaskan (dengan gambar) prinsip kerja diode freewheeling, dan jelaskan tujuan pemasangan diode tersebut ! + S1 D1
I

R Vs L

Bila saklar S1 dalam gambar berikut ini ditutup untuk waktu t1, maka arus akan mengalir melalui beban dan kemudian bila saklar dibuka, maka arus akan berubah menuju nol. Perubahan nilai arus tersebut akan menyebabkan perubahan medan magnet. Pada saat perubahan terjadi , fluks akan memotong belitan inductor , dank arena perubahan berjalan dengan cepat, maka kecepatan potong fluks terhadap belitan inductor juga berjalan dengan cepat, sehingga dihasilkan tegangan induksi tinggi dalam sesaat dan dapat menimbulkan terjadinya busur listrik pada kontak saklar. Hal ini dapat diatasi dengan memasang diode Dm seperti ditunjukan dalam gambar berikut ini. + S1 D1
I

R Vs Dm L

Tujuan pemasangan diode Dm untuk menghilangkan percik bunga api disaklar S1

10. Jelaskan (dengan gambar) cara memanfaatkan energi yang terperangkap dalam suatu induktor dengan sebuah diode agar diperoleh peningkatan efisiensi pemakaian energi !
D1 + Vs _ S1 i1 + v1 _ N1 : N2 _ i2

v2

Untuk memperbaiki efisiensi dengan mengembalikan energy yang tersimpan ke sumberr suplai. Hal ini dapat dicapai dengan menambahakan belitan kedua inductor dan menghubungakan sebuah diode D1 seperti dalam gambar. Inductor tersebut berlaku sebagai transformer. Transformer sekunder di hubungkan sedemikian rupa sehingga bila V1 positif, V2 neegatif terhadap V2 dan sebaliknya. Belitan inductor yang kedua menyalurkan kembalinya energy yang tersimpan ke sumber melalui diode D1 dikenal sebagai belitan umpan balik ( feed back winding ). 11. Nilai ukur suatu diode pada temperatur 25 oC adalah VD = 1,0 V pada ID = 75 A dan VD = 1,5 V pada ID = 750 A. Tentukan : (a) koefisien emisi n, dan (b) arus bocor IS. Diket : VD1 = 1,0 V pada ID1 = 75 A VD2 = 1,5 V pada ID2 = 750 A VT = 25,7 mV Ditanya = (a) koefisien emisi n, dan (b) arus bocor IS ? Jawab a. ID1 = ID2 = eVd1/n.VT ln ID1 ln ID2 = ln 75 ln 750 = 2,302 = n= b. ID1 = IS IS = IS = IS = A = 0,75 A = 8,451

12. Softness factor suatu diode, SF = 0,5, dan waktu antara nol dengan arus reverse puncak, ta = 4 s, Bila laju jatuh (rate of fall) arus diode, di/dt = 80 A/s., tentukan : (a) reverse recovery time trr, (b) muatan yang tersimpan QRR, dan (c) arus balik puncak (peak reverse current) IRR. Diket = SF = 0,5 ta = 4 s di/dt = 80 A/s Ditanya = (a) reverse recovery time trr, (b) muatan yang tersimpan QRR, dan (c) arus balik puncak (peak reverse current) IRR.? Jawab SF= tb / ta Tb = SF. ta = 0,5 x 4 s = 2 s a. trr = ta + tb trr = 4 s + 2 s = 6 s b. QRR = x c. IRR = x trr2 = x 80 A/s x (6 s)2 = 1440 C = 480 A

13. Dua diode dihubungkan seri dan tegangan yang melintasi setiap diode dijaga sama, dengan menghubungkan tahanan pembagi tegangan sedemikian rupa sehingga VD1 = VD2 = 1200 V dan R1 = 100 k. Karakteristik v-i diode ditunjukkan dalam gambar di bawah ini. Tentukan arus bocor setiap diode dan tahanan R2 yang melintasi diode D2.
150 100 2400 2000 1600 1200 800 400 50 5 mA 10 mA 15 mA 20 mA 25 mA 30 mA 35 mA 2 i

Diket = VD1 = VD2 = 1200 V R1 = 100 k Ditanya = arus bocor setiap diode dan tahanan R2 yang melintasi diode D2 ? Jawab IS1 = 5 mA IS2 = 10 mA IS1 + 5 mA + = IS2 + = 10 mA +

(5 mA 10 mA) + 12 mA = -5 mA + 12 mA = R2 = = 171,43 k

14. Suatu rangkaian RLC orde kedua seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah ini, memiliki tegangan sumber VS = 220 V, induktansi L = 5 mH, kapasitansi C = 10 F, dan resistansi R = 22 . Nilai awal dari tegangan kapasitor V0 = 50 V. Bila saklar S1 ditutup pada t = 0, tentukan (a) persamaan arus i(t), (b) waktu konduksi diode, dan (c) gambar sketsa i(t).
+ Vs _ C VC vC S1 D1 R

vL

Diket = VS = 220 V L = 5 mH C = 10 F R = 22

V0 = 50 V Bila saklar S1 ditutup pada t = 0

Ditanya = (a) persamaan arus i(t), (b) waktu konduksi diode, dan (c) gambar sketsa i(t) ? Jawab a. Dari persamaan = = = 2200 rad/s = = 4472,135 rad/s

Dan dari persamaan 0 = =

= 3893,583 rad/s

karena < 0 rangkaian mengalami redaman kurang, maka bentuk penyelesaianya adalah : pada t = 0, I(t=0) =0, mka A1 = 0, sehingga persamaan menjadi i(t) = e-t A2 sin t A2 = = = 11,3 Jadi arus i(t) = 11,3 sin 4472,135 e-2200 t A b. Waktu konduksi diode t1 dapat ditentukan ketika t = 0 yaitu : t1 = atau t1 = = = 0,806 mS c. 11,3
-2200 t 11,3 e

-11,3 e-2200 t

-11,3

15. Untuk rangkaian pemulihan energi seperti ditunjukkan dalam gambar berikut ini, induktansi pemagnitan dari sebuah transformer Lm = 150 H, N1 = 10, dan N2 = 200. Induktansi bocor dan tahanan transformer diabaikan. Sumber tegangan VS = 200 V dan tidak ada arus awal dalam rangkaian. Bila saklar S1 ditutup untuk waktu t1 = 100 s dan kemudian dibuka, (a) tentukan tegangan reverse diode D1, (b) hitung nilai puncak arus primer, (c) hitung nilai puncak arus sekunder, (d) tentukan waktu konduksi diode D1, dan (e) tentukan energi yang diberikan oleh sumber.
D1 + Vs _ S1 i1 + v1 _ N1 : N2 _ i2

v2

Diket : Lm = 150 H, N1 = 10 N2 = 200 VS = 200 V Ditanya :

Induktansi bocor dan tahanan transformer diabaikan t1 = 100 s

(a) tentukan tegangan reverse diode D1 (b) hitung nilai puncak arus primer, (c) hitung nilai puncak arus sekunder, (d) tentukan waktu konduksi diode D1, (e) tentukan energi yang diberikan oleh sumber. Jawab : a. a = = = 20

VD = Vs (1 + a) = 200 (1 + 20) = 4200 V b. Io = c. Io = d. t2 = t1 = = 100 s = 133,33 A = 6,6665 A = a x t1 = 20 x 100 s = 2000 s = 2 ms

e. W = 0,5 Lm Io2 = 0,5 150x10-6 133,332 = 1,33 J

16. Penyearah seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah ini memiliki tahanan murni R = 1,2 k dan tegangan suplai vs = 220 sin t. Tentukan (a) tegangan keluaran ratarata, (b) tegangan keluaran efektif, (c) efisiensi penyearah, (d) faktor bentuk, dan (e) ripple factor.
+ + + Vs Vp _ + Vs _ _ + _ VD1 _ D1 VL R VD2 _ + IL

D2

Diket : R = 1,2 k Vs = 220 sin t Ditanya : (a) tegangan keluaran rata-rata, (b) tegangan keluaran efektif, (c) efisiensi penyearah, (d) faktor bentuk, (e) ripple factor. Jawab : a. Vdc = b. Vrms = = = 140,056 V

= 220 / =155,563 V

c. = Vdc2 / Vrms2 = 140,0562 / 155,5632 = 0,8105 x 100% = 81,05 % d. FF = Vrms / Vdc = 155,563 / 140,056 =1,1107 x 100% = 111,07 % e. RF = = = 0,4817

17. Suatu konverter setengah gelombang terkendali dengan diode freewheeling seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah ini, memiliki beban R dan L, R = 1 k L= 150 mH. Waktu picu tiristor t = 0,25 s, tegangan masukan vs = 220 sin t dengan frekuensi f = 50 Hz, Tentukan (a) efisiensi penyearahan, (b) faktor bentuk FF, dan (c) ripple factor RF.
+ +a VT1 _ k g R Vs Dm Vo L _ + T1

Diket : R = 1 k L = 150 mH. Waktu picu tiristor t = 0,25 s Vs = 220 sin t f = 50 Hz Ditanya : (a) efisiensi penyearahan, (b) faktor bentuk FF, (c) ripple factor RF. Jawab : = t = 2f t = 2x50x0,25x10-6 = 7,85x10-5 diubah = = 4,49x10-3 o = 2,49x10-5 Vdc = = Vrms = = (1+cos ) (1+cos 7,85x10-5 o) = 70,028 V (1- + (1)1/2 + ) x 180o

= 110,0000024 V = 110 V a. = Vdc2 / Vrms2 = 70,0282 / 1102 = 0,405 x 100% = 40,5% b. FF = Vrms / Vdc = 110 / 70,028 = 1,57 x 100% =157% c. RF = = = 1,21

18. Suatu konverter tiristor fase tunggal gelombang, penuh dengan jembatan Wheatstone seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah ini,memiliki beban resistif R = 1 k, tegangan masukan Vs = 230 sin t V, sudut picu 1 = 30o untuk tiristor T1 dan T2, dan 2 = 35o untuk tiristor T3 dan T4 Tentukan (a) tegangan keluaran rata-rata, (b) tegangan keluaran efektif, (c) efisiensi penyearah, (d) faktor bentuk, dan (e) ripple factor.
T4 Vs T1

T2

T3

Idc

Diket : R = 1 k Vs = 230 sin t V 1 = 30o untuk tiristor T1 dan T2 2 = 35o untuk tiristor T3 dan T4 Ditanya : (a) tegangan keluaran rata-rata, (b) tegangan keluaran efektif, (c) efisiensi penyearah, (d) faktor bentuk, (e) ripple factor. Jawab : a. Vdc = = b. Vrms = = (2+cos 1 + cos 2) (2 + cos 30 + cos 35) = 129,03 V [2 [2 + + + ]1/2 ]1/2 ] 1/2

= 110[2 - +

= 169,509 V c. = Vdc2 / Vrms2 = 129,032 / 169,509 2 = 0,5794 x 100% = 57,94% d. FF = Vrms / Vdc = 169,509 / 129,03 = 1,3137 x 100% = 131,37% e. RF = = = 0,851

Anda mungkin juga menyukai