Anda di halaman 1dari 6

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Oleh: Syarifudin
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
Email: syarifudintp@gmail.com
Abstrak
Pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi tampaknya telah menjadi salah satu faktor
utama penyebab perubahan tingkah laku manusia. Pergeseran pola hidup dari pola hidup
tradisional menjadi pola hidup modern sedikit banyak telah mempengaruhi kestabilan
lingkungan hingga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Beberapa contoh dalam
kehidupan sekitar kita adalah penggunaan pupuk alami yang mulai beralih ke pupuk kimia dan
pestisida buatan pabrik. Selain itu pencemaran sungai oleh limbah-limbah pabrik juga turut
menjadi penyebab pencemaran lingkungan yang kini luas terjadi. Hal ini tak lain disebabkan
oleh perubahan pola hidup manusia yang baru sesuai dengan tuntutan globalisasi. Padahal
seharusnya dilakukan kontrol terhadap tindakan pencemaran yang dilakukan manusia. Oleh
karena itu perlu adanya penyuluhan dan pembinaan masyarakat terhadap penggunaan teknologi
tepat guna. Selain itu diperlukan juga peran serta dari pemerintah untuk memberikan
pengarahan serta pembinaan terhadap masyarakat berkaitan dengan kimia lingkungan. Dengan
adanya hal ini diharapkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan teknologi semakin
meningkat dan juga diharapkan masyarakat memiliki latar belakang yang cukup tentang kimia
lingkungan dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dampak
pencemaran lingkungan dapat dikurangi.
Kata Kunci : Kimia lingkungan, Teknologi tepat guna, Pencemaran Lingkungan
1. Pendahuluan
Pada saat ini kesadaran akan lingkungan yang bersih dan nyaman sudah semakin meningkat.
Masalah pencemaran sudah menarik banyak kalangan, mulai masyarakat lapisan bawah sampai
pejabat tinggi pemerintah. Berdasarkan data bapedda wilayah samarinda kota tercatat bahwa
pencemaran lingkungan khususnya pencemaran tanah semakin meningkat setiap tahunnya.
Sumber: bappeda.samarindakota.go.id

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa manusia selalu mencemari lingkungan
khususnya lingkungan tanah. Manusia terus-menerus mengeksploitasi alam tanpa
memperhatikan keseimbangan alam dan dampak buruk yang mungkin terjadi. Perlu adanya
pemahaman dan latar belakang yang cukup mengenai kimia lingkungan dan bagaimana
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pemahaman yang cukup,
diharapkan masyarakat dapat menghindari tindakan-tindakan yang memicu terjadinya
pencemaran lingkungan. Tetapi sebelum mengkaji lebih jauh tentang pencemaran lingkungan
yang luas terjadi beserta dampak-dampaknya, alangkah lebih baik jika kita mengetahui hubungan
antara manusia, teknologi, dan kimia lingkungan.

Sebelum kita menuju ke apa saja hubungan antara manusia, teknologi dan kimia
lingkungan alangkah lebih baik kita mengetahui dulu devinisi dari manusia, teknologi dan kimia
lingkungan,
2. Definisi Manusia, Teknologi dan Kimia Lingkungan
Manusia adalah makhluk monodualis ciptaan Tuhan, yang di jadikan sebagai Khalifah oleh
Allah. Manusia juga merupakan makhluk religius yang dianugerahi ajaran-ajaran yang
dipercayai yang didapatkan melalui bimbingan Rasulullah SAW demi kemaslahatan dan
keselamatannya[1](Ika Putriey, 2012). Manusia sebagai makhluk beragama mempunyai
kemampuan menghayati pengalaman diri dan dunianya menurut agama masing-masing.
Pemahaman agama diperoleh melalui pelajaran agama, sembahyang, doa-doa maupun meditasi,
komitmen aktif dan praktek ritual. Manusia utuh hubungannya dengan Tuhan. Jauh dekatnya
hubungan ditandai dengan tinggi rendahnya keimanan dan ketakwaan manusia yang
bersangkutan.
Didalam Pancasila, walaupun agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat berbedabeda, harus diupayakan terciptanya kehidupan beragama yang mencerminkan adanya saling
pengertian, menghargai, kedamaian, ketentraman, dan persahabatan. Sementara suatu pihak ada
yang lebih mengutamakan terciptanya suasana penghayatan keagamaan lebih dari pengajaran
keagamaan.
Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri
sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Setiap manusia senantiasa akan berusaha
mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan
mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan
untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling
tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain. Oleh karna itu maka pantaslah jika manusia dijadikan
sebagai kholifah di bumi.
Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk
pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan
dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Manusia tidak hanya di ciptakan sebagai khalifah tetapi manusia juga di ciptakan sebagai
manusia sosial, telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada menitik
beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu (Ika Putriey, 2012). Di mana
memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari: Dorongan untuk makan, dorongan
untuk mempertahankan diri, dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan-tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam
perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu
komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan satu sama lain. Sehingga komunikasi
antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Menurut Ika Putriey (2012) Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai
kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan
masyarakat yang terdiri dari: penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima
bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk
sebuah pengetahuan. penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk

tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam
masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi
juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana
manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya
sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep
sebagai makhluk sosial.
Teknologi
Teknologi sangatlah membantu pekerjaan manusia tapi terkadang manusia itu sendiri tidak tahu
akan arti teknologi maka saya akan menulis apa itu pengertian teknologimenurut para ilmuan.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang
lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi
sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum
digunakan. Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau pengetahuan.
Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi
sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih
ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti
teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri
efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia[2].
Menurut pendapat dari Iskandar Alisyahbana dan Jaques Ellul dapat di simpulkan bahwa
pengertian teknologi adalah
Proses yang meningkatkan ilai tambah,
Produk yang dihasilkan dan digunakan untuk menambah nilai kerja,
Struktur atau proses dimana proses dan produk itu di kembangakan dan digunakan.
Kimia Lingkungan
Kimia lingkungan adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang fenomenafenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam[3] (Sastrawijaya, 2000). Bidang ilmu kimia
lingkungan ini dapat didefinisikan sebagai studi terhadap sumber, reaksi, transpor, efek, dan
nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air; serta efek aktivitas manusia terhadapnya.
Kimia lingkungan adalah ilmu antar disiplin yang memasukkan ilmu kimia atmosfer, akuatik,
dan tanah, dan juga sangat bergantung dengan kimia analitik, ilmu lingkungan, dan bidangbidang ilmu lainnya[4](Sastrawijaya, 2000).
Sebenarnya kimia lingkungan itu sangat luas, mulai menyangkut masalah radikal
hidrokarbon di udara, tetesan air raksa di lantai atau dasar danau, maupun unsure beracundi
pertambangan. Bisa di katakana kimia lingkungan ialah studi tentang sumber reaksi, pengaruh,
dan akhir zat kimia dalam tanah, air,dan udara sekitar kita, secra singkatnya kimia lingkungan
ialah studi tentang gejala kimiadi lingkungan kita (Sastrawijaya, 2000).
.
Kimia lingkungan bukanlah suatu ilmu baru. Bidang ini telah di geluti sekitar 70 tahun
yang lalu, banyak pekerjaan kimia lingkungan di kerjakan di luar departemen kimia dan dan di
luar industri kimia itu sendiri oleh orang yang belum berpengalaman (Sastrawijaya, 2000).

Kimiawan yang membuat peptisida, deterjen pada sabun, dan bahan kimia lainnya. Pemakai
yang belum berpengalaman tentang ilmu kimia dapat menderita misalnya biologiwan, insinyur
kesehatan, dan petugas danau yang melihat kesuburan eceng gondok di rawa-rawa.

3. Hubungan antara Manusia, Teknologi, dan Kimia Lingkungan


Setiap hari manusia menggunakan teknologi. Di pagi hari ketika berangkat
bekerjamanusia menggunakan teknologi yaitu teknologi mesin. Siang dan malam haripun
manusia tetap menggunakan teknologi untuk mempermudah pekerjaannya. Apalagi para
mahasiswa tyang setiap hari disibukan dengan tugas-tugas sehingga dalam pengerjaan tugas
tersebut pasra mahasisiwa menggunakan teknologi
Semakin majunya teknologi maka akan mempengaruhi atau memberikan kemajuan juga
terhadap dunia ilmu pengetahuan, semakin canggih peralatan yang di ciptakan oleh seseorang
maka akan lebih muda pula untuk mengembangkan ilmu, sebagai salah satu contoh saya
mengmbil ilmu kimia lingkungan, kimia lingkungan adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang fenomena-fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam. Bidang ilmu
kimia lingkungan ini dapat didefinisikan sebagai studi terhadap sumber, reaksi, transpor, efek,
dan nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air; serta efek aktivitas manusia terhadapnya.
Kimia lingkungan adalah ilmu antar disiplin yang memasukkan ilmu kimia atmosfer, akuatik,
dan tanah, dan juga sangat bergantung dengan kimia analitik, ilmu lingkungan, dan bidangbidang ilmu lainnya (Sastrawijaya, 2000).
Semakin berkembangnya teknologi juga akan berdampak pada lingkungan kita, sebagai
contoh teknologi yang di kembngakan dalam dunia antariksa dan militer, menyebabkan
terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam dan lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi
berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari, seperti yang
ada pada pernyataan berikut Gejala memanasnya bola bumi akibat efek rumah kaca (greenhouse
effect) akibat menipisnya lapisan ozone, menciutnya luas hutan tropis, dan meluasnya gurun,
serta melumernnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan Bumi dapat dijadikan sebagai indikasi
dari terjadinya pencemaran lingkungan kerena penggunaan energi dan berbagai bahan kimia
secara tidak seimbang (Toruan, dalam Jakob Oetama, 1990: 16 20), pada tahun 1998 merupak
tahun paling panas dalam decade terpanas, dalam millennium trakhir, sedangkan pada tahun
1997merupakan tahun kedua dan tahun ke tiga di duduki tahun 1995. Menurut Pusat Data Iklim
Nasional Amerika Serikattidak di ragukan lagi bahwa planet kita memanas pada akhir abad ke 20
sebesar 0,25oC setiap 10 tahun.
Selain itu, terdapat juga indikasi yang memperlihatkan tidak terkendalinya polusi dan
pencemaran lingkungan akibat banyaknya zat-zat yang di buang dan limbah industri dan rumah
tangga yang memperlihatkan bahwa masyarakat tidak perduli terhadap lingkungan hidup.
Akibat-akibat dari ketidak perdulian terhadap lingkungan ini tentu saja sangat merugikan
manusia, yang dapat mendatangkan bencana bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, masalah
pencemaran lingkungan baik oleh karena industri maupun komsumsi manusia, memerlukan
suatu pola sikap yang dapat dijadikan sebagai modal dalam mengelola dan menyiasati
permasalahan lingkungan. Seringkali ditemukan pernyataan yang menyamakan istilah ekologi
dan lingkungan hidup, karena permasalahannya yang bersamaan. Inti dari permasalahan

lingkungan hidup adalah hubungan mahluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan
hidupnya. IImu tentang hubungan timbal balik mahluk hidup dengan lingkungan hidupnya di
sebut ekologi (Soemarwoto, 1991: 19). Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya. keadaan dan mahluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia dengan prilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (Soerjani, dalam Sudjana dan Burhan, 1996:
13).
Pengaruh ilmu dan teknologi dalam masyarakat besar sekali,baik itu di sekolah, di desa
ataupun di kota, Selain teknologi memiliki dampak terhadap lingkungan, kimia lingkungan juga
memiliki dampak pada lingkungan itu sendiri, menurut pendapat dari Sastrawijaya Tresna
dampak yang di timbulkan dari kimia lingkungan adalah pencemaran lingkungan, pencemaran
lingkungan meliputi: pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran udara, serta pencemaran
obat-obatan dan mungkin masih ada yang lain. Pencemaran tanah, tanah merupakan sumber daya
alam yang mengandung benda organic dan organicnik yang mampu mendorong pertumbuhan
tanaman, pencemaran tanah dapat disebabkan karena penggunaan pupuk yang berlebihan,
pemberian peptisida, dan pembuangan limbah kimia secaratidak teratur. Pencemaran air biasanya
terjadi karena pembuangan limbah kimia pada sungai-sungai atau danau-danau, sebenarnya air
itu mengandung oksigen dan karbondioksida, oksigen merupakan factor pembatas dalam
penentuan kehadiran mahluk hidup. Semakin banyak kandungan oksigen pada air tersebut maka
akan banyak pula mahluk hidup yang menjadikan wilayah air tersebut sabagai habitatnya, dan
sebaliknya semakin sedikit oksigen yang terkandung dalam air maka akan sedikit pula mahlulk
hidup yang mau menjadikan wilayah air tersebut menjadi habitatnya. Pencemaran udara bisa
terjadi apabila udara tersebut tercemar oleh asap-asap yang di timbulkan oleh kendaraan
bermotor, asap kendaraan bermotor sangat berbahaya untuk kesehatan kita. Karena sapa
kendaraan mengandung gas karbonmonoksida yang dapat merusak lapisan ozon pada atmosfir.
Pencemaran obat-obatan, dalam kehidupanmanusia menambah penyedap rasa kepada bahan
makanan dan demikian halnya dengan dunia obat-obatan. Gaya hidup menyuburkan obat sakit
kepala, obat penenang, obat kelelahan. Obat-obatan banyak macamnya, misalnya ada yang
mengurangi rasa nyeri , menenangkan, minidurkan merangang pusat syaraf, mengurangi
demam, antibiotic dan sebagainya.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat di simpulkan bahwa semakain pesatnya perkembangan
teknologi di era globalisasi tampaknya telah menjadi salah satu faktor utama penyebab
perubahan tingkah laku manusia serta pergeseran pola hidup dari pola hidup tradisional menjadi
pola hidup modern sedikit banyak telah mempengaruhi kestabilan lingkungan hingga
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Dari tulisan ini pembaca jadi mengetahui akan
pngertian manusia, teknologi, dan kimia lingkungan dan tahu akan hubungan manusia,
teknologi, dan kimia lingkungan, setiap manusia, teknologi dan kimia lingkungan saling terkait
satu sama lain, sehingga membentuk suatu hubungan. Bila manusia tidak mengetahuiakan atau
menggunakan teknologi tepat guna maka yang akan terjadi pencemaran lingkungan yang
merugikan diri manusia itu sendiri. Untuk mencegah hal tersebut sebaiknya manusia belajar
tentang bagaimana menggunakan teknologi tepat guna dan kimia lingkungan. Supaya terbentuk
hubungan yang berguna antara manusia,teknologi, dan kimia lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan perkembangan. Jakarta : Yayasan Idayu
Fibriansyah, Anjas. 2011. Kemajuan Teknologi untuk Meningkatkan Peradaban Manusia dan Solusinya.
Di unduh di http://amikom.ac.id/research/index.php/STI/article/view/5900 tanggal 30 Desember
2013
Putriey,

Ika.
2012.
pengertian
manusia
dan
hakikatnya.
Di
unduh
di
http://ikaput.blogspot.com/2012/06/makalah-pengantar-ilmu-pendidikan_06.html tanggal
6
November 2013
Peearce, fred. 2003. Pemanasan globalpanduan pemula tentang perubahan iklim bumi. Jakarta:
Erlangga
Soerjani, Mohammad. 1996. Permasalahan lingkungan hidup dalam tinjauan Filosofis ekologis dalam
Sudjana, Eggi dan Burhan, Latif (ed.). Upaya Penyamaan Persepsi, Kedadaran dan Pentaan
terhadap pemecahan Masalah Lingkungan Hidup. Jakarta: CIDES
Soemarwoto, Olto. 1991. Ekologi lingkungan hidup dan pembangunan. Jakarta: Djambatan,
Toruan Raymond. 1990. Globalisasi : Bumi Makin Panas, dalam Oetama, Jakob., (ed.), Menuju
Masyarakat Baru Indonesia: Antisipasi Terhadap Tantangan Abad XXI. Jakarta: PT Gramedia
Tresna, satrawijaya. 2000. Pencemaran lingkungan. Jakarta: PT Rineka Cipta

[1] Putriey, Ika. 2012. pengertian manusia dan hakikatnya. Di unduh di http://ikaput.blogspot.com/2012/06/makalahpengantar-ilmu-pendidikan_06.html tanggal 6 November 2013

[2] Fibriansyah, Anjas. 2011. Kemajuan Teknologi untuk Meningkatkan Peradaban Manusia dan Solusinya. Di unduh di
http://amikom.ac.id/research/index.php/STI/article/view/5900 tanggal 30 Desember 2013
[3] Tresna, satrawijaya. 2000. Pencemaran lingkungan. Jakarta: PT Rineka Cipta
[4] Tresna, satrawijaya. 2000. Pencemaran lingkungan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai