Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM I

PENGENALAN PERANGKAT ELEKTRONIKA

A. Tujuan
Mahasiswa dapat mengenal peralatan – peralatan dan bahan – bahan yang digunakan selama
praktikum berlangsung.

B. Alat Dan Bahan


Modul pembelajaran PUDAK
Utama : Catu-daya tegangan variable PTE-005-02
Catu-daya tegangan utama PTE-005-01
Saklar SPDT /SPST
Lampu 6V
Meter Dasar (Basic Meter)
2 Batere besar
Resistor 3.3Ω/2W
5 Penghubung U
4 Kabel Konektor
Pendukung : Multimeter Digital
Rangka Panel

C. Landasan Teori
1.1. Pengenalan Alat
1.1.1. Osiloskop
a. Pendahuluan
Osiloskop adalah suatu alat ukur elektronika untuk menampilkan
bermacam – macam sinyal listrik arus bolak – balik (AC – Alternating
Current) maupun searah (DC – Direct Current), pada layar CRT
(Cathode Ray Tube) atau LCD. Secara umum osiloskop ada dua macam,
yaitu osiloskop biasa dan osiloskop dengan penyimpan data secara digital
(storage oscilloscope). Pada osiloskop biasa sinyal yang tampak pada
layar adalah sinyal yang terjadi pada saat itu dan tidak dapat ditampilkan
pada lain waktu, sedang pada osiloskop storage sinyal yang diamati dapat
disimpan untuk waktu yang relatif lama, dan dapat ditampilkan sewaktu –
waktu.

1
b. Fungsi Dari Osiloskop
1. Berapa frekuensi, periode dan tegangan dari suatu sinyal elektronik.
2. Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
3. Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
4. Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
5. Membedakan arus AC dengan arus DC.
6. Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya
terhadap waktu.

1.1.2. Function Generator


a. Pendahuluan
Function Generator adalah alat ukur elektronik yang
menghasilkan, atau membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga,
ramp, segi empat, dan bentuk gelombang pulsa.
Function generator terdiri dari generator utama dan generator
modulasi. Generator Utama menyediakan gelombang output sinus, kotak,
atau gelombang segitiga dengan rangkuman frekuensi 0,01 Hz - 13 MHz.
Generator modulasi menghasilkan bentuk gelombang sinus, kotak, dan
segitiga dengan rangkuman frekuensi 0,01 Hz - 10 kHz. Generator sinyal
input dapat digunakan sebagai Amplitudo Modulation (AM) atau
Frequensi Modulation (FM). Frekuensi bentuk – bentuk gelombang ini
dapat bisa diatur dari sati hertz sampai beberapa ratus kilokertz (kHz)
bahkan sampai megahertz (MHz).

b. Fungsi Function Generator


1. Function Generator Output, Untuk mendapatkan keluaran (output)
bentuk gelombang yang diinginkan.
2. Sweep Generator Output, Untuk mendapatkan ayunan (sweep) bentuk
gelombang yang diinginkan.
3. Frequency Counter, untuk menghitung frekuensi.

2
1.1.3. PUDAK
a. Pendahuluan
Dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronik yang merupakan bagian
prototipe dari suatu rangkaian elektronik yang belum disolder sehingga
masih dapat dirubah skema atau pengantian komponen. Alat ini cocok
digunakan untuk tahap awal develop project rangkaian elektronika.
Merakit menjadi mudah karena tidak perlu melakukan penyolderan
sehingga komponen komponen masih tetap bisa dipergunakan untuk
project lain dikemudian hari.

b. Fungsi PUDAK
Sebuah alat yang dirancang khusus untuk memudahkan mahasiswa
dalam merangkai rangkaian elektronika dalam bentuk yang lebih besar
daripada project board tetapi dengan fungsi yang sama.

1.1.4. Power Supply


a. Pendahuluan
Power supply adalah suatu perangkat keras pada komputer yang bertugas
mengalirkan arus listrik untuk komponen2/hardware pada komputer
dengan arus DC (arus searah), power supply berbentuk kotak dengan
kabel2 yang menjulur keluar dengan diujung2 kabelnya terdapat konektor
dan biasanya terletak pada belakang kesing komputer.

b. Fungsi Power Supply


Fungsi Power supply yakni mengaliri arus listrik untuk
komponen2/hardware pada komputer dengan arus DC (arus searah), arus
listrik yang masuk kedalam power supply berupa arus AC (arus bolak-
balik) kemudian dikonverter (dirubah) menjadi arus DC (arus searah) baru
kemudian disupply kedalam komponen-komponen elektronika yang ada
dalam casing komputer seperti motherboard, kipas/ fan, cd room, harddisk
dsb.

3
c. Jenis – jenis Power Supply
Terdapat 2 jenis power supply yang digunakan oleh komputer pada saat
ini, yaitu :
1. Power Supply Jenis AT
Merupakan jenis power supply yang digunakan pada komputer jadul,
power supply jenis ini banyak dijumpai pada komputer pentium II dan
III. Untuk sekarang power supply jenis ini mungkin sudah sulit untuk
ditemukan. Power supply AT mempunyai 12 Pin Konektor disebut
dengan AT konektor daya.
2. Power supply jenis ATX
Untuk jenis power supply ATX lebih simple dibandingkan dengan
power supply jenis AT sering dipakai oleh komputer pentium IV
keatas, untuk psu jenis ini kabel konektor dengan mobo sudah menjadi
satu dengan jumlah total 20 pin. Maka dari itu power supply jenis ini
sering juga disebut dengan ATX 20 pin, untuk pemasangan psu ini
tergolong sangat mudah karena apabila pemasangan konektor salah
maka kabel konektor tidak akan mau masuk atau menyatu dengan
motherboard.

1.1.5. Multimeter
a. Pendahuluan
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan
listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian
multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter
masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur
temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang
menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A
(ampere), V(volt), dan O(ohm).

4
b. Fungsi Multimeter
Berfungsi untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan
(resistansi). Multimeter juga dapat digunakan untuk fungsi lainnya seperti
mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.

1.2. Pengenalan Komponen Elektronika


1.2.1. Dioda
a. Pendahuluan

Gambar 1.1. Simbol Dan Struktur Dioda


Dioda merupakan piranti non-linier karena grafik arus terhadap tegangan
bukan berupa garis lurus. Saat tegangan dioda lebih kecil dari tegangan
penghalang (potential barier) maka arus di dalam dioda kecil. Tetapi
ketika tegangan dioda melebihi tegangan penghalang maka arus dioda
akan naik dengan cepat.

Dioda merupakan komponen semikonduktor yang terdiri dari


persambungan atau junction P-N. Dioda memiliki sifat dapat
menghantarkan arus pada tegangan maju, serta menghambat arus pada
tegangan balik (penyearah). Dioda memiliki dua kaki, yakni kaki anoda
dan kaki katoda.

b. Fungsi Dioda dan Jenis – jenisnya


Diada memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu
arah saja.

5
1.2.2. Transistor
a. Pendahuluan

Gambar 1.2. Simbol Transisitor


Pengertian Transistor adalah komponen elektronika terbuat dari alat
semikonduktor yang banyak di pakai sebagai penguat, pemotong
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi
fungsi lainnya. Transistor merupakan komponen yang sangat penting
dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor
digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi
pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal
radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai
saklar berkecepatan tinggi.

b. Fungsi Transistor
1. Sebagai penguat amplifier.
2. Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
3. Sebagai pengatur stabilitas tegangan.
4. Sebagai peratas arus.
5. Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
6. Menguatkan arus dalam rangkaian.
7. Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi

6
c. Jenis Transistor
1. Ciri – ciri transistor NPN
Untuk transistor jenis NPN maka susunan kaki adalah sebagai berikut
:
a. Kaki emitor biasanya menuju ke arah kutub negatif atau tegangan
lebih rendah dari tegangan kolektor
b. Kaki kolektor biasanya kearah positif atau tegangan lebih tinggi
dari tegangan emitor
c. Jika basis diberi arus negatif maka transistor mati jika diberi arus
positif maka transistor hidup
2. Ciri – ciri transistor PNP
Untuk transistor PNP maka cara menentukannya adalah :
a. Kaki emitor biasanya menuju ke arah kutub positif atau tegangan
lebih tinggi dari kolektor
b. Kaki kolektor biasanya ke arah negatif atau tegangan lebih rendah
dari emitor
c. Jika basis diberi arus positif maka transistor mati jika diberi
dengan negatif transistor hidup

1.2.3. Kapasitor
a. Pendahuluan
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan kondensator
(Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat
menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan
kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama
penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari
Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu
pada umumnya kapasitor yang digunakan dalam peralatan elektronika
adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan
MicroFarad.Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)

7
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)

Kapasitor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 2 pelat


konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah
isolator diantaranya sebagai pemisah. Dalam rangkaian elektronika,
kapasitor disingkat dengan huruf “C”.

b. Fungsi Kapasitor
Beberapa fungsi daripada kapasitor dalam rangkaian elektronika :
1. Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
2. Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating
Current)
3. Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
4. Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
5. Sebagai Kopling
6. Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
7. Sebagai Penggeser Fasa
8. Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang
digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)

c. Rumus Kapasitas Kapasitor


Untuk Kapasitas Kapasitor sendiri ialah kemampuan Kapasitor yang
dapat menyimpan suatu Muatan Listrik dan Kapasitas Kapasitor ini bisa
didefinisikan sebagai suatu perbandingan tetap antara muatan Q yg bisa
disimpan di dlm Kapasitor dengan Beda Potensial diantara Kedua
Konduktornya. Dan Rumus mencari Kapasitas Kapasitor ini bisa kalian
lihat dibawah ini :
𝑄
𝐶=
𝑉

8
Diketahui :
C = Kapasitas Kapasitor (Farad)
Q = Muatan listrik yang disimpan (Coulomb)
V = Beda potensial kedua ujungnya (Volt)

1.2.4. Resistor
a. Pendahuluan

Gambar 1.3. Simbol Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan


dalam rangkaian elektronika. Pada dasarnya Resistor adalah komponen
Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu
yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam Bahasa Indonesia sering
disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan
Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).

b. Kode Warna Resistor


Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring
warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut
memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna
yaitu :

9
Gambar 1.4 Kode Cincin Resistor

1. Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna


Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode
warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake
4 menunjukan nilai toleransi resistor.
2. Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin
kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode
warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
3. Resistor Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor
dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin
ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum
yang diijinkan untuk resistor tersebut.

c. Fungsi Resistor
1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan
kebutuhan suatu rangkaian elektronika.

10
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh rangkaian elektronika.
3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah
dengan bantuan transistor dan kondensator (kapasitor).

1.2.5. LED
a. Pendahuluan

Gambar 1.5. Bentuk dan Simbol LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat
dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh
LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh
mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun
Remote Control perangkat elektronik lainnya.

b. Kegunaan LED Dalam Kehidupan Sehari-hari


Berikut ini beberapa pengaplikasiannya LED dalam kehidupan sehari-hari
:
1. Lampu Penerangan Rumah
2. Lampu Penerangan Jalan
3. Papan Iklan (Advertising)

11
4. Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)
5. Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior
6. Lampu Indikator
7. Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV, AC, AV Player)

D. Soal
1. Ukur berapa nilai masing – masing resistor yang telah disediakan
2. Ukur dan gambar berapa nilai masing – masing kapasitor yang telah disediakan
3. Ukur dan gambar berapa nilai masing – masing transistor yang telah disediakan
4. Gambar sebuah osiloskop dan tulis masing – masing fungsi tombol yang ada pada osiloskop
5. Gambar sebuah fuction generator dan tulis masing – masing fungsi tombol yang ada pada
fucion generator

E. Praktikum
1. Membuat Rangkaian dan Mengenal Sifat Dasar Arus / Tegangan Listrik
a. Siapkan papan Plug-in, saklar, catu daya tegangan utama, lampu 6V, dan multimeter
b. Hubungkan keseluruhan gambar menurut Gambar 1.6 di bawah ini. Sebagai
ampermeter, gunakan multimeter.

Gambar 1.6

12
c. Perhatikan apa yang terjadi pada lampu dan pembacaan ampermeter ketika jumper
sebelum dan sesudah dipasang
d. Ganti jumper (salah satu penghubung U) dengan menggunakan saklar SPDT/SPST
e. Apa yang terjadi dengan lampu sebelum dan sesudah saklar dihidupkan? Hasilnya sama
dengan menggunakan jumper Hal ini memperlihatkan bawha saklar berfungsi sama
dengan jumper. Akan tetapi dengan penggunaan saklar lebih memudahkan penyalaan
dan memadaman lampu.
f. Dalam keadaan saklar terhubung, catat nilai pembacaan arus pada ampermeter dan
polaritas sumber tegangannya pada tabel 1.
g. Kemudian putuskan saklar. Pertukarkan polaritas sumber tegangan.
Tabel 1.1
No Polaritas (Positif/Negatif) I(ampere)
1
2

h. Kemudian hubungkan kembali saklar. Catat kembali nilai pembacaan arus pada
ampermeter dan polaritas sumber tegangan, lalu lengkapi Tabel 1.1.
i. Pada percobaan ini perlihatkan bahwa arah arus berubah bila polaritas sumber tegangan
berubah

2. Cara Mengunakan Ampermeter dan Voltmeter untuk Pengukuran


a. Siapkan papan plug-in, dua buah baterai besar, resistor 3.3Ω/2 watt, dan multimeter
digital.
b. Untuk rangkaian listrik pada Gambar 1.7(a), ingin diketahui besarnya tegangan dan arus
yang melalui hambatan 3.3Ω. untuk itu rangkaian pada gambar 1.7(a) direalisasikan
pada plug-in (Gb.1.7(b)). Pada gambar 1.7(b) itu diperlihatkan bahwa untuk mengukur
tegangan E, voltmeter dipasang secara parallel dengan hambatan yang tegangannya
hendak diukur itu, sedangkan untuk mengukur arus I, amperemeter dipasang secara seri
dengan hambatan itu.

13
(a)

(b)
Gambar 1.7
c. Hubungkan saklar. Catat nilai pembacaan voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1.2.

14
Tabel 1.2
No E (Volt) I(ampere)
1
2

F. Analisa
1. Tulis pada sebuah tabel perbandingan nilai perhitungan manuali dari sebuah resistor dengan
nilai resistor ketika menggunakan Avometer
2. Buat kesimpulan dari praktikum yang telah anda kerjakan

15

Anda mungkin juga menyukai