Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS SULTAN

AGENG TIRTAYASA

LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO
UNIT 1
KARAKTERISTIK DIODA

DASEL – 53
Anis Fuadi Putra 3332210018
Dilla Adelia Priono 3332210041
Eka Rosmawati 3332210095

Penilaian Praktikum
No Penilaian Bobot Nilai
1 Pemahaman /40
2 Keaktifan /40
3 Penyelesaian Masalah /20
Total Nilai /100

Penilaian Laporan
No Penilaian Bobot Nilai
1 Pengambilan Data dan Hasil /20
2 Analisis Data /50
3 Post-Test /10
4 Tugas Modul /10
5 Kesesuaian Format /10
Total Nilai /100

Kamis, 16 Maret 2023

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
1. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan alat-alat elektronik yang tanpa kita sadari menggunakan komponen
pasif bernama dioda, contohnya adalah dalam penggunaan charger HP. Didalam charger HP yang kita gunakan terdapat dioda yang
fungsinya untuk menyearahkan arus dari PLN konvensional yang ada di negara Indonesia ini. Dioda terbuat dari bahan
semikonduktor. Dimana dioda memanfaatkan prinsip p-n junction. Untuk memahami prinsip ini, maka dari itu dilakukanlah
percobaan karakteristik dioda ini agar dapat memahami lebih lanjut prinsip dari diode [1]. Pada dasarnya, dioda terbentuk dari dua
komponen, yaitu komponen tipe-n dan komponen tipe-p. Ketika kedua komponen tersebut digabungkan maka akan terbentuk sebuah
semi konduktor yang memiliki sifat p-n junction. Sifat dari pn junction ini pada hakekatnya adalah sebuah penyearah arus yang
melewati dioda. Maka dari itu secara garis besar dioda berfungsi sebagai jembatan satu arah. Seperti yang ditunjukkan pada gambar
1, P-N junction memuat tiga daerah, yaitu daerah p, daerah n dan sebuah daerah kecil yang melebar beberapa mikrometer ke salah
satu sisinya yang disebut daerah deplesi [1].
Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke
satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda sebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna, melainkan memiliki
karakter yang berhubungan dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi yang
digunakan serta parameter penggunaannya. Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan tabung hampa.
Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium [2]. Dioda
merupakan komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih
terkenal dengan dioda junction. Struktur dari dioda ini sesuai dengan namanya, adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dan
semikonduktor tipe N. Semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan semikonduktor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan
struktur seperti ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N [1]. Berdasasarkan fungsinya, dioda dibagimenjadi lima jenis,
yaitu dioda penyearah, Light Emiting diode (LED), Dioda Zener, Dioda caghaya (Photo Diode), Dioda Varactor dan dioda SRC.
Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus
bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc. Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat
dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III).
Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt [1].
Bahan semikonduktor yang sering dijumpai di dalam dunia elektronika adalah semikonduktor berbahan silicon (Si) dan
germanium (Ge). Keduanya terletak pada kolom keempat dalam tabel periodic dan mempunyai electron valensi empat. Terdapat 2
jenis bahan semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsic (murni) dan semikonduktor ekstrinsik (tidak murni). Semikonduktor
ekstrinsik memiliki 2 tipe, yaitu semikonduktor tipe-N dan semikonduktor tipe-P [3]. Semikonduktor intrinsic merupakan
semikonduktor murni tanpa terdapat bahan pengotor didalamnya. Silikon murni dan Germanium murni merupakan contoh yang
paling umum dikenal dari bahan semikonduktor intrinsic karena sering digunakan untuk pembuatan transistor dan diode. Pada
semikonduktor intrinsic, jumlah electron dalam pita konduksi sama dengan jumlah lubang pada pita valensi yang menyebabkan
muatan listrik keseluruhan atomnya bersifat neutral. Semikonduktor intrinsic sering pula disebut semikonduktor undoping maupun
semikonduktor tipe-I. Sedangkan semikonduktor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang terdapat bahan pengotor didalamnya.
Bahan pengotor dapat berupa atom-atom dari kolom ketiga (Trivalent) atau kolom kelima (Pentavalent) yang ditambahkan kedalam
bahan silicon (Si) murni maupun germanium (Ge) murni [3].

Ketika kaki anoda disambungkan ke kutub positif dan katoda disambungkan ke kutub negatif baterai, kita mengatakan
bahwa dioda diberikan bias maju atau forward biased. Sebuah dioda hanya akan menghantarkan arus listrik (menyalakan lampu)
apabila diberi bias maju. Ketika sebuah dioda disambungkan dengan polaritas yang terbalik, dimana kaki katodanya disambungkan
ke kutub positif dan kaki anodanya disambungkan ke kutub negatif, kita mengatakan bahwa dioda diberikan bias mundur atau
reverse biased. Sebuah dioda tidak akan menghantarkan arus listrik (tidak menyalakan lampu) apabila diberi bias mundur. Untuk
tegangan positif, arus akan mengalir pada tegangan pemicu berapapun nilai arus yang dihantarkan. Sebaliknya untuk tegangan
negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus namun ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown,
dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi [2].

1
2. Pengambilan Data dan Hasil
Pada praktikum percobaan unit 1 tentang Karakteristik Dioda didapatkan data sesuai dengan metode yang ada pada modul
percobaan, berikut adalah pengambilan data pada percobaan praktikum :

2.1 Karakteristik Forward Bias


Pada percobaan pertama yaitu karakteristik pada dioda forward bias, yang pertama adalah disiapkan alat dan bahanya, pada
percobaan praktikum alat yang butuhkan adalah Power supply, Resistor 100 Ω, Dioda 1N4002, Kabel jumper, Konektor, Multimeter
digital, Multimeter analog, namun pada percobaan hanya menggunakan multimeter digital saja. Berikutnya adalah merangkai
rangkaian untuk percobaan pertama yaitu forward bias dengan cara seperti pada gambar rangkaian berikut :

Gambar 2 Rangkaian Forward Bias

Dari percobaan praktikum didapat data seperti pada tabel berikut :

Tabel 1 Karakteristik Dioda Forward Bias


Vcc VD ID
0.2 V 0.19 0.01 mA
3V 0.72 0.35 mA
5V 0.82 0.45 mA

2.2 Karakteristik Reverse Bias


Pada percobaan kedua yaitu karakteristik pada dioda reverse bias, yang pertama adalah disiapkan alat dan bahanya, pada
percobaan praktikum alat yang butuhkan adalah Power supply, Resistor 100 Ω, Dioda 1N4002, Kabel jumper, Konektor, Multimeter
digital, Multimeter analog, namun pada percobaan hanya menggunakan multimeter digital saja. Berikutnya adalah merangkai
rangkaian untuk percobaan pertama yaitu reverse bias dengan cara seperti pada gambar rangkaian berikut :

2
Gambar 2 Rangkaian Reverse Bias
Dari percobaan praktikum didapat data seperti pada tabel berikut :

Tabel 1 Karakteristik Dioda Reverse Bias


Vcc VD ID
0.2 V 0.2 0.01 mA
3V 2.9 0.01 mA
5V 4.9 0.01 mA

3. Analisis Data
Pada percobaan unit 1 tentang Karakteristik Dioda terdapat 2 percobaan praktikum diantanya adalah Percobaan
karakteristik Dioda Forward Bias dan Karakteristik Dioda Reverse Bias, untuk lebih jelas berikut adalah pembahasan tentang
Karakteristik Dioda Forward Bias dan Karakteristik Dioda Reverse Bias :

3.1 Karakterisitik Dioda Forward Bias


Dioda adalah komponen listrik yang berfungsi untuk menyearahkan arus yang melewati dioda, pada percobaan praktikum
pertama yaitu dioda Forward Bias adalah Forward Bias yang artinya adalah meneruskan arus. Dimana posisi dari anoda + dialiri
arus + dari sumber yang artinya arus tersebut akan terus mengalir dan kembali ke sumber -. Pada percobaan dilakukan dengan cara
merangkai rangkaian dioda Forward Bias seperti gambar 2 diatas dengan posisi dari dioda adalah sejalur dengan arus atau Forward
maka output yang didapatkan adalah seperti pada tabel 1 diatas.
Dari tabel 1 diatas dapat dianalisa untuk percobaan pertama dengan nilai Vcc adalah = 3 V dan didapatkan nilai VD = 0.72
dan nilai ID = 0.35 mA. Nilai dari VD = 0.72 adalah dikarenakan adanya cut in pada dioda, cut in sendiri adalah sebuah tegangan
minimun yang digunakan untuk dioda tersebut bekerja, pada percobaan adalah digunakan dioda Silikon dengan nilai 0.7 V, dan pada
percobaan adalah 0.72 hal tersebut dikarenakan adanya beda potensial, beda potensial adalah tegangan yang mengalir dari rendah
ke tinggi pada percobaan adalah diberikan tegangan sebesar 3v lalu melewati dioda Forward Bias lalu dioda tersebut bekerja dengan
tegangan 0.72 v. Namun pada percobaan kedua yaitu dengan diberikan tegangan 0.2 v didapat nilai VD = 0.19 dan nilai ID = 0.01
mA. Hal tersebut dikarenakan dioda tersebut tidak bekerja karena dari rangkaian tersebut dengan diberikan nilai 0.2 v tidak
memenuhi syarat dari tegangan cut in, dan nilai dari 0.19 adalah karena adanya beda potensial dari tegangan sumber tersebut. Dioda
dikatakan bekerja adalah jika teganganya yang diberikan adalah > dari tegangan cut in. Begitu pun dengan nilai tegangan yang
diberikan adalah 5 v dan didapatkan nilai VD = 0.82 dan nilai ID = 0.45 mA, hal tersebut dikarenakan terdapat hambatan dalam atau
ketahanan dalam dari dioda tersebut, nilai dari tegangan sumber akan berbanding lurus dengan nilai dari dioda tersebut, nilai
hambatan dalam tersebut akan semakin besar jika nilai tegangan sumber lebih besar.
Pada Dioda Forward Bias terdapat 3 pendekatan dioda yaitu untuk yang pertama adalah ideal, ideal yang dimaksud adalah
jika nilai dari cut in = 0 v, namun untuk saat ini dioda dengan bahan yang bisa menghasilkan nilai cut in = 0 belum ditemukan.
Untuk pendekatan yang kedua adalah dioda sebagai resistansi atau hambatan yang berfungsi untuk mengahambat arus hanya saja
nilainya kecil dan juga tetap untuk dioda tersebut. Pendekatan yang ketiga adalah terdapat hambatan dalam atau ketahanan dalam
dari dioda tersebut, nilai dari tegangan sumber akan berbanding lurus dengan nilai dari dioda tersebut, nilai hambatan dalam tersebut
akan semakin besar jika nilai tegangan sumber lebih besar. Pada dioda silikon memiliki nilai batas adalah 100 v.

3
3.2 Karakterisitik Dioda Reverse Bias
Pada Dioda Reverse Bias fungsinya berbanding terbalik dengan Dioda Forward Bias, pada dioda Reverse Bias berfungsi
untuk memblokir arus atau menahan arus tersebut, yang dimana posisi dari arus sumber + adalah bertemu dengan katoda – yang
artinya arus tersebut akan tertahan atau terblokir sehingga tidak bisa melewati dioda tersebut. Pada praktikum percobaan adalah
dilakukan dengan cara merangkai rangkaian seperti pada gambar 3 diatas dengan posisi dari dioda adalah berkebalikan dari Dioda
Forward Bias, Maka hasil yang didapat adalah seperti pada tabel 2 diatas.
Dari tabel 2 diatas dapat dianalisa untuk percobaan pertama dengan nilai Vcc adalah = 0.2 V dan didapatkan nilai VD = 0.2
v dan nilai ID = 0.01 mA. Nilai tersebut didapatkan karena pada dioda tersebut adalah menghambat arus atau memblokir arus nya
sehingga saat diukur menggunakan multimeter nilai yang didapatkan adalah 0.2 v, sehingga arus tersebut tidak mengalir dan tertahan
pada dioda tersebut. Begitupun pada percobaan berikutnya dengan diberikan nilai Vcc adalah = 3 V dan didapatkan nilai VD = 2.9 v
dan nilai ID = 0.01 mA, dan percobaan dengan dengan diberikan nilai Vcc adalah = 5 V dan didapatkan nilai VD = 4.9 v dan nilai ID
= 0.01 mA, Hal tersebut dikarenakan adanya Dioda Reverse Bias sehingga nilai dari tegangan tersebut tertahan atau terblokir
sehingga tidak mengalir, dan untuk nilai dari ID = 0.01 mA adalah dikarenakan adanya hambatan dalam dari multimeter tersebut.
Pada Karakterisitik Dioda Reverse Bias terdapat istilah breakdown voltage yang artinya adalah tegangan tembus dimana
jika nilai dari tegangan yang dapat ditahan oleh dioda tersebut lebih kecil dari tegangan sumbernya sehingga tegangan tersebut
tembus dan dapat merusak dioda sehingga hal tersebut dapat merusak alat juga, pada praktikum percobaan digunakan dioda silikon
dengan batas maksimum adalah 100 v.

4. Kesimpulan
Dari hasil praktikum percobaan unit 1 tentang Karakterisitik Dioda didapat kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Karakterisik dari dioda dapat ditunjukan oleh hubungan antara arus yang lewat dengan beda potensialnya melewati dioda
tersebut, pada dioda terdapat jenis jenis dan juga nilai nya yang berbeda pada praktikum digunakan dioda silikon dengan
nilai cut in = 0.7 v, dan juga ada dioda germanium dengan nilai 0.3 v. Dioda juga terdapat dioda forward bias dan reverse
bias.
2. Cara kerja dari dioda forward bias dan reverse bias, untuk forward bias adalah meneruskan arus dan tegangan listrik,
Dimana posisi dari anoda + dialiri arus + dari sumber yang artinya arus tersebut akan terus mengalir dan kembali ke sumber
-. Sedangkan pada dioda reverse bias adalah menahan atau memblok arus dan tegangan listrik, dimana posisi dari arus
sumber + adalah bertemu dengan katoda –.

4
DAFTAR PUSTAKA

[1] R. G. P. B. I. Maulititus Eko Pramono, "Karakteristik Dioda (E10)," LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2 , no.
1, pp. 1-4.
[2] R. A. W. E. Annisa Nurul Aini, "Karakteristik Dioda (E9)," PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR/1114-094/1-5, no. 1, pp.
1-5.
[3] E. W. d. I. F. M. Rheina Aurely Shavira, "KARAKTERISTIK DIODA (E9)," RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083
– Karakteristik Dioda (E9), no. 2, pp. 1 -5.

5
LAMPIRAN A POST-TEST

1. Jelaskan apa itu forward bias dan reverse bias ?


JAWAB
Cara kerja dari dioda forward bias dan reverse bias, untuk forward bias adalah meneruskan arus dan tegangan listrik,
Dimana posisi dari anoda + dialiri arus + dari sumber yang artinya arus tersebut akan terus mengalir dan kembali ke sumber -.
Sedangkan pada dioda reverse bias adalah menahan atau memblok arus dan tegangan listrik, dimana posisi dari arus sumber +
adalah bertemu dengan katoda –.

2. Jelaskan 3 pendekatan dioda ?


JAWAB
Pada Dioda Forward Bias terdapat 3 pendekatan dioda yaitu untuk yang pertama adalah ideal, ideal yang dimaksud adalah
jika nilai dari cut in = 0 v, namun untuk saat ini dioda dengan bahan yang bisa menghasilkan nilai cut in = 0 belum ditemukan.
Untuk pendekatan yang kedua adalah dioda sebagai resistansi atau hambatan yang berfungsi untuk mengahambat arus hanya saja
nilainya kecil dan juga tetap untuk dioda tersebut. Pendekatan yang ketiga adalah terdapat hambatan dalam atau ketahanan dalam
dari dioda tersebut, nilai dari tegangan sumber akan berbanding lurus dengan nilai dari dioda tersebut, nilai hambatan dalam tersebut
akan semakin besar jika nilai tegangan sumber lebih besar. Pada dioda silikon memiliki nilai batas adalah 100 v.

3. Jelaskan perbedaan full wave dan half wafe ?


JAWAB
Full wave Penyearah gelombang penuh sendiri dibedakan menjadi dua macam rangkaian, yaitu center tapped (dua dioda)
dan bridge (4 dioda). Berbeda dengan penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh meloloskan satu gelombang
untuk lewat, dan tidak ada jeda.
Rangkaian penyearah setengah gelombang hanya menggunakan satu dioda untuk mengubah tegangan AC menjadi
tegangan DC. Penyearah setengah gelombang hanya membolehkan setengah gelombang AC untuk lewat, sedangkan setengah yang
lainnya diblok. Bentuk gelombang keluaran dari penyearah setengah gelombang adalah bentuk gelombang DC yang memiliki noise,
dan terdapat jeda.

4. Jelaskan fungsi kapasitor, serta charging dan discharging ?


JAWAB
Fungsi kapasitor adalah untuk menyimpan arus dan mengeluarkannya jika digunakan, charging adalah jika nilai dari Vs >
Vc dan discharging adalah jika nilai Vc > Vs.

5. Jelaskan pengaruh kapasitor pada rangkain penyarah ?


JAWAB
Pengaruh kapasitor pada rangkaian penyearah adalah untuk menyimpan arus dan mengeluarkan nya jika nilai dari Vc > Vs
dan juga mempengaruhi adanya perubahan bentuk sinyal tersebut karena adanya pemotongan yang diakibatkan oleh kapasitor
tersebut, sehingga membentuk sinyal gergaji.

A-1
LAMPIRAN B TUGAS MODUL

1. Berapa tegangan cut-in dioda (volt):


JAWAB

a. Ge: 0.3 v
b. Si: 0.7 v
c. Zener: 2,4 v

2. Berapa tegangan breakdown dioda (volt):


JAWAB
a. Ge: 50 – 70 v
b. Si: 100 v
c. Zener: 200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt

3. Jelaskan perbedaan utama forward bias dan reverse bias pada dioda!
JAWAB
Perbedaan utamanya yaitu pada fungsinya Cara kerja dari dioda forward bias dan reverse bias, untuk forward bias adalah
meneruskan arus dan tegangan listrik, Dimana posisi dari anoda + dialiri arus + dari sumber yang artinya arus tersebut akan terus
mengalir dan kembali ke sumber -. Sedangkan pada dioda reverse bias adalah menahan atau memblok arus dan tegangan listrik,
dimana posisi dari arus sumber + adalah bertemu dengan katoda –.

B-1

Anda mungkin juga menyukai