Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DAYA

DISUSUN OLEH:

Nama : Meisin Tia Intansari


NIM : 202011152
Kelompok : D4
Kelas :D
Tanggal Praktikum : 12 April 2022
19 April 2022
Tanggal Presentasi : 12 Mei 2022
Asisten : Valerina Isabel Carelza Barus
Deskiraya Rahmadani

PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
2022
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
IX. ANALISA MODUL I

Pada praktikum kali ini modul satu tentang rangkaian gate penyearah terkontrol atau sering disebut
dengan SCR yang dimana memiliki tujuan mempelajari bagaimana cara SCR dihidupkan dan dimatikan
oleh alat terkontrol isolasi dan percobaan trigger menggunakan transfomator jenuh ( saturable transfomator
). Kemudian alat dan bahan yang digunakan pada praktiukm kali ini adalah PS Control Console ED-2900
atau ED-5060 M Trigger by Saturable Reactor Module U-5060C dan Oscilloscope ADS 1042CM yang
dimana Langkah percobaannya adalah Saklar sumber utama konsul ED-5060M dalam keadaan terbuka
(turn-off) dan hubungkan sumber tegangan AC 100V masuk ke terminal U-5060C. S1 terbuka dan
hubungkan oscilloscope ke J3 dan J4. Hidupkan konsul dan atur tegangan DC 20V. Hubungkan lampu pada
konsul sebagai beban dan masukan saklar s1. Jika lampu menyala berarti dalam keadaan tidak jenuh dan
T1 juga dalam keadaan tidak jenuh. Jika T1 dalam keadaan tidak jenuh, hubungkan polaritas (+) DC 20V
ke polaritas (+) sinyal masuk secara seketikan dan lepaskan hubungkan ke (-), amati nyala lampu. Sekarang
hubungkan polaritas (+) sumber DC ke polaritas (-) sinyal masuk secara seketika dan lepaskan. Hubungkan
(-) dan sumber DC ke (+) dan sinyal masuk. Periksa bahwa lampu tidak menyala. Pada tahap butri 5 dan 6,
amati dan gambar sket bentuk gelombang sesaat ketika SCR dihidupkan dan dimatikan.

Pengertian dari SCR sendiri adalah licon Controlled Rectifier (SCR) atau Thrystor pertama kali
diperkenalkan secara komersial pada tahun 1956. SCR memiliki kemampuan untuk mengendalikan
Tegangan dan daya yang relatif tinggi dalam suatu perangkat kecil. Oleh karena itu SCR atau Thyristor
sering difungsikan sebagai Saklar (Switch) ataupun Pengendali (Controller) dalam Rangkaian Elektronika
yang menggunakan Tegangan / Arus menengah-tinggi (Medium-High Power). Beberapa aplikasi SCR di
rangkaian elektronika diantaranya seperi rangkaian Lampu Dimmer, rangkaian Logika, rangkaian osilator,
rangkaian chopper, rangkaian pengendali kecepatan motor, rangkaian inverter, rangkaian timer dan lain
sebagainya. Pada dasarnya SCR atau Thyristor terdiri dari 4 lapis Semikonduktor yaitu PNPN (Positif
Negatif Positif Negatif) atau sering disebut dengan PNPN Trioda. Terminal “Gate” yang berfungsi sebagai
pengendali terletak di lapisan bahan tipe-P yang berdekatan dengan Kaki Terminal “Katoda”. Cara kerja
sebuah SCR hampir sama dengan sambungan dua buah bipolar transistor (bipolar junction transistor).
Cara menghidupkannya yaitu dengan memberikan tegangan positif/DC pada anoda dan kaki gate SCR ,
lalu pada kaki katoda diberikan tegangan negative. Nanti arus yang mengalir pada gate menunggu sampai
sekitar 70-80% agar anoda bisa mengalirkan arus pada katoda dan SCR menyala.

SCR ini memiliki prinsip kerja yang dimana Pada prinsipnya, cara kerja SCR sama seperti dioda
normal, namun SCR memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate (Gerbang)” untuk dapat
mengaktifkannya. Pada saat kaki Gate diberikan tegangan positif sebagai pemicu (trigger), SCR akan
menghantarkan arus listrik dari Anoda (A) ke Katoda (K). Sekali SCR mencapai keadaan “ON” maka
selamanya akan ON meskipun tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger) tersebut
dilepaskan. Untuk membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju Anoda-Katoda harus diturunkan

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
hingga berada pada titik Ih (Holding Current) SCR. Besarnya arus Holding atau Ih sebuah SCR dapat
dilihat dari datasheet SCR itu sendiri. Karena masing-masing jenis SCR memiliki arus Holding yang
berbeda-beda. Namun, pada dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi “OFF”, kita hanya perlu
menurunkan tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol. Karakteristik pada SCR Hingga thyristor dipicu
oleh pulsa gerbang, jika tegangan positif diterapkan melintasi persimpangan anoda-katoda, elemen tersebut
dikatakan masuk negara pemblokiran maju Setelah perangkat mulai bekerja, SCR ON dan dapat dikatakan
masuk maju melakukan negara Jika tegangan yang diterapkan negatif, perangkat dikatakan
masuk membalikkan wilayah pemblokiran. Dalam keadaan pemblokiran terbalik, hanya arus bocor yang
sangat kecil yang mengalir di thyristor.Setelah tegangan negatif meningkat melampaui nilai yang disebut
tegangan tembus terbalik, thyristor akan mulai berjalan ke arah negatif. Tegangan ini juga disebut tegangan
balik puncak. Ini juga disebut wilayah kerusakan Zener atau longsoran salju.

Pada SCR Ketika SCR dinyalakan hubungan arus gate dengan tegangan anoda katoda yaitu apabila
arus gate diberikan arus dc dan tegangan positif maka tegangan yang ada di anoda dapat mengalir menuju
katoda begitu juga sebaliknya apabila arus gate diberikan arus ac dan tegangan negative maka tegangan
yang ada di anoda tidak dapat mengalir ke katoda. Cara kerja dari SCR yaitu sebagai control arus searah.
Dimana kaki gate harus diberikan arus dc dan tegangan positif, anoda diberikan tegangan positif dan katoda
diberikan tegangan negative baru nanti SCR akan menyala. Pada SCR juga terdapat voltage breakover
dimana tegangan harus melebihi batas itu ( sekitar 0,7 – 0,8V ) agar nantinya SCR dapat menyala. Cara
mematikan SCR ada 2 yaitu dengan menggunakan komutasi alami dan komutasi paksa, komutasi alami
yaitu Ketika arus yang diberikan adalah arus AC karena SCR hanya bekerja secara Forward. Komutasi
paksa yaitu mematikan SCR dengan cara mengatur tahanan pada potensiometer, mematikan semua saklar
dan juga mematikan power supply.

Pada SCR ini terdapat SCR tak hanya terdiri dari satu macam saja. Jika dilihat dari bentuk fisiknya,
komponen ini dibagi menjadi 5 jenis, yaitu Stud SCE atau SCR baut Diamond pack, disebut demikian
karena bentuknya yang mirip seperti berlian Press diode atau SCR kancing.SCR SOT atau sering juga
disebut sebagai SCR Isotop SCR TO, inilah jenis yang paling sering dijumpai di pasaran. Bentuknya sangat
mirip seperti transistor yang memiliki 3 buah kaki. Selain dari bentuk fisiknya, SCR juga terbagi menjadi
3 jenis menurut karakteristik bias gate yang dimilikinya.Forward blocking mode dimana SCR dihubungkan
dengan jaringan yang membuat anoda dan katoda menjadi bernilai positif. Gate pun masih tetap terbuka.
J1 dan J3 di dalam rangkaian ini menjadi bias maju, sedangkan bias balik dimiliki oleh J2.Forward
conducting mode dimana Di dalam mode kedua ini, SCR bergerak dari pemblokiran menuju ke konduksi.
Untuk melakukan pergerakan tersebut dapat memakai dua metode, yaitu menaikkan tegangan ke depan
serta mengaplikasikan pulse positif. Reverse blocking mode yang dimana Mode ini adalah kebalikan dari
yang pertama. J2 di sini memiliki peran bias maju, sedangkan J1 dan J3 adalah bias balik. Anoda berselaras
dengan katoda menjadi positif.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
IX. ANALISA MODUL II

Pada praktikum kali dengan modul dua yang berjudul rangkaian penyearah setengah gelombang
satu fasa dengan tujuan Untuk memahami struktur, karakteristik, dan metode komputasi untuk rangkaian
penyearah tak terkontrol setengah gelombang satu fasa dengan menggunakan dioda Untuk memahami jenis
karakteristik beban yang berbeda-beda. Dengan prosedur pengerjaannya menggunakan Hubungkan sirkuit
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1-2, lalu sambungkan sirkuit dengan anoda dan katoda ke terminal
masing-masing. Semua kontrol harus berada pada posisi minimumnya. Terapkan V = 45 V sebagai
tegangan input. AKTIFKAN modul GOTT dari 588 001 & 588 002. Gunakan osiloskop digital untuk
mengamati bentuk gelombang pada terminal 1.
Pada praktiku ini menghasilkan perbedaan antara diode dan SCR yang dimana Diode adalah
perangkat semikonduktor yang paling sederhana dan terdiri dari dua lapisan semikonduktor (satu tipe P dan
satu tipe N) yang terhubung satu sama lain. Oleh karena itu dioda adalah persimpangan PN. Diode memiliki
dua terminal yang dikenal sebagai anoda (lapisan tipe-P) dan katoda (lapisan tipe-N) , dan SCR adalah jenis
thyristor dan banyak digunakan dalam aplikasi perbaikan saat ini. SCR terbuat dari empat lapisan
semikonduktor bolak-balik (dalam bentuk P-N-P-N) dan oleh karena itu terdiri dari tiga persimpangan PN.
Dalam analisis, ini dianggap sebagai pasangan BJT yang erat (satu PNP dan lainnya dalam konfigurasi
NPN).
Dan pada praktikum ini juga fungsi diode pada rangkaian adalah diode pada rangkaian berfungsi
sebagai penyearah yang dimana Diode memungkinkan arus yang mengalir melaluinya hanya dalam satu
arah yaitu anoda ke katoda. Arah arus ditandai pada simbolnya sebagai panah. Karena dioda membatasi
arus hanya ke satu arah, ia dapat digunakan sebagai penyearah. Sirkuit penyearah jembatan penuh yang
terbuat dari empat dioda dapat memperbaiki arus alternatif (AC) menjadi arus searah (DC).
Dalam hal ini yang kita sama sama ketahui diode dapat bertindak sebagai konduktor ketika
tegangan kecil diterapkan ke arah anoda ke katoda. Penurunan tegangan ini (dikenal sebagai penurunan
tegangan maju) selalu ada ketika aliran arus terjadi. Tegangan ini biasanya sekitar 0,7 V untuk dioda silikon
normal. Dan Dalam operasi, SCR bertindak ketika pulsa diberikan ke gerbang. Ini beroperasi di dalam
keadaan 'on' atau 'off'. Setelah gerbang dipicu dengan denyut nadi, SCR pergi ke keadaan 'on' dan terus
melakukan sampai arus maju menjadi kurang dari ambang yang dikenal sebagai 'menahan arus'. SCR adalah
perangkat daya dan sering digunakan dalam aplikasi yang melibatkan arus dan voltase tinggi. Aplikasi SCR
yang paling banyak digunakan adalah mengendalikan (memperbaiki) arus bolak-balik. Penyearah daya
merupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengubahtegangan sumber masukan arus
bolakbalik dalam bentuk sinusoida men!adi tegangan luarandalam bentuk tegangan searah
yang tetap. jenis sumber tegangan
mencaturangkaian penyearah daya dapat digunakan tegangan bolakbalik satu fasa dan tiga fasa.Penyearah
satu fasa merupakan rangkaian penyearah daya dengan sumber masukan tegangan bolak balik satu
fasa. #angkaian penyearahan dapat dilakukan dalam bentuk. Rangkaian penyearah setengah gelombang

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
adalah penyearah yang menggunakan sebuah dioda. Arus bolak-balik yang membentuk gelombang
sinusoidal yang dapat mengalir pada dioda hanya pulsa positif saja, sedangkan pulsa negatif tidak dapat
dialirkan. Hal ini disebabkan karena dioda hanya mengalirkan arus forward, yaitu apabila anoda lebih
positif daripada Katoda. Pada saat titik A positif, arus mengalir dari anoda ke katoda. Begitupun sebaliknya,
pada saat titik A negatif dan titk B jadi positif, maka dioda tidak mengantar (mengalirkan arus).
Dengan demikian pada setengah siklus gelombang yang mengalir kemudian adalah negatif.
Sehingga bentuk gelombang yang keluar dari rangkaian adalah gelombang yang hanya berdenyut setengah
gelombang saja. Gelombang tersebut diperoleh dari pengukuran tegangan dan gelombang pada inputan
output rangkaian. Rangkaian penyearah setengah gelombang mendapat masukan dari sebuah sekunder trafo
yang berupa sinyal ac. Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input
berupa siklus positif maka dioda mendapat bias maju, sehingga arus mengalir ke beban, dan sebaliknya bila
sinyal input berupa sinyal negatif maka dioda medapat bias mundur sehingga arus tidak dapat mengalir.
Untuk membuat suatu rangkaian penyearah setengah gelombang dibutuhkan komponen berupa
resistor, kapasitor, dioda, transformator. Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain
untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya . Dengan
resistor, arus listrik apat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan namanya resistor bersifat
resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon . Kapasitor adalah komponen elektronik yang berfungsi
sebagai filter. Tegangan keluaran dari suatu rangkaian penyearah pada umumnya akan menimbulkan
tegangan ripple (misal: tegangan yang diinginkan keluar dari rangkaian penyearah adalah berupa tegangan
DC murni, tetapi masih ada sedikit tegangan AC yang ikut terbawa, tegangan itulah yang dinamakan
tegangan ripple) maka dibutuhkan sebuah komponen elektronika berupa kapasitor yang digunakan untuk
mengecilkan atau bahkan menghilangkan tegangan tersebut karena dapat mempengaruhi keluaran dari
charger yang dibuat . Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik.
Dioda merupakan komponen elektronika yang mempunyai dua elektroda (terminal) P dan N, yang
berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Sambungan semikonduktor P-N hanya dapat mengalirkan arus
listrik pada saat diberi prasikap maju. Dengan kata lain sambungan semikonduktor P-N hanya dapat
mengalirkan arus ke satu arah. Dioda semikonduktor dibuat dari sambungan P-N ini. Terminal P disebut
anoda, terminal N disebut katoda.
Kapasitor dalam rangkaian berfungsi sebagai penyaring atau filter atau isolator arus masuk, artinya
kapasitor dapat mencegah terjadinya loncatan listrik penyebab terputusnya arus listrik. Resistor dalam
rangkaian berfungsi untuk menghambat atau mengatur arus listrik yang masuk. Dioda dalam rangkaian
berfungsi sebagai penyearah arus, sehingga dengan menggunakan anoda dapat dihasilkan suatu gelombang
yang hanya berdenyut setengah gelombang saja.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
IX. ANALISA MODUL III

Pada pratikum kali ini modul tiga dengan judul rangkaian penyearah satu fasa gelombang penuh dengan
tujuan Memahami struktur, karakteristik dan metode komputasi untuk rangkaian penyearah gelombang
penuh dioda satu fasa tak terkendali dan Memahami karakteristik beban. Dengan prosedur percobaan
Hubungkan sirkuit seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1-2, lalu sambungkan sirkuit dengan anoda dan
katoda ke terminal masing-masing. Semua kontrol harus berada pada posisi minimumnya. Terapkan V1 =
45 V sebagai tegangan input. AKTIFKAN modul GOTT dari 588 001 & 588 002. Gunakan osiloskop
digital untuk mengamati bentuk gelombang pada terminal 1. Dengan variasi nilai beban yang telah
ditentukan, lihatlah gelombang yang dihasilkan pada osiloskop dan masukkan gambar gelombang pada
tabel 2-1.
Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari komponen power supply atau catu daya yang
dimana fungsinya adalah untuk mengubah sinyal tegangan AC (alternating current) menjadi tegangan DC
(direct current). Komponen utama dalam penyearah gelombang baik itu penyearah gelombang penuh
maupun setengah penuh adalah dioda yang dikonfigurasikan secara forward bias. Hal ini dilakukan,
karenakan dioda memiliki karakteristik yang hanya melewatkan arus listrik yang searah dan menghambat
arus listrik dari arah sebaliknya. Jika sebuah dioda dialiri arus bolak-balik, maka dioda tersebut hanya akan
melewatkan setengah gelombang, sedangkan setengah gelombangnya lagi diblokir. Dalam sebuah power
supply tegangan rendah sebelum tegangan AC tersebut diubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC
tersebut perlu diturunkan menggunakan transformator stepdown.
Yang dimana dalam praktikum ini Rangkaian penyearah gelombang penuh adalah penyearah
yang mengonversikan kedua siklus positif dan negative dari sinyal AC menjadi sinyal DC yang berdenyut.
Rangkaian penyearah gelombang penuh juga bisa dibuat dengan memakai trafo centre tapped. Penyearah
gelombang penuh dipakai untuk merektifikasi keluaran AC dari sebuah lilitan sekunder trafo stepdown
230/12 V. Diode merupakan komponenelektronuika yang paling sederhana, yang tersusun dari dua jenis
semikonduktor,yaitu semikonduktor jenis-n dan jenis-p. Salah satu penggunaan umum diodeadalah untuk
aplikasi penyearah. Untuk mengurangi besarnya tegangan sampai kediode digunakan trafo, yang kumparan
primernya dapat langsung dihubungkan kejala-jala listrik. Jumlah lilitan kumparan kedua harus di hitung
sedemikian rupasehingga tegangan sekundernya masih dalam batas tegangan diode yangdiperkenankan.
Dalam praktikum ini Transformator adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
tegangan, mengubah tegangan bolak-balik tertentu menjadi tegangan yang sesuai untuk disearahkan.
Untuk dapat mengamati secara langsung grafik yang dihasilkan oleh arus bolak-balik maupun arus yang
sudah dikonversi ke arus searah , maka digunakanlah osiloskop. Dari gambar sinusoidal yang terlihat pada
layar osiloskop, kita dapat menentukan nilai maksimum dan nilai puncak ke puncak dari arus bolak-bali.
Osiloskop adalah piranti pengujian yang dapat digunakan dalam beragam pengukuran,dimana aplikasi
terpentingnya adalah tampilan berupa bentuk gelombang tegangan terhadap waktu. Rangkaian penyearah
setengah lingkaran artinya hasil penyearah hanya pada bagian positif, yaitu setengah panjang gelombang

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
dari tegangan bolak-balik sebagai sumbernya. untuk mengurangi besarnya tegangan yang sampai kediode
digunakan trafo, yang kumparan primernya dapat langsung dihubungkan kejala-jala listrik. Jumlah lilitan
kumparan kedua harus dihitung sedemikian rupa sehingga tegangan sekundernya masih dalam bata
stegangan diode yang diperkenankan.
Rangkaian dasarnya dapat ditunjukkan pada. Sistem penyearahan ini memiliki empat buah dioda
yang disusun sedemikian rupa sehingga baik sebelum maupun setelah beban tetap disearahkan oleh
masing-masing dua buah dioda. Dengan demikian, disipasi daya yang cukup tinggi pada masing-masing
dioda dapat direduksi dengan susunan dioda-dioda tersebut.
Untuk memahami kerja dari rangkaian ini, diperlukan bahwa kedua dioda tersebut menghantar
serentak. Misalnya pada bagian dari perioda ketika polaritas transformator seperti pada gambar, dioda 1
dan 2 menghantar dan arus mengalir dari ujung beban positif ke ujung beban negatif. Dalam setengah
perioda berikutnya tegangan transformator membalik polaritasnya dan dioda 3 dan 4 mengirim arus melalui
beban dalam arah yang sama dengan setengah perioda yang sebelumnya.
Pada penyearah ini memiliki filter penyearah antara lainnya Rangkaian filter atau tapis yang popular
adalah rangkaian filter kapasitor sederhana yang bagan dasarnya Bentuk gelombang pada gambar 5
menunjukkan bentuk gelombang tegangan output secara pendekatan untuk sinyal penyearahan gelombang
penuh.ada juga tegangan triac Hubungan antara tegangan riak puncak ke puncak dengan tegangan puncak
vm, dan frekuensi tegangan arus bolak-balik f.

Dalam modul ini juga Resistansi resistor adalah nilai hambatan dari resistor yang digunakan sebagai
beban dalam rangkaian ini. Nilai tersebut ditentukan berdasarkan hasil pembacaan cincin warna pada
resistor. Satuan resistansi resistor adalah ohm (Ω ). Kapasitansi kapasitor adalah yang tertera pada kapasitor
yang digunakan sebagai filter dalam rangkaian penyearah gelombang ini. Nilai kapasitansi kapasitor
ditentukan berdasarkan keterangan yang tertera pada alat dan memiliki satuan microfarad(µF).

Tegangan sumber adalah nilai tegangan awal yang berasal dari power supply dan selanjutnya
mengalir dalam rangkaian. Tegangan sumber ditentukan beradasarkan penunjukan yang tertera pada power
supply dan memiliki satuan volt (V). egangan output adalah tegangan keluaran yang berasal dari dalam
rangkaian setelah penyearahan gelombang oleh dioda berlangsung. Tegangan output ditentukan
berdasarkan jumlah skala yang ditunjukkan pada osisloskop sinar katoda. Tegangan output memiliki satuan
volt (V).

Pada kegiatan praktikum kali ini, mengenai Penyearah Gelombang, dimana diketahui Penyearah
merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi menyearahkan gelombang arus listrik. Arus listrik yang
semula berupa arus bolak-balik (AC) jika dilewatkan rangkaian penyearah akan berubah menjadi arus
searah (DC).

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
Percobaan pada praktikum ini terdapat dua jenis kegiatan yaitu penyearah setengah gelombang (Half-Wave
Rectifier) dan penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier). Dimana Pada penyearah setengah
gelombang sebuah diode ideal dan sebuah resistor beban RL yang dirangkai secara seri dengan sebuah
sumber daya AC sedangkan penyearah gelombang penuh memiliki empat buah diode yang disusun
sedemikian rupa sehingga baik sebelum dan setelah beban tetap disearahkan oleh masing-masing dua buah
dioda.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
IX. ANALISA MODUL IV

Pada praktikum kali ini yang berjudul single phase PWM controller yang dimana tujuannya adalah
Memahami prinsip operasi pengontrol PWM satu fasa. Untuk mengukur bentuk gelombang keluaran dari
pengontrol PWM satu fasa. Dan Untuk membandingkan perbedaan antara sinyal kontrol persegi dan sinyal
kontrol PWM . yang dimana prosedurnya adalah Letakkan modul PE-5310-1A, PE-5310-2A, PE-5310-2B
dan PE-5310-4H dalam Bingkai Eksperimental. Tempatkan DSO di meja kerja. Lengkapi sambungan yang
ditunjukkan pada Gambar 5-1-3 menggunakan JUMPER (garis lengkung) dan kabel penghubung.
Hubungkan daya AC 220V ke modul Catu Daya DC dan Penguat Diferensial dengan mencolokkan
stopkontak 3cabang yang diarde. Kemudian Pada Differential Amplifier, sambungkan input Ch.A DIF ke
sinθ (+ ke sinθ, - ke 0V) dan input Ch.C DIF ke CLK (+ ke CLK, - ke 0V). Atur V Range Selectors (SWA,
SWC) ke 100V dan atur Ch Selectors (SW1, SW2) ke A dan C. Nyalakan semua catu daya. Pada Reference
Variabel Generator, atur sakelar Vc Range Selector (SW1) ke 0~+10V, atur knob kontrol V ke posisi 50%
untuk membuat Vc=5V. Menggunakan DSO (DC input coupling), ukur dan catat bentuk gelombang
tegangan pada output sinθ dan CLK. Hitung frekuensi dan amplitudo Sesuaikan knob kontrol V dari
Reference Variabel Generator ke posisi 100%, kirakira Vc=10V. Dengan menggunakan DSO, ukur dan
catat bentuk gelombang tegangan pada output sinθ dan CLK. Hitung frekuensi keluaran Hz dan amplitude
Vpp. Sesuaikan knob kontrol V secara perlahan dari Reference Variabel Generator dan atur frekuensi
output sinθ dan CLK ke 50Hz dengan tepat. Baca dan catat nilaiV. Sesuaikan knob kontrol V dari
Reference Variabel Generator untuk mengatur Vc=2.5V. Dengan menggunakan DSO, ukur dan catat
bentuk gelombang tegangan pada output sinθ dan CLK. Pada Differential Amplifier, sambungkan input
Ch.A DIF ke sinθ (+ ke sinθ, - ke 0V) dan input Ch.C DIF ke output Multiplier (+ ke output Multplier, - ke
0V). Atur V Range Selectors (SWA, SWC) ke 100V dan atur Ch Selectors (SW1, SW2) ke A dan C.
Sesuaikan knob kontrol V dari Reference Variabel Generator untuk mengatur Vc=5V. Dengan
menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang tegangan pada output sinθ dan Multiplier. Hitung
frekuensi Hz dan amplitudo Vpp .
Pada praktikum kali ini pengertian dari PWM adalah Rangkaian-rangkaian seperti Inverter,
Konverter, Switch mode power supply (SMPS) dan Pengontrol kecepatan (Speed Controller) adalah
rangkaian-rangkaian memiliki banyak sakelar elektronik di dalamnya. Sakelar-sakelar elektronik yang
digunakan pada rangkaian tersebut umumnya adalah komponen elektronik daya seperti MOSFET, IGBT,
TRIAC dan lain-lainnya. Untuk mengendalikan sakelar elektronik daya semacam ini, kita biasanya
menggunakan sesuatu yang disebut sinyal PWM (Pulse Width Modulation). Selain itu, sinyal PWM juga
sering digunakan untuk mengendarai motor Servo dan juga digunakan untuk melakukan tugas-tugas
sederhana lainnya seperti mengendalikan kecerahan LED.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
PWM memiliki prinsip teknik manipulasi dalam pengaturan kecepatan motor yang
menggunakan prinsip ON-OFF dari pulsa yang diberikan ke input rangkaian driver dalam suatu periode
waktu tertentu. Lebar pulsa linier dinyatakan dalam Duty Cycle.dan fungsinya adalah menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari kebanyakan sistem kontrol. Salah satu kegunaan dari PWM adalah sebagai pengontrol
daya pada rangkaian konverter DC-DC/DC-AC.kemudian pengertian dari Inverter PWM Satu Fasa
Jembatan Penuh Inverter PWM satu fasa adalah inverter satu fasa yang menggunakan teknik
penyaklaran PWM. Pulse Width Modulation merupakan proses perubahan sinyal sebuah gelombang
dengan pengaturan besar kecilnya lebar pulsa gelombang. Dan nilai PWM secara umum adalah sebuah cara
memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan dengan pulsa dalam suatu perioda, untuk mendapatkan
tegangan rata- rata yang berbeda.
PWM (Pulse Width Modulation) dan Duty cycle adalah perbandingan lama waktu suatu signal
berada dalam kondisi high dengan lama waktu suatu signal tersebut dalam kondisi (high+low), duty
cycle sangat berguna dalam merancang alat-alat yang menggunakan konsep PWM (Pulse Width
Modulation). atau kepanjangan Pulse Width Modulation, dalam bahasa Indonesia biasa disebut Modulasi
Lebar Pulsa. Pada prinsipnya, PWM adalah salah satu teknik modulasi yang mengubah lebar pulsa (pulse
width) dengan nilai frekuensi dan amplitudo (tinggi pulsa) yang tetap. Sinyal PWM akan tetap ON untuk
waktu tertentu dan kemudian terhenti atau OFF selama sisa periodenya. Yang membuat PWM ini istimewa
dan lebih bermanfaat adalah kita dapat menetapkan berapa lama kondisi ON harus bertahan dengan cara
mengendalikan siklus kerja atau Duty Cycle PWM.

Siklus kerja dan frekuensi sinyal PWM sering membingungkan. Seperti yang kita ketahui bahwa
sinyal PWM adalah gelombang persegi dengan waktu ON dan waktu OFF. Jumlah dari Waktu ON (ON-
Time) dan Waktu OFF (OFF-Time) ini disebut sebagai satu periode waktu. Kebalikan dari satu periode
waktu disebut frekuensi. Sementara jumlah waktu sinyal PWM harus tetap dalam satu periode waktu
ditentukan oleh siklus kerjaPWM.

Sederhananya, seberapa cepat sinyal PWM harus dihidupkan (ON) dan dimatikan (OFF) ditentukan
oleh frekuensi sinyal PWM dan kecepatan berapa lama sinyal PWM harus tetap ON (hidup) ditentukan
oleh siklus kerja sinyal PWM.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
X. ANALISA MODUL V

Pada praktikum kali ini dengan judul single phase inverter yang dimana tujuannya adalah Praktikan
dapat memahami prinsip kerja dari Single-Phase Full-Bridge Inverter Praktikan dapat mengerti sinyal
gating (trigger) dan tegangan keluaran dari singlephase inverter Praktikan dapat mengukur sinyal gating
(trigger) dan tegangan keluaran dari singlephase inverter Praktikan dapat mengukur tegangan keluaran dan
arus keluaran dari single-phase inverter dengan beban resistif asalnya Praktikan dapat mengukur tegangan
keluaran dan arus keluaran dari single-phase inverter dengan beban resistif dan beban induktif .
Yang dimana prosedurnya adalah Letakkan modul PE-5310-1A, PE-5310-2A, PE-5310-2B, PE-5310-
4H, PE-5310-4J, PE-5310-5B dan PE-5310-5F pada bingkai percobaan. Letakkan DSO, PE-5340-3A, PE-
5310-3C dan PE-5310-3E diatas meja kerja. Dengan daya masih dalam keadaan mati, hubungkan seperti
menggunakan kabel penghubung. Hubungkan sumber tegangan 220v AC power to DC power, Current
Transducer, IGBT Drive Set, dan Differential Amplifier modul. Hidupkan DC Power Supply, lalu pada
Reference Variable Generator ubah SW1 Switch ke 0~+10V dan atur knob kontrol V ke Vc=5V Pada Single
Phase PWM Generator, atur PWM/CLK Selector (SW2) switch ke CLK (Clock) dan atur Saklar Seleksi
Frekuensi (SW1) dari gelombang segitiga ke x1 (1KHz) Nyalakan IGBT Drive Set. Letakkan Trigger
Selector (SW1) dari T1…T4 posisi. Pada Differential AAmplifier, atur V Range Selector (SWB,SWD)
pada Ch.B dan Ch.D ke 100V dan letakkan Ch Selectors (SW1,SW2) di B dan D. Hubungkan Ch.B DIF
input ke T1 (+ ke T1, - ke DC-) dan hubungkan Ch.D DIF input ke T2 (+ ke T2, - KE dc). Menggunakan
DSO, atur dan rekam sinyal masukan dari IGBTs T1 dan T2 Atur SEC/DIV dari DSO untuk melihat sinyal
masukan dari T1 dan T2 seperti yang ditampilkan oleh Gambar 5-2-4. atur dan rekam The Dead Time =
µs. dan terakhir adalah Lihat kembali koneksi dari Gambar 5-2-2. Hubungkan beban induktor dengan 50mH
terminal induktor. Kontruksi ini hanya menggunakan beban resisitf (100Ω) pada keluaran terminal O/P1
dan O/P2. Pada Differential Amplifier, atur V Range Selector (SWA) pada Ch.A ke 500V dan atur V Range
Selector (SWC) pada Ch.C ke 100V, letakkan Ch Selectors (SW1,SW2) pada A dan C. pada Current
Transducer Modul, atur I Range Selector ke 5Ap. Pada Single Phase PWM Generator, atur PWM/CLK
Selector (SW2) Switch ke CLK. Lalu hidupkan semua daya. Dengan perlahan atur knob V kontrol pada
Reference Variable Generator mencapai Vc=5V. menggunakan DSO, atur dan rekam tegangan beban VL
dan arus beban IL dengan bentuk gelombang seperti Gambar 5-2-12. hitung dan rekam frekuensi keluaran
=Hz (30Hz) .
Kemudian pada mudul ini membahas tentang inverter yang dimana pengertian Inverter adalah salah
satu komponen terpenting dan paling kompleks dari sistem independen. Meski Anda tidak harus selalu
memahami cara kerja bagian dalam inverter, namun Anda harus memahami beberapa fungsi, kemampuan,
dan batasan dasar dari komponen ini. Sistem tenaga listrik independen adalah sistem yang terlepas dari
jaringan utilitas listrik. Sistem seperti itu bervariasi ukurannya dari lampu halaman kecil hingga rumah-
rumah di lokasi terpencil, desa, taman nasional, fasilitas medis, dan militer. Mereka juga mencakup sistem
cadangan seluler, portabel, dan darurat. inverter adalah perangkat yang daya yang dapat mengubah arus

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
listrik searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) pada tegangan yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa
kebanyakan inverter dipasang dan digunakan bersama dengan bank baterai atau sejenisnya. Baterai siklus
dalam adalah jantung dari sistem kelistrikan bertenaga inverter off-grid, menyimpan daya untuk digunakan
sesuai permintaan. Fungsi utama inverter adalah untuk mengubah daya Arus Searah (DC) menjadi arus
bolak-balik standar (AC) seperti yang dilansir dari SF Gate.
Ini dikarenakan AC adalah daya yang dipasok ke industri dan rumah oleh jaringan listrik utama atau
utilitas publik, baterai sistem tenaga bolak-balik hanya menyimpan daya DC. Selain itu, hampir semua
peralatan rumah tangga dan perlengkapan serta peralatan listrik lainnya hanya bergantung pada daya AC
untuk bekerja. Ukuran inverter berkisar dari serendah 100w, hingga lebih dari 5000w. Peringkat ini
merupakan indikasi kapasitas inverter dapat secara bersamaan dan terus menerus memberi daya pada
peralatan atau perkakas dengan watt tinggi atau kombinasi dari beberapa unit item semacam itu.
Ada beberapa jenis inverter Inverter square wave adalah salah satu jenis paling sederhana yang
tersedia. Mereka lebih murah, lebih sederhana dalam desain dan lebih efisien daripada inverter modified
sine wave. Namun, mereka tidak akan sesuai untuk digunakan di semua situasi dan paling cocok untuk
aplikasi dengan sensitivitas rendah seperti pencahayaan dan pemanas. Inverter aquare wave telah diketahui
mengeluarkan suara berdengung saat dihubungkan ke peralatan audio dan umumnya dianggap tidak cocok
untuk elektronik sensitif. Kemudian inverter pure sine wave Perangkat ini menghasilkan keluaran
gelombang multi-langkah. Biasanya ini adalah jenis inverter yang paling umum dan perusahaan utilitas
listrik Anda kemungkinan besar akan menyediakan pure sine wave. Salah satu manfaat utama inverter pure
sine wave adalah sebagian besar peralatan listrik di pasaran dirancang dan direkayasa untuk bekerja paling
baik dengan sumber daya AC pure sine wave.
Ini cenderung menjadikannya pilihan yang lebih diinginkan daripada rekan-rekannya karena
menjamin bahwa peralatan akan bekerja sesuai spesifikasi lengkapnya.
Dan terkahir Inverter modified sine wave berada di antara dua jenis lainnya. Bentuk gelombangnya
sebenarnya lebih seperti square wave tetapi memiliki output tiga langkah, bukan dua. Ini harus bekerja
dengan baik dengan sebagian besar peralatan listrik meskipun daya berpotensi berkurang dengan beberapa
perangkat. Mereka juga cenderung kurang efisien dibandingkan jenis inverter lainnya karena motor AC di
lemari es, kipas angin dan peralatan serupa lainnya akan menggunakan lebih banyak daya dari inverter
gmodified sine wave. Ini juga berarti akan menghasilkan suara dengungan selama pengoperasian.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
IX. ANALISA MODUL VI

Pada pertemuan kali dengan membahas modul enam dngan judul “ PENGUKURAN
KARAKTERISTIK MOSFET DAYA “ dengan tujuan dapat memahami prinsip pengoperasian MOSFET
daya , dan dapat emahami karakteristik MOSFET daya . Yang dimana pengertian MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor Field Effect Transistor) adalah sebuah perangkat semionduktor yang secara luas di gunakan
sebagai switch dan sebagai penguat sinyal pada perangkat elektronik. MOSFET adalah inti dari sebuah IC
( integrated Circuit ) yang di desain dan di fabrikasi dengan single chip karena ukurannya yang sangat kecil.
MOSFET memiliki empat gerbang terminal antara lain adalah Source (S), Gate (G), Drain (D) dan
Body(B). Keuntungan utama dari MOSFET lebih transistor biasa adalah bahwa ia memerlukan sangat
sedikit saat ini untuk mengaktifkan (kurang dari 1mA), sementara memberikan yang jauh lebih tinggi saat
ini untuk beban (10 sampai 50A atau lebih). Namun, MOSFET memerlukan tegangan gerbang tinggi (3-
4V) untuk mengaktifkan.
MOSFET bekerja secara elektonik memvariasikan sepanjang jalur pembawa muatan ( electron atau
hole ). Muatan listrik masuk melalui Saluran pada Source dan keluar melalui Drain. Lebar Saluran di
kendalikan oleh tegangan pada electrode yang di sebut dengan Gate atau gerbang yang terletak antara
Source dan Drain. ini terisolasi dari saluran di dekat lapisan oksida logam yang sangat tipis. Kapasitas MOS
pada komponen ini adalah bagian Utama nya MOSFET memiliki dua mode yaitu Depletion Mode dimana
ketika tidak ada tegangan pada Gate maka kondusi channel berada pada kondisi maksimum. Karena
tegangan pada gerbang positif atau negative konduksi pada channel menurun. Kemudian Enhancement
Mode adalah keadaan Ketika tidak ada tegangan pada Gate, MOSFET tidak akan bersifat konduksi.
Tegangan yang meningkat pada Gate, maka sifat konduksi pada Channel semakin lebih baik.
Cara kerja MOSFET Tujuan dari MOSFET adalah mengontrol Tegangan dan Arus melalui antara
Source dan Drain. Komponen ini hampir seluruh nya sebagai switch. Kerja MOSFET bergantung pada
kapasitas MOS. Kapasitas MOS adalah bagian utama dari MOSFET. Permukaan semikonduktor pada
lapisan oksida di bawah yang terletak di antara terminal sumber dan saluran pembuangan. Hal ini dapat
dibalik dari tipe-p ke n-type dengan menerapkan tegangan gerbang positif atau negatif masing-masing.
Ketika kita menerapkan tegangan gerbang positif, lubang yang ada di bawah lapisan oksida dengan gaya
dan beban yang menjijikkan didorong ke bawah dengan substrat.
Daerah penipisan dihuni oleh muatan negatif terikat yang terkait dengan atom akseptor. Elektron mencapai
saluran terbentuk. Tegangan positif juga menarik elektron dari sumber n dan mengalirkan daerah ke saluran.
Sekarang, jika voltase diterapkan antara saluran pembuangan dan sumber, arus mengalir bebas antara
sumber dan saluran pembuangan dan tegangan gerbang mengendalikan elektron di saluran. Alih-alih
tegangan positif jika kita menerapkan tegangan negatif, saluran lubang akan terbentuk di bawah lapisan
oksida.
Kemudian , transistor MOSFET dapat dikelompokan menjadi tiga, antara lain NMOS

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
Transistor NMOS terbuat dari substrat dasar tipe p dengan daerah source dan drain didifusikan tipe n+ dan
daerah kanal terbentuk pada permukaan tipe n. NMOS yang umumnya banyak digunakan adalah NMOS
jenis enhancement, dimana pada jenis ini source NMOS sebagian besar akan dihubungkan dengan –Vss
mengingat struktur dari MOS itu sendiri hampir tidak memungkinkan untuk dihubungkan dengan +Vdd.
Dalam aplikasi gerbang NMOS dapat dikombinasikan dengan resistor, PMOS, atau dengan NMOS lainnya
sesuai dengan karakteristik gerbang yang akan dibuat. Sebagai contoh sebuah NMOS dan resistor
digabungkan menjadi sebuah gerbang NOT. Negatif MOS adalah MOSFET yang mengalirkan arus
penguras sumber menggunakan saluran dari bahan electron, sehinga arus yang mengalir jika tegangan
gerbang lebih positif dari substrat dan nilai mutlaknya lebih besar dari VT (Voltage Treshold).
Dan ada Transistor PMOS terbuat dari substrat dasar tipe-n dengan daerah source dan drain
didifusikan tipe p+ dan deerah kanal terbentuk pada permukaan tipe p. Positif MOS adalah MOSFET yang
mengalirkan arus penguras sumber melalui saluran positif berupa hole, dimana arus akan mengalir jika
tegangan gerbang lebih negative terhadap substrat dan nilai mutlaknya lebih besar dari VT. PMOS yang
umumnya banyak digunakan adalah PMOS jenis enhancement, dimana pada jenis ini source PMOS
sebagian besar akan dihubungkan dengan +Vdd mengingat struktur dari MOS itu sendiri hampir tidak
memungkinkan untuk dihubungkan dengan -Vss. Dalam aplikasi gerbang PMOS dapat dikombinasikan
dengan resistor, NMOS, atau dengan PMOS lainnya sesuai dengan karakteristik gerbang yang akan dibuat.
Sebagai contoh sebuah PMOS dan resistor digabungkan menjadi sebuah gerbang NOT. Dan yang terakhir
adalah MOSFET tipe complementary ini mengalirkan arus penguras sumber melalui saluran tipe-n dan tipe-
p secara bergantian sesuai dengan tegangan yang dimasukkan pada gerbangnya (gate).
MOSFET memiliki Bahan silicon yang akan digunakan sebagai landasan (substrat) penguras (drain),
sumber (source), dan gerbang (gate). Selanjutnya transistor ini dibuat sedemikian rupa agar antara substrat
dan gerbangnya dibatasi oleh oksida silicon yang sangat tipis. Oksida ini diendapkan di atas sisi kiri kanal,
sehingga transistor MOSFET akan mempunyai kelebihan dibanding dengan transistor BJT (Bipolar
Junction Transistor), yaitu menghasilkan disipasi daya yang rendah. Bila dilihat dari cara kerjanya,
transistor MOS dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Transistor Mode Pengosongan (Transistor Mode
Depletion) Pada transistor mode depletion, antara drain dan source terdapat saluran yang menghubungkan
dua terminal tersebut, dimana saluran tersebut mempunyai fungsi sebgai saluran tempat mengalirnya
elektron bebas. Lebar dari saluran itu sendiri dapat dikendalikan oleh tegangan gerbang. Transistor
MOSFET mode pengosongan terdiri dari tipe-N dan tipe-P. Kemudian pada Transistor Mode peningkatan
(Transistor Mode Enhancement) Transistor mode enhancement ini pada fisiknya tidak memiliki saluran
antara drain dan sourcenya karena lapisan bulk meluas dengan lapisan SiO 2 pada terminal gate. Transistor
MOSFET mode peningkatan terdiri dari tipe-N dan tipe-P.
Kemudian ada aplikasi pada rangkaian yang dimana MOSFET pengendali Kecepatan MOTOR Mosfet
pada umumnya di gunakan untuk driver pengendali kecepatan motor. dengan input PWM pada Gate maka
akan mengontrol tegangan yang lewat melalui Source ke Drain. Besar kecil nya tegangan yang di lalui

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
source dan Drain ini ditentukan besar kecil nya nilai PWM yang di input di Gate. Kemudian pada Rangkaian
MOSFET Sebagai Switch Karena MOSFET juga bisa bekerja selayaknya Transistor, maka MOSFET juga
bisa diguanakan sebagai switch. Pada MOSFET N-Channel, ketika ada tegangan pada Gate, maka tegangan
dari Source akan mengalir ke Drain. begitu juga sebalik nya. Ketika tidak ada Tegangan pada Gate maka
tegangan dari source tidak akan mengalir.
Pada praktikum ini terdapat data pengamatan yang menghasilkan kondisi lampu pada tegangan 5,2
dengan S1 OFF , S2 OFF dan S3 OFF menghasilkan lampu dalam keadaan mati , dan pada kondisi S1 , S2
, S3 ON lampu dalam keadaan ON tetapi pada keadaan S1 ON , S2 dan S3 OFF kondisi lampu redup dan
itu disebabkan karena adanya L1 atau konduktor pada rangkaian .

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN

Anda mungkin juga menyukai