Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DIODA

JASTIN.L.PANGARIBUAN
5223530004
Kajian Komponen Elektronika
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

dan rahmat-Nya penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini

dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “

DIODA ” ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata

kuliah DASAR ELEKTRONIKA.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh

karena itu, kami ingin makalah ini diberi kritik dan saran supaya kami

dapat memperbaiki apa saja yang kurang dalam makalah ini, untuk

kesempurnaan penulisan makalah yang akan mendatang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya

kepada masyarakat umum. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan

sebagai bahan pengetahuan bagi pembaca.


DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...............................................................................2

1.2 Rumusan masalah...........................................................................2

1.3Tujuan ..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dioda...........................................................................3

2.2 Prinsip Kerja Dioda.................................................................4

2.3 Jenis Jenis Dioda.......................................................................6

2.4 Fungsi Dioda...........................................................................11

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kesimpulan.............................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Diode
sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan
mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier
dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta
parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak
ditujukan untuk penggunaan penyearahan. Awal mula dari diode adalah peranti
kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini
diode yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau
germanium.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terurai diatas maka penulis membuat rumusan
`masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari dioda ?

3. Bagaimana prinsip kerja dioda ?

4. Apa saja jenis – jenis dioda ?

4. Apa fungsi dioda ?

1.3.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui pengertian dari dioda, 2
prinsip kerja dioda, jenis-jenis dioda, dan fungsi dioda.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu
arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda
sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada
umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan
memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor
yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n
(Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya. Gambar dibawah
ini menunjukan bahwa Dioda merupakan komponen Elektronika aktif yang terdiri
dari 2 tipe bahan yaitu bahan tipe-p dan tipe-n :

5
Gambar. 1 Simbol Dioda

Gambar. 2 Kontruksi Dioda

Gambar. 3 Fisik Dioda


Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda
seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan
kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

2.2 Prinsip Kerja


Dioda Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.
Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.
Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut
agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu. Dioda
semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja, yaitu pada saat
dioda memperoleh catu arah/bias maju (forward bias). Karena di dalam dioda
terdapat junction (pertemuan) dimana daerah semikonduktor type-p dan semi
konduktor type-n bertemu. Pada kondisi ini dioda dikatakan bahwa dioda dalam
keadaan konduksi atau menghantar dan mempunyai tahanan dalam dioda relative
kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah/bias mundur (Reverse bias) maka
dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan dalam yang
tinggi sehingga arus sulit mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka
yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC.
Dari kondisi tersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja
antara lain sebagai penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier),
penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper),
rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).
Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau 3 situasi
sebagai berikut ini yaitu :

1) Dioda Diberi Tegangan Nol

7
Gambar. Dioda Diberi Tegangan Nol

Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang menarik
elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda hanya
mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda dan
membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak mampunya elektron melompat
menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron melalui
pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron menjangkau
plate.

2) Dioda Diberi Tegangan Positif (Forward Bias)

Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif, sumber
listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan
eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik
menjadi tertarik ke masing-masing kutub ion-ion nehatif akan tertarik ke sisi anoda
yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif.
Hilangnya penghlaang-penghalang tersebut akan memungkinkan [ergerakan
elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir seperti pada
rangkaian tertutup.
Gambar. 5 Dioda Diberi Tegangan Positif

3) Dioda Diberi Tegangan Negatif (ReverseBias)

Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber
listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan
eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik
menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Adanya tegangan eksternal akan
mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke
masing-masing kutub. Pemberian tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif
tertarik ke sisi katoda (n-type) dan diberi tegangan positif, dan ion-ion positif ke
sisi anoda (p-type) yang diberi tegangan negatif. Pemberian tegangan negatif akan
membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) dan diberi tegangan positif,
dan ion-ion positif ke sisi anoda (p-type) yang diberi tegangan negatif. Pemberian
tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) dan
diberi tegangan positif, dan ion-ion positif ke sisi anoda (p-type) yang diberi
tegangan negatif. Pemberian tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif
tertarik ke sisi katoda (n-type) dan diberi tegangan positif, dan ion-ion positif ke
sisi anoda (p-type) yang diberi tegangan negatif. Pergerakan ion-ion tersebut
searah dengan medan listrik statis yang menghalangi pergerakan elektron, sehingga
penghalang tersebut akan semakin tebal oleh ion-ion. Akibatnya, listrik tidak dapat
mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan menjadi rangkaian terbuka.

9
Gambar. 6 Dioda Diberi Tegangan Negatif

2.3 Jenis-Jenis Dioda


1. DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)
Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi
sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc)
atau mengubah arus ac menjadi dc. Secara umum dioda ini disimbolnya.

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

Gambar 1. dioda penyearah


2. DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar
silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja
pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai
200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt. Fenomena tegangan
breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan komponen elektronika kerabat
dioda yang bernama Zener. Tidak ada perbedaan struktur dasar dari Zener dengan
dioda. Dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan
N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda
biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada Zener bisa
terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet ada Zener yang memiliki
tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt.

dan sebagainya. Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan
rangkaian setelah tegangan Zener

Gambar 2. dioda Zener

Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk ke rangkaian lain
dan beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan dibawah 5.6V, dioda

11
tidak menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke rangkaian lain dan
beban. Jika input tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka dioda zener akan
terjadi brekadown dan arus akan mengalir melalui dioda, bukan ke rangkaian atau
beban.

3. DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )


Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State
Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik,
sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-
elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-).Ada tiga
kategori umum penggunaan LED, yaitu :

 Sebagai lampu indikator,

 Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak


tertentu,
 Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total.
Simbol, bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar
berikut.

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium
Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium
Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang
berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP
memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan
cahaya merah atau hijau. Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED
mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis
warna
TABEL LED DAN TEGANGANYA

WARNA TEGANGAN MAJU


MERAH 1.8 volt

ORANGE 2.0 volt

KUNING 2.1 volt

HIJAU 2.2 volt

* Silicon Carbide (SiC)– biru


* Diamond (C) – ultraviolet
* Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
* Sapphire
(Al2O3) – biru

LED biru dan putih


LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan
menggunakan substrat galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura
tahun 1993 sewaktu berkarir diNichia Corporation di Jepang. LED ini kemudian
populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED
merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.

13
4. DIODA CAHAYA( PHOTO-DIODE)
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang
melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda
cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Kuat cahaya
dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat
mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari
semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut. Penggunaan dioda cahaya
diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch
Tape), dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda
cahaya. Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang
memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam
bentuk signal listrik. Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur
kuat cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini
tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga
dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security)misal dalam
penggunaan alarm.

Gambar 4. dioda foto.

5. DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai
kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda ini bekerja didaerah
reverse mirip dioda Zener. Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah
silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang
diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan
turun. Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi
di bagian pengaturan suara (Audio)

Gambar 5. dioda varactor

6. DIODA SCHOTTKY (SCR)


DIODA SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang
mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga
semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai
pengendalinya adalah gate(G).SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari
bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif
Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.

Gambar 6. dioda schottky

Pada gambar diatas terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang berulir, Gerbang
gate pada kaki yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang panjang.

15
2.4 Fungsi Dioda
Fungsi Dioda sangat penting didalam rangkaian elektronika. Karena dioda adalah
komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N. Dioda merupakan
gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat lain dari dioda
adalah menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran
tegangan balik. Selain itu, masih banyak lagi fungsi diodalainnya, sebagai berikut :

 Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.

 Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.

 Sebagai pengaman atau sekering.

 Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah
tegangan tertentu pada rangkaian clipper.

 Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper.


Sebagai pengganda tegangan.
 Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode). Dapat
digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier.

 Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.

 Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda


varactor.

Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai katup, dimana katup
tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari belakang menuju ke depan.
Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran air dari depan katub.
Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang diujungnya terdapat garis
yang melintang. Cara kerja dioda dapat kita lihat dari simbolnya. Karena pada
pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung anak panah dapat
disebut sebagai katoda (N). Pada umumnya, dioda terbuat dari bahan silikon yang
sudah dibekali tegangan pemicu. Tegangan pemicu ini sangat diperlukan agar
elektron bisa langsung mengisi hole melalui area depletin layer. Didalam
komponen dioda tidak akan terjadi pemindahan elekrton hole dari P ke N maupun
sebaliknya. Itu di sebabkan hole dan elektron akan tertarik ke arah kutub yang
berlawanan. Bahkan lapisan depletion layer semakin besar dan menghalangi
terjadinya arus

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kesimpulan
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Dioda adalah
gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan
elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole.
Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai katup, dimana katup
tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari belakang menuju ke depan.
Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran air dari depan katub.
Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang diujungnya terdapat garis
yang melintang. Cara kerja dioda dapat kita lihat dari simbolnya. Karena pada
pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung anak panah dapat
disebut sebagai katoda (N).

17
DAFTAR PUSTAKA

http://tipscheda.blogspot.co.id/2013/06/makalah-elektro-tentang-dioda.html

http://teddyhans.blogspot.co.id/2012/11/elektronika-dioda.html

http://komponenelektronika.biz/jenis-jenis-dioda-dan-fungsinya.html

http://komponenelektronika.biz/fungsi-dioda.html

http://afi-elektronika.blogspot.co.id/2015/02/makalah-tentang-dioda.html

http://duniaelektonika.blogspot.co.id/2013/01/jenis-jenis-dioda-beserta-
fungsinya.html

https://www.gambar.pro/2012/07/54-gambar-bentuk-fisik-dioda-hd.html

https://ozelektronika.blogspot.com/2016/11/macam-macam-dioda-lengkap-
beserta.html
https://saintif.com/dioda-adalah/

Anda mungkin juga menyukai