DOSEN PENGAJAR
DISUSUN OLEH
FARIZ ILMI
18311072
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL
BANJARI
BANJARMASIN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1
mempengaruhi secara langsung terhadap operasi penjualan yaitu target
penjualan yang telah direncanakan tidak tercapai dan pendapatan
perusahaan menurun.
Menarik untuk diperhatikan karena dengan menurunnya efektivitas
penjualan pupuk ini, para industri pupuk akan mulai menyusun strategi
untuk mengantisipasi realisasi penyerapan pupuk organik bersubsidi yang
terus menurun. Minimnya sosialisasi, masih tingginya harga, persaingan
pada pangsa pasar di beberapa wilayah dan masalah cuaca adalah faktor-
faktor yang menyebabkan penyerapan terus menurun, hal ini harus segera
dibenahi karena akan berdampak pada lahan yang tidak akan produktif lagi
akibat tingginya penggunaan pupuk kimia dan ulah petani yang memberikan
dosis terlalu tinggi. Dan dalam unsur bisnis, efektivitas penjualan pupuk
organikpun berdampak pada laba perusahaan pupuk tersebut.
Penelitian ini berdasarkan instrument peneliti terdahulu yaitu
penelitian pertama yg pernah dilakukan oleh Andi Wirawan S dengan
variabel dependen efesiensi dan efektivitas penjualan dan variabel
independen audit operasional. Hasil penelitian menyebutkan bahwa audit
operasional yang diterapkan dan dijalankan oleh PT. Bumi Megah Industri
di Bandung cukup memadai, Audit operasional telah berperan dalam
menilai apakah prosedur penjualan yang dibuat selaras dengan kebijakan
penjualan yang telah ditetapkan dan apakah prosedur penjualan dibuat
dalam bentuk tertulis dan sistematis untuk menjamin pelaksanaan penjualan
secara efektif dan efisien serta menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan
penjualan.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka penulis sangat
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “PENGARUH
PENERAPAN PROSEDUR PENJUALAN DAN MANFAAT
ANGGARAN PENJUALAN TERHADAP EFEKTIVITAS
PENJUALAN”.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan
sebelumnya maka identifikasi masalah yang dirumuskan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan Prosedur Penjualan
2. Bagaimana Manfaat Anggaran Penjualan
3. Bagaimana Efektivitas Penjualan
4. Seberapa besar pengaruh penerapan Prosedur Penjualan dan manfaat
Anggaran Penjualan secara parsial dan simultan terhadap Efektivitas
Penjualan perusahaan.
1.3.2 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan prosedur penjualan.
2. Untuk mengetahui bagaimana manfaat anggaran penjualan.
3. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas penjualan.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan prosedur
penjualan dan manfaat anggaran penjualan secara parsial dan simultan
terhadap efektivitas penjualan perusahaan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan
pihak lain”.
Dari beberapa pengertian penjualan diatas dapat disimpulkan bahwa
penjualan merupakan kegiatan berupa menjual barang dan jasa yang
dilakukan anatar dua belah pihak (pembeli dan penjual) yang dapat
dilakukan baik secara tunai maupun secara kredit.
5
barang lebih dulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada
pembeli.
b. Penjualan secara kredit Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan
dengan cara mengirimkan barang sesuai order yang diterima dari
pembeli dan untuk jangka waktu tertentu, perusahaan mempunyai
tagihan kepada pembeli tersebut.
c. Penjualan cicilan Penjualan angsuran adalah penyerahan produk milik
penjual kepada pembeli dengan menerima uang muka (down
payment), dan sisanya dalam bentuk pembayaran cicilan selama
beberapa tahun.
d. Penjualan Konsinyasi Penjualan konsinyasi adalah situasi yang pihak
pemegang barang persediaan bertindak sebagai agen bagi pemilik
sebenarnya.
e. Penjualan secara konsinyasi Penjualan barang secara titipan kepada
pembeli yang juga sebagai penjual, bila barang tidak laku dapat
dikembalikan lagi.
6
Merupakan fungsi yang paling kritis karena merupakan titik pertama
dari siklus ini diterima dimana terjadinya penyerahan aktivitas
perusahaan.
d. Penagihan ke pelanggan dan pencatatan penjualan (Billing customers
and recording sales)
Penagihan ke pelanggan merupakan alat pemberitahuan ke pelanggan
mengenai jumlah yang ditagih atas barang tersebut dan penagihan ini
harus dilakukan tepat waktu.
e. Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas (Processing and
recording cash receipt)
Dalam pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas, perhatian paling
utama adalah kemungkinan terjadinya pencurian atas kas.
f. Pemrosesan dan pencatatan retur dan pengurangan harga penjualan
(Processing and recording sales return and allowance)
Jika pelanggan merasa tidak puas dengan barang yang diterima,
penjual seringkali menerima pengembangan barang atau memberikan
pengurangan harga atas jumlah yang masih harus dibayar.
g. Penghapusan piutang tak tertagih (Charging off uncollecible account
receivable)
Jika suatu perusahaan berkesimpulan bahwa suatu jumlah tidak
tertagih, jumlah tersebut harus dihapuskan, biasanya ini terjadi setelah
pelanggan pailit.
h. Penyisihan piutang tak tertagih (Providing for bad debts)
Penyisihan piutang tak tertagih harus cukup untuk mencerminkan
bagian dari penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat
tertagih nilai sisa, hasil dari penyesuaian akhir periode oleh
manajemen atas perhitungan piutang tak tertagih.
7
2.2 Manfaat Anggaran Penjualan
2.2.1 Pengertian Anggaran
Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di
bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang
dinyatakan oleh para ahli diantaranya:
Menurut Garrison, Norren, dan Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri
Hinduan (2006:4) menyatakan pengertian anggaran sebagai berikut:
“Anggaran (budget) adalah rencana terperinci tentang pemrolehan
dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya selama
suatu periode waktu tertentu”.
8
5. Terdapatnya Alat Evaluasi Kegiatan Perusahaan Dalam jangka waktu
tertentu manajemen perusahaan akan dapat menyusun evaluasi
kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut dengan
mempergunakan anggaran sebagai alat evaluasi.
9
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, efektivitas penjualan dapat
diartikan sebagai suatu keberhasilan dalam pencapaian tujuan atau target
penjualan yang telah ditetapkan.
10
efesiensi dan penjualan selaras
efektivitas
penjualan
2 Fitrah Tachbira Variabel dependen : Perencanaan dan
Rianza Putra Efektivitas penjualan organisasi
Pengaruh berpengaruh positif
Pemeriksaan Variabel independen : terhadap efektifitas
Manajemen Pemeriksaan penjualan, sedangkan
Terhadap manajemen pengendalian tidak
Efektivitas berpengaruh terhadap
Penjualan Pt. efektifitas penjualan
Graha Agung
Kencana
11
2.5 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Prosedur Penjualan
12
2.6 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu: “Pengaruh Penerapan Prosedur
Penjualan dan Manfaat Anggaran Penjualan terhadap Efektivitas
Penjualan”. maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis 1 = Penerapan Prosedur Penjualan berpengaruh terhadap
Efektivitas Penjualan.
Hipotesis 2 = Manfaat Anggaran Penjualan berpengaruh terhadap
Efektivitas Penjualan.
Hipotesis 3 = Penerapan Prosedur Penjualan dan Manfaat Anggaran
Penjualan secara simultan berpengaruh terhadap
Efektivitas Penjualan
13
BAB III
METODE PENELITIAN
14
3.5 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Sampling adalah
suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, yaitu tidak
mencakup seluruh objek penelitian (populasi) akan tetapi sebagian saja dari
populasi.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
penulis menggunakan metode NonProbability Sampling dengan jenis
Purposive Sampling.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan kriteria
yaitu : karyawan yang dijadikan responden adalah karyawan yang bekerja
pada bagian pemasaran dengan masa kerja lebih dari 1 tahun. Pertimbangan
ini didasari karena mereka merupakan individu yang cukup berpengalaman
serta mengetahui kondisi perusahaan.
15
jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat,
maka item tersebuttidak akan diteliti lebih lanjut.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Riyadi 2000 (dalam Faisal Amri 2009:35)
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten
apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan menggunakan alat pengukur yang sama.
16