Anda di halaman 1dari 19

Rahardian Anggada SP

2023-71-557

LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA

DISUSUN OLEH :

RAHARDIAN ANGGADA SP

202371557
C
D3 TEKNIK LISTRIK
KELOMPOK 3
RIEKE

INSTITUT TEKNOLOGI PLN


MENARA PLN, JL. LINGKAR LUAR BARAT,
DURI KOSAMBI, CENGKARENG, JAKARTA BARAT 11750
Telp. 021-5440342, 5440344, ext 1306
Website : www.itpln.ac.id
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
MODUL II

DIODA PENYEARAH

I. TUJUAN
1. Memahami fungsi aplikasi dari dioda sebagai penyearah.
2. Mampu menganalisa rangkaian dioda penyearah setengah gelombang.
3. Mampu menganalisa rangkaian dioda penyearah gelombang penuh.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN


1. Multimeter
2. Osiloskop
3. Function generator
4. Jumper
5. Dioda IN 4002
6. Resistor 10 KΩ

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
III. TEORI MODUL
Salah satu aplikasi dari dioda adalah dioda sebagai penyearah. Penyearah adalah peristiwa
pengubahan tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah. Rangkaian dioda sebagai
penyearah juga terdiri atas beberapa model, yaitu Penyearah Setengah Gelombang,
Penyearah Gelombang Penuh dengan Dua Dioda dan Penyearah Gelombang Penuh dengan
Sistem Jembatan.
Rectifier Setengah Gelombang

(a) (b) (
c)
Gambar 23. Rangkaian Dioda (a) Penyearah Setengah Gelombang Ideal (b)
Putaran Setengah Positif (c) Putaran Setengah Negatif
Gambar 23 (a) menunjukkan rangkaian penyearah setengah gelombang. Sumber AC
menghasilkan sebuah tegangan sinudoidal. Diasumsikan sebuah dioda ideal, putaran
setengah positif tegangan sumber dioda akan bias maju. Saat saklar ditutup, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 23 (b), tegangan sumber putaran setengah positif akan muncul
melalui resistor beban. Pada putaran setengah negatif, dioda merupakan bias balik. Dalam
hal ini, dioda ideal akan terlihat sebagai sebuah saklar terbuka seperti ditunjukkan pada
Gambar 23 (c) dan tidak ada tegangan yang muncul pada resistor beban.

Gambar 24. Bentuk Keluaran Setengah Gelombang Rectifier

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557

Misalkan tegangan sinusoidal yang diberikan adalah :


𝑣(t) = Vm sin ωt
Ket :
Misalkan tegangan sinusoidal yang diberikan adalah :
𝑣(t) = Vm sin ωt
Vm = Tegangan Maksimum (Volt)
Veff = Tegangan Efektif = 𝑉𝑚
√2
Maka tegangan setengah gelombang adalah:
Vdc =
Dan arus searah adalah:
Idc =
Rectifier Gelombang Penuh
Rectifier gelombang penuh membalikkan masing-masing putaran setengah negatif
sehingga mendapatkan jumlah dua kali putaran setengah positif.

Gambar 25. Rectifier Gelombang Penuh

Gambar 25 menunjukkan sebuah rangkaian rectifier gelombang penuh. Rectifier


gelombang penuh sama dengan dua kali rectifier setengah gelombang. Karena penambahan
transformator center tap, masing-masing rectifier mempunyai sebuah tegangan masukan yang
sama dengan setengah tegangan sekunder. Dioda D1 menghatar ke putaran setengah positif
dan dioda D2 menghantar ke putaran setengah negatif. Sebagai hasilnya, arus beban rectifier
mengalir selama setengah putaran bersama sama. Rectifier gelombang penuh sama dengan
dua kali bolak-balik pada rectifier setengah gelombang.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
Gambar 26. Bentuk Keluaran Rectifier Gelombang Penuh

Tegangan maksimum pada rectifier gelombang penuh adalah :


𝑉𝑝 = 0.5 Vm

Maka tegangan searah adalah :


Vdc = 2
Dan arus searah adalah:
Idc =

Rectifier Jembatan
Rectifier Jembatan menyerupai rectifier gelombang penuh sebab dapat memproduksi
tegangan keluaran gelombang penuh.

Gambar 27. Rectifier Jembatan

Gambar 27 menunjukkan sebuah rangkaian rectifier jembatan. Dioda D1 dan D2


menghantar di atas setengah putaran positif dan D3 dan D4 menghantar di atas setengah
putaran negatif. Sebagai hasilnya arus beban rectifier mengalir selama di antara setengah
putaran.

Gambar 28. Bentuk Keluaran Rectifier Jembatan

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
Tegangan maksimum pada rectifier gelombang penuh adalah :
Vp = V m
Maka tegangan searah adalah :
Vdc = 2
Dan arus searah adalah:
Idc =

IV. TEORI TAMBAHAN


Dioda Penyearah (Rectifier) adalah dioda yang digunakan untuk menyearahkan arus AC
menjadi arus DC. Hal ini sesuai dengan karakteristik dasar dioda yang hanya melewatkan arus
listrik satu arah saja. Prinsip kerja dioda penyearah ini banyak diaplikasikan pada rangkaian
power supply. Dan pada tulisan kali ini akan dibahas lebih detail tentang prinsip kerja dioda
sebagai penyearah (rectifier). Kita menggunakan rangkaian penyearah pada saat kita
membutuhkan tegangan DC dari sumber tegangan AC seperti pada listrik rumah tangga. Sumber
listrik dirumah yang diperoleh dari PLN merupakan tegangan AC sebesar 220V. Untuk bisa
dipakai pada perangkat elektronika seperti misalnya televisi, radio, dvd player, charger hp dan
sebagainya, tegangan AC tersebut harus diturunkan dan disearahkan lebih dahulu. Rectifier atau
dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penyearah Gelombang adalah suatu bagian dari
Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC
(Alternating Current) menjadi sinyal DC (Direct Current). Rangkaian Rectifier atau Penyearah
Gelombang ini pada umumnya menggunakan Dioda sebagai Komponen Utamanya. Hal ini
dikarenakan Dioda memiliki karakteristik yang hanya melewatkan arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC),
maka Dioda tersebut hanya akan melewatkan setengah gelombang, sedangkan setengah
gelombangnya lagi diblokir.

 Jenis Dioda Penyearah (Rectifier)


Ada beberapa jenis rangkaian penyearah berdasarkan konfigurasi rangkaian dioda dan bentuk
sinyal yang dihasilkan.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557

Masing-masing konfigurasi memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Pemilihan


konfigurasi didasarkan pada kebutuhan dengan memperhatikan aspek kestabilan, kehalusan dan
tentunya biaya komponen.

Berikut ini beberapa jenis konfigurasi rangkaian dioda penyearah yang umum dipakai dalam
rangkaian elektronika.

a) Dioda Penyearah setengah gelombang

Penyearah yang hanya mengeluarkan setengah siklus gelombang sinus dengan


menggunakan satu blok dioda saja. Penyearah setengah gelombang mempunyai
kelebihan yaitu simpel dan sederhana serta hemat biaya karena hanya menggunakan satu
dioda dan satu fasa sinyal sinus.

Kelemahan dari penyearah setengah gelombang adalah keluarannya memiliki riak


(ripple) yang sangat besar sehingga tidak halus dan membutuhkan kapasitor besar pada
aplikasi frekuensi rendah seperti listrik PLN 50Hz. Kelemahan ini tidak berlaku pada
aplikasi power supply frekuensi tinggi seperti pada rangkaian SMPS. Kelemahan
penyearah setengah gelombang lainnnya adalah kurang efisien karena hanya mengambil
satu siklus sinyal saja. Artinya siklus yang lain tidak diambil alias dibuang. Ini
mengakibatkan keluaran dari penyearah setengah gelombang memiliki daya yang lebih
kecil.
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
b) Penyearah gelombang penuh

Penyearah yang mengeluarkan semua siklus gelombang sinus dari sinyal AC.
Peinsip kerja dari rangkaian penyearah gelombang penuh adalah membuat penyearah
ganda dengan lebih dahulu membalik siklus negatif dari masukan. Artinya penyearah
gelombang penuh membutuhkan dua fasa input, satu fasa mengikuti masukan sinyal sinus
dan satu fasa yang lain berbalikan dengan sinyal input.

Kelebihan penyearah gelombang penuh adalah lebih efisien karena mengambil semua
bagian dari siklus sinyal AC yang disearahkan. Hal ini membuat keluaran dari penyearah
gelombang penuh memiliki riak (ripple) yang kecil dan lebih halus. Daya yang terserap
juga lebih efisien karena tidak ada siklus yang dibuang. Kelemahan dari penyearah
gelombang penuh adalah kebutuhan akan satu siklus pembalik yang berarti harus
menambah satu gulungan lilitan lagi pada transformator serta penggunaan dua buah dioda
untuk penyearahan. Ini berakibat pada penambahan biaya yang harus ditanggung oleh
rangkaian.

c) Penyearah sistem jembatan

Penyearah dengan memanfaatkan topologi dioda yang disusun dengan sistem


jembatan (dioda bridge). Sistem ini mengambil semua siklus gelombang sinus masukan
namun dengan input fasa tunggal. Sistem lebih efisien pada sistem power supply dengan
input fasa tunggal karena menghemat penggunaan lilitan.

Rangkaian dioda bridge memanfaatkan kerja forward secara bergantian pada masing-
masing dioda yang dimanfaatkan pada masing-masing siklus. Pada siklus positif, dioda
pertama dan kedua bekerja secara forward lalu pada siklus negatif, dioda ketiga dan
keempat yang ganti bekerja secara forward. Sistem ini dianggap paling baik dan populer
untuk aplikasi penyearah tegangan tunggal pada sinyal sinus dengan frekuensi rendah
seperti pada listrik rumah tangga.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
V. LANGKAH PERCOBAAN
2.5.1. Rectifier Setengah Gelombang
1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 49. Percobaan Rectifier Setengah Gelombang

2. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.

3. Amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data
Pengamatan.

4. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

5. Pasang Osiloskop pada rangkaian. Hubungkan Channel A Osiloskop pada Sumber (Vs)
dan Channel B Osiloskop pada Beban (R).

6. Berikan warna berbeda antara kabel Channel A dan kabel Channel B untuk
mempermudah dalam mengamati gelombang.

7. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.

8. Buka Osiloskop dengan melakukan klik 2 kali. Atur Trigger Osiloskop pada Single
untuk mempermudah dalam mengamati gelombang.

9. Atur Scale Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga menunjukkan
ukuran gelombang yang dapat anda amati.

10. Amati bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran yang ditampilkan oleh
Osiloskop

11. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

12. Ulangi Langkah 2 - 11 untuk nilai Tegangan Sumber (Vs) yang berbeda (Lihat pada
Data Pengamatan).

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
2.5.2. Rectifier Gelombang Penuh
1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 50. Rangkaian Percobaan Rectifier Gelombang Penuh

2. Atur rasio Transformator CT (TEMPLATE_1P2S_TAP_TMODEL) melalui


menu Edit Model seperti pada berikut ini.
 param np1 =2
 param ns1 =1
 param ns2 =1
3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
4. Amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada
Data Pengamatan.
5. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
6. Pasang Osiloskop pada rangkaian. Hubungkan Channel A Osiloskop pada
Sumber (Vs) dan Channel B Osiloskop pada Beban (R).
7. Berikan warna berbeda antara kabel Channel A dan kabel Channel B untuk
mempermudah dalam mengamati gelombang.
8. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
9. Buka Osiloskop dengan melakukan klik 2 kali. Atur Trigger Osiloskop pada
Single untuk mempermudah dalam mengamati gelombang.
10. Atur Scale Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga
menunjukkan ukuran gelombang yang dapat anda amati.
11. Amati bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran yang ditampilkan
oleh Osiloskop
12. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
13. Ulangi Langkah 3 - 12 untuk nilai Tegangan Sumber (Vs) yang berbeda.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557

2.5.3. Rectifier Jembatan


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 51. Percobaan Rectifier Jembatan

2. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.

3. Amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data
Pengamatan.

4. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

5. Pasang Osiloskop pada rangkaian. Hubungkan Channel A Osiloskop pada Sumber


(Vs) dan Channel B Osiloskop pada Beban (R).

6. Berikan warna berbeda antara kabel Channel A dan kabel Channel B untuk
mempermudah dalam mengamati gelombang.

7. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.

8. Buka Osiloskop dengan melakukan klik 2 kali. Atur Trigger Osiloskop pada Single
untuk mempermudah dalam mengamati gelombang.

9. Atur Scale Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga


menunjukkan ukuran gelombang yang dapat anda amati.

10. Amati bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran yang ditampilkan oleh
Osiloskop

11. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

12. Ulangi Langkah 2 - 11 untuk nilai Tegangan Sumber (Vs) yang berbeda.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557

VI. DATA PENGAMATAN


2.6.1. Rectifier Setengah Gelombang

VS (Vrms) Vdc Idc

2 645.04 mV 645.041 uA

4 1.519 V 1.519 mA

2.6.2. Rectifier Gelombang Penuh

VS (Vrms) Vdc Idc

2 430.551 mV 430.597 uA

4 865.978 mV 866.223 uA

2.6.3. Rectifier Jembatan

VS (Vrms) Vdc Idc

2 826.13 mV 826.131 uA

4 2.46 V 2.46 mA

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
VII. TUGAS AKHIR
1.Pada percobaan 2.5.1 gambarkan bentuk gelombang keluaran dari percobaan tersebut!
Jelaskan data yang anda dapatkan!

Jawab:

2 Vrms

4 Vrms

2.Pada percobaan 2.5.1 hitunglah besarnya tegangan DC pada percobaan tersebut!


Jawab :
2 Vrms
 Tentukan 𝑉 ∶ 𝑉 = 𝑉 √2 = 2 𝑉 √2 = 2,82 𝑉
, , ,
 Tentukan 𝑉 ∶ = = 0,675 𝑉
,

4 Vrms
 Tentukan 𝑉 ∶ 𝑉 = 𝑉 √2 = 4 𝑉 √2 = 5,65 𝑉
, , ,
 Tentukan 𝑉 ∶ = = 1,576 𝑉
,

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
3.Pada percobaan 2.5.2 gambarkan bentuk gelombang keluaran dari percobaan tersebut!
Jelaskan data yang anda dapatkan!
Jawab:

Gelombang Penuh tidak seperti gelombang keluaran Rectifier Gelombangsetangah Penuh


yang memiliki jarak antar gelombang, Rectifier Gelombang Penuh jarak antar gelombangnaya
relative kecil karena memiliki 2 dioda sehingga memiliki 2 gelombang yang jika disatukan
gelombangnya yang asalnya memiliki jarak menjadi tertutup oleh gelombang ke dua 2Vrms

2 Vrms

4 Vrms

4.Pada percobaan 2.5.2 hitunglah besarnya tegangan DC pada percobaan tersebut!


Jawab :
2 Vrms
 Tentukan 𝑉 ∶ 𝑉 = 0,5 𝑉 √2 = 0,5. 2√2 = 1,41 𝑉
, , ,
 Tentukan 𝑉 :2 =2 = 0,452 𝑉
,

4 Vrms
 Tentukan 𝑉 ∶ 𝑉 = 0,5 𝑉 √2 = 0,5. 4√2 = 2,825 𝑉
, , ,
 Tentukan 𝑉 :2 =2 = 1,353 𝑉
,

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
5.Pada percobaan 2.5.3 gambarkan bentuk gelombang keluaran dari percobaan tersebut!
Jelaskan data yang anda dapatkan!

Jawab:

Dikarenakan Rectifier jembatan memiliki 2 kaki output yaitu terminal Output yaitu
Terminal Output Positif (+) dan Terminal Output Negatif (-). Maka hasilnya akan seperti
Rectifier gelombang penuh yang dimana kedua output tersebut hampir seperti rangkaian
Rectifier gelombang penuh yg diodanya disimpan pada sumbu positif dan negative

2 Vrms

4 Vrms

6.Pada percobaan 2.5.3 hitunglah besarnya tegangan DC pada percobaan tersebut

Jawab :

2 Vrms

 Tentukan 𝑉 ∶ 𝑉 = 𝑉 √2 = 2√2 = 2,82 𝑉

, , ,
 Tentukan 𝑉 :2 =2 = 2 × 8,24 = 0,904 𝑉
,

4 Vrms

 Tentukan 𝑉 ∶ 𝑉 = 𝑉 √2 = 4√2 = 5,65 𝑉

, , ,
 Tentukan 𝑉 :2 =2 = 2,707 𝑉
,

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
VIII. ANALISA
Pada praktikum elektronika modul I yang berjudul “Karakteristik Dioda”. Adapun tujuan
praktikum kali ini adalah yang pertama memahami fungsi aplikasi dari dioda sebagai penyearah.
Kedua, mampu menganalisa rangkaian dioda penyearah setengah gelombang. Ketiga, mampu
menganalisa rangkaian dioda penyearah gelombang penuh. Adapun alat dan perlengkapan yang
dibutuhkan untuk melakukan praktikum modul I ini adalah yang pertama trafo CT yang berfungsi
untuk membuat rangkaian power supply simetris gelombang penuh seperti yang biasa digunaka
untuk amplifier. Trafo CT memiliki tiga kaki yang terdiri dari kutub positif, kutub negative dan satu
netral. Netral terletak diantara tengah-tengah kedua fasa. Kedua, multimeter yang digunakan untuk
mengukur nilai arus dan tegangan. Ketika sedang mengukur tegangan maka multimeter dipasang
secara parallel, sedangakan ketika sedang mengukur arus maka multimeter dipasang secara seri.
Ketiga, osiloskop yang berfungsi untuk menampilkan gelombang keluaran dari rangkaian diode
yang kita praktikan. Keempat, diode IN 4002 yang merupakan diode normal atau diode pada
umumnya yang berfungsi sebagai penyearah arus maksudnya adalah menyearahkan arus AC/ bolak-
balik ke arus DC/searah. Kelima, resistor 10 kohm yang berfungsi sebagai hambatannya. Untuk
Penyearah Setengah Gelombang merupakan rangkaian penyearah yang paling sederhana, yaitu yang
terdiri dari satu diode. Gelombang keluaran dari Rectifier Setengah Gelombang berbentuk
gelombang sinusoidal akan tetapi hanya ada bagian positif nya saja atau bisa dibilang bagian atasnya
karena diode itu memiliki fungsi penyearah sehingga dalam 1 rangkaian akan memiliki 1 arah bisa
dibilang yang asalnya arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC) sehingga tidak memiliki arus
yang berlawanan dan tidak memiliki nilai yang negative. Oleh karena itu Rectifier Setengah
Gelombang hanya memiliki setengah gelombang yang antar setengah gelombang itu memiliki jarak
yang dimana jarak tersebut merupakan nilai negative suatu gelombang yang dihilangkan oleh diode
karena berfungsi sebagai penyearah.

Untuk Penyearah gelombang penuh merupakan rangkaian penyearah yang terdiri dari dua
dioda. Gelombang keluaran dari Rectifier Gelombang Penuh tidak seperti gelombang keluaran
Rectifier Gelombang setangah Penuh yang memiliki jarak antar gelombang, Rectifier Gelombang
Penuh jarak antar gelombangnaya relative kecil karena memiliki 2 dioda sehingga memiliki 2
gelombang yang jika disatukan gelombangnya yang asalnya memiliki jarak menjadi tertutup oleh
gelombang ke dua. Sama seperti Rectifier Gelombang setengah Penuh yang memiliki gelombang
sinusoidal terpotong Rectifier Gelombang Penuh juga seperti itu akan tetapi jaraknya ditutupi oleh
gelombang yang lain. Karena rangkaian menggunakan sumber arus bolak balik dan diode penyearah
diletakan di dekat sumbu positif dan negative sehingga Rectifier Gelombang Penuh memiliki

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
gelombang yang saling menutupi.
Untuk modul II ini membahas tentang pengaplikasian diode yaitu sebagai penyearah.
Penyearah merupakan pengubahan tegangan AC (bolak-balik) menjadi tegangan DC (searah)
Seperti yang sudah dibahas pada modul sebelumnya yaitu diode berfungsi sebagai penyearah arus,
dimana diode hanya dapat mengalirkan arus dari satu arah saja yaitu secara maju atau forward bias.
Jika diberi sebaliknya atau reverse bias diode tidak dapat bekerja serta tidak dapat mengalirkan arus
listrik. Rangkaian dioda sebagai penyearah juga terdiri atas beberapa model, yaitu Penyearah
Setengah Gelombang, Penyearah Gelombang Penuh dengan Dua Dioda dan Penyearah Gelombang
Penuh dengan Sistem Jembatan. Untuk yang pertama adalah penyearah setengah gelombang
merupakan sebuah diode penyearah yang gelombang keluarannya hanya setengah saja. penyearah
yang menggunakan satu blok dioda tunggal (bisa satu dioda atau banyak dioda yang diparalel) untuk
mengubah tegangan dengan arus bolak-balik (AC) menjadi tegangan dengan arus searah (DC).
Tegangan sumber yang digunakan adalah tegangan AC (bolak-balik) Menurut jalannya rangkaian
penyearah atau rectifier setengah gelombang untuk mendapat gelombang keluarannya yaitu pertama
pada komponen trafo CT yang sesuai dengan fungsinya bisa sebagai power supply bertegangan AC,
nantinya ada dua kondisi dimana yang pertama untuk kutub positi yang letaknya pada kaki trafo CT
yang bagian atas dan bagian bawah adalah kutub negative. Kedua, ketika sumber tegangan kutub
positif menuju ke positif multimeter lalu menuju ke anoda diode IN4002, karena sama-sama
berpolaritas positif maka akan mengalami tegangan arah maju (forward bias) sehingga arus dapat
mengalir ke katodanya. Setelah dari katoda arus mengalir ke multimeter satunya, lalu arus mengalir
Kembali dan ada percabangan sehingga arus ada yang ke multimeter tegangan ada yang menuju ke
hambatan yang berupa resistor 220 ohm. Terakhir arus akan kembali ke trafo CT. Itu merupakan
proses untuk polaritas positifnya. Karena berhasil terjadi satu putaran atau loop maka akan
membentuk satu gelombang berupa bukit dengan polaritas positif. Untuk polaritas negative akan
mengalir ke bawah dan bertemu dengan percabangan lagi yaitu ada yang ke multimeter tegangan 1
dan ada yang menuju ke multimeter tegangan 2. Dari multimeter tegangan 2 arus mengalir ke
multimeter arus lanjut mengalr ke anoda. Karena polaritasnya negative dan bertemu dengan kutub
anoda maka akan terjadi tegangan arah mundur (reverse bias). Sesuai teori ketika diode diberi
tegangan arah mundur (reverse bias) maka diode tidak dapat bekerja. Arus akan tertahan pada kutub
anoda di diode. Karena arus akan tertahan pada kutub anoda di diode, maka tidak dapat membentuk
gelombang keluarannya. Jadi, bentuk gelombang keluaran untuk rangkaian penyearah setengah
gelombang memang terbukti gelombangnya hanya setengah gelombnag. Ketika kondisi dua yaitu
polaritas negative diletakkan diatas dan polaritas negative dilektakkan dibawah juga akan sama
dengan perjalanan arus sebelumnya. Untuk menampilkan gelombang keluarannya yaitu dengan

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
menghubungkan ke osiloskop. Pada osiloskop menggunakan dua channel yang berwarna kuning
serta merah, dimana yang berwarna kuning menandakan sebagai sumber dan channel warna merah
menandakan tegangannya. Channel disambung dengan suber serta dijumper dengan multimeter
tegangan. Kedua, penyearah atau rectifier gelombang penuh yang merupakan sebuah diode
penyearah yang gelombang keluarannya berbentuk penuh dan dua kali dari rectifier setengah
gelombang. Sistem penyearah gelombang penuh memiliki fungsi untuk menyearahkan semua siklus
gelombang baik pada fasa positif maupun pada fasa negatif. Menurut gambar rangkaian untuk
rectifier gelombang penuh juga memakai trafo CT sebagai sumber tegangan atau power supply AC.
Trafo CT memiliki tiga pasang kutub yaitu 2 fasa (positif dan negative) dan satu netral. Untuk
peletakannya satu netral ini berada diantara kedua fasa tersebut. Rangkaian juga menggunakan dua
buah diode IN4002. Pada gambar rangkaian kutub fasa atas yang berpolaritas positif akan terhubung
ke anoda. Karena polaritas positif bertemu dengan anoda yang sama polaritasnya sehingga
membentuk forward bias yang membuat diode bekerja sehingga arus dapat mengalir dari anoda ke
katoda. Setelah arus berhasil melewati diode akan lanjut ke persimpangan. Jadi, ada arus yang
menuju ke katoda diode 2 dan akan tertahan karena terjadi perbedaan polaritas. Satunya lagi arus
akan mengalir ke resistor keramaik dan ke multimeter tegangan dan nantinya arus akan bertemu di
multimeter arus, lalu arus Kembali ke trafo CT. Karena berhasil kembali ke trafo CT maka
gelombang akan terbentuk penuh, sedangkan arus yang ke katoda akan tertahan disana sehingga
arus tidak dapat kembali ke trafo CT. yang nantinya bentuk gelombang keluarannya setengah namun
dia akan rapat tidak seperti rectifier setengan gelombang. Untuk yang ketiga yaitu penyearah atau
rectifier jembatan dimana memakan diode bridge yang simbolnya seperti belah ketupat dengan
didalamnya ada empat buah diode. Untuk gelombang keluarannya sama persis dengan rectifier
gelombang penuh, hanya saja lebih rapat lagi. Untuk rangkaiannya pun juga sama hanya yang
membedakan adalah diode jembatannya.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rahardian Anggada SP
2023-71-557
IX. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum modul I yang berjudul “Karakteristik Dioda” dapat disimpulkan
bahwa :

1. Fungsi dari diode penyearah adalah untuk mengubah aliran arus yang asalnya arus bolak
balik (AC) menjadi arus searah (DC) dengan menghilangkan arus yang berlawanan arah
dari diode

2. Rangkaian diode penyearah setengah gelombang hanya mengunakan 1 dioda saja


sehingga arus DC yang dihasilkan memiliki jarak antara gelombang karena diode
menghilangkan gelombang arus yang negative

3. Rangkaian diode penyearah gelombang penuh menggunakan 2 dioda hal tersebut


bertujuan untuk menciptakan gelombang ke dua untuk menutupi jarak antar gelombang
1, diode penyearah gelombang penuh juga menggunakan Trafo CT yang berfungsi
sebagai pengurut dan pembagi tegangan sehingga dapat membuat 2 sumber yaitu positif
dan negative yang nanti akan dihubungkan dengan diode sehingga dapat membuat 2
gelombang yang berbeda

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai