Sutradara memang tidak peduli pada coretan coretan di naskah yang kita hafal

Kata kata yang dihilangkan

Tanda seru yang dibisukan

Dan ‘mu’ yang tak juga ditulis dengan huruf capital

Pada suatu subuh yang tanpa sutradara

Ternyata kita pun tetap gagap untuk ingat

Pukul berapa harus berangkat

Kau malah mendongen tentang seekor angsa yang tak lagi menyanyi

Dan berkata, “kenapa ini tertulis justru di adegan pertama dihalamman pertama ketika tak ada cerita
yang sudan direka?”

Siang hari kita bertemu sutradara itu:

Dicoretnya beberapa dialog di kitab yang sudah kita hafal di luar kepala.

Kau menatapku, “kenapa kita seperti tak dikenalnya?”

Aku benci setiap ada yang menyalakan lagu the beatles. Aku tidak suka lagi something. Aku kesal kalau
Ayahku mendengarkan Koes Plus. Dan aku berhenti menyukai semua yang kamu suka karena aku tidak
punya alasan untuk tidak menyukaimu. Aku menangis karena perpisahan ini bukan ada yang salah. Aku
tidak tahu harus bagaimana menyikapinya. Aku ingin kamu. Aku ingin kamu selalu kamu yang tidak mau.

Radin Azkia