Anda di halaman 1dari 51

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK

(RPL) 01PK4

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Fachruddin, S.Pt, M.S.I

DISUSUN OLEH :

Ade Heriyan Shaputra (8030210004)

PRODI SISTEM KOMPUTER


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DINAMIKA BANGSA
BIODATA DIRI

Nama : Ade Heriyan Shaputra


NIM : 8030210004
Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 25 Oktober 2003
Alamat : Jl. Arjuna Lrg. Marene Rt. 27
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Agama : Islam
Asal Sekolah : SMA N 9 KOTA JAMBI

i
KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Allah SWT. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada baginda Rasulullah SAW. Berkat limpahan Rahmat-Nya penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna mamanuhi tugas Mata Kuliah Rekayasa
Perangkat Lunak. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan
yang penulis hadapi, namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua serta Bapak
Dr. Fachruddin, S.Pt, M.S.I selaku dosen Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan mengenai


Rekayasa Perangkat Lunak yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber informasi, referensi dan berita.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas
Dinamika Bangsa. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pengampu, penulis meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah penulis di masa yang akan datang
dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Jambi, Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
DATA DIRI……………………………………………………………………..... i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………… vi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… vii

BAB I

PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………. 2

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………... 2

1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………. 2

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………………… 3

TUGAS I Ceritakan apa yang anda ketahui tentang RPL dan apakah anda pernah
bersentuhan dengan RPL? Jika iya jelaskan……………………………………….. 3

A. Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak.............................................. 3

B. Tujuan dan Penerapan Rekayasa Perangkat Lunak........................... 3

C. Contoh Aplikasi Rekayasa Perangkat Lunak..................................... 5

TUGAS II Model-model proses pengembangan software………………………..... 6

2.1 Model Waterfall…………………………………………………….. 6

2.2 Model Prototyping………………………………………………….. 7

2.3 Model Spiral………………………………………………………… 9

2.4 Model Rapid Application Development (RAD)……………………. 11

iii
2.5 Model Rational Unified Procces (RUP)……………………………. 13

2.6 Merode Scrum…………………………………………………….... 15

TUGAS III………………………………………………………………………….. 17

3.1 Analisis System Yang Sedang Berjalan……………………………. 17

3.2 Solusi Pemecahan Masalah…………………………………………. 17

3.3 Analisa Kebutuhan System…………………………………………. 18

3.4 Kebutuhan Fungsional……………………………………………… 18

3.5 Kebutuhan Non Fungsional………………………………………… 20

TUGAS IV………………………………………………………………………….. 21

4.1 STD AC (Air Conditioner)…………………………………………. 21

4.2 STD Absensi Otomatis Dengan Mendeteksi wajah............................ 22

TUGAS V................................................................................................................... 23

5.1 Use Case Diagram Jejak Data Rekam Medis………………………. 23

TUGAS VI………………………………………………………………………….. 24

6.1 Deskripsi Use Case Login.................................................................. 24

6.2 Deskripsi Use Case Mencari Jejak Rekam Medis Pasien................... 24

6.3 Deskripsi Use Case Mengisi Data Diri Pasien................................... 25

6.4 Deskripsi Use Case Mengelola Nomor Antrian................................. 25

6.5 Deskripsi Use Case Mengelola Riwayat Terakhir Berobat................ 26

6.6 Deskripsi Use Case Mengelola Data Pasien....................................... 27

6.7 Deskripsi Use Case Mengelola Data Jejak Rekam Medis.................. 27

6.8 Deskripsi Use Case Mengelola Harga/Biaya Pengobatan.................. 28

iv
6.9 Deskripsi Use Case Log-Out……………………………………….. 28

TUGAS VII………………………………………………………………………… 29

7.1 Activity Diagram Login……………………………………………. 29

7.2 Activity Diagram Mencari Jejak Rekam Medis Pasien….................. 30

7.3 Activity Diagram Mengisi Data Diri Pasien………………………... 31

7.4 Activity Diagram Mengelola Nomor Antrian………………………. 32

7.5 Activity Diagram Mengelola Riwayat Terakhir Berobat……………33

7.6 Activity Diagram Mengelola Data Pasien.......................................... 34

7.7 Activity Diagram Mengelola Data Jejak Rekam Medis..................... 35

7.8 Activity Diagram Mengelola Harga/Biaya Pengobatan..................... 36

7.9 Activity Diagram Log-Out…………………………………………. 37

TUGAS VIII………………………………………………………………………... 38

8.1 Class Diagram Data Jejak Rekam Medis Puskesmas XYZ................ 38

PENUTUP………………………………………………………………………….. 39

KESIMPULAN…………………………………………………….............. 39

SARAN........................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 41

v
DAFTAR TEBEL

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Model Waterfal……………………………………….................. 6

Gambar 2.2 : Model Prototyping…………………………………..................... 7

Gambar 2.3 : Model Spiral…………………………………………................... 9

Gambar 2.4 : Model RAD…………………………………………................... 11

Gambar 2.5 : Model RUP………………………………………….................... 13

Gambar 2.6 : Model Scrum………………………………………..................... 15

Gambar 4.1 : STD AC (Air Conditioner)……………………………………… 21

Gambar 4.2 : STD Absensi Otomatis Dengan Mendeteksi wajah....................... 22

Gambar 5.1 : Use Case Diagram Jejak Data Rekam Medis………………….... 23

Gambar 6.1 : Deskripsi Use Case Login............................................................. 24

Gambar 6.2 : Deskripsi Use Case Mencari Jejak Rekam Medis Pasien............. 24

Gambar 6.3 : Deskripsi Use Case Mengisi Data Diri Pasien.............................. 25

Gambar 6.4 : Deskripsi Use Case Mengelola Nomor Antrian............................ 25

Gambar 6.5 : Deskripsi Use Case Mengelola Riwayat Terakhir Berobat........... 26

Gambar 6.6 : Deskripsi Use Case Mengelola Data Pasien.................................. 27

Gambar 6.7 : Deskripsi Use Case Mengelola Data Jejak Rekam Medis............. 27

Gambar 6.8 : Deskripsi Use Case Mengelola Harga/Biaya Pengobatan............. 28

Gambar 6.9 : Deskripsi Use Case Log-Out………………………………...….. 28

Gambar 7.1 : Activity Diagram Login…………………………………………. 29

Gambar 7.2 : Activity Diagram Mencari Jejak Rekam Medis Pasien…............. 30

vii
Gambar 7.3 : Activity Diagram Mengisi Data Diri Pasien…………………....... 31

Gambar 7.4 : Activity Diagram Mengelola Nomor Antrian………………….... 32

Gambar 7.5 : Activity Diagram Mengelola Riwayat Terakhir Berobat…........... 33

Gambar 7.6 : Activity Diagram Mengelola Data Pasien...................................... 34

Gambar 7.7 : Activity Diagram Mengelola Data Jejak Rekam Medis................. 35

Gambar 7.8 : Activity Diagram Mengelola Harga/Biaya Pengobatan................. 36

Gambar 7.9 : Activity Diagram Log-Out………………………………………. 37

Gambar 8.1 : Class Diagram Data Jejak Rekam Medis Puskesmas XYZ........... 38

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Rekayasa Perangkat Lunak atau biasa disingkat dengan RPL adalah salah satu
bidang profesi dan juga mata pelajaran yang mempelajari tentang pengembangan
perangkat-perangkat lunak termasuk dalam hal pembuatannya, pemeliharaan hingga
manajemen organisasi dan manajemen kualitasnya. Bisa dikatakan RPL ini
merupakan sebuah perubahan yang terjadi pada perangkat lunak guna melakukan
pengembangan, pemeliharaan, dan pembangunan kembali dengan menerapkan
prinsip rekayasa sehingga memperoleh perangkat lunak yang bisa bekerja secara
lebih efisien dan efektif pada user nantinya.

Perangkat lunak sendiri merupakan sekumpulan data yang tersimpan dan


terprogram oleh sistem komputer, istilah ini cukup umum dengan sebutan software.
Merupakan elemen dari komputer, software menjadi elemen yang tidak tampak
secara fisik. Ia berisi instruksi-instruksi yang diprogram dan bisa berada di perangkat
keras manapun, software pada mulanya adalah sebuah kode mesin atau machine code
yang dibuat oleh seorang ilmuwan. Berisi angka-angka biner yang dapat dikenali oleh
komputer, terkhusus prosesor. Software bekerja dengan membuat instruksi tertentu
dalam melakukan perhitungan, logika, input-output, dan aritmatika pada prosesor.

Di Indonesia RPL sudah dipelajari sejak tingkat Sekolah Menengah Kejuruan


hingga ke perguruan tinggi, di tingkat SMK terdapat jurusan tersendiri untuk
mempelajari dan menerapkan rekayasa perangkat lunak. Sedangkan pada perguruan
tinggi biasanya terdapat pada jurusan yang terkait dan perl untuk memahami RPL
seperti pada jurusan komputer. Materi-materi yang dipelajari biasanya seperti bahasa
pemrograman, desain web, pengetahuan terkait Undang-Undang ITE dan HAKI,
namun tergantung kepada sekolah dan kurikulum pada tiap tahunnya.

1
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dan untuk memberi batasan
dari karya tulis ilmiah ini serta untuk memudahkan pembahasan maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apa itu Rekayasa Perangkat Lunak?


2. Apa saja aplikasi Rekayasa Perangkat Lunak?
3. Apa saja model – model proses pengembangan perangkat lunak?
4. Apa saja manfaat, sifat dan karakteristik model – model pengembangan perangkat
lunak?

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu Rekayasa Perangkat Lunak


2. Untuk mengetahui apa aplikasi Rekayasa Perangkat Lunak
3. Untuk mengetahui model-model proses pengembangan perangkat lunak
4. Untuk mengetahui manfaat, sifat dan karakteristik model-model pengembangan
perangkat lunak

D. Manfaat Penulisan
1. Memberikan informasi mengenai Rekayasa Perangkat Lunak kepada pembaca
2. Mempermudah pembaca untuk mengenal lebih dalam apa itu Rekayasa
Perangkat Lunak
3. Memberikan informasi mengenai Model-model proses pengembangan perangkat
lunak
4. Memberikan informasi kepada pembaca manfaat, sifat dan karakteristik model-
model pengembangan perangkat lunak

2
BAB II

PEMBAHASAN

TUGAS I Ceritakan apa yang anda ketahui tentang RPL dan apakah anda
pernah bersentuhan dengan RPL? Jika iya jelaskan

A. Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

RPL, atau dalam bahasa Inggris: Software Engineering atau SE) adalah satu
bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan perangkat
lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi
pengembanganan perangkat lunak dan manajemen kualitas.

IEEE Computer Society mendefinisikan rekayasa perangkat lunak sebagai


penerapan suatu pendekatan yang sistematis, disiplin dan terkuantifikasi atas
pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan perangkat lunak, serta studi
atas pendekatan-pendekatan ini, yaitu penerapan pendekatan engineering atas
perangkat lunak.

rekayasa perangkat lunak adalah pengubahan perangkat lunak itu sendiri guna
mengembangkan, memelihara, dan membangun kembali dengan
menggunakan prinsip reakayasa untuk menghasilkan perangkat lunak yang
dapat bekerja lebih efisien dan efektif untuk pengguna.

B. Tujuan dan Penerapan Rekayasa Perangkat Lunak


Mempelajari ilmu RPL ini dianggap perlu karena pada dasarnya
memungkinkan Anda untuk membangun sistem yang lebih kompleks, efektif
serta efisien dalam jangka waktu yang panjang dan tentu saja harus memiliki
kualitas yang tinggi. Sehingga tujuan dari rekayasa perangkat lunak ini adalah
berikut.

 Mengembangkan Perangkat Lunak

3
Mengembangkan perangkat lunak yang bisa berfungsi dan berguna
bagi penggunanya menjadi tujuan utama dari seseorang mempelajari RPL,
tentunya perangkat lunak harus memiliki fungsi dan kegunaan yang spesifik
agar bisa digunakan oleh penggunanya.

 Memperbarui Fungsi

Fungsi yang ada pada perangkat lunak terkadang membutuhkan


pembaruan, dikarenakan fungsi yang sudah ada sebelumnya mengalami
pengurangan sehingga berkurang jugalah fungsi nya bekerja. Dengan
mempelajari perangkat lunak secara mendalam, perangkat lunak yang sudah
ada bisa menjadi sebuah sistem yang lebih baik kedepannya dan lebih berguna
bagi pengguna.

 Menciptakan User Friendly

Perangkat lunak yang user friendly setidaknya memiliki tampilan yang


menarik, fungsional serta mudah untuk digunakan, pemahaman lebih tentu
dimiliki oleh orang yang mempelajari rekayasa perangkat lunak. Sehingga ia
bisa menggunakan ilmunya untuk memperbaiki, mengembang, dan
menciptakan perangkat lunak yang user friendly tersebut.

 Meng-integrasi Peralatan Mekanikal

Beberapa peralatan mekanikal yang ada biasanya memerlukan


integrasi dengan perangkat lunak, agar sistemnya dapat bekerja dengan lebih
optimal. Sebuah peralatan yang membutuhkan integrasi dengan perangkat
lunak bisa menjadi sebuah masalah, namun mereka yang mempelajarinya
tentu bisa menyelesaikan masalah tersebut. Dengan begitu, kegiatan
operasionalnya mendukung untuk penggunaan alat tersebut.

 Melakukan Perawatan

4
Mempelajari RPL tidak membuat Anda terpaku dengan pembuatan
dan pengembangan sistem perangkat lunak yang ada, tetapi juga pada
perawatan atau maintenance perangkat lunak yang ada. Perawatan dibutuhkan
jika perangkat lunak tersebut mengalami kendala atau gangguan, agar sistem
tetap bagus maka diperlukannya perawatan berkala.

C. Contoh Aplikasi Rekayasa Perangkat Lunak

Agar bisa memahami lebih jelas mengenai rekayasa perangkat lunak yang
banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Maka berikut ini adalah contoh
aplikasi rekayasa perangkat lunak yang sering dijumpai dalam lingkungan
sekitar.

 Aplikasi Pencatat Data Kecelakaan

Kecelakaan cukup sering terjadi, terlebih di lalu lintas ramai. Namun, data
tersebut sulit untuk dideteksi secara manual. Selain itu dibutuhkan waktu yang
lama jika dilakukan secara manual. Sehingga dicari sebuah solusi berupa
perancangan software yang bisa membuat data secara otomatis. Hasilnya juga
lebih bagus dibanding software terdahulu.

 Perangkat Lunak Pendidikan

Zaman yang canggih, membuat gaya belajar pun mulai berubah dan
beradaptasi dengan teknologi yang semakin maju. Sistem pendidikan cara
lama harus diubah agar mempermudah pendidikan dan meningkatkan kualitas
belajar siswa. Disini rekayasa perangkat lunak membawa banyak manfaat
bagi guru maupun siswa.

 Aplikasi Game Anak Usia Dini

Tidak bisa dipungkiri, bahkan anak balita pun kini sudah mengenal
berbagai aplikasi game. Baik game online atau game offline. Dengan tujuan
menghindarkan anak dari konten berbahaya, maka aplikasi game yang
mendidik lebih banyak dicari saat ini.

5
 Perhitungan Kuitansi

Tidak hanya fmdunia permainan anak yang semakin rumit. Kebutuhan


akuntansi perusahaan juga kian meningkat karena usaha semakin pesat. Untuk
meminimalisir kemungkinan salah hitung dan membantu kinerja bagian
keuangan. Dibutuhkan aplikasi software akuntansi perusahaan.

TUGAS II Model-model Proses Pengembangan Software

2.1. Waterfall
Model ini merupakan yang pertama digunakan untuk mengembangkan perangkat
lunak. Model ini diperkenalkan oleh Royce pada tahun 1970.

Model ini mencakup spesifikasi persyaratan, perancangan sistem dan perangkat


lunak, implementasi dan pengujian unit, integrasi dan pengujian sistem dan
pemeliharaan.

Kelemahan dari model ini diantarnaya adalah model ini bersifat kaku sehingga
akan menyulitkan ketika melakukan perubahan. Ada beberapa tahapan yang
dilakukan dalam metode waterfall yaitu:

1. Software Requiretments Analysis, yaitu pencarian kebutuhan yang difokuskan


pada software tentu saja kebutuhan tersebut nantinya dapat dipahami oleh
pengembang.

2. Design, yaitu pengaplikasian dari kedua kebutuhan diatas dalam bentuk sebuah
arsit sebelum koding dimulai, ini menyangkut keseluruhan sistem seperti alur
kerja sistem.

3. Implementasi, yaitu design yang sudah jadi diaplikasi kedalam sebuah bahasa
pemrograman agar dapat dimengerti oleh komputer

6
4. Integrasi dan pengujian sistem, yaitu uji coba sistem yang sudah dibuat agar
dapat disempurnakan kembalie)

5. Operasi dan Maintenance, yaitu pemeliharaan sistem yang sudah dilempar


kepasar. Tujuan dari maintenance ini adalah agar sistem yang dibuat bisa sesuai
dengan perkembangan pasar yang ada sehingga sistem yang dibuat dapat
dipakai dalam jangkat waktu yang cukup panjang.

Gambar diatas merupakan gambaran dari tahapan pemodelan proses


pearangkat lunak secara waterfall. Metode waterfall ini dalam penggunaanya tentu
memilki klemahan yaitu bersifat kaku sehingga akan menyulitkan ketika melakukan
perubahan.

Sedangkan salah satu kelebihan dari model ini adalah pengerjaan proyek
sistem akan dilakukan secara terstruktur karena dan mudah dikontrol

2.2 Spiral
Model spiral merupakan salah satu dari model revolusioner, model spiral
memiliki ciri yaitu memungkinkan untuk mengembangkan suatu perangkat lunak

7
secara bertahap atau dengan beberapa versi untuk mengdapatkan perangkat lunak
yang lebih sempurna dan lebih terkontrol.

Tahapan – tahapan dalam pengembangan model spiral dainataranya adalah sebagai


berikut

1. Customer Communication, yaitu aktivitas untuk membangun komunikasi


yang efektif antara pengembang dengan pengguna, sehingga kebutuhan
pengguna dapat diketahui dengan baik.

2. Planning, yaitu perencanaan untuk memperhitungkan semberdaya, waktu


pengerjaan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk pengembangan
perangkat lunak.

3. Analysis Risk, yaitu untuk menganalisis resiko dengan baik resiko yang
mungin terjadi secara teknikal

4. Engineering, yaitu pembuatan protoype atau pembuatan satu atau lebih


reprenstasi dari aplikasi yang dibuat

5. Construction and Release, yaitu kegiatan untuk membangun perangkat lunak,


ttesting, instalisasi, dan penyediaan dunkungan untuk pelanggan seperti
pelatihan penggunaan sistem serta dokumentasi

6. Customer Evaluation, yaitu kegiatan untuk mendapatkan timbal balik yang


diberikan oleh pengguna.

8
Gambar diatas merupakan gambaran dari tahapan model proses pengambanga
perangkat lunak secara spiral. Kelebihan dan kekurangan dari model pengembangan
perangkat lunak spiral ini diantaranya adalah
 Kelebihan: memungkinkan untuk pemakian perangkat lunak bisa dipakai selama
masa berlaku perangkat lunak, pengembang dan pemakai dapat lebih mudah
memahami dan birinteraksi terhadap resiko setiap evolusi
 Kekurangan: Memerlukan penafsiran resiko yang masuka akal dan akan menjadi
masalah yang sangat serius jika resiko besar tidak ditemukan, butuh waktu lama
untuk menerapkan paradigma model ini untuk menuju ke kepastian.

2.3. Prototype
Metode Prototype merupakan pengembangan dan revolusi metode
pengembangan perangkat lunak yang lama yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal
dengan nama SDLC atau waterfall development model.

Dalam model ini prototype dari perangkat lunak yang dihasilakan


dipresentasikan kepada pengguna untuk mendapat masukan dari pengguna yang
bersangkutan agar sistem yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

9
Teknik – teknik dalam prototyping meliputi perangcangan model,
perangcangan dialog, dan simulasi. Berikut ini adalah tahapan – tahapan
pengembangan perangkat lunak secara prototype

 Pengumpulan Kebutuhan, Pengumpulan data atau gambaran yang dibutuhkan


untuk pengembangan perangkat lunak.
 Membangun Prototype, membangun rancangan yang meliputi semua aspek
software (prototype) yang digunakan untuk penyajian sementara kepada
pelanggan
 Evaluasi Prototype, evaluasi dilakukan jika prototype yang dihasilkan sudah
sesuai denga keinginan pelanggan. Jika belum makan akan dilakuakn perbaikan
protype kembali.
 Pengkodean Sistem, pada tahap ini prototype yang sudah sesuai dengan keinginan
pelanggan diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman
 Menguji Sistem, pengujian dilakukan sebelum perangkat lunak benar benar bisa
dipakai oleh pengguna
 Evaluasi Sistem, yaitu evaluasi yang dilakukan apakah sistem sudah siap untuk
dilempar kepasar atau belum.
 Menggunakan Sistem, sistem yang sudah jadi dilempar kepasar atau konsumen
dan siap untuk digunakan.

10
Kelebihan yang dimiliki oleh mode pengembangan perangkat lunak
prototyping diantaranya adalah pemakai berperan aktif dalam pengembangan sistem.

Sedangkan kekurangan dari sistem ini adalah memungkinkan terjadinya


pengembalian terhadap kode, implementasi, dan perbaikan siklus yang digunakan
untuk mendominasi sistem informasi

2.4 RAD (Rapid Apllication Development)

Metode pengembangan perangkat lunak RAD (Rapid Application Development)


adalah sebuah proses pengembangan perangkat lunak yang menekankan siklus
pengembangan dengan waktu yang singkat. Definisi lain menyatakan bahwa metode
pengembangan perangkat lunak RAD adalah metode yang menggunakan pendekatan
beorientasi objek untuk pengembangan sistem yang meliputi pengembangan
perangkat dan perangkat lunak.

11
 Perencanaan Kebutuhan.

Tahapan ini merupakan tahap awal dalam suatu pengembangan sistem,


dimana pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah dan pengumpulan data yang
diperoleh dari pengguna atau stakeholder pengguna yang bertujuan untuk
mengidentifikasi maksud akhir atau tujuan dari sistem dan kebutuhan informasi yang
diinginkan. Pada tahap ini keterlibatan kedua belah sangatlah penting dalam
mengidentifikasi kebutuhan untuk pengembangan suatu sistem.

 Desain Sistem.

Di dalam tahap desain sistem, keaktifan pengguna yang terlibat sangatlah


penting untuk mencapai tujuan karena pada tahapan ini dilakukan proses desain dan
proses perbaikan desain secara berulang-ulang apabila masih terdapat ketidaksesuaian
desain terhadap kebutuhan pengguna yang telah diidentifikasi pada tahapan
sebelumnya. Luaran dari tahapan ini adalah spesifikasi software yang meliputi
organisasi di dalam sistem secara umum, struktur data, dan lain-lain.

 Proses pengembangan dan pengumpulan feedback.

Pada tahap ini desain sistem yang telah dibuat dan disepakati, diubah ke
dalam bentuk aplikasi versi beta sampai dengan versi final. Pada tahapan ini juga

12
programmer harus terus-menerus melakukan kegiatan pengembangan dan integerasi
dengan bagian-bagian lainnya sambal terus mempertimbangkan feedback dari
pengguna atau klien. Jika proses berjalan lancar maka dapat berlanjut ke tahapan
berikutnya, sedangkan jika aplikasi yang dikembangkan belum menjawab kebutuhan,
programmer akan kembali ke tahapan desain sistem.

 Implementasi atau penyelesaian produk.

Tahapan ini merupakan tahapan dimana programmer menerapkan desain dari


suatu sistem yang telah disetujui pada tahapan sebelumnya. Sebelum sistem
diterapkan, terlebih dahulu dilakukan proses pengujian terhadap program untuk
mendeteksi kesalahan yang ada pada sistem yang dikembangkan. Pada tahap ini biasa
memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat dan mendapat persetujuan
mengenai sistem tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan RAD

Sebagai salah satu metode dalam mengembangkan perangkat lunak, RAD tentu
memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan.

Kelebihan dan kekurangan dalam pengembangan aplikasi dengan menggunakan


metode RAD adalah sebagai berikut.

Kelebihan

 Dapat menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object)


sebelumnya sehingga tidak perlu membuat dari awal lagi.
 Integrasi proses yang lebih cepat dan efektif.
 Penyesuaian kebutuhan dan keinginan user menjadi lebih mudah.
 Memperkecil kemungkinan kesalahan atau error.

Kekurangan

13
 Memerlukan kolaborasi tim yang kuat dan memadai.
 Memerlukan komitmen yang kuat antara pengembang dan stakeholder.
 Hanya cocok diterapkan untuk proyek kecil dan memiliki waktu pengerjaan
yang singkat.
 Hanya cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang memiliki fokus
pada suatu fitur untuk dijadikan modular terpisah.

2.5 RUP (Rational Unified Process)

Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu model pengembangan


sistem secara objek oriented yang dikembangkan oleh Rational Rose, bagian dari
IBM. Secara luas, RUP telah diakui sebagai standar metodologi pengembangan
sistem berorientasi objek. Vesri asli dari RUP didefinisikan sangat rumit untuk
setiap kegiatan, namun versi terbaru dari RUP yakni metodologinya lebih
sederhana. Ciri utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan
pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perangkat lunak.

 RUP tepat digunakan saat kondisi :


- Pengembangan perangkat lunak yang berorientasi objek dengan berfokus pada

14
UML(Unified Modeling Language).
- Mempunyai waktu pengembangan yang panjang.
- Dikembangkan pada perangkat lunak sebagai sarana interaksi antara pengguna
dan perangkat keras.
- Mempunyai tim programmer yang cukup banyak.
- Pengembangan dan perubahan perangkat lunak berdasarkan kebutuhan user.

 Keuntungan Pengembangan Perangkat Lunak RUP :


- Menyediakan akses yang mudah terhadap pengetahuan dasar bagi anggota tim.
- Menyediakan petunjuk bagaimana menggunakan UML secara efektif.
- Mendukung proses pengulangan dalam pengembangan software.
- Memungkinkan adanya penambahan-penambahan pada proses.
- Memungkinkan untuk secara sistematis mengontrol perubahan-perubahan yang
terjadi pada software selama proses pengembangannya.
- Memungkinkan untuk menjalankan test case dengan menggunakan Rational
Test Manager Tool

 Kekurangan Pengembangan Perangkat Lunak RUP :


- Metodologi ini hanya dapat digunakan pada pengembangan perangkat lunak
yang berorientasi objek dengan berfokus pada UML (Unified Modeling
Language).
- Membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan XP dan Scrum

2.6 Scrumm

Scrum bermula ketika anak buah Jeff Sutherland yang bekerja di Easel
Corporation membaca tulisan dari Professor Takeuchi Tanaka yang dimuat di

15
Harvard Business Review mengenai manajemen proyek pada tahun 1993. Tulisan
tersebut memuat bagaimana Professor Takeuchi Tanaka kagum dengan tim olahraga
Rugby yang bekerja bersama menyingkirkan semua hambatan yang ada di depannya.
Professor Takeuchi Tanaka lalu membawa konsep ini ke manajemen proyek dan
menamakan metode kerja ini Scrum.

Scrum merupakan suatu kerangka kerja yang berupa deskripsi rinci tentang
bagaimana segala sesuatu yang harus dilakukan pada proyek. Hal ini dilakukan
dikarenakan tim akan tahu bagaimana cara terbaik untuk memecahkan masalah yang
disajikan untuk mereka.

Ada 3 elemen organisasi utama pada scrum yaitu product owner, Scrum
master, dan Scrum team. Scrum Master dapat dianggap sebagai pelatih / guru bagi
tim yang mengajarkan cara kerja lebih kolaboratif dan menyenangkan dalam
mengembangkan software. Product Owner mewakili bisnis, pelanggan atau pengguna
dan memandu tim ke arah pengembangan produk yang tepat. Sedangkan Scrum Team
merupakan grup pengembang kecil biasanya terdiri dari 5-9 orang. Untuk project
yang sangat besar, biasanya pekerjaan akan dibagi dan didelegasikan ke grup-grup
kecil. Jika sangat dibutuhkan scrum master juga dapat ikut membantu dalam
koordinasi team.

16
 Scrum tepat digunakan saat kondisi:
- Keperluan berubah dengan cepat
- Tim programmer sedikit, yaitu 5-9 orang
- Pelanggan tidak terlalu paham dengan apa yang diinginkan

 Scrum memiliki prinsip yaitu:


- Ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan
memberdayakan satu sama lain
- Proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
- Proses menghasilkan beberapa software increment
- Pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
- Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software
dibangun
- Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun
diperlukan

 Kelebihan Scrum antara lain:


- Keperluan berubah dengan cepat
- Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya
dan memberdayakan satu sama lain
- Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
- Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software
dibangun
- Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun
diperlukan

 Kelemahan Scrum antara lain:


Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu
diterima.

17
TUGAS III

Tentukan requirement analisis dari sistem tersebut, baik fungsional maupun non
fungsional dari studi kasus “Sistem informasi pengolahan data rekam medis pada
puskesmas XYZ”

1. Analisa sistem yang sedang berjalan


2. Solusi pemecahan masalah
3. Analisa kebutuhan sistem

3.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan


Pengolahan data Rekam Medis Pada Puskesmas XYZ masih dengan cara
manual tentunya akan menimbulkan permasalahan diantaranya dalam pencatatan data
pasien yang berobat harus diarsipkan, petugas harus mencatat ulang dengan teliti
kedalam laporan tertulis dan arsip laporan tersebut membutuhkan ruang yang luas
untuk disimpan.

Ketika data rekam medis masih dilakukan dengan cara manual membuat
petugas kesulitan untuk mencari berkas dan membutuhkan waktu yang lama hingga
terjadi keterlambatan dalam penanganan. Terkadang terdapat berkas data yang
mengalami kerusakan dan terjadi kehilangan di dalam berkas arsip, dikarenakan
kelalaian petugas yang sehingga terjadi kesalahan dalam jejak data rekam medis.
Tentu hal ini membuat hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
puskesmas dikarekan keluhan dan masalah yang dihadapi pihak puskesmas.

3.2 Solusi Pemecahan Masalah


Dari permasalahan yang ada, solusi yang dapat dilakukan untuk memecahkan
maslah – masalah tersebut yaitu, dengan membuat perancangan sistem informasi
untuk pengolahan data rekam medis pada puskesmas XYZ.

Perancangan sistem informasi ini bertujuan untuk memudahkan dan


meningkatkan pengelolaan data rekam medis puskesmas, selain itu juga dapat
membantu pasien untuk update informasi mengenai data rekam medis pasien dan juga

18
mempermudah admin untuk dalam melakukan input data pasien yang berobat.
Memudahkan petugas dalam melakukan pengecakan jejak data rekam medis pasien.

3.3 Analisis Kebutuhan System


Analisis kebutuhan sistem merupakan analisis yang dibutuhkan untuk
menemukan spesifikasi kebutuhan sistem. Dalam pencatatan data, terdapat beberapa
kebutuhan sistem yang harus dipenuhi agar prosedur tersbut berjalan dengan baik dan
efisien.

Beberapa kebutuhan sistem tersebut berupa manajemen Pengolahan data, sistem


ini memantau ketersediaan data pasien dan mengelola data rekam medis pasien,
manajemen pengolahan data ini akan membantu untuk mengelola database pasien,
termasuk informasi pribadi dan riwayat jejak rekam medis.

3.4 Kebutuhan Fungsional


Kebutuhan Fungsional adalah kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja
atau layanan apa saja yang nantinya harus disediakan oleh sistem, mencakup
bagaimana sistem harus bereaksi pada input tertentu dan bagaimana perilaku sistem
pada situasi tertentu.

Kebutuhan fungsional juga berisikan tentang informasi-informasi apa saja yang


harus ada dan dihasilkan oleh sistem dan juga Kebutuhan Fungsional Sangat
tergantung dari jenis perangkat lunak, pengguna sistem, dan jenis sistem dimana
perangkat lunak tersebut digunakan.

Didalam sistem ini terdapat beberapa actor, yaitu sebagai berikut:

1.) Admin

Admin merupakan orang yang dapat mengelola berbagai hal yang ada di
dalam sistem informasi jejak data rekam medis, baik itu informasi yang dibutuhkan
oleh pasien/ perawat dan juga dokter.

▪ Fungsi login :

19
Fungsi login digunakan admin untuk mengakses ke dalam sistem sesuai dengan hak
akses admin dengan cara menginput username dan password.

▪ Fungsi mengelola data pasien :

Fungsi mengelola data pasien digunakan admin untuk menambahkan, mengubah


dan menghapus data pasien sesuai dengan kebutuhannya.

▪ Fungsi mengelola data rekam medis :

Fungsi mengelola data rekam medis digunakan admin untuk menambahkan,


mengubah dan menghapus jejak data rekam medis sesuai dengan kebutuhannya.

▪ Fungsi mengelola harga / biaya pengobatan :

Fungsi mengelola harga pengobatan digunakan admin untuk menambahkan dan


menghapus data harga yang terdapat pada sistem pengobatan.

▪ Fungsi logout:

Fungsi logout digunakan admin untuk log out dari sistem dengan cara memilih
tombol logout pada sistem.

2.) Pasien / Pengguna

Pengguna adalah orang yang dapat mengakses website untuk melakukan akses
kedalam web data jejak rekam medis puskesmas.

▪ Fungsi login :

Fungsi login digunakan oleh pasien untuk mendaftarkan data diri seperti username
dan password guna keperluan data pengobatan di puskesmas.

▪ Fungsi Search :

Fungsi search digunakan oleh pasien untuk mencari jejak data rekam medis.

▪ Fungsi Formulir :

20
Fungsi formulir digunakan oleh customer untuk menginput data diri sebagai
persyaratan pengobatan di puskesmas.

▪ Fungsi Antrian :

Fungsi antrian dapat digunakan oleh pengguna untuk melakukan antrian dalam
pengobatan di puskesmas.

▪ Fungsi Riwayat :

Fungsi riwayat yaitu agar customer dapat melihat kapan terakhir berkunjung dan
riwayat penyakit apa yang telah di obtain di waktu sebelumya.

▪ Fungsi Logout :

Fungsi logout digunakan oleh pasien untuk keluar dari web Puskesmas dengan
menekan tombol logout.

3.5 Kebutuhan Non Fungsional


Kebutuhan non fungsional merupakan kebutuhan yang menggambarkan
bagaimana sistem bekerja kedepannya. Dalam menentukan kebutuhan non fungsional
tidaklah mudah, karena harus mengerti karakteristik dan batasan dari sistem. Di
bawah ini penjelsan dari beberapa kebutuhan non fungsional dari sistem jejak rekam
data medis di puskesmas ini diantaranya security, lingkungan operasional, dan
performance.
1. Security
• Sistem memastikan keamanan data agar tidak bisa diakses oleh pihak yang tidak
berwenang.
• Data hanya bisa diubah oleh admin system.
• Seluruh data harus di-backup setiap 24 jam, hasil backup tersebut disimpan di
lokasi yang berbeda dengan system.
2. Lingkungan Operasional
• Sistem dapat diakses melalui berbagai macam sistem operasi.
• Memberikan kenyamanan kepada customer / pasien.

21
3. Performance
•Sistem dapat di akses 24 jam.
•Sistem menghasilkan respon yang sesuai saat diberi perintah.
•Sistem menyediakan berbagai macam metode pembayaran.

TUGAS IV

4.1 STD AC (Air Conditioner)

Inisialisasi

Terima Perintah
Baru

AC Menunggu

On/Off

Input Remote Terdeteksi


Terima Perintah Baru

Menunggu masukan

AC Hidup Dan Pilihan Suhu


Mengeluarkan Suhu

Terima Perintah Baru Suhu Terpilih

Suhu Dikeluarkan

Mengeluarkan Suhu

Dari AC

22
4.2 STD Absensi Otomatis Dengan Mendeteksi wajah

Inisialisasi

Terima Wajah Baru

Menungggu wajah

Wajah Tidak
Wajah Terdeteksi Terdeteksi

Cek Data Dari Wajah Terima


Wajah Baru
Absensi
Berhasil Mengecek Wajah

Terima
Wajah Baru
Wajah Terdaftar

Mengeluarkan Hasil

Wajah Terdeteksi

23
TUGAS V

5.1 Use Case Diagram Jejak Data Rekam Medis

Pasien

Admin
UC-09 Logout

24
TUGAS VI

6.1 Deskripsi Use Case Login

6.2 Deskripsi Use Case Mencari Jejak Rekam Medis Pasien

25
6.3 Deskripsi Use Case Mengisi Data Diri Pasien

6.4 Deskripsi Use Case Mengelola Nomor Antrian

26
6.5 Deskripsi Use Case Mengelola Riwayat Terakhir Berobat

6.6 Deskripsi Use Case Mengelola Data Pasien

27
6.7 Deskripsi Use Case Mengelola Data Jejak Rekam Medis

6.8 Deskripsi Use Case Mengelola Harga/Biaya Pengobatan

6.9 Deskripsi Use Case Log-Out

28
TUGAS VII

7.1 Activity Diagram Login

29
7.2 Activity Diagram Mencari Jejak Rekam Medis Pasien

30
7.3 Activity Diagram Mengisi Data Diri Pasien

31
7.4 Activity Diagram Mengelola Nomor Antrian

32
7.5 Activity Diagram Mengelola Riwayat Terakhir Berobat

33
7.6 Activity Diagram Mengelola Data Pasien.

34
35
7.7 Activity Diagram Mengelola Data Jejak Rekam Medis

36
7.8 Activity Diagram Mengelola Harga/Biaya Pengobatan

37
7.9 Activity Diagram Log-Out

38
TUGAS VII

8.1 Class Diagram Data Jejak Rekam Medis Puskesmas XYZ

39
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Tugas I

Ceritakan apa yang anda ketahui tentang RPL dan apakah anda pernah
bersentuhan dengan bidang RPL? Jika ita jelaskan.

JAWAB :

Perangkat lunak sendiri merupakan sekumpulan data yang tersimpan dan


terprogram oleh sistem komputer, istilah ini cukup umum dengan sebutan
software. Merupakan elemen dari komputer, software menjadi elemen yang tidak
tampak secara fisik. Ia berisi instruksi-instruksi yang diprogram dan bisa berada
di perangkat keras manapun, software pada mulanya adalah sebuah kode mesin
atau machine code yang dibuat oleh seorang ilmuwan. Berisi angka-angka biner
yang dapat dikenali oleh komputer, terkhusus prosesor. Software bekerja dengan
membuat instruksi tertentu dalam melakukan perhitungan, logika, input-output,
dan aritmatika pada prosesor.

Untuk perangkat lunak yang pernah saya gunakan adalah Microsoft Excel. Di
dalam software itu saya menggunakan untuk mengolah data dalam penugasan dan
saya juga pernah menggunakan untuk mendata barang dalam pekerjaan.

Tugas II

Berdasarkan model proses yang dibahas diatas pada tugas ini antara lain,
Model Waterfall, Model Spiral, Model Prototype, Model RAD (Rapid Apllication
Development), Model RUP (Rational Unified Process) dan Scrum dapat
disimpulkan bahwa dari ke 6 model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.

40
SARAN

Berdasarkan hasil penulisan tugas ini, masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dari Bapak Dr.
Fachruddin, S.Pt, M.S.I selaku dosen Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak serta
para pembaca. Agar makalah ini dapat memberikan informasi dan menjadi lebih
sempurna dan bermanfaat bagi para pemabaca.

41
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/how-to-tekno/model-proses-perangkat-lunak-definisi-dan-
jenis-jenisnya-1ztEEiAZHYo

https://www.ladangtekno.com/2020/12/jenis-model-proses-perangkat-lunak.html

https://se.ittelkom-pwt.ac.id/2017/10/25/model-pengembangan-perangkat-lunak-
dalam-dunia-software-engineering/

https://socs.binus.ac.id/2019/12/23/metodologi-scrum/#:~:text=SCRUM%20adalah
%20salah%20satu%20metode,metode%20yang%20menggunakan%20pendekatan
%20AGILE.

https://app.creately.com/d/WSowIwI5Lze/edit

https://creately.com/diagram-type/use-case/

https://creately.com/lp/activity-diagram-tool/#:~:text=How%20to%20use
%20Creately%20activity,colors%2C%20and%20adding%20more%20shapes.

42

Anda mungkin juga menyukai