Anda di halaman 1dari 11

RANCANG BANGUN ALAT SISTEM PENDETEKSI ARUS

LISTRIK MENGGUNAKAN IC NE 555

DISUSUN OLEH

NAMA : IHOT PARNINGOTAN HARIANJA


KELAS : EK 5D
NIM : 1805042049

Dosen Pengampu

Harris Aminuddin, S.T. ,M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN


TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


T.A. 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa ,


karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul

“RANCANG BANGUN ALAT SISTEM PENDETEKSI ARUS


LISTRIK MENGGUNAKAN IC NE555”.

Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar


Teknik Elektronika.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Medan, 27 Januari 2021

Ihot Parningotan Harianja

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Listrik sangat vital bagi kehidupan manusia. Aliran listriksangat berperan penting
dalam setiap sisi aktivitas manusia.Bisa kita bayangkan bila hidup tanpa adanya aliran listrik?
Tanpa aliran listrik, mungkin alam semesta akan gelap gulitadan hampa. kita pasti tak betah
hidup di muka bumi dan inginhijrah ke planet lain. Seperti halnya pisau, aliran listrik
jugamengandung bahaya yang tersembunyi yang setiap saat bisamengancam nyawa kita
apabila kita tidak hati-hati. Seringsekali kita mendengar ada orang yang mati atau meninggal
diakibatkan sengatan aliran listrik.Nah itu berarti kita tidak hati-hati dalam mempergunakan
aliran listrik, dan masih banyaklagi kejadian-kejadian yang muncul pada saat bekerja yang
disebabkan oleh listrik/tegangan tinggi.Dengan demikian untuk mencegah terjadinya
kecelakaanfatal akibat sengatan arus atau aliran listrik, penulis dituntutuntuk menciptakan
atau membuat alat bantu. Dan alat bantutersebut penulis beri judul :

“RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI ARUS LISTRIK MENGGUNAKAN IC


NE555”.

Dengan dibuatnya alat ini penulis berharap bisa atau mampu menghindari ataupun
menimalisir kejadian-kejadian atau permasalahan-permasalahan yang muncul padasaat
bekerja di lapangan yang di akibatkan oleh sengatan arusatau aliran listrik.Dan alat ini juga
bisa/mampu mengetahui baik atau buruknya sebuah kabel yang di aliri arus listrik.

B. TUJUAN

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

 Merancang alat pendeteksi ARUS LISTRIKmenggunakan IC NE555


 Mempelajari sistematika kerja alat pendeteksiARUS LISTRIK menggunakan IC
NE555
 Mengoptimalisasikan agar tidak terjadinyakecelakan dalam bekerja karna aliran
listrikaktif dan aliran listrik yang tidak di ketahui.

C. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang akan dibahas diantaranya yaitu :

 Konsep dasar alat pendeteksi ARUS LISTRIK menggunakan IC NE555


 Kinerjaalat pendeteksi ARUS LISTRIK menggunakan IC NE555
 Proses bekerjanya alat tersebut.
 Menganalisis hasil kerja dari alat.

iii
BAB II
TEORI DASAR

A. LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teoridasar komponen-komponen penunjang yang


digunakan pada alat yang akan di buat.

1. Resistor

Resisitor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif dimana
komponen ini tidak membutuhan arus listrikuntuk berkerja. Resisitor memiliki sifat
menghambat arus listrik danresistor sendiri memiliki nilai besaran hambatan yaitu ohm (
Ω).
Resistor banyak sekali kegunaanya dalam rangkaian elektronika,misalnya :
1. Sebagai penghambat arus listrik
2. Sebagai pembagi tegangan
3. Sebagai pengaman arus berlebih
4. Sebagai pembagi arus dan lain sebagainya.

Berdasarkan nilai hambatannya resistor dapat dibagi menjadi3 jenis :


1.Fixed Resistor : merupakan resistor yang memilikinilai hambatan tetap.
2.Varibel Resistor : merupakan resistor yang memilikinilai hambatan yang dapat berubah-
ubah.
3. Resistor Non Linier : merupakan resistor yang memilikinilai hambatan yang tidak liner hal
ini dikarenakan nilai resistortersebut dipengarui oleh keadaan suhu, cahaya dan sebagainya

2. Kapasitor

Kapasitor dapat di ibaratkan seperti bak menampungan air,dimana besarnya tangki air
merupakan kapasitasnya sedangkantinggi tabungnya merupakan teganganya. Kapasitor
merupakansalah satu komponen elektronika yang termasuk kategorikomponen pasif. Fungsi
kapasitor amat di butuhkan didalamsatu komponen elektronika atau rangkaian elektronik.
kapasitorialah komponen elektronika yang berperan untuk menyimpanmuatan listrik, tak
hanya itu kapasitor juga bisa digunakansebagai penyaring frekuensi. kapasitas untuk menaruh
kekuatankapasitor didalam muatan listrik disebut farad ( f ) namunsimbol dari kapasitor
adalah c ( kapasitor ).

iv
3. LED ( Light Emitting Diode)

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya
yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh
mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control
perangkat elektronik lainnya. LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping
sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam
semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan.
Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke
Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang
kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat
Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya
monokromatik (satu warna).

4. Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik
menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan
sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser.
Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk
menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi tegangan positive dan negative 3 -
12V.
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud
speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik

v
ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma
secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer
biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan
pada sebuah alat (alarm).

Cara Kerja Buzzer pada saat aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir ke
rangkaian yang menggunakan piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik
dalam menghasilkan frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz.

5. IC NE555

IC Timer atau IC Pewaktu adalah jenis IC yang digunakan untuk berbagai Rangkaian
Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu dan multivibrator didalamnya. Beberapa
rangkaian yang memerlukan IC Timer diantaranya seperti Waveform Generator, Frequency
Meter, Jam Digital, Counter dan lain sebagainya. IC Timer atau IC Pewaktu yang paling
populer saat ini adalah IC 555 yang dikembangkan oleh Hans R. Camenzind yang bekerja
untuk Signetic Corporation pada tahun 1970-an. Pada dasarnya, IC Timer 555 merupakan IC
Monolitik pewaktu yang menghasilkan Osilasi (Oscilation) dan Waktu Penundaan (Delay
Time) dengan keakuratan dan kestabilan tinggi.
IC Timer 555 yang umum digunakan adalah IC Timer 555 yang berbentuk DIP (Dual
Inline Package) dengan 8 kaki terminalnya. Namun seiring dengan perkembangannya, saat
ini kita dapat menemui beberapa versi IC 555, diantaranya seperti IC 556 yang
menggabungkan 2 buah IC 555 dalam satu kemasan (14 kaki), IC 558 yang menggabungkan
4 buah IC555 dalam satu kemasan (16 kaki) serta IC555 yang mengkonsumsi daya rendah
seperti 7555 dan TLC555. Harga sebuah IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki cukup murah,
yaitu sekitar Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000 tergantung merek dan tipenya.
Nama IC 555 diambil dari 3 buah resistor yang terdapat dalam kemasan IC dengan
nilai masing-masingnya 5kΩ.

vi
Susunan dan Konfigurasi Kaki IC 555

Berikut ini adalah susunan dan konfigurasi Kaki IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki.

 Kaki 1 (GND) : Terminal Ground atau Terminal Negatif sumber tegangan DC.

 Kaki 2 (TRIG) : Terminal Trigger (Pemicu), digunakan untuk memicu Output


menjadi “High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan pada kaki Trigger
ini berubah dari High menuju ke <1/3Vcc (Lebih kecil dari 1/3Vcc).

 Kaki 3 (OUT) : Terminal Output (Keluaran) yang memiliki 2 keadaan yaitu


“Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.
 Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC akan
menjadi rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh karena itu, untuk
memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya diberikan sinyal “High”.

 Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan), memberikan akses


terhadap pembagi tegangan internal. Secara default, tegangan yang ditentukan adalah
2/3 Vcc.
 Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, digunakan untuk membuat Output menjadi
“Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki 6 atau Kaki
Threshold ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar dari 1/3Vcc).

 Kaki 7 (DISCH) : Terminal Discharge. Pada saat Output “Low”, Impedansi kaki 7


adalah “Low”. Sedangkan pada saat Output “High”, Impedansi kaki 7 adalah “High”.
Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai
penentu interval pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring
dengan impedansi pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang menentukan
Interval Pewaktuan dari IC555.

 Kaki 8 (Vcc) : Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V).

vi
i
BAB III
PERANCANGAN

A. ALAT & BAHAN


1. IC NE555 3. LED BERWARNA MERAH
2. RESISTOR : * 220 OHM 4. KAPASITOR
* 10K OHM 5. ANTENA COIL
6. SWITCH ( PUSH BUTTON) 7. BUZZER AKTIF
8. SOLDER 9. KABEL JUMPER
10.KOTAK 6X5 11.BATERAI 9V
12. SOCKET BATERAI

B. RANGKAIAN SKEMATIK

C. PCB LAYOUT

vi
ii
BAB IV
PENGUJIAN
CARA KERJA ALAT

Rangkaian ini menggunakan sirkuit bertenaga baterai sederhana untuk mendeteksi


apakah sebuah kabelac-listrik adalah hidup tanpa membuat kontak listrikdengan itu.
Rangkaian menggunakan impedansi masukanyang tinggi sebuah gerbang NAND yang
NE555 untuk merasakan medan magnet dari jalur ac-listrik 50 - 60-Hz.Rangkaian ini
menggunakan antenna (kumparan detektor)dekat soket untuk melihat apakah memiliki
koneksi ac yang tepat. Jika ada, maka LED akan menyala.Detektor ini adalah sebuah
kumparan kawat tembaga. Ketika di tempatkan di dekat kawat hidupmembawa arus ac,
kumparan mengembangkan tegangan melintasi NE555 pada pin 2 dan 3, yang menghasilkan
gelombang persegi pada output dari gerbang, mengemudi LED aktif. Dengan adnya kawat
panas ac dekat pelat detektor.. Tegangan yangmenghasilkan gelombang persegi sesuai
dengan frekuensiac-listrik

PENGAPLIKASIAN ALAT

Alat pendeteksi arus ini digunakan untuk mendeteksi gelombang arus pada kabel
ataupun dimensi yang dilalui arus , pengaplikasian dalam dunia kerja listrik yang bekerja di
dekat arus oleh sebab itu digunakanlah alat ini agar menghindari kecelakaan kerja yang tidak
diinginkan oleh pihak apapun. Alat ini akan bekerja dengan indikator LED yang akan
menyala dan disertai bunyi dari buzzer yang akan menyala secara bersamaan dan ketika ada
arus yang putus atau tidak dialiri arus maka LED dan buzzer akan berhenti atau diam.

ix
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan perancangan dan uji coba terhadapalatDetektor Listrik Aktifmaka


dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengiriman nada kontrol dilakukan secara searah /SIMPLEX

2. Jarak maksimal jangkauan bisa mendeteksi adanya aliran listrik adalah 6 cm


dengan beban 15 Watt

3. Jarak maksimal jangkauan bisa mendeteksi adanyaaliran listrik adalah 13 cm


dengan beban 350 Watt

4. Alat ini hanya bisa mendeteksi tegangan AC dan tidak bisa mendeteksi tegangan
DC.

Kelemahan alat ini adalah belum bisa mendeteksikabel yang berada di dalam tembok yang
dialiri olehtegangan listrik

B. SARAN

Setelah melakukan perancangan dan uji coba terhadapalat detector Listrik aktif
,
dapat dituliskan beberapa masukan berupa saran diantaranya yaitu :

1.Saya berharap ada generasi setelah saya yang mungkin bisa mengembangkan alat saya agar
dapat mendeteksi listrik di dalam tembok supaya alat menjadi lebih sempurna.

2.Untuk penyempurnaan alat ini saya berharap adayang bisa mengembangkan dengan
menambahkan sebuah display untuk mengetahui beban yang sedang di gunakan.

DAFTAR PUSTAKA

1). Wikipedia.2013. Baterai http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai

2). bee,elektro.2013.pengertian resistor dan jenis-jenis resistor


.http://electro-bee.blogspot.com/2013/02/pengertian-resistor-dan- jenis-jenis .

3).https://teknikelektronika.com/pengertian-mengenal-ic-555-ic-timer-
konfigurasi-kaki- ic555

x
xi

Anda mungkin juga menyukai