Disusun Oleh :
No Nama Nim Prodi
1 Jessica tri utomo 030218002 Manajemen
2 Rissa Anadila 030218027 Manajemen
3 Nisya Faoziah Ambari 030218007 Manajemen
4 Winda Ayu Lestari 030218054 Manejemen
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiranya
dan atas segala rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Bisnis,Lingkungan Dan Keberlanjutan (Sustability)”. Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu
Pipih Nurjamilah, S.T., M.Sc sebagai dosen mata kuliah Etika Bisnis yang sudah memberikan
tugas ini kepada kami sehingga kami lebih tahu tentang Bisnis,Lingkungan Dan Keberlanjutan
(Sustability)
Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan kita mengenai Bisnis,Lingkungan
Dan Keberlanjutan (Sustability). Semoga makalah ini dapat di pahami siapapun yang
membacanya, semoga makalah ini dapat berguna bagi kami maupun bagi yang membacanya.
Sebelumnya kami minta maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
CONTOH KASUS
Di daerah penghasil barang tambang, lingkungan yang sehat dan bersih yang merupakan hak
asasi setiap orang menjadi barang langka. Bahkan daerah penghasil juga merasakan ketidakadilan
seperti kebutuhan energi akan listrik dari batubara masih kurang pasokannya. Sementarabatu bara
dikirim ke daerah lain untukmemenuhi kebutuhan energiterutama untuk pembangkit listrik tenaga uap
di Jawa. Disamping itu negara Indonesia ingin meningkatkan pertumbuhan ekonominya dengan
mendapatkan devisa sebesar-besarnya dari bahan tambang dan migas maka tidak ada jalan lain,
eksploitasi besar-besaran terutama barang tambang batubara pada beberapa tahun ini semakin gencar.
Hal ini membuat kondisi lingkungan di daerah penghasil batubara semakin menurun bahkan makin kritis.
Salah satu daerah penghasil batubara adalah kota Samarinda. Kota Samarinda yang terletak di
daerah katulistiwa. Dengan kondisi topografi yang datar dan berbukit antara 10-200 meter diatas
permukaan laut. Dengan luas wilayah718 KM². Kota Samarinda berbatasan dengan Kabupaten Kutai
Kartanegara disebelah barat, timur, selatan dan utara yang merupakan penghasil batubara terbesar
kedua di Kalimantan Timur. Pada dasawarsa tahun 2000-an, perkembangan peningkatan produksi
batubara di Kota Samarinda semakin meningkat.Sehingga Samarinda juga dikenaldengan sebutan kota
tambangkarena hampir 38.814 ha (54%) dari total 71.823 ha luas kota Samarindamerupakan areal
tambang batubara. Pertambangan batubara yang sudah berproduksi dengan rincian 38 KP (Kuasa
Pertambangan) yang mendapat ijin dari wali kota samarinda dan 5 (lima) PKP2B2 (Perusahaan
Pemegang Perjanjian Karya perjanjian usaha Pertambangan) dengan izin pemerintah pusat. (kompas 30
mei 2009) yang belum beroperasi. Belum lagi ada puluhan tambang-tambang illegal yang banyak
dikelola pengusaha dan masyarakat. Bahkan sekarang kegiatan pertambangan ini telah merambah
kawasan lindung maupun perkotaan. Hal ini diketahui setelah adanya bukti-bukti bahwa kawasan hutan
raya bukit suharto telah dirambah pertambangan batubara dan penambangan illegal yang dikenal
dengan batubara karungan yang banyak terdapat di kawasan perumahan-perumahan penduduk di kota
Samarinda makin memperparah kondisi lingkungan kota Samarinda.
Izin Investasi pertambangan batubara yang dikeluarkan begitu mudah, tentu dikawatirkan akan
mengabaikan tuntutan perlindungan lingkungan dan konflik yang disebabkan oleh kegiatan
pertambangan yang semata-mata berorintasi ekonomi, yaitu bagaimana memperoleh keuntungan yang
besar dari ekspoitasi, semantara aspek lingkungan dan sosial dipinggirkan. Pada hal pertimbangan
lingkungan, sosial dan ekonomi dalam aktivitas pertambangan harus menjadi satu kesatuaan yang tidak
terpisahkan.
Walaupun semenjak adanya pertambangan batubara ini peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) kota sangat terasa dan devisa negara semakin meningkat namun dampak lingkungan dari kegiatan
penambangan batubara yang semakin banyak tersebut juga cukup meresahkan bagi masyarakat
Samarinda. Dampak lingkungan ini antara lain adalah erosi dan banjir dan pencemaran udara,air dan
tanah. Indikator kerusakan lingkungan yang semakin parah tersebut bisa dilihat dari DAS Sungai Karang
Mumus yang semakin berkurang kawasan hutannya akibat pembukaan pertambangan yangberakibat
dampak dari erosi semakin tinggi mengakibatkan sungai karang mumus semakin dangkal sehingga daya
tampung airnya pun semakin berkurang. Hampir kerap terjadi bila hujan dengan intensitas kecil -sedang
bisa mengakibatkan beberapa daerah tergenang oleh banjir. Bahkan data Selama tiga bulan terakhir saja
sejak November dan Desember 2008 serta Januari 2009--Samarinda lima kali didera banjir cukup besar
menyebabkan puluhan ribu warga menjadi korban akibat rumahnya terendam air antara 30 Cm sampai
satu meter., padahal awal tahun 90 – 2000, tiap tahun hanya1 - 2xbanjir melanda kota Samarinda.
Dampakperubahan iklim pun juga dirasakan pada saat ini, akibat konversi hutan menjadi pertambangan
menjadikan suhu kota Samarinda naik hampir 1,5 digit, Belum dampak turunan dari banjir dan
perubahan iklim tersebut yaitu banyak penyakit-penyakit seperti muntahber, ISPA, Kulit dan lain-lain
yang semakin sering diderita warga Samarinda.
Dan dampak yang dirasakan langsung oleh warga Samarinda akibat pertambangan batubara
ialah dampak polusi udara dari kegiatan konstruksi dan operasi serta banyaknya truk-truk pengangkut
batubara yang menggunakan jalan-jalan umum kota Samarinda, selain mengakibatkan polusi juga
menimbulkan kerusakan jalan.
Permasalahan pokoknya lainnya ialah, bagaimana mengolah dan mengelola SDA dengan
bijaksana agar sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang didasari oleh laporan Our
Common Future (Masa Depan Bersama) yang disiapkan oleh World Commision on Environment and
Development,1987)yaitu pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa
mengorbankan kemampuan generasi akan datang untuk mencukupi kebutuhan mereka.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstrem badan usaha atau industri
yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang
dapat mempengaruhi kinerja bisnis analisis kekuatan, mengumpulkan dan menafsirkan informasi
3.2 Saran
Perlunya dibangun komunikasi yang lebih intensif antara pemerintahan dan dunia usaha
memberikan penghargaan terhadap perusahaan yang dengan sukarela melaksanakan bisnis
lingkungan dan keberlanjutan
Daftar pustaka
https://pusatdatamakalah.blogspot.com/2016/04/etika-bisnis-dan-lingkungan.html
Fahmi Irham (2013),Etika Bisnis:Teori,Kasus,dan Solusi,Bandung: Alfabeta
Hartman,L,Desjardins,Joe.(2008).Etika Bisnis:Pengambilan keputusan untuk Integritas
Pribadi dan Tanggung jawab sosial. Jakarta: Erlangga