Anda di halaman 1dari 7

Angelius Rivaldo Nharoda Sowai

2021-11-067

MODUL V

HUKUM DASAR RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

I. TUJUAN
a. Memahami dasar dasar rangkain arus bolak balik (AC)
b. Mengamati penerapan hukum Kirchoff dan Ohm pada sistem arus bolak balik.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN


a. Function Generator
b. Resistor, Induktor, Kapasitor dengan nilai yang di tentukan
c. Multimeter
d. Kabel-Kabel Penghubung

III. TEORI MODUL


1. Rangkaian Listrik Arus Bolak Balik :
Arus bolak balik adalah arus yang amplitude dan polaritasnya berubah terhadap waktu.
peruberubahan terhadap tersebut bias secara teratur maupun secara tidak teratur. Bentuk
gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida,
karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam
aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan,
misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi
empat (square wave).

Gambar 5.1 Bentuk Gelombang Sinusoidal

2. Frekuensi dan Periode

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Angelius Rivaldo Nharoda Sowai
2021-11-067

Kebanyakan arus bolak balik yang dipakai adalah arus yang berubah terhadap waktu
secara periodik. Arus bolak-balik mempunyai tiga karakteristik, yaitu:
 Amplitudo
 Frekuensi
 Fasa
Arus bolak-balik yang berubah secara periodik, amplitudonya berubah secara teratur
dari nol naik ke harga maksimum lalu menurun sampai harga minimum dan kemudian
naik lagi ke harga maksimum begitu seterusnya secra berulang-ulang dengan selang
waktu yang sama.
Frekuensi adalah jumlah cycle (gelombang) dalam 1 detik. Frekuensi mempunyai
satuan Hertz (Hz) dan di beri notasi f. Frekuensi yang digunakan ada sistem tenaga
listrik (standar) adalah 50 Hz (seperti PLN) dan 60 Hz (seperti di Amerika dan Jepang).
Jadi :
1
f= (Pers 5.1)
T
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk 1 “cycle(gelombang)” putaran penuh,dan
diberi notasi T.satuan dari periode adalah detik.
Jadi:
1
T= (Pers 5.2)
f
Amplitudo dapat didefinisikan sebagai jarak atau simpangan terjauh dari titik
kesetimbangan dalam gelombang sinusoidal
3. Hukum Kirchoff Pada Sistem Arus Bolak Balik
Hukum Kirchoff tetap berlaku juga pada sistem arus bolak balik, yang perlu
diperhatikan adalah penjumlahan dari komponen-komponen arus atau tegangan harus
memperhatikan sudut fasa dari masing-masing komponen tersebut (tidak bisa
dijumlahkan secara langsung). Komponen resistor, induktor dan kapasitor apabila
dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan t egangan arus bolak balik dapat
digambarkan sebagai berikut:

R L C

V, ω
Gambar 5.2 Rangkaian R-L-C Seri

Besaran-besaran yang dapat dihitung pada rangkaian seri R - L - C adalah sebagai


berikut :
a. Tegangan pada Rangkaian
V R=I . R
V L=I . X L

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Angelius Rivaldo Nharoda Sowai
2021-11-067

V C =I . X C
Tegangan totalnya adalah :
V = √ V R +(V L −V C ) 2
2 (Pers 5.3)

b. Hambatan pada Rangkaian


X L =ω . L

1
XC=
ω .C

Z=√ R 2+(X L −X C ) 2 (Pers 5.4)

c. Diagram fasor pada rangkaian R – L – C adalah :


V L −V C X L −X C
tanϴ= = (Pers 5.5)
VR R

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Angelius Rivaldo Nharoda Sowai
2021-11-067

IV. TEORI TAMBAHAN


Rangkaian listrik
Rangkaian listrik (Inggris: electrical circuit) adalah sambungan dari bermacam-macam elemen listrik
pasif seperti resistor, kapasitor, induktor, transformator, sumber tegangan, sumber arus, dan saklar
(switch), dalam suatu rangkaian tertutup.

Hukum-Hukum Dasar Rangkaian Listrik


Hukum Dasar adalah hukum-hukum yang di gunakan sebagai tools untuk mengerjakan suatu persoalan
dalam menganalisa rangkaian listrik.

Hukum Ohm

Jika sebuah penghantar atau resistansi atau hantaran dilewati oleh sebuah arus maka pada kedua ujung
penghantar tersebut akan muncul beda potensial, atau Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan
melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui
bahan tersebut.

Secara matematis : V = I.R

Hukum Kirchoff I / Kirchoff’s Current Law (KCL)

Jumlah arus yang memasuki suatu percabangan atau node atau simpul samadengan arus yang
meninggalkan percabangan atau node atau simpul, dengan kata lain jumlah aljabar semua arus yang
memasuki sebuah percabangan atau node atau simpul samadengan nol. Secara matematis : Σ Arus
pada satu titik percabangan = 0 Σ Arus yang masuk percabangan = Σ Arus yang keluar percabangan
Dapat diilustrasikan bahwa arus yang mengalir samadengan aliran sungai, dimana pada saat menemui
percabangan maka aliran sungai tersebut akan terbagi sesuai proporsinya pada percabangan tersebut.
Artinya bahwa aliran sungai akan terbagi sesuai dengan jumlah percabangan yang ada, dimana
tentunya jumlah debit air yang masuk akan samadengan jumlah debit air yang keluar dari percabangan
tersebut.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Angelius Rivaldo Nharoda Sowai
2021-11-067

Hukum Kirchoff II / Kirchoff’s Voltage Law (KVL)

Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup samadengan nol, atau penjumlahan tegangan pada
masing-masing komponen penyusunnya yang membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai
samadengan nol. Secara matematis : ∑V = 0

Hubungan Seri dan Paralel

Secara umum digolongkan menjadi 2 : 1. Hubungan seri Jika salah satu terminal dari dua elemen
tersambung, akibatnya arus yang lewat akan sama besar. 2. Hubungan paralel Jika semua terminal
terhubung dengan elemen lain dan akibatnya tegangan diantaranya akan sama.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Angelius Rivaldo Nharoda Sowai
2021-11-067

sumber:https://ilmurangkaianlistrik.blogspot.com/2018/07/hukum-hukum-dasar-rangkaian-
listrik.html

V.LANGKAH PERCOBAAN

1. Karakteristik Tegangan Arus Bolak Balik Pada Beban / Impedansi

Gambar 5.3

a. Buat rangkaian seperti gambar 5.3 di atas. Tentukan sendiri nilai R, L dan C
yang digunakan. Hitung nilai impedansinya
b. Atur tegangan sumber VS sampai bernilai 2 rms, catat besar tegangan VR, VL dan VC
c. Tampilkan bentuk gelombang VS pada kanal 1, kemudian tampilkan pada kanal
2 gelombang teganagn VR, VL dan VC
d. Dari masing-masing bentuk gelombang tersebut tentukan sudut fasenya,
dan gambarkan bentuk gelombangnya
e. Gambar diagram vektor tegangan dan ambil kesimpulan apakah beban tersebut lead
atau lag
f. Ulangi percobaan diatas dengan konfigurasi R, L dan C yang berbeda (3 konfigurasi)

2. Hukum Kirchoff Untuk Arus

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Angelius Rivaldo Nharoda Sowai
2021-11-067

Gambar 5.4

a. Buat rangkaian seperti gambar 5.4 di atas


b. Atur tegangan sumber sampai bernilai 2 Volt dan amati arus pada masing-masing
cabang
c. Tampilkan bentuk gelombang VS pada kanal 1, bentuk-bentuk gelombang arus dan
kemudian bentuk-bentuk gelombang tegnagn pada masing-masing cabang pada
kanal 2 secara bergantian dan gambarkan dalam satu koordinat
d. Tentukan sudut fase dari gelombang arus di atas dan gambarkan diagram vektornya
(vektor VS sebagai referensi)

VI.DATA PENGAMATAN
1. Hukum Kirchoff untuk Tegangan
f= 1 Khz
V R L C I VR VL VC
(Volt) (Ω) (mH) (µF) (mA) (Volt) (Volt) (Volt)
2 220 2,5 100

2. Hukum Kirchoff Untuk Arus


f= 1 Khz
V R L C It IR IL IC
(Volt) (Ω) (mH) (µF) (mA) (mA) (mA) (mA)
2 220 2,5 100

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai