Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

GO DRONE: RANCANG BANGUN DRONE PENGANTAR PAKET SECARA


OTOMATIS MENGGUNAKAN TRACKING POSISI POINT TO POINT
BERBASIS ANDROID

BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:
Abdullah Fuad Hassan Aly Hakim 4221701012 Angkatan 2017
Gifari Kemal Suryo 3231701008 Angkatan 2017
Muhammad Dwi Heryanto Putro 4211701027 Angkatan 2017

POLITEKNIK NEGERI BATAM


BATAM
2019

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ v
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Program ........................................................................................ 2
1.4 Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 2
1.5 Kegunaan .................................................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3
2.1 Kondisi Lingkungan ................................................................................. 3
2.2 Sistem Kontrol Hexacopter ...................................................................... 3
2.3 Sistem Navigasi GPS ................................................................................ 4
2.4 Sistem Kontrol Fuzzy Logic ..................................................................... 5
2.5 Sistem Mapping 2D ................................................................................... 5
2.6 Sistem Feedback ........................................................................................ 6
2.7 Microkontroller dan Sensor ....................................................................... 6
2.8 Interface ..................................................................................................... 6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN .................................................................. 7
3.1 Studi Literatur .......................................................................................... 7
3.2 Perancangan Sistem................................................................................... 7
3.3 Pembuatan Alat ......................................................................................... 8
3.4 Pengujian Alat ........................................................................................... 8
3.5 Penyusunan Laporan ................................................................................ 8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 9
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN 1. Biodata ketua, Anggota Dosen pendamping ............................... 11
LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran kegiatan ..................................................... 16
LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi Tim kegiatan dan pembagian tugas ............ 17
LAMPIRAN 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .............................................. 18
LAMPIRAN 5. Gambaran Teknologi yang akan Diterap kembangkan ............... 19

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kontrol Pergerakan Hexacopter .............................................. 3


Gambar 2.2 Arah Putaran Motor Brushless ................................................. 4
Gambar 2.3 Satelit yang terkoneksi dengan sensor GPS ............................. 4
Gambar 2.4 Sistem logika Fuzzy pada Hexacopter ..................................... 5
Gambar 2.5 Sistem mapping 2D pada LIDAR ............................................ 6
Gambar 3.1 Flowchart strategi program ...................................................... 7
Gambar A. Frame drone hexa-x .................................................................. 20
Gambar B. Frame drone bagian elektrikal .................................................. 20
Gambar C. Frame drone bagian penampungan ........................................... 21
Gambar D. Perancangan Elektrikal ............................................................. 22

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC ................................................. 9


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 9

v
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jasa Kurir umumnya menggunakan tenaga manusia, kurir dapat
mengantarkan sebuah paket dengan menggunakan kendaraan seperti mobil, motor
dan sebagainya. namun butuh beberapa waktu untuk mengantarkan paket tersebut
dan sebagai kurir perlu mengetahui jalur yang akan dilewatinya agar paket
tersebut sampai ke alamat yang ditujukan. kendala yang sering dialami para kurir
saat mengantar paket menggunakan kendaraan terjadi beberapa hal yang tidak
diinginkan seperti: kemacetan, kendaraan yang digunakan terjadi kerusakan,
cuaca tidak mendukung dan sebagainya.hal tersebut mengganggu efesiensi waktu
pada paket yang akan di antar, belum lagi jarak tempuh yang digunakan pada jalur
tersebut.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka muncul lah sebuah ide untuk
membuat transportasi berupa drone yang mampu mengantarkan sebuah paket
menuju titik lokasi penerima dan akan kembali ke titik semula keberangkatan
secara otomatis melalui jalur udara, serta akses yang dapat di pantau secara
langsung oleh kurir dan penerima paket melalui sebuah android/smartphone.
Hexacopter merupakan multicopter yang memiliki enam buah rotor.
Bentuk dasar Hexacopter ditentukan oleh bentuk kerangka itu sendiri. Ada
beberapa macam bentuk dari HexaCopter diantaranya X-Copter, T-Copter, dan H-
Copter. Hexacopter akan menggunakan beberapa komponen elektronika sebagai
pengontrol, yaitu sensor gyro ITG 3205 sebagai control keseimbangan, Electronic
Speed Controller (ESC) sebagai control kecepatan motor Brushlless, GPS dan
kompas sebagai kontrol posisi.(Baranek.,2012)
Cara kerja dari robot ini adalah Drone akan mendeteksi lokasi dari
penerima paket, kemduian drone dengan secara otomatis akan mengirimkan paket
ke lokasi penerima yang telah dipersipakan kurir dengan bantuan sensor GPS dan
LIDAR.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang ada, maka perumusan masalah yang akan
menjadi bahan pembahasan laporan ini yaitu:
1. Bagaimana merancang system navigasi dan pergerakan pada Hexacopter?
2. Bagaimana merancang sistem logika fuzzy pada pergerakan Hexacopter?
3. Bagaimana mengirimkan data pergerakan Hexacopter untuk memonitoring
pergerakan Hexacopter menuju titik pengiriman?
4. Bagaimana merancang mekanikal Hexacopter yang dapat menampung
beban hingga 3Kg?
5. Bagaimana merancang sistem keamanan pada Hexacopter saat melakukan
pengiriman paket?
2

6. Bagaimana cara untuk memaksimalkan jarak tempuh dari Hexacopter


dengan daya yang dibatasi?
7. Bagaimana merancang penggunaan daya yang lebih efektif untuk
menghemat penggunaan batrai pada Hexacopter?
8. Bagaimana merancang aplikasi Monitoring Hexacopter pada Android?

1.3 Tujuan Program


Tujuan dari program ini adalah membuat sebuah Hexacopter yang dapat
mengantarkan paket secara otomatis dan aman kepada penerima paket dengan
waktu yang cepat dan singkat melalui jalur udara.

1.4 Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan pada program ini adalah artikel ilmiah atau jurnal,
dan prototype dari shipping drone

1.5 Manfaat Program


Adapun kegunaan yang dimaksud adalah untuk mempercepat sebuah
pengiriman paket yang akan dikirimkan menggunakan drone secara otomatis
dengan metode navigasi dari titik keberangkatan hingga titik penerimaan paket
dan menjamin paket yang dikirimkan aman.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Lingkungan


Pengiriman barang merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengirimkan barang ke lokasi yang telah ditentukan. Pengiriman barang dapat
dilakukan melalui jalur darat, laut, dan udara. Untuk jalur udara dan laut
menerima pengiriman barang dalam skala besar, sedangkan jalur darat skala kecil
hingga menengah. Jika dalam suatu kondisi pengiriman dalam skala kecil yang
seharusnya menggunakan jalur darat tetapi terdapat kondisi dimana tidak bisa
dilakukan pengiriman melalui jalur darat maka salah satunya adalah jalur udara.
Dari permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu alat transportasi jalur udara
yang dapat mengirimkan barang dengan skala kecil hingga menengah.

2.2 Sistem Kontrol Hexacopter


Pergerakan dari Quadron dibagi menjadi 3 bagian, yaitu roll, pitch, yaw.
Roll berpusat pada titik X dari posisi hexacopter, pitch berpusat pada titik Y dari
posisi hexacopter, yaw berpusat pada titik Z dari posisi hexacopter.

Gambar 2.1 Kontrol Pergerakan Hexacopter


Sumber: Jurnal R Banarek dan dkk, 2012

Arah perputaran dari setiap motor berbeda-beda, pada motor 1 akan


berputar secara CCW (Counter Clock Wise), motor 2 berputar secara CW (Clock
Wise), motor 3 berputar CCW, dan motor 4 berputar secara CW. Dari setiap
perputaran motor tersebut maka hexacopter dapat dikendalikan pergerakannya.
4

Gambar 2.2 Arah Putaran Motor Brushless


Sumber: Google

Sistem Kontrol ini pernah diterapkan oleh Luukkonen dalam pemodelan


dan kontrol hexacopter, dengan menggunakan pemodelan matematika didapatkan
bagaimana bentuk pergerakan hexacopter dari setiap motor-motor yang
dimilikinya. (Lukkonen.,2011)

2.3 Sistem Navigasi GPS


Global Positioning System (GPS) adalah sistem untuk menentukan letak di
permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit.
Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke
Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan bumi, dan digunakan
untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu.
Sistem navigasi GPS pada robot shipping drone ini bertujuan untuk
mendeteksi pergerakan hexacopter menuju lokasi pengiriman dan juga untuk
mengetahui posisi lokasi tujuan.

Gambar 2.3 Satelit yang terkoneksi dengan sensor GPS


Sumber: Google
5

Sistem ini pernah digunakan oleh Alex G.Kendall dkk dalam


memonitoring posisi UAV(Unmanned Aerial Vehicle), Alex G.Kendall
menggunakan sensor GPS yang terpasang pada UAV untuk dilacak posisi
keberadaannya. (Nemra.,2010)

2.4 Sistem Kontrol Fuzzy Logic


Fuzzy Logic adalah suatu cabang ilmu Artificial Intellegence, yaitu suatu
pengetahuan yang membuat komputer dapat meniru kecerdasan manusia sehingga
diharapkan komputer dapat melakukan hal-hal yang apabila dikerjakan manusia
memerlukan kecerdasan.
Fuzzy logic merupakan salah satu metode sistem control yang dapat
memperbaiki suatu nilai output dengan melihat nilai error yang dihasilkan, dengan
adanya sistem control fuzzy diharapkan dapat memperbaiki nilai output. Pada
robot shipping drone ini logika fuzzy digunakan untuk memperbaiki nilai output
dari posisi hexacopter, baik berupa posisi roll, pitch, dan yaw. Sehingga posisi
hexacopter sesuai dengan yang kita inginkan.

Gambar 2.4 Sistem logika Fuzzy pada Hexacopter


Sumber: Jurnal H Gao dan dkk, 2015

Sistem ini pernah diterapkan oleh Hongwei Gao dkk dalam


mengimplementasikan sistem fuzzy dan PID control untuk hexacopter. Hongwei
Gao dan dkk menggunakan sistem fuzzy dan PID control untuk mengendalikan
pergerakan dari hexacopter agar lebih bagus dan sesuai dengan setpoint yang
diharapkan. (Hongwei.,2015)

2.5 Sistem mapping 2D


Mapping 2D adalah sebuah metode yang dapat memetakan lokasi
disekitarnya dengan bentuk dua dimensi. Untuk melakukan mapping kita
memerlukan sebuah sensor yaitu sensor LIDAR. Jangkauan yang dapat dipetakan
oleh sensor LIDAR berkisar dari 10 meter hingga 20 meter disekeliling sensor
tersebut. Sensor tersebut tidaklah secara langsung akan memetakan lokasi sekitar,
tetapi perlu adanya manipulasi data yang didapatkan oleh sensor untuk
menjadikannya sebuah gambaran visual secara 2D
6

Gambar 2.5 Sistem mapping 2D pada LIDAR


Sumber: Jurnal W Hess dan dkk, 2016

Metode mapping 2D ini pernah diterapkan oleh Wolfgang Hess dan dkk
dalam menganalisis metode SLAM (Simultaneous Localization and Mapping).
Wolfgang Hess dan dkk memanipulasi data yang didapatkan oleh sensor LIDAR
dan akan disimulasikan dengan menggunakan metode SLAM. (Hess.,2016)

2.6 Sistem Feedback


Sistem feedback adalah sebuah sistem yang saling membalas, maksud dari
membalas disini adalah saling mengirimkan data sebagai petunjuk pergerakan
selanjutnya. Pada alat shipping drone data yang akan saling dikirimkan adalah
data mengenai posisi GPS yang ada di hexacopter dan lokasi navigasi yang tertera
pada aplikasi smartphone

2.7 Microkontroller dan Sensor


Microkontroller pada alat ini berupa Mini PC yang dapat mengolah dan
memproses data layaknya Desktop PC, Mini PC disini berfungsi sebagai otak atau
pengendali alat. Fungsinya untuk mengolah dan mengontrol sistem yang akan
dibuat.
Sensor yang digunakan adalah sensor GPS, compass, Gyro yang berfungsi
untuk memberikan data terkait pergerakan dari hexacopter.

2.8 Interface
Interface adalah mekanisme komunikasi antar pengguna dengan system.
Dalam hal ini interface pada alat ini berupa smartphone, smartphone disini
berfungsi untuk melacak lokasi dari penerima barang dan lokasi hexacopter.
7

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan program ini di uraikan dalam bentuk flowchart dibawah ini.

Gambar 3.1 Flowchart strategi program

Pada gambar 3.1 merupakan gambar flowchart dari program ini.


Flowchart adalah sebuah bagan yang berisi alur atau langkah kerja dari suatu
kegiatan. pada flowchart pembuatan alat ini diawali dengan pengambilan data
hingga penyusunan laporan.

3.1 Studi Literatur


Dalam pembuatan Shipping Drone Using Fuzzy and Navigation Method
Controlled by Smartphone perlu mendalami ilmu yang berkaitan dengan logika
fuzzy, mapping 2D, navigasi. Sistem-sistem tersebut berkaitan dengan pergerakan
dan navigasi dari shipping drone. Literatur yang perlu dipelajari seperti:
Melakukan pemetaan disekitar hexacopter untuk menghindari obstacle
yang ada, tracking GPS lokasi hexacopter dengan lokasi penerima, mengontrol
putaran dari motor brushless menggunakan logika fuzzy agar sesuai dengan posisi
dan ketiggian yang kita inginkan.

3.2 Perancangan sistem


Perancangan mekanikal dari hexacopter adalah fiber sebagai frame dari
hexacopter. Penggunaan fiber dikarenakan bahan yang kuat jika terkena benturan,
ringan dan tidak mudah terbawa angin.
Perancangan elektrikal meliputi pemasangan kabel pada setiap komponen
yang terdapat pada hexacopter, Dan juga memastikan kondisi dari setiap
komponen pada shipping drone dalam kondisi baik.
8

Perancangan Network berupa sistem feedback yaitu sistem dimana posisi


lokasi dari sensor GPS akan dikirimkan ke smartphone pengguna yang akan
menampilkan posisi hexacopter dan juga sebagai pemandu pergerakan dari
hexacopter.

3.3 Pembuatan Alat


Dalam pembuatan mekanikal membutuhkan bahan fiber yang akan dicetak
sesuai dengan design yang kita inginkan, untuk memotong fiber tersebut
menggunakan laser agar tidak retak dan hancur, jika melakukan secara manual
maka fiber mudah retak dan patah.
Dalam segi elektrikalnya membutuhkan kabel dan pemotong kabel. Hal
pertama yang dilakukan adalah dengan mengecek seluruh komponen. Lalu
rangkailah kabel sesuai dengan skematik pada lampiran 5.
Dalam pembuatan program terdapat sistem navigasi, logika fuzzy, dan
mapping merupakan sistem yang berada pada proses pembuatan program. Sistem
navigasi yaitu sistem pemantauan terhadap lokasi hexacopter dan lokasi penerima,
sehingga pergerakan hexacopter akan melihat navigasi atau jalur yang dihasilkan
oleh smartphone. Mapping dilakukan dengan pengambilan data dari sensor
LIDAR yang akan selalu mengirimkan data terkait lokasi disekitar hexacopter dan
akan disimulasikan menggunakan SLAM.
Dalam pembuatan network dengan menerapkan prinsip client-server
hexacopter akan mengirimkan data lokasi keberadaan dari hexacopter tersebut,
lalu data tersebut dikirimkan pada smartphone yang akan ditampilkan pada
googlemap.

3.4 Pengujian Alat


Ada beberapa tahapan dalam menguji alat, yaitu:
• Menguji sistem Navigasi apakah berhasil yang ditandai dengan drone
mengikuti petunjuk yang telah diberikan pada map smartphone.
• Menguji keseimbangan dari drone
• Menguji nilai output yang dihasilkan oleh sistem kontrol logika fuzzy
• Melakukan pengambilan data pada sensor LIDAR dan dijadikan dalam
bentuk map 2D
• Menguji raspberry PI apakah tahan terhadap program yang besar

3.5 Penyusunan Laporan


Penyusunan laporan dilakukan sejak awal sistem ini dibangun mulai dari
studi literatur sampai dengan pengujian dan pengambilan data.
9

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC


No Jenis Kegiatan Biaya Seluruhnya
1 Perlengkapan Yang Diperlukan Rp 5.305.000
2 Bahan Habis Pakai Rp 6.847.000
3 Perjalanan Rp 375.000
4 Lain-lain: Rp 300.000
Jumlah (Rp) Rp 12.467.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5
1 Studi Literatur
2 Pengujian Komponen
3 Pembuatan Mekanik
4 Pemasangan Elektrikal
5 Pembuatan Jaringan dan Program
6 Pengujian Alat
7 Pembuatan Proposal
10

DAFTAR PUSTAKA

Gao, H., Liu, C., Guo, D. and Liu, J., 2015, June. Fuzzy adaptive PD control for
quadrotor helicopter. In Cyber Technology in Automation, Control, and
Intelligent Systems (CYBER), 2015 IEEE International Conference on (pp.
281-286). IEEE.
Nemra, A. and Aouf, N., 2010. Robust INS/GPS sensor fusion for UAV
localization using SDRE nonlinear filtering. IEEE Sensors Journal, 10(4),
pp.789-798.
Luukkonen, T., 2011. Modelling and control of hexacopter. Independent research
project in applied mathematics, Espoo, 22.
Hess, W., Kohler, D., Rapp, H. and Andor, D., 2016, May. Real-time loop closure
in 2D LIDAR SLAM. In Robotics and Automation (ICRA), 2016 IEEE
International Conference on (pp. 1271-1278). IEEE.
Baranek, R. and Šolc, F., 2012, May. Modelling and control of a hexa-copter.
In Carpathian Control Conference (ICCC), 2012 13th International (pp.
19-23). IEEE.
Leishman, R., Macdonald, J., McLain, T. and Beard, R., 2012, May. Relative
navigation and control of a hexacopter. In Robotics and Automation
(ICRA), 2012 IEEE International Conference on (pp. 4937-4942). IEEE.
14

BiodataPendamping
A. Identitas Diri
1 NamaLengkap Kamarudin S.T., M.T.
2 JenisKelamin Laki-Laki
3 Program Studi Elektronika
4 NIDN 1008128001
5 TempatdanTanggalLahir 08 Desember 1980
6 E-mail kamarudin@polibatam.ac.id
7 Hand Phone 08126178274
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Insitusi ITS PENS -

Jurusan/Prodi Teknik Elektro Teknik Elektro -


Tahun Masuk- 2007-2009 2014-2016 -
Lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1 Pendidikan/Pengaaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Teknik Kendali Wajib 3
2 Gambar Teknik Wajib 3
3 Otomasi Industri Wajib 5
4 Elektronika Analog Wajib 5
5 Dasar Telekomunikasi Wajib 3
6 Distributed Control System (DCS) Wajib 3
7 Rangkaian Listrik Wajib 3
8 Pengukuran Industri Wajib 3
9 Robotika 4 (Navigasi) Wajib 3
10 Sistem Kendali Elektronika Wajib 3
11 Alat Ukur dan Pengukuran Elektronika Wajib 3
12 Desain Berbantu Komputer Wajib 3
13 Pengukuran Elektronika Wajib 3
C.2 Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Pembuatan modul praktikum elek-
1 tronika digital yang dilakukan secara DIKTI 2011
online di Politeknik Negeri Batam
Aplikasi Wireless Sensor Network
2 (WSN) Berbasis Radio Frequency (RF) DIKTI 2012
dan SMS Alert GSM
16

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Charger lipo 1 Unit 458.000 458.000
- Sensor Gyro 1 Unit 385.000 385.000
- Raspberry PI 3 model 2 Unit 700.000 1.400.000
B+
- Sensor Ultrasonic 1 Unit 20.000 20.000
- LIDAR 1 Unit 2.600.000 2.600.000
- Ublox NEO-6M GPS 1 Unit 442.000 442.000
HMC5883L Compass
Sensor
SUB TOTAL (Rp) 5.305.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Hexacopter Fiber 1 Set 1.500.000 1.500.000
Frame
- Baterai lipo 4s 14.8v 2 Buah 1.000.000 2.000.000
5200mah
- Esc 30A Motor 6 Buah 60.000 360.000
Brushless
- Propeller DJI Phantom 6 Unit 185.000 1.110.000
3
- Kabel pelangi 3 Meter 50.000 150.000
- Tarot Brushless Motor 6 Unit 220.000 1.320.000
2814 700kv
- Timah 1 Buah 25.000 25.000
- Connector xt60 1 Buah 22.000 22.000
SUB TOTAL (Rp) 6.487.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Ongkos Kirim Barang 1 kali 300.000 300.000
- Bensin 5 kali 15.000 75.000
SUB TOTAL (Rp) 375.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Administrasi Proposal 1 kali 300.000 300.000
dan Seminar
SUB TOTAL (Rp) 300.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12.467.000
(Terbilang dua belas juta empat ratus enam puluh tujuh ribu)
17

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama / NIM Studi Ilmu (jam/minggu) Uraian
Tugas
1 Kamarudin Bimbingan
S.T.,M.T./1008128 Elektronika Elektronika 5 jam / minggu dan
001 konsultasi
2 Abdullah Fuad 12 jam /
Hassan Aly Robotika Robotika minggu Program
Hakim/4221701012
3 Gifari Kemal Instrumentasi Instrumentasi 12 jam / Mekanikal
Suryo/3231701008 minggu dan
Elektrikal
4 Muhammad Dwi Mekatronika Mekatronika 12 jam / Mekanikal
Heryanto minggu dan
Putro/4211701027 Program

Uraian Tugas:
- Bimbingan dan Konseling
Tugas dari bimbingan dan konseling adalah dengan memberi saran
atau ide untuk pengerjaan alat.

- Elektrikal
Tugas dari Elektrikal adalah dengan memasang kabel (wiring) sesuai
dengan skematik rangkaian. Menguji sensor lidar, motor brushless, GPS,
sensor IMU.

- Mekanikal
Tugas dari Mekanikal adalah dengan merakit body dari shipping drone
yang terbuat dari fiber.

- Program
Tugas dari Programmer adalah memprogram Mini PC agar dapat
mengontrol drone dengan menggunakan logika fuzzy dan mengirimkan data
lokasi GPS drone.
19

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan.

Desain mekanik
Berikut ini design dari frame GO DRONE: Rancang Bangun Drone
Pengantar Paket Secara Otomatis Menggunakan Tracking Posisi Point to Point
Berbasis Android:

Gambar A. Frame Drone Hexa X

Pada design tersebut menggunakan 6 motor brushless yang bertujuan


untuk menambah kapasitas beban yang dapat diangkat oleh shipping drone,
dengan menggunakan bahan fiber yang ringan dan tahan terhadap dorongan angin
maka posisi drone tidak akan terhempas, dan jika diberikan tekanan mekanik tidak
mudah hancur.

Gambar B. Frame Drone Bagian Elektrikal


20

Pada gambar B, merupakan tempat peletakan elektrikal pada shipping


drone. Desain dirancang sedemikian rupa agar elektrikal dapat terlindung dari
beberapa kendala seperti angin dan air. Pada bagian ini akan dipasangkan
microcontroller dan baterai lipo.

Gambar C. Frame Drone Bagian Penampung Barang

Desain diatas merupakan bagian penampung barang. Penampung barang


ini bertujuan untuk tempat meletakkan barang yang akan dikirim oleh shipping
drone, dengan desain yang dirancang dengan baik agar barang tidak rusak selama
proses pengiriman serta ruang yang luas untuk barang dengan volume yang besar.
Maksimal beban yang dapat dibawa seberat 3kg.

Perancangan elektrikal
Berikut ini electrical dari GO DRONE: Rancang Bangun Drone Pengantar
Paket Secara Otomatis Menggunakan Tracking Posisi Point to Point Berbasis
Android:
21

Gambar D. Perancangan Elektrikal

Pada alat shipping drone menggunakan 6 motor brushless, sensor GPS,


sensor lidar, sensor IMU atau Gyro, batrai lipo. Motor brushless yang digunakan
memiliki spesifikasi 700Kv dengan propeller 10x6, dengan spesifikasi tersebut
satu motor brushless dapat mengangkat beban sebesar 900 gram. Sensor GPS
yang digunakan adalah sensor Neo6M yang dapat terkoneksi pada 24 satelit yang
ada, sensor GPS memiliki akurasi lokasi jika terkoneksi lebih dari 3 satelit.
Sensor lidar sama halnya dengan sensor ultrasonic yaitu mendeteksi
obstacle yang berada didepannya, tetapi sensor lidar memiliki ketepatan yang
lebih akurat dan dapat mendeteksi obstacle dengan radius 360˚ dengan bantuan
motor dc. Sedangkan sensor IMU atau Gyro berfungsi untuk Menyeimbangkan
posisi dari shipping drone.

Prinsip Kerja Sistem


User akan mengirimkan lokasi penerimaan barang, lalu kurir dapat melihat
lokasi penerimaan barang tersebut dan memasukkan barang pada drone yang akan
dikirimkan. Lalu dengan menggunakan aplikasi, kurir dapat mengaktifkan drone
untuk mengirimkan barang secara otomatis yang dipandu oleh GPS yang tertera.
Setelah barang sampai pada lokasinya maka drone akan kembali pada kurir
melalui jalur yang sama.

Anda mungkin juga menyukai