Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN DESAIN RANGKAIN TEGANGAN PENYEARAH

SETENGAH DAN GEOMBANG PENUH DENGAN DAN


TANPA FILTER C

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Ni Wayan Sri Aryani, MM

Oleh :

Ngurah Yowana Asta Prawangsa (2105541120)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
I. Tujuan
 Mengetahui bentuk gelombang output penyearah setengah gelombang dan
gelombang penuh.
 Mengetahui bentuk gelombang output penyearah setengah gelombang dan
gelombang penuh dengan Filter C (capasitor).
 Memahami masing masing rangkaian komponen penyusun penyearah penuh
maupun setengah gelombang.
 Agar kita dapat memahami perubahan arus AC menjadi DC.

II. Alat Percobaan :


 Resistor 10k Ω
 Sumber tegangan 220v 50Hz
 Osiloskop
 Kapasitor 10k microfarad
 Transformator
 Diode penyearah
 Software Proteus 8

III. Dasar Teori

1. Software Proteus 8
Proteus adalah sebuah software simulasi yang sekaligus untuk mendesain
rangkaian dan PCB. Proteus mengombinasikan program ISIS untuk membuat
skematik desain
rangkaian dengan program ARES untuk membuat layout PCB dari skematik yang
dibuat. Proteus memiliki kemampuan menyimulasikan hasil rancangan secara
digital, analog, dan keduanya, mampu menyimulasikan secara grafik, mampu
menyimulasikan macammacam jenis microcontroller seperti AVR, PIC, 8051
series, mampu menampilkan berbagai jenis analisis grafik seperti transient,
frekuensi, noise, distorsi, AC dan DC.

2. Diode sebagai penyearah


Dioda merupakan bahan semikonduktor yang berfungsi sebagai penyearah
gelombang atau Rectifier. Dioda sangat berguna dalam komponen-komponen
elektronik untuk mengubah sinyal AC menjadi seperti DC karena banyak alat-alat
elektronik yang berfungsi jika sinyal input adalah sinyal DC. Dioda memiliki
kemampuan seperti switch yang berfungsi sebagai penyambung atau pemutus
rangkaian.
a) Bias Maju Dioda (Forward Bias)
Apabila tegangan positip baterai dihubungkan ke terminal Anoda A dan
negatifnya ke terminal katoda K, maka dioda disebut mendapatkan bias maju
foward bias. Dengan demikian VA-K adalah positip atau VA-K 0.

Bias Maju Dioda

b) Bias Mundur Dioda (Reverse Bias)


Bias mundur adalah pemberian tegangan negatip baterai ke terminal anoda A dan
tegangan positip ke terminal katoda K dari suatu dioda. Dengan kata lain,
tegangan anoda katoda VA-K adalah negatip VAK 0.

Bias Mundur Dioda

1. Penyearah (Rectifier)
Rectifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penyearah Gelombang
adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang berfungsi
sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal DC (Direct
Current).

Rangkaian Rectifier atau Penyearah Gelombang ini pada umumnya menggunakan


Dioda sebagai Komponen Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda memiliki
karakteristik yang hanya melewatkan arus listrik ke satu arah dan menghambat
arus listrik dari arah sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC),
maka Dioda tersebut hanya akan melewatkan setengah gelombang, sedangkan
setengah gelombangnya lagi diblokir.
a) Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave Rectifier)
Hanya menggunakan 1 buah diode sebagai komponen utama dalam
menyearahkan gelombang AC.
Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi
sinyal positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator
memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan
forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan
pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka
dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC
tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal
output penyearah setengah gelombang berikut.

Formula yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut.

b) Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier)


Penyearah gelombang penuh dapat dibuat dengan 2 macam yaitu,
menggunakan 4 diode dan 2 diode. Penyearah gelombang dengan 2 diode
menggunakan tranformator dengan CT (Center Tap).
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat
bekerja karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan
CT seperti pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan AC pada
kedua terminal output sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan
yang berbeda fasa 180°. Pada saat terminal output transformator pada D1
memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2 memberikan
sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada
posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1.
Kemnudian pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan
sinyal puncak negatif  maka terminal output pada D2 memberikan sinyal
puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward.
Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2.
Formulasi pada penyearah gelombang penuh sebagai berikut.

c) Penyearah Dilengkapi Filter Kapasitor


Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi
tegangan DC maka dipasang filter kapasitor pada bagian output rangkaian
penyearah seperti terlihat pada gambar berikut.

Fungsi kapasitor pada rangkaian diatas untuk menekan riple yang terjadi
dari proses penyearahan gelombang AC. Setelah dipasang filter kapasitor
maka output dari rangkaian penyearah gelombang penuh ini akan menjadi
tegangan DC (Direct Current) yang dpat diformulasikan sebagai berikut :

Kemudian untuk nilai riple tegangan yang ada dapat dirumuskan sebagai
berikut :
IV. Langkah Percobaan

Anda mungkin juga menyukai