NPM : 18311072
Kelas : KH B BJB
2. Kondisi pandemi menjadi tantangan besar bagi koperasi untuk dapat eksis
menjalankan usahanya. Peran koperasi sebagai wadah pelaku usaha dan sumber
permodalan dihadapkan pada tantangan berat. Menteri Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyebutkan, terdapat 1.785 koperasi
terdampak pandemi. Kondisi pandemi berdampak pada kegiatan usaha
koperasi, turunnya penjualan, kekurangan modal, dan terhambatnya distribusi.
Namun, pandemi Covid-19 juga dapat menjadi momentum bagi koperasi untuk
membuktikan kiprahnya sebagai penyangga perekonomian nasional. Koperasi
dapat menjadi "pahlawan ekonomi" di tengah ketidakpastian ekonomi akibat
pandemi.
Menurut Saya untuk mengatasi hal tersebut, koperasi harus "cerdik" mengakses
berbagai bantuan permodalan dan dana likuiditas dari pemerintah, seperti
melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM. Apabila sumber
permodalan berasal dari bank, koperasi juga harus "cerdas" memanfaatkan
program relaksasi kredit dan restrukturisasi kredit yang diinisiasi oleh OJK.
Tentu saja, prinsip kehati-hatian dan profesionalitas harus senantiasa dilakukan
oleh koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya, khususnya ketika
memberikan fasilitas kredit kepada anggota.
Ketiga, adalah inovasi produk. Pada masa pandemi, banyak pelaku usaha yang
gulung tikar. Hal itu disebabkan permintaan pasar turun drastis. Menciptakan
produk kreatif dan inovasi sesuai kebutuhan pasar dapat menjadi strategi
koperasi untuk menjaga keberlangsungan usaha. Dalam konteks koperasi
produsen misalnya, melakukan inovasi produk berdasarkan kebutuhan
konsumen adalah strategi bertahan di tengah pandemi. Koperasi batik untuk
sementara dapat beralih untuk memproduksi masker kain yang saat ini
dibutuhkan masyarakat. Melalui sentuhan kreativitas, masker batik tidak
sekadar masker kain, tetapi juga masker yang bernuansa budaya. Selain
masker, koperasi produsen juga dapat memproduksi alat pelindung diri (APD)
dan kebutuhan para tenaga medis lainnya. Namun, selalu menjaga standar
kualitas produk menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan.
Peningkatan SDM tentu bukan hal mudah. Upaya tersebut perlu intervensi
pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memberikan pelatihan dan
pembinaan semua koperasi yang berada dalam binaannya. Diperlukan
sinergisitas program antara Kementerian Koperasi dan UKM, pemerintah
daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, perguruan tinggi, dan
berbagai stakeholder lainnya.
Menyetujui Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan atau ketentuan yang
berlaku dalam koperasi.
Sedangkan Anggaran Rumah Tangga adalah aturan aturan mengenai tata tertib dan tata
laksana kegiatan Koperasi, baik organisasi maupun kegiatan usaha.
5. Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Tujuan utama badan usaha yang dimiliki
bersama tersebut yaitu kepentingan kepentingan ekonomis para anggota kelompok.
Pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain, memberi bimbingan berupa penyuluhan,
pendidikan atau melakukanpenelitian bagi perkembangan koperasi serta bantuan konsultasi
terhadappermasalahan koperasi, melakukan pengawasan termasuk memberi perlindungan
terhadapkoperasi berupa penetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah berhasildiusahakan
oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya, memberikan Fasilitas berupa
peningkatan permodalan, serta pengembangan jaringan usaha dan kerja sama.Perintah ini
sangat penting untuk perkembangan koperasi agar menjadi lebih baik lagi. Koperasi juga ikut
dilindungi oleh pemerintah, agar apa yang telah dilaksanakan koperasi tidak dilaksanakan
dengan bidang usaha lainnya