Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

Macam-Macam Rangkaian
Listrik
A.RANGKAIAN ALARM
Rangkaian Alarm buatan sendiri merupakan salah satu cara agar lebih efisien dan hemat
biaya daripada membelinya di toko. Rangkaian ini tentu digunakan untuk memberikan tanda
peringatan bagi rumah. Banyak kegunaan dari alarm tersebut, salah satunya adalah alarm untuk
mencegah bahaya pencurian. Rangkaian alarm anti maling untuk mencegah tindakan kejahatan
tersebut sebenarnya bisa didapatkan di toko-toko elektronik. Tetapi bisa dibuat dan merangkai
sendiri. Untuk membuat rangkaian alarm sederhana, hanya membutuhkan 3 resistor, 3
transistor, kondensator, potensio meter dan juga speaker untuk mengeluarkan bunyi sebagai
tanda peringatan yang dihasilkan oleh rangkaian alarm tersebut.

Rangkaian alarm sederhana ini bisa dirangkai atau dibuat sendiri untuk melatih diri dalam
mengerjakan sesuatu yang simpel dan mudah. Salah satunya, Anda bisa menggunakan papan
triplek atau modifikasi yang mudah untuk dilubangi. Namun, jika ingin cara lebih mudah dan
gampang bisa menggunakan papan PCB yang tersedia di toko-toko elektronik. Tetapi biasanya
papan PCB ini digunakan untuk rangkaian alarm yang sudah cukup rumit. Pada rangkaian ini
bisa disambung dengan kawat pada papan triplek tersebut. Umumnya terdapat 2 jenis
rangkaian alarm sederhana yang bisa dibuat. Satu alarm yang menggunakan lampu dan alarm
satunya tidak menggunakan lampu. Namun, untuk mengerjakan rangkaian tersebut Anda harus
menyiapkan beberapa komponen.

Yang perlu disiapkan adalah R1 dan R2 adalah resistor dengan nilai 22 K ohm dan R3 dan
R4 adalah 47 K. Untuk kondensator, C1 : 0.09 uf dan C2 : 100 uf, sedangkan untuk transistor,
T1 : BC 109 dan T2 : 2SB178. Untuk speaker yang digunakan biasanya memiliki ukuran 8 inch.
Sedangkan sumber daya sendiri menggunakan arus DC 6 volt sebagai sumbernya. Apabila
semua komponen sudah tersedia maka bisa merangkai seperti skema rangkaian alarm pada
umumnya. Sebenarnya, perbedaan antara rangkaian alarm sederhana menggunakan lampu dan
tidak hanya terdapat di komponen potensio meter atau Vr yang bisa diatur sesuai dengan
keinginan.

B.RANGKAIAN LAMPU LALU LINTAS


Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan
warna yang diakui secara universal. Untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati
yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan. Rangkaian lampu
lalu lintas sangat dibutuhkan sebagai pengatur kendaraan dijalan agar tidak terjadi kecelakaan
lalu lintas. Lampu lalu lintas bukan hanya mengatur kendaraan tetapi juga membantu pejalan
kaki untuk menyeberangi jalan. Itu sebabnya didekat tiang lampu lalu lintas disediakan zebra
cross.

Agar dapat lebih memahami cara kerja dari sistem lampu lalu lintas, rangkaian miniatur
lampu lalu lintas ini dibuat untuk jalan dengan simpang empat. Prinsip kerja rangkaian traffic
light ini terdiri dari dua blok rangkaian yaitu rangkaian timer yang menggunakan IC 555 dan
rangkaian counter menggunakan IC 4017.

Alat yang digunakan untuk membuat rangkaian miniatur lalu lintas adalah tenol, solder dan
penghisap tenol. Sedangkan bahannya adalah IC CD 4017 (1 Buah), IC NE 555 (1 Buah), LED
merah (2 Buah), LED kuning (2 Buah), LED hijau (2 Buah), PCB (Printed Circuit Board), Kabel
penghubung secukupnya, Transistor C 9016 (4 Buah), Dioda zener 4148 (8 Buah), Resistor 180
OHM (2 Buah), Resistor 47K OHM (1 Buah), Resistor 1K OHM (1 Buah), dan Electrolit
condensator 10uf 50 V (1 Buah)

C.RANGKAIAN RUNNING LED


Rangkaian running LED merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari beberapa LED,
dimana LED akan menyala secara bergantian dengan selang waktu tertentu. Sehingga jika
dilihat seolah-olah nyala LED akan berjalan dari satu LED ke LED yang lain. Oleh karena itu
disebut dengan running LED atau LED berjalan. Rangkaian running LED biasanya digunakan
sebagai hiasan yang berbentuk tulisan. Huruf dibentuk dengan sebuah LED yang tersusun
secara seri. Sehingga jika masing-masing huruf menyala secara bergantian akan terlihat
menarik.
Running LED yang akan dibuat menggunakan 3 komponen dasar antara lain sebagai berikut ini

 IC 555
 IC 4017
 10 pcs LED

LED yang akan digunakan berjumlah 10 pcs. LED nya dapat dicampur dengan kombinasi
warna sesuka selera agar terlihat menarik. 10 LED tersebut nantinya akan menyala secara
bergantian. Nyala dan mati LED akan diatur oleh IC 4017. IC 4017 merupakan IC digital Decade
Counter. Decade counter sendiri merupakan sebuah counter yang menghitung dari 0-9. Selain
itu yang tidak kalah penting adalah IC 555 yang berfungsi sebagai generator gelombang. IC 555
meng-generate gelombang kotak yang nantinya dihubungkan pada input clock IC 4017. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar rangkaian running LED berikut ini.

LED akan terhubung ke pin Q0-Q9 pada IC 4017. Pin Q0-Q9 akan aktif secara bergantian
(Dari Q0 sampai Q9 dan kembali lagi) jika pin 14 pada IC 4017 diberi clock atau gelombang
kotak. Nah, disinilah fungsi IC 555 yaitu meng-generate gelombang kotak (clock) dengan variasi
frekuensi yang dapat diatur oleh potensiometer.

Semakin dibesarkan nilai potensiometer maka frekuensi semakin tinggi dan


menyebabkan pergantian nyala dan mati dari LED semakin cepat juga. Begitu juga sebaliknya,
semakin kecil tahanan potensiometer maka pergantian nyala dan mati dari LED akan semakin
lambat.

D. RANGKAIAN POWER SUPPLY


Rangkaian Power Supply Menggunakan LM 723 - Banyak sekali tutorial cara membuat
adaptor atau power supply yg bisa kita temui saat mencarinya di mesin pencari, power supply
guna catu daya peralatan elektronik yang membutuhkan tegangan searah yg stabil bisa diadjust
/ tegangan outputnya bisa distel naik atau diturunkan (variable power supply).

Cara membuat power supply dengan menggunakan ic LM 723 berikut skema rangkaiannya.

Perhatikan skema rangkaian power supply dengan menggunakan ic LM 723 berikut komponen
yg digunakan :

 IC LM 723
 Transistor 2N2222
 Transistor 2N3055
 Resistor 0,1/10W
 Potensio 20K
 Capasitor 40.000uf bisa ganti 68.000uf/50V
 Condensator 0.1uf
 Dioda Bridege
 Travo

Skema rangkaian seperti diatas sering saya jumpai pada power supply untuk catu daya
power radio rig, dengan berbagai penambahan penguatan (transistor), umumnya menggunakan
4 buah penguatan bahkan ada yang lebih, tergantung berapa besar daya yang dihasilkan,
semakin banyak transistor yg digunakan maka daya (kuat arus) yg hasilkan juga besar tetapi
bukan hanya penambahan penguat transistor saja juga besar kuat arus travo harus
diperhatikan.
Sekilas Blog diagram penguat power supply.

Saya coba buat rekayasa blog diagram penguatan untuk power supply memberikan
gambaran tentang penguatan power supply, berdasarkan pengalaman yg sering terdengar ada
yg mengatakan cukup dengan memparelel transistor saja sudah dapat menghasilkan daya
besar, ada juga yg mengatakan travonya diganti dengan amper yg besar, dan berharap artikel
ini bisa memberikan gambaran penjelasan bagaimana untuk mendapatkan catu daya yg besar
dan stabil.
Untuk apa membuat power supply dengan catu daya besar ? Setiap peralatan elektronika
membutuhkan konsumsi power yang berbeda-beda, Besar tegangan dan kuat arusnya,
tergantung kebutuhannya pada umumnya perangkat radio rig membutuhkan catu daya power
supply 12 V - 13,8 V kuat arus minimal 10 Amper bahkan ada yg lebih.
Kalau kita lihat blog diagram penguat power supply diatas,

 Travo merupakan komponen yg berfungsi untuk menurunkan tegangan arus bolak-balik


AC 220 V menjadi AC 12,15, 25, 35 Volt dan kuat arusnya
 Dioda Bridge, berfungsi untuk mengubah arus bolak balik menjadi arusc searah, jika arus
yg masuk / yg akan diubah besar sebaiknya gunakan dioda dengan amper besar, agar
arus dari travo bisa melewati dioda.
 Control Power Supply LM723, bagian yng berfungsi mengatur besar tegangan yg keluar,
saya sebut saja control gak tau apa nama atau istilah yg cocok kira-kira kerjanya begitu.
 Penguat penguat pada skema diatas umumnya menggunakan transistor, agar arus yg
keluar bisa tetap, meskipun tegangannya berubah-ubah.
 Rangkiaan power supply variabel 10 ampere dengan regulator tegangan LM723 ini
memiliki output DC yang linier dari +3 volt hingga +8 volt. Rangkaian power supply
variabel 10A ini dibangun menggunakan regulator tegangan IC LM723 dan penguat arus
berupa 2 buah transistor 2N3055 yang dipasang paralel. Rangkaian power supply
variabel 10A LM723 dapat digunakan untuk memberikan sumber tegangan ke perangkat
elektronika dengan stabil. Gambar rangkaian power supply dan daftar komponen untuk
membuat power supply variabel 10A LM723 dapat dilihat pada gambar berikut.

E.RANGKAIAN LAMPU BACA OTOMATIS


Rangkaian lampu baca otomatis adalah rangkaian aplikasi elektronika dimana rangkaian ini
bisa menghasilkan energi cahaya seperti halnya lampu pijar sebagai penerang ruangan atau
kamar. Orang bijak bilang, buku adalah gudang ilmu. Membaca buku memang salah satu
kegiatan yang mengasyikkan, selain mendapatkan ilmu pengetahuan sekaligus sebagai hiburan.
Bahkan membaca oleh sebagian orang dijadikan trik supaya cepat terlelap tidur. Tak heran jika
banyak orang membaca buku (novel, majalah, dll) sembari menanti kantuk datang.

Guna melakukan aktivitas membaca di kamar tidur biasanya menggunakan lampu baca.
Persoalan lain timbul tatkala Anda tiba-tiba tertidur pulas sehingga lupa memadamkan
(mematikan) lampu baca tersebut. Dari segi ilmu ekonomi jelas Anda rugi karena dengan tidak
memadamkan lampu baca berarti Anda tidak hemat energi. Nah untuk mengatasi masalah ini
maka terciptalah Rangkaian Lampu Baca Otomatis. Gambar skemanya kami sajikan di bawah ini.

Berikut ini daftar komponen yang diperlukan:

R1 = 1K
R2 = 4K7
R3 = 10M
R4 = 1M
R5 = 10K
C1 = 470µF / 25V
C2- C4 = 100nF / 63V
C1 = 470µF / 25V
C2- C4 = 100nF 63V
D1- D4 = 1N4002
D5 = 5 mm LED warna merah
IC1 = CD4012
IC2 = CD4060
Q1 = BC 328
Q2 = BC 547
P1, P2 = Saklar
T1 = Transformator 9 Volt 1VA
RL1 = Relay 10.5V 470 Ohm 2A 220V
PL1 = Plug cowok
SK1 = Soket cewek

Rangkaian Lampu Baca Otomatis ini akan menyalakan sebuah lampu atau alat
lain untuk waktu tertentu (misalnya 30 menit) dan kemudian mematikannya. Hal ini
sangat berguna ketika Anda membaca di tempat tidur pada malam hari. Rangkaian ini
akan mematikan lampu samping di tempat tidur Anda secara otomatis setelah pembaca
tertidur. Biasanya untuk menunggu kantuk datang perlu waktu baca sekitar 30 – 60
menit. Setelah turn-on dengan menekan tombol P1, LED menyala selama sekitar 25
menit, tapi kemudian mulai berkedip selama dua menit, berhenti berkedip selama dua
menit dan berkedip selama dua menit sebelum beralih lampu padam, sehingga
menandakan bahwa tepat waktu baca ini segera berakhir. Jika Anda ingin
memperpanjang bacaan, lampu bisa mendapatkan lagi setengah jam cahaya dengan
menekan P1.

F. RANGKAIAN PENGHILANG NOISE


Biasanya pada waktu kita mendengarkan musik, noise yang terdengar relatif kecil
atau sama sekali tidak terdengar. Namun begitu kaset/CD habis dan pada waktu kita
menunggu lagu berikutnya akan muncul dan jelas terdengar suara noise yang cukup
besar, apalagi bila volume kontrol dalam keadaan posisi setengah ke atas. Hal ini
tentunya akan mengganggu kita dalam menikmati lagu-lagu. Dengan Rangkaian
Penghilang Noise yang akan kita bahas kali ini, suara noise dapat diredam dan tidak
dapat kita dengar lagi.

Jika Anda tertarik ingin membuat Rangkaian Penghilang Noise atau orang bule
bilang stereo noise gate. Di bawah ini silakan Anda lihat dan pelajari gambar skemanya.

Daftar komponen :

R1, R2 = 5K6
R3, R4 = 100K
R5 = 4M7
R6 = 47K
R7, R12 = 1M8
R8, R20, R24 = 10K
R9 = 4K7
R11 = 1M
R13, R22 = 12K
R14 = 1K2
R15, R17, R25, R28 = 15K
R16 = 220K
R18, R19, R23, R26 = 390
R21 R29 = 3K9
RV1 = 22K
RV2 = 1M
C1, C12 = 100uF/10V
C2, C3 = 100Nf
C4, C5, C8 = 2uF/63V
C6 = 1uF/63V
C7, C10 = 470uF/63V
C9, C11 = 10uF/25V
IC1 = LF351
Ic2 = 3140
IC3 = LM 13600N
Q1 = BC109
D1 – D4 = IN 4148

Rangkaian Penghilang Noise ini dapat dipasang, baik pada sistem mono maupun
stereo. Dengan menggunakan IC tipe LM13600N dan dilengkapi dengan dioda linier
dapat dicegah sinyal input tinggi yang masuk pada IC op-amp dan akan memberikan
distorsi yang rendah. IC2 adalah tipe MOS dan menggunakan soket 8 pin.

G.RANGKAIAN PENGUJI KONDENSATOR


Kondensator yang melengkapi rangkaian pesawat televisi umumnya sering bocor.
Akibatnya bintik-bintik layar lebih kasar sehingga mengganggu gambar tayang. Hal ini
tentu tidak diinginkan oleh pemiliknya, termasuk Anda. Bagi yang mengetahui tentang
elektronik tentu menjadi masalah. Mereka akan mencari penyebabnya dan berusaha
memperbaikinya. Untuk itu tidak jarang mereka menggunakan Avometer sebagai alat
pencari kerusakan. Tetapi bagi yang belum memiliki Avometer, itu menjadi sebuah
kendala. Maka dari itu kami tawarkan sebuah Rangkaian Penguji Kondensator sebagai
alternatifnya.Bagi Anda yang tidak mempunyai Avometer janganlah berkecil hati sebab
Anda dapat merangkai alat penguji sendiri yang dinamakan Rangkaian Penguji
Kondensator. Alat ini sangat sederhana, tetapi sangat sensitif (peka) terhadap
kebocoran sebuah kondensator.

Daftar komponen :

C1 = Elco 10uF/150V
C2 = Elco 10uF/150V
R1 = 3K3
R2 = 100K Ohm
R3 = 100K Ohm
D1 = Dioda silikon tipe K-200
D2 = Dioda silikon tipe K-200
TL = Lampu tabung 10 Watt
S = Sakelar
Berikut ini cara menguji kondensator yang berada pada rangkaian televisi atau radio
menggunakan Rangkaian Penguji Kondensator adalah sebagai berikut.
 Mula-mula rangkaian televisi atau radio dinyalakan. Kemudian melihat gambar pada
layar (untuk televisi) dan mendengarkan suara radio. Jika gambar televisi kasar, maka
kutub belakang dibuka. Kemudian jack (penjepit accu) yang menghubungkan lampu
neon (lampu tabung) dijepitkan pada kaki negatif. Apabila lampu menyala atau
berkedip-kedip maka kondensator dalam keadaan baik. Tetapi kalau tidak menyala,
berarti kondensator tersebut rusak.
 Selanjutnya menyolder pada tempat semula. Cabutlah kaki kondensator berkaki positif.
Hubungkan dengan kabel berasal dari sakelar. Kemudian sakelar ditekan. Terjadilah
kontak antara komponen satu dengan lainnya yang sebelumnya telah dihubungkan. Bila
lampu neon tidak menyala, maka kondensator dinyatakan rusak.
 Mencabut (melepaskan solderan) kedua kaki kondensator dari tempat asal (rangkaian).
Kemudian kutub negatif dijepit dengan penjepit negatif dan yang positif dijepit dengan
yang berhubungan sama kabel dari chasis sakelar. Selanjutnya menekan sakelar. Apabila
lampu neon menyala, berarti kondensator dalam keadaan baik.

H. RANGKAIAN INTERKOM CANGGIH


Rangkaian Interkom Canggih hanya akan dapat dipakai dalam rumah tinggal. Tidak
akan memuaskan untuk dipakai dalam pabrik-pabrik ataupun kantor-kantor. Taraf
gangguan dalam kantor-kantor dan pabrik-pabrik oleh mesin-mesin listrik yang ada
adalah terlampau tinggi.

Kalau sesudah selesai membuat dua pesawat kemudian pesawat-pesawat itu dicoba,
mungkin akan mendapatkan kenyataan bahwa mereka tidak dapat saling berhubungan.
Ini disebabkan karena stop kontak-stop kontaknya tidak dalam satu saluran.
Penerimaan-penerimaan radio dan televisi tidak akan terganggu olehnya sebab
gelombang pembawa yang dipakai adalah setinggi kira-kira 80 kHz.

Adapun cara kerja Rangkaian Interkom Canggih ini adalah sebagai berikut. Dalam
kondisi normal, sakelar tiga kutub supaya ditaruh pada posisi T (terima). Maka Q1
bekerja sebagai detektor dan Q2 sebagai penguat. Basisnya Q1 tidak mendapat
tegangan muka sebab tidak ada arus lewat pembagi tegangan R1, R2. Kalau datang
gelombang sinyal lewat saluran dan diinduksikan dari L1 ke L2, maka oleh denyut-
denyut positif dari gelombang ini Q1 menghantar dan mendeteksi. R9 dan C7
merupakan filter deteksi. C5 juga bekerja sebagai kondensator perata bagi sinyal
frekuensi tinggi yang masih tersisa.
Dengan pengeras suara yang berimpedansi 150 Ohm tidak diperlukan trafo output.
Jika sakelar ditaruh pada posisi K (kirim), maka Q1 bekerja sebagai osilator dan Q2
sebagai penguat mikrofon. Pengeras suara bekerja sebagai mikrofon. Q1 dan Q2
berderet pada sumberdaya sehingga variasi arus kolektor Q2 menyebabkan variasi pada
amplitudonya gelombang pembawa.
Getaran yang terjangkit dalam L2-C1 diinduksikan ke L1 dan kemudian lewat C10-C11
dan C12-C13 dipancarkan ke jaringan. Pelawan-pelawan R12-R14 mencegah terhubung
singkatnya getaran tersebut oleh jembatan penyearah. Adapun R3 meredam getaran-
getaran yang ada pada sirkuit L1-C10-C11 supaya tidak terjangkit harmonisa (getaran-
getaran lain).
Tegangan jepit yang diperoleh ditentukan oleh pembagi tegangan yang dibentuk oleh
C12-C13-R12-R13-R14 dan pembebanan oleh dioda-dioda penyearah. Kondensator-
kondensator C12-C13 dipakai guna memperoleh pembagi tegangan tanpa panas. C14
menindas dengung modulasi. R11 membuang muatan dari C12 dan C13 kalau interkom
kita copot dari jaringan.
Seluruh Rangkaian Interkom Canggih supaya diwadahi dalam wadah plastik (isolasi)
sebab C12 dan C13 tidak mengisolasi peralatan itu dari jaringan. Reaktansi-reaktansi C12
dan C13 bagi frekuensi 50 Hz masih cukup kecil. Dalam posisi terima konsumsi arus
adalah 10mA dengan tegangan 12 Volt. Dalam posisi kirim konsumsi arus 8mA dengan
trgangan 15 Volt.

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik

BAB 2
Macam-Macam Komponen Elektronika
dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor,
dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari
ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian
dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.
Dalam rangkaian elektronika terdapat bermacam-macam komponen. Ada
transistor, resistor, IC, trafo dan lain-lain. Komponen-komponen ini dikategorikan
menjadi bagian-bagian berikut:

Komponen Pasif :

 resistor atau tahanan


 kapasitor atau kondensator
 induktor atau kumparan
 transformator

Komponen Aktif :

 Dioda : dioda cahaya


dioda foto
dioda laser
diode Zener
dioda Schottky
 Transistor : transistor efek medan
transistor bipolar
transistor IGBT
transistor Darlington
transistor foto
Sirkuit Analog :

 Amplifier atau Penguat


 Opamp (Operational Amplifier) termasuk negative feedback
 Amplifier Daya
 FET (Filed Effect Transistor), JFET, MOSFET, MESFET, MODFET, HEMT
 CMOS, N-MOS, P-MOS, Pass-transistor

Sirkuit Digital :

 Gerbang logika
 flip-flop
 penghitung atau pencacah (Inggris: counter)
 register
 multiplekser (MUX) dan DEMUX
 Penjumlah (Adder), Subtraktor (Pengurang) & Pengganda (Multiplier)
 Mikroprosesor
 Mikrokontroler
 ADC, DAC, Atmel AVR
 Digital Signal Processor (DSP)
 FPGA (Field-Programmable Gate Array), ASIC, FPAA, Embedded-FPGA, CPLD
Semua jenis komputer digital: komputer super, mainframe, komputer mini,
komputer pribadi desk-top,
laptop, PDA, Smart card, telepon pintar, dll

Alat ukur :

 Ohm-meter
 Amper-meter
 Voltmeter
 Multimeter
 Oskiloskop
 Function generator
 Digital Signal Analyzer
 Spectrum meter

A.RESISTOR
Tahanan listrik yang ada pada sebuah penghantar dilambangkan dengan huruf R ,
tahanan merupakan komponen yang didesain untuk memiliki besar tahanan tertentu
dan disebut pula sebagai resistor.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
V
R=
I
Dimana : R = Tahanan dengan satuan Ohm
V = Tegangan dengan satuan Volt
I = Arus dengan satuan Ampere

Beberapa kategori resistor adalah resistor linear dan resistor non linear. Resistor
linear adalah resistor yang bekerja sesuai dengan hukum ohm sedangkan Resistor non
Linear adalah resistor yang dimana perubahan nilainya dikarenakan oleh kepekaan
tertentu (peka cahaya, peka panas, peka tegangan listrik).

B.KAPASITOR
Kapasitor merupakan komponen yang berfungsi untuk penyimpan muatan listrik
yang dibentuk dari dua permukaan yang berhubungan tapi dipisahkan oleh satu
penyekat.

Besarnya kapasitansi dapat dihitung dengan rumus seperti berikut ini : Kapasitansi C
= ( Muatan Q / Tegangan V ). Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang
berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada
dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan
diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.

Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah


sebagai berikut. Ø Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat
dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2
buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan
secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng
antara 2 rangkaian yang berbeda. Ø Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah
rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter,
disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk
memotong tegangan ripple. Ø Kapasitor sebagai penggeser fasa. Ø Kapasitor sebagai
pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator. Ø Kapasitor digunakan juga untuk
mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
C.TRANSISTOR

Transistor adalah komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai


sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya, memungkinkan pengaliran listrik
yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
D. INDUKTOR

Bentuk dasar dari sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil.
Induktor mempunyai sifat yang disebut dengan induktansi diri atau lebih sering disebut
dengan induktansi, artinya adalah jika arus meningkat maka medan magnet juga akan
meningkat mengikuti perbesaran dari arus.

Besar energi dalam induktor dapat dinyatakan dengan rumus berikut ini :

1
W= .L.I2
2

Dimana : W : energi dalam satuan Joule


L : induktansi dalam satuan Henry
I : arus dalam satuan Ampere

E.DIODA
Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir
dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah
sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya biasa juga disebut sebagai
penyearah

a. Dioda Zener

Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi
utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan.

b. Dioda LED

Dioda LED akan hidup apabila LED dialiri arus listrik, fungsi dari LED ini biasanya
hanya sebagai indikator. Atau biasa juga disebut dengan lampu indikator.
F. TRANSFORMATOR

Trasformator adalah alat yang mempunyai fungsi menaikan atau menurunkan


tegangan input atau menurunkan tegangan output. Ø Trasformator yang berfungsi
untuk menaikan tegangan input adalah trafo step up Ø Transformator yang mempunyai
fungsi menurunkan tegangangan adalah trafo step down. Cara kerja trasformator : Arus
bolak - balik ( AC ) melewati koil utama ( kumparan primer ) yang menginduksi arus
bolak - balik di koli kedua (kuparan sekunder).
BAB 3
Huruf Yunani dan Angka
Romawi
A.HURUF YUNANI
Orang yunani tidak menciptakan alfabet, meskipun kata “alfabet” sendiri diambil
dari dua huruf pertama pada aksara Yunani – “alpha” dan “beta”. Alfabet kemungkinan
diciptakan antara abad ke-17 dan ke-15 SM, oleh bangsa Fenesia. Secara lingustik,
bahasa Fenesia termasuk dalam bahasa Semit, yang digunakan oleh orang-orang yang
tinggal di Fenika (Lebanon modern). Pendapat ini bertentangan dengan usulan bahwa
bahasa Yunani berkerabat dengan bahasa India-Eropa.
Yang diciptakan oleh orang Yunani adalah kumpulan karakter huruf khas mereka,
selain itu orang Yunani juga menambahkan huruf vokal pada alfabet, yang sebelumnya
hanya berisi konsonan. Seperti yang kita ketahui, bahasa Fenesia dan bahasa Semit tak
memiliki huruf vokal. Alfabet Yunani diciptakan antara abad ke-8 dan 7 SM, setelah
invasi bangsa Doria, dan kedatangan bangsa Hellen (contohnya orang-orang Yunani,
seperti misalnya bangsa Doria, Aiola, dan Ionia).

Menurut sejarawan abad pertama SM, Diodorus Sikolos, adalah Kadmos yang
memperkenalkan alfabet Fenesia pada orang Yunani, dan kemudian menciptakan versi
Yunani dari situ. Ini berarti bahwa Alfabet Yunani buatan Kodmos jauh lebih tua dari usia
sebenarnya. Karena jika Kodmos memang benar-benar nyata dan pernah hidup, maka
dia hidup pada Zaman Perunggu, sekitar setidaknya enam generasi sebelum perang
Argos-Thebes.

Alfabet Yunani banyak mempengaruhi berbagai sistem penulisan lainnya di Eropa.


Alfabet Latin atau Romawi secara langsung mengadaptasi alfabet Yunani, selain juga
mengambil beberapa unsur dari alfabet Etruria, namun alfabet Etrunia juga sebenarnya
ikut dipengaruhi oleh alfabet Yunani.

Ada suatu masa di Republik Romawi ketika bahasa Yunani digunakan oleh orang-
orang elit dan cendekiawan Romawi melebihi bahasa mereka sendiri, bahasa Latin.
Alfabet Latin pada gilirannya berhasil tersebar luas dan bahkan lebih berpengaruh
daripada alfabet Yunani. Beberapa bahasa yang dipengaruhi alfabet Latin adalah bahasa
Jerman dan bahasa Inggris.

Meskipun alfabet Yunani relatif tak berubah sejak pertama kali diciptakan, namun
selama berabad-abad bahasa Yunani sendiri telah mengalami banyak perubahan secara
regional dan rasial sehingga tercipta berbagai dialek Yunani yang berbeda beda.

Alfabet Huruf Besar Huruf Kecil Transliterasi


Alfa   a
Beta   b
Gama   g
Delta   d
Epsilon   e
Zeta   z
Eta   h
Theta   th
Theta (simbol)   -
Lota   i
Kapa   k
Lamda   l
Mu   m
Nu   n
Xi   x
Omikron   o
Pi   p
Rho   r
Sigma   s
Sigma (di akhir)   -
Tau   t
Upsilon   u, i
Upsilon
  -
(simbol)
Phi   ph
Chi   kh, ch
Psi   ps
Omega   w

B.ANGKA ROMAWI
Angka Romawi atau Bilangan Romawi adalah sistem penomeran yang berasal dari
Romawi kuno. Sistem penomeran ini memakai huruf latin untuk melambangkan angka numerik.
Untuk angka yang lebih besar (≥5.000), sebuah garis ditempatkan di atas simbol indikator
perkalian dengan 1.000. Angka Romawi sangat umum digunakan sekarang in, antara lain
digunakan di jam, bab buku, pedoman sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti
olimpiade.
Simbol Hasil Simbol Hasil
I 1 (satu) (unus) V 5.000 (lima ribu)
V 5 (lima) (guingue) X 10.000 (sepuluh ribu)
X 10 (sepuluh) (decem) L 50.000 (lima puluh ribu)
L 50 (lima puluh) (quinquaginta) C 100.000 (seratus ribu)
C 100 (seratus) (certum) D 500.000 (lima ratus ribu)
D 500 (lima ratus) (quingenti) M 1.000.000 (satu juta)
M 1.000 (seribu) (mille)

TABEL ANGKA ROMAWI

ANGKA ANGKA ANGKA ANGKA ANGKA


NUMERIK ROMAWI NUMERIK ROMAWI NUMERIK

1 I 11 XI 21
2 II 12 XII 22
Cara mudah untuk menuliskan angka yang besar dalam angka Romawi ialah dengan
menuliskan ribuan terlebih dahulu, ratusan, puluhan, kemudian satuan.
Contoh: angka 1988
Seribu adalah M, sembilan ratus adalah CM, delapan puluh adalah LXXX, delapan adalah VIII.
Digabung: MCMLXXXVIII
Daftar Pustaka
http//komponen elektronika.biz/rangkaian-alarm.html

http//kepofisika.blogspot.com/2014/09/rangkaian-lampu-lalu-lintas-mini

https://id.m.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Huruf_Yunani

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angka_Romawi

https://www.burgessyachts.com/en/location/new-york/

http//skemarangkaianpcb.com.

Anda mungkin juga menyukai