Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ETIKA DAN LINGKUNGAN

Dosen Pengampu:
Hesti Evrianti, S.E., M.M

Disusun Oleh Kelompok 4:

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji Allah SWT yang maha pengasih dan lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji dan syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Tanpa pertolongan-Nya, tentu kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada
baginda kita yaitu Nabi besar Muhammad SAW yang membawa kita kejalan yang
lurus.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan nikmat
sehat-Nya baik itu sehat fisik maupun psikis, sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah Mengenai Etika Dan Lingkungan sebagai tugas dari
Mata Kuliah Etika Dan Hukum Bisnis.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun agar lebih baik
ke depannya. Kemudian apabila terdapat banyaknya kesalahan pada makalah ini
kami mohon yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


2 Pada umumnya, manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya
yaitu berupa
3 sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya
alam yang
4 utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Namun, modern ini krisis
lingkungan
5 hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung
dari pengelolaan
6 lingkungan hidup. Artinya manusia sudah kurang peduli pada lingkungan
yang dapat
7 dilihat pada eksploitasi dan pencemaran lingkungan yang dilakukan
tanpa merasa
8 bersalah.
9 Pada umumnya, manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya
yaitu berupa
10 sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya
alam yang
11 utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Namun, modern ini krisis
lingkungan
12 hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung
dari pengelolaan
13 lingkungan hidup. Artinya manusia sudah kurang peduli pada lingkungan
yang dapat
14 dilihat pada eksploitasi dan pencemaran lingkungan yang dilakukan
tanpa merasa
15 bersalah.
16 Pada umumnya, manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya
yaitu berupa
17 sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya
alam yang
18 utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Namun, modern ini krisis
lingkungan
19 hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung
dari pengelolaan
20 lingkungan hidup. Artinya manusia sudah kurang peduli pada lingkungan
yang dapat
21 dilihat pada eksploitasi dan pencemaran lingkungan yang dilakukan
tanpa merasa
22 bersalah.
23 Pada umumnya, manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya
yaitu berupa
24 sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya
alam yang
25 utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Namun, modern ini krisis
lingkungan
26 hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung
dari pengelolaan
27 lingkungan hidup. Artinya manusia sudah kurang peduli pada lingkungan
yang dapat
28 dilihat pada eksploitasi dan pencemaran lingkungan yang dilakukan
tanpa merasa
29 bersalah.
30 Pada umumnya, manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya
yaitu berupa
31 sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya
alam yang
32 utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Namun, modern ini krisis
lingkungan
33 hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung
dari pengelolaan
34 lingkungan hidup. Artinya manusia sudah kurang peduli pada lingkungan
yang dapat
35 dilihat pada eksploitasi dan pencemaran lingkungan yang dilakukan
tanpa merasa
36 bersalah.
37 Pada umumnya, manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya
yaitu berupa
38 sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya
alam yang
39 utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Namun, modern ini krisis
lingkungan
40 hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung
dari pengelolaan
41 lingkungan hidup. Artinya manusia sudah kurang peduli pada lingkungan
yang dapat
42 dilihat pada eksploitasi dan pencemaran lingkungan yang dilakukan
tanpa merasa
43 bersalah.
44 Pada umumnya, manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya
yaitu berupa
45 sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya
alam yang
46 utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Namun, modern ini krisis
lingkungan
47 hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung
dari pengelolaan
48 lingkungan hidup. Artinya manusia sudah kurang peduli pada lingkungan
yang dapat
49 dilihat pada eksploitasi dan pencemaran lingkungan yang dilakukan
tanpa merasa
50 bersalah.
Pada umumnya, manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya
yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.
Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Namun,
modern ini krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan
akibat langsung dari pengelolaan lingkungan hidup. Artinya,manusia sudah
kurang peduli pada lingkungan yang dapat dilihat pada eksploitasi dan
pencemaran lingkungan yang dilakukan tanpa merasa bersalah.
Etika atau dikenal juga sebagai filsafat moral merupakan salah satu cabang
filsafat yang mengkaji prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku manusia
(Firman, 2019). Objek material etika adalah perbuatan atau tingkah laku
manusia yang dilakukan dengan bebas dan sadar. Objek formal etika suatu
perbuatan adalah bermoral dan tidak bermoral atau kebaikan dan keburukan
dari perbuatan tersebut. Etika terkait dengan sistem kehidupan, indikator baik
/benar, buruk/salah, sehingga perbuatan sehari-hari dapat dinilai. Etika
membantu manusia guna bertindak secara tepat dan mengambil sikap dan
menerapkan keputusan dalam segala aspek atau sisi kehidupan termasuk dalam
menjaga lingkungan melalui hidup (Abadi, 2016; Hudha dkk, 2019).

Etika lingkungan adalah pedoman tentang cara berpikir, bersikap, dan


bertindak yang berlandaskan nilai-nilai positif guna mempertahankan fungsi
dan kelestarian lingkungan. Nilai-nilai positifitu dapat berasal dari bermacam
sumber seperti nilai agama, moral dan budaya yang menjadi petunjuk manusia
dalam melihat dan memperlakukan lingkungan (Keraf, 2010; Darwis & Tantu,
2016; Hudha dkk, 2019). Etika lingkungan merupakan salah satu komponen yang
ada dalam pelaksanaan Education forSustainable Development (ESD).
Rusdina (2015) menyatakan bahwa masalah lingkungan adalah masalah yang
sangat penting, masalah tersebut menjadi tanggung jawab kolektif yang
melibatkan setiap individu, keluarga, masyarakat dan bangsa. Sesuai dengan
budaya, semua tindakan manusia idealnya harus berdasarkan pada nilai-nilai etika
dan moral, tindakan tersebut termasuk cara memperlakukan lingkungan. Nilai
dasar etika lingkungan diperlukan dalam menciptakan hubungan yang berbudaya
antara manusia dengan lingkungannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Etika Lingkungan?
2. Apa saja jenis-jenis Etika Lingkungan?
3. Bagaimana cara mengatasi masalah pada Lingkungan disekitar?
4. Bagaimana penerapan dan peran mahasiswa terhadap Etika Lingkungan?
1.3 Tujuan
Selain untuk mengetahui definisi dan ruang lingkup, tentu saja makalah ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui Etika Dan Lingkungan disetiap individu, keluarga,
masyarakat, dan bangsa.
2. Mengetahui apa itu Etika Lingkungan
3. Mengetahui jenis-jenis Etika Lingkungan
4. Mengetahui penerapan dan peran mahasiswa terhadap Etika Lingkungan
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika Lingkungan
Etika adalah cabang filsafat yang menyangkut nilai yang berhubungan dengan
tingkah laku benar dan salah, baik dan benar, motif dan tujuan tindakan. (Taylor,
2011: 18). Setiap kelompok sosial mempunyai etika sendiri untuk mengatur
hubungan antara sesama manusia yang sesuai dengan kebudayaan kelompok
tesebut. Etika lingkungan menyangkut relasi-relasi moral yang mengikat antar
manusia dan ekosistem alam.
Etika lingkungan menjadi konsep yang perlu untuk dipahami, karena
etika lingkungan merupakan kajian baru yang membahas hubungan antara ilmu
filsafat dan biologi pada umumnya dan lingkungan pada khususnya contohnya
pembahasan tentang paradigma filsafat etika lingkungan dalam menentukan
arah politik hukum lingkungan (Said & Nurhayati, 2020). Ilmu filsafat
dipakai untuk berpikir mendalam terhadap bermacam aspek yang berhubungan
dengan kehidupan manusia di alam, sedangkan ilmu lingkungan dipakai
untuk mengetahui dan memahami sistem kebumian dan hubungannya yang
kompleks antara komponen kehidupan (biotik) dan komponen non kehidupan
(abiotik). Manusia merupakan salah satu komponen penting dalam
lingkungan, sehingga perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan
dibuktikan dengan aktivitas yang bijaksana dalam mengolah dan
memanfaatkan sumberdaya lingkungan dengan memperhatikan etika lingkungan
(Hudha dkk, 2019).
2.2 Jenis-jenis Etika Lingkungan

Etika ekologi dangkal


adalah pendekatan
terhadap lingkungan
yang menekan bahwa
lingkungan sebagai sarana
untuk kepentingan
manusia, yang bersifat
antroposentris. Etika
ekologi dangkal ini
biasanya diterapkan pada
filsafat rasionalisme dan
humanism serta ilmu
pengetahuan mekanistik
yang kemudian diikuti dan
dianut oleh banyak ahli
lingkungan.
Secara umum, Etika
ekologi dangkal ini
menakankan hal-hal
berikut ini:
Etika ekologi dangkal
adalah pendekatan
terhadap lingkungan
yang menekan bahwa
lingkungan sebagai sarana
untuk kepentingan
manusia, yang bersifat
antroposentris. Etika
ekologi dangkal ini
biasanya diterapkan pada
filsafat rasionalisme dan
humanism serta ilmu
pengetahuan mekanistik
yang kemudian diikuti dan
dianut oleh banyak ahli
lingkungan.
Secara umum, Etika
ekologi dangkal ini
menakankan hal-hal
berikut ini
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
menekan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang
bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat
rasionalisme dan humanism serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian
diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Secara umum, Etika ekologi
dangkal ini menakankan hal-hal berikut ini:
1. Manusia terpisah dari alam.
2. Mengutamakan hak-hak manusia tas alam tetapi tidak menekankan
tanggung jawab manusia.
3. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
4. Kebijakan dan manajemen sumber daya alam untuk kepentingan manusia.
5. Norma utama adalah untung rugi.
6. Mengutamakan rencana jangka pendek.
7. Pemecahanan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk
khususnya dinegara miskin.
8. Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
9. b. Etika Ekologi Mendalam
Ekologi ekologi mendalam adalah pendekatan terhadap lingkungan
yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan
yang saling menopang, sehingga semua unusr mempunyai arti dan makna yang
sama. Etika ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua benuk kehidupan
memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut
penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk
berkembang.
Secara umum, etika ekologi mendalam ini mekankan hal-hal berikut:
1. Manusia adalah bagian dari alam.
2. Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh
manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
3. Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan
sewenang-wenang.
4. Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
5. Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
6. Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
7. Menghargai dan memelihara tata alam.
8. Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
9. Mengkritik system ekonomi dan politik dan menyodorkan system
alternative yaitu system mengambil sambil memelihara
2.3 Teori Etika Lingkungan
a. Shallow Environmental Ethics/Antroposentrisme(antropos= manusia)
yaitu suatu pandangan yang meletakkan manusia sebagai pusat dari sistem
alam semesta, segala kebijakan yang diambil mengenai lingkungan hidup
harus dinilai berdasarkan manusia dan kepentingannya. Alam hanya dilihat
sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan
manusia. Teori ini bersifat egois sehingga teori ini dianggap sebagai etika
lingkungan yang dangkal dan sempit (Shallow Environmental ethics). Teori
ini menyebabkan manusia mengeksploitasi dan mengurus alam semesta demi
memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya tanpa mempedulikan alam.

b. Intermediate Environmental Etnics/Biosentrisme


Adalah suatu pandangan yang menempatkan alam sebagai sesuatu yang
mempunyai nilai dalam dirinya sendiri, lepas dari kepentingan manusia. Teori
ini melihat makhluk hidup bukan hanya manusia saja, ada banyak hal dan jenis
makhluk hidup yang memiliki kehidupan. Pusat dari teori ini adalah kehidupan
yang secara moral berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan di muka bumi ini
memiliki nilai moral yang sama, sehingga harus dilindungi dan diselamatkan.
c. Deep Environmental Etnics/Ekosentrisme
Adalah teori yang memandang antara makhluk hidup (biotik) dan
makhluk tak hidup (abiotik) saling terkait. Etika diperluas untuk mencakup
seluruh komunitas ekologis, baik yang hidup maupun tidak. Menurut
ekosentrisme, hal yang paling penting adalah bertahapnya semua yang hidup dan
yang tidak hidup sebagai komponen ekosistem yang sehat. Setiap individu
dalam ekosistem diyakini terkait satu dengan yang lain secara saling
menguntungkan. Keseluruhan organisme saling membutuhkan, saling
menopang dan saling memerlukan. Etika ini mengusahakan mengusahakan
keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan
dalam ekosistem.
d. Zoosentrisme
Teori ini menekankan perjuangan hak-hak binatang, karena teori ini disebut
juga sebagaiteori pembebasan binatang. Menurut teori ini, binatang mempunyai
hak untuk menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus
dicegah dari penderitaan. Tokohdari teori ini adalah Charles Brich.
e. Hak Asasi Alam
Mahluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun mahluk
hidup tersebut membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan berkembang.
Mahluk hidup sepertibinatang dan tumbuhan juga mempunyai hak, meskipun
mereka tidak dapat bertindak yang berlandaskan kewajiban. Hak itu harus
dihormati berdasar prinsip nilai instrinsik yang menyatakan bahwa setiap
entitas sebagai anggota komunitas bumi bernilai.
2.4 Prinsip-prinsip Etika Lingkungan
1. Sikap Hormat terhadap Alam (Respect for Nature)
Pada dasarnya semua teori etika lingkungan mengakui bahwa alam semesta
perlu untuk dihormati. Secara khusus sebagai pelaku moral, manusia mem-punyai
kewajiban moral untuk menghormati kehidupan, baik pada manusia maupun
makhluk lain dalam komunitas ekologis seluruhnya. Hormat terhadap alam
merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta
seluruhnya.
2. Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature)
Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengan
tujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk kepentingan
manusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari alam semesta
bertanggung jawab pula untuk menjaganya. Tanggung jawab ini bukan saja
bersifat individual tetapi juga kolektif. Kelestarian dan kerusakan alam
merupakan tanggung jawab bersama seluruh umat manusia. Semua orang
harus bisa bekerja sama bahu membahu untuk menjaga dan melestarikan alam
dan mencegah serta memulihkan kerusakan alam, serta saling
mengingatkan, melarang dan menghukum siapa saja yang merusak alam.
3. Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)
Dalam diri manusia timbul perasaan solider, senasib sepenanggungan dengan
alam dan sesama makhluk hidup lain. Prinsip ini bisa mendorong
manusia untuk menyelamatkan lingkungan dan semua kehidupan di alam
ini. Prinsip ini berfungsi sebagai pengendali moral untuk mengharmonisasikan
manusia dengan ekosistemnya dan untuk mengontrol perilaku manusia dalam
batas-bats keseimbangan kosmis. Solidaritasini juga mendorong manusia
untuk mengutuk dan menentang setiap tindakan yang menyakitkan
binatang tertentu atau bahkan memusnakan spesies tertentu.
4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian (Caring for Nature)
Prinsip ini tidak didasarkan pada pertimbangan kepentingan pribadi, tetapi
semata-mata demi kepentingan alam. Dengan semakin peduli terhadap
alam, maka manusia menjadi semakin matang dengan identitas yang kuat.
5. Prinsip “No Harm”
Terdapat kewajiban, sikap solider dan kepedulian, paling tidak
dengan tidak melakukan tindakan yang merugikan atau mengancam eksistensi
makhluk hidup lain dialam semesta ini (no harm). Jadi kewajiban dan tanggung
jawab moral dapat dinyatakan dengan merawat, melindungi, menjaga dan
melestarikan alam, dan tidak melakukan tindakan seperti membakar hutan
dan membuang limbah sembarangan.
6. Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup yang baik, bukan
menekankan pada sikap rakus dan tamak. Ada batas untuk hidup secara layak
sebagai manusia, yang selaras dengan alam.
7. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menekankan bahwa terdapat akses yang sama bagi semua
kelompok dan anggota masyarakat untuk ikut dalam menentukan kebijakan
pengelolaan dan pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam. Dalam
prinsip ini kita perlu memerhatikan kepentingan masyarakatadat secara lebih
khusus, karena dalam segi pemanfaatan sumber daya alam dibandingkan dengan
masyarakat modern akan kalah dari segi permodalan, teknologi, informasi dan
sebagainya, sehingga kepentingan masyarakat sangat rentan dan terancam.
8. Prinsip Demokrasi
Prinsip ini terkait erat dengan hakikat alam, yaitu keanekaragaman dan
pluralitas. Demokrasi memberi tempat seluas-luasnya bagi perbedaan,
keanekaragaman dan pluraritas. Prinsip ini sangat relevan dengan
pengam-bilan kebijakan di bidang lingkungan, dan memberikan garansi bagi
kebijakan yang pro lingkungan hidup. Dalam prinsip ini tercakup beberapa prinsip
moral lainnya, yaitu:
a. Demokrasi menjamin adanya keanekaragaman dan pluralitas
yangmemungkinkan
b. nilai lingkungan hidup mendapat tempat untuk diperjuangkan
sebagai agenda
c. politik dan ekonomi yang sama pentingnya dengan agenda lain.
d. b. Demokrasi menjamin kebebasan dalam mengeluarkan pendapat
dan
e. memperjuangkan nilai yang dianut oleh setiap orang dan kelompok
masyarakat
f. dalam bingkai kepentingan bersama.
g. Demokrasi menjamin setiap orang dankelompok masyarakat,
berpartisipasi dalam
h. menentukan kebijakan publik dan memperoleh manfaatnya.
i. Demokrasi menjamin sifat transparansi.
j. Adanya akuntabilitas publik
9. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini terutama untuk pejabat publik, agar mempunyai sikap dan perilaku
moralyang terhormat serta memegang teguh prinsip-prinsip moral yang
mengamankan kepentingan publik, untuk menjamin kepentingan di bidang
lingkungan.

Etika adalah cabang


filsafat yang menyangkut
nilai yang berhubungan
dengan tingkah
laku; benar dan salah; baik
dan buruk; motif dan
tujuan tindakan. (Taylor,
2011: 18). Setiap
kelompok sosial
mempunyai etika sendiri
untuk mengatur hubungan
antara sesame manusia
yang sesuai dengan
kebudayaan kelompok
tersebut. Etika lingkungan
menyangkut relasi-
relasi moral yang mengikat
antar manusia dan
ekosistem al

Anda mungkin juga menyukai