Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI SHARING ONLINE #1

KOMUNITAS MUDA NUKLIR NASIONAL WILAYAH


SURABAYA
“NUCLEAR NOWADAYS”

Pemateri : Adipurwa Muslich,, S.Si


Moderator :
Tema : Nuclear Nowadays
Jumlah Peserta : 55 peserta dari seluruh Indonesia
Waktu : Sabtu, 31 Maret 2018
Pukul 18.45 – 20.48 WIB
Tempat : Selasar WhatsApp

MATERI :
Litbang iptek nuklir telah berkembang di Indonesia sejak decade 1950an, dimulai
dari pembentukan tim penyelidikan radioaktivitet untuk melacak sisa-sisa zat radioaktif
akibat percobaan senjata disekitar Pasifik. Setelah itu penelitian Nuklir berkembang
diawali dengan riset di bidang Kedokteran dan Pangan sejak tahun 1960. Bahkan (tidak
banyak yang tau), tahun 1964 Presiden Soekarno sudah meresmikan batu pertama gedung
PLTN kerjasama dengan Uni Soviet di Serpong, namun banyak hal terjadi di tahun 1965.
Tahun 1965 dan 1979 kita membangun reactor pionir yang berada di Bandung (Reaktor
TRIGA 2000) dan Yogyakarta (Reaktor Kartini) untuk pelatihan calon operator.
Kemudian, berhasil membangun reactor Nuklir canggih dengan kontribusi local yang
cukup tinggi di Serpong (Reaktor Serba Guna GA Siwabessy) pada tahun 1987. Pada
tahun 1995 dengan tingkat penguasaan teknologi fabrikasi elemen bakar Reaktor yang
cukup timggi, Putra-Putri bangsa Indonesia telah berhasil membuat sendiri elemen bakar
reaktor Nuklir di Serpong. Dan dalam dekade ini riset Nuklir sudah berkembang dengan
beberapa prioritas :
1. Pangan (mutasi radiasi)
2. Kesehatan dan Kedokteran
3. Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan
Dan yang sedang digalakkan mulai tahun ini adalah
1. Pemanfaatan Iradiator Gamma Merah Putih (yang baru di resmikan oleh Bapak
Jusuf Kalla tahun lalu, terutama untuk radiasi buah serta pangan)
2. Tim Desain Reaktor Daya Eksperimental (Reaktor Nuklir mini yang sedang
dibangun)
3. Clearing house (perlindungan fasilitas dan hak cipta untuk bidang keNukliran)
Meskipun demikian masih terdapat tantangan besar yang dialami secara global dan never
ending story yaitu Public Acceptance.

SESI TANYA JAWAB :

1. Anita Rahmawati_UNESA_Tuban
Bagaimana peran nuklir dalam bidang industri dan energi di Indonesia?
Jawaban :
Terimakasih mbak Anita.
Saya mulai dari Industri. Industri merupakan bidang yang berkaitan erat
dengan
nuklir, apalagi kalau disangkutkan dengan ketersediaan energi. Dibidang
Industri setidaknya ada 3 lingkup yang kami kerjakan:

1. Non Destruktif Tes. Uji tidak merusak menggunakan radiasi. Biasanya


diperuntukan untuk colomn scanning, memeriksa kondisi pipa2 dan
infrastruktur atau bangunan tanpa harus merusak bagian luar atau
menghentikan proses bisnisnya.
2. Gheotermal. Panas bumi merupakan sumber energi yang sangat
menjanjikan,
namun perlu utk diperhatikan potensi titik2 sumbernya. Nah nuklir
melalui tracer (pelacak) memilki peran memaksimalkan jalur interkoneksi
antar titik panas bumi sehingga lebih optimal.
3. Sedimentasi air laut. Aktifitas industri dipesisir pantai sering kali
mengganggu
ekosistem perairan. sehingga kami kembangkan teknologi pelacak yang
dapat meneliti informasi biota bawah laut hingga 100 tahun kebelakang,
dan bisa memprediksi laju pengendapannya sehingga bisa diprediksi
kualitas lingkungan dimasa depan.

Dan tentu saja Industri yang bersifat komersial berkaitan dengan ketersediaan
energi yang massif. Disini nuklir memilki peran strategis memenuhi beban
energy industri tsb. Karena rata-rata kebutuhan kawasan energi sekitar 500-
700
MW. Yang sangat visible dengan output PLTN.
Tanggapan :
Terima Kasih kesempatannya... Saya mau memberikan tanggapan.. Yang saya
dapati di Indonesia diketahui terdapat cadangan 70 ribu ton Uranium dan 117
ribu ton Thorium, yang jika dimanfaatkan secara maksimal untuk
dikembalikan lagi manfaatnya untuk masyarakat maka itu akan sangat
berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat. Apakah sejauh ini kekayaan
tersebut telah di manfaatkan secara maksimal?
Terima Kasih 😊

Jawaban :
Betul. Saat ini, kita memilki kandungan Uranium yang cukup banyak. Sejak
tahun 80an kami melakukan EKSPLORASI, mencari dan memetakan. Namun
untuk EKSPLOITASI bukan menjadi kewenangan tunggal BATAN. Tapi ada
institusi lain yang berwenang seperti ESDM, juga konsorsium energi. Nah
Uranium saat ini blm dieksploitasi karena:

1. Kita belum punya PLTN


2. Harga Uranium dunia sangat stabil dan "murah", akan lebih bijak jika kita
membeli terlebih dahulu kemudia menyimpan cadangannya untuk masa depan.
Seperti yang dilakukan negara Timur Tengah utk kasus minyak.
3. Pengayaan Uranium memilki konsekuensi logis ketatnya pengawasan dunia
terhadap aktifitas nuklir Indonesia. Krn enrichment tersebut mudah
disalahgunakan menjadi pembuatan senjata, Tapi ya... to be honest...ini politik
dunia kita tahu 😅

Untuk Thorium saya masih blm dapat angka terpercaya ya. memang sangat besar
kandungannya berlipat2 dari uranium. Tapi saat ini (harusnya per tahun depan)
Thorium mulai bisa dieksplorasi terutama karena kaitannya dengan logam tanah
jarang untuk kebutuhan teknologi industri. Thorium untuk energi, ya, tapi saya
rasa sebagai sumber energi masa depan.

Anda mungkin juga menyukai