AbstractHampir seluruh penelitian di bidang Teknik kalangan akademisi dan peneliti. Beberapa alat ukur
Elektro, khususnya di bidang Elektronika dan cabang-cabang wattmeter pun telah
ilmu arus lemah lainnya seperti Komputer, Kontrol, dan diproduksi dengan ketelitian yang cukup tinggi, meski
Telekomunikasi, harus melakukan pengukuran-pengukuran harganya sedikit di atas rata-rata. Memiliki wattmeter sebagai
yang berhubungan dengan arus DC. Disamping mengukur
salah satu sarana penelitian dan praktikum di Bidang Teknik
tegangan dan arus DC, kadang kita juga perlu mengukur daya
DC untuk mengetahui konsumsi daya dan daya yang disuplai Elektro adalah suatu keharusan, namun dikarenakan
oleh suatu rangkaian elektronik. Alat yang umum digunakan peralatan wattmeter yang agak mahal harganya, jumlah yang
untuk mengukur konsumsi daya maupun daya yang disuplai dapat disediakan di laboratorium hanyalah terbatas.
adalah voltmeter, amperemeter, multimeter, dan wattmeter. Dari Karenanya tidak ada salahnya jika kita merancang alat ukur
pengalaman pengukuran daya, jika kita tidak memiliki sebuah wattmeter dc yang dapat dibangun dari rangkaian pengali
wattmeter untuk mengukur daya pada rangkaian, maka kita tengangan dan alat ukur voltmeter sehingga dapat
akan menggunakan alat ukur voltmeter dan amperemeter. mengoptimalkan pemakaian voltmeter, menunjang kegiatan
Dengan membaca output yang diberikan oleh kedua alat ukur penelitian/praktikum, dan menjadi solusi bagi ketersediaan
tersebut, kita kemudian dapat mengalikan nilai tegangan dan
sarana alat ukur di laboratorium.
nilai arus sehingga mendapatkan nilai daya. Penelitian ini akan
Apakah memungkinkan jika dalam melakukan penelitian
merancang sebuah wattmeter dc dengan menggunakan sebuah
rangkaian pengali tegangan yang dapat menunjukkan hasil atau praktikum di laboratorium kita melakukan pengukuran
pengukuran dari daya dc. Metodologi penelitian yang daya dengan menggunakan voltmeter atau multimeter saja?
digunakan terdiri dari beberapa prosedur, yaitu mempelajari Apakah kita dapat merancang sebuah wattmeter yang
konsep dasar dari komponen penguat operasional, melakukan sederhana dengan sebuah rangkaian pengali tegangan?
analisis, kemudian merancang dan mensimulasi rangkaian Masalah inilah yang akan coba diangkat dalam penelitian ini.
dengan menggunakan software Electronics Workbench. Hasil A. Perumusan Masalah
penelitian menunjukkan bahwa secara logika dapat dirancang Bagaimana merancang sebuah alat pengukur daya arus
sebuah wattmeter dc untuk kepentingan penelitian maupun searah (Wattmeter DC) dengan menggunakan rangkaian
praktikum.
pengali tegangan (Voltage Multiplier)?
Kata Kunci—Wattmeter DC, Pengukuran Daya DC, B. Metodologi
Pengukuran DC, Rangkaian Pengali Tegangan, Rangkaian Berdasarkan beberapa metodologi yang dipelajari,
Listrik metodologi yang dirasakan tepat dan dipilih oleh penulis
untuk digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa
prosedur, yaitu mempelajari konsep dasar dari komponen
I. PENDAHULUAN1 penguat tegangan dan rangkaian pengali, melakukan analisis,
Peralatan wattmeter dc atau wattmeter arus searah adalah kemudian merancang dan mensimulasi rangkaian dengan
peralatan ukur yang cukup penting dalam pengukuran dan menggunakan software Electronics Workbench.
instrumentasi. Dengan adanya wattmeter, maka kita dapat
mengukur daya yang diberikan atau daya yang diserap oleh II. TINJAUAN PUSTAKA
suatu rangkaian elektronika maupun komponen- A. Daya Listrik
komponennya masing-masing. Daya listrik adalah suatu usaha untuk mengubah aliran
Secara umum, biasanya kita melakukan pengukuran daya listrik menjadi panas. Daya listrik dinyatakan dengan satuan
dengan menggunakan alat ukur voltmeter dan amperemeter, Watt (W) dan notasinya dituliskan dengan huruf P. Adapun
kemudian hasil pembacaan dikalikan untuk medapatkan hasil rumus daya listrik adalah:
pengukuran daya. P=V x I (1)
Saat ini teknologi di bidang elektronika telah berkembang Besar kecilnya daya listrik adalah sangat bergantung dari
dengan pesat dan alat-alat ukur yang ada semakin modern besarnya arus dan tegangan yang mengalir dalam rangkaian
dan mampu memenuhi kebutuhan dari para praktisi, tersebut [2].
JURNAL REALTECH Vol. 15, No.1, April 2019: 1-6 ISSN: 1907-0837 2
B. Pengali Tegangan Apabila pada output diberi resistor beban (RL), maka
Pengali Tegangan atau pelipat tegangan dengan dioda tegangan pada ujung C2 turun selama siklus positif dan diisi
berfungsi untuk mengalikan suatu tegangan input menjadi kembali hingga 2 Vm selama siklus negatif. Bentuk
output DC yang lebih besar. Dengan menggunakan rangkaian gelombang output pada ujung C2 adalah seperti untuk output
pelipat tegangan (voltage multiplier) pada sekunder trafo penyearah setengah gelombang dengan filter C. Tegangan
yang relatif kecil dapat diperoleh tegangan searah keluaran puncak inverse (PIV) untuk setiap dioda adalah 2 Vm [5].
sebesar dua, tiga, empat, atau beberapa kali lipat tegangan
input. Rangkaian pelipat tegangan dapat dibuat dengan C. Operational Amplifier (OP-AMP)
komponen dasar dioda dan kapasitor, dengan konfigurasi Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan Op-Amp
setengah gelombang dan gelombang penuh. Rangkaian ini adalah sebuah komponen aktif yang berfungsi sebagai
banyak digunakan pada pembangkit tegangan tinggi namun penguat tegangan atau penguat arus. Komponen ini
dengan arus yang kecil seperti yang ditunjukkan oleh merupakan komponen elektronika analog yang dibuat dalam
rangkaian pada gambar 1. bentuk chip atau IC (Integrated Circuit). Simbol dan bentuk
komponen op-amp adalah seperti pada gambar 3 dan gambar
4 berikut ini:
parameter lain, yaitu tegangan, arus, atau resistansi. Simbol Melihat hubungan yang linear antara tegangan keluaran
dari sumber-sumber arus ini dapat dilihat pada gambar 5 [6]. op-amp dan sumber arus dc, maka rangkaian op-amp di atas
dapat diubah ke dalam bentuk rangkaian listrik yang
memiliki hubungan secara seri dengan resistansi tertentu.
Model dari rangkaian tersebut dapat dilihat pada gambar 8.
Karena nilai dari tegangan keluaran bergantung pada nilai
arus dc, dan memiliki konstanta pengali = 1, maka dapat
digambarkan kembali dalam bentuk sumber tegangan dc yang
Gambar. 5 Sumber Arus Bebas dan Sumber Arus Tak Bebas seri dengan sumber arus dc, serta seri dengan resistansi
sebesar 1 ohm.
Rangkaian
yang akan Rangkaian
tegangan Tampilan
diukur Pengali
Dayanya Tegangan
Gambar. 15 Hasil Simulasi Pengukuran Daya (3) Gambar. 17 Hasil Simulasi Pengukuran Daya (5)
Gambar 15 menampilkan hasil simulasi rangkaian yang Hasil perancangan dan simulasi ini memberikan
lebih kompleks, dimana terdapat sebuah rangkaian dengan kemungkinan dan harapan yang besar bahwa alat ukur
tegangan dc 12 volt yang diserikan dengan dua buah resistor wattmeter dc dapat dibangun dari rangkaian pengali
1 ohm yang diparalelkan. Yang akan diukur adalah arus pada tegangan, komponen op-amp dan voltmeter. Penelitian dasar
salah satu cabang resistor 1 ohm. Berdasarkan perhitungan ini dapat dikembangkan untuk menghasilkan suatu produk
matematis, arus pada cabang tersebut adalah sebesar 12 akhir dalam bentuk alat ukur.
ampere karena arus total adalah 24 ampere yang diperoleh
melalui pembagian tegangan 12 volt dengan resistansi total IV. KESIMPULAN
0,5 ohm. Sehingga daya rangkaian yang terukur adalah 144 Dengan menggunakan sebuah komponen penguat
watt. operasional, sumber arus tak bebas dan rangkaian pengali
Dengan tetap mempertahankan rangkaian dan arus tegangan, maka sebuah wattmeter dapat dirancang dan
pengukuran yang sama, kedua nilai resistor diubah menjadi 4 dihasilkan untuk mengukur daya pada rangkaian dc. Alat
ohm. Berdasarkan perhitungan matematis, arus pada cabang ukur wattmeter dc ini memiliki keunikan dan keunggulan
tersebut adalah sebesar 3 ampere karena arus total adalah 6 dimana dapat menampilkan hasil output pengukuran daya
ampere yang diperoleh melalui pembagian tegangan 12 volt rangkaian melalui tampilan alat ukur voltmeter. Kegiatan
dengan resistansi total 2 ohm. Sehingga daya rangkaian yang praktikum menjadi lebih mudah dilakukan dan pemanfaatan
terukur adalah 36 watt seperti yang ditunjukkan oleh gambar alat ukur voltmeter dapat dioptimalkan.
16.
Kemudian kedua nilai resistor diubah kembali menjadi 6
ohm. Berdasarkan perhitungan matematis, arus pada cabang UCAPAN TERIMA KASIH
tersebut adalah sebesar 2 ampere karena arus total adalah 4
Terima kasih atas dukungan finansial dari Unika De La
ampere yang diperoleh melalui pembagian tegangan 12 volt
Salle Manado, dan juga bantuan dari mahasiswa saya, Idriono
dengan resistansi total 3 ohm. Sehingga daya rangkaian yang
Tado, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan demgan
terukur adalah 24 watt seperti yang ditunjukkan oleh gambar
baik dan tujuan penelitian dapat dicapai.
17.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar. 16 Hasil Simulasi Pengukuran Daya (4) [4] W.H. Hayt, Jr. and J. Kemmerly, Engineering Circuit
Analysis, USA: Mc. Graw Hill, 2006.
JURNAL REALTECH Vol. 15, No.1, April 2019: 1-6 ISSN: 1907-0837 6