LINGKUNGAN
Disusun Oleh:
Ketua dan Tim Kelompok
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah mengenai penjelasan terkait penggunaan inovasi penggunaan FABA
dalam perencanaan konstruksi. Pembuatan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
tim penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Jafril Tanjung, S.T, M.T, selaku dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dengan memberikan bimbingan, ilmu, serta waktunya
dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.
2. Orangtua dan teman-teman yang telah memberikan doa dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat
kekurangan, baik dalam bahasa, isi, maupun lainnya. Oleh karena itu, penulis
menerima jika ada kritik atau saran yang bersifat membangun guna meningkatkan
daya manfaat dari Karya Tulis Ilmiah ini.
Tim Penulis
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3. Tujuan ................................................................................................................ 2
1.4. Manfaat .............................................................................................................. 3
BAB II ............................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 4
2.1 Tinjauan Umum ....................................................................................................... 4
2.2 Klasifikasi Fly Ash ............................................................................................. 4
2.3 Penggunaan FABA pada Elemen Struktur Bangunan .............................................. 5
2.4 Material Penyusun Beton ......................................................................................... 6
2.5 Peran FABA (Fly Ash and Bottom Ash) dalam perencanaan bangunan hijau dan
mengurangi efek rumah kaca ......................................................................................... 7
BAB III .............................................................................................................................. 9
METODE PELAKSANAAN............................................................................................. 9
3.1 Pemilihan Material ............................................................................................. 9
3.2 Metode Pengujian Material .............................................................................. 10
3.3 Metode Mix Design.......................................................................................... 11
3.4 Metode Pembuatan Benda Uji .......................................................................... 11
3.5 Metode Perawatan Benda Uji (Curing) ............................................................ 11
BAB IV............................................................................................................................ 12
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................ 12
4.1. Pengujian Beton ............................................................................................... 12
4.1.1 Data Uji Material Yang Digunakan .................................................... 12
4.1.2. Mix Design .......................................................................................... 14
4.1.3. Hasil Uji .............................................................................................. 16
4.2. Pengujian Mortar.............................................................................................. 17
4.3. Pengujian Batako ............................................................................................. 18
BAB V ............................................................................................................................. 19
1
Irawan Rulli Ranastra, dkk, Beton dengan sedikit semen Portland dan tanpa semen Portland
memanfaatkan abu terbang dari PLTU Batubara (Bandung: Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, 2015), hal 15.
2
http://ppid.menlhk.go.id/berita/berita-tapak/5859/pengelolaan-limbah-abu-batubara-
berdasarkan-pp-tetap-lindungi-lingkungan
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. FABA menjadi solusi visioner dalam memecahkan masalah efek rumah
kaca khususnya pada bidang konstruksi.
2. FABA sebagai salah satu unsur sebagian dalam perencanaan bangunan
hijau.
3
https://environment-indonesia.com/penerapan-green-building-di-indonesia/
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari pennelitian ini adalah:
1. Sebagai inovasi teknologi dalam dunia konstruksi bangunan hijau.
2. Langkah PLTU dan pemerintah sebagai solusi visioner dan berkelanjutan
dalam mengelola pemanfaatan limbah non-B3 FABA.
3. Memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa limbah FABA dari PLTU
aman untuk digunakan dan diproduksi.
4. Bermanfaat untuk membangkitkan semangat pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) terkait pemanfaatan material FABA
pada komposisi elemen struktur.
a. Kelas C : Merupakan fly ash dengan kandungan CaO di atas 10%, yang
dihasilkan dari pembakaran lignite atau sub-bitumen batubara (batubara
muda). Untuk kadar (SiO2 + Al2O3 + Fe2O3) mencapai lebih dari 50% dari
2. Dinding
2. Agregat kasar
berfungsi sebagai pengisi beton dan juga berpengaruh pada kekuatan beton.
Pada pengujian kali ini ukuran maksimum agregat kasar yang digunakan
adalah 9,5 mm. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap agregat kasar
menggunakan metoda ACI 211.4R-98.
Agregat Halus Agergat halus yang digunakan pada pengujian kali ini
merupakan agregat alam dengan distribusi ukuran saringan No. 4 sampai No.
200. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap agregat kasar menggunakan
metoda ACI 211.4R-98.
Pada pencampuran kali ini digunakan trial FABA sebagai substitusi parsial
semen sebesar 20% dan 25% dari berat semen.
Untuk komposisi campuran mortar terdiri atar air, agregat halus, dan
semen. Biasa digunakan sebagai perekat antar batu bata, plester, trasram, dan
acian. Oleh karena itu disini kami mencoba untuk memasukkan komposisi
FABA tersebut kedalam campuran mortar yang telah kami teliti.
2.5 Peran FABA (Fly Ash and Bottom Ash) dalam perencanaan bangunan
hijau dan mengurangi efek rumah kaca
Isu lingkungan tetap menjadi hal yang sensitif dibelbagai kalangan, pemanasan
global, dan efek gas rumah kaca dalam bentuk CO2 menjadi sorotan seluruh
industri. Salah satu komposisi dari beton yaitu semen, pada proses pembuatannya
dapat menghasilkan CO2 yang besar. Melihat hal tersebut kita sebagai penduduk
Untuk digunakan dalam mix design, kami mengambil sampel FABA yang
sudah menumpuk ditanah, setelah itu kami masukan ke dalam karung, setibanya
kami pada proses mixing, FABA tersebut tidak kami masukan kedalam oven atau
lakukan penyaringan, biasanya bertujuan agar mendapatkan ukuran yang
menyerupai semen ataupun perlakuan khusus lainnya, Tindakan itu tidak kami
2. Material Tambahan
Fly Ash and Bottom Ash (FABA) : 20% dan 25% dari berat semen
VARIABEL
1 Tipe Struktur -
2 Slump 2,5-10 cm
3 Kuat Tekan Rencana K-200 kg/cm2
4 Modulus Kehalusan Agregat Halus 2,494
5 Ukuran Maksimum Agregat Kasar 2,54 cm
6 Berat Jenis Agregat Halus (SSD) 2,525
7 Berat Jenis Agregat Kasar ( SSD ) 2,664
8 Berat Volume Agregat Kasar 1460 kg/m3
PERHITUNGAN KOMPOSISI BETON
9 Air Rencana Campuran / M3 192,616 kg/m3
10 Persentase Udara 1,484
11 Perbandingan W/C (Tabel I) 0,764
12 Berat Semen 252,115 kg
13 Volume Agregat Kasar / Volume Beton (Tabel IV) 0,669
14 Berat Agregat Kasar 976,740 kg
15 Volume Semen 0,080
16 Volume Air 0,193
17 Volume Agregat Kasar / Volume Beton 0,367
18 Volume Udara 0,015 %
19 Volume Agregat Halus / Volume Beton 0,346
KOMPOSISI MATERIAL / M3 BETON PADA KONDISI SSD
20 Semen 252,115
21 Air 192,616
22 Agregat Halus 873,305
23 Agregat Kasar 976,740
24 Faktor Semen 5,042
𝜋 𝑥 𝑑2 𝑥 𝑡 𝜋 𝑥 152 𝑥 30
Volume silinder = = = 0.0053 cm3
4 4
Digunakan safety factor untuk pencampuran sebesar 0,015 sekitar 70% dari volume 4
silinder
= 0.0362 cm3
FABA digunakan sebagai substitusi semen sebesar 20 % dan 25% dari berat semen.
Dari data diatas, jika kita berasumsi bahwa apabila persentase FABA
semakin besar maka akan berbanding terbalik dengan mutu beton, oleh karena
itu kami optimis mutu beton akan tepat atau lebih sedikit apabila kami
perbanyak pengguanaan persentase trial pada rentang 5-15%.
Pada pembuatan RAB, kami merancang sesuai dengan komposisi yang telah
diberikan pihak PLTU Teluk Sirih, dikarenakan waktu yang sangat terbatas, kami
agak kesulitan dari segi waktu untuk melakukan pengujian dan mencapatkan data
secara lansung. Berdasarkan data diatas, Standar kuat tekan untuk struktur dinding
sudah dibilang cukup untuk mempuni dikarenak fungsi dinding batako yang hanya
sebagai penyalur beban ke kolom bukan sebagai elemen struktur tunggal yang
menobang beban vertical, jadi masih boleh dikatakan tidak masalah.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. FABA dapat mengurangi terjadinya emisi CO2 yang mana fungsinya dapay
menggantikan sebagian semen. Dalam pembuatan semen dapat menyebabkan efek
rumah kaca sehingga perlu dibatasi. Tentu saja dengan penggunaan limbah non-
B3 sebagai material penggati semen adalah salah satu bentuk upaya dalam
pembangunan rumah yang sehat dan ramah lingkungan.
2. Pada Pengujian Beton, Mortar, dan Batako semakin tinggi nilai persentase
FABA dalam komposisi belum tentu membuat mutu semakin baik, harus mencari
nilai takaran yang pas agar mutunya masih sesuai rencana atau lebih sedikit.
5. Berdasarkan dari data komposisi batako yang didapat dari pihak PLTU
Teluk Sirih yaitu Fly Ash 43%, pasir 40%, dan semen 17%. Dengan kuat tekan
sebesar K-65.
6. Dalam rancangan anggaran biaya desain rumah 1 lantai, 100% nilai jual
FABA kami sebagai komponen pengganti parsial semen adalah Gratis.
5.2 Saran
Adapun saran dalam karya tulis ilmiah ini sebagai berikut :
1. Melakukan perhitungan ulang data mix design untuk antisipasi kesalahan
perhitungan.
2. Lakukan pengujian secara lansung untuk mendapatkan data primer dengan
membandingkan data sekunder yang ada.
3. Memperbanyak percobaan persentase FABA sebagai pengganti semen,
misalnya: 5%, 10%, 15%, dan 20%.
4. Keterdesakan waktu harus lebih terdorong lagi dalam melakukan pengujian.
5. Mempersiapkan material pengganti dengan sebaiknya.
ACI parts 1 226.3R-3. 1993. Standard Practice for Selecting Propertions for
Normal, Heavy, Weight and Mass Concret, Washington, D.C
American Concrete Institute (ACI) Committee 211.1. 1991. Standard Practice for
Selecting Proportions for Normal, Heavyweight, and Mass Concrete. Journal ACI
Committee 201.1.
Irawan Ranastra Rulli, dkk. 2015. Beton dengan sedikit Portland dan tanpa semen
Portland memanfaatkan abu terbang dari PLTU Batubara. Bandung: Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Soenara, Trisna dan Ardha Ngurah. 2010. Pembuatan bata dan mortar dari abu
terbang PLTU Suralaya. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, Volume 06, 64-73.
Suarnita, Wayan I. 2011. Kuat Tekan Beton dengan aditif Fly Ash ex. PLTU
MPANAU TAVAELI. Jurnal SMARTek, Volume 9, 1-10.
Proses Mixing