Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA TERINTEGRASI

OP-AMP

Nama : Wirda Hayati

NIM : ETE10190122

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN

BANJARMASIN

2020
UNIT 1

RANGKAIAN OP-AMP INVERTING

1.1 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen apa saja yang diperlukan untuk
membuat rangkaian op-amp inverting (rangkaian penguat inverting).
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian penguat inverting.
3. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang operational amplifier
inverting.

1.2 Alat dan Bahan


Alat :
1. Trainer elektronika terintegrasi
2. Project board
3. Power supply
4. Multimeter analog
Bahan :
1. IC op-amp LM741
2. Resistor
3. LED
4. Kabel jumper
5. Jepit buaya

1.3 Dasar Teori


1.3.1 Rangkaian Op-amp Inverting
Rangkaian op-amp inverting atau rangkaian penguat
inverting adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Rangkaian
penguat inverting menggunakan IC yang sering dipakai dan mudah
dicari yaitu IC op-amp LM741. Keluaran sensor dan tranduser pada
umumnya mempunyai tegangan yang sangat kecil hingga mikro volt,
sehingga diperlukan penguat dengan impedansi masukan rendah.
Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian penguat pembalik
dengan impedansi masukan sangat rendah. Rangkaian penguat
inverting akan menerima arus atau tegangan dari tranduser sangat
kecil dan akan membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar.
Rangkaian dasar penguat inverting, dimana sinyal masukannya dibuat
melalui input inverting. Rangkaian ini mengubah arus menjadi
tegangan dan digerakkan oleh sumber tegangan, bukan sumber arus.

Gambar 1.1 Rangkaian Penguat Inverting

1.3.2 Trainer Elektronika Terintegrasi


Trainer elektronika terintegrasi adalah sebuah media belajar
yang dirancang sesuai dengan kompetensi dasar dalam menerapkan
dasar-dasar elektronika pada mata kuliah elektronika terintegrasi.
Trainer ini dirancang dalam bentuk box yang utuh. Trainer elektronika
terintegrasi terdiri dari komponen elektronika aktif dan pasif.

Gambar 1.2 Trainer Elektronika Terintegrasi

1.3.3 Project Board


Project board (bread board) adalah papan yang digunakan
untuk merangkai komponen agar bisa menjadi rangkaian yang
sempurna. Kegunaan papan ini sangatlah mudah dan praktis, kita tidak
perlu mencari jalur dengan lay out ataupun mengebornya. Kita hanya
perlu mencolok komponen di lubang kotak kecil yang ada di project
board tersebut.

Gambar 1.3 Project Board

1.3.4 Power Supply


Power supply (catu daya) disebut juga sebagai adaptor
adalah sumber tegangan DC yang digunakan untuk memberikan
tegangan atau daya kepada berbagai rangkaian elektronika yang
membutuhkan tegangan DC agar dapat beroperasi. Rangkaian pokok
dari power supply tidak lain adalah suatu penyearah yakni suatu
rangkaian yang mengubah sinyal bolak-balik (AC) menjadi sinyal
searah (DC).

Gambar 1.4 Power Supply

1.3.5 Multimeter Analog


Multimeter analog (multimeter jarum) adalah alat pengukur
besaran listrik yang menggunakan tampilan jarum yang bergerak
apabila probe multimeter ditempelkan ke benda yang diukur.
Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk mengukur
hambatan ohm (Ω), tegangan (volt), dan arus (mA). Multimeter analog
tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai
komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk mengetahui
baik atau tidaknya komponen pada waktu pengukuran serta
memeriksa apakah suatu rangkaian sudah tersambung dengan baik
sesuai dengan blok yang ada.

Gambar 1.5 Multimeter Analog

1.3.6 IC Op-amp LM741


Penguat operasional (op-amp) adalah suatu blok penguat
yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional
(op-amp) dikemas dalam suatu rangkaian terpadu (integrated circuit
atau biasa disebut IC). Salah satu tipe operasional amplifier (op-amp)
yang popular adalah LM741. IC LM741 merupakan operasional
amplifier yang dikemas dalam bentuk dual in-line package (DIP).
Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada salah
satu sudutnya untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1 dari IC
tersebut. Penomoran IC dalam kemasan DIP adalah berlawanan arah
jarum jam dimulai dari pin yang terletak paling dekat dengan tanda
bulat atau strip pada kemasan DIP tersebut. IC LM741 memiliki
kemasan DIP 8 pin seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1.6 Konfigurasi Pin IC Op-amp LM741


Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu
pin output, satu pin NC (no connection), dan dua pin offset null. Pin
offset null memungkinkan melakukan sedikit pengaturan terhadap
arus internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol
ketika kedua input bernilai nol.

Gambar 1.7 IC LM741

1.3.7 Resistor
Resistor (hambatan atau tahanan) adalah komponen dasar
elektronika yang dibuat untuk menghambat aliran arus listrik. Sebuah
resistor dapat di desain sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai
hambatan tertentu. Berdasarkan nilai hambatannya, resistor dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu resistor tetap (mempunyai nilai
hambatan tertentu/tetap) dan resistor variabel (nilai hambatannya
dapat diubah-ubah/diatur).
Resistor juga dapat dikelompokkan berdasarkan bahan
pembuatannya, yaitu resistor lilitan kawat dan resistor karbon.
Resistor lilitan kawat digunakan untuk berbagai keperluan yang
membutuhkan akurasi cukup tinggi dan peralatan yang menggunakan
variasi arus yang besar, sedangkan resistor karbon merupakan resistor
yang paling banyak beredar di pasaran. Resistor karbon mempunyai
nilai hambatan yang tetap karena itu disebut juga resistor tetap.
Besarnya nilai suatu hambatan resistor dinyatakan dalam satuan ohm
(Ω).

Gambar 1.8 Resistor


1.3.8 LED
LED (Light Emitting Diode) adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik. LED merupakan
keluarga dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna
cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan
semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti pada remote
control TV ataupun remote control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang
kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai
perangkat elektronika. Berbeda dengan lampu pijar, LED tidak
memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas
dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light
Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai
lampu penerang dalam LCD TV, mengganti lampu tube.

Gambar 1.9 LED

1.3.9 Kabel Jumper


Kabel jumper merupakan kabel elektrik yang berfungsi
untuk menghubungkan antar komponen yang ada di project board
tanpa harus memerlukan solder. Umumnya kabel jumper sudah
dilengkapi dengan pin yang terdapat pada setiap ujungnya. Pin atau
konektor yang digunakan untuk menusuk disebut dengan Male
Connector, sementara konektor yang ditusuk disebut dengan Female
Connector.
Gambar 1.10 Kabel Jumper

1.3.10 Jepit Buaya


Jepit buaya digunakan untuk menjepit sambungan kabel
dengan tujuan agar arus listrik dapat mengalir dari kabel yang satu ke
kabel yang lainnya.

Gambar 1.11 Jepit Buaya

1.4 Langkah Praktikum


1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum.
2. Dipahami rangkaian yang akan dipraktikan.
3. Dipasang resistor 1K ke kaki 2 sebagai inverting input, kemudian
dihubungkan tegangan DC 5V sebelum resistor 1K.
4. Selanjutnya, dipasang resistor 10K setelah resistor 1K. kemudian,
dijumper output kaki 6 setelah resistor 10K.
5. Dihubungkan resistor 10K ke kaki positif LED.
6. Dipasangkan gnd ke kaki 3.
7. Kemudian, dipasangkan –12V PSU ke kaki 4. Lalu, dijumper kaki 4 ke
negatif LED.
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Dwi Budi. 2012. “Media Pembelajaran Trainer Elektronika Dasar Untuk
Mata Pelajaran Elektronika Dasar”. Melalui
file:///C:/Users/acer/Documents/Laporan%20Elektronika%20Terin
tegrasi/Trainer_elektronika.pdf (Diakses pada 23 Februari 2020)

Makhluf, Muhammad. 2013. “Papan Project Board”. Melalui


http://m-aluf.blogspot.com/2013/09/papan-projectboard.html?m=1
(Diakses pada 23 Februari 2020)

Ramadhani, Dwitha Fajri. 2016. “Power Supply”. Melalui


https://www.academia.edu/30229451/TUGAS_AKHIR_ELEKTRO
NIKA-POWER_SUPPLY (Diakses pada 22 Februari 2020)

Rahmah, Nurbaiti. 2014. “Alat Ukur Multimeter”. Melalui


https://alatukurmultimeter.wordpress.com/tag/multimeter-analog/
(Diakses pada 22 Februari 2020)

Yuliadi, Etri Cahya & Amalia, Nurul. 2007. “Pengukuran Resistor”. Melalui
http://anggunelektro.blogspot.com/2009/05/pengukuranresistor.ht
ml?m=1 (Diakses pada 23 Februari 2020)

Kho, Dickson. 2019. “Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya”.
Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-ledlight-emitting-
diode-cara-kerja/ (Diakses pada 22 Februari 2020)

Anonim. 2018. “Berbagai Macam Kabel Jumper yang Harus Anda Ketahui”.
Melalui https://belajariot.com/berbagai-macam-kabel-jumper/
(Diakses pada 22 Februari 2020)

Kilmi, M.Yuwan. 2014. “Laporan Praktikum Instrumentasi dan Kontrol


Biosistem”. Melalui
https://www.slideshare.net/mobile/YuwanKilmi/acar-4-sensor-
cahaya (Diakses pada 23 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai