Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR 1
TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR 2
(LAMPU TAMAN OTOMATIS)

syifa fauziah (1157030068)


Dosen : Irfan Syafar Farouk S, Si.
Aslab : Mira (1147030024)
Ariq Dhia I (1157030004)
M.Dinnur I (1157030040)
Nisa Khoerunnisa (1157030046)
Rismayantina (1157030057)
Ulwan A (1157030070)
Uzamah (1157030071)

April 9, 2017

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2016

1
Ringkasan
Telah dilakukan praktikum tentang Transistor sebagai saklar 2 (lampu
taman otomatis). Praktikum ini bertujuan untuk memahami fungsi
transistor sebagai saklar 2.Dan memahami prinsip kerja dari lampu
taman otomatis. Berdasarkan referensi yang dipakai, konsep dari tran-
sistor adalah sebagai saklar. Dimana, transistor berfungsi sebagai
penyambung (switching) atau sebagai penguat arus. Transistor terda-
pat tiga bagian diantaranya basis, emitor dan kolektor. Pengaplikasian
dari konsep transistor ini yang di bahas dalam praktikum adalah lampu
taman otomatis. Namun, pada rangkaian ini ditambah dengan kom-
ponen LDR serta output dari rangkaian ini adalah LED. Dari hasil
yang telah didapat dapat di lihat bahwa dengan menggukan transis-
tor dan LDR, LED pada rangkaian dapat menyala. Begitupun pada
praktikum simulasi.
Kata Kunci:transistor, saklar, basis, emitor dan kolektor, LDR

Tujuan
Tujuan dari praktikum ini diantaranya :

1. Memahami fungsi transistor sebagai saklar 2

2. Memahami prinsip kerja pada lampu taman otomatis

1
1 Dasar Teori
1.1 Landasan Teori
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, seba-
gai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, mod-
ulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan in-
putnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya.

Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter) Pada


umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat
dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus
input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elek-


tronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam ampli-
fier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik
stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian
digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa
transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai
logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

2
Cara Kerja Transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar
transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan
field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya


menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk
membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu
daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan
ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur
aliran arus utama tersebut.

FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis


pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam
FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit den-
gan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar
di mana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan
dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang
diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut

Jenis-jenis Transistor
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kate-
gori:

3
transistor.PNG

1. Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide

2. Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface


Mount, IC, dan lain-lain

3. Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET,


VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari tran-
sistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.

4. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel

5. Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power

6. Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF


transistor, Microwave, dan lain-lain

7. Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi,


dan lain-lain

4
BJT
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transis-
tor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua diode yang terminal
positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga termi-
nal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B). Perubahan arus
listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan peruba-
han arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah
yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio
antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan
dengan atau . biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor
BJT.

FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated
Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau
Semiconductor) FET(MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate
dalam JFET membentuk sebuah diode dengan kanal (materi semikonduktor
antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET
menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga memben-
tuk sebuah diode antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan
tabung vakum) bekerja di depletion mode, keduanya memiliki impedansi
input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik di bawah kontrol
tegangan input.

FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion
mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan
source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET
sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan
dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif.
Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di
antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-
polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement
mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.

5
LDR (Light Dependent Resistor)
Pengertian LDR
LRD adalah singkatan dari Light Dependent Resistor yang merupakan
salah satu jenis komponen resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-
ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi
LDR sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya
yang mengenainya, maka semakin menurun nilai resitansinya. Sebaliknya,
jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap), maka nilai hambatannya men-
jadi semakin besar, sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.

ldr.PNG

6
ldr.PNG

Pada umumnya sebuah LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm saat
berada di kondisi minim cahaya (gelap), dan akan menurun menjadi 500
Ohm pada kondisi terkena cahaya. Tak heran jika komponen yang satu
ini banyak diaplikasikan pada rangkaian dengan tema saklar otomatis dari
cahaya.

Fungsi LDR
Dari penjabaran mengenai arti LDR tadi, fungsi LDR adalah sebagai
saklar otomatis berdasarkan cahaya. Jika cahaya yang diterima oleh LDR
banyak, maka nilai resistansi LDR akan menurun, dan listrik dapat mengalir
(ON). Sebaliknya, jika cahaya yang diterima LDR sedikit, maka nilai resis-
tansi LDR akan menguat, dan aliran listrik terhambat (OFF). LDR kerap
difungsikan sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian
elektronika seperti lampu penerangan jalan otomatis, lampu kamar tidur
otomatis, rangkaian anti maling otomatis menggunakan laser, shutter kam-
era otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.

7
Prinsip Kerja LDR
Prinsip kerja LDR bisa dibilang sangat sederhana, tak jauh berbeda dari
variabel resistor pada umumnya. LDR dipasang pada sebuah rangkaian
elektronika dan dapat memutus dan menyambung aliran listrik berdasarkan
cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menu-
run nilai resistansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit
(gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar

8
2 Metode Praktikum
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Transistor sebagai saklar 2 (Lampu taman Otomatis) ini berlang-
sung pada tanggal 14 Oktober 2016 pada pukul 13:00 s/d 16:00 dan bertem-
pat di Laboraturium Solahudin Sanusi Lat.4 Lab Instrumen Fisika. prak-
tikum susulan.

2.2 Alat dan Bahan yang digunakan antara lain:


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Papan PCB 1
2 Penyedot Timah 1
3 Solder 1
4 Timah 1
5 Kancing Baterai 1
6 Transistor 2N2222A 1
7 LDR 1
8 Baterai 9V 1
9 Kabel Tunggal 1
10 LED 1
11 Multimeter 1
12 Proteus 1

2.3 Prosedur Percobaan


Langkah awal yang dilakukan dalam praktikum transistor sebagai saklar
2 adalah menyiapkan alat dan bahan, kemudian membuat percobaan digital
menggunakan aplikasi proteus. Lalu, merangkai alat dan bahan sesuai den-
gan gambar rangkaian yang terdapat di modul.Kemudian klik play pada pro-
teus. Lalu merubah LDR pada rangkaian dari gelap redup menjadi terang.
Etelah itu cek tegangan antara LDR dan Transistor serta pada LED dengan
menggunakan multimeter. Analisis hasil dari simulasi.

Setelah membuat simulasi pada Proteus, siapkan komponen untuk di-


rangkai pada PCB. Rangkailah pada pcb sesuai gambar rangkaian pada gam-
bar. Ukurlah tegangan yang keluar pada setiap rangkaian. Mulai dari LDR
dan transistor dan pada LED baik keadaan terang redup dan gelap.Setelah
itu analisis data pada percobaan papan PCB

9
2.3.1 Diagram Alir
Simulasi

Mulai

Membuka Aplikasi Proteus pada PC

Merangkai alat pada Proteus

memasukan nilai atau besaran pada setiap komponen

klik play pada software proteus

klik LDR untuk mendapatkan cahaya redup terang dan gelap

masukan multimter pada LDR dan Transistor serta LED

Selesai

10
Papan PCB

Mulai

siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Merangkai alat pada papan PCB

cek tegangan di setiap rangkaian

ukur tegangan pada LDR dan pada LED saat menyala terang redup atau gelap

analisis data pada papan PCB

Selesai

11
3 Hasil dan Pembahasan
3.1 Data Hasil Pengamatan
Berikut hasil data dari praktikum

Simulasi
No Kondisi VInput VOutput
1 Gelap 4,24 2,21
2 Redup 3,32 2,20
3 Terang 0,22 0,00

Papan PCB
No Kondisi Vinput Voutput
1 Gelap 6,21 2,958
2 Redup 3,13 2,62
3 Terang 0,248 0,172

3.2 Pembahasan
Pada praktikum Transistor sebagai saklar 2 (Lampu taman otomatis)
ini, ada 2 langkah yang dilakukan praktikan. Praktikum yang dilakukan
pertama adalah membuat rangkaian pada aplikasi Proteus. Praktikum yang
kedua adalah dengan merangkai alat pada papan PCB.

Prinsip kerja dari praktikum ini adalah memanfaatkan LDR sebagai sen-
sor cahaya kemudian di tambah dengan kinerja transistor sebagai pembagi
arus yang output dari rangkaian ini adalah berupa LED yang menyala saat
gelap (malam hari) dan tidak menyala pada siang hari.

Prinsip kerja dari LDR ini adalah menangkap cahaya. Dimana, LDR ini
sangan sensitif sekali dengan cahaya. Ketika cahaya di lingkungan banyak
maka nilai hambatan pada LDR akan sangkat ditekan atau kecil. Pada
kondisi ini LED pada rangkaian akan mati atau tdk menyala. Sedangkan
ketika malam hari intensitas cahaya tidak (gelap) maka besar hambatan
pada LDR akan sangat besar sehingga LED akan menyala.

Jika di analisis tiap kondisi, pada saat terang, cahaya yang ditangkap oleh
LDR akan sangat besar sehingga besar hambatan pada LDR akan sangat
kecil, maka arus yang mengalir yang diberikan baterai akan mengalir pada
LDR tidak melewati hambatan yang akan menuju transistor. Ini prinsip
dari arus, arus akan mengalir pada rangkaian yang ketahanan nya rendah
daripada rangkaian yang memiliki besar hambatan lebih besar. Maka pada

12
LED tidak akan menyala karena tidak adanya arus yang melewati transistor
karena tidak terpenuhinya arus pada basis maka, LED tidak menyala.

Namun, berbeda halnya dengan pada saat kondisi gelap atau malam hari,
intensitas cahaya nya kecil atau menuju nilai nol. Maka besar hambatan
dari LDR ini akan sangat besar lebih besar dari hambatan yang ada pada
rangkaian bagian lain. Akibatnya, arus yang mengalir ketika menemukan
percabangan pada rangkaian akan memilih mengalir pada transistor dan
basis akan terpenuhi maka mengairlah arus dari kolektor menuju emitor
dan mengalir melewati hambatan R2 dan LED akan menyala.

Keterkaitan nilai hambatan LDR terhadap transistor adalah dilihat dari


besar intensitas cahaya yang masuk pada rangkaian. Ketika cahaya yang
ditangkap LDR semakin besar maka nilai hambatan nya semakin kecil. Se-
hingga transistor tidak mendapatkan tegangan arus. Begitupun sebaliknya,
ketika intensitas cahaya yang ditangkap oleh LDR lebih sedikit, maka ni-
lai hambatannya akan semakin besar. Sehingga arus yang mengalir tidak
akan melewati LDR tetapi, melewati transistor. Oleh sebab itu, LED akan
menyala.
Nilai tegangan pada keadaan gelap, redup maupun terang pada simulasi
dan papan PCB tidak terlalu jauh berbeda namun tidak sama persis, Ini
terjadi karena, pada saat pengambilan data pada simulasi maupun papan
PCB kurang tepat. Adapun faktor yang mempengaruhi dalam praktikum
adalah

1. Kesalahan praktikan dalam merangkai alat pada simulasi

2. Terjadi kesalahan dalam merangkai alat pada papan PCB

3. Kurang ahlinya praktikan dalam praktikum

4. kesalahan dalam menentukan nilai tegangan pada multimeter oleh


praktikan

13
4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan
bahwa fungsi dari transistor sebagai saklar adalah sebagai penguat, sebagai
penyambung arus. Prinsip kerja dari lampu taman otomatis adalah men-
erapkan fungsi lain dari LDR yaitu menyerap cahaya dan menjadikan LED
menyala. Dimana, LDR ini ditentukan oleh besarnya nilai itensitas cahaya
yang berada dilingkungan. Semakin besar intensitas cahaya yang masuk
maka semakin kecil nilai hambatannya. Sebaliknya, jika intensistas cahaya
itu lebih kecil maka besar nilai hambatan nya akan lebih besar. Dan pada
kondisi inilah LED akan menyala terang.

14
References
[1] Malvino Prinsip-Prinsip elektronika 1 .Erlangga. (1994). Bandung

[2] Floyd dan Buchla. Fundamental of analog circuit .,Prentice Hall,


New Jersey, 2008.

[3] http://id.wikipedia.org/wiki/LDR

15
LAMPIRAN

gelap.PNG

redup.PNG

16
terang.PNG

17
lampu.jpg

18

Anda mungkin juga menyukai