Anda di halaman 1dari 22

DIODA

DIODA
Dioda adalah komponen pasif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Dioda dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Dioda
sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan
mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier
dan sering kali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta
parameter penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak
ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga
disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan
semikonduktor seperti silikon atau germanium.
Dioda merupakan komponen aktif yang sering ditemukan pada berbagai perangkat
elektronik. Benda tersebut dibuat dari bahan semikonduktor, serta berfungsi untuk
menyearahkan sekaligus sebagai penghambat arus listrik.
Pengertian Dioda
Dioda adalah komponen yang berfungsi untuk
menyearahkan sekaligus sebagai penghambat arus listrik,
disusun dari beragam bahan yang bersifat semikonduktor.
Umumnya jenis bahan yang digunakan dalam proses
pembuatannya yakni seperti silikon, germanium, dan lain
sebagainya.
Pada dioda, Anda akan menemukan dua buah kutub yang saling berlawanan. Dimana
salah satunya adalah kutub bermuatan positif (anoda), kemudian sisi lainnya adalah
kutub dengan muatan negatif (katoda).
Karena hal itu juga, maka dioda dapat digunakan untuk 2 fungsi sekaligus. Misalnya pada
satu sisi dapat digunakan sebagai dioda penyearah arus, kemudian sisi lainnya akan
digunakan sebagai penghambat arus listrik.
Komponen-Komponen Penyusun Dioda
Seperti yang sudah diulas di atas,
dioda tersusun dari dua komponen
pembentuk .
2 Komponen dioda adalah:
 Anoda.
 Katoda.
Komponen katoda yang berfungsi
sebagai kutub positif, kemudian anoda
sebagai kutub negatif.
1. Anoda
Anode atau yang lebih dikenal dengan istilah anoda adalah komponen dioda yang
dibuat dari elektroda yang bermuatan positif. Pada dioda, bagian katoda memiliki
kandungan elektron yang terbilang lebih sedikit.
Kandungan elektron yang sedikit ini ternyata juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Diantaranya yaitu karena anoda memiliki elektrolit yang bermuatan positif.
2. Katoda
Selain anoda, terdapat juga komponen dioda yang bernama katoda. Dimana katoda
merupakan kutub yang terbuat dari elektroda dengan muatan negatif.
Karena memiliki kandungan elektroda yang bermutan negatif, maka katoda
memiliki kandungan elektron yang lebih banyak dibandingkan dengan anoda.

Kedua jenis komponen dioda ini nantinya akan bekerja dengan prinsip kerja P – N
semikonduktor.
Jadi ketika kedua komponen ini bertemu, maka akan membentuk sebuah
perbatasan. Dimana perbatasan yang tercipta dari keduanya itulah yang nantinya
akan disebut sebagai P-N Junction.
Simbol Dioda
Dalam istilah elektronika gambar simbol dioda adalah sebagai berikut.

Dari gambar simbol dioda di atas dapat disimpulkan bahwa simbol postif (+) merupakan
bagian yang berisi elektroda bermuatan positif. Hal ini dikenal juga dengan istilah
terminal anoda.
Sedangkan bagian dengan simbol negatif (-) merupakan bagian yang bermuatan negatif
(terminal katoda).
Fungsi Dioda
Dilihat sekilas, fungsi dioda adalah sebagai penyearah sekaligus penghambat dari aliran arus listrik yang
masuk ke dalam rangkaian elektronika.
Diantara fungsi dioda adalah sebagai berikut:
• Dioda berfungsi sebagai alat yang berguna dalam proses pembentukan sensor cahaya.
• Fungsi dioda selanjutnya adalah sebagai salah satu alat penyusun dalam proses pembentukan sensor
panas.
• Dioda juga berfungsi untuk proses penggandaan tingkat tegangan arus listrik.
• Berfungsi sebagai penyearah aliran arus listrik yang ada dalam rangkaian elektronika.
• Sebagai indikator adalah salah satu fungsi dari dioda.
• Berfungsi sebagai penghambat aliran arus listrik yang ada dalam rangkaian elektronika.
• Dioda dapat difungsikan dalam rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator).
• Dapat membantu proses stabilisasi tegangan arus listrik.
• Fungsi dioda juga sebagai komponen pengaman atau bahkan saklar.
• Dapat dimanfaatkan untuk proses penambahan arus DC pada arus AC dan lain sebagainya.
Bagaimana Cara Kerja Dioda?
Cara kerja dioda sebenarnya bisa dibilang
cukup sederhana dan mudah dipahami. Pada
umumnya, dioda akan bekerja dengan 3
kondisi dasar, yaitu
• Unbiased,
• Forward biased,
• Reverse biased.
Unbiased
Pada kondisi yang pertama, dioda bekerja dengan
sistem unbiased. Dimana kondisi unbiased terjadi
ketika dioda berada dalam kondisi tanpa tegangan.
Pada kondisi tanpa tegangan, maka akan timbul
reaksi P-N junction. Kemudian akan timbul juga
pembatasan medan listrik.

P-N junction terjadi diawali dengan adanya proses difusi, kemudian elektron yang berada
di kutub N akan bergerak dan berpindah ke kutub P. Perpindahan elektron dari kutub N
menuju kutub P inilah yang disebut sebagai holes. Ketika holes terjadi, maka kutub P akan
menghasilkan ion negatif.
Ion negatif yang ditimbulkan ini berada dalam keadaan diam atau tidak bergerak. Kondisi
itu akan memicu medan listrik statis. Kemudian terjadilah pembatasan pada pergerakan
elektron, lalu kemudian akan terciptalah kondisi P-N junction.
Reverse Bias (bias mundur)
• Reverse bias ini dapat terjadi saat katoda mulai
disambungkan dengan kutub positif sementara
anoda tersambung pada kutub dengan muatan
negatif.
• Kondisi reverse bias akan memicu tegangan menjadi
negatif. Karena ion-ion bermuat negatif secara
otomatis akan tertarik menuju terminal anoda. Lalu
tahapan selanjutnya yakni timbul tegangan listrik
statis.
• Ketika ion bergerak searah dan menimbulkan reaksi
listrik statis, maka elektron akan terhalangi
pergerakannya. Hal tersebut mengakibatkan arus
listrik tidak dapat mengalir pada dioda.
Forward Bias (bias maju)
Dapat dikatakan forward bias adalah kondisi yang
terjadi karena adanya penyambungan katoda dalam
terminal dengan muatan negatif serta anoda juga
disambungkan dengan terminal dengan muatan
positif.

Tegangan eksternal yang masuk kedalam dioda akan mengakibatkan elektron menjadi
tertarik menuju masing-masing kutub. Jadi elektron yang mempunyai muatan positif
secara otomatis akan tertarik ke terminal anoda. Dan tahap selanjutnya yakni katoda
akan menarik elektron dengan muatan negatif.

Kondisi ini mengakibatkan penghalang yang terdapat pada dioda menjadi tidak ada atau
hilang, lalu arus listrik pun dapat mengalir pada rangkaian tersebut.
Mengenal Jenis – jenis Dioda
Meskipun memiliki bentuk sederhana, namun penggunaan dioda sangat populer dipakai
untuk berbagai rangkaian elektronika. Di pasaran, Anda akan menemukan banyak sekali
jenis dioda dengan aneka model, ukuran dan bentuknya.
Namun jika diulik dari segi karakteristik serta fungsinya, jenis dioda umumnya dibagi
menjadi beberapa tipe.
Adapun jenis-jenis dioda adalah:
 Dioda Biasa.
 Dioda Bridge.
 Light Emitting Diode (LED).
 Dioda Zener.
 Dioda Varactor.
 PD (Photo Diode).
 Dioda Tunnel.
1. Dioda Biasa
Jenis dioda biasa adalah yang paling umum dan paling sering dijumpai
pada berbagai perangkat elektronik. Dioda biasa ini juga umum disebut
dengan istilah diode generik.
Pada umumnya jenis dioda biasa atau generik ini mempunyai dua
terminal, yakni P dan N. Nah untuk fungsi dioda biasa yakni sebagai
penyearah aliran arus listrik. Penggunaannya juga cukup banyak
ditemukan. Misalnya dipakai pada rangkaian saklar, penyearah
gelombang (rectifier), dan lain sebagainya.
2. Dioda Bridge
Fungsi dioda bridge sebenarnya tidak jauh beda dengan jenis diode generik.
Namun dari segi penggunaannya dapat dikatakan jauh lebih mudah dan praktis.
Apabila difungsikan menjadi penyearah gelombang, tipe generik membutuhkan 4
buah komponen dioda sekaligus, maka ketika menggunakan jenis dioda bridge
Anda hanya membutuhkan satu buah kompenen dioda saja.
Hal ini karena pada jenis dioda bridge, Anda akan menemukan 4 buah dioda yang
sudah tersusun secara rapi dan siap digunakan.
Komponen dioda bridge terdiri dari 4 buah terminal. Dimana 2 terminal difungsikan
sebagai input untuk tempat masuknya arus AC, kemudian 2 terminal lainnya
digunakan sebagai output DC.
Selain itu, output DC yang terapat pada tipe bridge juga sudah dilengkapi dengan
polaritas positif dan juga negatif. Sehingga penggunaannya menjadi lebih mudah
dan praktis.
3. Light Emitting Diode (LED)
Light Emitting Diode (LED) merupakan jenis dioda yang terdiri dari sambungan antara
bahan semikonduktor. Dimana bahan-bahan semikonduktor ini nantinya akan dipasang
secara forward bias sehingga alat tersebut dapat menghasilkan cahaya.
Jika melihat simbol LED, Anda akan mendapati simbol dua panah. Dimana simbol dua
panah ini merupakan tanda yang menyatakan bahwa komponen tersebut dapat
mengemisikan cahaya.
Ketika LED dipasang dengan sistem forward bias, maka dioda akan menghasilkan
cahaya. Namun apabila dipasang secara reverse bias, maka benda tersebut tidak akan
menghasilkan cahaya.
Pada umumnya, LED digunakan pada berbagai perangkat elektronik. Contohnya saja
seperti untuk keperluan penerangan, digunakan sebagai pengganti lampu fluorescent,
dan lain sebagainya.
4. Dioda Zener
Selanjutnya, ada juga tipe dioda zener. Dari segi fungsi dioda zener yaitu digunakan
sebagai penyetabil tegangan. Selain itu digunakan juga sebagai pengaman dari
rangkaian elektronika. Dioda zener merupakan jenis dioda yang bekerja dengan
sistem reverse bias.
Jadi, ketika sebuah perangkat mengalami tegangan break down atau melewati
batas tegangan, maka jenis dioda zener tetap dapat membuat arus yang stabil.
Hal ini karena arus tersebut akan tetap mengalir pada arah yang saling berlawanan.
Dengan demikian, tegangan dalam rangkaian nilainya sama dengan tegangan yang
terdapat pada diode.
5. Dioda Varactor
Dioda varactor umumnya dipasang dengan menggunakan prinsip kerja reverse bias.
Tipe dioda varactor memiliki kelebihan karena termasuk sebagai jenis dioda yang
memiliki variabel kapasitansi.
Jika melihat dari simbol jenis dioda yang satu ini, lambang dioda varactor memiliki
simbol yang terlihat seperti gabungan antara dioda dengan kapasitor.
Fungsi dioda varactor yakni penggunaanya sendiri dapat ditemukan pada berbagai
perangkat elektronik, seperti televisi, ponsel dan juga radio..
6. PD (Photo Diode)
Photo diode sendiri sebenarnya merupakan komponen yang dibuat menggunakan
sambungan P – N. Jika dilihat dari simbol dioda jenis ini menyerupai tipe LED,
namun memiliki simbol panah yang terbalik.
Dari simbol dioda tersebut, sudah dapat disimpulkan bahwa tipe dioda yang satu
ini dapat menghantarkan arus listrik jika terkena cahaya.
Tipe photo diode tersebut juga bekerja dengan sistem reverse bias. Jadi ketika
dikenai cahaya, photo diode akan memiliki tegangan balik yang kecil dan arus listrik
dapat melaluinya. Namun jika intensitas cahaya kurang, tegangan balik akan
membesar dan arus listrik pun akan terhambat.
7. Dioda Tunnel
Pada jenis dioda tunnel, karekteristiknya adalah karena memiliki daerah delepsi
yang sangat sempit. Hal ini terjadi karena sambungan P-N pada dioda dirancang
dengan sistem sedemikian rupa.
Fungsi dioda tunnel adalah memanfaatkan sistem tunneling atau mekanika
kuantum. Kelebihannya yaitu dapat cepat bereaksi ketika terjadi perubahan
tegangan.
Penggunaan dioda tunnel sering ditemukan pada berbagai komponen elektronika.
Contohnya saja seperti osilator, pencampur sinyal, penguat dan lain sebagainya.
Bagaimana Cara Mengukur Dioda?
Dioda merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghambat
sekaligus penghantar arus listrik.
Ternyata ada cara yang bisa dicoba untuk memastikan apakah diode ini masih
berfungsi dengan baik atau tidak. Salah satu cara termudah yang bisa digunakan
yakni Anda dapat mengecek dengan cara mengukurnya.
Untuk mengukur dioda, Anda dapat menggunakan sebuah alat ukur yang
bernama multitester yang biasa disebut multimeter atau avo meter.
Langkah-langkah cara mengukur dioda adalah:
• Pertama-tama siapkan multimeter dan juga dioda yang akan diukur.
• Setting multimeter pada posisi Ohm ×1 k atau 100 k.
• Tempatkan kabel probe berwarna hitam pada katoda, kemudian kabel merah
ditempatkan pada anoda.
• Selanjutnya, baca hasil pengukuran pada display yang tersedia.
• Apabila jarum multimeter bergerak, itu artinya dioda mengalami kerusakan.
• Namun apabila jarum berada dalam posisi diam. Artinya alat tersebut masih
dalam keadaan baik dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai