php/naval
Abstrak
Upaya untuk mencukupi ketersediaan armada angkutan penyebrangan selain memproduksi kapal baru adalah
melakukan modifikasi terhadap kapal LCT menjadi jenis kapal ferry. Faktor yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan serta pelaksanaannya yaitu bagaimana pengaruh modifkasi tersebut terhadap performa kapal yang
dinilai berdasarkan aspek stabilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai intact stability dan damage
stability pada kondisi kapal sebelum dan sesudah dimodifikasi. Hasil analisis intact stability kapal sebelum dan setelah
modifikasi telah memenuhi kriteria pada beberapa kondisi load case dengan nilai sudut maksimal GZ tidak kurang dari
atau sama dengan 250. Hasil perhitungan analisis damage stability kapal sebelum modifikasi diperoleh nilai Index A
sebesar 0.872006 dan nilai Index R sebesar 0.490257. Sedangkan untuk kapal setelah modifikasi diperoleh 0.992875
untuk nilai Index A dan 0.692279untuk nilai Index R. Hasil tersebut telah memenuhi standar kriteria yang disyaratkan
yaitu Index A lebih besar dari Index R (A>R) dengan menggunakan metode pendekatan probabilistik. Hasil penelitian
ini, baik intact stability maupun damage stability telah memenuhi ketentuan serta kriteria yang berlaku menurut IMO
MSC. 267 (85) dan SOLAS.
2. METODE
Gambar 4. Main Deck Kapal Sebelum Modifikasi
2.1. Objek Penelitian
2.2. Perlakuan Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah modifikasi
dari Kapal LCT. Sarana V menjadi kapal ferry. Penelitian ini diawali dengan pembuatan
Satu hal yang menjadi perhatian utama sebelum model tiga dimensi kapal menggunakan beberapa
melakukan modifikasi dan analisis lebih lanjut, software, seperti Rhinoceros dan Maxsurf Modeler,
maka diperlukan adanya rancangan desain awal sedangkan perhitungan analisis intact stability dan
kapal berupa principal dimension, lines plan, damage stability menggunakan Software Maxsurf
general arrangement, dan construction profile. Stability Enterprise.
Tahapan selanjutnya setelah data tersebut
didapatkan yaitu pembuatan model lambung kapal.
Perhitungan kebocoran kapal melalui metode Gambar 13. Perencanaan Kebocoran Tiga Zona
pendekatan probalitistik dengan mengasumsikan
bahwa setiap satu kompartemen yang bocor maka
maka akan terisi oleh air laut. Penelitian lain
menyebutkan bahwa langkah untuk membuat
skenario kebocoran pada dua atau lebih
kompartemen yang mengalami kerusakan
dilakukan dengan cara menggabungkan kebocoran
pada kompartemen yang saling berdekatan satu
dengan lainnya [9]. Rencana tersebut dibuat
berdasarkan transverse bulkhead pada general
Tabel 18 menunjukkan skenario kebocoran Adapun hasil yang tercantum pada Tabel 20
dua zona yang merupakan gabungan antara dua memberikan informasi bahwa nilai terbesar Index
area kompartemen yang saling berdekatan. A, yaitu 0.872006 lebih besar dari nilai Index R
yaitu 0.490257 (A>R) yang didapatkan
berdasarkan formula pada Persamaan (1) dan telah
memenuhi kriteria menurut SOLAS [10].
Tabel 21. Hasil Analisis Damage Stability [1] K. Setyawan, M. Basuki, and Soejitno,
Kapal Setelah Modifikasi “Study Perencanaan Modifikasi Kapal LCT
Total of ‘KM. Trisna Dwitya’ Menjadi Kapal Ferry
Index A Index R Status
Damage Zones di PT. Dok Perkapalan Surabaya (Persero)
1 Zone 0.606239 0.692279 Fail Ditinjau Dari Segi Teknis,” Semin. Nas.
2 Zones 0.947474 0.692279 Pass Sains dan Teknol. Terap. VI 2018, pp. 109–
3 Zones 0.992875 0.692279 Pass 114, 2018.
[2] P. Miratno and M. Bakri, “Analisis
Hasil pada Tabel 21 menunjukkan bahwa Stabilitas Kapal Penumpang Pax-500
nilai Index A untuk satu zona kebocoran sebesar Aapabila Kompartemennya Mengalami
0.606239 lebih kecil dari nilai Index R (A<R) Kebocoran,” Institut Teknologi Sepuluh
dengan status “Fail”, menerangkan bahwa sistem November, 2000.
pengolahan data secara khusus hanya dibuat untuk [3] F. Rohmadhana and H. A. Kurniawati,
simulasi lebih dari satu zona kebocoran. Sehingga “Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi
nilai yang menjadi perhatian sebagai hasil akhir Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Kapal
adalah nilai Index A untuk dua atau lebih zona Motor Penyeberangan (KMP) Tipe Ro-ro
kebocoran. Sedangkan nilai terbesar Index A, yaitu untuk Rute Ketapang (Kabupaten
0.992875 tetap lebih besar dari nilai Index R, yaitu Banyuwangi) – Gilimanuk (Kabupaten
0.692279 (A>R) dan telah sesuai dengan kriteria Jembrana),” J. Tek. ITS, 2016.
yang ditetapkan menurut SOLAS. [4] International Maritime Organization (IMO),
Hasil penelitian sebelumnya yang “Resolution MSC.267(85), Adoption of
menganalisis damage stability memiliki nilai Index The International Code on Intact Stability,”
A dan R masing-masing 0.853 dan 0.693 [11], serta International Maritime Organization, 2008.
0.911 untuk Index A dan 0.325 untuk Index R [12]. [5] L. Muzdalifah, D. Chrismianto, and E. S.
Penelitian lain yang juga menganalisis damage Hadi, “Analisa Keselamatan Kapal Ferry
stability dan berkaitan dengan modifikasi kapal Ro-Ro Ditinjau Dari Damage Stability
memiliki nilai Index A sebesar 0.852 dan nilai Probabilistik,” J. Tek. Perkapalan, vol. 4,
Index R sebesar 0.684 [8]. Keseluruhan hasil no. 2, pp. 409–417, 2016.
analisis dinyatakan telah memenuhi syarat dari [6] A. Papanikolaou and E. Eliopoulou, “On
kriteria yang ditetapkan yaitu A>R. The Development of The New Harmonised
Damage Stability Regulations for Dry
4. KESIMPULAN Cargo and Passenger ships,” Reliab. Eng.
Syst. Saf., vol. 93, no. 9, pp. 1305–1316,
Berdasarkan perhitungan serta analisis yang 2008.
telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai [7] C. B. Barrass and D. R. Derrett, Ship
berikut. Stability for Masters and Mates. 2012.
Hasil perhitungan analisis intact stability [8] O. Anwar, D. Chrismianto, and H. Yudo,
kapal sebelum dan setelah modifikasi telah “Analisa Stabilitas (Intact, Damage
memenuhi kriteria yang disyaratkan dalam semua Stability) dan Olah Gerak Landing Craft
kondisi load case dengan nilai sudut maksimal GZ Tank (LCT) di Konversi Menjadi Tipe Ro-
tidak kurang dari atau sama dengan 250. Ro,” 2018.