Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN UJIAN PRAKTIK FISIKA

“LAMPU TEPUK OTOMATIS”

OLEH:
1. Achmad Syamsuri (01)
2. Ashaqnavariza Wahyudi (05)
3. Kanda Yudistira R.Y.P. (20)
4. M. Rendra Saputra (21)
5. Melani Ayu Sugianto (22)
6. Tharisya Andini P. (33)

XII MIPA 4

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah, dan
inayah-Nyalah kami bisa menyelesaikan Proposal Lampu Tidur Otomatis dengan lancar
dan tepat waktu.

Kami menyusun proposal ini dengan tujuan melaksanakan Ujian Praktik Fisika
SMA Negeri 1 Tuban tahun pelajaran 2019/2020.

Dalam penyusunan Laporan ini kami banyak mendapat revisi dan evaluasi, untuk
itu perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Hj. Widhi Lestari, S.Pd
yang telah membimbing kami.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak ketidaksempurnaan. Oleh karena
itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kritik saran kami harapkan agar laporan
yang dapat kita buat selanjutnya lebih sempurna.

Harapan kami Proposal Ujian Praktik Lampu Tidur Otomatis SMA Negeri 1 Tuban
ini bisa diterima.

Tuban, 16 Februari 2020


Penyusun,

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................1
Daftar Isi................................................................................................2
Bab I Pendahuluan................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................3
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................3

Bab II Tinjauan Pustaka........................................................................4


Bab III Metode Penelitian.....................................................................9
3.1 Waktu dan Tempat......................................................................9
3.2 Alat dan Bahan.........................................................................10
3.3 Langkah Kerja..........................................................................10
Bab IV Hasil dan Pembahasan............................................................11
4.1 Hasil Pengamatan.....................................................................11
4.2 Pembahasan..............................................................................11
Bab V Kesimpulan dan Saran.............................................................12
5.1 Kesimpulan...............................................................................12
5.2 Saran.........................................................................................12
Lampiran.............................................................................................22

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan teknologi dewasa ini begitu pesat hampir di seluruh aspek
kehidupan, salah satunya di bidang teknologi elektronika. Kemajuan teknologi
elektronika dan aplikasinya telah memberi banyak keuntungan bagi kehidupan
manusia. Otomatis ini sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan perkembangan peralatan menggunakan sistem otomatisasi diharapkan mampu
memberikan berbagai kemudahan khususnya di bidang bisnis. Dalam usaha
peningkatan mutu pelayanan para pelaku bisnis di berbagai aspek memberikan media
peralatan untuk memberikan kemudahan bagi konsumennya, terutama diaplikasikan
pada bidang bisnis properti. Dengan adanya alat sensor tepuk sebagai saklar lampu
otomatis, diharapkan memberikan nilai lebih bagi para konsumen.
Sesuai dengan namanya, alat ini berfungsi untuk menerangi dalam ruang dengan
sistem otomatis. Sehingga diharapkan alat ini dapat mempermudah konsumen dalam
menyalakan lampu tanpa harus menekan tombol on atau off pada saklar. Saklar
otomatis ini bersifat higienis dan tidak merusak dinding pada rumah. Arti higienis
disini adalah saklar tidak menyebarkan kuman. Sebagai contoh saat tangan kita kotor
dan ingin menyalakan lampu, tentu saja pertama kali kita akan memegang saklar itu
dan menyalakan saklar lampu untuk mengalirkan arus sehingga dapat mengeluarkan
cahaya dan menerangi ruangan tersebut.Pada saklar lampu yang konvensional tersebut,
kuman akan berada pada saklar lampu karena saat pertama kali yang dilakukan setiap
orang jika ingin menyalakan lampu adalah memegang saklar lampu itu dan
menyalakan tombol on dan tombol off untuk mematikan lampu. Kuman yang
menempel pada saklar kranakan makin banyak jika saklar lampu jarang dibersihkan.
Masalah tersebut dapat diatasi dengan merancang suatu saklar lampu yang akan
berkerja secara otomatis jika ada tepukkan sekali untuk menyalakan lampu dan
sebaliknya tepukkan dua kali untuk mematikan lampu. Dan sensor tepuk ini juga dapat
merawat dinding rumah tanpa kita menempatkan saklar pada suatu sudut dinding di
dalam maupun di luar rumah sehingga dapat menjaga dinding rumah.
Saklar otomatis ini menggunakan prinsip sensor tepuk pada tangan yang menerima
suara dari laser. Saat suara tepuk pada tangan terdengar sekali maka lampu akan
menyala dan sebaliknya apabila suara tepuk dua kali dengan cepat tanpa ada jarak

1
suara lama pada tepuk maka lampu akan mati. Dengan alat ini diharapkan dapat
mengurangi pemborosan listrik dan tidak berkuman atau higienis.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara kerja dari sensor tepuk sebagai saklar lampu otomatis?
2. Bagaimana rancangan sensor tepuk sebagai saklar lampu otomatis?

1.3. Tujuan
1. Merancang dan membuat suatu rangkaian listrik agar saklar dapat bekerja secara
otomatis.
2. Membuat alat yang dapat membantu manusia dalam menyalakan lampu dan
mematikan lampu tanpa menyentuh.

1.4. Manfaat
1. Manfaat untuk penulis:
Dengan adanya penulisan laporan ujian praktik ini, dapat memberikan pengalaman
serta pengetahuan bagi penulis tentang bagaimana cara bereksperimen dan
menghasilkan suatu karya yang dapat memudahkan manusia untuk melakakuan
sesuatu dengan mudah dan praktis.
2. Manfaat untuk pembaca:
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang cara kerja rangkaian lampu
otomatis dengan sensor suara tepuk. Selain itu laporan ujian praktik ini juga dapat
dibuat referensi untuk menciptakan karya-karya yang lebih bagus lagi.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SCR FIR3D

Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen yang mirip
dengan transistor karena memiliki tiga buah kaki. Tapi kaki pada SCR tidak sama
dengan kaki yang terdapat pada transistor. Kaki yang terdapat pada SCR terdiri dari
; A = Anoda, G = Gate, K = Katoda. Jadi jelaslah bahwa fungsi SCR ini beda
dengan transistor.
SCR ini memiliki berbagai macam daya dan kekuatan, misalnya saja SCR yang
memiliki daya dan kekuatan sebesar 100 V / 2A. Ini berartii SCR tersebut hanya
bisa dipakai tidak lebih dari 2 Ampere atau sama dengan tak lebih dari 200 Watt.
Fungsi SCR adalah sebagai pengatur daya dan juga sebagai saklar arus yang
otomatis.
Dengan karakteristik yang serupa tabung thiratron, maka SCR atau Tyristor
(Therystor) masih termasuk keluarga semikonduktor. Kaki gate (G) adalah sebagai
pengendalinya. Sebetulnya SCR terbuat dari bahan campuran P dan N. SCR berisi
bahan-bahan yang terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya
disebut sebagai PNPN Trioda.

2.2 Resistor
Pengertian resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai
penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua
komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding
dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah
resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama
yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating.
Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi.
Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan resistansi
dari sebuah resistor yang bersifat resistif.

1
2.3 Transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang memegang peranan penting.
Untuk mengenalnya dibutuhkan sejumlah pengetahuan dasar. Transistor banyak
dibutuhkan atau hampir semua rangkaian elektronika membutuhkannya.
Meskipun dalam rangkaian elektronika itu ada IC, namun transistor tak bisa
ditinggalkan. Misalnya pada pesawat penerima radio transistor, pesawat
pemancar, dan lain sebagainya, semuanya butuh transistor.
Ada 2 jenis transistor yaitu transistor tipe P – N – P dan transistor jenis N – P
– N. Transistor NPN adalah transistor positif dimana transistor dapat bekerja
mengalirkan arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus positif. Sedangkan
transistor PNP adalah transistor negatif,dapat bekerja mengalirkan arus apabila
basis dialiri tegangan negatif.

Gambar 2.3. Simbol transistor.


Dalam dunia elektronika, fungsi transistor ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sebuah penguat (amplifier).
2. Sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
3. Stabilisasi tegangan (stabilisator).
4. Sebagai perata arus.
5. Menahan sebagian arus.
6. Menguatkan arus.
7. Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.
8. Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.

10
2.4 Dioda

Gambar 2.4. Simbol Dioda.


Dioda adalah komponen aktif semi konduktor yang terdiri dari persambungan
(junction) P-N. Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan
menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua
elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda semi konduktor hanya melewatkan arus
searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus.
Secara sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup
tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju
kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.
Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat
garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara
kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki
positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda (kaki negative = N).
Fungsi Dioda:
1. Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
2. Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
3. Pengaman / sekering
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang
ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada
suatu sinyal AC
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
11
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor

2.5 Sensor Suara (Mic Condenser)

Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya merubah besaran suara menjadi
besaran listrik, dan dipasaran sudah begitu luas penggunaannya. Komponen yang
termasuk dalam Sensor suara yaitu electric condenser microphone atau mic
kondenser.

ECM atau Electric Condenser Microphone atau biasa juga disebut mic
kondenser adalah microphone yang terbuat dari lempeng konduktor tipis membentuk
sebuah kapasitor yang dapat berubah-ubah nilai kapasitasnya sesuai dengan getaran
suara yang diterima.

2.6 IC Timer NE 555


IC timer 555 atau sering disebut dengan IC 555 adalah salah satu IC yang
sangat populer. Populer disini karena banyak sekali kegunaan dari IC ini, dan banyak
orang tertarik menggunakannya dengan berbagai fungsi yang ada didalamnya. Bagi
penggemar elektronika pastinya sudah banyak tau dan tidak asing lagi dengan IC yang
satu ini. IC ini pertama kali diperkenalkan oleh signetics corporation sebagai
SE555/NE555 dan disebut “The IC Time Machine” yang merupakan mesin timer
pertama dan dikomersialkan. Sampai saat ini, sudah berpuluh-puluh tahun, IC ini
masih tetap populer walaupun sudah banyak variasinya. Ada yang membuat versi
CMOS nya, contohnya dari Motorola MC1455 yang cukup populer juga karena sering
digunakan. Seperti yang kita ketahui bahwa rangkaian dengan transistor berteknologi
CMOS sangat sedikit dalam hal konsumsi daya, dengan kata lain tidak boros energy,
12
selain itu CMOS juga lebih cepat dalam hal switching dari high ke low dan juga
sebaliknya(responsenya cepat, secara logika rangkaian tidak ada time constant).
Selain NE555, saat ini banyak dipasaran adalah dari National yaitu LM555. Adapun
556 yang merupakan versi dual dari 555. Kalau pada 555 terdapat 8-pin dalam
packagenya, 556 tampil dengan 14-pin. Akan tetapi IC556 ini tidak mudah untuk
didapatkan. Toko komponen elektronik berskala kecil biasanya tidak menyimpan stok
IC yang satu ini.
Fungsi dari IC555 bisa bermacam-macam, karena dapat menghasilkan sinyal
pendetak/sinyal kotak. Tergantung kreativitas saja untuk merangkainya, beberapa
diantaranya adalah sebagai clock untuk jam digital, hiasan menggunakan lampu LED,
menyalakan 7-segment dengan rangkaian astable, metronome dalam industry music,
timer counter, atau dengan lebih dalam mengutak-atik lagi dapat memberikan PWM
(pulse width modulation) yang mengatur frekuensi sinyal logika high untuk
mengatur duty cycle yang diinginkan.

2.7 Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. Pada dasarnya, Relay
terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :

1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring

Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

13
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan
Elektronika diantaranya adalah :

1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)


2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan
bantuan dari Signal Tegangan rendah.
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen
lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).

2.8 Trimpot

Trimpot adalah sebuah resistor variabel kecil yang biasanya digunakan pada
rangkaian elektronika sebagai alat tuning atau bisa juga sebagai re-kalibrasi.
Seperti potensio juga, Trimpot juga mempunyai 3kaki selain kesamaan tersebut
sistem kerja/cara kerjanya juga meyerupai potensio hanya saja kalau potensio
mempunyai gagang atau handle untuk memutar atau menggeser sedangkan
Trimpot tidak. Lalu bagaimana cara merubah nilai resistansi sebuah Trimpot?,
jawabannya adalah dengan cara mengetrimnya menggunakan obeng pengetriman.
Dalam rangkaian elektronika Trimpot disimbolkan dengan huruf VR.

Fungsi daripada Trimpot juga memiliki kesamaan layaknya Potensio, namun


adakalanya berbeda karena Trimpot seringnya dipasang pada pcb langsung.
Contoh penggunaan Trimpot sering kita temukan pada rangkaian RGB sebagai
tuning warna pada televisi berwarna dan sebagai tuning subbrigth serta contras.

Trimpot dibagi menjadi dua jenis atau tipe yakni:


Single turn Trimpot dan Multi turn Trimpot, single turn Trimpot merupakan tipe
yang sering sekali digunakan karena harganya yang murah sedangkan Multi turn
Trimpot digunakan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat pada resolusi yang
tinggi.

14
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Penelitian


Hari/Tanggal Pembuatan : 1 – 16 Februari 2020

3.2 Alat:
1. Solder
2. Gunting
3. Cutter

3.3 Bahan:
1. PCB
2. SCR FIR3D
3. Resistor (22K, 1K, 470R(3), 10K,100R)
4. Transistor BC 541
5. Dioda
6. Mic Condenser
7. Ic Timer 741
8. Kabel
9. Terminal
10. Lampu
11. Led merah hijau
12. Soket
13. Relay 5V
14. Trimpot 1K
15. Baterai 9/12V

15
3.4 Langkah kerja:
1. Siapkan alat dan bahan
yang diperlukan untuk membuat
lampu saklar otomatis.
2. Gambar desain rangkaian
yang akan dibuat dengan sejelas
mungkin.
3. Cobalah merangkai
rangkaian yang telah digambar tadi, akan tetapi jangan disambungkan satu
dengan yang lain dulu sebelum selesai merangkai.
4. Jika sudah mulai rangkailah dan sambungkan dengan timah dan tembaga yang
telah dipanaskan dengan solder.

5.

6. Rangkailah seperti desain rangkaian pada gambar. Pastikan tidak ada kutub-
kutub yang terbalik.
7. Cobalah lampu tersebut dengan 1 kali tepuk, jika sudah menyala, maka lampu
sudah dapat digunakan.

16
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Hasil dari praktikum ini adalah lampu dengan sensor suara sebagai saklarnya.
Cara kerja sensor ini adalah merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Kemudian
Sinyal yang masuk akan di olah sehingga akan menghasilkan satu kondisi yaitu
kondisi 1 atau 0 yang akan mempengaruhi lampu mati dan menyala.

4.2 Pembahasan
Sensor merupakan bagian terpenting yang digunakan pada saat membuat
lampu otomatis sensor tepuk tangan. Untuk pembuatan lampu otomatis, jenis sensor
17
yang dipakai adalah sensor suara. Sensor ini merupakan alat yang berfungsi
mengubah gelombang sinusoida suara menjadi gelombang sinus energi listrik. Pada
penggunaan lampu otomatis sensor tepuk tangan ada beberapa manfaat yang bisa
diperoleh. Dari pemakaian jenis lampu ini yaitu diantaranya menghemat pemakaian
kabel dan lebih praktis.

Cara kerja lampu otomatis yang menggunakan sensor tepuk tangan yaitu saat
kita bertepuk tangan dan mengeluarkan bunyi,microfon menangkap bunyi yang
berasal dari tepukan tadi menjadi suatu sinyal listrik. Untuk semakin menguatkan
sinyal listrik yang mungkin masih kecil, alat perlu ditambahkan dengan IC atau
disebut Transistor.
Hasil kemudian akan masuk ke transistor dan resistor, jika sinyal listrik cukup besar
ini akan membuat kapasitor dapat terisi dan menjadikan tegangan lebih tinggi.
Tegangan tinggi akan disalurkan ke IC TTL Flip Flop. Setiap kali mendapatkan
tegangan maka akan mempengaruhi status output.
Untuk bagian output, bisa ditambahkan dengan penguat agar dapat mengendalikan
relay. Hubungan relay yang digunakan dengan lampu agar lampu dapat dimatikan.
Adanya penambahan rangkaian flip flop membuat relay dapat dimatikan dan
dinyalakan.
Cara menyalakan lampu, cukup dengan menepukkan tangan sekali, apabila ingin
mematikan lampu cukup tepukan lagi sekali maka lampu akan mati otomatis.

Untuk proses cara kerja lampu tepuk otomatis yang kami buat seperti berikut .
Ketika ada suara tepuk maka kondensor akan menangkap getaran dan mengubahnya
menjadi sinyal listrik, sinyal listrik yang masih kecil ini diperkuat oleh Transistor TR1
FCS 9013,
hasilnya dimasukkan ke capasitor c2untuk di filter dan dimasukkan ke IC NE 555
untuk mendapatkan delay sinyal 1tepukan saja, jika sinyal sudah besar kapasitor c4
akan terisi dan
tegangannya akan tinggi, yang kemudian masuk pada IC2 CD 4017 yang kalau
mendapatkan tegangan akan selalu mengubah status outputnya. Pada output IC CD
4017 dipasangkan penguat Tyristor FIR3D tipe 2P4M sebagai switch untuk
menghidupkan lampu.

18
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
5.1 Kesimpulan
dapat disimpulkan dari percobaan membuat lampu saklar otomatis ini, bahwa kita
dapat menciptakan barang-barang yang dapat memudahkan manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu kita bisa tahu bahwa ukuran – ukuran yang kita gunakan pada
bahan – bahan juga sangat perlu diperhatikan, agar tidak terjadi kongsleting pada
rangkaian yang akan kita buat.

5.2 Saran

Setelah kami melakukan percobaan ini, ada hal-hal yang sekiranya harus diperhatikan
lebih teliti lagi, seperti:

1. Perangkaian alat dan bahan harus lebih teliti lagi.


2. Teliti dalam pemasangan kabel, harus memerhatikan kutub-kutubnya.
3. Gunakan pengaman tubuh saat melakukan perakitan.
4. Jika ada kendala tanyakan pada pembimbing.

19
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-trimpot-dan-fungsinya/ [diunduh pada 11
Februari 2020]
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/ [diunduh pada 11 Februari 2020]
https://www.academia.edu/35506598/
Lampu_Otomatis_dengan_Menggunakan_Sensor_Suara_Tepuk_Tangan [diunduh pada 11
Februari 2020]
https://docplayer.info/63988852-Pemanfaatan-sensor-suara-tepuk-sebagai-saklar-lampu-
secara-otomatis-proyek-bengkel-elektronika-elkom-a-nia-hidayatur-rachma.html [diunduh
pada 11 Februari 2020]
http://santorokridatomo.blogspot.com/2017/10/cara-membuat-lampu-otomatis-sensor.html
[diunduh pada 11 Februari 2020]
http://elektroarena.blogspot.com/2015/08/membuat-lampu-dengan-sensor-suara-tepuk.html
[diunduh pada 11 Februari 2020]

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai