Oleh:
M. Rizanto Juliarsyah NRP. 3110161031
Abdul Khoifan NRP. 3110161038
Agung Purwanto NRP. 3110161054
Dosen Pembimbing
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Pusat Teknologi Roket merupakan Lembaga Pemerintah Non
Kementrian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan
dibidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan
pemanfaatannya terutama dalam penelitian teknologi roket. Dalam
melaksanakan tugas, Pusat Teknologi Roket Menyelenggarakan
Fungsi Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan, Motor Roket,
Teknologi struktur dan mekanik, teknologi propelan, teknologi
kendali dan telemetri, pembinaan teknis di bidang teknologi roket,
dan pelaksanaan kerjasama teknis dibidang teknologi roket. Kendali
dan telemetri merupakan bidang yang kami jalani selama kerja
praktik. Dengan berfokus terhadap pengujian sistem pandu pada
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan penggunaan sensor vision. Uji
coba sistem pandu pertama kali digunakan untuk memandu gerakan
UAV dalam mengikuti objek berwarna. Kami juga mendapatkan
projek untuk membuat roket dengan bahan hardfoam dan
polyfoam.Untuk pembuatan roket, dilakukan secara manual dengan
ukuran yang telah ditentukan. Pembuatan body dari hardfoam yang
dibentuk sendiri dan wing dari polyfoam. Juga memperhatikan massa
dari roket dengan perbandingan tertentu meletakkan komponen
elektronik yang sesuai. Sehingga roket tersebut mampu dilakukan uji
terbang.
vi
DAFTAR ISI
vii
3.1.1.2 .Kalibrasi QuadCopter Dengan Mission Planner . Error!
Bookmark not defined.
3.1.1.3 Pengujian Pada Quadopter ...... Error! Bookmark not
defined.
3.1.1.4 Integrasi Pixhawk PX4 Dengan Pixycam Sebagai
Input Channel Yaw .... Error! Bookmark not defined.
3.1.1.9 Pengaturan Gerak Sirip Untuk Melakukan Gerakan
Pada Wahana Uji X-Tail .......................................... 28
3.1.2 Mekanik...................................................................... 42
3.1.2.1 Pembuatan Airfoil (Sayap Roket) dan Simulasi
menggunakan Rocksim ........................................... 42
3.1.2.2 Nosecone roket dan aerodinamika Nosecone roket
................................. Error! Bookmark not defined.
3.1.2.3 Pembuatan roket ........ Error! Bookmark not defined.
3.1.2.4 Pembuatan Sistem Flight Controller Pada Wahana Uji
Roket ........................ Error! Bookmark not defined.
3.2 Kontribusi ................................................................. 59
3.3 Korelasi Dengan Mata Kuliah ..................................... 61
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 64
4.1 Kesimpulan ............................................................... 64
4.2 Saran ........................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 66
LAMPIRAN .................................................................................. 68
viii
KATA PENGANTAR
ix
9. Ayah dan Ibu penulis yang selalu memberi dukungan secara
moral dan materi.
10. Seluruh karyawan dan bagian security LAPAN Pustekroket.
11. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan
laporan kerja praktek ini.
Demikian besar harapan penyusun agar buku laporan kerja
praktek ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca
pada umumnya serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Penulis Menyadari dalam penyusunan laporan kerja praktek
ini masih terdapat banyak kekurangan, karena keterbatasan wawasan
dan pengetahuan. Penulis berharap buku ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca, oleh karena itu adanya
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, sehingga
dapat menjadi lebih baik di kemudian hari.
Surabaya, 9 April 2019
Penulis
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 3.19: PX4 telah terhubung ..... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.20: Frame type ................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.21: Accelerometer Calibration ........... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.22: kalibrasi kompas .......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.23: Battery monitor ............ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.24: Optional Items ............. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.25: Radio Calibration......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.26: Flight Mode Selection ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.27: Failsafe Options ........... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.28: GeoFence .................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.29: Blok diagram kendali PID ............ Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.30: Extended tuning ........... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.31: Nilai PID default .......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.32: Nilai PID tuning ........... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.33: PID loiter default ......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.34: PID loiter tuning .......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.35: Tamplilan layar flight plan ........... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.36: Contoh flight plan ........ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.37: Auxiliary switch pada remote ....... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.38: Flight mode pada Ch5 ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.39: Waypoint pada GUI ...... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.40: Pixy CMUcam5 ........................................................ 13
xii
Gambar 3.41: Koneksi Pixy dengan arduino ke Motor Brushless… .... 14
Gambar 3.42: Data percobaan jika s > 20cm ..................................... 15
Gambar 3.43: Data percobaan jika s = 5cm ....................................... 15
Gambar 3.44: Data percobaan jika Y < 90 ........................................ 16
Gambar 3.45: Data percobaan jika Y > 120 ...................................... 16
Gambar 3.46: Data percobaan jika X < 120 ..................................... 17
Gambar 3.47: Data percobaan jika X > 190 ...................................... 18
Gambar 3.48: Data percobaan jika X > 110 & X < 190 ...................... 18
Gambar 3.49: Data percobaan jika benda menghilang dari sumbu....... 19
Gambar 3.50: Receiver ke PPM encoder.......................................... 20
Gambar 3.51: Peletakan rangkaian sensor ...........Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.52: Kondisi PWM yaw tengah ............Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.53: Kondisi PWM yaw kiri . Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.56: Alur pembacaan rangakaian sensor .... Error! Bookmark
not defined.
Gambar 3.57: Wiring Diagram Kontrol Pitch dengan Arduino ..... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.58: Definisi Library Program pada Arduino ................. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.59: Program pada Void Setup Arduino ..... Error! Bookmark
not defined.
Gambar 3.60: Program pada Void Loop Arduino Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.61: Program Pengaturan Kondisi Sensor Ultrasonik ..... Error!
Bookmark not defined.
xiii
Mengirimkan Sinyal PWM ................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.62: Wiring Diagram Kontrol Throttle dengan .............. Error!
Bookmark not defined.
Arduino ............................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.63: Wiring Diagram Kontrol Throttle dengan .............. Error!
Bookmark not defined.
Arduino dan Switch RC ..................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.64: Definisi Library Program pada Arduino ................ Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.65: Program pada Void Setup Arduino ..... Error! Bookmark
not defined.
Gambar 3.66: Fungsi program Channel pada Arduino Error! Bookmark
not defined.
Gambar 3.67: Fungsi program Sensor Ultrasonik pada ................ Error!
Bookmark not defined.
Arduino ............................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.68: Pengaturan Kondisi Sensor Ultrasonik Error! Bookmark
not defined.
Mengirimkan Sinyal PWM ................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.69: Quadcopter denga pixycam .......... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.70: Posisi tuas saat arming .. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.71: Pengaturan arming ....... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.72: Channel aux swtich ...... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.73: Koneksi receiver dan arduino ....... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.74: Pembacaan PWM pada serial monitor . Error! Bookmark
not defined.
xiv
Gambar 3.75: Pembacaan PWM pada mission planner ................ Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.76: Kondisi default ch7....... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.77: Kondisi aktif ch7 .......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.79: Menghubungkan Serial Port Arduino Adengan Pixhawk
........................................................................................... 20
Gambar 3.80: Kumpulan Header Program dari library Mavlink ......... 21
Gambar 3.81 :Tampilan Struct dalam File
mavlink_msg_request_data_stream.h ..................................... 22
Gambar 3.82: Tampilan Packet dalam File
mavlink_msg_request_data_stream.h ..................................... 22
Gambar 3.83: Tampilan Program Arduino Mengirim Permintaan ke
Pixhawk .............................................................................. 23
Gambar 3.84: Tampilan Typedef Struct pada File
“mavlink_msg_gps_raw_int.h” ............................................. 24
Gambar 3.85: Tampilan Variabel pada File
“mavlink_msg_gps_raw_int.h” ............................................. 24
Gambar 3.86: Tampilan Program Mengambil data GPS dari Pixhawk ke
Arduino pada Arduino IDE ......................................... 25
Gambar 3.87: Menghubungkan Pixy ke Arduino ............................... 26
Gambar 3.88: Fungsi Program Pixy CMUcam pada Arduino IDE ...... 26
Gambar 3.89: Potongan Program Setting Kondisi Peralihan dari
Kontrol Autopilot ke Kontrol Berdasarkan Pixy ................................ 27
Gambar 3.90: Sumbu gerak pada pesawat......................................... 28
Gambar 3.91: Gerak roll pada pesawat ............................................. 29
Gambar 3.92: Elevator dan rudder ................................................... 30
Gambar 3.93: Konfigurasi X-Tail ..................................................... 30
Gambar 3.94: Angle of attack .......................................................... 31
xv
Gambar 3.96: Konfigurasi pitch up .................................................. 32
Gambar 3.97: Konfigurasi pitch down .............................................. 32
Gambar 3.98: Konfigurasi roll kiri ................................................... 33
Gambar 3.102: Firmware arduplane................................................. 35
Gambar 3.103: Koneksi kabel Y pada servo ..................................... 36
Gambar 3.104: Parameter elevon ..................................................... 36
Gambar 3.105: Wahana uji xtail ...................................................... 37
Gambar 3.106: Parameter List ......................................................... 38
Gambar 3.107: Konfigurasi Elevon .................................................. 38
Gambar 3.108: Mendefinisikan pada program arduino ....................... 39
Gambar 3.109: Menginisialisasi sensor pixy CAM ............................ 40
Gambar 3.110: Error Y ................................................................... 40
Gambar 3.111: Error Y < 0 ............................................................. 41
Gambar 3.112: Error Y > 0 ............................................................. 42
Gambar 3.113: Jika tidak ada benda yang terdeteksi oleh pixy ........... 42
Gambar 3.114: Bagian-bagian airfoil ............................................... 44
Gambar 3.115: Distribusi tekanan dan aliran angin............................ 44
Gambar 3.116: Symetrical airfoil ..................................................... 45
Gambar 3.117: Semi symetrical airfoil ............................................. 45
Gambar 3.118: Flat bottom airfoil .................................................... 46
Gambar 3.119: Under chambered airfoil ........................................... 46
Gambar 3.120:Reflexed airfoil ........................................................ 47
Gambar 3.121:Rocksim menu ......................................................... 48
Gambar 3.122:Rocksim nose cone ................................................... 48
Gambar 3.123:Rocksim body tube ................................................... 49
xvi
Gambar 3.124:Rocksim fin .............................................................. 50
Gambar 3.125: Radial position ........................................................ 50
Gambar 3.126:Fin depan................................................................. 51
Gambar 3.127: Pengaturan engine block ........................................... 52
Gambar 3.128: Hasil CG,CP dan massa pada roket ........................... 52
Gambar 3.129: Simulasi CD pada Rocksim ...................................... 52
Gambar 3.128: Polyfoam 2 mm ....................................................... 53
Gambar 3.129: lem tembak, cutter dan isolasi ................................... 53
Gambar 3.130: Sayap perbagian ...................................................... 54
Gambar 3.131: Aerodinamik pada nosecone .......Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.132: Gelombang kejut pada nosecone kerucut ............. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.133: Karakteristik nosecone Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.134: Bentuk nosecone hemispirik .......Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.135: Pembuatan Nosecone Roket .......Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.136: Bentuk body silinder ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.137: Pembuatan body roket . Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.138: Motor EDF................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.139: Motor Brushless 1000 kv ............Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.140: Sirip silang ................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.141: Sirip belakang Roket ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.142: Sirip depan Roket ....... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.143: Body roket.................. Error! Bookmark not defined.
xvii
Gambar 3.144: Nose dan body ........... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.145: Pemasangan body roket dan siripError! Bookmark not
defined.
Gambar 3.146: Membalutkan Isolasi dan Pemasangan Kaki pada Sirip
Belakang ................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.147: Pembuatan sirip TVC . Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.148: Pembuatan dudukan motor dan pemasangan sirip TVC
.............................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.149: Penggabungan 2 motor EDF ...... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.150: Pemasangan 2 motor EDF pada roket Error! Bookmark
not defined.
Gambar 3.151: Sirip depan roket ....... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.152: Menambahkan motor brushless 1000 kv ............. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.153: Wahana uji roket ........ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.154: Arah gerak oleh TVC .. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.155: Wiring diagram sistem uji roket .. Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.156: Sistem TVC pada motor EDF ..... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.157: Board orientation pada APM1 .... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.158: Board orientation pada APM2 .... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.159: Pembacaan switching pada serial monitor ............ Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.160: Instalasi perangkat keras ............ Error! Bookmark not
defined.
xviii
Gambar 3.161: Pengukuran berat wahana ...........Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.162: Hasil jumlah berat wahana dan thrust baterai …….
.............................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.163: Hasil jumlah berat wahana dan thrust baterai B…. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.164: Thrust dengan baterai C .............Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.165: thrust motor EDF........ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.166: thrust motor brushless . Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.167: Peletakan motor brushless ..........Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.168: Thrust total antara EDF dan brushless Error! Bookmark
not defined.
Gambar 3.169: Pengujian di lapangan . Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.170: Instalasi dronekit ........ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.171: Build dronekit ............ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.172: Install dronekit ........... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.173: Instalasi MAVproxy ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.174: Instalasi Dronekit SITLError! Bookmark not defined.
Gambar 3.175: Penambahan header program ......Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.176: Pembuatan variabel pada dronekit ..... Error! Bookmark
not defined.
Gambar 3.177: Pembuatan fumgsi arming ..........Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.178: Pembuatan fumgsi gerakan yaw ..Error! Bookmark not
defined.
xix
Gambar 3.179: Pembuatan main program .......... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.180: Penyimpanan program Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.181: Compile pada terminal Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.182: Hasil eksekusi programError! Bookmark not defined.
Gambar 3.183: Tampilan Awal saat Install Git ... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.184: Tampilan GNU saat Install Git ... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3.185: Tampilan Select Components saat Install Git........ Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.186: Tampilan saat Proses Install Git . Error! Bookmark not
defined.
Berjalan............................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.187: Tampilan Memilih Item saat Install Git ............... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.188: Tampilan Membuat Folder Git di Disk C ............ Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.189: Melakukan Git Bash Proses Git Bash Error! Bookmark
not defined.
Gambar 3.191 : Melakukan Clone FileError! Bookmark not defined.
Gambar 3.192 : Tampilan yang Muncul Saat Proses Selesai ........ Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.193 : Tampilan Awal yang Muncul Saat Install MHV AVR
.............................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.194: Memeriksa Item dan Lokasi penginstallan ........... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.195: Box Perjanjian Lisensi . Error! Bookmark not defined.
xx
Gambar 3.196 : Mengatur Lokasi Sketchbook pada Preference Arduino
Ardupilot IDE ......................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.197 : Mengatur Lokasi Sketchbook pada Ardupilot Arduino
IDE ........................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.198: Tampilan Sketchbook pada Ardupilot Arduino IDE saat
Proses Install Berhasil ............ Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.199: Tampilan Tools pada Ardupilot Arduino IDE Proses
Install Berhasil ....................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.200 : Mengatur Serial Port Board .......Error! Bookmark not
defined.
pada Ardupilot Arduino IDE .............. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.201 : Mengecek Serial Port Board pada Device Manager
.............................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.202: Masukkan File file "boards.txt" ke dalam folder "APM"
........................................................................................... 57
Gambar 3.203: Tampilan Sketch Program pada Atmel Studio ............ 58
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Arus suplai pada baterai ..... Error! Bookmark not defined.
xxii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) merupakan
salah satu perguruan tinggi vokasi di Indonesia. Sebagai perguruan
vokasi nomor 1 di Indonesia PENS terus berupaya mengembangkan
potensi sumber daya manusia agar dapat bersaing ditaraf nasional
maupun global. Salah stau disiplin ilmu di PENS adalanh mengenai
teknologi guna menunjang pembangunan dari industri, serta sebagai
research university untuk mengembangkan potensi di seluruh
wilayah Indonesia. PENS berupaya membangun relasi dengan
industri atau pelaksana dunia kerja demi mengembangkan potensi
sumber daya manusianya dengan melalui studi ekskursi, kerja
praktek, magang, joint research, kerjasama riset tekologi dan lain
sebagainya.
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
diikuti oleh mahasiswa program studi Teknik Mekatronika PENS
sebagai salah satu syarat kelulusan. Kerja praktek ini bertujuan untuk
mengimplementasikan ilmu serta pengetahuan mahasiswa program
studi Teknik Mekatronika yang didapatkan selama perkuliahan
sehingga mahasiwa dapat mengerti dan paham pengaplikasian ilmu
dan masalah yang terjadi secara nyata di lapangan. Indonesia sebagai
negara yang berkembang. Dalam hal ini sektor industri sangat
berpengaruh sekali pada perekonomian negara. Hal ini perlu
dikembangkan potensi yang ada didalamnya dibutuhkan suatu sarana
yang memadai.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan
pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya. Pusat
Teknologi Roket (Pustekroket) LAPAN mempunyai peran dalam
melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi
roket serta pemanfaatannya. Pembuatan sistem pandu untuk wahana
terbang ditujukan untuk mengenali dan mendeteksi objek yang
diinginkan sehingga wahana dapat mengikuti pergerakan dari objek
tersebut. Sistem pandu yang dikembangkan pada kerja praktek kali
ini berbasis sensor vision yang dapat mendeteksi warna benda yang
dikombinasikan dengan rangkaian mikrokontroller Arduino dan
flight controller. Sistem yang telah dibuat akan diuji pada wahana
1
quadcopter untuk melihat respon yang dihasilkan. Disamping itu,
pembuatan sistem flight controller pada wahana uji roket dilakukan
untuk mecoba sistem takeoff dan landing secara vertikal dan
mengendalikan sikap menggunakan thurst vectoring.
2
Manfaat
Bagi mahasiswa
- Sebagai sarana belajar dan pengaplikasian ilmu yang telah
diperoleh melalui proses perkuliahan.
- Sebagai penambah wawasan sehingga dapat memunculkan
semangat untuk ikut serta mengambil andil dalam
pembangunan nasional.
- Sebagai sarana untuk meningkatkan skill praktis dan aplikatif
mahasiswa.
Bagi PENS
- Sarana pengenalan perkembangan IPTEK khususnya Teknik
Mekatronika dan sebagai bahan pertimbangan dalam
penyusunan program di PENS.
- Sebagai bahan masukan dan evaluasi program akademik di
PENS untuk menghasilkan tenaga kerja yang mumpuni dan
mampu bersaing di era global saat ini.
Bagi Lembaga Pustekroket - Pusat Teknologi Roket iLAPAN
(Indonesian Aeronautics and Space Agency)
- Sarana mengetahui kualitas pendidikan di perguruan tinggi
negeri, khususnya PENS.
- Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang
dibutuhkan.
- Sebagai sarana untuk mengenalkan teknologi yang diterapkan
kepada dunia pendidikan.
3
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam Penulisan Laporan Kerja Praktek ini, penyusunan
laporan dlakukan dengan sistematis :
a. Pendahuluan, mencakup latar belakang, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat, ruang lingkup pembahasan, dan
sistematikka penulisan.
b. Profil perusahaan, mencakup sejarah singkat perusahaan,
strukur organisasi, hak dan wewenang struktur
organisasi,lokasi perusahaan, kesehatan dan keselematan kerja
(K3) perusahaan dan etika profesi pada perusahaan.
c. Hasil kegiatan kerja praktek, mencakup bidang kegiatan,
kontribusi, dan korelasi kegiatan kerja praktek dengan mata
kuliah.
d. Kesimpulan dan saran .
e. Bagian akhir yang terdiri dari daftar pustaka dan penulis.
4
BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5
2.2 Struktur Organisasi LAPAN Pustekroket
Tugas Pokok
Pusat Teknologi Roket mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi roket serta
pemanfaatannya. Dalam melaksanakan tugas, Pusat Teknologi
Roket menyelenggarakan fungsi :
- Penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi
motor roket.
- Penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi
struktur dan mekanik.
- Penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi
propelan.
- Penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi
kendali dan telemetri.
- Pembinaan teknis di bidang teknologi roket.
6
- Pelaksanaan kerjasama teknis di bidang teknologi roket.
Administrasi
Membuat, mengolah dokumen, membuat arsip data,
melayani masalah kebutuhan atau sumber daya yang
dibutuhkan karyawan untuk bekerja.
Bidang Program dan Fasilitas
Penyusunan rencana dan program kerja LAPAN
Pustekroket, pengelolaan & pemgembangan fasilitas umum.
Sub bagian SDM & Tata Usaha
Melaksanakan pengelolaan sumber daya manusia yang
meliputi perencanaan kebutuhan, pengembangan sistem
manajemen sumber daya manusia, perencanaan dan
pelaksanaan pengembangan potensi dan kapasitas pegawai,
serta administrasi kepegawaian.
Bidang Diseminasi
Penyelenggaraan peliputan informasi, pengembangan dan
kemitraan komunikasi publik, pengelolaan kerjasama
dengan pihak lain.
Sub bagian Keuangan & Barang Milik Negara
Perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, inventariasi, penghapusan Barang Milik
Negara, pengelolaan dana, pengeluaran, pemasukan yang
telah dilakukan oleh lapan.
Kelompok jabatan fungsional
Melaksanakan tugas berdasarkan keahlian dan kebutuhan
Lapan Pustekroket.
Bidang Teknologi Propelan
Bidang Teknologi Propelan mempunyai tugas melaksanakan
penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi
propelan, serta penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama
teknis dibidangnya. Bidang Propelan menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Bidang Propelan.
b. Pelaksanaan pengkajian teknologi proses
pembuatan propelan, bahan baku pembuatan
propelan, bahan pyroteknik, proses liner dan
bahan liner serta penelitian komposisis dasar
propelan.
c. Pelaksanaan peningkatan kemampuan SDM di
bidang teknologi dirgantara khususnya dalam hal
7
teknologi pembuatan propelan, bahan pyroteknik
serta bahan liner inhibitor berikut prosesnya.
d. Penyediaan data kondisi operasi proses
pembuatan bahan baku propelan, proses
pembuatan propelan, proses liner inhibiter,
spesifikasi bahan isian igniter serta data internal
balistik dan physical dari propelan padat.
e. Evaluasi dan penyusunan laporan hasil
pelaksanaan program.
8
Bidang Teknologi Struktur dan Mekanik
Bidang Teknologi Struktur dan Mekanik mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan
perekayasaan teknologi struktur dan mekanik, serta
penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis dibidangnya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 134, Bidang Struktur Mekanika menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Bidang Struktur
Mekanika;
b. Pelaksanaan kegiatan penelitian dan
pengembangan desain sruktur dan sistim mekanik
roket;
c. Pelaksanaan kegiatan perancangan dan
perekayasaan dan pengujian bagian-bagian
struktur : yang meliputi : nose cone, tabung
payload, tabung motor roket cap, nosel, sirip,
adaptor, sistim separasi antar tingkat dan bagian-
bagian lainnya;
d. Pelaksanaan kegiatan pengkajian pemanfaatan
material sebagai bahan struktur wahana
dirgantara;
e. Pelaksanaan kegiatan perancangan dan
pengawasan proses fabrikasi (pembuatan) bagian-
bagian struktur wahana dirgantara;
f. Pelaksanaan kegiatan perencanaan dan
pengawasan terhadap pengoperasian dan
pemeliharaan peralatan fabrikasi; g. penyiapan
bahan kerjasama teknis dibidang struktur roket;
Evaluasi dan penyusunan laporan hasil
pelaksanaan program
9
b. Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan
perekayasaan di bidang teknologi kendali yang
meliputi pandu dan control roket, serta teknologi
sistem telemetri nya;
c. Pelaksanaan perancangan, perakitan dan
pengujian di bidang teknologi kendali yang
meliputi pandu dan kontrol roket, serta teknologi
sistem telemetri nya;
d. Evaluasi dan penyusunan laporan hasil
pelaksanaan program.
12
BAB 3
HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Kegiatan
3.1.1 Hardware
3.1.1.1 Integrasi PixyCam pada Wahana
Pengenalan PixyCam
Pixy CMUcam 5 merupakan image sensor dengan
prosesor yang powerfull dapat diprogram untuk
mengirimkan informasi berupa data gambar, sehingga
mikrokontroler tidak terbebani dengan proses pembacaan
data. Pixy CMUcam 5 juga menggunakan warna dan
saturasi sebagai sasaran utama pada pendeteksi gambar. Ini
berarti bahwa pencahayaan atau eksposur tidak akan
mempengaruhi deteksi sensor pada suatu objek. Pixy
CMUcam 5 dapat dikoneksikan dengan berbagai macam
controller, karena mendukun beberapa opsi antarmuka
(UART serial, SPI, I2CM, USB, digital/analog output).
13
ESC ground masuk Gnd arduino , untuk pin vcc ESC motor
tidak dipakai.
14
sejauh > 20 cm maka hasil yang terbaca di pin input 7
menggunakan radio calibration terbaca 1572 jika diberi
output motor brushless DC maka pergerakan motor akan
cepat.
15
Gambar 3.44: Data percobaan jika Y < 90
Sumber : Dokumentasi Penulis
dari range 0-255) jika sumbu Y > 120 maka hasil yang
terbaca di pin input 7 saat benda berada pada sumbu Y pixy
> 120 menggunakan radio calibration terbaca hampir
PWM maks yaitu 1207.
16
Untuk percobaan ke lima mengunakan data pixy
cam berdasarkan sumbu X pixy,pada program arduino dari
percobaan tersebut diatur PWM sebesar 115 (PWM analog
dari range 0-255) jika sumbu X < 120 maka hasil yang
terbaca di pin input 7 saat benda berada pada sumbu X pixy
< 120 menggunakan radio calibration PWM yang terbaca
sebesar 1600.
17
Gambar 3.47: Data percobaan jika X > 190
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 3.48: Data percobaan jika X > 110 & X < 190
Sumber : Dokumentasi Penulis
18
Untuk percobaan ke tujuh mengunakan data pixy
cam berdasarkan sumbu X pixy,pada program arduino dari
percobaan tersebut diatur PWM sebesar 93 (PWM analog
dari range 0-255) jika benda menghilang dari sumbu X
yang terbaca di pin input 7 saat menggunakan radio
calibration PWM yang terbaca sebesar 1515.
PPM Encoder
Flight controller PX4 hanya didukung oleh 1
channel PPM untuk menerima sinyal input dari receiver,
maka dari itu dibutuhkan sebuah alat atau rangkaian yang
mampu mengubah beberapa sinyal input menjadi satu
sinyal input. PPM encoder adalah sebuah rangkaian yang
mengubah beberapa input sinyal PWM (pulse width
modulation) dari receiver menjadi sebuah sinyal PPM
(pulse position modulation). Sinyal PWM yang diterima
oleh PPM encoder dapat berasal dari receiver atau
rangkaian sensor eksternal yang memiliki output berupa
sinyal PWM.
19
Gambar 3.50: Receiver ke PPM encoder
Sumber: Dokumentasi Penulis
20
Setelah serial port dihubungkan, maka langkah selanjutnya
adalah memprogram Arduino agar dapat mendengarkan
data yang dikeluarkan oleh Pixhawk. Disini penulis
menggunakan tambahan library “mavlink” yang
dikembangkan khusus untuk mengomunikasikan data
antara Arduino dan Pixhawk dengan bantuan protokol
mavlink. Library mavlink menyediakan banyak sekali
header program, namun disini harus memilah-milah
menggunakan header program yang sesuai dengan data
yang akan didengarkan dari pixhawk. Untuk referensi
mendownload dan cara menggunakan library tersebut
dapat dilihat di alamat
https://discuss.ardupilot.org/t/mavlink-and-arduino-step-
by-step/25566
21
keluarannya digunakan sebagai kontrol roll, pitch, dan
throttle untuk mendekat dan landing pada objek sasaran.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, disini yang
diinginkan pertama kali adalah meminta aliran data untuk
membaca data GPS dari Pixhawk, oleh karena itu harus
mencari file header yang tepat ke direktori umum library
“mavlink”. Disni penulis menggunakan header
“request_data_stream.h” karena header program tersebut
memungkinkan untuk mengirimkan permintaan data ke
pixhawk untuk disiarkan di port serial yang terhubung
sekali setiap detik.
Di dalam file mavlink_msg_request_data_stream.h dapat
dilihat struct yang memberikan data ke variabel jika ingin
membaca data dari Pixhawk.
22
Ini adalah baris program yang diperhatikan sebagai
"paket" yang berarti sedang menangani data yang akan
dikirim (yang diharapkan dapat dilakukan, sehingga dapat
mengemas data nanti dalam fungsi dan mengirimkannya
ke autopilot.
Yang penting untuk dipahami adalah bahwa pernyataan
inline statis di atas mendefinisikan data yang ingin
dimasukkan ke dalam fungsi paket, dan perlu menentukan
nilai-nilai tersebut agar autopilot mengetahui apa yang
diinginkan dan bagaimana menginginkannya.
Jadi jika diuraikan pernyataan inline statis yang
ditunjukkan di atas mulai dari variabel pertama tepat
setelah simbol '('.
“uint8_t” mendefinisikan jenis data dalam variabel di
sebelahnya. Jadi “uint8_t system_id” meminta jenis integer
tanpa tanda 8 bit yang panjang di bawah variabel
system_id. Setelah itu hanya perlu menyediakan data yang
sesuai untuk mengisi variabel dalam urutan yang benar
yang ditentukan dalam pernyataan untuk library yang
digunakan untuk mengemas pesan dalam perintah yang
kompatibel dengan Mavlink.
Dalam kode Arduino, akan terlihat seperti ini:
23
perintah Mavlink. Berbekal pengetahuan ini, perlu
ditemukan file yang memungkinkan untuk menerima dan
memproses data yang diminta. Melihat informasi dari
halaman website:
https://mavlink.io/en/messages/common.html#MAV_DA
TA_STREAM dapat dilihat bahwa 0-12 menunjukkan data
sensor berbeda yang disiarkan dengan mengaktifkan semua
aliran (1-6 menunjukkan masing-masing aliran yang dapat
diaktifkan).
Karena diketahui bahwa stream GPS termasuk dalam
MAV_DATA_STREAM_ALL, maka data dapat diambil
dengan aman, dengan asumsi bisa mengambil data stream
GPS_RAW dengan mengaktifkan semua stream.
Menavigasi kembali ke folder direktori mavlink,
disini mencari lagi header program yang sesuai untuk
menerima data GPS. Disini dapat digunakan header
program “mavlink_msg_gps_raw_int.h” .
25
Gambar 3.87: Menghubungkan Pixy ke Arduino
Sumber : Dokumentasi Penulis
26
Program di atas merupakan potongan fungsi
program pada Arduino IDE. Program tersebut mengatur
kondisi ketika Pixy CMUcam mendeteksi keberadaan
objek. Ketika jarak objek dengan quadcopterkurang ke
kanan maka quadcopter akan bergerak ke arah kanan,
ketika jarak quadcopter terhadap objek terlalu maju, maka
quadcopter akan bergerak mundur begitu juga sebaliknya.
Ketika posisi quadcopter tepat di atas objek berjarak
kurang dari sama dengan 1,5 meter dan Pixy CMUcam
mendeteksi luasan objek sasaran sebesar 1600 cm2, maka
quadcopter akan mengurangi throttlenya sampai pada
kondisi landing.
Setelah memprogram Arduino untuk menerima data
Pixy CMUcam dalam mendeteksi objek yang kemudian
datanya digunakan untuk mengontrol roll, pitch, dan yaw
quadcopter, selanjutnya adalah mengaitkan data GPS
untuk mengontrol kapan kondisi ketika roll, pitch, dan yaw
dikontrol berdasarkan data Pixy CMUcam, data RC, dan
juga autopilot.
27
63753900 dan longitude>=1066064400 maka saat itu Pixy
CMUcam mengirimkan data tentang block yang terdeteksi
yang kemudian diolah menjadi data posisi, jarak, dan
luasan objek terdeteksi. Pada saat itu juga kontrol roll,
pitch, dan throttle berdasarkan data Pixy CMUcam, namun
apabila sensor Pixy CMUcam mengalami gangguan dalam
mendeteksi objek, maka kontrol roll, pitch, dan throttle
dapat diambil alih oleh RC atau GCS (Ground Control
Station).
28
menghasilkan gerakan roll pada pesawat dengan
mengubah arah gerak (atas atau bawah) pada aileron itu
sendiri sehinga menghasilkan perbedaan tekanan udara
pada sayap kanan dan sayap kiri pesawat. Perbedaan
tekanan udara tersebut akan menghasilkan gaya angat (lift)
yang berbeda pada sayap kanan dan sayap kiri sehingga
pesawat dapat melakukan gerakan roll.
29
aaaaaaaGambar 3.92: Elevator dan rudder
Sumber: Wikipedia.org
30
aaaaaaaGambar 3.94: Angle of attack
Sumber: Skybrary.aero
31
F
a
aaaaaaaGambar 3.96: Konfigurasi pitch up
Sumber: Dokumentasi penulis
32
Gerakan roll terbagi menjadi dua, yaitu roll kanan
dan roll kiri. Jika gaya yang dihasilkan oleh sirip pada
wahana X-tail searah dengan arah jarum jam maka wahana
akan mengalami
33
Ketika gaya yang dihasilkan oleh masing-masing
sirip mengarah ke kiri, maka wahana akan mengalami
gerakan yaw ke kanan. Sebaliknya jika gaya yang
dihasilkan oleh masing-masing sirip mengarah ke kanan,
maka wahana akan mengalami gerakan yaw ke kiri.
34
Wahana uji X tail merupakan sebuah wahana
dengan konfigurasi sayap fixed wing. Maka dari itu,
digunakann firmware arduplane versi 3.4 yang diunduhkan
pada flight controller. Namun, pada firmware arduplane
hanya terdapat parameter untuk mengatur wahaha fixed
wing yang memiliki konfigurasi ekor pada umunya seperti
V tail atau A tail. Maka dari itu,diperlukan pengaturan
parameter tersendiri untuk konfigurasi ekor X tail.
35
Gambar 3.103: Koneksi kabel Y pada servo
Sumber: Dokumentasi penulis
36
Wahana uji X tail menggunakan motor EDF 70 mm
sebagai pendorong utama. Motor EDF awalnya diletakkan
pada bagian bawah wahana. Namun, thrust yang
ditimbulkan masih kurang untuk mengangkat beban
wahana. Maka dari itu ditambahkan satu buah motor EDF
untuk menamvah thrust dari wahana. Penempatan motor
EDF diletekkan pada bagian atas dan bawah dari wahana
untuk menjaga keseimbangan pada saat diterbangkan.
37
Gambar 3.106: Parameter List
Sumber : Dokumentasi Penulis
39
2. Memasukkan pixy.init(); pada fungsi Void setup()
untuk menginisialisasi sensor pixy CAM.
41
Gambar 3.112: Error Y > 0
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 3.113: Jika tidak ada benda yang terdeteksi oleh pixy
Sumber : Dokumentasi Penulis
3.1.2 Mekanik
3.1.2.1 Pembuatan Airfoil (Sayap Pesawat) dan Simulasi
menggunakan Rocksim
Airfoil berfungsi adalah bentuk dari suatu sayap
pesawat yang dapat menghasilkan gaya angkat (lift) atau
efek aerodinamika ketika melewati aliran udara. Airfoil
memiliki beberapa bagian yaitu leading edge, trailing edge,
42
chord, chamber dan thickness. Pengertiannya sebagai
berikut :
1. Leading edge
adalah ujung airfoil yang secara umum berbentuk
cembung. Leading edge ini berkaitan erat dengan
ketebalan maksimum yang dimana peletakan ketebalan
maksimum terhadap leading edge akan mempengaruhi
lift coefficient, stall dan drag. Semakin maju letak
ketebalan maksimum maka lift coefficient nya akan
semakin naik dan drag akan semakin tinggi.
2. Trailing edge
adalah ujung belakang airfoil. Pada trailing edge
biasanya terdapat aileron untuk menggulingkan
pesawat ke samping.
3. Chord
merupakan sebuah garis yang ditarik dari leading edge
menuju trailing edge.
4. Chamber
merupakan jarak garis rata-rata antara bagian atas
airfoil dan bagian bawah airfoil dengan garis tengah.
Semakin besar chamber dari sebuah sayap, maka
semakin besar pula lift coefficient maksimumnya.
Namun jika terlalu besar lift coefficient yang ada akan
mengakibatkan pesawat akan mudah stall.
5. Thickness
merupakan ketebalan maksimal dari airfoil. Thickness
berkaitan erat dengan chord yang biasa dikenal dengan
t/c atau thickness to chord ratio. Semakin besar t/c yang
ada maka lift coefficient nya akan semakin besar pula
namun kemungkinan stall nya semakin kecil. Kerugian
dari t/c yang besar adalah drag nya semakin besar pula
43
Gambar 3.114: Bagian-bagian airfoil
Sumber : https://panggih15.files.wordpress.com/2010/01/airfoil-
edit.jpg
44
Gambar 3.116: Symetrical airfoil
Sumber : https://people.sc.fsu.edu/~jburkardt/f_src/naca/symmetric.png
45
3. Flat bottom airfoil
4. Under chambered
46
5. Reflexed airfoil
Sumber : http://airfoiltools.com/airfoil/details?airfoil=naca24112-
jf
47
Gambar 3.121:Rocksim menu
Sumber : Dokumentasi Penulis
2. Setelah masuk kedalam menu nose cone kemudian
memilih shape dari nose cone sesuai dengan yang
telah ditetapkan oleh pembimbing lapangan yaitu
Eliptical Untuk diameter nose cone,panjang nose
cone, dan panjang base nose cone di berikan 10 cm
sesuai dengan persetujuan pembimbing
lapangan,untuk material dipilih yang Polystyrene PS
(Semacam gabus/Depron) kontruksinya sendiri yang
dipilih adalah solid
.
48
3. Tahapan ketiga masuk ke dalam menu body tube maka
mengisi OD (Outer Diameter) dari body tube adalah
10 cm dan inner diameter di isi 0 dikarenakan roket
nantinya strukturnya solid,kemudian untuk material
sama seperti sebelumnya yaitu Polystyrene PS
(Semacam gabus/Depron).
49
Gambar 3.124:Rocksim fin
Sumber : Dokumentasi Penulis
50
diberikan 5.010 cm ,untuk sweep angle diberikan
26.929 derajat , untuk semi span diberikan 10 cm , dan
untuk lokasinya diberikan 0 agar tepat 18 cm jika di
hitung dari nose cone.material dari sirp ini juga sama
seperti sebelumnya yaitu Polystyrene PS (Semacam
gabus/Depron).dengan tebal sekitar kurang lebih 0.2 cm
, untuk cross section dipilih Airfoil.
51
Gambar 3.127: Pengaturan engine block
Sumber : Dokumentasi Penulis
52
Proses pembuatan arfoil secara fisik dilakukan secara
manual dengan menggunakan cutter dan lem tembak.
Bahan yang digunakan untuk membuat airfoil adalah
polyfoam dengan ketebalan 2 mm.
3.1.2 Software
Edit Firmware Quadcopter pada Software Mission Planner
55
pengaturannya cukup sederhana. Berikut adalah ringkasan
langkah-langkah utama yang diperlukan :
ArduPilot Arduino khusus harus diinstal dan diuji
untuk membuat dan mengunggah kode. Detail
langkah – langkah dan kelengkapanya ada di
http://ardupilot.org/dev/docs/building-ardupilot-
with-Arduino-windows.html#building-ardupilot-
with-Arduino-windows. Untuk contoh ini
diasumsikan bahwa instalasi berada di C: \
ArduPilot-Arduino-1.0.3-windows.
Memerlukan Atmel Studio 6.2 (gratis) atau versi
lengkap Visual Studio Pro 2008, 2010 atau 2012
yang diinstal. Visual micro tidak berfungsi dengan
Visual Express versi gratis. Visual Studio 2008
digunakan dalam contoh ini.
Memerlukan kode sumber ArduPilot. Untuk
tutorial ini, kode sumber APM diasumsikan berada
di C: \ Users \ Public \ Documents \ ardupilot-
Copter-3.1.3.
Dapatkan file kode zip terbaru yang dirilis "Plane
xxx" di http://firmware.ardupilot.org/ atau
gunakan Git Hub untuk membuat kloning dari
kode saat ini. Jika Anda ingin versi rilis spesifik
pergi ke repositori ardupilot, pilih cabang
ardupilot yang diinginkan, lalu klik zip
pengunduhan.
Unduh dan instal Visual Micro dari situs web
Visual Micro dan bersaing setup . Instruksi ada di
situs.
Tes Visual micro untuk Arduino menggunakan
instruksi ini. Dapatkan itu berfungsi sebelum
melanjutkan.
Unduh dan instal informasi papan APM. Ini adalah
persyaratan utama untuk membangun dan
mengunggah kode APM.
56
Pergi ke APM - Panduan Instalasi di Forum Visual
micro. Baca posnya, lalu unduh file boards.txt .
Masukkan file "boards.txt" ke dalam folder
"APM" di dalam folder "Arduino / hardware". Di
mana pun berada, Arduino IDE berada di folder
Arduino (dalam hal ini C: \ ArduPilot-Arduino-
1.0.3-windows) akan terlihat seperti ini :
57
- Atur lokasi folder ide ke C: \ ArduPilot-
Arduino-1.0.3-windows (atau lokasi
Arduino IDE).
- Atur lokasi sketchbook ke C: \ Users \
Public \ Documents \ ardupilot-Copter-
3.1.3 (atau lokasi kode ArduPilot).
- Catatan: Ini adalah folder yang berisi
folder APMover2, Copter, Plane, docs,
FollowMe, libraries, mk and Tools.
- Beginilah cara setup harus mencari
tutorial ini :
58
- Build code : Build>>Clean Solution then
Build>>Build Solution. Kode harus
dibuat tanpa kesalahan. Bergantung pada
kode sumber apa yang digunakan,
mungkin pengguna mendapatkan pesan
"Sketch too big...". Pengguna dapat
mengurangi ukuran dengan
mengomentari beberapa opsi kompilasi
di APM_Config.h.
Penting : Setiap kali mengubah pernyataan #define (atau
berkomentar satu atau membatalkan komentar), Pengguna harus
melakukan Build >> Clean Solution diikuti oleh Build >> Rebuild
Solution. Setelah kode yang dibuat tidak ada kesalahan, maka
firmware dapat diunggah ke APM. Pertama lakukan ini:
Tools>>Options>>Visual Micro -Micro Debug -
Advanced: Set Automatic debugging to False: Kemudian
F5 akan mengunggah tanpa men-debug - menghemat
kebutuhan untuk menekan CTRL dengan F5.
Hubungkan APM Anda melalui kabel USB.
Tools>>Visual Micro>>Serial Port. Setel ke port USB
yang terdeteksi untuk APM Anda. Jika port USB tidak
terdeteksi, ikuti petunjuk instalasi Arduino untuk
menambahkan driver yang tepat. Jika Arduino IDE
berfungsi, maka Visual Studio / Visual Micro juga harus
berfungsi.
Untuk mengunggah ke papan APM, cukup tekan F5.
Build, dan unggah ke APM diuji untuk rilis kode 3.1.3.
Mode penerbangan stabil, tahan ketinggian dan loiter
semua diuji dan berperilaku sama seperti mengunggah
revisi yang sama menggunakan Mission Planner.
Namun, perlu diketahui bahwa membangun unggahan
sendiri dari sumber dapat menghasilkan hasil yang tidak
terduga. Pengguna harus mengkonfigurasi semua opsi
dan kode lainnya dengan benar.
3.2 Kontribusi
Dalam kerja praktek di LAPAN PUSTEKROKET, penulis
ikut berkontribusi dalam mengembangkan sistem pandu pada
59
wahana quadcopter dengan menggunakan pixycam CMU5 dan
mikrokontroller arduino. Sistem pandu ini digunakan untuk
mengikuti objek yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan
sudut aspek dan jarak terpisah. Melakukan perbaikan algoritma
dalam pendeteksian benda pada sumbu X pixy dari segmentasi ke
metode umpan balik proporsional.
Selain itu, penulis juga ikut berkontribusi dalam
mengembangkan sistem precision landing dan sistem pandu dengan
menggabungkan beberapa komponen, yaitu dengan menggunakan
kamera pixy, ultrasonik, arduino dan juga flight controller.
Kontribusi yang dimaksud adalah mengombinasikan beberapa
komponen diatas untuk membuat sistem pandu dan precision
landing supaya wahana terbang dapat mengerem ketika ada
gangguan yang ada di depannya dan mendarat presisi di atas target.
Sistem pandu dengan bekerja dengan berdasarkan data sensor
ultrasonik dan sistem precision landing dengan kombinasi data
sensor vision Pixy CMUcam dan data GPS sebagai input data yang
dikirim ke microcontroller kemudian dilanjutkan ke flight
controller untuk mengontrol ESC yang mempengaruhi gerakan
quadcopter.
Penulis juga melakukan perancangan gerak dari control
surface pada wahana fixedwing bertipe Xtail dengan menggunakan
flight controller ardupilot mega dan melakukan uji terbang untuk
melihat kinerja gerak dari masing-masing control surface untuk
menghasilkan gerakan seperti roll dan pitch. Selain itu penulis juga
berkontribusi dalam pembuatan sistem flight controller pada
wahana uji roket menggunakan ardupilot mega.
Penulis juga melakukan perancangan mekanik pada roket
menggunakan software simulasi Rocksim untuk menentukan
CG,CP,dan CD pada roket,serta melakukan proses manufacturing
roket sesuai dengan software simulasi .
60
3.3 Korelasi Dengan Mata Kuliah
Kerja Praktek di LAPAN PUSTEKROKET telah banyak
memberikan pengalaman dalam bidang wahana terbang. Dengan
berbagai macam ilmu baru tersebut terdapat korelasi antara kegiatan
selama kerja praktek dengan mata kuliah yang telah diajarkan di
kampus. Adapun matakuliah tersebut adalah :
Teknologi Sensor dan Aktuator
Selama di LAPAN PUSTEKROKET mata kuliah tersebut yang
banyak diterapkan dalam setiap projek yang diberikan. Seperti
membangkitkan sinyal PWM sebagai input pada flight
controller denngan menggunakan arduino. Penggunaan aktuator
pada wahana terbang seperti motor brushless dan servo yang
menerima input PWM agar dapat bergerak sesuai perintah yang
diberikan. Pemilihan driver motor seperi electronic speed
controller (ESC) yang sesuai berdasarkan daya maksimal dari
motor yang digunakan. Selain itu penggunanan sensor seperti
accelerometer, gyroscope dan kompas yang digunakan untuk
mengukur kondisi attitude dari wahana terbang.
Workshop Pemograman
Dalam melakukan kerja praktek di LAPAN PUSTEKROKET,
kemampuan pemograman dengan menggunaan Bahasa
pemograman C/C++ sangat digunakan. Terutama pada saat
melakukan pemograman mikrokontroller Arduino yang
menggunakan beberapa struktur pemograman seperti
pembuatan fungsi, pemanggilan fungsi dan penyeleksian
program. Selain itu pemograman menggunakan Phyton dalam
percobaan pembuatan sistem autonomous pada wahana
quadcopter dengan menggunakan library dronekit.
Perancangan mekanika
61
Pada perancangan roket ini diperlukan matakuliah
perancangan mekanika agar dapat membuat roket dengan cd
yang baik dan dapat seimbang.
62
Halaman ini sengaja dikosongkan
63
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan kerja praktik selama ini dapat
disimpulkan :
1. Kerja praktik banyak memberikan pengalaman dan ilmu
yang bermanfaat, mengenai dunia kerja.
2. Membuka wawasan dan cara berpkir mahasiswa tentang
kondisi sebenarnya pada dunia kerja.
3. Mengetahui bagaimana penerapan ilmu yang telah
diajarkan selama kuliah.
4. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang telah dipelajari selama kuliah dengan
beberapa mata kuliah yang terkorelasi dengan kegiatan
kerja praktek.
5. Dalam projek yang telah dikerjakan seperti pembuatan
wahana terbang pesawat dengan berbagai macam
komponen didalamnya, serta penerapan sistem autopilot
pada wahana tersebut banyak menerapkan ilmu dari
beberapa mata kuliah seperti teknologi sensor dan aktuator
serta perancangan mekanik, workshop gambar teknik.
1.2 Saran
Kegiatan kerja praktek yang telah dilakukan memberikan
banyak manfaat sehingga penulis memberikan saran agar kerja
praktek dapat berjalan baik adalah sebagai berikut :
1. Selama kerja praktek mahasiswa sebaiknya sering bertanya
pada pembimbing agar dapat memahami setiap kegiatan yang
akan dilakukan.
2. Mahasiswa displin dalam kerja praktek dalam lingkungan
perusahaan. Menerapkan standar berperilaku dalam
perusahaan. Dan juga dalam menjalankan tugas dari kampus
dalam kerja praktek, seperti mengisi logbook monitoring
selama kerja praktek dan membuat laporan setiap minggu.
64
3. Perusahaan telah memberikan fasilitas yang baik, berkorelasi
dengan projek yang diberikan. Dengan pembimbing yang
berpengalaman dibidang wahana terbang. Sebagai ketua sub
bagian pembimbing memiliki banyak pekerjaan yang harus
dilakukan sehingga hanya memiliki sedikit waktu luang
dalam membimbing mahasiswa.
4. Dengan kebebasan pemilihan tempat/ perusahaan kerja
praktek. Pihak kampus maupun perusahaan dapat
berkomunikasi dengan baik, memberikan bimbingan, dengan
arahan dan amanat secara berkala, dan memerikan motivasi.
Sehingga mahasiswa ikhlas dan bersemangat dalam
menjalankan kegiatan kerja praktek.
65
DAFTAR PUSTAKA
- ardupilot, http://ardupilot.org/copter/docs/common-apm25-and-
26-overview.html, 5 Frebruari 2018
- Dronekit, https://dev.px4.io/en/robotics/dronekit.html, 16
February 2019
- Ardupilot, https://pixhawk.org/modules/pixhawk#schematics,
20 Maret 2018
- http://www.aerospaceweb.org/question/dynamics/roll/roll.jpg,
26 Februari 2019
- airdronesia, https://airdronesia.blogspot.co.id/2015/11/drone-
fixed-wing-atau-rotary-wing-untuk.html diakses tgl 24 maret
2018
66
- Ardupilot, http://ardupilot.org/copter/docs/common-apm25-
and-26-overview.html, 22 Januari 2019
- Ardupilot,
https://docs.px4.io/en/airframes/airframe_reference.html, 23
Januari 2019
- Ardupilot, https://pixhawk.org/modules/pixhawk#schematics,
30 Januari
67
DAFTAR LAMPIRAN
68
69
70
Lampiran 2.Nilai Pembimbing Perusahaan
71
Lampiran 4. Nilai Penguji KP
- Nilai Penguji 1
72
73
74
- Nilai Penguji 2
75
76
Lampiran 5. Foto Mahasiswa di Lokasi KP
77
Nama Agung Purwanto
Tempat,
Tanggal Makassar, 31 Juli 1998
Lahir
Jenis
Laki - laki
Kelamin
Agama Islam
Jl. Politeknik gang 4 no.2
Alamat
Tamalanrea Indah,
Asal
Makassar
Alamat Jl. Kejawan putih tambak
Surabaya gang 1 no.8
aanprayogo31@gmail.co
E-mail
m
No.
085242055212
Telp/HP
78
Lampiran 7. Surat Balasan KP
79
Lampiran 8. Tanda Terima Laporan KP
80