Anda di halaman 1dari 20

MATA KULIAH PERANGKAT ELEKTRONIKA

MATERI RANGKAIAN DIODA

Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Ilman Khakima
NIM : 43123213
Kelas : TE-1C

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
1. Half Wave Rectivier ........................................................................................................ 4
2. Full-Wave Bridge Rectifier ............................................................................................. 5
3. Basic AC-to-DC Power Supply ...................................................................................... 6
4. Voltage Dropper .............................................................................................................. 8
5. Voltage Regulator ............................................................................................................ 9
6. Voltage-Multiplier Circuits ........................................................................................... 11
7. Diode Clamps................................................................................................................ 12
8. Waveform clipper .......................................................................................................... 13
9. Reverse-Polarity Protector ............................................................................................ 15
10. Transient Protector .................................................................................................... 16
11. Battery-Powered Backup........................................................................................... 17
KESIMPULAN ...................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20

2
PENDAHULUAN
Jika Transformer mengeluarkan output sisi sinyal Positif (+) maka Output maka D1 dan
D2 akan berada dalam kondisi Forward Bias sehingga melewatkan sinyal Positif tersebut
sedangkan D3 dan D4 akan menghambat sinyal sisi Negatifnya. Kemudian pada saat Output
Transformer berubah menjadi sisi sinyal Negatif (-) maka D3 dan D4 akan berada dalam
kondisi Forward Bias sehingga melewatkan sinyal sisi Positif (+) tersebut sedangkan D1 dan
D2 akan menghambat sinyal Negatifnya. Hal ini dapat di ilustrasikan seperti aliranair
padasuatu valve pda gambar 1 di bawah :

Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah. Penyearah


digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik. Arus atau tegangan
tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan
gangguan bagi peralatan yang dicatu.

Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian
elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa
macam rangkaian dioda, diantaranya: Half-Wave Rectifier, Full-Wave Bridge Rectrifier, Basic
AC-to-DC Power Supply, Voltage Dropper, Voltage Regulator, Voltage-Multiplier Circuits,
Diode Clamp, Waveform Clipper, Reverse-Polarity Protector, Transient Protector, Battery-
Powered Backup. Setelah mengetahui konstruksi, karakteristik dan model dari diode
semikonduktor, diharapkan mahasiswa dapat memahami pula konfigurasi dengan
menggunakan model dalam aplikasinya dirangkaian elektronik. Pada kesempatan ini, akan
dibahas mengenai penerapan dari beberapa aplikasi diode tersebut, diantaranya Dioda
penyearah Half Wave, Full Wave dan Diode Zener.

3
Rectifier (Penyearah Gelombang) adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau
Power Supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadi
sinyal DC (Direct Current). Rangkaian Rectifier atau Penyearah Gelombang ini pada umumnya
menggunakan Dioda sebagai Komponen Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda memiliki
karakteristik yang hanya melewatkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC), maka Dioda tersebut hanya
akan melewatkan setengah gelombang, sedangkan setengah gelombangnya lagi
diblokir/dipotong (tidak terlihat).

Gambar 1.3 konsep dasar rectifier

1. Half Wave Rectivier

Rload Vout t

t
a. Definisi
Half-wave rectifier adalah suatu rangkaian elektronika yang digunakan untuk mengubah arus
bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Half-wave rectifier menggunakan satu dioda untuk
menghantarkan arus hanya pada satu setengah siklus dari sinyal AC input.
b. Cara Kerja
Fase Positif AC Input: Ketika sinyal AC input berada dalam fase positif (arus mengalir dari
terminal positif ke negatif), dioda akan menghantarkan arus ke beban (misalnya resistor atau
kapasitor). Dalam fase ini, output akan mengikuti bentuk gelombang positif dari input.
Fase Negatif AC Input: Pada fase negatif (arus mengalir dari terminal negatif ke positif), dioda
tidak akan menghantarkan arus ke beban. Dalam fase ini, output akan bernilai nol karena dioda
tidak membiarkan arus melewati rangkaian.
c. Fungsi
Fungsi utama dari half-wave rectifier adalah mengubah arus AC menjadi arus DC setengah
gelombang. Meskipun hasilnya tidak sebersih atau sehalus gelombang penuh, namun half-

4
wave rectifier masih dapat digunakan dalam aplikasi sederhana yang membutuhkan arus
searah, terutama ketika efisiensi tidak menjadi faktor kritis.
d. Aplikasi
-Pengisian Baterai: Half-wave rectifiers dapat digunakan untuk mengisi baterai dengan output
arus searah.
-Deteksi Sinyal Radio: Dalam beberapa aplikasi radio dan komunikasi nirkabel, half-wave
rectifiers digunakan untuk mendeteksi sinyal radio dan mengonversinya menjadi sinyal DC
yang dapat diukur.
-Pengisian Kapasitor: Dalam beberapa rangkaian, half-wave rectifiers digunakan untuk
mengisi kapasitor untuk menyimpan energi dalam bentuk arus searah.
-Aplikasi Penerangan: Meskipun tidak efisien, half-wave rectifiers dapat digunakan dalam
aplikasi penerangan sederhana, seperti lampu senter atau lampu indikator.
-Aplikasi Pendeteksian Sinyal: Digunakan dalam beberapa rangkaian elektronika sebagai
detektor sinyal sederhana.

2. Full-Wave Bridge Rectifier

Vin

Vin
t
Rload Vout
Vout

a. Definisi
Full-Wave Bridge Rectifier adalah suatu rangkaian elektronika yang digunakan untuk
mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Rangkaian ini menggunakan
empat dioda yang diatur dalam bentuk jembatan (bridge) untuk mengonversi seluruh siklus
gelombang AC menjadi arus DC.
b. Cara Kerja
Fase Positif AC Input: Pada fase positif sinyal AC input, dioda D1 dan D2 menjadi terkondisi
maju (forward-biased), memungkinkan arus mengalir melalui beban pada jalur langsung (D1
→ beban → D2).
Fase Negatif AC Input: Pada fase negatif sinyal AC input, dioda D3 dan D4 menjadi terkondisi
maju, memungkinkan arus mengalir melalui beban pada jalur yang berlawanan (D4 → beban
→ D3).

5
Dengan pengaturan ini, rangkaian full-wave bridge rectifier memastikan bahwa seluruh siklus
gelombang AC diarahkan ke beban dalam satu arah, menghasilkan arus searah (DC) yang
konstan.
c. Fungsi
Fungsi utama dari full-wave bridge rectifier adalah menghasilkan arus searah (DC) dari arus
bolak-balik (AC). Keuntungan dari full-wave bridge rectifier adalah efisiensinya yang tinggi
karena menggunakan seluruh siklus gelombang AC.
d. Aplikasi
Pengisian Baterai: Digunakan dalam pengisian baterai untuk menghasilkan arus searah yang
diperlukan untuk mengisi baterai.
Pasokan Daya DC: Digunakan dalam pasokan daya untuk elektronik rumah tangga dan industri
yang memerlukan arus searah stabil.
Aplikasi Elektronika Rumah Tangga: Dalam perangkat elektronika rumah tangga seperti
televisi, radio, dan peralatan rumah tangga lainnya.
Sistem Catu Daya Komputer: Digunakan dalam catu daya komputer dan perangkat elektronik
lainnya yang membutuhkan arus searah yang stabil.
Sistem Penerangan LED: Dalam rangkaian catu daya untuk lampu LED yang memerlukan arus
searah untuk beroperasi.
Aplikasi Elektronika Industri: Dalam berbagai aplikasi elektronika industri seperti
pengendalian motor, pengaturan suhu, dan peralatan otomasi lainnya.

3. Basic AC-to-DC Power Supply

120 VAC
60 Hz
Vout (120 Hz)
C Rload

ripple voltage V
( ripple) filter capacitor
Vdc,ave
Vout (with load)

output without
filter capacitor

6
a. Definisi
Sumber daya listrik AC-to-DC, juga dikenal sebagai catu daya atau power supply, adalah
perangkat elektronika yang mengonversi arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Catu
daya ini mendapatkan arus AC dari sumber listrik rumah tangga atau industri dan menghasilkan
arus DC yang stabil untuk menyediakan daya pada berbagai perangkat elektronik.
b. Cara Kerja
Transformasi AC ke DC: Pada langkah awal, transformator mengonversi tegangan AC input
ke tingkat yang diinginkan.
Rectifikasi: Setelah itu, arus AC diarahkan melalui sebuah jenis rectifier (seperti full-wave
bridge rectifier) untuk mengubahnya menjadi arus searah (DC).
Filtering: Output DC hasil dari rectifier masih bisa memiliki beberapa fluktuasi. Untuk
mengatasi ini, sebuah filter, sering kali berupa kapasitor, digunakan untuk meratakan arus DC
dan mengurangi fluktuasi tegangan.
Regulasi: Dalam beberapa aplikasi, seperti perangkat elektronik yang memerlukan tingkat
tegangan yang sangat stabil, regulator tegangan juga bisa digunakan. Regulator tegangan
memastikan bahwa output DC tetap konstan meskipun ada variasi tegangan input atau beban.
c. Fungsi
Fungsi utama dari sumber daya AC-to-DC adalah menyediakan arus listrik DC yang stabil
untuk mengoperasikan berbagai perangkat elektronik. Ini memungkinkan perangkat-perangkat
tersebut untuk berfungsi dengan baik dan dapat diandalkan.
d. Aplikasi
Elektronika Rumah Tangga: Catu daya AC-to-DC digunakan dalam televisi, perangkat audio,
komputer, charger ponsel, dan peralatan elektronik rumah tangga lainnya.
Industri: Dalam berbagai aplikasi industri, seperti kontrol motor, sistem otomatisasi, dan
perangkat pengukuran.
Telekomunikasi: Dalam stasiun basis telepon seluler dan perangkat jaringan telekomunikasi.
Komputer: Digunakan dalam unit catu daya komputer untuk menyediakan daya pada
komponen seperti motherboard, hard drive, dan kartu grafis.
Peralatan Medis: Dalam perangkat medis seperti pemantau jantung, alat pemindaian, dan
perangkat medis lainnya.
Elektronika Kendaraan: Digunakan dalam mobil dan pesawat untuk menyediakan daya pada
sistem navigasi, audio, dan perangkat elektronika lainnya.

7
4. Voltage Dropper

a. Definisi
Voltage dropper adalah suatu rangkaian atau komponen elektronika yang digunakan untuk
mengurangi atau menurunkan tegangan listrik dari satu tingkat tegangan ke tingkat tegangan
yang lebih rendah. Voltage dropper umumnya digunakan ketika tegangan yang tersedia dari
sumber daya atau catu daya lebih tinggi daripada tegangan yang diperlukan oleh suatu
perangkat atau komponen elektronika.
b. Cara Kerja
Voltage dropper biasanya menggunakan resistor atau komponen semikonduktor seperti zener
dioda untuk menciptakan penurunan tegangan. Resistor dapat digunakan dalam rangkaian
pembagi tegangan untuk menciptakan penurunan tegangan yang stabil, sedangkan zener dioda
digunakan dalam rangkaian regulator tegangan untuk mencapai penurunan tegangan yang
konstan pada tingkat tertentu.
Menggunakan Resistor: Dalam rangkaian pembagi tegangan, resistor digunakan untuk
mengurangi tegangan dengan membagi tegangan total antara resistor dan beban (komponen
elektronika lainnya). Tegangan output dapat dihitung menggunakan hukum pembagi tegangan
Ohm.
Menggunakan Zener Dioda: Zener dioda adalah dioda semikonduktor yang dirancang untuk
bekerja dalam mode terbalik (reverse-biased) pada tegangan tertentu. Dalam rangkaian
regulator tegangan, zener dioda digunakan bersama dengan resistor untuk mencapai penurunan
tegangan yang konstan. Zener dioda akan mempertahankan tegangan output pada tingkat
tertentu meskipun ada variasi tegangan input.

8
c. Fungsi
Fungsi utama dari voltage dropper adalah mengurangi tegangan listrik dari tingkat yang lebih
tinggi menjadi tingkat yang lebih rendah agar sesuai dengan persyaratan tegangan yang
dibutuhkan oleh suatu perangkat atau komponen elektronika. Voltage dropper digunakan untuk
menyediakan tegangan yang stabil dan sesuai dengan beban, menghindari kerusakan pada
perangkat yang mungkin terjadi akibat tegangan yang terlalu tinggi.
d. Aplikasi
Catu Daya Elektronika: Digunakan dalam catu daya elektronika untuk menyediakan tegangan
yang sesuai dengan komponen seperti mikrokontroler, sensor, dan perangkat lainnya.
Lampu LED: Voltage dropper dapat digunakan dalam rangkaian catu daya untuk lampu LED,
mengurangi tegangan dari sumber daya untuk mencocokkan kebutuhan tegangan LED.
Elektronika Kendaraan: Dalam kendaraan, voltage dropper digunakan untuk mengurangi
tegangan dari sistem daya utama (12V atau 24V) menjadi tingkat tegangan yang sesuai untuk
perangkat seperti lampu, sensor, dan alat navigasi.
Sistem Energi Terbarukan: Dalam sistem energi terbarukan seperti panel surya atau turbin
angin, voltage dropper digunakan untuk menurunkan tegangan dari sumber daya terbarukan
agar sesuai dengan persyaratan sistem penyimpanan energi atau perangkat elektronika lainnya.

5. Voltage Regulator

a. Definisi
Voltage regulator adalah suatu perangkat atau rangkaian elektronika yang dirancang untuk
mempertahankan tegangan keluaran pada nilai yang konstan, meskipun ada variasi besar dalam
tegangan masukan atau beban listrik yang terhubung. Voltage regulator memastikan bahwa
perangkat atau sistem elektronika menerima tegangan yang stabil dan sesuai, yang penting
untuk kinerja dan keandalan perangkat tersebut.

9
b. Cara Kerja
Voltage regulator bekerja dengan memonitor tegangan keluaran dan membandingkannya
dengan nilai referensi. Jika tegangan keluaran naik di atas atau turun di bawah nilai referensi,
voltage regulator akan mengatur tegangan keluaran untuk memastikan agar tetap konstan. Ada
beberapa jenis voltage regulator, termasuk:
Linear Voltage Regulator: Linear voltage regulator menggunakan transistor untuk mengatur
tegangan keluaran. Jika tegangan keluaran naik, transistor akan mengurangi tegangan tersebut.
Keuntungannya adalah desainnya yang sederhana, tetapi efisiensinya tidak sebaik regulator
beralih (switching regulator).
Switching Voltage Regulator: Switching voltage regulator bekerja dengan mengatur rasio
siklus kerja (duty cycle) dari sinyal pulsa untuk mempertahankan tegangan keluaran pada nilai
yang diinginkan. Mereka lebih efisien daripada linear regulator karena mengurangi kehilangan
energi dalam bentuk panas.
c. Fungsi
Fungsi utama voltage regulator adalah mempertahankan tegangan keluaran pada nilai yang
konstan meskipun ada fluktuasi besar dalam tegangan masukan atau beban. Hal ini penting
untuk mencegah kerusakan pada perangkat elektronika yang memerlukan tegangan yang stabil.
d. Aplikasi:
Catu Daya Elektronika: Voltage regulator digunakan dalam catu daya elektronika untuk
memastikan bahwa perangkat seperti mikrokontroler, sensor, dan komponen lainnya menerima
tegangan yang stabil dan sesuai.
Elektronika Kendaraan: Dalam kendaraan, voltage regulator digunakan untuk mengontrol
tegangan yang disuplai ke sistem elektronika kendaraan, termasuk lampu, sistem pengapian,
dan perangkat lainnya.
Komputer: Voltage regulator digunakan dalam catu daya komputer untuk menyediakan
tegangan yang stabil ke komponen seperti CPU, motherboard, dan kartu grafis.
Telekomunikasi: Dalam peralatan telekomunikasi, voltage regulator digunakan untuk
memastikan bahwa perangkat seperti pemancar radio dan perangkat jaringan menerima
tegangan yang stabil.
Energi Terbarukan: Dalam sistem energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin,
voltage regulator digunakan untuk menjaga agar tegangan yang dihasilkan tetap stabil sebelum
disimpan atau digunakan oleh perangkat lainnya.

10
6. Voltage-Multiplier Circuits

a. Definisi
Voltage-multiplier circuit adalah suatu jenis rangkaian elektronika yang digunakan untuk
menghasilkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan masukan. Rangkaian ini memanfaatkan
prinsip penumpukan kapasitor untuk meningkatkan tegangan keluaran tanpa menggunakan
transformator. Voltage-multiplier circuits sering digunakan dalam aplikasi di mana tegangan
tinggi diperlukan, misalnya dalam perangkat pemancar, penggabungan sinyal, dan perangkat
lain yang membutuhkan tegangan tinggi.
b. Cara Kerja
prinsip dasar kerjanya adalah memanfaatkan pengisian dan pelepasan kapasitor secara
bergantian untuk meningkatkan tegangan keluaran.
c. Fungsi
Fungsi utama dari voltage-multiplier circuits adalah menghasilkan tegangan keluaran yang
lebih tinggi dari tegangan masukan. Mereka digunakan dalam aplikasi di mana tegangan tinggi

11
diperlukan, misalnya dalam penggabungan sinyal radio frekuensi tinggi atau dalam sistem
pemancar radio frekuensi tinggi.
d. Aplikasi
Pemancar Radio Frekuensi Tinggi: Voltage-multiplier circuits digunakan dalam pemancar
radio frekuensi tinggi untuk menghasilkan tegangan tinggi yang diperlukan untuk tabung
penguat daya (klystron, magnetron) dan dalam perangkat pemancar sinyal radio lainnya.
Penelitian Ilmiah: Dalam eksperimen ilmiah dan penelitian yang membutuhkan tegangan tinggi
untuk keperluan deteksi atau pengukuran.
Pengisian Tabung Sinar Katoda: Voltage-multiplier circuits digunakan dalam perangkat yang
menggunakan tabung sinar katoda, seperti televisi tabung dan tabung monitor, untuk
menghasilkan tegangan anoda yang tinggi.
Akselerator Partikel: Dalam akselerator partikel seperti siklotron dan linac, voltage-multiplier
circuits digunakan untuk memberikan tegangan tinggi pada magnetron atau tabung penguat
lainnya.
Pendeteksian Sinyal Tinggi: Dalam perangkat pendeteksi sinyal tinggi yang memerlukan
tegangan tinggi untuk operasi efisien.

7. Diode Clamps

a. Definisi
Diode clamp, juga dikenal sebagai clamper, adalah rangkaian elektronika yang menggunakan
dioda dan kapasitor untuk memindahkan atau "mematangkan" gelombang AC atau sinyal AC
ke tingkat DC yang diinginkan. Rangkaian diode clamp biasanya digunakan untuk menggeser
atau "mengunci" tingkat DC dari sinyal AC.
b. Cara Kerja
Diode clamp bekerja dengan memanfaatkan sifat dioda untuk menghantarkan arus hanya ke
satu arah. Saat sinyal AC diberikan ke diode clamp, kapasitor dalam rangkaian akan mengisi
dan mengosongkan pada setiap siklus sinyal AC. Selama siklus positif, dioda akan

12
menghantarkan arus dan mengisi kapasitor hingga mencapai tegangan puncak sinyal AC.
Selama siklus negatif, dioda tidak menghantarkan arus, sehingga kapasitor tetap terisi pada
tingkat yang sama dengan siklus positif sebelumnya.
Sebagai hasilnya, sinyal keluaran diode clamp telah dipindahkan atau "di-clamp" ke tingkat
DC yang diinginkan. Perubahan ini memungkinkan sinyal AC untuk diangkat ke tingkat DC
yang lebih tinggi atau rendah, bergantung pada konfigurasi rangkaian.
c. Fungsi
Fungsi utama dari diode clamp adalah memindahkan tingkat DC sinyal atau menggeser tingkat
DC dari sinyal AC. Hal ini sering digunakan dalam aplikasi di mana tingkat DC dari sinyal AC
perlu disesuaikan atau disetel.
d. Aplikasi
Modulasi Sinyal: Dalam beberapa aplikasi modulasi sinyal, diode clamp digunakan untuk
mengatur tingkat DC dari sinyal modulasi sebelum sinyal tersebut disalurkan ke tahap
berikutnya.
Aplikasi Audio: Dalam perangkat audio, diode clamp digunakan untuk menggeser tingkat DC
dari sinyal audio, membantu dalam proses amplifikasi dan pemrosesan sinyal.
Sistem Komunikasi: Dalam pemrosesan sinyal dan modulasi dalam sistem komunikasi, diode
clamp dapat digunakan untuk mengatur tingkat DC dari sinyal-sinyal modulasi.
Pemrosesan Sinyal Video: Dalam pemrosesan sinyal video, diode clamp sering digunakan
untuk memastikan bahwa tingkat DC sinyal video diatur dengan benar sebelum ditransmisikan
atau direkam.
Aplikasi Pemancar dan Penerima RF (Radio Frequency): Dalam pemrosesan sinyal RF, diode
clamp dapat digunakan untuk mengatur tingkat DC dalam sinyal RF sebelum pemancaran atau
setelah penerimaan.

8. Waveform clipper

13
a. Definisi
Waveform clipper adalah rangkaian elektronika yang digunakan untuk memotong, menghapus,
atau "menggunting" bagian dari gelombang sinyal yang melebihi atau kurang dari tingkat
tegangan tertentu. Rangkaian ini digunakan untuk membatasi atau "memotong" bagian-bagian
ekstrem dari sinyal gelombang, membuatnya tetap berada dalam rentang amplitudo tertentu.
b. Cara Kerja
Waveform clipper bekerja dengan menggunakan dioda atau transistor sebagai elemen
pemotong. Dioda biasanya digunakan untuk menghapus bagian gelombang yang melebihi
tingkat tegangan tertentu. Jika gelombang input memiliki amplitudo di atas atau di bawah
tingkat tegangan ambang yang ditetapkan oleh dioda, dioda akan menghantarkan, memotong
bagian tersebut, dan menghasilkan gelombang keluaran yang terpotong.
Rangkaian clipper dapat diatur untuk memotong bagian atas gelombang (positif), bagian bawah
gelombang (negatif), atau bahkan keduanya, tergantung pada kebutuhan aplikasi.
c. Fungsi
Fungsi utama dari waveform clipper adalah membatasi atau memotong bagian ekstrem dari
sinyal gelombang. Ini bisa berguna dalam berbagai aplikasi seperti pembentukan gelombang,
mengurangi distorsi, atau memodifikasi bentuk gelombang untuk keperluan tertentu.
d. Aplikasi
Audio Processing: Dalam pemrosesan audio, clipper digunakan untuk menghilangkan atau
mengurangi puncak-puncak amplitudo yang tinggi dari sinyal audio, menghindari distorsi
ketika sinyal melewati tahap amplifikasi.
Transmisi Sinyal: Dalam sistem transmisi, clipper dapat digunakan untuk memastikan bahwa
sinyal yang dikirim tetap dalam rentang amplitudo yang diizinkan oleh saluran transmisi,
menghindari distorsi yang dapat terjadi karena puncak amplitudo yang terlalu tinggi.
Pemancar FM: Dalam pemancar frekuensi modulasi (FM), clipper digunakan untuk membatasi
amplitudo sinyal audio sebelum dimodulasikan ke dalam sinyal FM. Ini membantu mencegah
distorsi yang disebabkan oleh amplitudo yang terlalu tinggi.
Elektronika Musik: Dalam sintesis suara elektronik, clipper digunakan untuk menciptakan
bentuk gelombang baru dengan memotong atau merubah bentuk gelombang sinyal audio.
Pemrosesan Sinyal Video: Dalam pemrosesan sinyal video, clipper digunakan untuk
membatasi tingkat sinyal video sehingga tetap dalam rentang yang diinginkan oleh perangkat
penerima atau pemrosesan berikutnya.

14
Keamanan: Dalam sistem keamanan yang menggunakan sensor gelombang seperti sensor
gerak, clipper digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi bagian gelombang yang tidak
relevan, meningkatkan sensitivitas terhadap perubahan yang penting.

9. Reverse-Polarity Protector

a. Definisi
Reverse-polarity protector adalah suatu rangkaian elektronika yang dirancang untuk
melindungi perangkat atau sirkuit dari kerusakan yang disebabkan oleh polaritas arus listrik
yang salah terhubung. Rangkaian ini memastikan bahwa perangkat atau sirkuit tetap aman
ketika polaritas arus listrik (positif dan negatif) terbalik.
b. Cara Kerja
Reverse-polarity protector bekerja dengan menggunakan dioda atau MOSFET (Metal-Oxide-
Semiconductor Field-Effect Transistor) sebagai elemen kunci dalam rangkaian. Dioda atau
MOSFET ditempatkan dalam keadaan mundur (reverse-biased) sehingga tidak menghantarkan
arus dalam arah yang salah. Ketika polaritas listrik terbalik, dioda atau MOSFET akan
memblokir arus listrik, mencegah kerusakan pada perangkat atau sirkuit yang terhubung.
c. Fungsi
Fungsi utama dari reverse-polarity protector adalah melindungi perangkat atau sirkuit dari
kerusakan yang disebabkan oleh penghubungan polaritas listrik yang salah. Ini sangat penting
dalam aplikasi di mana kesalahan polaritas dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada
perangkat elektronika atau mengganggu operasi normal dari suatu sistem.
d. Aplikasi
Sistem Elektronika Mobile: Dalam kendaraan bermotor dan peralatan portabel, reverse-
polarity protector digunakan untuk melindungi perangkat elektronika dari kesalahan
penghubungan daya.
Solar Power Systems: Dalam sistem tenaga surya, di mana polaritas modul surya atau baterai
dapat salah terhubung, reverse-polarity protector digunakan untuk melindungi pengendali
muatan baterai dan inverter dari kerusakan.

15
Peralatan Listrik: Dalam peralatan listrik dan elektronik rumah tangga seperti lampu LED,
kamera pengawas, dan perangkat lainnya, untuk mencegah kerusakan karena kesalahan
pemasangan daya.
Telekomunikasi: Dalam perangkat telekomunikasi dan jaringan, reverse-polarity protector
digunakan untuk melindungi perangkat seperti penerima sinyal dan pemancar radio dari
kerusakan akibat polaritas listrik yang salah.
Peralatan Industri: Dalam sistem kontrol industri dan peralatan otomatis, reverse-polarity
protector melindungi komponen-komponen kritis dari kerusakan akibat kesalahan polaritas.
10. Transient Protector

a. Definisi
Transient protector, juga dikenal sebagai surge protector atau transient voltage suppressor
(TVS), adalah suatu perangkat atau rangkaian elektronika yang dirancang untuk melindungi
perangkat elektronika dari fluktuasi tegangan yang tiba-tiba dan berlebihan, seperti lonjakan
(surge) atau pulsa transien dalam jaringan listrik atau saluran data. Transient protector
bertindak cepat untuk meredam atau membatasi lonjakan tegangan sehingga perangkat
terhubung tetap aman dari kerusakan akibat lonjakan tegangan.
b. Cara Kerja
Transients protector biasanya menggunakan varistor, dioda zener, atau gas discharge tube
sebagai elemen kunci dalam rangkaian. Ketika terjadi lonjakan tegangan, elemen ini akan
mengarahkan dan menyerap lonjakan tersebut, membatasinya pada tingkat yang aman
sehingga tidak merusak perangkat elektronika yang dilindungi.
c. Fungsi
Fungsi utama dari transient protector adalah melindungi perangkat elektronika dari lonjakan
atau pulsa transien yang dapat merusak atau merusak perangkat tersebut. Lonjakan tegangan
dapat terjadi karena petir, pemutusan daya, atau gangguan lainnya dalam sistem listrik atau
saluran data.
16
d. Aplikasi
Peralatan Rumah Tangga: Transient protectors digunakan dalam peralatan rumah tangga seperti
komputer, televisi, dan perangkat elektronik lainnya untuk melindungi mereka dari lonjakan
tegangan yang bisa terjadi saat listrik menyala kembali setelah pemadaman atau disebabkan
oleh petir.
Sistem Komputer dan Jaringan: Digunakan dalam komputer, server, dan peralatan jaringan
untuk melindungi perangkat keras dan data dari lonjakan tegangan yang dapat merusak atau
menghilangkan data.
Peralatan Medis: Dalam peralatan medis sensitif seperti MRI, CT scan, dan peralatan medis
lainnya, untuk melindungi elektronika yang sangat sensitif dari gangguan listrik yang bisa
mengganggu operasi yang tepat.

Sistem Pengendalian Industri: Dalam sistem pengendalian industri dan otomatisasi, untuk
melindungi perangkat elektronika yang mengendalikan proses-proses industri yang sensitif
dari lonjakan tegangan yang dapat menyebabkan kerusakan atau kegagalan sistem.
Telekomunikasi: Dalam perangkat telekomunikasi seperti ponsel, antena, dan peralatan
jaringan telekomunikasi lainnya, untuk melindungi perangkat dari kerusakan yang disebabkan
oleh lonjakan tegangan yang bisa terjadi dalam jaringan telekomunikasi.
11. Battery-Powered Backup

a. Definisi
Battery-powered backup, atau cadangan daya baterai, adalah suatu sistem yang menggunakan
baterai untuk menyediakan daya listrik kepada perangkat atau sistem ketika daya utama dari
sumber listrik utama mati atau terputus. Sistem ini dirancang untuk memberikan sumber daya
sementara yang diperlukan agar perangkat atau sistem tetap beroperasi selama pemadaman
listrik atau ketika daya utama tidak tersedia.

17
b. Cara Kerja
Battery-powered backup bekerja dengan mengisi baterai saat daya utama tersedia dan
mengandalkan baterai saat daya utama mati atau terputus. Ketika daya utama tersedia, baterai
diisi ulang dan dijaga dalam kondisi siap pakai. Ketika terjadi pemadaman listrik atau
terputusnya daya utama, sistem otomatis beralih ke sumber daya dari baterai, yang
menyediakan daya listrik untuk perangkat atau sistem yang terhubung.
c. Fungsi
Fungsi utama dari battery-powered backup adalah menjaga kelangsungan operasi perangkat
atau sistem kritis ketika terjadi pemadaman listrik atau terputusnya daya utama. Ini membantu
melindungi data, mencegah kerusakan perangkat elektronik, dan memungkinkan operasi yang
tanpa henti dalam situasi darurat.
d. Aplikasi
Komputer dan Server: Digunakan dalam sistem komputer dan server untuk melindungi data
dari hilangnya daya yang dapat menyebabkan kerusakan atau kehilangan data.
Peralatan Medis: Dalam peralatan medis yang kritis, seperti mesin pencitraan atau perangkat
monitor pasien, untuk memastikan bahwa peralatan beroperasi tanpa henti selama pemadaman
listrik.
Jaringan Komunikasi: Dalam perangkat jaringan dan komunikasi, seperti router, switch, dan
basis data, untuk menjaga koneksi internet dan komunikasi data tetap aktif selama pemadaman
listrik.
Peralatan Rumah Tangga: Dalam peralatan rumah tangga seperti lemari es, pompa air, dan
sistem keamanan rumah, untuk mempertahankan operasi peralatan yang penting selama
pemadaman listrik.
Sistem Keamanan: Dalam sistem keamanan rumah atau bisnis, untuk memastikan bahwa
kamera pengawas, sistem alarm, dan perangkat keamanan lainnya tetap beroperasi bahkan saat
daya utama mati.
Pemancar Radio dan Televisi: Digunakan dalam stasiun radio dan televisi untuk menjaga
pemancar tetap beroperasi selama pemadaman listrik, memastikan penyiaran berlanjut.

18
KESIMPULAN
-half-wave rectifier memiliki efisiensi rendah karena hanya menggunakan setengah siklus dari
sinyal input. Oleh karena itu, dalam aplikasi di mana efisiensi penting, rectifier tipe lain seperti
full-wave rectifier (seperti bridge rectifier) yang menggunakan seluruh siklus sinyal input
biasanya lebih disukai.
-Full-wave bridge rectifier adalah pilihan yang umum dalam banyak aplikasi elektronika
karena efisiensinya yang tinggi dan kemampuannya untuk menghasilkan arus searah yang
stabil dari sumber arus bolak-balik.
- Sumber daya AC-to-DC memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan berbagai
perangkat elektronik modern, memastikan bahwa perangkat tersebut mendapatkan daya yang
stabil dan dapat diandalkan untuk beroperasi dengan baik.
- Voltage regulator memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa perangkat dan sistem
elektronika beroperasi dengan andal dan efisien dengan tegangan yang stabil dan sesuai.
- Voltage-multiplier circuits memainkan peran penting dalam aplikasi yang membutuhkan
tegangan tinggi, memungkinkan perangkat dan sistem elektronika beroperasi dengan baik
dengan tegangan yang sesuai.
- Diode clamp adalah salah satu komponen penting dalam dunia pemrosesan sinyal elektronika,
membantu memastikan bahwa sinyal AC diproses dan digeser dengan benar untuk berbagai
aplikasi elektronika yang kompleks.
- Waveform clipper memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi di mana kontrol
amplitudo sinyal penting untuk menghindari distorsi atau memenuhi persyaratan sistem.
- Reverse-polarity protector adalah komponen penting dalam banyak aplikasi elektronika
modern karena mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh penghubungan polaritas yang
salah. Melindungi perangkat dari kesalahan ini membantu memastikan keandalan dan umur
panjang peralatan elektronika.
- Transient protectors adalah komponen yang sangat penting untuk melindungi perangkat
elektronika yang mahal dan sensitif dari kerusakan yang disebabkan oleh fluktuasi tegangan
yang tiba-tiba dan berlebihan. Dengan melindungi perangkat dari lonjakan tegangan, transient
protectors membantu memperpanjang umur perangkat elektronika dan menjaga keandalan
operasionalnya.
- Battery-powered backup adalah solusi penting untuk mengatasi ketidakstabilan daya listrik
dan memastikan bahwa perangkat atau sistem kritis tetap beroperasi.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/437575926/Voltage-Regulator
file:///C:/Users/starr/AppData/Local/Microsoft/Windows/INetCache/IE/NQT8IDJJ/Practical_
Electronics_for_Inventors[1].pdf
https://blog.unnes.ac.id/antosupri/penyearah-setengah-gelombang-half-wave/
https://www.thinksphysics.com/2020/08/laporan-penyearah-gelombang-elektronika-
dasar.html
https://chat.openai.com

20

Anda mungkin juga menyukai