Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR BAB 5

Reviu Studi Investigasi dan Desain Fasilitas Pelabuhan Laut Kajang, ANALISA TATA LETAK
Provinsi Sulawesi Selatan PELABUHAN EKSISTING

BAB V
ANALISA TATA LETAK PELABUHAN EKSISTING

5.1. KESESUAIAN ELEVASI LANTAI FASILITAS PELABUHAN EKSISTING

5.1.1. Karakteristik Kapal Rencana

Dermaga Kajang direncanakan untuk peruntukan sebagai tempat tambat kapal,


menaikan dan menurunkan penumpang, serta bongkar muat barang dengan dimensi kapal
terbesar yang akan berlabuh adalah 1.000 DWT (lihat kesesuaian dengan dokumen
Rencana Induk Pelabuhan Kajang, 2021). Dimensi kapal secara rinci dapa diliihat pada
tabel berikut :

Tabel 5.1 Data Teknis Kapal

Data Kapal
Kapasitas
1 .000 DWT
angkut
Panjang (Loa) 62.8 m
Lebar (B) 5m
Draft (d) 3m

Sumber : OCDI, 2002.

V -1
LAPORAN AKHIR BAB 5
Reviu Studi Investigasi dan Desain Fasilitas Pelabuhan Laut Kajang, ANALISA TATA LETAK
Provinsi Sulawesi Selatan PELABUHAN EKSISTING

Gambar 5.1 Dimensi Kapal


Keterangan :
LOA = Panjang kapal (length overall) (m)
LBP =.Panjang garis air, pada kapasitas kapal (length between
perpendiculars)
LWL = Panjang garis air, pada ujung kapal (length on load waterline) (m)
Breadth (B) = Lebar kapal (m)
Depth = Tinggi badan kapal (m)
Draft (d) = (Sarat) Bagian kapal yang terendam air pada keadaan maksimum
(m)
Freeboard = Bagian kapal yang tidak terendam air pada keadaan maksimum (m)

5.1.2. Kondisi Alam

Berdasarkan hasil survey dan perhitungan yang telah dilakukan, maka didapat:
a. Kecepatan Arus (Pemodelan) = 1 m/s
(Berdasarkan hasil studi SID, 2014)
b. Tinggi Gelombang Rencana 50 Tahun Perairan Kajang
(Pemodelan Reviu SID, 2021)

Tabel 5.2 Tinggi Gelombang di Laut Dalam dan Sekitar Rencana Pelabuhan

c. Tunggang Pasang Surut (Naotide) = + 2.7 mLWS

V -2
LAPORAN AKHIR BAB 5
Reviu Studi Investigasi dan Desain Fasilitas Pelabuhan Laut Kajang, ANALISA TATA LETAK
Provinsi Sulawesi Selatan PELABUHAN EKSISTING

Tabel 5.3 Pasang Surut Perairan Kajang

5.1.3. Elevasi Dermaga

Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dermaga adalah elevasi
dermaga. Elevasi dermaga dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat kenaikan muka air
tinggi air tidak melimpas ke permukaan dermaga.

Menurut OCDI, standar elevasi dermaga adalah sebagai berikut :


Tabel 5.4 Standar Elevasi Dermaga OCDI

Tunggang Pasut >3m Tunggang Pasut <3m


Elevasi dermaga kapal besar
+0.5 – 1.5m +1.0 – 2.0m
(kedalaman air > 4.5m)
Elevasi dermaga kapal kecil
+0.3 – 1.0m +0.5 – 1.5m
(kedalaman air < 4.5m)

Elevasi dermaga Pelabuhan Kajang (El) berdasarkan OCDI memenuhi kriteria


kedalaman > 4.5m dan tunggang pasut < 3m, artinya digunakan range +0.5 – 1.5 m MHWL.
MHWL Pelabuhan Kajang adalah 2.2 m.

El = 2.2m + (1.269/2) + (range (+0.5 – 1.5m)) = +3.34 sampai +4.34 mLWS

Analisis konsultan dengan memperhitungkan tinggi gelombang, penentuan elevasi


lantai dermaga sesuai kondisi pasang surut yaitu:
E = HWS + 1/2H + F
Dimana:
HWS = Highest Water Spring, elevasi pasang purnama tertinggi.
H = tinggi gelombang

V -3
LAPORAN AKHIR BAB 5
Reviu Studi Investigasi dan Desain Fasilitas Pelabuhan Laut Kajang, ANALISA TATA LETAK
Provinsi Sulawesi Selatan PELABUHAN EKSISTING

F = free board, tinggi jagaan (0.2 – 0.5)

Nilai freeboard juga dipengaruhi oleh jenis dan dimensi kapal yang beroperasi di
pelabuhan. Adapun perhitungan freeboard mengacu pada International Convention
on Load Lines 1966.
- Jenis Kapal : General Cargo
- Tipe Kapal :B
- Panjang Kapal (L) : 62.8 m
- Draft (D) : 3.5 m
- Freeboard : 0.615 m
- Superstructure Correction : 0.645 m
- Minimum Summer Freeboard : 0.039 m
- Draft Correction Tropical : 0.062m
- Freeboard Tropical : 0.102 m

Dari data-data yang dimiliki didapatkan elevasi dermaga:


E = (2.7 + (1.269/2) + 0.102) = +3.436 mLWS  elevasi lantai dermaga ideal
dengan freeboard 0.102 m.

5.1.4. Struktur Dermaga


Dermaga didesain sedemikian rupa sehingga mampu menahan gaya tumbuk kapal
(gaya lateral), mampu menahan beban aktifitas dan peralatan bongkar muat (beban
vertikal). Struktur dermaga yang dipilih merupakan jenis pier atau jetty.

5.1.5. Panjang Dermaga


Panjang dermaga ideal ditentukan berdasarkan jumlah kapal yang akan merapat di
dermaga tersebut dengan ketentuan jarak antar kapal 15 meter dan jarak ke tepi dermaga
25 meter.
Lp = (n) LOA + (n-1) 15 + 2*25
Lp = Panjang Dermaga
LOA = length overall = panjang total kapal
n = Jumlah Kapal
Dari data-data yang dimiliki didapatkan panjang Kapal Rencana 1000 DWT:
Lp = (1) 62.8 + (1-1) 15 + 2*25
Lp = 112.8 m

V -4
LAPORAN AKHIR BAB 5
Reviu Studi Investigasi dan Desain Fasilitas Pelabuhan Laut Kajang, ANALISA TATA LETAK
Provinsi Sulawesi Selatan PELABUHAN EKSISTING

5.1.6. Tinjauan Alur Pelayaran


Pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke kolam
pelabuhan. Alur pelayaranharus cukup tenang terhadap pengaruh gelombang dan arus.
Perencanaan alur pelayaran ditentukan oleh kapal terbesar yang akan masuk pelabuhan
dan kondisi meteorologi dan oseanografi.
Dasar pertimbangan perencanaan alur pelayaran:
o Perairan harus cukup tenang (memenuhi syarat harbor tranquility).
o Lebar dan kedalaman perairan kolam disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan.
o Kemudahan gerak (manuver) kapal.
Kolam pelabuhan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
o Cukup luas supaya dapat dilewati semua kapal yang datang dan akan berlabuh
di pelabuhan.
o Lebar alur mencukupi untuk kapal bermanufer.
o Cukup dalam supaya kapal terbesar masih dapat masuk pada saat air surut
terendah.
Untuk memenuhi syarat-syarat tersebut di atas kolam pelabuhan harus direncanakan
sekurang-kurangnya sesuai dengan kriteria sebagai berikut.

1. Kedalaman Alur
Perairan alur harus memiliki kedalaman yang cukup supaya kapal-kapal dapat
keluar-masuk dengan aman pada saat air surut.

Gambar 5.2 Kedalaman alur pelayaran


Kedalaman alur pelayaran nominal adalah ;
H = d+G+R
Dimana:
d = Draft kapal (m)
G = Gerak vertical kapal karena gelombang dan squat (m)
R = Ruang kebebasan bersih (m)

V -5
LAPORAN AKHIR BAB 5
Reviu Studi Investigasi dan Desain Fasilitas Pelabuhan Laut Kajang, ANALISA TATA LETAK
Provinsi Sulawesi Selatan PELABUHAN EKSISTING

2. Lebar Alur
Lebar alur biasanya diukur pada kaki sisi-sisi miring saluran atau pada kedalaman
yang direncanakan. Lebar alur tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
o Lebar, kecepatan dan gerak kapal
o Trafik kapal, perencanaan alur dilewati satu atau dua kapal
o Kedalaman alur pelabuhan
o Stabilitas tebing alur
o Angin, gelombang, dan arus

Gambar 5.3 Lebar alur satu jalur pelayaran

Gambar 5.4 Lebar alur dua jalur pelayaran

V -6
LAPORAN AKHIR BAB 5
Reviu Studi Investigasi dan Desain Fasilitas Pelabuhan Laut Kajang, ANALISA TATA LETAK
Provinsi Sulawesi Selatan PELABUHAN EKSISTING

3. Kolam Putar
Kolam putar dihgunakan untuk mengubah arah kapal. Luas kolam putar yang
digunakan untuk mengubah arah minimum adalah luasan lingkaran dengan jari – jari
1.5 kali panjang total Loa dari kapal terbesar yang digunakan.

4. Kedalaman Kolam Putar


Kedalaman kolam putar ditentukan oleh:

Tabel 5.5 Kriteria Tinjauan Perencanaan Alur Pelayaran

Kriteria
Tinjauan
Alur
Bobot Kapal Rencana (DWT) 1000
Legth Overall (L), m 62.8
Molded Breadht (B), m 5
Full Load Drafth (d), m 3
Kedalaman Alur (H), m 4.769
Lebar Alur 1 Jalur (H1), m 24
Lebar Alur 2 Jalur (H2), m 38
Luas Kolam Putar (A), HA 2.786
Jari - jari Kolam Putar (J), m 94.2

Berdasarkan data batimetri hasil pengukuran didapatkan profil alur pelayaran


eksisting sehingga dapat diketahui kedalaman minimum, kolam putar maksimum dan
lebar alur maksimum yang ada di alur pelayaran eksisting.
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan didapatkan data alur alur pelayaran
sebagai berikut ini untuk Kapal 1000 DWT :
o Kedalaman alur pelayaran pelabuhan = 4.769 m
o Lebar alur pelayaran pelabuhan rekomendari (2 jalur) = 38 m
o Luas kolam putar = 2.786 Ha

V -7
LAPORAN AKHIR BAB 5
Reviu Studi Investigasi dan Desain Fasilitas Pelabuhan Laut Kajang, ANALISA TATA LETAK
Provinsi Sulawesi Selatan PELABUHAN EKSISTING

5.2. ANALISIS KESESUAIAN TATA LETAK PELABUHAN

Berdasarkan kondisi bathimetri eksisting, kondisi hidro-oceanografi terutama


gelombang yang dominan bangkit dari arah Timur dan Tenggara, serta hasil
pemodelan refraksi dan difraksi yang diperkirakan terjadi (Lihat Gambar 4.14), maka
rencana layout dermaga Kajang direncanakan dengan Tipe L bersudut guna
menyesuaikan dengan kondisi gelombang yang terjadi pada sisi dermaga Kajang.
Pemilihan tipe L ini juga sesuai dengan matrikulasi penilaian tata letak dermaga
sebagaimana ditunjukkan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 5.6 Matriks Layout Dermaga

Dermaga
Bobot
Aspek Penilaian Deskripsi Tipe T Tipe L Tipe I
(B)
Nilai
NxB Nilai (N) NxB Nilai (N) NxB
(N)
A Teknis (75%)
1. Kesesuaian Orientasi dengan Arah : Sejajar, skor = 3
Arah Arus Dominan 5% Arah : ≤ 45o, skor = 2 2 0.1 3 0.15 1 0.05
Arah : > 45o, skor =1
2. Kesesuaian Orientasi dengan Arah : Sejajar, skor = 3
Arah Gelombang Dominan 10% Arah : ≤ 45o, skor = 2 1 0.1 2 0.2 3 0.3
Arah : > 45o, skor = 1
3. Waktu Operasional 12 bulan, skor : 3
Berdasarkan Arah Gelombang 10% 7-11 bulan, skor : 2 1 0.1 2 0.2 2 0.2
Dominan 1-6 bulan, skor : 1
4. Kesesuaian Orientasi dengan Arah : Sejajar, skor = 3
Arah Angin Dominan 5% Arah : ≤ 45o, skor = 2 1 0.05 3 0.15 1 0.05
Arah : > 45o, skor = 1
5. Kesesuaian Orientasi dengan P : 100%
Kontur Kedalaman Sea Bed (P) 10% P : 60 % < P < 100 % 2 0.2 2 0.2 3 0.3
P : < 60 %
6. Manuver Kapal (Alur Pelayaran, Tidak perlu, Skor = 3
Keperluan Alat Bantu Navigasi) 10% Perlu dalam jumlah kecil, Skor = 2 3 0.3 2 0.2 2 0.2
Perlu dalam jumlah besar, Skor = 1
7. Kebutuhan Kolam Putar/ Kolam Putar > 3 L, Skor = 3
Pelabuhan 15% Kolam Putar 2 - 3 L, Skor = 2 2 0.3 3 0.45 3 0.45
Kolam Putar <2 L, Skor = 1
8. Kapasitas Kapal Berlabuh 2 kapal 1000 DWT, skor = 3
10% 1 kapal 1000 DWT dan 1 kapal <1000 DWT, skor = 2 2 0.2 3 0.3 3 0.3
1 kapal 1000 DWT, skor = 1
B. Non-Teknis (25%)
1. Akses Jalan Akses ke Jalan, A < 100 m, Skor = 3
10% Akses ke Jalan, 100 < A < 1000, Skor = 2 3 0.3 2 0.2 2 0.2
Akses ke Jalan, A> 1000, Skor = 1
2. Jarak Dermaga ke Darat Jarak dermaga ke darat, A (m) < 40 m, Skor = 3
10% Jarak dermaga ke darat, A (m) 40 < A < 80, Skor = 2 2 0.2 2 0.2 2 0.2
Jarak dermaga ke darat, A (m) > 80, Skor =1
3. Aksesibilitas Bongkar Muat Truk mudah untuk bermanuver, skor = 3
5% Truk agak sulit untuk bermanuver, skor = 2 3 0.15 2 0.1 1 0.05
Truk sulit bermanuver, skor = 1
Nilai Total 100% 2 2.35 2.3
Skor 67% 78% 77%

V -8
LAPORAN AKHIR BAB 5
Reviu Studi Investigasi dan Desain Fasilitas Pelabuhan Laut Kajang, ANALISA TATA LETAK
Provinsi Sulawesi Selatan PELABUHAN EKSISTING

DAFTAR ISI

............................................................................................................................................... 1

BAB V ANALISA TATA LETAK PELABUHAN EKSISTING..........................................1

5.1. KESESUAIAN ELEVASI LANTAI FASILITAS PELABUHAN EKSISTING.........1

5.1.1. Karakteristik Kapal Rencana..................................................................1

5.1.2. Kondisi Alam..........................................................................................2

5.1.3. Elevasi Dermaga....................................................................................3

5.1.4. Struktur Dermaga...................................................................................4

5.1.5. Panjang Dermaga..................................................................................4

5.1.6. Tinjauan Alur Pelayaran.........................................................................5

5.2. ANALISIS KESESUAIAN TATA LETAK PELABUHAN......................................8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Dimensi Kapal....................................................................................................1


Gambar 5.2 Kedalaman alur pelayaran..................................................................................5
Gambar 5.3 Lebar alur satu jalur pelayaran...........................................................................6
Gambar 5.4 Lebar alur dua jalur pelayaran............................................................................6

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Data Teknis Kapal..................................................................................................1


Tabel 5.2 Tinggi Gelombang di Laut Dalam dan Sekitar Rencana Pelabuhan.......................2
Tabel 5.3 Pasang Surut Perairan Kajang...............................................................................3
Tabel 5.4 Standar Elevasi Dermaga OCDI.............................................................................3
Tabel 5.5 Kriteria Tinjauan Perencanaan Alur Pelayaran.......................................................7
Tabel 5.6 Matriks Layout Dermaga.........................................................................................8

V -9

Anda mungkin juga menyukai