Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah PKM ............................................................................1
1.3 Tujuan PKM ..............................................................................................2
1.4 Manfaat PKM ............................................................................................2
BAB 2. TARGET LUARAN ...................................................................................3
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN ........................................................................4
3.1 Diagram Alur Kegiatan .............................................................................4
3.2 Penjabaran Proses Pelaksanaan .................................................................4
3.3 Studi Literatur ...........................................................................................5
3.4 Desain dan Perancangan Sistem ................................................................5
3.4.1 Diagram Blok Sistem ...............................................................................5
3.4.2 Flowchart Sistem .....................................................................................6
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI ...........................................................................7
4.1 Pembuatan Hardware dan Software ..........................................................7
4.2 Pembuatan Program Sistem ......................................................................9
4.3 Pengujian Keseluruhan Sistem ..................................................................9
4.4 Analisa Hasil Penelitian ..........................................................................11
BAB 5. POTENSI HASIL .....................................................................................14
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ................................................15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................16

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Rekap data kecelakaan pelayaran tahun 2017-2019 menurut Komite


Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan bahwa selama kurun
waktu tersebut telah terjadi 73 kasus kecelakaan laut di seluruh perairan Indonesia
dimana 12% terjadi karena tabrakan antar kapal. Penyelenggaraan alur pelayaran
berfungsi untuk ketertiban lalu lintas kapal, memonitor pergerakan kapal,
mengarahkan pergerakan kapal dan pelaksanaan hak lintas damai kapal-kapal asing
sesuai dengan PM No 129 tahun 2016 pada Bab III pasal 4. Alur Pelayaran Barat
Surabaya (APBS) merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di Indonesia, yang
mengakomodir berbagai jenis pelayaran, baik dari kapal nasional maupun
internasional. Alur Pelayaran Barat Surabaya merupakan alur pelayaran yang
dibentuk di perairan antara Pulau Jawa bagian timur dan Pulau Madura yang
memilik panjang 25 nautical mile dengan lebar alur 150 meter dan kedalaman
kurang lebih 13 meter (Amarta, 2018).
Salah satu usaha yang meningkatkan keselamatan pelayaran adalah
penggunaan Automatic Identification System (AIS) sesuai rekomendasi dari
International Maritime Organization (IMO). Penggunaan AIS sudah diatur dalam
PM Nomor 7 Tahun 2019 tentang pemasangan dan pengaktifan AIS pada Kapal
Berbendera Indonesia dan pengawasan pengaktifan AIS pada Kapal Asing yang
berlayar di wilayah Perairan Indonesia. AIS digunakan oleh pusat pengaturan lalu
lintas pelayaran atau Vessel Trafic Service (VTS) di suatu pelabuhan untuk
mendapatkan informasi tentang kapal-kapal yang beroperasi di area tersebut
(Sarena, 2016). Informasi yang di dapat seperti identifikasi posisi, tujuan dan
kecepatan kapal. Pada AIS terdapat informasi data statik dan data dinamis,
informasi dinamis dikirim setiap 2 sampai 10 detik tergantung pada kecepatan
kapal. Sedangkan informasi statik terdiri dari Maritime Mobile Service Identify
(MMSI), IMO number, jenis kapal, ukuran kapal, call sign, sarat kapal dan
kebangsaan kapal.

1.2 Rumusan Masalah PKM


Rumusan masalah pada penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana memberi peringatan dini tabrakan kapal secara realtime sesuai
data AIS?
2. Bagaimana pengujian sistem peringatan dini tabrakan kapal secara
realtime?
2

1.3 Tujuan PKM


Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mampu memberikan peringatan dini tabrakan secara realtime susuai data
AIS.
2. Mampu mengetahui pengujian sistem peringatan dini tabrakan kapal secara
realtime.

1.4 Manfaat PKM


Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Tersedianya sebuah sistem peringatan yang mampu memberi informasi
tentang terjadinya tabrakan antar kapal.
2. Dapat digunakan sebagai tambahan pembelajaran dan referensi tentang
Automatic Identification System (AIS) pada bidang perkapalan.
3

BAB 2. TARGET LUARAN

Berdasarkan penjelasan tentang PKM yang kami buat, sehingga kami


menentukan beberapa target luaran dari inovasi kami sebagai berikut:

1. Prototype Alarm Peringatan Dini Tabrakan Antara 2 Kapal, akan


direalisasikan dalam bentuk desain alat dan web interface.
2. Simulasi sistem tabrakan antara kapal.
3. Analisis perhitungan yang ditujukan untuk menampilkan jarak antara
kedua kapal pada jarak aman atau bahaya.
4. Desain website untuk melakukan simulasi tabrakan kapal.
5. Video kerja sistem keseluruhan.
4

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN

3.1 Diagram Alur Kegiatan


Dalam pengerjaan program kreativitas yang diusulkan, diperlukan tahap-tahap
yang sistematis guna memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai target
luaran yang ditentukan. Alur pelaksanaan pengerjaan PKM Karsa Cipta dengan
judul Sistem Peringatan Dini Tabrakan Kapal Secara Realtime Berbasis Data
Automatic Identification System (AIS) dapat ditujukan oleh Gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1 Diagram Alur Kegiatan

3.2 Penjabaran Proses Pelaksanaan


Berdasarkan skema proses pelaksanaan kegiatan penelitian pada Gambar 3.1,
maka penjelasan terperinci adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Studi literature dilakukan untuk mencari referensi tentang materi yang akan
dikerjakan dalam pembuatan PKM ini.
5

2. Analisa Proposal
Analisa proposal merupakan sebuah tahapan penting untuk menyesuaikan cara
mengimplementasukan produk dengan berpedoman pada Buku Pedoman PKM.
Tahap Analisa proposal ini meliputi pengkajian ulang terhadap apa yang teah
tertulis di proposal sebelumnya.
3. Perangkaian Sistem dan Pemrograman Sistem
Pada proses ini, seluruh komponen penunjang sistem peringatan tabrakan kapal
akan dirangkai dan dilakukannya pemrograman pada sistem yang nantinya akan
dihubungkan ke website.
4. Pembuatan Web Interface
Pembuatan web interface untuk memberikan gambaran mengenai tampilan
website dari sistem peringatan tabrakan kapal ini yang mana nantinya akan
ditampilkan data data kapal serta percobaan pertemuan antara dua kapal.
5. Pembuatan Laporan Kemajuan
Pembuatan laporan kemajuan bertujuan untuk menginformasikan mengenai
tahapan apa saja yang telah berhasil dilakukan dalam rangka mengimplementasikan
sistem tersebut.
6. Pembuatan Laporan Akhir
Penyusunan laporan akhir bertujuan untuk memberikan bukti serta bentuk
tanggungjawab kami atas terlaksananya penelitian PKM ini. Penyusunan laporan
akhir ini berupa laporan dari hasil penelitian yang telah dilakukan beserta laporan
keuangan yang telah digunakan untuk penelitian.

3.3 Studi Literatur


Tahap selanjutnya adalah studi literatur, yakni mencari dan mempelajari apa
saja yang dapar memecahkan masalah yang sedang dibahas di dalam PKM ini.
Studi literatur dapat dilakukan dengan cara membaca buku, jurnal, ataupun paper
yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Dalam studi pustaka ini, penulis
mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang AIS, PHP, kapal, ESP 32, dsb.
Dengan mencari referensi di internet, percarian jurnal penelitian, artikel dan sumber
lainnya.

3.4 Desain dan Perancangan Sistem


Setelah mengetahui kebutuhan sistem, dasar-dasar ilmu serta teknologi yang
akan digunakan. Tahap ini terdiri dari perancangan keseluruhan yaitu sistem
peringatan tabrakan kapal, meliputi:

3.4.1 Diagram Blok Sistem


Diagram blok sistem yang dirancang sesuai dengan alur penelitian.
Pertama data AIS yang didapat akan di uraikan atau decode, selanjutnya akan
mendapat kan latitude, longitude dan ID number. Data yang sudah di decode
6

akan dirubah menjadi jarak dan sudut antar kapal menggunakan


pemrograman PHP.

Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem

3.4.2 Flowchart Sistem


Pada tahapan ini terdapat langkah-langkah untuk mengidentifikasi
masalah jika terjadi kendala. Perancangan sistem awal pada penelitian ini dapat
ditunjukkan pada flowchart di bawah ini.

Gambar 3.3 Flowchat Sistem


7

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

Pada BAB ini berisikan hasil realisasi target luaran yang sudah tercapai dalam
pengimplementasian penelitian ini yaitu sebesar 80%. Detail kegiatan yang telah
dicapai beserta persentasenya akan dijabarkan pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Detail Persentase Hasil yang Telah Dicapai


NO HASIL YANG TELAH DICAPAI PERSENTASE
1 Pembuatan hardware dan software 27% dari 30%
2 Pembuatan program sistem 25% dari 30%
3 Pengujian keseluruhan sistem 10% dari 15%
4 Analisa hasil penelitian 10% dari 15%
5 Pembuatan laporan akhir 8% dari 10%
TOTAL 80% dari 100%

4.1 Pembuatan Hardware dan Software


Pada hardware sistem alarm yang digunakan pada penelitian ini buzzer sebagai
pemberi peringatan berupa suara dan ESP 32 sebagai mikrokontroler yang
digunakan untuk mengontrol sistem alarm serta mengirim pesan ke Telegram.

LED

Buzzer

Push
Button

Gambar 4.1 Desain Hardware Alarm

Gambar 4.2 Hasil Perancang Hardware


8

Pada software sistem peringatan tabrakan kapal terdiri website dan bot
telegram. Pada tempilan website digunakan untuk mensimulasikan tabrakan antara
dua kapal sedangkan pada bot telegram digunakan untuk mengirim pesan bahwa
aman atau bahaya.

Gamabr 4.3 Tampilan Utama Website

Gambar 4.4 Tampilan Map


9

Gambar 4.5 Bot Telegram

4.2 Pembuatan Program Sistem


Dalam pembuatan program untuk menjalankan sistem yang telah dirancang,
kami menggunakan software Arduino IDE dan Visual Studio Code.
Mikrokontroller yang digunakan dalam sistem ini adalah ESP32 untuk mengontrol
seluruh kinerja sistem. Serta menggunakan pemrograman PHP untuk melakukan
perhitungan jarak antara kedua kapal.

4.3 Pengujian Keseluruhan Sistem


Pengujian kesuluran sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang
dibuat sudah terhubung antara hardware dan software.

Tabel 4.2 Data AIS Hasil Decode


10

Tabel 4.3 Pengujian Keseluruhan Sistem


No MMSI Nama Kapal Latitude Longitude Heading Jarak Sudut Alarm
(km)
1 525101106 SABUK 7.1776 112.7279 262 4,262 Aman Aman
NUSANTARA 92
525900940 KMP DLN BATU 7.1775067 112.69107 259
LAYAR
2 525200067 KT JAYANEGARA 7.199965 112.727695 151 0,58 Bahaya Bahaya
201
525113019 TANTO KAWAN 7.2051267 112.7269067 153

3 525025066 MERATUS KENDARI 7.2082183 112.7264 337 2,485 Aman Aman


1
356132000 BRIGHT LAEM 7.1966183 112.7071783 280
CHABANG
4 564341000 NITHI BHUM 7.1968167 112.7077833 100 2,01 Aman Aman

525025049 MERATUS MANADO 7.2054733 112.7238333 340

5 525100707 JAYANEGARA 401 7.199925 112.727645 151 1,59 Aman Aman

525025041 MERATUS BORNEO 7.1959967 112.713785 95

Diatas merupaka hasil pengujian pertemuan antara kedua kapal apakah


pertemuan itu bahaya atau aman. Hasil dari alarm aman atau bahaya akan masuk
kedalam database Mysql selanjutnya akan diambil oleh ESP32 untuk mengerim ke
telegram dan membunyikan alarm jika pertemuan antara kedua kapal bahaya.

Gambar 4.6 Pesan Bot Telegram


11

4.4 Analisa Hasil Penelitian


Pertemuan antara dua kapal pada situasi menyilang (crossing), berhadapan
(head on) dan menyalip (overtake). Analisa bertujuan untuk mengurangi resiko dari
tubrukan kapal serta tindakan yang perlu dilakukan ketika terjadi situasi seperti
kondisi tadi. Faktor yang mempengaruhi terjadinya tabrakan antara lain yaitu:
a. Jarak antara kedua kapal
b. Haluan kapal
c. Kecepatan kapal
d. Ketinggian gelombang laut
e. Kecepatan angin laut
Jarak antara kapal saja tidak bias menjadi acuan ketika terjadinya tabrakan antar
kapal. Kelima faktor diatas saling terikat walaupun jarak antar kapal berdekatan
tetapi haluan kapal tidak saling berhadapan, menyilang atau saling menyalip maka
tidak akan terjadi tabrakan kapal. Faktor alam juga mempengaruhi seperti ketika
ketinggian gelombang diatas batas yaitu lebih dari 2,5 m dan kecepatan angina
diatas 16 knot maka dapat mempengaruhi arah haluan kapal yang dapat membuat
terjadinya tabrakan kapal.

1. Kondisi Kapal Saling Menyilang

Kapal A
Kapal B

Gambar 4.7 Map Percobaan 1


12

Gambar 4.8 Interface Percobaan 1

Gambar 4.7 dan 4.8 merupakan data kapal antara TAL STAR dan ZHE HAI
dalam kondisi saling menyilang atau crossing. Jarak antara dua kapal tersebut
adalah 832 m atau 0,45 nm. Dengan ketinggian gelombang laut 0,5 -1,25 m dan
kecepatan angin laut 3 – 11 knots. Pada ketinggian gelombang dan kecepatan angin
tidak berpengaruh lebih karena masih dibawah batas maximum. Jika kedua kapal
saling melaju tidak ada yang mengurangi kecepatan maupun haluannya maka bias
terjadi tabrakan. Sikap yang dilakukan ketika terjadi situasi tersebut yaitu:
 Menjaga jarak minimum antar kapal agar tidak terjadinya tabrakan
 Menjaga laju aman atau mempertahankan kecepatan agar dapat mengambil
tindakan secara cepat
 Salah satu kapal harus menjaga kecepatannya dan mempertahankan haluannya
2. Kondisi Kapal Saling Menyalip

Kapal B Kapal A

Gambar 4.9 Map Percobaan 2


13

Gambar 4.10 Interface Percobaan 2

Gambar 4.9 dan 4.10 merupakan data kapal antara TAL STAR dan STAL
BIRD dalam kondisi saling menyalip atau overtake. Jarak antara dua kapal tersebut
adalah 443 m atau 0,24 nm. Dengan ketinggian gelombang laut 0,5 -1,25 m dan
kecepatan angin laut 3 – 11 knots. Pada ketinggian gelombang dan kecepatan angin
tidak berpengaruh lebih karena masih dibawah batas maximum. Jika STAL BIRD
melakukan manufer langsung menyalip dan tidak memperhitungkan sudut dengan
keapal TAL STAR maka bisa terjadi tabrakan antara kedua kapal. Sikap yang
dilakukan ketika terjadi situasi tersebut yaitu:
 Melakukan perubahan haluan ke samping bagian yang kosong tidak ada kapal
disebelahnya. Dan juga mengurangi kecepatan kapal untuk memperbanyak
waktu yang dimiliki untuk merubah arah haluan.
 Menjaga jarak saat akan menyalip kapal lain agar tidak terjadi tabrakan
14

BAB 5. POTENSI HASIL


Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan judul “Sistem Peringatan
Dini Tabrakan Kapal Secara Realtime Berbasis Data Automatic Identification
System (AIS)” berpotensi dalam:
1. Pemerintah
Memberikan inovasi terbaru yang nantinya bisa dimanfaatkan dalam bidang
kelautan khususnya pada komunikasi kapal yaitu AIS.
2. Peneliti
Dapat digunakan sebagai rujukan untuk melakukan penelitian yang lebih
lanjut
3. Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk mempelajari tentang kelautan
dan komunikasi kapal
4. Pelabuhan
Dapat digunakan sebagai membantu tugas petugas stasiun VTS atau
syahbandar yang berada di pelabuhan.
15

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Rencana tahapan berikutnya dari program PKM kami dengan judul Sistem
Peringatan Dini Tabrakan Kapal Secara Realtime Berbasis Data Automatic
Identification System (AIS) yaitu penyempurnaan dalam pengerjaan PKM ini. Oleh
karena itu, kami merencanakan kegiatan untuk tahapan berikutnya seperti berikut:

1. Finalisai Web Interface


Pada kegiatan ini bertujuan menyempurnakan tampilan dan fungsi dari web
interface yang telah dibuat. Adapun kekurangannya yait penambahan
simulasi tabrakan kapal menggunakan kapal palsu untuk mengtahui apakah
sistem berjalan dengan sempurna.
2. Finalisai Video Sistem Cara Kerja
Pada kegiatan ini dilakukan untuk pembuatan video tentang cara kerja dari
sistem yang telah dibuat.
3. Pembuatan Laporan Akhir
Pada kegiatan ini dilakukan penyusunan laporan akhir dari program PKM
yang telah dikerjakan sesuai panduan yang ada.
4. Persiapan PKP2
Pada kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan keperluan apa saja yang
dibutuhkan saat PKP2 seperti pemahaman materi, pengetesan ulang alat
dan website, serta penyampaian materi yang singkat, padat dan jelas saat
presentasi.
16

DAFTAR PUSTAKA

Amarta, Pandhu Hayu. (2018). Penilaian Risiko Tubrukan Kapal dan Konsekuensi
Terhadap Kerusakan Struktur Kapal pada Alur Pelayaran Barat Surabaya.
Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Indonesia, Menteri Perhubungan. 2019. PERATURAN MENTERI NOMOR 7
TAHUN 2019 TENTANG PEMASANGAN DAN PENGAKTIFAN
SISTEM IDENTIFIKASI OTOMATIS BAGI KAPAL YANG
BERLAYAR DI WILAYAH PERAIRAN INDONESIA. Jakarta: Menteri
Perhubungan Perhubungan Republik Indonesia.
Mujayanah, Arum. 2018. Analisis Keselamatan Kapal Nelayan Dengan Metode
Enviromental Stress Berbasis Data Automatic Identification System.
Jurusan Teknik Bangunan Kapal. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Pamungkas, Canggih A. 2019. Aplikasi Penghitung Jarak Koordinat Berdasarkan
Latitude dan Longitude Dengan Metode Euclidean Distance dan Metode
Haversine. Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta, Vol.5, No.2:
8-13.
Putra, Pratama E. 2016. Analisis Near Miss Antar Kapal Pada Aktivitas
Transportasi Laut Di Selat Madura Menggunakan Data Automatic
Identification System (AIS). Jurusan Teknik Sistem Perkapalan. ITS.
Sarena, Sryang T., Adhitya, Ryan Y., Handoko, Catur R., Rinanto, Noorman. 2016.
Aplikasi Sistem Peringatan Tabrakan Pada Kapal Berbasis Data GPS
Menggunan Logika Fuzzy. Jurnal IPTEK, Vol.2, No.2, 93-104.
SOLAS. 2002. Regulation 19 - Carriage requirements for shipborne navigational
systems and equipment. SOLAS.

Anda mungkin juga menyukai