Proyek
BENGKEL ELEKTRONIKA
Elkom A 2011
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perkembangan teknologi dewasa ini begitu pesat hampir di
seluruh aspek kehidupan, salah satunya di bidang teknologi
elektronika. Kemajuan teknologi elektronika dan aplikasinya telah
memberi banyak keuntungan bagi kehidupan manusia. Otomatis ini
sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan perkembangan peralatan menggunakan sistem
otomatisasi diharapkan mampu memberikan berbagai kemudahan
khususnya di bidang bisnis. Dalam usaha peningkatan mutu
pelayanan para pelaku bisnis di berbagai aspek memberikan media
peralatan untuk memberikan kemudahan bagi konsumennya,
terutama diaplikasikan pada bidang bisnis properti. Dengan adanya
alat sensor tepuk sebagai saklar lampu otomatis, diharapkan
memberikan nilai lebih bagi para konsumen.
Sesuai dengan namanya, alat ini berfungsi untuk menerangi
dalam ruang dengan sistem otomatis. Sehingga diharapkan alat ini
dapat mempermudah konsumen dalam menyalakan lampu tanpa
harus menekan tombol on atau off pada saklar. Saklar otomatis ini
bersifat higienis dan tidak merusak dinding pada rumah. Arti higienis
disini adalah saklar tidak menyebarkan kuman. Sebagai contoh saat
tangan kita kotor dan ingin menyalakan lampu, tentu saja pertama
kali kita akan memegang saklar itu dan menyalakan saklar lampu
untuk mengalirkan arus sehingga dapat mengeluarkan cahaya dan
menerangi ruangan tersebut.Pada saklar lampu yang konvensional
tersebut, kuman akan berada pada saklar lampu karena saat pertama
kali yang dilakukan setiap orang jika ingin menyalakan lampu adalah
memegang saklar lampu itu dan menyalakan tombol on dan tombol
off untuk mematikan lampu. Kuman yang menempel pada saklar
kranakan makin banyak jika saklar lampu jarang dibersihkan. Masalah
tersebut dapat diatasi dengan merancang suatu saklar lampu yang
akan berkerja secara otomatis jika ada tepukkan sekali untuk
menyalakan lampu dan sebaliknya tepukkan dua kali untuk
mematikan lampu. Dan sensor tepuk ini juga dapat merawat dinding
rumah tanpa kita menempatkan saklar pada suatu sudut dinding di
dalam maupun di luar rumah sehingga dapat menjaga dinding rumah.
Saklar otomatis ini menggunakan prinsip sensor tepuk pada
tangan yang menerima suara dari laser. Saat suara tepuk pada
tangan terdengar sekali maka lampu akan menyala dan sebaliknya
apabila suara tepuk dua kali dengan cepat tanpa ada jarak suara
lama pada tepuk maka lampu akan mati. Dengan alat ini diharapkan
dapat mengurangi pemborosan listrik dan tidak berkuman atau
higienis.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditarik rumusan
masalah:
1. Bagaimana unjuk kerja dari sensor tepuk sebagai saklar lampu
otomatis?
2. Bagaimana rancang bangun sensor tepuk sebagai saklar lampu
otomatis?
C.Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Merancang dan membuat suatu rangkaian elektronika agar saklar
dapat bekerja secara otomatis.
2. Membuat alat yang dapat membantu manusia dalam menyalakan
lampu dan mematikan lampu tanpa menyentuh.
3. Memberdayakan saklar konvensional dengan menambahkan alat
kontrol untuk mengendalikan saklar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Teori Singkat
1. SCR FIR3D
Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen
yang mirip dengan transistor karena memiliki tiga buah kaki. Tapi
kaki pada SCR tidak sama dengan kaki yang terdapat pada
transistor. Kaki yang terdapat pada SCR terdiri dari ; A = Anoda, G
= Gate, K = Katoda. Jadi jelaslah bahwa fungsi SCR ini beda
dengan transistor.
SCR ini memiliki berbagai macam daya dan kekuatan,
misalnya saja SCR yang memiliki daya dan kekuatan sebesar 100
V / 2A. Ini berartii SCR tersebut hanya bisa dipakai tidak lebih dari
2 Ampere atau sama dengan tak lebih dari 200 Watt. Fungsi
SCR adalah sebagai pengatur daya dan juga sebagai saklar arus
yang otomatis.
Dengan karakteristik yang serupa tabung thiratron, maka SCR
atau Tyristor (Therystor) masih termasuk keluarga semikonduktor.
Kaki gate (G) adalah sebagai pengendalinya. Sebetulnya SCR
terbuat dari bahan campuran P dan N. SCR berisi bahan-bahan
yang terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya
disebut sebagai PNPN Trioda.
2. Resistor
Pengertian resistor adalah salah satu komponen elekronika
yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang
menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan
arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR).
Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi
memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan
kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi
koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang
dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan
resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif. Resistor
banyak sekali kegunaanya dalam rangkaian elektronika, misalnya :
Sebagai penghambat arus
listrik
Sebagai pembagi tegangan
Sebagai pengaman arus
berlebih
Sebagai pembagi arus
3. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang memegang
peranan penting. Untuk mengenalnya dibutuhkan sejumlah
pengetahuan dasar. Transistor banyak dibutuhkan atau hampir
semua rangkaian elektronika membutuhkannya. Meskipun dalam
rangkaian elektronika itu ada IC, namun transistor tak bisa
ditinggalkan. Misalnya pada pesawat penerima radio transistor,
pesawat pemancar, dan lain sebagainya, semuanya butuh
transistor.
Ada 2 jenis transistor yaitu transistor tipe P – N – P dan transistor
jenis N – P – N. Transistor NPN adalah transistor positif dimana
transistor dapat bekerja mengalirkan arus listrik apabila basis dialiri
tegangan arus positif. Sedangkan transistor PNP adalah transistor
negatif,dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri
tegangan negatif.