Anda di halaman 1dari 21

Rahardian Anggada SP

2023-71-557

LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA

DISUSUN OLEH :

RAHARDIAN ANGGADA SP

202371557
C
D3 TEKNIK LISTRIK
KELOMPOK 3
RIEKE

INSTITUT TEKNOLOGI PLN


MENARA PLN, JL. LINGKAR LUAR BARAT,
DURI KOSAMBI, CENGKARENG, JAKARTA BARAT 11750
Telp. 021-5440342, 5440344, ext 1306
Website : www.itpln.ac.id
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
MODUL I
KARAKTERISTIK DIODA

I. TUJUAN
1. Mempelajari karakteristik Tegangan-Arus dioda.
2. Mengetahui prinsip kerja dari dioda.
3. Mempelajari karakteristik keluaran rangkaian dioda zener.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN


4. Sumber tegangan (power supply)
5. Multitester
6. Jumper
7. Dioda IN 4002
8. Dioda Zener
9. Resistor 50 KΩ
10. Kotak potensio 10 KΩ

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
III. TEORI MODUL
Cara Kerja Dioda
Dioda mempunyai dua buah elektroda, yaitu yang disebut dengan Anoda (disingkat
atau diberi notasi A) dan Katoda (disingkat atau diberi notasi K). Dioda disebut juga sebagai
penyearah karena hanya bisa menghantarkan arus dalam satu arah saja. Bila dioda diberi
Tegangan Arah Maju (forward bias) maka arus akan mengalir seperti pada Gambar 16 (a),
sedangkan bila diberi Tegangan Arah Mundur (reverse bias) maka arus tidak akan dapat
mengalir seperti Gambar 16 (b).

(a)
(b)
Gambar 16. Kondisi Dioda (a) Forward Bias (b) Reverse Bias

Pada kondisi reverse bias mungkin saja ada arus sangat kecil yang mengalir yang
disebut arus bocor. Sehingga bila tegangan anoda adalah nol terhadap katoda, maka anoda
tidak menarik elektron dari katoda. Sebenarnya ada beberapa elektron berkecepatan tinggi
yang bisa mencapai anoda (sehingga terjadi aliran arus yang meskipun sangat kecil). Namun
karena sangat kecilnya arus yang terjadi, pada umumnya amperemeter tidak dapat mendeteksi
adanya arus tersebut. Bila tegangan anoda negatif terhadap katoda (dioda diberi tegangan
reverse), maka akan timbul medan listrik yang arahnya menolak elektron. Dengan demikian
tidak terjadi aliran listrik. Bila tegangan anoda positif terhadap katoda (dioda diberi tegangan
arah maju), maka timbul medan listrik yang arahnya menarik elektron sehingga dioda
menghantarkan elektron dari katoda ke anoda, atau dengan kata lain menghantarkan arus dari
anoda ke katoda.
Karakteristik Dioda
Karakteristik Dioda adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara arus dan
tegangan dioda (karakteristik V-I). Dioda dapat dianggap sebagai tahanan satu arah, yaitu
bernilai sangat besar bila mendapat tegangan reverse dan bernilai sangat kecil bila mendapat
tegangan forward. Perhatikan Gambar 17 di bawah ini, pada tegangan di bawah 0.6 Volt arus
naik perlahan-lahan (pertambahannya hanya sedikit demi sedikit). Mulai dari tegangan 0.6
Volt arus naik dengan cepat. Tegangan dimana arus mulai naik dengan cepat tersebut

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
dinamakan tegangan “cut-in” atau breakdown voltage. Pada dioda germanium, tegangan ini
bernilai sekitar 0.2 - 0.3 Volt. Sedangkan pada dioda silikon, nilai tegangan ini berkisar antara
0,6-0,7 Volt.

Gambar 17. Karakteristik V-I Dioda Silikon dan Germanium (Forward Bias)

Pada setiap titik pada kurva tersebut tetap berlaku Hukum Ohm :
V RD =
I
Ket :
RD = Resistansi Dioda (Ω)
V = Tegangan Listrik
(Volt) I = Arus Listrik
(Ampere)
Nilai RD tidak memiliki nilai yang tetap, tergantung dari titik kerja dioda (tegangan
dan arus dioda pada saat itu).

Dioda Zener
Dioda Zener adalah komponen elektronika yang terbuat dari semikonduktor dan
merupakan jenis dari dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi pada reverse bias.
Pada saat dipasang secara forward bias (bias maju), dioda zener akan memiliki karakteristik
dan fungsi sebagaimana dioda normal pada umumnya.

Pada dasarnya, dioda Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir kearah yang
berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Breakdown Voltage” atau
tegangan tembus dioda zener nya. Karakteristik ini berbeda dengan dioda biasa yang hanya
dapat menyalurkan arus listrik ke satu arah. Tegangan tembus (breakdown voltage) ini disebut
juga dengan tegangan zener.
Untuk lebih jelas mengenai dioda zener, dapat dilihat rangkaian dasar dioda zener di
bawah ini :

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557

Gambar 18. Rangkaian Dasar Dioda Zener

Dalam rangkaian di atas, dioda zener dipasang dengan prinsip bias balik (reverse
bias). Rangkaian tersebut merupakan cara umum dalam pemasangan dioda zener. Dalam
rangkaian tersebut, tegangan input (masuk) yang diberikan adalah 12 Volt tetapi multimeter
menunjukkan tegangan yang melewati dioda zener adalah 2.8 Volt. Ini artinya tegangan akan
turun saat melewati dioda zener yang dipasang secara bias balik (reverse bias). Sedangkan
fungsi resistor dalam rangkaian tersebut adalah untuk pembatas arus listrik.
Dioda zener bekerja pada daerah reverse bias. Karakteristik V-I adalah seperti Gambar
19 di bawah ini :

Gambar 19. Karakteristik Dioda Zener

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
IV. TEORI TAMBAHAN
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari arus lemah listrik yang berfungsi
mengontrol partikel yang bermuatan tegangan listrik. Contohnya seperti komputer yang di
dalamnya bermuatan listrik. Kelima komponen inti elektronika tersebut menjalankan fungsinya
masing-masing agar sebuah rangkaian elektronika bisa bekerja. Macam dioda harus dikenali
agar kamu bisa menggunakannya dengan tepat. Pasalnya, masing-masing
komponen elektronika, termasuk dioda bekerja dengan cara saling mendukung komponen
lainnya agar sebuah rangkaian dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor.
Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda
sebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna, melainkan memiliki karakter yang
berhubungan dengan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung
pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya. Awal mulanya dioda adalah
sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan tabung hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah
banyak dibuat dari bahan semikonduktor, contohnya silikon dan germanium. Dikarenakan
pengembangannya yang dilakukan secara terpisah, dioda kristal (semikonduktor) lebih populer
di bandingkan dengan dioda termionik. Dioda termionik pertama kali ditemukan oleh Frederick
Guthrie pada tahun 1873, sedangkan dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal
Jerman, Karl Ferdinand Braun. Dioda memegang peranan penting dalam elektronika, di
antaranya adalah untuk menghasilkan tegangan searah dari tegangan bolak-balik, untuk
membuat berbagai gelombang isyarat, untuk mengatur tegangan searah, untuk mengatur
tegangan searah agar tidak berubah dengan beban maupun dengan perubahan tegangan jala-jala
(PLN), untuk saklar elektronik, LED, laser semikonduktor, mengesan gelombang mikro dan
lain-lain.

 MACAM MACAM DIODA


1. Dioda Zener (Zener Diode)
Dioda Zener adalah macam dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi di rangkaian
reverse bias (bias balik). Pada saat Forward bias (bias maju), Dioda Zener dapat menghantarkan
arus listrik seperti Dioda normal pada umumnya. Dioda Zener dapat memberikan tegangan
referensi yang stabil sehingga banyak digunakan sebagai pengatur tegangan (Voltage
Regulator) pada pencatu daya (Power supply).

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
2. Dioda LED (Light Emitting Diode)
Light Emitting Diode atau Dioda LED adalah macam dioda yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik ketika diberikan tegangan maju (Forward bias). LED ada yang berwarna merah,
jingga, kuning, biru, hijau dan putih tergantung pada panjang gelombang (wavelength) dan jenis
senyawa semikonduktor yang digunakannya. Aplikasi LED ini bisa dilihat di lampu-lampu
penerangan rumah maupun jalan raya, lampu indikator peralatan elektronik dan listrik, dan
lampu dekorasi dan iklan.

3. Dioda Normal (Dioda PN Junction)


Macam dioda yang paling sering ditemui pada rangkain elektronika adalah dioda normal. Dioda
ini adalah dioda yang paling sering ditemui pada rangkaian pencatu daya (power supply) dan
rangkaian frekuensi radio (RF). Dioda ini merupakan dioda standar yang paling umum
digunakan ataupun Dioda Penyearah, karena biasanya digunakan sebagai penyearah pada
Pencatu Daya.

4. Dioda Bridge (Bridge Diode)


Dioda Bridge merupakan macam dioda yang terdiri dari 4 dioda normal yang umumnya
digunakan sebagai penyearah gelombang penuh dalam rangkaian Pencatu Daya (Power
Supply). Dioda Bridge membuat kamu tidak perlu merangkai 4 buah dioda normal menjadi
rangkaian penyearah tegangan AC ke tegangan DC, karena telah dikemas oleh produsen
menjadi 1 komponen saja.

5. Dioda Varactor (Varactor Diode)


Dioda Varactor adalah macam dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai
dengan tegangan yang diberikan. Dioda Varactor ini sering digunakan di rangkaian-rangkaian
yang berkaitan dengan frekuensi seperti osilator, TV Tuner dan Radio Tuner.

6. Dioda Tunnel (Tunnel Diode)


Dioda Tunnel adalah macam dioda yang mampu beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi
dan dapat berfungsi dengan baik pada gelombang mikro (Microwave). Dioda Tunnel ini
biasanya digunakan di rangkaian pendeteksi frekuensi dan konverter.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
 Karakteristik Dioda Dan Cara Kerjanya

Karakteristik dioda adalah perilaku sebuah komponen dioda ketika dia dialiri arus listrik
baik searah (DC) atau bolak-balik(AC). Kita bisa memahami karakteristik tersebut secara
sederhana maupun secara detail. Karakteristik dioda yang paling dasar adalah ia akan
menghantar jika dikerjakan secara maju (forward) dan akan menghambat jika dikerjakan secara
terbalik (reverse). Secara sederhana kita bisa mengamati karakteristik sebuah dioda ketika maju
atau mundur dengan indikator on/off biasa. Kemudian lebih detail lagi kita juga bisa mengamati
karakteristik kerja dioda melalui grafik. Dengan grafik akan tampak beberapa area yang
menunjukkan perilaku dioda pada berbagai kondisi tegangan.

Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda pada rangkaian Elektronik kita dapat
meninjau 3 situasi sebagai berikut ini yaitu:

1. Dioda diberi tegangan nol


Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang menarik elektron dari
katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda hanya mampu melompat sampai
pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda dan membentuk muatan ruang (Space Charge).
Tidak mampunya elektron melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang
diberikan pada elektron melalui pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan
elektron menjangkau plate.
2. Dioda diberi tegangan negative
3. Dioda diberi tegangan positif
Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada plate akan menarik
elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi thermionic, pada situasi inilah
arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus listrik yang akan mengalir tergantung
daripada besarnya tegangan positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate
akan semakin besar pula arus listrik yang akan mengali
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus listrik pada situasi
tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai penyearah arus listrik (rectifier).
Pada kenyataannya memang dioda banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC
menjadi tegangan DC pada rangkaian elektronika.
Sumber :
https://nulis-ilmu.com/karakteristik-dioda/
https://www.thinksphysics.com/

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
V. LANGKAH PERCOBAAN
1.5.1. Tegangan Catu Arah Maju
1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 39. Percobaan Tegangan Catu Arah Maju

2. Atur DC_INTERACTIVE_VOLTAGE seperti pada berikut ini.


Maximum Value : 1 V
Minimum Value : 0 V
Increment : 10%

3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.

4. Atur Tegangan Sumber (Vs) sesuai dengan data pengamatan dengan cara menggeser
slider ke kanan atau dengan menekan Tombol Key (Pada Gambar 39 digunakan
tombol ‘A’).

5. Amati nilai arus yang terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai Tegangan
Sumber (Vs) dan catat pada Data Pengamatan.

6. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
1.5.2. Tegangan Catu Arah Mundur

1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 40. Percobaan Tegangan Catu Arah Mundur

2. Atur DC_INTERACTIVE_VOLTAGE seperti pada berikut ini.


Maximum Value : 1 V
Minimum Value : 0 V
Increment : 10%

3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.

4. Atur Tegangan Sumber (Vs) sesuai dengan data pengamatan dengan cara menggeser
slider ke kanan atau dengan menekan Tombol Key (Pada Gambar 40 digunakan tombol
‘A’).

5. Amati nilai arus yang terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai Tegangan Sumber
(Vs) dan catat pada Data Pengamatan.

6. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
1.5.3. Karakteristik V-I Dioda Zener

1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 41. Percobaan Karakteristik Dioda Zener

2. Atur DC_INTERACTIVE_VOLTAGE seperti pada berikut ini.

Maximum Value : 20 V

Minimum Value : 0 V

Increment : 10%

3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.

4. Atur Tegangan Sumber (Vs) sesuai dengan data pengamatan dengan cara menggeser
slider ke kanan atau dengan menekan Tombol Key (Pada Gambar 40 digunakan tombol
‘A’).

5. Amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai
Tegangan Sumber (Vs) dan catat pada Data Pengamatan.

6. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
1.5.4. Pembebanan Dioda Zener

1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 42. Percobaan Pembebanan Dioda Zener

2. Atur VARIABLE_RESISTOR seperti pada berikut ini.


Resistance : 2 kΩ
Increment : 20%

3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.

4. Atur Resistansi Beban (R2) sesuai dengan data pengamatan dengan cara menggeser
slider ke kanan atau dengan menekan Tombol Key (Pada Gambar 42 digunakan tombol
‘A’).

5. Amati nilai arus yang terukur pada Multimeter A1 dan A2 untuk setiap nilai Resistansi
Beban (R2) dan catat pada Data Pengamatan.

6. Catat kedua nilai arus tersebut pada Data Pengamatan.

7. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
V. DATA PENGAMATAN

1.6.1. Tegangan Catu Arah Maju

VS (Volt) I

0.1 88.625nA

0.2 818.531nA

0.3 6.83uA

0.4 56.337uA

0.5 463.914uA

0.6 3.81mA

0.7 30.648mA

0.8 214.852mA

1.6.2. Tegangan Catu Arah Mundur

VS (Volt) I (nA)

0.1 10.762nA

0.2 12.068nA

0.3 12.229nA

0.4 12.24nA

0.5 12.246nA

0.6 12.257nA

0.7 12.246nA

0.8 12.257nA

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557

1.6.3. Karakteristik V-I Dioda Zener

VS (Volt) VZener (Volt) I

2 2 2.021 nA

4 4 3.952 nA

6 6 5.862 nA

8 8 7.944 nA

10 10 9.948 nA

12 11.918 822.774 uA

14 12 19.997 mA

16 12.018 39.819 mA

1.6.4. Pembebanan Dioda Zener

R2 (%) I1 (mA) I2 (mA)

0 49.99 49.99

20 10 10

40 5.556 5.556

60 3.846 3.846

80 2.941 2.941

100 2.381 2.381

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
VI. TUGAS AKHIR
1.Berdasarkan percobaan 1.5.1 yang telah dilakukan, buatlah kurva karakteristik dioda yang anda
amati dan analisa data yang kalian dapatkan!

Jawab :

Kurva Karakteristik Arus dan Tegangan Dioda Catu Arah


Maju
250

200

150
I (mA)

100

50

0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
Vdioda (V)

2.Berdasarkan percobaan 1.5.2 yang telah dilakukan, buatlah kurva karakteristik dioda yang anda
amati dan analisa data yang kalian dapatkan!
Jawab :

Kurva Karakteristik Arus dan Tegangan Dioda Catu Arah


Mundur
0
0
0
0
0
I (mA)

0
0
0
0
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
Vdioda (V)

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557

3.Buatlah kurva karakteristik V-I dioda zener pada percobaan 1.5.3 dan analisa data yang kalian
dapatkan !
Jawab :

Kurva Karakteristik Arus dan Tegangan Dioda Zener


45
40
35
30
I (mA)

25
20
15
10
5
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Vzener (V)

4.Berapakah tegangan ambang (Vcut-in) dari dioda yang anda amati?


Jawab :
Tegangan ambang (Vcut-in) adalah sebesar 0,6V-0,7 V, sehingga bahan yang digunakan adalah
silicon.

5.Mengapa arus yang mengalir nilainya sangat kecil pada waktu dioda mendapatkan tegangan
terbalik? Jelaskan dengan gambar depletion layer!

Jawab :

Tegangan terbalik yang dimaksud adalah ketika pada sumber dibalik antara positif dan
negatifnya. Jadi ketika titik positif masuk ke anoda yang merupakan positif maka akan terjadi
tolak menolak, sedangkan ketika titik negative masuk ke katoda yang juga negatif maka juga
akan saling tolak menolak. Namun antar anoda dan katoda akan saling tarik menari karena
perbedaan polaritas, sehingga celah pita terlarang akan semakin sempit karena adanya tarik-
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
menarik dari anoda dan katoda.
6.Pada percobaan 1.5.4 mengapa nilai arus I1 sama dengan nilai arus I2? Jelaskan!
Jawab :
Nilai arus I1 sama dengan nilai arus I2 dikarenakan diode belum dalam kondisi aktif atau
tegangan diode belum mencapai V cut-in yang sebelumnya telah didapat yaitu sebesar 10 V-12
V. Nantinya ketika tegangan diode telah mencapai atau melampaui V cut-in maka pada I1 dan I2
akan berbeda.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
VII. ANALISA
Pada modul 1 ini menjelaskan tentang diode seperti apa itu diode, karakteristik dari diode
itu apa saja , dan jenis jenis dari diode itu apa saja. Diode adalah komponen elektronika aktif yang
terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu
arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode akan mengaliri arus yang berasal
dari anoda jika arus berasal dari katoda maka arus akan dihambat oleh diode. Dalam hal tersebut
kita bisa menyebutnya forward bias untuk yg mengaliri listrik dan reverse bias untuk menghambat
aliran listrik. Pada kondisi reversebias mungkin saja ada arus sangat kecil yang mengalir yang
disebut arus bocor. Sehingga bila tegangan anoda adalah nol terhadap katoda, maka anoda tidak
menarik elektron dari katoda. Karakteristik Dioda adalah grafik yang menunjukkan hubungan
antara arus dan tegangan dioda (karakteristik V-I). Dioda dapat dianggap sebagai tahanan satu arah,
yaitu bernilai sangat besar bila mendapat tegangan reverse dan bernilai sangat kecil bila mendapat
tegangan arah maju.

Cara kerja diode Dioda semikonduktor hanya bisa melewati satu arus yang searah, pada saat
dioda memperoleh arus akan maju satu arah (forward Bias). Karena di dalam dioda ada junction
yaitu pertemuan konduktor antara tipe p dan tipe n. kondisi ini dapat dikatakan bahwa konduksi
penghantar masih tergolong kecil. Sedangkan bila dioda diberi satu arah/bias mundur (Reverse
bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan dalam yang tinggi
sehingga arus sulit mengalir.

Jenis jenis dari dioda ada: Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun
lampu penerangan, Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai
penyearah arus AC ke arus DC. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali, Dioda Zener
yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan. Dioda Photo
yang berfungsi sebagai sensor cahaya. Salah satunya itu adalah dioda zener yang memiliki
karakteristik dan fungsi sebagaimana dioda normal pada umumnya. Pada dasarnya, dioda Zener
akan menyalurkan arus listrik yang mengalir kea rah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan
melampaui batas “Breakdown Voltage” atau tegangan tembus dioda zener nya

Dalam percobaan modul ini akan melakukan 4 percobaan yaitu: Tegangan Catu arah maju,
Tegangan catu arah mundur, karakteristik diode Zener V-I, pembebanan diode Zener. Tegangan
catu arah maju dan Tegangan catu arah mundur memiliki rangkaian yang sama yang berbeda adalah
arah dari diode, Tegangan catu arah maju menggunakan forward bias sedangkan Tegangan catu
arah mundur menggunakan reverse bias. Kedua percobaan tersebut berfungsi untuk membuktikan
kalua diode dapat mengaliri dan dapat menghabat listrik. Untuk percobaan karakteristik diode

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
Zener V-I bertujuan untuk membuktikan apakah benar karakteristi diode Zener dapat mengaliri arus
listrik jika tegangan sudah melewati kapasitas diode Zener atau Breakdown Voltage. Untuk
percobaan pembebanan diode Zener bertujuan untuk dapat membandingkan arus sebelum melewati
diode Zener dan sessudah melewati diode Zener, untuk percobaan ini ketika tegangan sudah
melehihi kapasitas diode Zener atau Breakdown Voltage , maka arus sebelum melewati diode dan
sesudah melewati diode akan berbeda jika belum melewati kapasitas diode Zener atau Breakdown
Voltage maka arus sebelum melewati diode dan sesudah melewati diode akan sama meskipun
variable resistornya di ubah.

Pada listrik terdapat dua jenis komponen elektronika yaitu komponen elektronika aktif dan
komponen elektronika pasif yaitu untuk komponen aktif merupakan komponen yang bekerja jika
pada komponen diberi arus dan tegangan listrik contohnya diode dan transistor. Sedangkan, untuk
komponen elektronika pasif merupakan komponen elektronika yang tetap bekerja meskipun tanpa
diberi tegangan dan arus listrik contohnya resistor, inductor dan kapasitor. Pada modul I ini kita
fokuskan untuk membahas salah satu komponen listrik aktif yaitu diode. Diode sendiri merupakan
komponen elektronika aktif yang dibuat dari bahan semikonduktor yang memiliki dua kutub anoda
pada postif dan katoda pada negatif serta memiliki fungsi sebagai penyearah arus yaitu
menyearahkan arus AC (bolak-balik) menjadi arus DC (searah) Dioda pada umumnya diberi
tegangan arah maju (forward bias) yaitu dari polaritas positif menuju anoda atau positif diode dan
polaritas negative menuju katoda atau negative diode. Ketika diberi tegangan arah maju (forward
bias) maka arus listrik dapat mengalir pada rangkaian dan arusnya dapat terbaca pada alat
multimeter. Diode juga dapat diberi tegangan arah mundur (reverse bias) yaitu dari polaritas positif
menuju katoda atau negative diode dan polaritas negative menuju anoda atau positif diode. Namun
ketika diode diberi tegangan arah mundur (reverse bias) maka arus tidak akan bisa mengalir ke
rangkaian. Hal tersebut dikarenakan adanya arus yang tertahan sehingga arus listrik tidak dapat
mengalir. Namun saat kita coba praktikumkan ada arus yang mengalir namun sangatlah kcil nilai
arusnya. Arus kecil yang mengalir tersebut disebut dengan arus bocor. Selanjutnya adalah
karakteristik diode yang memperlihatkan hubungan antara arus dan tegangan diode. Pada
karakteristik diode terdapat pula yang dinamakan tegangan “cut-in” atau breakdown voltage.
Breakdown voltage merupakan tegangan minimum agar diode dapat mengalirkan arus pada anoda
ke katoda. Breakdown voltage terdiri dari dua ukuran dengan masing-masing bahannya. Yang
pertama untuk tegangan bernilai sekitar 0,2 V-0,3 V dimana bahan yang digunakan untuk membuat
diode yaitu germanium. Kedua, untuk tegangan bernilai sekitar 0,6 V-0,7 V dimana bahan yang
digunakan untuk membuat diode yaitu silicon. Untuk mengetahui dimana tegangan cut in nya yaitu
dengan melihat peningkatan nilai arus yang paling signifikan, maka itulah yang menjadi tegangan
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
cut in nya. Diode Zener merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan bekerja pada tegangan arah mundur (reverse bias). Bisa saja dipasang dengan tegangan arah
maju (forward bias) namun nantinya fungsinya akan kembali seperti fungsi diode normal pada
umumnya. Sedangkan untuk diode Zener memiliki fungsi sebagai penyetabil tegangan listrik.
Seperti pada teori bahwa ketika tegangan belum mencapai tegangan cut-in nya maka diode belum
dapat bekerja sehingga tegangan yang dihasilkan masih sangat kecil, namun ketika sebuah diode
telah mencapai atau melampui tegangan cut-in maka diode akan dapat tegangan akan terjadi
peningkatan. Peningkatan tegangan akan terus stabil meskipun ada penambahan nilai pada tegangan
sumber.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum modul I yang berjudul “Karakteristik Dioda” dapat disimpulkan
bahwa :

1. Diode berfungsi sebagai penyearah arus sehingga diode hanya dapat menghantarkan arus
dari satu arah saja yaitu forward bias. Ketika diberi reverse bias diode tidak dapat bekerja.

2. Diode dapat bekerja jika diberi tegangan arah maju (forward bias) yaitu polaritas positif
masuk ke anoda, sedangkan polaritas negative masuk ke katoda.

3. Keluaran rangkaian diode Zener adalah adanya tegangan yang stabil ketika diode telah
mencapai atau melampaui tegangan cut-in atau breakdown voltage.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai