Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PROJECT MEKANIKA FLUIDA

ANALISIS TIPE ALIRAN EKSTERNAL PADA KASUS MOBIL DENGAN


MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

DOSEN PENGAMPU:
R. Farzand Abdullatif, Ph.D

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4:


1. Arfika Danies Lailli (K1C021002)
2. Lintang Ambarwati (K1C021006)
3. Dinda Salsa Putri (K1C021008)
4. Putra Ramdhani (K1C021044)
5. Ida Hanifah (K1C021046)
6. Ersa Anhar Amalia Utami (K1C021082)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas project makalah mata kuliah Mekanika Fluida
berjudul “Analisis Tipe Aliran Eksternal pada Kasus Mobil dengan Menggunakan
Computational Fluid Dynamics (CFD)” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas project UAS Mata Kuliah Mekanika
Fluida. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
penulis tentang jenis aliran eksternal pada sebuah mobil yang berada dalam bidang dengan
aliran udara dengan menggunakan aplikasi software Ansys CFD (Computational Fluid
Dynamics).

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak R. Farzand Abdullatif, Ph.D,


selaku dosen Mata Kuliah Mekanika Fluida. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, yaitu kelompok 4.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
menerima saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sehingga makalah ini dapat
lebih baik di kemudian hari.

Purwokerto, 08 Juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii


BAB I .................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
2.1 Aliran Ekstenal ....................................................................................................... 3
2.2 Pengertian Ansys .................................................................................................... 3
2.3 Prinsip Kerja Aplikasi Software CFD Ansys Fluent 22 ......................................... 3
2.4 Pola Aliran di Sekitar Kendaran ............................................................................. 4
2.5 Pola Aliran di Permukaan Kendaraan ..................................................................... 5
2.6 Pola Aliran di Bawah Kendaraan ............................................................................ 5
2.7 Pola Aliran di Samping Kendaraan ........................................................................ 5
BAB III ................................................................................................................................. 6
3.1 Alat.......................................................................................................................... 6
3.2 Diagram Alir ........................................................................................................... 6
BAB IV ................................................................................................................................. 7
4.1 Pembuatan Geometri ............................................................................................... 7
4.2 Proses Meshing ....................................................................................................... 8
4.3 Pembuatan Kondisi Batas Pada Geometry (SETUP) ............................................. 9
4.4 Peroses Pembacaan Hasil ( Result ) ...................................................................... 10
BAB V ................................................................................................................................. 12
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aliran fluida merupakan fenomena yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Aplikasi dari ilmu mekanika fluida ini memiliki peran penting dalam bidang
industri, pertanian, kedokteran, dan lain sebagainya. Sebagai contoh dalam bidang
industri, ilmu mekanika fluida berperan penting dalam perancangan sebuah sistem
perpipaan.
Fluida dikatakan statis, jika fluida tersebut diam atau bergerak dengan kecepatan
tetap. Pada fluida yang diam, tidak terjadi tegangan geser di antara partikel partikelnya,
dan untuk zat cair akan mempunyai permukaan horizontal dan tekanan yang konstan.
Apabila suatu benda berada di dalam zat cair yang diam, maka akan mengalami gaya
yang diakibatkan oleh tekanan zat cair. Tekanan tersebut bekerja tegak lurus terhadap
permukaan benda. Zat yang tersebar di alam dibedakan dalam tiga keadaan (fase), yaitu
fase padat, cair dan gas. Dikarenakan fase cair dan gas memiliki karakter tidak dapat
mempertahankan sesuatu bentuk yang tetap, maka keduanya mempunyai kemampuan
untuk mengalir sehingga keduanya disebut fluida.
Sementara itu, terdapat metode berbasis sistem komputasi yang mampu
melakukan suatu analisis terhadap fenomena aliran fluida untuk mengetahui kecepatan
dan tekanan pada aliran tersebut. Computational Fluid Dynamics (CFD) adalah metode
perhitungan dengan sebuah kontrol dimensi, luas dan volume dengan memanfaatkan
bantuan komputasi komputer untuk melakukan perhitungan pada tiap-tiap elemen
pembaginya. Prinsipnya adalah suatu ruang yang berisi fluida yang akan dilakukan
penghitungan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian, hal ini sering disebut dengan sel
dan prosesnya dinamakan meshing. Bagian-bagian yang terbagi tersebut merupakan
sebuah kontrol penghitungan yang akan dilakukan oleh aplikasi. Computational Fluid
Dynamic (CFD) sangat cocok digunakan untuk melakukan analisa terhadap sebuah
sistem yang rumit dan sulit dipecahkan dengan perhitungan manual. Dengan
kelebihannya tersebut, CFD sering digunakan untuk melakukan analisa terhadap suatu
pola sebuah sistem seperti dalam menganalisa sebuah fenomena di dalam pipa.
Aplikasi software CFD Ansys Fluent 22 untuk menganalisis gambaran aliran
eksternal pada sebuah bodi mobil. Karakteristik aliran yang diamati adalah pola pada
aliran single dan multiphase berdasarkan variasi kecepatan udara. Dalam project ini
dilakukan analisa terhadap suatu proses aliran fluida berupa udara menggunakan
aplikasi CFD Ansys Fluent 22 guna mengetahui profil kecepatan pada aliran tersebut.
Kondisi batas yang digunakan adalah laju aliran massa inlet, suatu udara yang ditinjau
setelah mengenai objek sebagai outlet.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah
yang terdapat dalam laporan project ini adalah sebagai berikut:

1
1. Apakah yang di maksud dengan aliran eksternal?
2. Apakah metode yang digunakan dalam pengaplikasian tipe aliran eksternal pada
aplikasi software CFD Ansys Fluent 22?
3. Bagaimana prinsip kerja pada aplikasi software CFD Ansys Fluent 22?
4. Bagaimana cara pengaplikasian sebuah kecepatan di dalam aliran fluida pada
sebuah mobil?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukkan di atas, maka tujuan yang
terdapat dalam laporan project ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian aliran eksternal.


2. Mengetahui metode yang digunakan dalam pengaplikasian tipe aliran eksternal pada
aplikasi software CFD Ansys Fluent 22.
3. Mengetahui prinsip kerja pada aplikasi software CFD Ansys Fluent 22.
4. Mengetahui cara pengaplikasian sebuah kecepatan di dalam aliran fulida pada sebuah
mobil.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aliran Ekstenal


Aliran fluida merupakan salah satu fenomena yang dapat ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Melihat cakupan yang sangat luas dari fenomena aliran fluida,
potensi untuk diadakannya penelitian terhadap fenomena aliran fluida juga sangat besar.
Banyak sekali peneliti yang melakukan berbagai macam penelitian tentang fenomena
aliran fluida. Hingga saat ini, permasalahan yang muncul pada penelitian tentang aliran
fluida mulai kompleks. Oleh karena itu, didukung dengan perkembangan teknologi yang
semakin maju, para peneliti mulai mengembangkan dan membuat metode-metode baru
dalam pemecahan masalah aliran fluida yang kompleks.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menginspirasi manusia
untuk menciptakan sesuatu hal yang berguna bagi kehidupan manusia itu sendiri.
Demikian halnya dengan aplikasi di bidang mekanika fluida, baik dalam dunia industri
maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bagian yang dipelajari dalam ilmu
mekanika fluida yaitu aliran eksternal yang melintasi suatu body.
Aliran fluida eksternal adalah aliran fluida yang hanya dibatasi oleh fluida.
Biasanya fluida eksternal terjadi di tempat-tempat terbuka. Batasan kontrol volume yang
biasanya digunakan adalah hingga fluida yang melewati suatu benda solid (padat). Salah
satu contoh yang biasa kita temukan di kehidupan sehari-hari adalah pada mobil yang
bergerak. Suatu aliran disebut sebagai aliran eksternal (external flow) bila aliran tersebut
melewati suatu kontur bodi yang berada pada aliran fluida tanpa adanya batas yang
mengurung. External flow sendiri adalah aliran fluida yang tidak dibatasi oleh
permukaan benda, namun seakan–akan permukaan bendalah yang dibatasi oleh aliran
fluida tersebut.
2.2 Pengertian Ansys
ANSYS merupakan software berbasis finite element analysis (FEA).
Penggunaan ANSYS mencakup simulasi struktur, panas, dinamika fluida, akustik, dan
elektromagnetik. ANSYS merupakan computer aided engineering (CAE) yang
dikembangkan oleh ANSYS, Inc. ANSYS ini digunakan untuk menyimulasikan semu
disiplin ilmu fisika baik statis maupun dinamis, analisis struktural, perpindahan panas
dinamika fluida dan elektromagnetik untuk enginer. Anxys dapat mengimpor file atau
data dari CAD dan untuk membangun geometri dengan kemampuan "preprocessing"a.
Ansys bekerja dengan sistem metode elemen hingga, dimana penyelesaiannya pada suatu
objek analitis atau rangkaian kesatuan ke dalam jumlah terbatas elemen hingga menjadi
bagian yang lebih kecil dan dihubungkan dengan node.
2.3 Prinsip Kerja Aplikasi Software CFD Ansys Fluent 22

3
Simulasi CFD saat ini banyak digunakan sebagai salah satu metode penelitian
dalam pengembangan alternatif rancangan penghawaan alami. Hal ini karena simulasi
CFD relatif lebih murah dan kondisi batasan obyek penelitian yang mudah dikontrol.
Media CFD mengsimulasikan gerak fluida berdasarkan pada suatu kondisi dengan
menggunakan dasar-dasar perhitungan fluida bergerak. Simulasi CFD dapat
memprediksi secara rinci pergerakan angin (fluida bergerak) di sekitar obyek penelitian,
baik di dalam maupun di luar bangunan. Sementara itu, Large Eddy Simulation (LES)
adalah model CFD yang memiliki akurasi hasil terbaik dibandingkan dengan model
CFD lainnya untuk kasus obyek penelitian bangunan (Jiang dan Chen, 2001). Selain itu,
hasil analisis CFD mudah untuk dipahami.
Namun demikian, karena model simulasi CFD menggunakan banyak asumsi,
akurasi model tersebut harus divalidasi dengan menggunakan data eksperimen lainnya
sebagai pembanding, seperti on-site experiment, wind-tunnel experiment, dan
perhitungan matematika (numerical validation). Simulasi CFD dilakukan melalui tiga
tahapan, yaitu pre-processing, solving, dan post-processing.
Pre-processing merupakan pembuatan model objek penelitian dengan format
Computer Aided Design (CAD), membuat mesh sesuai desain, kemudian meenerapkan
kondisi batas dan sifat fluidanya. Solvers (program inti pencari solusi) CFD menghitung
kondisi-kondisi yang diterapkan pada saat pre-processing. Sementara itu, post-
processing adalah langkah terakhir dalam analisis CFD. Hal yang dilakukan pada
langkah ini adalah mengorganisasi dan menginterpretasi data hasil simulasi CFD berupa
gambar, kurva, atau animasi.
2.4 Pola Aliran di Sekitar Kendaraan
Mobil yang bergerak dalam udara atmosfir dipengaruhi oleh adanya interaksi
antara mobil dengan jalan, akan mengalami gaya-gaya aerodinamika yang besar serta
arahnya tergantung pada kecepatan relatif antara udara dengan benda itu sendiri.
Didalam pendekatan terhadap aerodinamika kendaraan, diasumsikan tidak ada angin
yang berhembus (atmosfer sebagai kesatuan dengan tanah) dan kecepatan kendaraan
dapat dianggap konstan. Pada dasarnya semua fenomena aerodinamis yang terjadi pada
kendaraan disebabkan adanya gerakan relatif dari udara di sepanjang bentuk bodi
kendaraan. Mobil yang bergerak memindahkan udara di depannya sehingga udara diberi
gaya untuk mengalir di sekeliling mobil menuju ke belakang mobil.
Pola dari pergerakan udara di sekeliling mobil dapat divisualisasikan melalui
medan aliran udara yang berupa garis-garis khayal (imajiner) melewati satu sisi ke sisi
lainnya di mana garis singgung yang ditarik pada titik mana pun pada garis ini mewakili
arah vektor kecepatan. Aliran streamline normalnya mengikuti kontur dari bodi tapi
perubahan mendadak dari bentuk bodi memaksa streamline untuk menyimpang dari
alirannya, meninggalkan zona dari tahanan udara. Streamline adalah garis-garis yang
dibuat sedemikian rupa di dalam medan kecepatan, sehingga setiap saat garis-garis
tersebut akan searah dengan aliran di setiap titik di dalam medan aliran tersebut. Dengan
demikian streamline-streamline itu akan membentuk pola aliran udara di sekeliling bodi
kendaraan. Streamline pada tempat yang jauh dari kendaraan akan sejajar dan tidak

4
terganggu. Sedangkan streamline disekitar kendaraan akan mempunyai pola aliran yang
sangat komplek dikarenakan bentuk kendaraan itu sendiri yang kompleks sehingga di
sekeliling kendaraan akan terdapat daerah gangguan aliran udara. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa gerakan dari partikel yang terletak jauh dari kendaraan akan
memiliki kecepatan relatif yang sama dengan kecepatan kendaraan. Sedangkan pada
daerah gangguan di sekeliling kendaraan, maka kecepatan relatif dari partikel sangat
bervariasi, lebih besar atau lebih kecil dari kecepatan aktual kendaraan.
2.5 Pola Aliran di Permukaan Kendaraan
Pola aliran pada permukaan kendaraan akan menyebabkan adanya efek
viskositas. Karena adanya efek viskositas dari udaramaka dapat menyebabkan
timbulnya boundary layer di sepanjang permukaan kendaraan sehingga timbul gradient
kecepatan pada permukaan kendaraan. Adanya gradient kecepatan menyebabkan
kecepatan aliran udara pada permukaan kendaraan sangat bervariasi tergantung dari
bentuk dan jenis kendaraan tersebut. Dengan adanya gradient kecepatan maka akan
timbul distribusi tekanan di sepanjang permukaan kendaraan.
2.6 Pola Aliran di Bawah Kendaraan
Menurut hukum kontinuitas, semakin dekat suatu profil bergerak diatas tanah
kecepatan aliran udara di antara profil dan tanah akan semakin tinggi karena adanya
pengecilan luasan, sehingga tekanan yang dihasilkan akan semakin mengecil. Tetapi
pada kondisi real, dimana aliran udara memiliki viskositas maka pada jarak ground
clearance yang sangat kecil akan berbentuk boundary layer pada tanah. Boundary layer
tersebut akan mengadakan interaksi satu sama lain sehingga akan memperlambat
kecepatan aliran tekanan yang dihasilkan semakin besar. Pada kendaraan, kecepatan
aliran udara pada bagian bawah juga dipengaruhi oleh suatu profil mesin bagian bawah
dan kekasaran permukaan. Adanya berbagai tonjolan profil mesin pada bagian bawah
akan menyebabkan separasi aliran sehingga kecepatan aliaran rendah dan tekanan
semakin besar.
2.7 Pola Aliran di Samping Kendaraan
Kecepatan aliran udara di sepanjang bagian samping kendaraan rata-rata lebih
cepat dibandingkan bagian bawah kendaraan. Hal ini menyebabkan adanya gerakan
aliran udara dari bagian bawah kendaraan menuju bagian samping kendaraan dan pada
kecepatan tinggi akan membentuk rotasi berbentuk pusaran atau vortex. Vortex ini
terjadi di sepanjang bodi mobil (attached vortex) dan di bagian belakang mobil (trailing
vortex). Adanya perbedaan tekanan pada bagian pilar belakang yaitu antara bagian
samping kendaraan dengan kemiringan kaca belakang akan menimbulkan vortex.
Dengan demikian pada bagian belakang akan terjadi suatu pola aliran udara yang sangat
kompleks dimana terjadi penyatuan attached vortex dan vortex pilar sehingga dibelakang
kendaraan akan terbentuk aliran turbulen.

5
BAB III
METODE
Metode yang digunakan dalam project ini ialah metode Computational Fluid
Dynamics (CFD) untuk mengetahui fenomena aerodinamika berupa aliran eksternal
pada bodi mobil secara tiga dimensi (3D), dengan menggunakan software Ansys R 2022
untuk mengetahui parameter kecepatan objek yang diamati dan dianalisis. Penelitian
diawali dengan proses validasi, proses ini dilakukan untuk memeriksa akurasi solver
dan setup pada software yang digunakan agar mendapatkan data yang akurat. Metode
validasi yang dilakukan ialah dengan cara membandingkan data hasil simulasi model
validasi dengan data literatur yang menggunakan model yang sama. Validasi data
dikatakan berhasil apabila galat antara data hasil simulasi dengan data literatur kurang
dari sama dengan 10%. Tahap selanjutnya ialah membuat desain base model untuk
simulasi.
2.8 Alat
Project ini menggunakan software ANSYS R 2022 sebagai media pemodelan
aliran eksternal pada fluida dengan objek bodi mobil.
2.9 Diagram Alir

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari proses yang dilakukan, didapatkan pemodelan aliran eksternal pada
mobil menggunakan software ANSYS R 2022 dengan metode Computational Fluids
Dinamys (CFD) yaitu didapatkan hasil sebagai berikut:
4.1 Pembuatan Geometri
Langkah yang pertama yaitu pembuatan geometri nemun disini kita
menggunakan aplikasi autocat sehingga hasil geometrinya langsung di import tanpa
harus membuat geometri terlebih dahulu di aplikasi anys.

Gambar 1. Geometri
Tabel 1.1. Dimensi Bodi mobil

Prameter Dimensi
l 2800
w 1300
h 1100

Tabel 1.2. Rincian Modeling Untuk Box Mobil


Detail Of Enclosure1
Enclosure Enclosure1
Shape BOX
Number of Planes 0
Cushion Non-uniform
FD1, Cushion + X value (>0) 3m
FD2, Cushion + Y value (>0) 3m
FD3, Cushion + Z value (>0) 3m
FD4, Cushion - X value (>0) 3m
FD5, Cushion - Y value (>0) 1m

Kemudian mobil yang kita tinjau sebagai objek kita asumsimkan mobil tersebut
berada di dalam box atau kotak dengan model dan ukuran yang sudah ditentukan agar

7
memudahkan untuk menggambarkan aliran disekitar mobil. Untuk mensimulasikan
aliran disekitar mobil hal yang harus dilakukan adalah memodelkan udara yang ada
disekitar. Caranya adalah dengan mengurangi 2 daerah agar mendapatakan pemodelan
udara yang baik. Dengan menggunakan operasi boolean maka daerah kotak (tempat
mobil yang diamati) dikurangi dengan objek (mobil yang berada di dalam kotak).
Setelah proses pengurangan yang tersisa hanya udara yang ada disekitar mobil.
Kemudian geometri yang ada ada dipecah menjadi bagian-bagian simetris pada bidang
yz.
4.2 Proses Meshing
Setelah langkah pemodelan geometri selesai, maka kita perlu melakukan
pembuatan Mesh. Pembuatan mesh merupakan pendiskritisasian suatu benda, semakin
kecil ukuran diskritisasi yang kita buat, maka semakin teliti hasil yang kita inginkan.
Titik yang menghubungkan antara elemen- elemen disebut Node (Simpul yang
menghubungkan antar elemen). Proses meshing dilakukan menggunakan pengaturan
default dengan mengklik Generate Mesh. Lalu munculah tepi- tepi dan permukaan
kecil-kecil dalam geometri sehingga jaring halus akan dihasilkan pada permukaan
tersebut. Setelah jala selesai, kita dapat melihat bahwa pengaturan default jala telah
mampu menangkap fitur kecil yang ada di dalam geometri dan elemen jaringan besar
telah dibuat untuk domain lainnya. Jaring jala tersebut yang akan digunakan untuk
mensimulasikan aliran di sekitar mobil.

Gambar 2. Meshing
Untuk mensimulasikan aliran, perlu memilih batas terlebih dahulu dengan cara
klik fitur inlet face pada kanan tombol mouse. Lalu klik create named selection untuk
menamai setiap sisi atau bagian dari box dan geometri:
1. Inlet (aliran masuk) 3. Outlet (aliran keluar)

8
Gambar 3. Inlet Gambar 5. Outlet
2. Walls (dinding) 4. Symmetry (bentuk simetri)

Gambar 4. Walls Gambar 6. Symmetry


5. Car (mobil)

Gambar 7. Car
4.3 Pembuatan Kondisi Batas Pada Geometry (SETUP)
Pada langkah ini kita akan menentukan batas-batas kondisi yang di perlukan
mulai dari jenis fluida, karaktristik fluida itu sendiri dan batas-batas lainya. Data-data
yang di masukkan nantinya akan di gunakan sebagai acuan perhitungan. Semakin
banyak batas yang kondisi yang kita masukkan, maka hasil perhitungan akan semakin
teliti. Pada metode kali ini menggunakan komputasi paralel untuk menentukkan kondisi
batasnya, dengan memilih jenis aliran turbulensi (perpotongan), dan pada bagian
laminar didapatkan untuk memilih sebuah model turbulensi yang berbeda, disini dengan
menggunakan model persamaan cape caylon, dengan memastikan kondisi bagian bawah
yaitu udara, karena yang di visualisasikan yaitu sebuah aliran udara yang berada diatas
mobil. Dalam kondisi batas memilih saluran masuk harus jelas jenisnya, setelah itu
ditetapkan kecepatannya 20 m/s itu merupakan kecepatan rata-rata yang di lalaui mobil.
Kemudian bagian outlet dengan memastikan tipenya yaitu preasure outlet tipenya juga
harus simetri. Selanjutnya yaitu pada bagian metode menggunakan skema append orde
kedua untuk solusi yang lebih akurat, dengan memberikan inisialisai solusi pada inlet.
Setelah inisialisasi selesai dapat dijalankan perhitungannya hingga 100 itterasi, dan
kemungkinan akan mendapatkan hasil yang konvergen sebelum itterasi ke-100. Akan
muncul grafik setelah di plot dan akan berjalan hingga 100 iterrasi. Dengan memastikan

9
nilai grafik residual mengarah ke bawah, jika mengarah ke atas kemungkinan ada
kesalahan pada pengaturan CFD sebelumnya. Grafik iterasi konvergen yang diperoleh
dapat dilihat pada Gambar 8. di bawah:

Gambar 8. Grafik Konvergen


4.4 Peroses Pembacaan Hasil (Result)
Pada proses ini hasil akan di tampilkan berupa kontur kecepatan dan streamline.
Dengan menampilkan hasil, akan memperjelas dalam proses pembacaan hasil yang kita
inginkan. Setelah hasilnya dimuat di CFD Post selanjutnya dapat memvisualisasikan
aliran di atas mobil. Untuk dapat melihat alirannya yang diperlukan terlebih dahulu
adalah membuat pesewat. Caranya dengan klik plane dan bidang simetri yang
digunakan adalah bidang yz. Kemudian untuk memvisualisasikan kecepatan bisa
memilih rentang yang diinginkan. Rentang yang nilai kecepatan yang dipilih pada kasus
ini adalah a dari 0 hingga 20 dengan klik rentang local, klik “apply” terapkan. Setelah
itu munculah kontour kecepatan yang diingnkan seperti Gambar 9. di bawah.

Gambar 9. Kontur Kecepatan


Berdasarakan Gambar 9. kontur kecepatan terlihat bahwa aliran udara yang
bergerak memiliki kecepatan yang berbeda-beda dengan warna kontur yang ada. Nilai
kecepatan tertinggi pada aliran udara adalah berwarna merah dengan nilai kecepatan
sebesar 19,1817 m/s berada diarea jauh dari mobil dan nilai kecepatan terendah dengan
warna kontur biru tua berada disekitar bagian belakang mobil dengan niai kecepatan
10
0,00 m/s. Kontur berwarna orange, kuning, hijau, sampai biru muda juga
menggembarkan nilai kecepatan untuk aliran udara mulai dari 18,716 m/s sampai 1,101
m/s.

Gambar 10. Aliran Streamline


Berdasarkan Gambar 10. Aliran streamline terlihat bahwa aliran udara yang
masuk ke saluran masukan (inlet) dan kemudian keluar melalui saluran keluaran (outlet
) akan terbentuk pusaran arus streamline yang ada di outlet mobil. Pusaran tersebut
terbentuk ketika mobil bergerak maju. Sifat menarik dari cairan (udara) adalah bahwa
udara mecoba menempel pada permukaan apapun yang dapat ditemukannya. Sehingga,
cairan (udara) yang ada di belakang mobil mencoba menempel pada permukaan di
belakang mobil dan ketika mobil bergerak maju, udara yang mencoba menempel ke
permukaan juga ditarik ke depan dan dalam fenomena seperti ini formasi pusaran
didapatkan. streamline-streamline itu akan membentuk pola aliran udara di sekeliling
bodi kendaraan. Streamline pada tempat yang jauh dari kendaraan akan sejajar dan tidak
terganggu. Sedangkan streamline disekitar kendaraan akan mempunyai pola aliran yang
sangat komplek dikarenakan bentuk kendaraan itu sendiri yang kompleks sehingga di
sekeliling kendaraan akan terdapat daerah gangguan aliran udara. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa gerakan dari partikel yang terletak jauh dari kendaraan akan
memiliki kecepatan relatif yang sama dengan kecepatan kendaraan. Sedangkan pada
daerah gangguan di sekeliling kendaraan, maka kecepatan relatif dari partikel sangat
bervariasi, lebih besar atau lebih kecil dari kecepatan aktual kendaraan Pada Ansys
aliran streamline juga dapat dianimasikan seperti Gambar 11 dibawah:

Gambar 11. Animasi streamline aliran udara yang masuk dan keluar pada mobi

11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada project ini, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Aliran fluida eksternal merupakan aliran fluida yang hanya dibatasi oleh fluida.
Biasanya fluida eksternal terjadi di tempat-tempat terbuka. Batasan kontrol volume
yang biasanya digunakan adalah hingga fluida yang melewati suatu benda solid
(padat). External flow sendiri adalah aliran fluida yang tidak dibatasi oleh permukaan
benda, namun seakan–akan permukaan bendalah yang dibatasi oleh aliran fluida
tersebut.
2. Metode yang digunakan dalam project ini yaitu metode Computational Fluid
Dynamics (CFD) untuk mengetahui fenomena aerodinamika berupa aliran eksternal
pada bodi mobil secara tiga dimensi (3D), dengan menggunakan software Ansys R
2022 untuk mengetahui parameter kecepatan dan tekanan objek yang diamati dan
dianalisis.
3. Prinsip kerja CFD mensimulasikan gerak fluida berdasarkan pada suatu kondisi
dengan menggunakan dasar-dasar perhitungan fluida bergerak. Simulasi CFD dapat
memprediksi secara rinci pergerakan angin (fluida bergerak) di sekitar obyek
penelitian, baik di dalam maupun di luar bangunan. Simulasi CFD dilakukan melalui
beberapa tahapan, yaitu fluid flow atau fluent, geometri, mesh, setup, solusi.
4. Pengaplikasian sebuah kecepatan di dalam aliran fulida pada sebuah mobil dapat
digambarkan menggunakan sofware Ansys dengan tahapan dimulai dari
penggambaran geometri, lalu proses meshing, set up, dan yang terkahir adalah proses
result. Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh kontur kecepatan dan
visuallisasi aliran udara yaitu aliran streamline baik di seitar body moobil, di atas
permukaan, di bawah permukaan dan dibawah mobil.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aflaki A, dkk. 2015. A review on natural ventilation application through building


facade components and ventilation openings in tropical climates. Jurnal Energy
and Buildings 101, hal. 153-162.
Maulana, Sherlly. 2016. Pemanfaatan Computational Fluid Dynamics (CFD) Dalam
Strategi Penelitian Simulasi Model Pada Teknologi Penghawaan Ruang.2 (2),
10-13.
Prihadnyana, Y., Widayana, G., & Dantes, R. K. 2017. Analisis Aerodinamika
Pada Permukaan Bodi Kendaraan Mobil Listrik Gaski (Ganesha Sakti) Dengan
Perangkat Lunak Ansys 14.5.
Pangki Ferdiansyah. 2015. Studi Numerik : Analisa Medan aliran 2D Bodi Pada Mobil
Basudewo. Surabaya : Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh
November.
S. Banga, M. Zunaid, N. A. Ansari, S. Sharma, and R. S. Dungriyal. 2015. “CFD
Simulation of Flow Around External Vehicle: Ahmed Body,” J. Mech. Civ. Eng.
IOSR-JMCE, vol. 12, no. 4, pp. 87–94.
Vajra, Glaudius Alexander, dkk. 2021. Analisis Aerodinamika Bodi Mobil Hemat
Energi Kelas Urban Menggunakan Computational Fluid Dynamics. 16 (2), 210-
217.
Wijatna, Puja dan Aldin, E.P. 2019. Analisis Kapal Cepat Fuel Engine Remote Control
Menggunakan Ansys Seri 14.5. Laporan Tugas Akhir. Malang: Institut
Teknologi Nasional Fakultas Teknologi Industri.
Y. A. Cengel and J. M. Cimbala. 2014. Fluid Mechanics 3rd ed. McGraw Hill.

13

Anda mungkin juga menyukai