Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Struktur perekonomian Indonesia membagi kegiatan ekonomi

menjadi tiga kelompok badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), koperasi dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Jelaski singkat

bumn koperasi dan bums itu pa dan perangnya baru masuk ke kaliamt

sanjutnya. Dari ketiga kekuatan ekonomi nasional tersebut merupakan

komponen-komponen yang saling mendukung dan terpadu di dalam sistem

ekonomi nasional.

Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-

seorang atau badan hukum, koperasi yang melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus merupakan gerakan ekonomi rakyat

yang berdasar atas asas kekeluargaan menurut Djoko Muljono (2012: 1).

Kegiatan usaha yang dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan,

perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat dilihat dalam

peran beberapa koperasi kredit dalam menyediakan dana yang relatif mudah

bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk

memperoleh dana dari Bank.

Tujuan utama kegiatan koperasi adalah meningkatan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, karena koperasi di

pandang sebagai soko guru ekonomi Indonesia yang berkembang dari bawah
2

berubah menjadi badan usaha lainnya, seperti Koperasi Unit Desa (KUD),

Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut

koperasi menyelenggarakan berbagai usaha yang bermanfaat bagi anggotanya

baik sebagai produsen maupun konsumen.

Perkembangan Koperasi Di Indonesia Koperasi merupakan lembaga

ekonomi yang cocok diterapkan di Indonesia. Karena sifat masyarakatnya yang

kekeluargaan dan gotong royong, sifat inilah yang sesuai dengan azas koperasi

saat ini. Sejak lama bangsa Indonesia telah mengenal kekeluargaan dan gotong

royong yang dipraktekkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18

telah mengubah wajah dunia. Berbagai penemuan di bidang teknologi

( revolusi industri) melahirkan tata dunia ekonomi baru. Tatanan dunia

ekonomi menjadi terpusat pada keuntungan perseorangan, yaitu kaum pemilik

modal ( kapitalisme).

Kaum kapitalis atau pemilik modal memanfaatkan penemuan baru tersebut

dengan sebaik-baiknya untuk memperkaya dirinya dan memperkuat kedudukan

ekonominya. Hasrat serakah ini melahirkan persaingan bebas yang tidak

terbatas. Sistem ekonomi kapitalis / liberal memberikan keuntungan yang

sebesar-besarnya kepada pemilik modal dan melahirkan kemelaratan dan

kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah.

Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, muncul kesadaran masyarakat

untuk memperbaiki nasibnya sendiri dengan mendirikan koperasi. Pada tahun


3

1844 lahirlah koperasi pertama di Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi

Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart. Di Jerman, Frederich Willhelm

Raiffeisen dan Hermann Schulze memelopori Koperasi Simpan Pinjam. Di

Perancis, muncul tokoh-tokoh koperasi seperti Charles Fourier, Louis Blance,

dan Ferdinand Lassalle. Demikian pula di Denmark. Denmark menjadi Negara

yang paling berhasil di dunia dalam mengembangkan ekonominya melalui

koperasi.

Koperasi memang lahir dari penderitaan sebagai mana terjadi di Eropa

pertengahan abad ke-18. Di Indonesia pun koperasi ini lahir sebagai usaha

memperbaiki ekonomi masyarakat yang ditindas oleh penjajah pada masa itu

dan terus berkembang sampai saat ini. Bahkan di zaman sekarang pendataan di

koperasi semakin canggih bahkan bisa menginput data menggunakan

Handphone Android dengan menyiapkan data peminjam atau data dengan KK

dan KTP dan juga tidak ada jaminan.

Menurut Adenk (2013 : 4) Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang

didirikan oleh orang orang atau badan hukum koperasi yang memiliki

keterbatasan kemampuan ekonomi, dengan tujuan untuk memperjuangkan

peningkatan kesejahteraan anggotanya.

Menurut Arifnal ( ), Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang

beranggotakan sekelompok orang atau badan hukum, yang membebaskan

terhadap anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara

kekeluargaan dalam menjalankan usaha untuk mensejahterakan jasmaniah para

anggotanya.
4

Dewasa ini banyak bermunculan koperasi-koperasi baru, baik yang sudah

mandiri maupun yang belum mandiri, sehingga mengakibatkan persaingan

dalam rangka mengembangkan usaha. Untuk persaingan antar koperasi

maupun badan usaha lainnnya, diperlukan suatu sistem pengolahan dan

manajemen koperasi yang baik.

Namun koperasi di Indonesia saat ini mempunyai gambaran kurang baik di

masyarakat. Hal ini karena ada beberapa kasus investasi bodong yang

menggunakan nama koperasi. Sebut saja Koperasi Langit Biru, Koperasi Harus

Sukses Bersama dan Koperasi Simpan Pinjam Pandawa yang harus ditutup

oleh OJK akibat kasus investasi bodong (sumber). Menurut adri selau piha ojk

menjelaskan bahwa koperasi tersebut memang terjadi salah urus. Kejadiian

tersebut di perparah dengan uang anggota malah di bawa lari pengurus, bahkan

produk produk yang di tawarkan juga bodong sehingga kesannya koperasi

mejadi abal-abal (Detik Finance).

Namun di tengah gambaran yang kurang baik tentang koperasi ada salah

satu koperasi yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yaitu

Koperasi Mitra Dhuafa. Koperasi Mitra Dhuafa atau yang sering disebut

dengan KOMIDA ini merupakan koperasi yang lembaga keuangan mikro yang

Khusus melayani perempuan miskin dengan sistem Grameen Bank. KOMIDA

mampu bertahan ditengah ketidakpercayaan masyarakan akan koperasi.

Dibuktikan dari bedirinya KOMIDA pada 28 juni 2004, saat itu masih

berbadankan hukum yayasan yang bernama Yayasan Hukum Mitra Dhuafa

(YAMIDA). Pada tahun 2005 KOMIDA memulai kegitan untuk korban

tsunami di Aceh dengan membuka kantor cabang pertama di Darussalam,


5

Banda Aceh. Sehingga pada tahun 2005 KOMIDA mampu menghidupkan

kembali perekonomian korban tsunami Aceh melalui para perempuan. Pada

tahun 2009 YAMIDA melakukan perubahan hukum menjadi Koperasi Mitra

Dhuafa (KOMIDA) dengan No:849/BH/MENEG/VII/2009

KOMIDA (Koperasi Mitra Dhuafa) merupakan Koperasi simpan pinjam

yang membantu perempuan berpendapatan rendah dalam pemenuhan modal

usaha. Tidak adanya jaminan berupa barang serta mudahnya proses dalam

mengajukan pinjaman menjadikan KOMIDA sebagai lembaga pilihan para

perempuan ini. Tidak hanya itu, KOMIDA pun selalu berupaya untuk

memenuhi kebutuhan anggota. Salah satunya melalui inovasi produk yang

sesuai dengan kebutuhan anggota dengan sumber daya anggota dan penyaluran

pinjaman.

Menurut Kasmir (2012 : 50) Sumber dana adalah suatu usaha dalam

menghimpun dana dari masyarakat. Sedangkan Penyaluran Pinjaman menurut

Drs. Thomas dalam Ismail (2010: 93) merupakan kepercayaan atas

kemampuan pihak debitur untuk membayar sejumlah uang pada masa yang

akan datang.

Selain melakukan simpan-pinjam, sesuai dengan tujuan utama

lembaga, KOMIDA juga menyediakan pelayanan non-keuangan berupa

pelatihan kesehatan, memotivasi pendidikan bagi anak anggota, dan

pengelolaan keuangan keluarga. Semua jenis pelayanan berkualitas tersebut

tentunya didukung oleh staf yang kompeten dan berintegritas tinggi, dan

peneliti terdahulu sudah meneliti bahwa kredit simpan pinjam atau penyaluran

pinjaman dapat mempengaruhi pendapatan koperasi sebesar 92,16%


6

Suatu badan koperasi selalu membentuk beberapa usaha dengan tujuan

untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat. Koperasi tidak hanya

membentuk usaha saja tetapi pihak koperasi selalu berusaha agar usaha-

usahanya selalu mengalami perkembangan setiap tahunnya.

Usaha yang dapat berkembang dengan baik akan memberikan keuntungan

bagi koperasi, sehingga sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk

mensejahterakan anggota dan masyarakat. Setiap kegiatan usaha yang di kelola

oleh koperasi akan menghasilkan pendapatan yang dapat di nikmati oleh

anggota koperasi itu sendiri.

Menurut Sartika (2004:81) Pendapatan koperasi adalah penerimaan

koperasi atas kontribusi anggota koperasi bagi pemenuh biaya biaya koperasi.

Sedangkan menurut Rahardja (2006:292) Pendapatan usaha adalah total

penerimaan ( uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga selama

periode tertentu.

Dari pengertian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa pendapatanm

usaha koperasi penerimaan total berupa uang atau barang yang diperoleh

koperasi atas kontribusi anggota koperasi selama periode waktu tertentu. Selain

itu juga pendapatan koperasi sangat mempengaruhi sumber dana dan

penyaluran pinjaman.

Namun dalam keadaan seperti ini (covid 19) secara otomatis bursa saham

di indonesia sangat menurun hampir rata-rata nilai transaksi harian di bursa

saham menyusut dibandingkan dengan tahun lalu karena terdampak virus

corona.
7

Maka dari itu usaha koperasi dan UMKM juga menjadi prioritas penting

yang harus di selamatkan di tengah pendemi virus corona, karena dengan

adanya pinjaman dari koprasi tersebut akan membantu para masyarakat untuk

mengembamgkan usahanya.

Penelitian terdahulunya mana? Riset gap antara peneliti satu dengan lain

Peneliti menyimpulkan berdasarkan fenomena di atas bahwa sumber

dana anggota dan penyaluran pinjaman sangat berpengaruh terhadap

pendapataan koperasi yang dikemudian akan terus meningkat sesuai dengan

usaha dan kerja sama dari team koperasi.

Berdasarkaan latar belakang yang telah di kemukakan di atas peneliti

mencoba melakukan penelitian yang di kemukakan dalam bentuk skripsi dengn

judul: “PENGARUH SUMBER DANA ANGGOTA DAN PENYALURAN

PINJAMAN TERHADAP PENDAPATAN KOPERASI MITRA DHUAFA

DI CABANG PARIGI PANGANDARAN.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai

berikut:

1. Bagaimana hubungan antara sumber dana anggota dan penyaluran pinjaman

di Koperasi Mitra Dhuafa ?

2. Berapa besar pengaruh sumber dana anggota terhadap pendapatan Koperasi

Mitra Dhuafa di cabang Parigi Pangandaran?

3. Berapa besar pengaruh penyaluran pinjaman terhadap pendapatan Koperasi

Mitra Dhuafa di cabang Parigi Pangandaran


8

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan sumber dana anggota dan penyaluran

pinjaman di Koperasi Mitra Dhuafa

2. Untuk mengetahui pengaruh sumber dana anggota terhadap pendapatan.

3. Untuk mengetahui penyaluran pinjaman terhadap pendapatan.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Secara akademis yaitu bahwa penelitian ini akan memberikan kontribusi

positif bagi pengembangan teori atau studi budang Akuntasi. Secara

lebih khusus diharapkan menjadi bagian penting dari pengembangan

teori sumber dana anggota dan penyaluran pinjaman sebagai bagian dari

studi Akuntansi yang akhir akhir ini mengemukakan untuk dikaji lebih

mendalam.

b. Secara praktis-institusional, yaitu bahwa penelitian ini hasilnya dapat

bermanfaat bagi STIE Cipasung Tasikmalaya sebagai bagian dari

implementing agent dari kebijakan untuk membangun sumber daya

manusia. Secara lebih khusus bermanfaat bagi para pengambil

keputusan (decision makers) pada berbagai jenjang organisasi tentang

bagaimana mengembangkan dan memberdayakan para pegawai sebagai

bagian integral dari tata kelola sistem akuntansi. Hasil penelitian ini di

harapkan bisa lebih mendukung upaya tercapainya tugas, fungsi dan

wewenang STIE Cipasung Tasikmalaya sebagai institusi penyelenggara

pendidikan tinggi yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai