Anda di halaman 1dari 20

Nama: Nurhalisa

Nim: 230904501002

No.urut: 15

Kelas: 1 A Pendidikan ekonomi

Tugas 2

Soal

1.Yaitu pilihlah salah satu tema lalu kembangkan menurut


pendapat dan pemahaman sendiri?

Jawaban:

Tema: Koperasi dalam sistem perekonomian


Indonesia

Judul: Sejarah koperasi dalam sistem


perekonomian di Indonesia
Awal Sejarah koperasi bermula pada abad ke-20 yang
pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak
spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat
kaya. Kemampuan ekonomi yang rendah mendorong para
usaha kecil untuk terlepas dari penderitaan. Koperasi di
Indonesia pertama kali didirikan pada tahun 1895 di
Leuwiliang yang didirikan oleh Raden Ngabei Aria
Wiriaatmadja (Patih Purwokerto) dkk. Koperasi tersebut
merupakan koperasi simpan pinjam yang diberi nama “De
Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche
Hoofden” yang berarti “Bank Simpan Pinjam para Priyayi
Purwokerto”. Yang ditujukan untuk membantu teman
mereka sesama pegawai negeri pribumi agar terbebas dari
hutang. Setelah itu dikembangkan oleh De Wolf Van
Westerrode asisten Residen Wilayah Purwokerto di
Banyumas.

Kemudian hari itu ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi


Indonesia. Kongres Koperasi pertama menghasilkan
beberapa keputusan :

1. mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia

Sentral organisasi koperasi rakyat Indonesia adalah suatu


badan usaha yang dikelola dan dimiliki oleh anggotanya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya.
Dan koperasi Indonesia juga disebut dengan suatu jenis
badan usaha bersama yang menggunakan asas
kekeluargaan dan gotong royong antar sesama.

2. menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi

Koperasi dijalankan secara bersama sesuai dengan asas


koperasi, yakni kekeluargaan dan gotong royong. Artinya,
dalam menjalankan perekonomian, rakyat secara
bersama atau berkelompok membentuk suatu badan
usaha. Caranya dengan mengelola modal bersama.

3. menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi

Hari Koperasi di Indonesia pertama kali ditetapkan pada


tanggal 12 Juli 1947. Penetapan tanggal 12 Juli sebagai
Hari Koperasi Indonesia merupakan salah satu keputusan
dari penyelenggaraan Kongres Koperasi I. Itulah sepenggal
sejarah Hari Koperasi.

Mereka mempersiapkan diri untuk memperkaya dirinya


sendiri, Seraya ikut mengembangkan kesejahteraan
masyarakat di sekitarnya. Pada zaman Belanda
membentuk koperasi belum dapat terlaksana, karena:

1). Belum ada instansi pemerintah maupun badan non


pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan
tentang koperasi.

2). Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan


koperasi.

3). Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu


menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik,
khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik
untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947,


pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres
Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian
ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Koperasi di
Indonesia dalam perkembangannya mengalami pasang dan
surut.

Sebuah pertanyaan sederhana namun membutuhkan


jawaban yang sangat tepat, terlontar dari seorang
peserta yaitu:

1). Mengapa jarang dijumpai ada Koperasi dalam


perekonomian yang bertumbuh menjadi usaha besar yang
menggurita, layaknya pelaku ekonomi lain, yakni swasta
(konglomerat) dan BUMN.

2).Mengapa gerakan ini hanya berkutat dari persoalan


yang satu ke persoalan lain, dan cenderung stagnan alias
berjalan di tempat.

3).Mengapa Koperasi sulit berkembang di tengah habitat


alamnya di Indonesia.

Inilah sederet pertanyaan yang perlu dijadikan bahan


perenungan. Padahal, upaya pemerintah untuk ,
memberdayakan, Koperasi seolah tidak pernah habis.

Bahkan, bila dinilai, mungkin amat memanjakan. Berbagai


paket program bantuan dari pemerintah seperti kredit
program. Kawasan keselamatan operasi penerbangan
(KKOP), Kredit Usaha Tani (KUT), pengalihan saham (satu
persen) dari perusahaan besar ke Koperasi, Skim program
KUR dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang
merupakan kredit komersial dari perbankan, juga paket
program, dari Permodalan Nasional Madani (PNM), terus
mengalir untuk memberdayakan gerakan ekonomi
kerakyatan ini.

Namun, kenyataannya, Koperasi masih saja melekat


dengan stigma ekonomi marjinal, pelaku bisnis yang perlu
dikasihani, pelaku bisnis, pupuk bawang, pelaku bisnis tak
profesional. Masalah tersebut tidak bisa dilepaskan dari
substansi Koperasi yang berhubungan dengan semangat.

Di Indonesia, beberapa Koperasi sebenarnya sudah bisa


dikatakan memiliki unit usaha besar dan beragam serta
tumbuh menjadi raksasa bisnis berskala besar.

Beberapa Koperasi telah tumbuh menjadi konglomerat


ekonomi Indonesia, yang tentunya tidak kalah jika
dibandingkan dengan perusahaan swasta atau BUMN yang
sudah menggurita, namun kini banyak yang sakit. Omset
mereka mencapai milyaran rupiah setiap bulan.

Konglomerat yang dimaksud di sini memiliki pengertian


Koperasi yang bersangkutan sudah merambah dan
menangani berbagai bidang usaha yang menguasai hajat
hidup orang banyak.

Mengapa Koperasi Berjaya di Indonesia?


Masyarakat kita yang menjunjung tinggi kekeluargaan
dan gotong royong menjadikan koperasi sebagai lembaga
ekonomi yang sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia.
Kebiasaan kekeluargaan dan gotong royong tersebut
sudah menjadi kebiasaan yang sudah turun-menurun
sehingga tidak mengherankan jika asas kekeluargaan dan
gotong royong yang di susun oleh koperasi bisa menyatu
dengan bangsa ini. Bahkan, sistem perekonomian Indonesia
memiliki fundamen yang berbunyi, “Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.” Hal ini tertuang dalam Pasal 33 Undang-
Undang Dasar Tahun 1945 ayat 1. Dilansir dari website
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI),
makna dari pasal tersebut adalah sistem ekonomi yang
dikembangkan di Indonesia seharusnya tidak berbasis
persaingan dan asas individualistik.

Ditambah lagi ayat kedua dalam pasal yang sama


menyebutkan secara gamblang bahwa pemerintah
memiliki peran yang sangat besar dalam kegiatan ekonomi
negara. Dengan demikian, masih melansir sumber yang
sama, pemerintah memiliki wewenang agar pembangunan
negara tidak lagi eksklusif. Agar terwujudnya
pembangunan yang inklusif, maka pembangunan yang
dilakukan perlu difokuskan kepada pembangunan
manusianya, bukan sekadar ekonominya. Karena kemajuan
ekonomi yang berbasis kemajuan sumber daya manusia,
mampu mewujudkan kesejahteraan ekonomi yang merata.

Perkembangan Koperasi di Indonesia


Perkembangan koperasi di Indonesia dapat dilihat dari
berbagai aspek, baik jumlah koperasi yang terdaftar, jenis
koperasi yang dibentuk, maupun kegiatan yang dilakukan.
Dalam beberapa dekade terakhir, koperasi di Indonesia
telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan
menunjukkan potensi untuk terus berkembang.

Dan adapun contoh perkembangan koperasi di


Indonesia diantara lain yaitu:
1. Koperasi Konsumen merupakan salah satu jenis
koperasi, koperasi konsumen adalah perusahaan sosial
yang dimiliki dan dikelola secara demokratis dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumenya.

2. Koperasi Produsen adalah koperasi yang diperuntukkan


bagi produsen barang dan jasa. Koperasi ini menjual
barang produksi anggotanya, misalnya koperasi peternak
sapi perah menjual susu sedangkan koperasi peternak
lebah menjual madu.

3. Koperasi jasa merupakan koperasi di mana identitas


anggota sebagai pemilik dan nasabah konsumen jasa dan
atau produsen jasa. Dalam status anggota sebagai
konsumen jasa, maka koperasi yang didirikan adalah
koperasi pengadaan jasa.

4. Koperasi Simpan Pinjam seringkali disebut dengan KSP


dan Kospin Jasa. Dalam menjalankan usahanya, koperasi
simpan pinjam mengelola modal yang berasal dari
simpanan pokok anggota koperasi, simpanan wajib, dan
simpanan sukarela.

5.Koperasi Serba Usaha

koperasi serba usaha menyediakan beberapa layanan


sekaligus. Misalnya, selain menjual barang kebutuhan
konsumen, koperasi tersebut juga menyediakan jasa
simpan pinjam. Koperasi seperti ini disebut sebagai
Koperasi Serba Usaha (KSU).

Manfaat Koperasi bagi Masyarakat


Koperasi memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat.
Salah satunya adalah kemampuan untuk memperoleh
barang dan jasa dengan harga yang lebih murah melalui
program koperasi. Selain itu, koperasi juga memberikan
kesempatan bagi anggotanya untuk mengembangkan bisnis,
meningkatkan keterampilan, serta mendapatkan
perlindungan sosial dan keuangan.

Faktor-faktor dalam sistem perekonomian


Indonesia
membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial, berperan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan masyarakat, memperkokoh

Prinsip Koperasi dalam Perekonomian


Prinsip Koperasi dalam perekonomian telah tercantum
dalam Undang-undang No. 25 Tahun 1992 dan Undang-
undang No. 12 Tahun 1967. Prinsip dasar koperasi adalah
sebagai berikut:
1). Keanggotaan koperasi sifatnya terbuka dan sukarela.

2).Proses pengelolaannya dilakukan secara demokratis.

3).Pemberian balas jasa kepada anggotanya disesuaikan


dengan modal anggota tersebut.

4).Pembagian sisa hasil usaha (SHU) mengedepankan rasa


keadilan sesuai dengan kinerja dari masing-masing anggota.

5).Mandiri. Koperasi merupakan badan usaha swadaya


yang otonom dan independen.

6).Koperasi bisa menyelenggarakan pendidikan dan


pelatihan.

7).Koperasi memperkuat gerakan dengan bekerja sama.


Prinsip Koperasi berdasarkan UU No.17 Tahun 2012, yaitu
modal terdiri dari simpanan pokok dan surat modal
koperasi (SMK)

Tujuan Koperasi
Rasanya belum lengkap kalau hanya membahas pengertian,
sejarah, fungsi koperasi, tetapi tidak membahas tujuan
koperasi itu sendiri. Berikut tujuan-tujuan koperasi.

1. Meningkatkan kehidupan ekonomi anggota koperasi dan


masyarakat di sekitarnya.

2. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota koperasi


dan masyarakat di sekitarnya.
3. Membantu pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi rakyat yang adil dan makmur

4. Menjadi soko guru dalam perekonomian nasional.

5. Membantu produsen dengan memberikan penawaran


harga yang relatif lebih tinggi.

6. Membantu konsumen dengan memberikan penawaran


harga yang relatif lebih terjangkau.

7. Memberikan bantuan peminjaman modal kepada unit-


unit usaha skala mikro dan kecil.

Dan adapun tujuan koperasi Menurut Bung Hatta


berpendapat tujuan koperasi dalam perekonomian bukan
mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani
kebutuhan bersama dan wadah partisipasi para pelaku
ekonomi skala kecil.

Tujuan utama Koperasi dalam perekonomian Indonesia


adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada
khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

Koperasi Indonesia merupakan perkumpulan orang-orang,


bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan ukuran
utama, melainkan kesejahteraan anggota.

Manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan daripada


laba. Kendati demikian, tetap harus diusahakan agar
koperasi tidak menderita atau rugi. Tujuan ini dicapai
dengan karya dan jasa yang diberikan pada masing-masing
anggota.

Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan


didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku
ekonomi. Melalui koperasi, para anggota turut
berpartisipasi memperbaiki kehidupannya dan kehidupan
masyarakat melalui karya dan jasa.Dalam usahanya,
koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap
kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun
konsumen.Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan
kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Itulah
mengapa, anggota koperasi bertindak sebagai pemilik
sekaligus pelanggan.

Sementara menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun


1992 Pasal 3, tujuan koperasi Indonesia adalah
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17


Tahun 2012 tentang Perkoperasian, tujuan koperasi
adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan
perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.

Fungsi Koperasi dalam Perekonomian


Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya. Berperan serta secara aktif dalam upaya
meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

Terdapat 4 fungsi koperasi dalam perekonomian di


Indonesia sesuai dengan UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, fungsi koperasi yaitu:

1). Membangun dan mengembangkan potensi dan


kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2). Berperan serta secara aktif dalam upaya


meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3). Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar


kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai guru utamanya.

4).Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan


perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Dengan fungsi tersebut di atas, diharapkan masyarakat


yang merupakan anggota koperasi bisa memanfaatkan
fasilitas yang diberikan demi menggerakkan roda
perekonomian bangsa.

Peran Koperasi dalam Perekonomian


Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3, peran
koperasi dalam perekonomian adalah untuk
mensejahterakan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Maka dari itu, berikut ini beberapa peran koperasi dalam


perekonomian Indonesia yang harus kita ketahui:

1).Mengembangkan Kegiatan Usaha Masyarakat

Terdapat beberapa koperasi yang mengembangkan


kegiatan usaha masyarakat. Salah satu contohnya
koperasi yang bergerak dalam bidang usaha pengadaan
alat-alat pertanian yang dibutuhkan oleh petani.Dengan
adanya koperasi tersebut, maka petani bisa membeli
kebutuhan alat-alat pertanian di koperasi dengan harga
yang lebih murah. Oleh karena itu, kegiatan usaha
pertanian tersebut bisa menjadi lebih baik dan meningkat.

2).Meningkatkan Pendapatan Anggota

Jika kita menjadi anggota koperasi, kita bisa mendapatkan


Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi sehingga
kami mendapatkan keuntungan. Hal ini karena semakin
besar jasa seorang anggota terhadap koperasi, maka
semakin besar pula penghasilan yang diperoleh anggota
tersebut.

3).Mengurangi Tingkat Pengangguran


Kehadiran koperasi di Indonesia diharapkan bisa menolong
nasib mereka yang membutuhkan pekerjaan. Hal itu
karena koperasi membutuhkan banyak pekerja untuk
mengelola usahanya.Pada dasarnya, koperasi dapat
memberi kesempatan kepada tenaga kerja dan menyerap
sumber daya manusia. Setiap orang juga bisa belajar
mengelola keuangan dan mendapatkan penghasilan setiap
bulan dari pengelolaan koperasi ini.

4).Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat

Kegiatan koperasi bisa meningkatkan penghasilan para


anggota koperasi. Ini berarti peran koperasi bisa
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan
memperoleh penghasilan yang tinggi, kemungkinan akan
lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka
ragam, dan sebagai alat perjuangan ekonomi untuk bisa
bersaing dengan badan usaha lainnya.

5).Turut Mencerdaskan Bangsa

Usaha koperasi bukan hanya kegiatan di bidang material


atau jasa saja melainkan juga mengadakan kegiatan
pendidikan terhadap para anggotanya. Pendidikan tersebut
umumnya diberikan dalam bentuk pelatihan keterampilan
serta manajemen bisnis dan keuangan. Dengan itu, peran
koperasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa juga
sudah sangat terbukti dengan mengamalkan pengetahuan
kepada anggota dan masyarakat sekitar.

6).Membangun Tatanan Perekonomian Nasional


Koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian
bangsa dan dikembangakan oleh pemerintah, perlu
dikembangkan bersama kegiatan usaha lainnya. Dengan
memberdayakan koperasi, berarti juga bisa
memberdayakan masyarakat, yang pada akhirnya akan
mampu memberdayakan perekonomian nasional.

Maka dengan itu, peranan koperasi tidak dapat dipisahkan


dengan perekonomian di Indonesia terutama di era digital
saat ini. Apalagi dengan dukugan software akuntansi
terbaik, dipastikan memberikan manfaat banyak bagi para
anggotanya.Pastinya koperasi menyuguhkan berbagai
keuntungan dan manfaat ketika bergabung dengan badan
usaha tersebut. Kita juga bisa berpartisipasi sebagai
pengurus koperasi dan mengatur kegiatan koperasi.

Jenis Koperasi berdasarkan Keanggotaannya


Adapun pengertian jenis koperasi diantaranya Koperasi
simpan pinjam adalah koperasi yang memberi pinjaman
anggotanya. Jadi, anggota dapat meminjam uang dengan
mudah dan bunga yang rendah. Koperasi jasa yang
menyediakan layanan jasa untuk anggotanya, jasa
asuransi misalnya. Koperasi produsen adalah kopersai
yang menjual produk anggotanya

Jika mengacu dari sisi keanggotaan, koperasi dalam


perekonomian terdiri atas dua jenis, yakni koperasi primer
dan sekunder:

1).Koperasi primer: merupakan koperasi perseorangan yang


beranggotakan minimal 20 orang.

2).Koperasi sekunder: beranggotakan gabungan organisasi


atau badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah
kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.

Jenis Koperasi berdasarkan Bidang Usaha


Jenis koperasi yang mengacu peraturan perundang-
undangan No.60 tahun 1959 ini dibedakan berdasarkan
lapangan usaha dan/atau tempat tinggal para anggota
koperasi. Berikut jenis koperasi menurut peraturan
perundang-undangan No.60 tahun 1959:

1). Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi didirikan untuk memenuhi kebutuhan


dasar sehari-hari para anggotanya dengan harga yang
terjangkau. Barang kebutuhan yang dijual di koperasi
konsumsi pun lebih murah dari toko biasa, mengingat
tujuan koperasi ini dibentuk untuk kesejahteraan dan
anggotanya dapat memenuhi kebutuhan hidup.

2). Koperasi Desa

Koperasi desa adalah koperasi serba usaha yang berada di


wilayah pedesaan dan beranggotakan penduduk desa
dengan kepentingan yang bersama.

Koperasi desa dibentuk untuk menunjang kegiatan usaha


dalam sektor ekonomi yang berkaitan dengan pertanian
atau perikanan, misalnya menyediakan kebutuhan alat,
produk, serta penunjang usaha, dan lain sebagainya.

3).Koperasi Pertanian

Koperasi pertanian adalah koperasi yang anggota-


anggotanya terdiri atas petani pemilik tanah, buruh tani
yang berkepentingan, serta bermata pencaharian yang
berikaitan dengan usaha pertanian.Koperasi pertanian
mencakup segala kebutuhan mulai dari produksi,
pengolahan sampai pada pembelian atau penjualan
bersama hasil usaha pertanian.

4). Koperasi Peternakan

Koperasi peternakan beranggotakan pengusaha dan buruh


peternakan yang kepentingan serta mata pencahariannya
berkaitan dengan usaha peternakan. Koperasi peternakan
dapat didirikan berdasarkan jenis ternak yang diusahakan
atau dipelihara.

5). Koperasi Perikanan

Koperasi perikanan adalah koperasi anggotanya terdiri


atas pengusaha atau pemilik alat perikanan, buruh nelayan
yang kepentingan serta mata pencahariannya langsung
berhubungan dengan usaha perikanan.

6). Koperasi Kerajinan Atau Industri

Koperasi kerajinan atau industri beranggotakan pengusaha


pemilik alat produksi dan buruh kerajinan atau industri
serta mata pencahariannya berhubungan dengan usaha
kerajinan atau industri.

Koperasi industri menjalankan usaha-usaha yang


berkaitan dengan usaha kerajinan atau industri mulai dari
produksi sampai pada pembelian/penjualan bersama.

7). Koperasi Simpan Pinjam

Jenis koperasi selanjutnya adalah koperasi simpan pinjam.


Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang memiliki
kegiatan usaha tunggal yaitu menampung simpanan atau
tabungan dan melayani pinjaman atau kredit
anggota.Anggota yang menabung di koperasi simpan pinjam
akan mendapatkan imbalan jasa, sedangkan bagi peminjam
dikenakan jasa dengan pemungutan serendah mungkin.

Keuntungan Menjadi Anggota Koperasi


Jumlah koperasi dalam perekonomian di Indonesia
diperkirakan mencapai ratusan ribu, akan tetapi jumlah
masyarakat yang sadar akan keberadaan koperasi masih
sangat sedikit, ini ditandai dengan jumlah masyarakat yang
bergabung dengan koperasi masih bisa dibilang tidak banyak.

Padahal dengan bergabung menjadi anggota koperasi, akan


memberikan manfaat baik itu dibidang ekonomi maupun di
bidang sosial baik bagi dirinya maupun untuk orang lain.
Diantaranya berikut adalah manfaat tersebut :

1). Mendapatkan Pinjaman Dengan Mudah

Untuk anggota yang memiliki kesulitan dalam hal


keuangan, koperasi bisa menyediakan pinjaman modal
dengan mudah tanpa disertai syarat yang menyusahkan.

2). Menumbuhkan sikap disiplin Dan Tanggung Jawab

Masing-masing anggota koperasi akan diberikan hak dan


kewajiban, sehingga akan membuat setiap anggota berlaku
disiplin dan tanggung jawab terhadap apa yang menjadi
tugas dan kewajibannya.

3). Melatih Sikap Mandiri

Keberadaan koperasi akan membuat anggotanya lebih


mandiri. Anggota bisa mencari uang sendiri dengan
berusaha tanpa harus menggantungkan pendapatan dari
orang lain.

4). Menumbuhkan Sikap Jujur Dan Terbuka

Anggota koperasi biasanya diajarkan untuk selalu bersikap


jujur dalam melakukan usaha, tidak hanya itu koperasi
juga mengedepankan sifat terbuka dalam pengelolaan
koperasi.

5). Mendapatkan Ilmu Berorganisasi

Biasanya sebagian anggota koperasi akan mendapatkan


peran yang merangkap sebagai pengurus koperasi, sehingga
dari menjadi pengurus tersebut mendapatkan ilmu
berorganisasi.

6). Mendapatkan Bagi Hasil Yang Adil


Sisa hasil usaha (SHU) merupakan keuntungan usaha yang
dibagi sesuai dengan aktivitas ekonomi anggota koperasi.
Sehingga besarnya sisa hasil usaha (SHU) yang diterima
oleh setiap anggota akan berbeda karena pihak koperasi
memberikan hasil sesuai dengan seberapa besar anggota
tersebut menabung atau kontribusinya.

Itulah artikel seputar dalam sistem perekonomian


Indonesia, Jika kita memerlukan sebuah sistem untuk
membantu bisnis termasuk koperasi terkait manajemen
barang di gudang penyimpanan, Kita bisa mengunakan fitur
software akuntansi koperasi yang termasuk fitur aplikasi
stok gudang yang terintegrasi dengan sistem utama
Jurnal.

Daftar pustaka

Emily Davis, "Koperasi bagi Masyarakat Indonesia," Jurnal


Sosial, vol. 4, no. 2, 2022.

Robert Anderson, "Kritik dan Tantangan dalam


Pengembangan Koperasi di Indonesia," Jurnal Manajemen,
vol. 5, no. 1, 2023.

Anda mungkin juga menyukai