Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PEMBUATAN LAMPU TEPUK SENSOR

SUARA
SPE
(SISTEM PENGENDALIAN ELEKTRONIKA)

NAMA : RIZQI DIAS SAPUTRA


KELAS XI-TEI B
NISN: 0065008594

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK TI


PEMBANGUNAN CIMAHI
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal yang berjudul laporan
pembuatan lampu tepuk dari sensor suara.

Terima kasih saya ucapkan kepada guru mata pelajaran kami, Bapak Agus Permana.
yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan saya yang telah memberi dukungan
bantuannya, sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan penuh rasa bangga.

Saya menyadari, bahwa proposal yang saya buat masih jauh dari kata sempurna, baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar saya bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan ini
bisa menambah wawasan untuk para pembaca dan dapat bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan kampus
SMK TI Pembangunan Cimahi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang.................................................................................................................. 1
1.2 Kebutuhan ....................................................................................................................... 1
1.3 Rangkaian......................................................................................................................... 2
BAB II TEORI PENUNJANG .......................................................................................................... 4
2.1 Penjelasan Komponen ..................................................................................................... 4
BAB III PROSES PEMBUATAN ALAT ............................................................................................ 7
3.1 Pembuatan....................................................................................................................... 7
BAB IV PENUTUPAN ................................................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 8
4.2 Saran ................................................................................................................................ 8

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar asli Simbol Gambar Simbol


asli
Resistor Diode in4007

IC Op Amp LM 358
Relay 9V

IC CD4017 Mic

Kapasitor Mica / milar Transistor


BC547

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pesatnya perkembangan teknologi pada saat ini mendorong manusia untuk lebih kreatif
untuk membuat sebuah alat yang sederhana dan ramah lingkungan untuk membantu
pekerjaan sehari-hari, dan dapat berguna bagi banyak orang. Banyak rangkaian
elektronika yang digunakan, diharapkan memberikan nilai lebih bagi para
konsumen,sesuai dengan namanya,yaitu lampu tepuk otomatis alat ini berfungsi untuk
menerangi dalam ruang dengan sistem otomatis sehingga diharapkan alat ini dapat
mempermudah kegiatan kita dalam menyalakan lampu tanpa harus menekan tombol
off atau on pada saklar.
Saklar otomatis ini bersifat higienis tidak merusak dinding pada rumah, sebagai contoh,
pada saat tangan kita kotor dan ingin menyalakan lampu, tentu saja pertama kali kita
akan memegang saklar itu dan menyalakan saklar lampu untuk mengalirkan arus
sehingga dapat menggeluarkan cahaya dan menerangi ruangan tersebut, masalah
tersebut dapat diatasi dengan merancang suatu saklar lampu yang akan berkerja secara
otomatis jika ada tepukan sekali untuk menyalakan lampu dan sebaliknya tepukan dua
kali untuk mematikan lampu.seacara cepat tanpa ada jarak suara lama pada tepuk maka
lampu akan mati. dengan alat ini diharapakan dapat mengurangi pemborosan listrik dan
tidak berkuman atau higienis
1.2 Kebutuhan
• Alat: • Bahan :
1. Solder 2. Avometer 1. Timah 2. PCB
3. Power supply 4. Mesin bor 3. HCL 4. Autan
5. Tang pemotong kaki komponenn
• Komponen :
1.IC CD4017 5. IC Op Amp LM358. 9. Dioda 1N4007
2. Resistor 6. Relay 9V 10. Transistor BC547
3.Capasitor 100nf 7. Mic kondensor 11. Socket IC 8 dan 16 pin

1
2

4. Terminal Block 8. Trimpot 50K


1.3 Rangkaian

Gambar 1.1 Rangkaian lampu tepuk


Prinsip kerja dari rangkaian diatas yaitu :
Pertama, Mic kondensor akan mendeteksi suara ketika kita menepukan tangan. Mic
akan mengubah getaran suara dari tepukan tangan kita menjadi sinyal listrik. Kedua,
sinyal listrik dari mic kondensor akan dilanjutkan ke rangkaian penguat. dalam hal ini
rangkaian penguat dengan IC LM358 yang berperan sebagai op-amp. Ketiga, Setelah
melalui rangkaian penguat, sinyal listrik ini diteruskan ke IC CD4017 yang berfungsi
sebagai pengkondisi sinyal. pada dasarnya IC CD4017 berisi rangkaian Flip-flop yang
berfungsi sebagai Counter. Keempat, IC CD4017 akan mengeluarkan sinyal listrik
berlogika HIGH (1) dan LOW (0) bergantung pada input sinyal dari mic kondensor
yang telah melalui rangkaian penguat. Terakhir, Logika dari IC CD4017 akan
mengontrol dari rangkaian sistem saklar, yang menggunakan transistor dan relay
sebagai ON dan OFF. Kelima, Sistem saklar akan mengontrol lampu bergantung suara
tepukan.
BAB II TEORI PENUNJANG
2.1 Penjelasan Komponen
1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang bersifat menghambat arus listrik dan
termasuk dalam komponen pasif. Resistor tersedia dalam berbagai macam jenis dan
nilai resistansi. Resistor juga memiliki beberapa kegunaannya yaitu sebagai
Penghambat arus listrik, Pembagi tegangan, Pembagi arus, Pengaman arus dan
sebagainya. Selain itu, Resistor juga memiliki toleransi, yaitu seberapa besar kesalahan
dalam nilai resistansi yang diperbolehkan dari nilai resistansi yang diinginkan. Resistor
ini sangat penting dalam rangkaian elektronik, karena mampu mengendalikan aliran
arus listrik dan menjaga agar komponen elektronik lainnya terlindungi dari kerusakan
akibat arus listrik yang terlalu besar. Ada beberapa resistor yang dipakai di alat ini dan
memakai resistor dengan kode warna. Untuk resistansinya yaitu 22K Ohm 1 buah, 33K
Ohm 1 buah, 1K Ohm 2 buah, 100K Ohm 3 buah, dan 330 Ohm 1 buah.

2. IC Op Amp LM358
Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua
masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam
suatu rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Salah satu tipe Op-Amp yaitu IC Op-
Amp LM358, adalah sebuah IC yang terdiri dari dua buah Op-Amp dengan arsitektur
single supply, artinya IC ini dapat dioperasikan dengan hanya satu sumber tegangan
(biasanya 5V atau 9V). LM358 terdiri dari dua blok Op-Amp yang dapat dioperasikan
secara independen atau bersamaan, dengan tegangan operasi yang cukup rendah, yaitu
3V hingga 32V.

3. IC CD4017
IC CD4017 adalah jenis IC (Integrated Circuit) yang termasuk ke dalam kategori
counter/decoder. IC ini memiliki 16 output yang saling terhubung secara berurutan,
dan dapat menghasilkan keluaran output pada satu output pada setiap siklus input pulsa.

4
5

1 siklus dari IC ini terdiri dari 10 hitungan yaitu dari Output 0 - Output 9. Jadi output
dari IC ini akan berpindah secara terus menerus dari Output 0 sampai ke Output 9 dan
sering digunakan untuk rangkaian LED berjalan (Running LED).

Berikut Ini beberapa Fungsi IC CD4017.


1. Digunakan sebagai penghitung 1 siklus bilangan yang terdiri dari 10
hitungan (Output 0 sampai 9)
2. Digunakan sebagai penghitung Clock
3. Digunakan sebagai Counter
4. Digunakan sebagai Decoder

4. Transistor BC547
Transistor BC547 adalah transistor jenis NPN (Negative-Positive-Negative) yang
sering digunakan dalam rangkaian elektronik sebagai penguat sinyal atau switch.
Transistor ini memiliki tiga kaki yaitu Emitter, Base, dan Collector, dimana arus dari
Emitter ke Collector diatur oleh arus pada Base. Transistor BC547 memiliki
karakteristik yang baik dalam hal gain (penguatan) dan frekuensi, dan biasanya
digunakan dalam rangkaian kecil hingga sedang. Transistor BC547 dapat digunakan
pada berbagai aplikasi seperti amplifier, oscillator, dan switching..

5. Dioda 1N4007
1N4007 adalah dioda penyearah banyak digunakan di banyak peralatan saat ini,
terutama dalam catu daya untuk mencegah catu tegangan negatif menyebabkan
masalah pada rangkaian yang terbakar karena polaritas terbalik, atau untuk catu daya
selama proses mengubah sinyal AC menjadi DC. Selain itu, dioda 1N4007 juga sering
digunakan dalam rangkaian penyearah, regulator tegangan, dan perlindungan arus
searah. Karena kehandalannya, dioda 1N4007 menjadi pilihan utama bagi para perakit
sirkuit elektronik.

6. Relay
6

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet
(Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan
Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus
listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih
tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50
mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.

7. Mic kondensor
Mic kondensor adalah jenis mikrofon yang menggunakan kapasitor untuk mengubah
getaran suara menjadi sinyal listrik. Di dalam mic kondensor terdapat dua pelat logam
yang berdekatan dan dipisahkan oleh bahan dielektrik. Ketika suara memukul
membran di atas pelat-pelat tersebut, jarak antara pelat berubah dan menghasilkan
perubahan kapasitansi. Perubahan kapasitansi tersebut diubah menjadi sinyal listrik
oleh rangkaian elektronik dalam mic kondensor.

8. Kapasitor Mica / Milar


Kapasitor mica (juga dikenal sebagai kapasitor milar) adalah jenis kapasitor diskret
yang terbuat dari bahan dielektrik mica, dengan dua elektroda logam di atas dan di
bawah mica. Kapasitor mica biasanya digunakan pada frekuensi tinggi dan aplikasi
listrik yang membutuhkan toleransi kapasitansi yang tinggi, ketahanan terhadap suhu
tinggi, dan stabilitas yang baik. Kapasitor ini termasuk kedalam jenis kapasitor non-
polar. Kapasitor mica tidak memiliki polaritas atau kutub positif dan negatif seperti
pada kapasitor elektrolitik atau tantalum. Dalam kapasitor non-polar, dua elektroda
yang terpisah oleh bahan dielektrik dapat menerima muatan listrik dengan cara yang
sama tanpa memperhatikan arah aliran listrik. Kapasitor mica menggunakan bahan
dielektrik mica yang memiliki sifat non-polar dan tidak memperhatikan arah aliran
listrik. Oleh karena itu, kapasitor mica digolongkan sebagai kapasitor non-polar.
BAB III PROSES PEMBUATAN ALAT
3.1 Pembuatan PCB

Gambar 3.1 PCB


Langkah pertama yang dipersiapkan adalah membeli pcb, singakatan dari Printed
Circuit Board (PCB) yang berfungsi sebagai wadah untuk menghubungkan komponen-
komponen elektronika melalui lapisan jalur konduktor. Lalu lanjut membuat layout
lampu tepuk dengan menggunakan software atau aplikasi yang bernama protel atau
software lainnya. Ini adalah gambar layout yang sudah dibuat.

Gambar 3.2 LAYOUT


Jika sudah, selanjutnya memasuki tahapan memotong pcb dengan ukuran yang sesuai
dengan layout, yaitu ukuran 10 cm x 5cm. Kemudian buat larutan autan yang dicampur
air secukupnya, lalu basahi gambar layout dan tempelkan ke pcb yang sudah dipotong
dan tempelkan di lapisan bawah yang ada tembaga, setelah itu gosok pcb dengan
menggunakan koin dan dilapisi oleh plastik supaya tidak sobek, lalu diamkan beberapa
saat, jika gambar layout sudah menempel pada pcb lalu lepaskan gambar layout dengan
perlahan. Setelah itu tunggu hingga kering, jika sudah kering, maka pcb dapat
dilarutkan menggunakan H20 dan HCL dengan jumlah 1:1 dan menambahkan air
sebanyak 4 kali tutup botol, lalu celupkan pcb ke dalam cairan tersebut, jika tembaga
diluar jalur sudah meghilang, cuci pcb dengan air dan menggunakan tanah untuk

7
8

menghapus tinta, lalu kita bisa memasangkan gambar tata letak komponen pada bagian
atas pcb, seperti gambar dibawah.

Gambar 3.3 TATA LETAK


Setelah terpasang layout dan tata letak pcb, lanjut ke proses pengeboran.
3.2 Pemasangan Komponen
Jika PCB sudah dibuat, kita bisa memasang komponen sesuai letak yang sudah dibuat
dan solder semua komponen. Lalu potong kaki komponen yang tersisa jika sudah
disolder semua dan dan selanjutnya melakukan pengujian alat lampu tepuk. Berikut
adalah gambar alat yang sudah jadi.

Gambar 3.4 Lampu tepuk (tampak atas) Gambar 3.5 Lampu tepuk (tampak bawah)
3.3 Pengujian
Untuk pengujian, pasangkan rangkaian lampu dengan salah satu kabel lampu dipasang
ke Terminal block Bertuliskan “AC” dan dihubungkan ke sumber listrik. Untuk simbol
“+” dan “-“ di terminal block, pasang sumber input yaitu baterai ataupun power supply.
Lalu coba menepuk tangan sebanyak dua kali di dekat mic condensor. Jika lampu
menyala, maka alat itu sudah bekerja. Jika menepukan tangan kembali, dan lampu pun
padam. Prinsip kerja dari alat ini yaitu adanya logika HIGH pada tepukan pertama yang
membuat lampu menyala. dan jika melakukan tepukan kedua, akan terjadi logika LOW
yang membuat lampu padam. Logika tersebut di atur oleh IC CD4017 yang berfungsi
sebagai counter.
BAB IV PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil uji coba alat yang sudah saya buat, kesimpulannya yaitu, rangkaian lampu
tepuk dapat bekerja secara otomatis. Sehingga output atau beban yang dipakai yaitu
lampu AC dapat menyala saat tepukan pertama dan padam ketika di tepukan kedua.
Maka dari itu, ini merupakan cara penghematan energi listrik yang tepat. Dan ada
manfaat lain yang dapat menjadi keutamaan dari alat ini, yaitu higienis dan tidak
merusak dinding yang dijadikan sebagai tempat saklar. Kita dapat menyalakan lampu
tanpa harus menyentuh tombol on dan off di saklar. hanya dengan menepuk tangan
maka lampu dapat menyala dan padam dengan sendirinya karena rangakaian ini
mengguanakan sensor suara yaitu mic condensor yang berfungsi untuk menangkap
suara tepuk pada tangan dari kita.
4.2 Saran
Jika ada kekurangan dari laporan ini, saya siap bersedia menerima kritik atau saran dari
pembaca. Karena mic condensor sebagai sensor untuk saklar lampu otomatis ini
merupakan system yang sederhana tentunya system ini mempunyai beberapa
keunggulan, tapi tidak menutup kemungkinan jika kemudian nanti ingin
dikembangakan. Pengembangan yang bisa dilakukan yaitu diantaranya :

1. Menambahkan sensor gerak (PIR) atau sensor cahaya (LDR) sebagai opsi kedua
untuk menyalakan dan mematikan lampu jika sensor suara (mic condensor)
mengalami gangguan.
2. Mengganti Relay dengan Thyristor SCR Atau TRIAC, agar meminimalisir
penggunaan PCB.

Anda mungkin juga menyukai