Anda di halaman 1dari 8

UJIAN PENJAMINAN KUALITAS EKONOMI DAN KOPERASI UMKM

NAMA : NURUL ISTIQAMAH

KELAS : B IESP 2018

NO STB : 021 2018 0020

1. A. Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia mulai jaman Belanda pasa


kemerdekaan :

Pada zaman penjajahan Belanda, koperasi pertama kali didirikan sekitar tahun 1896, oleh R.
Aria Wiriaatmaja yang pada waktu bersangkutan menjabat sebagai bupati Purwokerto. Pada
saat itu, koperasi belum memiliki nama. Melainkan Bank Penolong dan Tabungan yang
mempunyai fungsi simpan pinjam.

Lalu, pada tahun 1908, Boedi Oetomo turun tangan untuk membantu mengembangkan
koperasi di Indonesia, yaitu jenisnya koperasi konsumsi (rumah tangga) guna meningkatkan
kecerdasan rakyat dalam rangka memajukan pendidikan di Indonesia. Hal ini dipelopori oleh Dr.
Sutomo dan Gunawan Mangunkusumo.

Tahun 1911, selain Boedi Oetomo, Serikat Dagang Islam (SDI) yang dipimpin oleh H. Samanhudi
dan H.O.S Cokroaminoto mempropagandakan cita-cita koperasi (jenis waserda KUD), hal
tersebut bertujuan mengimbangi serta menentang politik kolonial Belanda yang
menguntungkan pedagang asing. Namun, pada pelaksanaannya Boedi Oetomo dan SDI tidak
dapat berkembang, bisa disebut juga gagal, karena lemahnya pengetahuan, pengalaman,
kejujuran masyarakat akan koperasi.

Pada tahun 1915, keluarlah undang - undang yang mengatur koperasi, tepatnya 7 April 1915.
Undang - undang itu disebut "Verordening op de Cooperative". Undang - undang ini
menyebabkan politik dan ekonomi di Indonesia sulit berkembang, dikarenakan bersifat sangat
keras, dan membatasi gerak koperasi.

Tahun 1915 berlalu, pada tahun 1927, undang - undang koperasi dan peraturan koperasi diubah
kembali serta diperbaiki. Perubahan ini menjadikan koperasi lebih fleksibel dan menimbulkan
semangat untuk mempertahankan serta memperjuangkan koperasi kembali grow up. Tetapi,
masih dalam bayang - bayang serdadu Belanda. Belanda masih membatasi serta mengontrol
pergerakan ekonomi terutama dalam bidang koperasi.

Tahun 1930, mengenai kasus tersebut dibentuklah bagian urusan koperasi pada kementrian
Dalam Negeri, beliau ialah R.M. Margono Djojohadikusumo.
Tahun 1939 sampai 1940, dibentuk Jawatan Koperasi dan Perdagangan dalam negeri oleh
pemerintah. Indonesia pada tahun tersebut memiliki 656 koperasi, 574 merupakan koperasi
kredit.

Jaman Jepang :
Tahun 1942, Jepang masuk ke Indonesia. Pada masa kedudukan Jepang, keadaan koperasi
Indonesia mengalami kerugian yang besar. Hal ini disebabkan Jepang mendirikan sebuah
koperasi, yang disebut KUMIAI. KUMIAI adalah koperasi ala Jepang yang diatur menurut tata
cara militer Jepang dan dihapusnya UU No.23 tahun 1942

Awalnya tujuan KUMIAI selaras dengan koperasi sebelumnya, yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Namun lama - lama KUMIAI malah dijadikan alat penggeruk serta
penguras kekayaan rakyat, sehingga rakyat Indonesia menjadi kecewa dan antisipati terhadap
koperasi. Sejak itu, kesan buruk koperasi sudah melekat sangat erat di masyarakat kebanyakan.

B. Dampak positive dan negatif evolusi terhadap pemikiran koperasi :


Dampakpositif
Revolusi industry memberikan bentuk pemikiran baru yang menciptakan kegunaan koperasi untuk
menghimpun dana dari masyarakat, untuk masyarakat, dan oleh masyarakat .Membantu membuka
lapangan pekerjaan bagi siapapun yang merasa tidak memiliki modal yang cukup untuk membuka usaha
dan sebagainya.

Dampaknegatif
Terdapat keterbatasan sumber daya manusia dalam hal ini, karena semua orang memiliki kepentingan
dan jarang ada yang terbeban untuk mengurus koperasi .Modal koperasi relative sangat kecil
dibandingkan dengan usaha lain.

C. 3 cara masyarakat masyarakat memecahkan permasalahan ekonomi yang


mereka hadapi menurut Heilbroner :

Menurut R.L. Heilbroner, ada 3 cara bagi masyarakat untuk memecahkan permasalahan ekonomi
yang mereka hadapi, yaitu: dengan cara mengorganisir masyarakat menurut tradisi, menurut
komando, dan menurut pasar. Ketiga cara tersebut oleh Heilbroner disebut sebagai types of
system.

Dalam sistem ekonomi yang pertama, yang dikelola menurut tradisi ini, masyarakat dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya dan demi mempertahankan kelangsungan hidupnya,
kegiatan-kegiatannya diatur menurut kebiasaan dan adapt istiadat/tradisi. Pada umumnya dalam
sistem ini tiap keluarga menghasilkan sendiri barang-barang yang dibutuhkan. Produktivitas
pada masyarakat ini masih sangat rendah. Cara penanganan masalah produksi dan distribusi
adalah statis. Pemikiran secara rasional belum berkembang.

Dalam ekonomi yang dikelola secara komando, Heilbroner mengatakan bahwa masyarakat
memecahkan masalah dan tantangan-tantangan ekonominya secara otoriter. Kehidupan
masyarakat dan kegiatan-kegiatan pembangunan piramida-piramida di Mesir Kuno yang dalam
pelaksanaan pembangunannya menggunakan cambuk-cambuk otoriter adalah merupakan salah
satu contoh.

Cara yang ketiga yaitu pada sistem pasar, masyarakat menyerahkan pemecahan masalah-masalah
dan tantangan-tantangan ekonominya kepada pasar. Seseorang atau masyarakat dalam rangka
usaha mempertahankan kehidupannya mempunyai kebiasaan melangkah untuk melakukan tugas
dan kegiatan-kegiatannya. Dalam sistem ini, keuntunganlah yang menjadi daya tariknya dan
bukan dorongan tradisi atau cambuk penguasa.

2. A. Pengelompokkan koperasi menurut Bidang usaha:


1.  Koperasi Konsumsi
  Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang berusaha dalam bidang   penyediakan barang-barang konsumsi
yang dibutuhkan oleh para   anggotanya. Jenis konsumsi yang dilayani oleh suatu koperasi konsumsi  
sangat tergantung pada ragam anggota dan daerah kerja tempat koperasi   didirikan. Contohnya beras,
gula, kopi dan tepung.
  2. Koperasi Produksi
  Koperasi produksi adalah yang kegiatannya memproses bahan baku   menjadi barang jadi/setengah jadi.
Tujuannya adalah untuk   menyatukan kemampuan dan modal para anggotanya guna meningkatkan
barang-barang tertentu melalui proses yang meratakan pengelolaan dan memiliki sendiri. Contohnya
koperasi produksi tahu dan   tempe (kopti).
3.  Koperasi Pemasaran
  Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang dibentuk terutama untuk   membantu para anggotanya dalam
memasarkan barang-barang yang   dihasilkannya. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan mata rantai  
tata niaga, dan mengurangi sekecil mungkin keterlibatan perantara di   dalam memasarkan produk-
produk  yang dihasilkan.
4.   Koperasi Kredit/Simpan Pinjam
  Koperasi kredit/simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam   pemupukan simpanan dari para
anggotanya untuk dipinjamkan kembali   kepada anggotanya yang membutuhkan bantuan modal untuk
usahanya.   Tujuannya untuk mendidik anggotanya untuk menabung serta   menghindari anggotanya dari
jeratan para rentenir.
B. Berdasarkan jenis komoditinya, maka koperasi dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :

  1.   Koperasi ekstraktif adalah koperasi yang melakukan usaha dengan menggali   atau memanfaatkan
sumber-sumber alam secara langsung tanpa atau dengan   sedikit mengubah bentuk dan sifat sumber alam
itu.  Contohnya koperasi yang   melakukan usaha pendulangan emas .
  2. Koperasi pertanian dan peternakan, koperasi-koperasi pertanian adalah koperasi yang melakukan usaha
berhubungan dengan komoditi  pertanian   tertentu. Sedangkan koperasi  perternakan adalah koperasi
yang usahanya   berhubungan dengan peternakan tertentu. Koperasi ini beranggotakan para   petani, buruh
tani, atau yang berhubungan dengan usaha pertanian.
  Kegiatan koperasi pertanian biasanya meliputi:
  a. Pengusahaan bibit, semprotan, dan peralatan pertanian lainnya.
  b. Mengolah hasil pertanian.
  c. Memasarkan hasil-hasil olahan komoditi pertanian.
  d. Menyediakan modal bagi para petani.
  e. Mengembangkan keterampilan koperasi.

C. Menurut Daerah Kerjanya :


Berdasarkan daerah kerjanya, koperasi digolongkan sebagai berikut:
  1.Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang yang biasanya   didirikan pada lingkup
wilayah terkecil tertentu.
  2.Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi   primer biasanya didirikan
sebagai pemusatan dari berbagai koperasi   primer dalam lingkup wilayah tertentu. Koperasi pusat
mempunyai tujuan   untuk memperkuat kedaulatan ekonomi koperasi-koperasi yang bergabung  
didalamnya.
  3. Koperasi gabungan, koperasi gabungan hampir sama dengan koperasi   pusat, koperasi gabungan tidak
beranggotakan orang-orang melainkan beranggotakan koperasi-koperasi pusat yang bersal dari daerah
tertentu. Tujuan pembentukannya adalah untuk memperkuat kedudukan koperasi- koperasi yang
bergabung didalamnya, didalam wilayah kerja yang lebih luas.
  4. Koperasi induk adalah koperasi yang beranggotakan berbagai koperasi   pusat atau koperasi-koperasi
gabungan yang berkedudukan di Ibu kota negara. Fungsinya adalah sebagai penyambung lidah koperasi-
koperasi yang menjadi   anggotanya dalam berhubungan dengan lembaga nasional yang terkait dengan
pembinaan koperas-koperasi sejenis dinegara lain ataupun organisasi-  organisasi pengusaha pada tingkat
nasional dan internasional.
3. A. Dilihat Dari Segi Pelakunya

Koperasi didirikan oleh sekumpulan orang yang mempunyai latar belakang ekonomi yang
kurang mendukung dan oleh karena itu mereka mendirikan sebuah koperasi yang dapat
merigankan dan bisa menghasilkan keuntungan bagi mereka. Dari segi tujuannya dalam segi
ini, dilihat berdasarkan latar belakang para anggotanya. Anggota yang memiliki persamaan minat
dn latar belakang yang sama dalam hal produksi tekstil, akan mendirikan koperasi yang bergerak
daam bidang garmen, misalnya. Dilihat Dari Segi Hubungan Dengan Negara Negara akan
lebih mendukung jika sistem ekonomi dalam Negara tersebut memberi kebebasan dan
kemudahan dalam kebijakan koperasi, masyarakat akan lebih memiliki kemudahan dalam
menjalankan usaha koperasinyaa.

B. Bentuk badan usaha yang ada di Indonesia :

 Perusahaan Perseorangan.
 Persekutuan Perdata.
 Persekutuan Firma.
 Persekutuan Komanditer.
 Perseroan Terbatas (PT)

C. Perbedaan Koperasi dengan bentuk usaha badan lainnya :

Koperasi mengutamakan kesejahteraan anggota dengan tidak mengejar keuntungan


semata. Sedangkan badan usaha lain mengutamakan kepentingan perusahaan untuk
mengejar keuntungan.

❖  Koperasi sifat keanggotaannya sukarela sementara sifat keanggotaan badan usala lain
terbatas.

❖  Koperasi bersifat kekeluargaan sementara badan usaha bersifat mandiri.

❖  Modal koperasi terbilang kecil dan berasal dari simpanan anggota. Sementara modal dari
badan usaha lain umumnya besar dan berasal dari penjualan saham, kelompok atau
perorangan.

❖  Koperasi berbadan hukum sementara badan usaha lain ada yang tidak berbadan hukum.

❖  Pengurus koperasi dipilih oleh anggota sementara pengurus pada badan usaha lain dipilih
oleh pemegang saham.
❖  Pada koperasi dikenal SHU berdasarkan jasa anggotanya sementara pada badan usaha lain
tidak dikenal adanya SHU.

❖  Koperasi memiliki keuangan yang bersifat terbuka sementara badan usaha lain sifat
keuangannya tertutup.

❖  Kerugian pada koperasi ditanggung semua anggota bersama sama sedangkan pada badan
usaha ditanggung oleh pemilik atau pengusaha.

4. a. Pengertian

USAHA MIKRO adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

USAHA KECIL adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang Perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun Tidak langsung
dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.

USAHA MENENGAH adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.

b. beberapa kriteria usaha yang tergolong dalam UMKM:

1. Usaha Mikro

Kriteria UMKM adalah sebuah usaha mikro yang dimiliki oleh perseorangan atau badan usaha
dan juga didasarkan pada kriteria usaha mikro.

Kekayaan bersih yang dimiliki atau aset minimal adalah lima puluh juta rupiah. Sementara itu,
hasil penjualan atau omzet minimal adalah tiga ratus juta rupiah.

2.  Usaha Kecil

Usaha-usaha yang masuk ke dalam jenis usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih yang
mencapai lima puluh juta rupiah. Ini tentu tidak termasuk dengan harga tempat untuk mendirikan
usaha.
Hasil penjualan atau omzet yang didapatkan oleh usaha ini setiap tahunnya adalah berkisar
antara tiga ratus juta rupiah sampai dengan 2,5 miliar rupiah.

3.  Usaha Menengah

Sementara itu, usaha menengah adalah usaha dengan total kekayaan bersih lima ratus juta sampai
dengan sepuluh miliar rupiah. Omzet per tahunnya mulai dari dua koma lima miliar rupiah
sampai dengan lima puluh miliar rupiah.

Usaha yang masuk ke dalam kategori ini bukan anak/cabang perusahaan yang besar dan tidak
termasuk ke dalam kategori UMKM.

C. UMKM GO ONLINE :

UMKM Go Online adalah sebuah usaha untuk membantu para pedagang UMKM agar mampu
berjualan secara online sehingga kesejahteraan masyarakat . Dan alasan kenapa UMKM belum
GO ONLINE karena banyak pendiri yang belum mengerti gadget dan fasiitas yang belum
tersedia.

5. a. Indsutri Kreatif adalah adalah proses penciptaan, kreativitas, dan ide dari seseorang atau
sekelompok orang yang dapat menghasilkan sebuah karya, tanpa mengeksploitasi sumber daya
alam, serta dapat dijadikan produk ekonomi yang menghasilkan. 

Kreatifitas yang dihasilkan harus dapat membuka lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Oleh
sebab itu, industri ini harus dikembangkan, sebagai salah satu penopang perekonomian
Indonesia. Mengingat semakin menipisnya sumber daya alam. 

b.Perbedaan antara ekonomi kreatif dan industri kreatif?

Ekonomi kreatif terdiri dari kelompok luas profesional, terutama mereka yang berada
di dalam industri kreatif, yang memberikan sumbangan terhadap garis depan inovasi.
Inteligen kreatif antara lain seniman, artis, pendidik, mahasiswa, insinyur, dan penulis.
Mereka seringkali mempunyai kemampuan berpikir menyebar dan mendapatkan pola
yang menghasilkan gagasan baru.

6. a. Kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan berbagai upaya dalam


memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan seseorang. Upaya berdasarkan kemampuan dengan
memanfaatkan segala potensi yang dimiliki, sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi dirinya dan orang lain

b. Karakteristik yang Harus Dimiliki Seorang Wirausahawan

 Kreatif & Inovatif. ...


 Belajar Secara Mandiri. ...
 Memiliki Pandangan Masa Kini dan Masa Depan. ...
 Berani Mengambil Resiko. ...
 Memiliki Semangat Pantang Menyerah. ...
 Mampu Melakukan Analisa Secara Mendalam. ...
 Memiliki Jiwa Kepemimpinan. ...
 Terus Membangun Jaringan Hubungan (Network)

C. .Inkubator Bisnis merupakan proses dukungan bisnis yang dapat mempercepat keberhasilan
pengembangan startup dan perusahaan pemula dengan menyediakan berbagai sumber daya dan
layanan yang diperlukan kepada para pengusaha. Wirausaha adalah sebuah kegiatan usaha atau
suatu bisnis mandiri yang setiap sumber daya dan kegiatannya dibebankan kepada pelaku usaha
atau wirausahawan terutama dalam hal membuat produk baru, menentukan bagaimana cara
produksi baru, maupun menyusun suatu operasi bisnis dan pemasaran produk serta mengatur
permodalan .

Anda mungkin juga menyukai