Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah : Elektronika

LAPORAN PROYEK ELEKTRONIKA


Sistem Alarm Anti Maling (S.A.A.M)
Berbasis
Bi-Polar LED Driver

Oleh:
I Gusti Ayu Prapti Pundari

1411305001

Made Nanda Saputra

1411305005

I Made Wahyu Guna Arta

1411305006

Kadek Dwi Ananda Nugraha

1411305007

I Made Andi Purnama Wijaya

1411305035

IB Raditya Premanada

1411305042

Cokorda Mira Devi

1411305043

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dewasa ini kejahatan semakin marak terjadi di kalangan masyarakat.
Banyak kejahatan yang sering terjadi di sekitaran lingkungan kita seperti
kejahatan pencurian, perampokan dll. Kejahatan ini sangatlah meresahkan
masyarakat, selaian barang yang dicuri nyawa dari masyarakat pun bisa
terancam.
Dengan majunya perkembangan teknologi, tindak kejahatan tersebut dapat
diminimalisir dengan mengaplikasikan Sistem Alarm Anti Maling
(S.A.A.M) Berbasis Bi-Polar Led Driver.
Bi-Polar Led Driver merupakan suatu rangkaian yang bisa mengatur nyala
lampu LED secara bergantian yang di kontrol oleh timer yang ada didalam IC
555. Dapat juga digunakan sebagai Sequcial Timing. Prinsip kerja dari
rangkaian Bi-Polar Led Diver ini adalah ketika rangkaian ini dihubungkan
dengan sumber tegangan 9-12 Volt, lampu LED akan menyala secara
bergantian. Saat lampu merah menyala, lampu biru akan mati. Kemudian
lampu biru menyala, lampu merah akan mati, begitu seterusnya.
Untuk pengaplikasian S.A.A.M ini, kami akan memodifikasi rangkaian
Bi-Polar Led Driver dengan menambahkan suatu sensor infrared dan foto
transistor. Sistem kerja dari S.A.A.M ini adalah sensor pada system akan
bertindak sebagai pendeteksi yang akan menyalakan rangkaian Bi-Polar Led
Driver. Sensor akan diletakkan pada jendela, pintu atau tempat tempat yang
kemungkinan maling akan masuk, dan apabila dibuka secara paksa maka
sensor akan menyalakan rangkaian Bi-Polar Led Driver dan secara otomatis
dari rangkaian itu akan mengeluarkan suara yang besar pertanda bahwa ada
maling yang berusaha masuk ke rumah.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan SAAM yaitu :
I.2.1
I.2.2

Untuk mengetahui tentang rangkaian elektronika


Untuk meminimalisir angka perampokan dan pencurian di rumah.

I.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan SAAM yaitu:
I.3.1

I.3.2

Bagi Masyarakat:
I.3.1.1 Dapat meminimalisir angka pencurian dan perompakan di
rumah.
Bagi Mahasiwa:
I.3.2.1 Mahasiswa mengenal dan memahami komponen-komponen
elektronika.
I.3.2.2 Mahasiswa dapat merancang sebuah alat yang dapat
bermanfaat bagi masyarakat dan alat tersebut dapat
dipergunakan.

BAB II
METODE PERCOBAAN
2.1 Metode
Dalam pembuatan proyek elektronika ini, penulis menggunakan bebrapa
metode, yaitu:
a. Study Literature
Mencari bahan-bahan yang diperlukan sebagai refrerensi untuk
pembuatan laporan proyek. Kegiatan ini dilakukan dengan
mengumpulkan data-data yang diperlukan baik dari browsing di
internet maupun sumber lainnya.
b. Perancangan dan Pembuatan Alat
Merancang dan membuat alat dari segi hardware (rangkaian).
Merangkai satu persatu komponen-komponen yang kemudian di
satukan guna memperoleh alat yang diharapkan.
c. Pengujian dan Perbaikan
Menguji rangkaian alat apakah sudah sesuai dengan yang
diharapkan, serta melakukan perbaikan jika alat tersebut tidak
berjalan sesuai keinginan.
2.2 Alat dan Bahan
Pada proyek ini, alat dan bahan yang harus disiapkan adalah:
a. Bi-Polar LED Driver:
Resistor sebanyak 3 buah, masing-masing berukuran 220 (2
buah) dan 33k (1 buah).
Kapasitor Polar (Elektrolit Codensator) sebanyak 1 buah, yaitu
10F/50V (1 buah)
LED, sebanyak 2 buah yang masing-masing terdiri dari 2 macam
warna, yaitu merah (1 buah) dan biru (1 buah).
Integrated Circuit (IC), sebanyak 1 buah, yaitu IC NE555
PCB sebanyak 1 buah
Kabel sebanyak 1 meter
Batrai yang berukuran 9V / Adaptor 1 buah
b. Pada Rangkaian Tambahan:
Optocoupler sebanyak 1 buah
Buzzer 1 buah

Resistor sebanyak 4 buah, berukuran 220 (2 buah), 8k


(1buah) dan 2k (1buah).
Relay yang berukuran 9V
Kabel 1 meter
Transistor C9014 sebanyak 1 buah

2.3 Prosedur Percobaan


Untuk memulai proyek alat elektronika ini, langkah kerja yang dilakukan
yaitu: menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian jangan lupa
periksa terlebih dahulu alat tersebut sebelum digunakan, agar proyek ini
berjalan dengan lancar.
Setelah itu proyek dikerjakan sendiri oleh semua anggota kelompok, agar
semua anggota kelompok bisa belajar dan menambah wawasan dalam membuat
suatu alat elektronika yang dalam pembuatannya ada proses penyolderan,
merangkai komponen dll.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Dasar Teori


Gambar Rangkaian Bi-Polar LED Driver

Adapun komponen- komponen yang harus disiapkan adalah:

Resistor sebanyak 3 buah, masing-masing berukuran 220 (2 buah) dan 33k


(1 buah).
Kapasitor Polar (Elektrolit Codensator) sebanyak 1 buah, yaitu 10F/50V (1
buah)
LED, sebanyak 2 buah yang masing-masing terdiri dari 2 macam warna, yaitu
merah (1 buah) dan biru (1 buah).
Integrated Circuit (IC), sebanyak 1 buah, yaitu IC NE555
PCB sebanyak 1 buah
Kabel sebanyak 1 meter
Batrai yang berukuran 9V / Adaptor 1 buah

Gambar rangkaian tambahan untuk Sistem Alarm Anti Maling

Komponen tambahannya adalah:


Optocoupler sebanyak 1 buah
Buzzer 1 buah
Resistor sebanyak 4 buah, berukuran 220 (2 buah), 8k (1buah) dan
2k (1buah).
Relay sebanyak 1 buah
Kabel 1 meter
Transistor C9014 sebanyak 1 buah
Pengertian dan Fungsi Masing-masing Komponen
1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai
penghambat/pembatas arus listrik. Berikut adalah simbol dan salah satu bentuk
fisik resistor.

Dalam aplikasinya resistor dapat dirangkai secara seri dan paralel, pada
rangkaian seri maka resistor dapat difungsikan sebagai pembagi tegangan dengan
karakteristik nilai resistor akan bertambahsesuai dengan nilai resistor yang
dihubung seri tersebut. Kemudian resistor pada konfigurasi paralel resistor
berfungsi sebagai pembagi arus dan memiliki karkateristik nilai resistansi menjadi
lebih rendah berbanding terbalik dengan jumlah dan nilai resistansi resistor yang
diparalel. Berikut cara mengitung cincin pada resistor:

2. Transistor
Transistor merupakan komponen aktif yang dibangun dari tiga lempeng
semikonduktor tipe P dan tipe N. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat
sinyal dan dapat jugaberfungsi sebagai saklar elektronik. Berikut adalah salah satu
contoh dan simbol transistor.
Transistor Bipolar

Transistor Unipolar

Transistor terdiri dari dua tipe yaitu transisor NPN dan PNP. Kemudian dari
dua tipe tersbut transistor dibagi lagi mejadi dua jenis menjadi transistor bipolar
dan transistor unipolar. Transistor bipolar memiliki 3 kaki yaitu basis, colektor
dan emitor, sedangkan transistor unipolar memiliki tiga kaki yaiut gate, source
dan drain
3. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan
muatan listrik sementara. Bentuk fisik salah satu kapasitor dan simbol kapasitor
dapat dilihat seperti pada gambar berikut.

Besar kecilnya muatan listrik yang dapat disimpan oleh kapasitor sebanding
dengan nilai kapasitas kapasitor tersebut. Selain sebagai penyimpan muatan listrik
kapasitor juga dapat digunakan sebagai penghubung atau coupling sinyal atau
isyarat AC dalam suatu rangkaian pemroses sinyal.
4. LED (Light Emitting Diode)
LED adalah komponen semikonduktor yang mampu merubah energi listrik
menjadi cahaya. Sekarang ini hampir semua alat atau instrumen menggunakan
LED sebagai salah satu komponennya. LED bentuknya kecil dan harganya murah
sehingga sangat sederhana untuk digunakan. LED bisa memancarkan cahaya yang
berbeda bergantung pada senyawa kimia di dalam komponen semikonduktornya.

LED tidak boleh dicatu tanpa ada sebuah resistor. Karena tanpa resistor, arus
yang mengalir pada dioda akan berlebih sehingga itu dapat membakar LED anda
seketika.

Gambar LED

5. PCB
Adalah papan yang digunakan untuk mendukung semua komponenkomponen elektronika yang berada di atasnya. Papan PCB juha memiliki jalurjalur konduktor yang terbuat dari tembaga dan berfungsi untuk menghubungkan
antara satu komponen dengan komponen elektronika lainnya.
6. Kabel

Gambar Kabel
Kabel adalah sarana penyalur atau penghantar (transmitter) yang bertugas
menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyalsinyal listrik.
Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi
yang lebar, sehingga sanggup menghantar (transmit) kelompok kanal frekuensi
percakapan atau program televisi.

7. Buzzer
Komponen elektronika yang berfungsi mengubah energy listrik menjadi
energy bunyi. Sebuah buzzer atau pager adalah perangkat sinyal audio, yang
mungkin mekanik, elektromekanik, atau piezoelektrik.

Gambar Buzzer
8. Optocoupler
Optocoupler

adalah

komponen

elektronika

yang

berfungsi

sebagai

penghubung berdasarkan cahaya optik. Pada dasarnya Optocoupler terdiri dari 2


bagian utama yaitu Transmitter yang berfungsi sebagai pengirim cahaya optik dan
Receiver

yang

berfungsi

sebagai

pendeteksi

sumber

cahaya.

Masing-masing bagian Optocoupler (Transmitter dan Receiver) tidak memiliki


hubungan konduktif rangkaian secara langsung tetapi dibuat sedemikian rupa
dalam satu kemasan komponen.

Gambar Optocoupler

10

9. IC 555
IC adalah singkatan dari Integrated Circuit atau berarti rangkaian terpadu. IC
merupakan Rangkaian gabungan dari sejumlah komponen menjadi satu. Dalam
IC monolithic, suatu chip tunggal merupakan dasar komponen individual yang
dipadukan dengan sejumlah chip atau komponen lain dalam pembuatan. IC hybrid
terdiri dari atas satu IC monolithic atau lebih, dipasang pada beberapa komponen
yang serupa. IC merupakan Rangkaian gabungan dari sejumlah komponen
menjadi satu. Dalam IC monolithic, suatu chip tunggal merupakan dasar
komponen individual yang dipadukan dengan sejumlah chip atau komponen lain
dalam pembuatan. IC timer 555 atau sering disebut dengan IC 555 adalah salah
satu IC yang sangat populer. Populer disini karena banyak sekali kegunaan dari IC
ini, dan banyak orang tertarik menggunakannya dengan berbagai fungsi yang ada
didalamnya.

Gambar IC 555

Definisi dan fungsi masing-masing pin:


1. ground, adalah pin input dari sumber tegangan DC paling negative
2. trigger, input negative dari lower komparator (komparator B) yang
menjaga osilasi tegangan terendah kapasitor di 1/3 Vcc dan mengatur RS
flip-flop

11

3. output, pin ini disambungkan ke beban yang akan diberi pulsa dari
keluaran IC ini. IC555 bisa mengeluarkan arus 100mA pada outputnya
4. reset, adalah pin yang berfungsi untuk me reset latch didalam IC yang
akan berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu
gate transistor bertipe PNP, jadi transistor akan aktif jika diberi logika
low. Biasanya pin ini langsung dihubungkan ke Vcc agar tidak terjadi
reset latch, yang akan langsung berpengaruh mengulang kerja IC555 dari
keadaan low state
5. control voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan
referensi input negative upper comparator (komparator A). pin ini bisa
dibiarkan digantung, tetapi untuk menjamin kestabilan referensi
komparator A, biasanya dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar
10nF ke pin ground
6. threshold, pin ini terhubung ke input positif upper comparator
(komparator A) yang akan me-reset RS flip-flop ketika tegangan pada
kapasitor mulai melebihi 2/3 Vcc
7. discharge, pin ini terhubung ke open collector transistor Q1 yang
emitternya terhubung ke ground. Switching transistor ini berfungsi untuk
meng-clamp node yang sesuai ke ground pada timing tertentu
8. vcc, pin ini untuk menerima supply DC voltage (most positive) yang
diberikan. Biasanya akan bekerja optimal jika diberi 5 15V(maksimum).
supply arusnya dapat dilihat di datasheet, yaitu sekitar 10 -15mA.

10. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian
utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch).

Relay

menggunakan

Prinsip

Elektromagnetik

untuk

menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
12

dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh,


dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar Relay
11. Adaptor
Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan
AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan
DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding
dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan
ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC
yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah
menggunakan listrik. Selain itu, adaptor mempunyai jangka waktu yang tidak
terbatas asal ada tegangan AC, tegangan AC ini sudah merupakan kebutuhan
primer dalam kehidupan manusia.

Gambar Adaptor

13

3.2 Hasil Dan Pembahasan


3.2.1 Cara kerja Sistem Alarm Anti Maling (S.A.A.M):
Sensor optocoupler, adalah suatu sensor yang peka terhadap sinar infrared, ketika
sinar infrared yang menuju sensor dihalangi oleh kisi, maka tidak ada arus listrik yang
mengaktifkan relay. Ketika kisi di lepas, maka foto transistor pada optocoupler akan
terpapar langsung oleh sinar infrared, dan rangkaian ini akan mengaktifkan relay. Ketika
relay diaktifkan maka secara otomatis rangkaian bipolar led driver akan aktif secara
langsung.
Rangkaian bipolar led driver bekerja apabila dialiri alus listrik, rangkaian ini akan
mengeluarkan suatu gelombang kotak dari pin 3. Gelombang kotak ini akan
dimanfaatkan untuk menyalakan led secara bergantian. Selain led, gelombang kotak juga
akan mengaktifkan buzzer.
Pada saat gelombang kotak bernilai 0, maka arus listrik akan mengalir melewati led
no 1 (merah) sehingga led merah akan menyala, sementara led no 2 (biru) akan tetap
mati, pada saat gelombang kotak bernilai 1, maka arus listrik akan mengalir dari pin 3
melewati led no 2 (biru), maka led biru akan menyala, Buzzer yang dipasang pararel
dengan led biru juga akan menyala. Demikian seterusnya sampai arus yang mengalir ke
rangkaian bipolar led driver dihentikan.

3.2.2

Cara pemakaian Sistem Alarm Anti Maling (S.A.A.M):

a. Alat dipasang dulu pada jendela atau pintu.


b. Hubungkan rangkaian dengan sumber listrik
c. Rangkaian akan bekerja apabila jendela dibuka secara paksa
d. Rangkaian akan mengeluarkan suara beep beep beep beserta indicator LED
akan menyala secara bergantian.

e. Ambil linggis dan hajar malingnya.

3.2.3

Kelemahan Sistem Alarm Anti Maling (S.A.A.M):

14

Alat ini tidak dapat bekerja jika tidak dialiri arus listrik, jadi pada saat mati
listrik alat ini tidak akan dapat bekerja sesuai tugasnya. Jadi dibutuhkan
penyimpan daya(batre) pada alat ini agar bisa bekerja pada kondisi apapun.

3.2.3 Tabel Uji Tegangan


Pengujia
n
Ke
1

Tegangan
(volt)
3,2 V

5,8 V

8,0 V

Tegangan

Sensor Ditutup
Buzzer LED1
LED2

Alat(volt
)
2,7 V

4,7 V

6,6 V

Berdetak

10, 2 V

8,7 V

Mati

Berdetak

sangat

sangat

kecil
Berbuny

kecil
Berbuny

Menyal

Mati

Mati

Mati

Menyal

Mati

i dengan a sangat

i dengan a sangat

intesitas

redup

intesitas

redup

Menyal

Menyal

rendah
Berbuny

Menyal

Menyal

lebih a redup

a redup

lebih a redup

a redup

Mati

keras
Hidup

rendah
Berbuny
i

Mati

Sensor Dibuka
Buzzer
LED1
LED2

keras
Mati

Mati

Hidup

Keterangan:
LED1 = merah
LED2 = biru
Penjelasan:
Dari table diatas, dapat kita cermati bahwa rangkaian bekerja sesuai dengan
rancangan. Yang menyebabkan rangkaian ini error pada pengujian 1,2 dan 3 adalah
karena tegangan yang dibutuhkan untuk menggerakkan relay tidak cukup.
Seperti yang kita ketahui, untuk bekerja dengan normal rangkaian ini
memerlukan tegangan sebesar 9V.

15

Hidup

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bi-Polar Led Driver merupakan suatu rangkaian yang bisa mengatur nyala
lampu LED secara bergantian yang di kontrol oleh timer yang ada didalam IC 555.
Dapat juga digunakan sebagai Sequcial Timing. Prinsip kerja dari rangkaian BiPolar Led Diver ini adalah ketika rangkaian ini dihubungkan dengan sumber
tegangan 9-12 Volt, lampu LED akan menyala secara bergantian. Saat lampu
merah menyala, lampu hijau akan mati. Kemudian lampu hijau menyala, lampu
merah akan mati, begitu seterusnya.
Untuk pengaplikasian S.A.A.M ini, kami akan memodifikasi rangkaian BiPolar Led Driver dengan menambahkan suatu sensor infrared dan foto transistor.
Sistem kerja dari S.A.A.M ini adalah sensor pada system akan bertindak sebagai
pendeteksi yang akan menyalakan rangkaian Bi-Polar Led Driver. Sensor akan
diletakkan pada jendela, pintu atau tempat tempat yang kemungkinan maling akan
masuk, dan apabila dibuka secara paksa maka sensor akan menyalakan rangkaian
Bi-Polar Led Driver dan secara otomatis dari rangkaian itu akan mengeluarkan
suara yang besar pertanda bahwa ada maling yang berusaha masuk ke rumah.

16

DAFTAR PUSTAKA
http://zonaelektro.net/mengenal-komponen-elektronika-dan-fungsinya/
https://hamdi88.wordpress.com/2008/07/24/mengenal-ic-timer-555/
Audira Galuh Rachimmutia Rangkaian Flashing Light Flip-Flop.htm
amii blog Tugas makalah audio video.htm

17

Anda mungkin juga menyukai