Anda di halaman 1dari 10

PENTINGNYA ETIKA LINGKUNGAN DALAM MELESTARIKAN SUMBER DAYA ALAM

Disusun oleh :
Hasir :18383031068
Ilham Rofiqi :18383031075
Mohhasyir38@gmail.com
ilhamrofiqihr@gmail.com
IAIN MADURA

Abstrak
Pada dasarnya masih banyak masyarakat yang belum sadar terhadap pentingnya
etika lingkungan dalam melestarikan sumber daya alam, hal itu bisa kita lihat banyaknya
manusia yang melakukan pengelolaan sumber daya alam hampir tanpa melihat peran etika.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat
manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral. Umat manusia kurang peduli pada
norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang seharusnya dengan norma-
norma ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia modern menghadapi alam hampir
tanpa menggunakan hati nurani. Alam begitu saja dieksploitasi dan dicemari tanpa
merasa bersalah. Akibatnya terjadi penurunan secara drastis kualitas sumber daya
alam seperti lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan
kualitas alam. Pencemaran dan kerusakan alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah
yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia. lingkungan merupakan sesuatu
yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk
hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Jadi, etika lingkungan
merupakan Kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.
etika lingkungan sangat diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut
lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap selalu
terjaga.Kata kunci:Etika, Lingkungan, SDA.
Perlu kita tanamkan terhadap masyarakat bahwa pentingnya etika dalam
melestarikan lingkungan. Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar mengenai arah
dan pandangan moral, etika lingkungan hidup dipahami sebagai refleksi kritis atas norma-
norma atau nilai moral dalam suatu komunitas manusia. Etika lingkungan merupakan
petunjuk arah bagi manusia untuk dapat mewujudkan moral yang baik bagi lingkungan
mencakup menjaga kelestarian lingkungan hidup. Etika lingkungan membahas tentang
hubungan antara manusia dengan alam semesta yang integral yang memiliki dampak tidak
hanya bagi manusia itu sendiri akan tetapi bagi alam semesta secara umum.
Etika lingkungan hidup tidak hanya berbicara mengenai perilku manusia terhadap
alam namun juga mengenai hubungan diantara semua kehidupan alam semesta yaitu
hubungan antara manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup lain dan
atau manusia dengan keseluruhan alam semesta. Dalam hal ini akan dibahas mengenai
pentingnya etika dalam melestarikan lingkungan, dimana didalamnya akan dibahas
mengenai pengertian etika lingkungan (1) jenis-jenis etika lingkungan (2) teori etika
lingkungan (3) prinsip-prinsip etika lingkungan (4) hubungan-hubungan etika lingkungan (5)
perilaku manusia terhadap lingkungan (6) penerapan etika lingkungan (7). Etika Lingkungan
perlu dibahas karena manusia sudah mulai lupa dan kehilangan orientasi dalam
memperlakukan alam sebagaimana mestinya, pendekatan ini dimaksudkan agar manusia
memiliki sikap, tindakan dan perspektif etis dalam menghadapi masalah lingkungan hidup.
Abstract
Basically there are still many people who are not aware of the importance of
environmental ethics in preserving natural resources, we can see that there are many people
who manage natural resources almost without seeing the role of ethics. Thus it can be said
that the ecological crisis facing humanity is rooted in an ethical crisis or moral crisis. Humans
care less about the norms of life or replace the norms that should be with the norms of
creation and their own interests. Modern humans face nature almost without using a
conscience. Nature is just exploited and polluted without feeling guilty. As a result, there has
been a drastic decline in the quality of natural resources such as the disappearance of some
species from the face of the earth, followed by a decline in the quality of nature. Pollution
and damage to nature eventually emerged as a problem that affected people's daily lives.
Even though the environment is something that affects the continuity of the welfare life of
humans and other living things both directly and indirectly. So, environmental ethics is the
moral wisdom of humans in getting along with their environment. environmental ethics is
needed so that every activity concerning the environment is carefully considered so that the
balance of the environment is always maintained. Keywords: Ethics, Environment, SDA.
We need to instill in the community that the importance of ethics in preserving the
environment. Ethics is a critical and fundamental thought regarding moral direction and
views, environmental ethics is understood as a critical reflection on moral norms or values in
a human community. Environmental ethics is a direction for humans to be able to realize
good morals for the environment, including preserving the environment. Environmental
ethics discusses the relationship between humans and an integral universe that has an
impact not only on humans but on the universe in general.
Environmental ethics does not only talk about human behavior towards nature but
also about the relationship between all life in the universe, namely the relationship between
humans, humans and nature, humans and other living beings and or humans with the whole
universe. In this case we will discuss the importance of ethics in preserving the environment,
wherein it will be discussed about the notion of environmental ethics (1) types of
environmental ethics (2) environmental ethics theory (3) principles of environmental ethics
(4) relations of environmental ethics (5) human behavior towards the environment (6) the
application of environmental ethics (7). Environmental ethics need to be discussed because
humans have begun to forget and lose orientation in treating nature as it should, this
approach is intended so that humans have ethical attitudes, actions and perspectives in
dealing with environmental problems.

1. Pendahuluan
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya yaitu
berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam
yang utama bagi manusia adalah tanah,air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia
untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen
terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan
jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualiatas yang baik. Selain itu, udara merupakan
sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan
terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Seperti yang kita ketahui masih banyak manusia yang kurang peduli terhadap
lingkungannya. Sebagian manusia malah banyak kyang merusak dan mencemarkan
lingkungan. Padahal keberlangsungan hidup manusia memanfaatkan dan mengelola
sumber daya alam yang ada di lingkungannya. Sebenarnya manusia mempunyai tanggung
jawab moral terhadap lingkungan, isi tanggup jawab tersebut ialah melestarikan hidup dan
memanfaatkan sumber daya alam. Sesungguhnya manusia adalah bagian dari lingkungan
dan manusia tidak biasa dipisahan dari lingkungan. Perilaku yang positif dapat
menyebabkan lingkungan tetap lestari sedangkan perilaku negatifnya dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan.

A. Pengertian Etika Lingkungan


Etika lingkungan berasal dari dua kata yaitu etika dan lingkungan, etika berasal dari
Bahasa yunani “Ethos” yang berarti dari adat istiadat atau kebiasaan. Sedangkan
lingkungan adalah adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi
kelangsungan hidup kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung
maupun tidak langsung. Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia
dalam bergaul dengan lingkungannya, etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan
yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan
lingkungan tetap terjaga jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia
dalam bergaul dengan lingkungannya, etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan
yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan
lingkungan tetap terjaga.1
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan
sebagai berikut:
1) Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga perlu
menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
2) Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk menjaga
terhadap pelestarian keseimbangan dan keindahan alam.
3) Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan
energi.
4) Lingkungan di sediakan bukan hanya untuk manusia saja, melainkan juga untuk
makhluk hidup yang lain.
Disamping itu etika lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilku manusia
terhadap alam, namun juga mengenai relasi diantara semua kehidupan alam semesta, yaitu
Antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan Antara manusia
dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan. 2
B. Jenis-Jenis Etika Lingkungan
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan
menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan
juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian
adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan
manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha
pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
1) Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan
bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat
antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme
dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut
oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan
bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :

1
(Eugene C. Hargrove, 1999)
2
http://www.findyou.com.pdf/2010/04/10/Etika_Lingkungan_Hidup
a. Manusia terpisah dari alam.
b. Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung
jawab manusia.
c. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
d. Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
e. Norma utama adalah untung rugi.
f. Mengutamakan rencana jangka pendek.
g. Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya
dinegara miskin.
h. Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
2) Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat
pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling
menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi
ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan
karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup
dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus
melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas.
Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan
binatang dan tumbuhan serta alam.
Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
a. Manusia adalah bagian dari alam.
b. Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh
manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
c. Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan
sewenang-wenang.
d. Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
e. Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
f. Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
g. Menghargai dan memelihara tata alam.
h. Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
i. Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu
sistem mengambil sambil memelihara.
Demikian pembagian etika lingkungan, Keduanya memiliki beberapa perbedaan-
perbedaan seperti diatas. Tetapi bukan berarti munculnya etika lingkungan ini memberi
jawab langsung atas pertanyaan mengapa terjadi kerusakan lingkungan. Namun paling
tidak dengan adanya gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan norma-
norma mana yang dipakai oleh manusia dalam melakukan pendekatan terhadap alam
ini. Dengan demikian etika lingkungan berusaha memberi sumbangan dengan beberapa
norma yang ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan.3
C. Teori Etika Lingkungan
Terdapat 3 (tiga) pandangan teori mengenai etika lingkungan, yang akan di bahas
berikut dibawah ini:
1. Teori Antroposentrisme
Teori Antroposentris ini memandang manusia sebagai pusat dari alam semesta. Di
dalam Antroposentrisme etika, dan prinsip moral hanya berlaku bagi manusia sehingga
kepentingan manusia berada pada strata tertinggi dari seluruh kebutuhan manusia yang

3
Soeriaatmadja,R. E. 1997
ada di bumi. Manusia dan kebutuhannya dianggap hal yang paling tinggi dan paling
penting. Manusia dianggap mampu memberikan arah dalam tatanan ekosistem baik
secara langsung maupun tidak langsung, sehingga alam hanya dilihat sebagai objek,
alat, dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Teori ini juga di nilai bersifat instrumentalistik karena menganggap pola antara
hubungan manusia dengan alam, dan alam dinilai sebagai alat pemenuhan kebutuhan
manusia sehingga komponen didalamnya di abaikan (bersifat egois). Karena bersifat
instrumentalistik dan egois maka teori ini dianggap sebagai suatu etika lingkungan yang
dangkal dan sempit.
2. Biosentrisme
Pandangan teori Biosentrisme ini menganggap bahwa makhluk hidup di bumi lebih
berharga dan pantas mendapatkan kepedulian moral. Akibat dari pandangan ini adalah
bahwa alam semesta dikatakan sebagai komunitas moral sehingga manusia maupun
bukan manusia akan sama-sama memiliki nilai moral. Kehidupan makhluk hidup apapun
patut dipertimbangkan secara serius dalam setiap keputusan dan tindakan moral,
bahkan lepas dari perhitungan untung rugi bagi kepentingan manusia.
3. Ekosentrisme
Teori Ekosentrisme ini pusat pandangannya tertuju pada seluruh komunitas ekologis
baik komponen hidup maupun komponen tak hidup. Ekologis ini erat kaitannya dengan
istilah Deep Ekology (Naess, 1973) menuntut suatu etika baru dimana etika lingkungan
hidup tidak hanya terpusat pada manusia akan tetapi juga pada alam secara
keseluruhan. Etika lingkungan yang dikembangkan oleh Deep Ekology dirancang
sebagai sebuah etika praktis sebagai sebuah "gerakan", sebuah gerakan diantara
orang-orang memiliki sikap dan keyakinan yang sama, mendukung suatu gaya hidup
yang selaras dengan alam dan sama-sama memperjuangkan isu lingkungan dan politik.
4. Zoosentrisme
Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak
binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang
etika ini adalah Charles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk
menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari
penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan
binatang dijadikan salah satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of
Cruelty to Animals, perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral
memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.
5. Hak Asasi Manusia
Makhluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun makhluk hidup
membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan berkembang.Makhluk hidup
seperti binatang dan tumbuhan juga mempunyai hak, meskipun mereka tidak dapat
bertindak yang berlandaskan kewajiban. Mereka ada dan tercipta untuk kelestarian alam
ini. Maka mereka juga mempunyai hak untuk hidup. Hak itu harus dihormati berdasar
prinsip nilai intrinsik yang menyatakan bahwa setiap entitas sebagai anggota komunitas
bumi bernilai. Dengan demikian, pembabatan hutan secara tidak proporsional dan
penggunaan binatang sebagai obyek eksperimen tidak dapat dibenarkan. 4
D. Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan

4
(A. Sonny Keraf, 2010)
Prinsip-prinsip etika lingkungan dirumuskan dengan tujuan sebagai pegangan bagi
perilaku manusia dalam berperilaku kepada alam. Ada sembilan prinsip dalam etika
lingkungan hidup yaitu :
1. Prinsip sikap hormat kepada alam (respect to nature)
Manusia berkewajiban menghargai hak semua makhluk hidup untuk berada, hidup
tumbuh dan berkembang secara alamiah sesuai dengan tujuan penciptaannya.
Untuk itu manusia perlu merawat, menjaga, melindungi dan melestarikan alam
beserta seluruh isinya serta tidak diperbolehkan merusak alam tanpa alasan yang
dibenarkan secara moral.
2. Prinsip tanggung jawab (moral responsibility for nature)
Alam adalah milik bersama sehingga alam perlu dihargai seperti menghargai dirinya
sendiri maka rasa tanggung jawab akan muncul dengan sendirinya.
3. Prinsip solidaritas kosmik (cosmic solidarity)
Solidaritas kosmik merupakan sikap solidaritas manusia dengan alam. Solidaritas
kosmik berfungsi untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas-batas
keseimbangan kosmis, serta mendorong manusia untuk mengambil kebijakan yang
pro alam dan tidak akan setuju dengan pengrusakan alam.
4. Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam(caring for nature)
Prinsip ini didasari atas kepedulian manusia terhadap alam. Prinsip ini bukan untuk
kepentingan pribadi tapi untuk kepentingan alam.
5. Prinsip tidak merugikan (no harm)
Prinsip ini merupakan prinsip yang tidak merugikan alam. Minimal yang dilakukan
adalah tidak merusak alam. Memanfaatkan alam dapat dilakukan tanpa merugikan
alam.
6. Prinsip sederhana dan selaras dengan alam
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup, dan bukan kekayaan, sarana,
standat material. Bukan rakus dan tamak mengumpulkan harta dan memiliki
sebanyak-banyaknya, mengeksploitasi alam, tetapi yang harus diterima oleh semua
pihak sebagai prinsip pola hidup yang baru agar kita dapat menyelamatkan
lingkungan hidup.
7. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan lebih ditekankan kepada manusia untuk berperilaku adil terhadap
alam semesta sehingga akan berdampak positif terhadap lingkungan hidup. Prinsip-
Prinsip keadilan akan membahas mengenai peluang dan akses yang sama bagi
semua anggota masyarakat dalam menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya
alam dan pemanfaatannya.
8. Prinsip demokrasi
Prinsip demokrasi dapat terwujud jika manusia memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya bagi perbedaan dan keragaman. Sehingga manusia yang peduli
terhadap lingkungan biasanya memiliki karakter yang lebih demokratis.
9. Prinsip integrasi moral
Prinsip ini lebih ditujukan kepada para pejabat, pengambil keputusan dalam
pemerintahan. Orang yang memiliki integritas tinggi diharapkan mampu mengerjakan
tugasnya dengan baik tanpa merusak lingkungan hidup fisik dan non fisik atau
manusia.5
E. Hubungan-Hubungan Etika Lingkungan
Dalam karyanya, Eko Ariwidodo memaparkan bahwa terdapat hubungan-hubungan
yang berkaitan dengan etika lingkungan seperti berikut dibawah ini:
1. Hubungan antara pengetahuan tentang lingkungan dengan partisipasi dalam
pelestarian lingkungan.

5
Efri Rozianty, Annur Indra Kusumadani, Ima Aryani, 2010
Pengembangan sumber daya manusia merupakan proses peningkatan
pengetahuan keterampilan dan kemampuan anggota masyarakat.Jalan utama untuk
meningkatkan kualitas manusia adalah menambah pengetahuan. Pembangunan
tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, melainkan harus bersama-sama
dengan masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan partisipasi aktif dari
masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang lingkungan hidup. Hal tersebut
mengingatkan bahwa manusia sebagai salah satu komponen organisme yang
mempunyai derajat yang paling tinggi dan mempunyai kecenderungan untuk
memperbaiki ataupun merusak lingkungan. Interaksi manusia yang terus menerus
dengan lingkungan dalam kehidupan nya seseorang mengalami proses pengamatan
terhadap objek dan tindakan serta pengalaman dari lingkungan nya.
2. Hubungan antara etika lingkungan dengan partisipasi dalam pelestarian lingkungan
Adanya upaya untuk mendasarkan diri pada teori etika biosentrisme,
ekosentrisme, teori mengenai hak asasi alam, dan ekofeminisme, manusia sebagai
anggota masyarakat harus berpartisipasi menentukan kebijakan pengelolaan sumber
daya alam (SDA) dan pelestarian alam atau alam semesta seluruh nya. Dalam hal
ini, yang berperan serta untuk melestarikan lingkungan tersebut bukan hanya
pemerintah tetapi juga anggota masyarakat barurambat Kabupaten Pamekasan ikut
serta menentukan kebijakan publik dan memanfaatkan lingkungan tersebut bagi
kepentingan vital manusia alasan nya karna proporsional anggota masyarakat
menanggung beban yang disebabkan oleh rusak nya alam semesta atau lingkungan
yang ada.
oleh sebab itu, masyarakat mempunyai kewajiban moral untuk menghargai
alam semesta dengan segala isi nya karena alam mempunyai nilai pada dirinya
sendir. Dengan kata lain alam mempunyai hak untuk dihormati tidak saja karena
kehidupan manusia bergantung pada alam tetapi secara ontologis bahwa manusia
anggota komunitas ekologis. Bahkan dalam perspektif ekofeminisme, sikap hormat
terhadap alam tersebut lahir dari relasi konstektual manusia dengan alam dalam
ekologis yang dimaksud. Maka sebagai perwujudan nyata dari sikap hormat tersebut,
manusia perlu memelihara, merawat, menjaga, melindungi dan tidak boleh merusak
dan menghancurkan alam semesta beserta seluruh isinya tanpa alasan yang bisa
dibenarkan secara moral dari analisis uraian tersebut dapat diduga bahwa terdapat
hubungan positif antara etika lingkungan dengan partisipasi dalam pelestarian
lingkungan.
3. Hubungan antara pengetahuan dan etika lingkungan secara bersama-sama dengan
partisipasi dalam pelestarian lingkungan.
Pengetahuan tentang lingkungan hidup seseorang adalah hasil dari proses
berpikir yang didasarkan pada pengalaman adalah dari hasil proses berfikir yang
didasarkan pada pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sehingga seseorang
dapat memperoleh pengetahuan lingkungan hidup ditempat aktivitasnya. Pada
dasarnya, manusia secara pribadi lebih mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi di lingkungan hidup nya dan mengetahui bagaimana cara menghadapi
masalah - masalah tersebut. adanya kesadaran manusia terhadap lingkungan
tempat mereka beradaptasi dan tempat manusia menuntut ilmu, maka manusia
cenderung lebih berperan serta atau berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan
hidup dari lingkungan tempat tinggal dan tempat melakukan segala aktivitasnya.
Pendidikan yang dimiliki seseorang tentang lingkungan hidup akan
menambah pengetahuan mereka tentang lingkungan dimana mereka kelak berada,
dan pengetahuan tersebut sudah dilandasi oleh muatan-muatan moral atau etika
lingkungan akan asas biosentrisme, ekosentrisme, teori mengenai hak asasi alam,
dan ekofeminisme, sebagai bagian dari alam sehingga masyarakat barurambat
dikabupaten Pamekasan tersebut akan berpartisipasi dalam memelihara pelestarian
lingkungan nya. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat di duga terdapat hubungan
positif antara pengetahuan lingkungan hidup dan etika lingkungan secara bersama-
sama dengan partisipasi dalam pelestarian lingkungan.
Di atas merupakan hubungan-hubungan antara pengetahuan, etika lingkungan yang
dikutip dari karya Eko Ariwidodo.6
F. Perilaku manusia terhadap lingkungan
Perilaku manusia terhadap lingkungan sudah ada sejak dulu hingga saat ini. Sejak
Sebelum munculnya peradaban, awal adanya peradaban hingga sekarang. Akan tetapi
pada umumnya manusia senantiasa merusak lingkungan. Di zaman yang semakin maju
dan modern, manusia cenderung lebih mementingkan diri sendiri tanpa ada rasa arif
terhadap alam semesta sehingga rasa memiliki dan memelihara alam menjadi terkikis
seiring waktu. Tak heran bencana datang bertubi-tubi sebagai akibat ketidakarifan
lingkungan tersebut, misalnya seperti bencana banjir, kekeringan, kelaparan,
penebangan pohon secara liar, erosi yang semakin membahayakan dan meluas,
semakin sempitnya lahan hutan alami, longsor dan lain sebagainya. Hal ini sebagai
dampak dari berkurangnya kemampuan daya dukung lingkungan, sehingga kemajuan
peradaban saat ini bukan menjadi solusi bagi masalah lingkungan namun bahkan
masalah lingkungan yang timbul menjadi-jadi.
Menyikapi hal tersebut, berbagai upaya dilakukan untuk menganjurkan gaya hidup
yang kembali ke alam. Warisan nenek moyang ini harus kita dijaga dalam upaya agar
anak cucu kita di kemudian hari bisa merasakan kenikmatan lingkungan yang kita
rasakan saat ini. Perilaku lingkungan terkait dengan tiga hal berikut yaitu :
pengembangan (development), lestari (preservation) dan pemeliharaan (conservation).
Pengembangan berhubungan dengan perkembangan infrastruktur di suatu wilayah. Hal
ini di dukung dengan pesatnya perkembangan perekonomian dan industri dikawasan
tersebut hal ini terkait dengan modernisasi.7
G. Penerapan Etika lingkungan
Sikap ramah terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi suatu kebiasaan yang
dilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.
Beberapa hal yang dapat membudidayakan sikap tersebut antara lain :
1. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan salah satu tempat yang sangat efektif dalam
menanamkan nilai-nilai etika lingkungan, hal itu dapat dilakukan dengan :
a. Menanam pohon dan memelihara bunga dipekarangan rumah. Setiap orang tua
memberi tanggung jawab kepada anak-anak secara rutin agar merawatnya
dengan menyiram dan memberi pupuk.
b. Membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Secara bergantian,
setiap anggota keluarga mempunyai kebiasaan untuk menjaga kebersihan dan
merasa malu jika membuang sampah sembarangan.
c. Memberikan tanggung jawab kepada anggota keluarga untuk menyapu rumah
dan pekarangan rumah secara rutin.
2. Lingkungan sekolah
Kesadaran mengenai etika lingkungan hidup dapat dilakukan dilingkungan
sekolah dengan memberikan pelajaran mengenai lingkungan hidup dan etika
lingkungan, melalui kegiatan ekstrakulikuler sebagai wujud kegiatan yang konkret
dengan mengarahkan pembentukan sikap yang berwawasan lingkungan seperti:
a. Pembahasan atau diskusi mengenai lingkungan hidup
b. Pengelolaan sampah
c. Penanaman pohon

6
(Eko Ariwidodo, 2014)
7
Efri Roziaty Annur Indra Kusumadani, Ima Aryani, 2010)
d. Penyuluhan kepada siawa
e. Kegiatan piket dan jumsih (Jumat bersih)
3. Lingkungan masyarakat
pada lingkungan masyarakat, kebiasaan yang berdasarkan pada etika lingkungan
dapat ditetapkan melalui :
1) Membuang sampah secara berkala ke tempat pembuangan sampah
2) Melakukan kegiatan gotong royong atau kerja bakti secara berkala di
lingkungan tempat tinggal
3) Menggunakan kembali dan mendaur ulang barang-barang yang masih di
perbarui.8
Kesimpulan
Etika lingkungan berasal dari dua kata yaitu etika dan lingkungan. Etika berasal dari
bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Sedangkan lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan
kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun
tidak langsung. Jadi Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam
bergaul dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang
menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan
lingkungan tetap terjaga.
Manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak bisa dipisahkan, maka diperlukan
menjaga, menyanyangi, dan melestarikan lingkungan. Karena lingkungan ini diciptakan tidak
hanya untuk manusia saja, tetapi seluruh komponen alam di dunia ini.Etika lingkungan
disebut juga etika ekologi. Etika ekologi dibedakan menjadi dua diantaranya yaitu etika
ekologi dangkal dan etika ekologi dalam.ketika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap
lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan
manusia, sedangkan etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan.
Teori etika lingkungan diantaranya adalah: Antroposentrisme, Biosentrisme,
Ekosentrisme, Zoosentrisme, dan hak asasi alam.Prinsip-prinsip lingkungan adalah: Prinsip
sikap hormat kepada alam (respect to nature), Prinsip tanggung jawab (moral responsibility
for nature), Prinsip solidaritas komik (cosmic solidarity), Prinsip kasih sayang dan kepedulian
terhadap alam (caring for nature), Prinsip tidak merugikan (no harm), Prinsip sederhana dan
selaras dengan alam, Prinsip keadilan, Prinsip demokrasi, Prinsip integrasi moral sikap
hormat terhadap alam, tanggung jawab, solidaritas, kasih sayang dan kepedulian, tidak
merugikan alam secara tidak perlu, hidup sederhana dan selaras dengan alam, keadilan,
demokrasi, dan integritas moral.Penerapan etika lingkungan hidup bisa meliputi lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Hargrove, Eugene C. (1989).Etika Lingkungan Dasar.Prentice Hall:New Jersey.
http://www.findyou.com.pdf/2010/04/10/Etika_lingkungan_hidup
Soeriaatmadja,R.E.(1997).IlmuLingkungan.Bandung:ITB.
Keraf, A. S. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
RoziatyE, Kusumadani A, I. &Aryani I. (2010). Biologi Lingkungan. Retrieved from
https://books.google.co.id/books?id=pZlUDwAAQBAJ&pg=PP9&dq=Prinsip-

8
(http://Elvinabarus110.Blogspot.co/2016/02/Makalah-Etika-lingkungan.html?m=1)
Prinsip+Etika+Lingkungan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjnis79jsziAhVNeysKHWWvAP0Q6A
EIRTAF#v=onepage&q=Prinsip-Prinsip%20Etika%20Lingkungan&f=false
Ariwidodo, Eko. (2014). Relevansi PengetahuanMasyarakat Tentang Lingkungan Dan Etika
Lingkungan Dengan Partisipasinya Dalam Pelestarian Lingkungan, Nuansa. Vol. 11Hal. 5.
Retrieved from http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/nuansa/article/view/179/170
http://elvinabarus1110.blogspot.com/2016/02/makalah-etika-lingkungan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai