Anda di halaman 1dari 23

HALAMAN JUDUL

LAPORAN PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR BERBASIS WEB
untuk memenuhi tugas besar dan pengganti UAS (Ujian Akhir Semester) mata kuliah Sistem Pakar semester VII

Disusun oleh : Alfam Nasruddin / J2F008086

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i DAFTAR ISI..................................................................................................................ii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... iv DAFTAR TABEL .......................................................................................................... v BAB I 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. BAB II 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7. 2.8. 2.9. BAB III 3.1. 3.2. 3.3. BAB IV 4.1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 Perumusan masalah .................................................................................. 2 Batasan Masalah ...................................................................................... 2 Tujuan dan Manfaat ................................................................................. 2 Sistematika penulisan............................................................................... 2 DASAR TEORI.................................................................................... 4 Pengertian Sistem Pakar .......................................................................... 4 Ciri-ciri Sistem Pakar ............................................................................... 5 Kelebihan Sistem Pakar ........................................................................... 5 Kekurangan Sistem Pakar ........................................................................ 6 Arsitektur Sistem Pakar ........................................................................... 6 Representasi pengetahuan ........................................................................ 8 Mesin Inferensi ........................................................................................ 8 PHP dan MySQL ..................................................................................... 9 Budidaya ikan air tawar ......................................................................... 10 ANALISA SISTEM ........................................................................... 12 Data yang diperlukan ............................................................................. 12 Mesin Inferensi ...................................................................................... 12 Representasi Pengetahuan ...................................................................... 12 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ...................... 15 Desain Antarmuka User ......................................................................... 15

ii

4.2. BAB V

Implementasi sistem............................................................................... 15 KESIMPULAN .................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 18

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Arsitektur Sistem Pakar ........................................................................... 7 Gambar 2. 2. Pelacakan kedepan ................................................................................... 9 Gambar 2. 3. Pelacakan kebelakang .............................................................................. 9 Gambar 3. 1. Jaringan Semantik .................................................................................. 14 Gambar 4. 1. Antarmuka User ..................................................................................... 15 Gambar 4. 2. Halaman Menu ....................................................................................... 15 Gambar 4. 3. Halaman Konsultasi ............................................................................... 16

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. Jenis ikan.................................................................................................... 12 Tabel 3. 2. Indikasi ....................................................................................................... 13 Tabel 3. 3. Tabel Keputusan ........................................................................................ 13

BAB I PENDAHULUAN
4.1. Latar Belakang Ikan merupakan bahan pangan yang mengandung gizi tinggi dan harga yang relatif murah. Ikan mudah ditemukan di supermarket-supermarket hingga pasar tradisioanal sekalipun. Ikan juga merupakan alternatif makan lezat yang sehat. Penggalakan gemar makan ikan telah dilakukan pemerintah terhadap seluruh elemen masyarakat guna untuk meningkatkan angka kecukupan gizi masyarakat di Indonesia. Sosialisasi ini berdampak positif terhadap petani ikan karena meningkatnya jumlah konsumsi ikan terutama ikan air tawar. Hal ini merupakan suatu peluang bisnis yang cemerlang yang dapat dikembangkan, mengingat angka pengangguran di Indonesia cukup tinggi. Namun, ilmu dan informasi yang berkembang mengenai budidaya ikan khususnya ikan air tawar sangat kurang. Padahal membudidayakan ikan air tawar menjanjikan keuntungan yang besar. Selain itu,budidaya ikan air tawar lebih mudah dari pada ikan air laut karena toleransi ikan terhadap lingkungan sangat baik. Dalam hal ini sistem pakar menawarkan hasil yang lebih mempermudah untuk dimanfaatkan karena sistem pakar berfungsi secara konsisten seperti seorang pakar manusia yang menawarkan nasihat kepada pemakai dan menemukan solusi terhadap berbagai permasalahan yang spesifik, termasuk juga dalam budidaya ikan air tawar ini. Tujuan pengembangan sistem pakar ini sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia tetapi untuk

mensubsitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.

Semua orang dengan menggunakan sistem pakar diharapkan dapat mempercepat dalam mempersiapkan budidaya ikan air tawar sehingga dapat dengan mudah diketahui berbagai hal seperti media tempat dan air yang baik serta jenis ikan apa yang cocok untuk dibudidayakan pada lokasi tersebut. Melihat hal itu pengembangan sistem pakar dapat bermanfaat untuk membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia dan bidang perikanan. 4.2. Perumusan masalah Rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang tersebut di atas yaitu: Bagaimana membangun sistem pakar budidaya ikan air tawar berbasis web ? 4.3. Batasan Masalah Agar pembahasan tidak meluas maka perlu pembatasan masalah-masalah sebagai berikut : 1) Sistem pakar disusun dengan PHP dan My SQL 2) Kemampuan sistem pakar untuk mengetahui indikator media dan lingkungan, lalu merekomendasikan ikan yang cocok untuk

dibudidayakan 3) Tidak akan dibahas mengenai budidaya ikan secara mendalam. 4) Hanya membatasi 11 ikan air tawar saja. 4.4. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari pembuatan sistem pakar budidaya ikan air tawar berbasis web ini untuk memenuhi tugas pengganti UAS mata kuliah sistem pakar semester VII. Selain itu sistem pakar ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh elemen masyarakat untuk mempermudah budidaya ikan air tawar dan mendapatkan mempersiapkan kolam dan bibit ikan secara lebih efisien.. 4.5. Sistematika penulisan Sistematika penulisan diuraikan dalam beberapa bab yang akan dibahas sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan 2

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Berisi tentang dasar-dasar teoritis sistem pakar, sekilas tentang PHP dan My SQL dan budidaya ikan air tawar BAB III : Analisa sistem Bab ini membahas tentang analisa umum maupun uraian lebih lanjut. Uraian analisa sistem ini meliputi data yang diperlukan, representasi pengetahuan, dan mesin inferensi. BAB IV : Perancangan dan implementasi sistem Bab ini membahas tentang perancangan dan implementasi umum maupun uraian lebih lanjut. Uraian perancangan dan implementasi sistem ini meliputi desain antarmuka, desain database dan implemntasi sitem BAB V : Penutup Bab ini berisi simpulan yang telah didapatkan dari hasil analisisnya mengenai keterkaitan dengan tujuan pembuatan sistem.

BAB II DASAR TEORI


2.1. Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktifitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan (decistion making), pemaduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising), dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar. Sistem pakar dibuat pada wilayah tertentu untuk suatu kepakaran yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan seorang pakar. Selain itu sistem pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya. Biasanya sistem pakar hanya digunakan untuk memecahkan masalah yang memang sulit untuk dipecahkan dengan pemrograman biasa, mengingat biaya yang diperlukan untuk membuat sistem pakar jauh lebih besar dari pada pembuatan sistem biasa. Ada beberapa alasan mendasar mengapa sistem pakar dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar, di antaranya: 1) Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.

2) Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar. 3) Seorang pakar akan pergi atau pensiun. 4) Seseorang pakar adalah mahal. 5) Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat (hostile environtment). 2.2. Ciri-ciri Sistem Pakar Berikut ini adalah ciri-ciri sistem pakar 1) Terbatas pada bidang yang spesifik. 2) Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak lengkap atau tidak pasti. 3) Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami. 4) Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu. 5) Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. 6) Outputnya bersifat nasihat atau anjuran. 7) Output tergantung dari dialog dengan user. 8) Knowledge base dan inference engine terpisah. 2.3. Kelebihan Sistem Pakar Berikut ini adalah kelebihan sistem pakar : 1) Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar. 2) Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti. 3) Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia. Keuntungan ini berarti mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan, dan akhirnya akan mereduksi biaya. 4) Meningkatkan kualitas. 5) Sistem pakar menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan. 6) Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman. 5

7) Handal (reliability). 8) Sistem pakar tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam memberi jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh. 9) Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks. 2.4. Kekurangan Sistem Pakar Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain : 1) Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal. 2) Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya. 3) Sistem pakar tidak 100% bernilai benar. 2.5. Arsitektur Sistem Pakar Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi

(consultation environment). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.

Gambar 2. 1. Arsitektur Sistem Pakar

Komponen utama dari arsitektur sistem pakar pada gambar 1.1 adalah : 1) Antar muka (interface) tempat terjadinya dialog antara pemakai dengan sistem pakar. 2) Basis pengetahuan berisi pengatahuan untuk memahami, merumuskan, dan memecahkan masalah. 3) Mesin inferensi mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. 4) Workplace untuk perekaman hipotesis dan keputusan sementara.

Sedangkan untuk menjadikan sistem pakar menjadi lebih menyerupai seorang pakar yang berinteraksi dengan pemakai, maka dapat dilengkapi dengan fasilitas berikut : 1) Akuisisi pengetahuan akumulasi, transfer, dan transformasi pengetahuan keahlian dari pakar ke program. 2) Fasilitas penjelas menggambarkan penalaran sistem pakar kepada pemakai. 2.6. Representasi pengetahuan Pengetahuan yang diperoleh dari pakar atau dari sekumpulan data harus direpresentasikan dengan format yang dapat dipahami oleh manusia dan dapat dieksekusi pada komputer. Terdapat banyak metode berbeda untuk representasi pengetahuan. Yang paling populer adalah Jaringan Semantik, Frame (bingkai), Logika, Kaidah Produksi, dan pohon keputusan. 2.7. Mesin Inferensi Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan memformulasikan kesimpulan Mesin inferensi mengarahkan pencarian melalui basis pengetahuan, proses yang dapat melibatkan aplikasi aturan inferensi disebut pencocokan pola. Program kontrol memutuskan aturan mana yang diinvestigasi, alternatif mana yang dieliminasi, dan atribut mana yang sesuai. Program kontrol yang paling populer untuk sistem berbasis-aturan forward chaining. 1) Forward chaining Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta atau sekumpulan data terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.

Gambar 2. 2. Pelacakan kedepan 2) Bacward cahining Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu untuk menguji kebenaran tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.

Gambar 2. 3. Pelacakan kebelakang 2.8. PHP dan MySQL PHP (PHP: Hypertext Prepocessor) merupakan bahasa pemrograman web yang dapat disisipkan dalam script HTML. Banyak sintaks di dalamnya yang mirip dengan bahasa C, Java dan Perl. Tujuan dari bahasa ini adalah membantu para pengembang web untuk membuat web dinamis dengan cepat. Ketika seseorang mengunjungi web berbasis PHP, web server akan memproses code-code PHP. Beberapa perintah atau code dari PHP tersebut selanjutnya ada yang diterjemahkan ke dalam HTML dan beberapa ada yang disembunyikan (misalnya proses kalkulasi dan operasi). Setelah diterjemahkan ke dalam HTML, web server akan mengirim kembali ke web browser pengunjung tersebut. Untuk dapat bekerja dengan PHP, berikut ini adalah beberapa aplikasi yang diperlukan: 1) Web server (Apache, IIS, Personal Web Server/PWS)

2) PHP server (dapat didownload di PHP.net) 3) Database server (MySQL, Interbase, MS SQL, dll) 4) Web Editor (Dreamweaver, Frontpage, dll) Dapat pula menggunakan tool aplikasi yang di dalamnya sudah terdapat web server (Apache), PHP server, dan MySQL yang terintegrasi menjadi satu. Tool tersebut dapat diinstal di PC sebagai sarana belajar PHP. Beberapa contoh tool tersebut diantaranya adalah Easyphp (Easyphp.org), PHPTriad, AppServe, dll. PHP server dapat berjalan dengan baik di beberapa OS seperti Windows, Linux, dan Macintosh. Sedangkan MySQL adalah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System) yang menggunakan bahasa bernama SQL (Structured Query Language). 2.9. Budidaya ikan air tawar Budidaya ikan air tawar merupakan usaha yang menjanjikan keuntungan. Salah satu tempat budidaya ikan air tawar adalah di Waduk Cirata, Cianjur, Jawa Barat. Budidaya ikan air tawar di tempat ini dilakukan mulai dari pembibitan hingga pembesaran ikan. Keberhasilan usaha perikanan air tawar ditentukan oleh faktor lingkungan. Tanah liat atau lempung sangat baik untuk pembuatan

kolam. Demikian pula untuk tanah beranjangan atau terapan dengan kandungan liatnya 30 persen. Kedua jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Faktor lingkungan dapat berpengaruh terhadap cita rasa ikan, misalnya bau tanah atau lumpur. Hal lain yang sangat penting diperhatikan dalam budi daya ikan air tawar adalah mutu air. Sumber air bisa berasal dari air sungai, hujan, atau tanah. Mutu air yang diperlukan untuk budi daya ikan air tawar haruslah memenuhi 10

beberapa persyaratan berikut: oksigen terlarut sekitar 5-6 ppm, karbondioksida terlarut kurang dari 25 ppm, pH antara 6,7-8,6, suhu 25- 30oC dengan perbedaan suhu antara siang dan malam tidak lebih dari 5oC, serta tidak tercemar bahan kimia beracun, minyak, atau limbah pabrik. Air yang terlalu keruh tidak baik untuk kehidupan ikan karena endapan lumpurnya terlalu tebal dan pekat, sehingga dapat mengganggu penglihatan ikan dalam air dan menyebabkan nafsu makannya berkurang. Semakin banyak dan beragam biota air yang terdapat di dalam perairan, semakin tinggi tingkat kesuburannya. Budi daya ikan air tawar lebih mudah dibandingkan dengan ikan air laut. Sebagai contoh budi daya ikan mas sangat mudah sekali dilakukan karena toleransi terhadap lingkungan sangat tinggi. Meski demikian, dalam

kenyataannya perkembangan ketersediaan dan konsumsi ikan air laut lebih besar dari pada ikan air tawar.

11

BAB III ANALISA SISTEM


3.1. Data yang diperlukan Berikut adalah data yang diperlukan dalam perancangan sistem pakar budidaya ikan air tawar : 1) Jenis-jenis ikan dan penjelasannya 2) Indikator 3) Cara budidaya ikan air tawar Input : Indikator Output : Ikan yang cocok untuk budidaya 3.2. Mesin Inferensi Menggunakan penalaran forward chaining, dimulai dari fakta-fakta yang terjadi pada lingkungan sehingga akan didapat kesimpulan berupa macammacam ikan yang cocok untuk dibudidayakan. 3.3. Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan yang digunakan dalam perancangan sistem pakar penyakitbudidaya ikan air tawar ini adalah tabel keputusan dan pohon keputusan. Tabel 3. 1. Jenis ikan Kode ikan ikn01 ikn02 ikn03 ikn04 ikn05 ikn06 ikn07 Nama ikan Nila Gurame Lele Tawes Ikan Mas Patin Udang Galah

12

ikn08 ikn09 ikn10 ikn11

Bawal Air Tawar Bandeng Air Tawar Belut Mujair

Tabel 3. 2. Indikasi Kode indikasi ind01 ind02 ind03 ind04 ind05 Nama indikasi jenis air payau (air dekat dengan pantai/air laut) airnya tenang, sirkulasi air kurang tempat budidaya terletak di daerah dataran tinggi (suhu 15-20 celcius)) air budidaya keruh atau berlumpur kolam budidaya berukuran <100M3

Tabel 3. 3. Tabel Keputusan Ikn01 Ikn02 Ikn03 Ikn04 Ikn05 Ikn06 Ikn07 Ikn08 Ikn09 Ikn10 Ikn11 Ind01 Ind02 Ind03 Ind04 Ind05 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v

13

ikn01

ikn02

ikn03

ind01

ikn04

ind02

ikn05

ind03

ikn06

ind04

ikn07

ind05

ikn08

ikn09

Keterangan :

ikn10

: indikasi (indxx), jenis ikan (iknxx)


ikn11

: budidaya ikan yang cocok

Gambar 3. 1. Jaringan Semantik

14

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM


4.1. Desain Antarmuka User

Gambar 4.1. Antarmuka User 4.2. Implementasi sistem

Gambar 4.2. Halaman Menu 15

Gambar 4.3. Halaman Konsultasi

16

BAB V KESIMPULAN
Setelah aplikasi sistem pakar untuk budidaya ikan air tawar ini diimplementasikan, dapat disimpulkan bahwa : 1) Sistem pakar ini menggunakan forward chaining sebagai mekanisme inferensi, serta jaringan semantik dan tabel keputusan untuk representasi pengetahuan. 2) Knowledge base pada sistem pakar ini terdiri dari tabel fakta yang berisi indikasi, tabel goal yang berisi nama-nama ikan, juga rule-rule yang direpresentasikan menggunakan kaidah produksi (IF-THEN). 3) Metode akuisisi pengetahuan yang digunakan menggunakan metode otomatis, jadi peran dari pakar dan atau knowledge engineer diminimalkan atau malah dihilangkan. 4) Sistem pakar ini berbasis web, menggunakan bahasa PHP dan basis data MySQL.

17

DAFTAR PUSTAKA
[1] Edi, 2005, Referensi Usaha Perikanan, Peternakan & Pertanian diakses dari http://budidayanews.blogspot.com/2011/03/budidaya-ikan-air-tawar.html pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 10.08 WIB [2] Kusrini., Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Yogyakarta : Andi Offset, 2006.

18

Anda mungkin juga menyukai