Anda di halaman 1dari 49

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat

LAPORAN KEMAJUAN

Kegiatan Pembangunan Sistem Informasi Manajemen


Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat
Kata Pengantar
Koperasi punya peran penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Organisasi bisnis
berbasis kepentingan bersama itu berhasil meningkatkan kontribusi PDB nasional, 1,71 persen
pada 2014 berturut-turut hingga mencapai 5,1 persen pada 2019. Namun, di sisi lain, jumlah
koperasi di Indonesia terus menurun.

Mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), pada 2019 jumlah koperasi
mencapai 152.174 unit. Kemudian, pada 2018 turun menjadi 126.343 unit. Tahun berikutnya,
2019 juga turun hingga 123.048 unit dengan jumlah anggota 22.463.738 orang saja.
Globalisasi dengan demikian menjadi faktor pendorong yang mendorong perusahan untuk lebih
memperhatikan CSR. Suara masyarakat telah berubah dan begitupun harapan orang yang ingin
lebih memastikan lingkungan dan masyarakat mereka diperlakukan secara bertanggung jawab,
semakin memingkat. Kombinasi meningkatnya kesadaran dan peningkatan harapan berbagai
pemangku kepentingan (termasuk media), telah menempatkan tuntutan pada industri
pertambangan untuk menilai kembali mengenai bagaimana mereka melakukan hubungan
bisnis yang berkaitan dengan seluruh aspek yang berkelanjutan.

Dari jumlah itu, hanya 35.760 unit saja yang sudah teregistrasi atau memiliki Nomor Induk
Koperasi (NIK). Koperasi yang melakukan rapat anggota tahunan (RAT) rutin secara nasional
baru 45.490 unit koperasi atau 37%. “Meski begitu, kepemilikan aset diperkirakan mendekati
Rp152,11 Triliun, dengan omset mencapai Rp154,72 Triliun dan sisa hasil usaha (SHU) sebesar
Rp6,27 triliun.

Problematika

Pengembangan usaha masyarakat selama ini memang menjumpai beberapa permasalahan,


salah satunya semakin turunnya keuntungan yang disebabkan karena turunnya pelanggan
sementara di sisi lain biaya produksi semakin naik. Selain itu, masih didominasinya koperasi
simpan-pinjam. Saat ini, belum berkembang secara signifikannya koperasi sektor riil padahal
koperasi ini digadang gadang memiliki penambahan nilai yang cukup besar.

Ketua Kocika mewanti-wanti agar semua pihak tidak boleh melepas asa, ia menekankan
pengembangan koperasi ke depannya harus tetap berlanjut meskipun banyak melewati
rintangan. “Transformasi digital koperasi dan modernisasi koperasi adalah upaya perubahan
atau transformasi koperasi untuk lebih maju dalam hal organisasi, tata kelola dengan teknologi
dan mengikuti perkembangan zaman, agar melahirkan koperasi modern.

Beberapa Solusi

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong pertumbuhan koperasi; perlu
peningkatan kualitas produk atau jasa, hasil inovasi, berdaya saing berbasis teknologi serta
pengembangan sarana-prasarana; kemudian perbaikan kualitas dan kapasitas produksi secara
kolektif, sertifikasi produk, agregasi pembiayaan; hingga pengembangan kapasitas manajemen
melalui pemberian konsultasi, pelatihan, dan pendampingan para ahli.

Hal yang tak kalah penting lagi adalah bagaimana koperasi dan UMKM salin berperan untuk
mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi. Kendati peran koperasi sebagai wadah dan
sumber permodalan dihadapkan pada tantangan berat. pandemi tidak hanya menjadi
tantangan tetapi juga peluang koperasi menjadi penggerak ekonomi di era ketidakpastian.
“Koperasi harus menjadi rekan UMKM seperti memberikan pilihan pinjaman modal sesuai
aturan koperasi untuk pengembangan UMKM berkelanjutan.
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 3
Bagiannya, ada yang perlu dipahami semua pihak bahwa koperasi bukan hanya alat
kepentingan ekonomi, tetapi mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia di dalamnya baik
nilai sosial, gotong royong, musyawarah, juga demokrasi. “Untuk memperbaiki dan
meningkatkan koperasi di tengah-tengan masyarakat perlu dilakukan dari dasar seperti
modernisasi dan perbaikan manajemen melalui pemilihan pengurus koperasi dengan SDM
berkualitas.

Perlu Adaptasi dan Inovasi

Koperasi pun, harus terus beradaptasi sesuai kebutuhan zaman. Koperasi perlu berbenah dan
melahirkan berbagai terobosan penting di dalamnya. Selain itu juga membenahi sisi operasional
hingga manajerial. Selain itu, perlu ‘mengupgrade’ sumber daya manusia yang ada di
dalamnya.

Di tengah geliat anak-anak muda yang terjun dalam dunia bisnis, harusnya menjadi peluang
bagi pengembangan koperasi itu sendiri. Ini dapat diwujudkan dengan membangun startup
ekosistem digital yang menunjang koperasi, sehingga dengan potensi-potensi digital masa kini
dapat mendorong penguatan koperasi bukan sebaliknya.

Adaptasi dan transformasi menjadi kunci kemajuan koperasi abad digital ini. “Semoga tren
perkembangan teknologi digital mampu dioptimalkan dan dimanfaatkan dalam pengembangan
dan kelembagaan koperasi, mulai dari penggunaan berbagai platform, integrasi sistem syariah
yang kini semakin diminati hingga terobosan-terobosan lain untuk pengembangan koperasi
lebih baik ke depannya.

Jakarta, Juli 2023

Benny Adrianto

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 4
Bab 1
PENDAHULUAN

Pemerintah menargetkan pertumbuhan koperasi modern pada tahun 2024 sebanyak 500 unit
koperasi. Untuk mencapai target tersebut, sekaligus menghadapi tantangan pengembangan
koperasi, beberapa strategi yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya Kemenkop UKM
diantaranya melalui koperasi berbasis Inclusive Closed Loop yang dikembangkan sebagai
koperasi “Multi Pihak”, fokus koperasi di sektor riil, pembiayaan, amalgamasi yaitu merger
sesama koperasi dan merger dengan unit usaha koperasi, serta upaya digitalisasi.

Selain itu saat ini koperasi di Indonesia dihadapkan pada dua tantangan utama. Pertama,
peningkatan kualitas kelembagaan dan manajemen unit koperasi. Kedua, unit koperasi juga
perlu terus kita tingkatkan daya saing dan tidak hanya berperan di tingkat nasional tetapi juga
berkelas dunia..

Koperasi sebagai bagian dari sistem ekonomi, berada pada lingkungan sistem ekonomi pasar,
hukum ekonomi secara universal menjadi acuannya, sistem ekonomi pasar berlaku hukum
permintaan dan penawaran menjadi bagian yang tidak terhindarkan. Padahal koperasi sebagai
sistem ekonomi telah memiliki pasar tetap (captive market) yaitu anggotanya, kenyataannya
tidak semua anggota bahkan sangat kecil proporsinya yang memanfaatkan pelayanan koperasi.
keberhasilan koperasi tidak hanya tergantung profesionalisme pengelolanya tetapi juga
partisipasi anggotanya.

Koperasi sebagai lembaga ekonomi dan sekaligus sebagai lembaga sosial (Double Nature Of
Cooperative), dioperasionalkan dengan prinsip bisnis yang efisien (business efficiency) dan
mendorong efisiensi bisnis anggotanya (member efficiency) sehingga menjadi member benefit.
orientasi bisnis koperasi adalah pelayanan kepada anggota bukan laba. Sebagai lembaga sosial,
koperasi berupaya untuk menolong diri sendiri anggota (self-help) dengan penuh tanggung
jawab (self-responsibility). bisnis koperasi berskala besar, mampu meningkatkan added value,
bergerak pada sektor riil, kebutuhan modal yang besar diupayakan dengan pengembangan
permodalan hibrid, dan keanggotaan terseleksi dan didukung dengan program pendidikan yang
terstruktur.

Secara spesifik upaya yang perlu dibuka meliputi perluasan akses pasar agar tercipta peluang
dan permintaan terhadap produk-produk Koperasi dan UMKM sebagai anggota, pelaku usaha
UMKM fokus pada produksi, tanpa dipusingkan oleh masalah pemasaran. Pemanfaat digital
marketing menjadi pilihan utama.
Peningkatan kualitas produk atau jasa, hasil inovasi, untuk meningkatkan daya saing dengan
memanfaatkan teknologi dan sarana pendukung yang tersedia, perbaikan kualitas dan kapasitas
produksi bisa digunakan secara kolektif. didukung dengan sertifikasi produk. Agregasi
pembiayaan, menjadi solusi meningkatkan pertumbuhan Koperasi. Pengembangan kapasitas
manajemen, tidak dapat diabaikan, diwujudkan melalui pemberian konsultasi, pelatihan, dan
pendampingan oleh para ahli.
Perkembangan teknologi informasi tidak dapat dihindari tetapi dioptimalkan pemanfaatannya
dalam pengembangan bisnis dan kelembagaan koperasi, banyak flat form bisnis yang dapat
dimanfaatkan. Bisnis dengan pola syariah telah menjadi pilihan masyarakat, mulai dari bisnis
keuangan syariah, penyediaan barang/jasa halal. Perkembangan teknologi informasi dan bisnis
syariah menjadi kombinasi yang harus dimanfaatkan agar tidak ketinggalan kereta
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 5
Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk mencapai efisiensi dalam berbagai aspek
pengelolaan informasi, yang ditunjukkan dengan kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan,
serta ketelitian dan keakuratan informasi. Hal ini mengakibatkan dalam pengembangan
sistem informasi muncul variasi baru. Penggabungan antara sistem informasi dengan ilmu
ekonomi yang saat ini menjadi salah satu alternatif yang banyak digunakan dalam pengelolaan
informasi yaitu Sistem Informasi Manajemen atau disingkat menjadi SIM.

Dalam dunia sistem informasi terdapat banyak model sistem informasi yang akan memberikan
berbagai informasi. Pentingnya informasi ini memberikan banyak inspirasi terhadap
penciptaan model untuk merancang sistem-sistem yang dapat membantu aktivitas dalam
segala aspek kehidupan. Sistem Informasi Manajemen Koperasi merupakan salah satu model
sistem informasi yang banyak digunakan untuk membuat berbagai keputusan, perencanaan dan
analisis serta membantu kegiatan operasional didalam organisasi koperasi.

Sistem Informasi Manajemen Koperasi merupakan Sistem Informasi berbasis komputer yang
dikembangkan secara terintegrasi untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan dalam sistem
pengelolaan koperasi. Sistem Aplikasi ini mencakup pelayanan sistem informasi hingga sarana
manajemen dalam pengelolaan sumber daya koperasi dan pengambilan keputusan yang
terwujud dalam sebuah Sistem Informasi Manajemen Koperasi yang terintegrasi dari fasilitas
pelayanan pada front office sampai dengan pengelolaan dan pelaporan pada koperasi.

Pengembangan sistem ini untuk bisnis yang sesuai dengan kebutuhan serta mengutamakan
efisiensi dengan produk yang inovatif dan efektif untuk mendukung kelancaran bisnis. Jika
dilihat dari aspek kegiatan koperasi, kelompok yang merdeka secara hukum atau unit-unit
ekonomi bekerja sama untuk memiliki dan bertanggung jawab atas manajemen suatu badan
usaha bermaksud untuk menggunakan out put ekonomis dari badan usaha tersebut disebut
koperasi. Kelompok tersebut terdiri dari anggota koperasi dan badan usaha koperasi yang
bersama-sama membentuk masyarakat koperasi, karakteristik khususnya kemudian disebut
prinsip identitas.

Dalam sistem manajemen koperasi di Indonesia anggota sebagai pemilik tidak mungkin dapat
melaksanakan pengelolaan sendiri, disamping itu jumlah anggota yang terlalu banyak, selain
itu tempat tinggalnya terpencar oleh sebab itu untuk dapat mengelola usaha secara efektif
anggota koperasi memilih para wakilnya. Wakil untuk mengelola jalannya usaha yang dipilih
itu adalah pengurus dan wakil untuk melakukan pengawasan adalah badan pemeriksa.
Pengurus mengelola koperasi adalah untuk kepentingan para anggota yang diwakilinya.

Sistem Informasi Manajemen Koperasi menurut Para Ahli

Sistem informasi manajemen koperasi adalah system informasi yang digunakan untuk
melakukan proses bisnis utama sebuah koperasi (Walid & Alamsyah, 2020). Penelitian
sebelumnya terkait system informasi majemen koperasi sebagian besar fokus beratkan pada
bagaimana melakuan pengelolaan koperasi berbasis computer (Ferdiansyah, 2022),
(Walid & Alamsyah, 2020), (Suhada,Jajang, & Budiharso, 2021).

A. Definisi
Pengertian Sistem Informasi
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 6
Menurut Eddy Prahasta (2014:78) mendefinisikan sistem sebagai sekumpulan objek ide, berikut
keterkaitannya di dalam mencapai tujuan. Dengan kata lain sekumpulan komponen (sub-sistem
fisik dan nonfisik/logika) yang saling berhubungan satu sama lainnya yang bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan.

Data merupakan suatu kenyataan apa adanya, penemuan Punched Asri menegaskan bahwa
pengkonvensian data menjadi informasi adalah suatu proses, Sehingga informasi (2014:70)
adalah data yang telah ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya.

Pada saat ini hampir semua organisasi memiliki sistem informasi. Sistem Informasi merupakan
entitas (kesatuan) formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika. Dari organisasi
ke organisasi, sumber daya ini disusun dengan beberapa cara karena organisasi dan sistem
informasinya merupakan sumber data dinamis (Eddy Prahasta, 2014:81).

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi merupakan kumpulan
dari sub-sub yang saling berhubungan sehingga menjadi sebuah informasi yang mempunyai arti
dan berguna bagi penerimanya untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sekelompok atau sekumpulan proses dimana data
dapat diolah, dianalisis, dan ditampilkan supaya data tersebut menjadi berguna untuk kebutuhan
pengambilan suatu keputusan. Sistem ini merupakan alat yang sangat berguna untuk menunjang
dan mengendalikan operasi perusahaan. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur semua data dari berbagai tingkat perusahaan, meringkas,
kemudian memfasilitasi dan meningkatkan kualitas dari pengambilan keputusan untuk
meningkatkan produktivitas dan profitabilitas sebuah perusahaan. Sistem ini berbasis komputer
dan dapat berupa lembar excel atau platform yang lebih kompleks. Selain itu data dapat diakses
dan diolah secara internal maupun eksternal. Sehingga, sistem informasi yang digunakan lebih
efisien dan produktif. Sistem ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan bagi semua tingkat manajemen dalam 2 bidang:

Meramalkan apa yang akan terjadi, dengan menggunakan data histories dan simulasi untuk
memberikan alternative dan hasil dari masing-masing alternative itu.
Membuat garis-garis besar atau perubahan pada prosedur atau keputusan sehingga
memungkinkan terlaksananya ramalan yang telah dipilih.
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 7
Merumuskan sistem informasi manajemen sebagai sistem yang mempunyai 3 ciri-ciri sebagai
berikut:

1. Mengukur pengaruh keputusan, baik sebelum maupun sesudahnya.


2. Mengukur lingkungan, keadaan luar tidak dapat kita kendalikan.
3. Bereaksi dalam jangka waktu yang tepat.

Manajemen Koperasi adalah penerapan ilmu manajemen di koperasi dimana orang-orang yang
diberi wewenang dan tanggungjawab melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu
meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

Konsep Manajemen Koperasi Manajemen koperasi tidak didasarkan pada pemaksaan


wewenang, melainkan melalui keterlibatan dan partisipasi. Para manajer professional koperasi
menggunakan metode yang sama seperti manajemen pada umumnya. Hanya saja nilai-nilai dan
tujuan yang harus diperjuangkan metode itulah yang membuat manajemen koperasi unik dan
berbeda dari manajemen lainnya. Fungsi utamanya adalah mengupayakan kepemimpinan
koperasi bagi anggota dan pengurus terpilih di dalam pengembangan kebijakan dan strategi yang
akan memberdayakan koperasi dalam mewujudkan cita-cita atau tujuannya.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Kegiatan Pokok Koperasi Simpan Pinjam


Kegiatan. Simpan
Jenis simpanan yang ada di Koperasi Jasa Marga Bakti adalah sebagai berikut :
a. Simpanan Pokok
Merupakan simpanan yang hanya dipotong sekali selama menjadi anggota yaitu sebesar
Rp. 100.000,00
b. Simpanan Wajib
Merupakan simpanan yang dibayarkan oleh setiap anggota setiap bulannya yaitu sebesar
Rp. 10000,00. Simpanan wajib ini merupakan tabungan tiap anggoa dan hanya bisa diambil
saat anggota itu pensiun atau berhenti.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 8
c. Simpanan Sukarela
Merupakan simpanan yang dibayarkan oleh tiap anggota yang besarnya tidak ditentukan, sesuai
dengan kerelaan anggota.

Kegiatan. Pinjaman
Jenis pinjaman pada Koperasi Jasa Marga Bakti yang diberikan kepada anggota koperasi adalah
pinjaman yang diberikan kepada anggotanya dengan bunga bervariasi sesuai dengan
ketentuan pinjaman flat ataupun saldo menurun dengan masa pinjaman yang tidak
memberatkan. Peminjam wajib membayar pinjaman beserta bunga kepada koperasi setiap
bulannya. Proses pembayaran adalah dengan membayar angsuran sesuai dengan tanggal
yang ditentukan disetiap bulannya, apabila terjadi keterlambatan dalam pembayaran maka tidak
akan dikenakan sanksi ataupun denda,

Analisis Sistem Yang Berlaku


Tujuan tahapan analisis adalah untuk melakukan evaluasi dan menetukan masalah yang
dihadapi oleh suatu organisasi sehingga diketahui bentuk – bentuk permasalahan yang
dihadapi guna perkembangan organisasi. Selain itu tahapan analisi bertujuan untuk
mengetahui bentuk – bentuk kekurangan yang terdapat pada sistem yang lama ataupun yang
sedang berjalan. Adapun bentuk proses analisis sistem terhadap persamaan yang ada
mencakup tiga langkah pokok yaitu :
1. Identifikasi masalah, yaitu mengenali masalah atau kondisi pemecahan –pemecahan yang
akan dilakukan.

2. Penetapan hasil yang dikehendaki.

3. Pemilihan alternatif. Tujuan pemilihan alternatif adalah untuk mendapatkan


hasil yang dikehendaki.

Untuk mengambil langkah – langkah tersebut diperlukan pertimbangan – pertimbangan lain


yang menyangkut lembaga yang bersangkutan maupun-lembaga pesaing lain yang mempunyai
tujuan dan sasaran yang sama. Bentuk - bentuk pertimbangan tersebut dapat dilakukan dengan
analisis SWOT ( Stenght, Weakness, Opportunities, Threat ) yang terdir dari :

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 9
1. Strength

Yaitu peta kekuatan yang dimiliki oleh lembaga meliputi fasilitas atau aktiva tetap (
gedung, inventaris, peralatan ).
2. Weakness
Kelemahan yang dimiliki lembaga dibandingkan dengan perusahaan lain/
3. Opportunity
Yaitu tingkat peluang atau kesempatan yang dimiliki lembaga untuk melakukan pengembangan.
4. Threat
Yaitu berupa ancaman yang datang dari para pesaing.

Pada tahap analisis sistem, ke empat hal di atas harus diketahui secara pasti oleh lembaga. Jika
permasalahan di atas dapat diidentifikasi dan diperbaiki maka suatu lembaga akan dapat
melaksanakan pengembangan organisasi kelembagaannya dengan lancar.

Perancangan Sistem Secara Umum

Tujuan dari perancangan sistem secara umum adalah untuk memberikan gambar secara
umum kepada user tentang sistem yang baru. Perancangan sistem secara umum
mengidentifikasikan komponen – komponen sistem informasi yang akan didesain secara
rinci.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 10
Bab 2
PENDEKATAN TEKNIS, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA
Pendekatan Teknis

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Metode Waterfall yang terdiri
dari 5 tahap yaitu :
a. Rekayasa sistem
b. Analisis kebutuhan
c. Perancangan (Desain)
d. Penulisan Program (Coding)
e. Pengujian (Testing)
f. Pemeliharaan

Tampilan Model Proses Waterfall


Uraian Proses Pembangunan Sistem Informasi menggunakan Metode Waterfall :

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 11
Pengertian Analisis Sistem

Analisis system adalah penguraian dari suatu system yang utuh kedalam kegiatan-kegiatan
komponennya, dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses analisis adalah:

a) Identifikasi Masalah

Mengenal masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam analisis sistem.

Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang harus dipecahkan.

Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itulah

pada tahap analisis sitem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisis adalah

mengidentifikasian terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.

Mengindentifikasi masalah dimulai dengan mengkaji subjek permasalahan.yang ada. Adapun

permasalahan yang ada di Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat adalah Koperasi Jasa Marga Bakti

Pusat masih menggunakan program / software untuk mengelola data operasional dan transaksi

koperasi yang fitur fitur dan fungsi yang ada pada program tersebut masih terbatas sehingga

menyulitkan bagi manajemen koperasi dalam melakukan analisis, melihat informasi detail

transaksi, atau bahkan mengambil keputusan strategis berdasarkan informasi yang tersedia dari

program lama tersebut. Masalah ini disebabkan karena jenis program yang digunakan adalah

program pengolahan data yang menggunakan teknologi yang cukup tua, sehingga belum mampu

menampilkan hasil yang optimal.

Pada tahap perancangan sistem secara umum, komponen – komponen sistem informasi

dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan untuk pemrogram. rancangan

model sistem yang dapat dilakukan yaitu model bentuk pertama adalah physical model,

bentuk ini biasanya digambarkan dengan bagan alir sistem ( system flowchart). Bentuk

physical model menunjukkan bagaimana nantinya sistem secara fisik diterapkan.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 12
Model Bentuk kedua adalah logical model yang digambarkan dengan diagram arus data atau

( data flow diagram ).

Model ini menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi – fungsi di sistem informasi

secara logika akan bekerja. Sketsa daari physical sistem dapat menunjukkan kepada

user bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan.

Gambar Bagan Alir Sistem SIM-Koperasi

Diagram Arus Data ( Data Flow Diagram )

Gambar dibawah ini adalah gambar data flow diagram level 0 dan level 1 pada Koperasi

Simpan Pinjam yang menunjukkan atau menggambarkan bagaimana sistem berhubungan

atau berinteraksi dengan aktifitas luar atau pemakai yang berkepentingan atau membutuhkan

informasi yang dihasilkan oleh sistem.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 13
Gambar DFD Level 0 pada Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam

Gambar DFD Level 1 pada Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 14
Rancangan Secara Rinci

Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
tersimpan, disimpan dari luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk
memanipulasinya. Database merupakan sistem komponen informasi karena berfungsi sebagai basis
yang menyediakan informasi bagi para pemakainya. Rancangan basis data tersebut terdiri dari
beberapa tahapan yaitu normalisasi dan rancangan file ( file Design).

Contoh Rancangan Relasi Antar Tabel ( ERD ) pada Database SIM-Koperasi

2. Desain Sistem (Design)


Desain Sistem adalah persiapan rancang bangun implementasi yang menggambarkan
bagaimana suatu sistem dibentuk yang berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi, menyangkut di dalamnya konfigurasi komponen perangkat lunak dan perangkat keras
dari suatu sistem.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 15
Diagram Konteks SIM-Koperasi

a. Desain Model
Desain Model yang digunakan adalah model logika yang mana model logika lebih menjelaskan
kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi sistem informasi secara logika akan bekerja.
Logika model digambarkan dengan Data Flow Diagram.

Diagram Alir SIM-Koperasi Lengkap

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 16
b. Desain Database
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain,
tersimpan disimpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk
memanipulasinya.
Desain database dilakukan dengan cara mengidentifikasi file-file yang diperlukan oleh sistem
informasi dengan melihat desain model yang telah digambarkan dalam bentuk DFD atau DAD
yang ditentukan melalui teknik normalisasi. Selanjutnya menentukan parameter dari file
database seperti: tipe file, organisasi file, akses file dan field kunci dari file.

Diagram Alir SIM-Koperasi Level 1

c. Desain Tabel dan Relasi Antartabel


Di dalam database memiliki tabel-tabel yang berfungsi untuk menyimpan record, sedangkan
relasi antartabel merupakan hubungan antartabel yang ditandai dengan adanya foreign key.
Desain tabel dan relasi antartabel dilakukan setelah tahapan normalisasi.

Flowchart Simpan Pinjam pada SIM-Koperasi

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 17
d. Desain Antarmuka ( User Interface)
Desain web adalah tahap yang harus dilakukan sebelum mulai membuat website atau situs
web. Konsep rancangan dalam mendesain halaman web adalah tampilan pada halaman browser
yang akan diakses oleh pengguna.

e. Desain Output
Output adalah keluaran yang dihasilkan oleh sistem informasi baik berupa media keras seperti
kertas atau hasil di media lunak seperti tampilan dilayar.

f. Desain Input
Desain input ditentukan dari DFD atau DAD sistem baru yang telah dibuat, selanjutnya
ditentukan parameternya, seperti: bentuk dari input, dokumen dasar atau bentuk isian di dialog
layar.

g. Desain Kontrol
Desain kontrol bertujuan untuk mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
seperti kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan untuk melindungi sistem informasi
dari hal-hal yang merugikan.
Pengendalian dalam sistem informasi yang dilakukan adalah pengendalian aplikasi, yaitu
pengendalian yang diterapkan selama proses pengolahan data berlangsung yang meliputi
pengendalian masukan, pengolahan dan keluaran.

h. Desai Teknologi
Desain teknologi yang diterapkan pada pembuatan web Toko Madya Komputer Purwokerto
adalah menggunakan desain teknologi E-commerce.

3. Penulisan Program atau Pengkodean (Coding)


Menerjemahkan hasil proses perancangan menjadi sebuah bentuk program komputer yang
dimengerti oleh mesin komputer.

4. Ujicoba Program (Testing)


Ujicoba software merupakan elemen yang kritis dari SQA(Software Quality Assurance) dan
mempresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi, desain dan
pengkodean. Ujicoba mempresentasikan ketidak normalan yang terjadi pada pengembangan
software. Selama definisi awal dan fase pembangunan, pengembangan berusaha untuk
membangun software dari konsep yang abstrak sampai dengan implementasi yang
memungkinkan.

5. Implementasi Sistem (implementasi)

Tahap implementasi adalah tahap dimana semua elemen dan aktivitas sistem disatukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyiapkan Fasilitas Fisik


Fasilitas-fasilitas fisik yang disiapkan antara lain komputer dan peripheralnya, termasuk
keamanan fisik untuk menjaga berlangsungnya peralatan dalam jangka waktu yang lama.
b. Menyiapkan Pemakai
Pemakai disiapkan dengan terlebih dahulu yaitu dengan memberikan pelatihan secara
prosedural maupun tutorial mengenai sistem informasi sesuai fungsi tugasnya. Tujuannya
adalah agar para pemakai mengerti dan mengusai operasi sistem dan cara kerja sistem serta apa
saja yang diperoleh dari sistem.
c. Melakukan Simulasi
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 18
Kegiatan simulasi berupa pengujian sistem secara nyata yang melibatkan personil yang
sesungguhnya.

6. Pemeliharaan Sistem (Maintenance)


Ada 3 alasan perlunya pemeliharaan sistem, yaitu:
a. Untuk membenarkan kesalahan atau kelemahan sistem yang tidak terdeteksi pada saat
pengujian.
b. Untuk membuat sistem up to date
c. Untuk meningkatkan kemampuan system.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 19
Bab 3
PROGRAM KERJA DAN
ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN

Dalam rangka mengimplementasikan pendekatan teknis dan metodologi. Konsultan


mengajukan pengaturan program kerja untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan
kegiatan selama durasi proyek 3 (tiga) bulan. Secara rinci konsultan telah menyusun
jadwal kerja (kegiatan) yang menggambarkan tahapan pelaksanaan pekerjaan untuk dapat
diaplikasikan selama periode pelaksanaan pekerjaan. Jadwal kerja tersebut dapat dilihat
pada bagian akhir bab ini. Konsultan telah mempertimbangan dengan seksama, bahwa
usulan rencana kerja ini dapat diimplementasikan dan memenuhi persyaratan sebagaimana
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Program Kerja

Program kerja konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada skema tabel
program kerja berikut:

Tabel 3 Rekapitulasi Program Kerja

No. Kegiatan Juni Juli Agustus


I II III IV I II III IV
1 Persiapan Awal
2 Rapat Kick Off
3 Pengumpulan data primer
dan data sekunder
4 Wawancara dan kuisioner
5 Survei lapangan,
inventarisasi dan
identifikasi lokasi
eksisting di lapangan
6 Pengolahan dan analisis
data ( Penyesuaian )
7 Pengembangan Prototipe
8 Penyesuaian Proses dan
Fungsi Operasional Data
9 Penyesuaian Desain /
Tampilan Antar Muka
10 Pengujian ( User Acceptance
Test )
11 Penggunaan Modul Simpan
Pinjam -SIM Koperasi

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN KEWAJIBAN SOSIAL PERUSAHAAN BERBASIS WEB DAN 50
MOBILE
Penyampaian dan Presentasi Laporan

Laporan ini setidaknya memuat progress pelaksanaan pekerjaan sampai dengan laporan
disusun, kendala – kendala yang dihadapi serta perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan
hingga dimulainya pengadaan perangkat dan pemasangan tahap awal pada pekerjaan
pengembangan sistem informasi manajemen koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat.

Selain melalui laporan tertulis konsultan juga mengirimkan laporan melalui pesan online dan
via komunikasi rutin dan kunjungan ke lokasi koperasi Jasa Marga Bakti.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN KEWAJIBAN SOSIAL PERUSAHAAN BERBASIS WEB DAN 51
MOBILE
Bab 4
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi
Jasa Marga Bakti Pusat

Sistem Informasi Manajemen Koperasi merupakan bentuk aplikasi berupa sistem


informasi. Sistem informasi adalah pengaturan sumber daya manusia, kegiatan, data,
jaringan dan teknologi yang terintegrasi untuk tujuan mendukung dan meningkatkan
operasional hari ke hari dalam bisnis, langkah terbaik untuk memenuhi kebutuhan akan
penyelesaian masalah dan penyuplai informasi untuk membuat keputusan bagi manajer
[James A. O'Brien dan George M. Marakas]. SIM-KOPERASI didefinisikan sebagai sebuah
sistem informasi untuk mencatat, mengelola serta menampilkan data dan informasi
mengenai proses pelaksanaan kewajiban social perusahaan yang telah dan akan
dilaksanakan oleh Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat.

Gambar 11 Sistem Informasi

Komponen terbesar dalam sebuah sistem informasi adalah data dan informasi. Berbagai
jenis data, termasuk data spasial berada dalam struktur data dan tersimpan dalam sebuah
basis data. Information systems perform a set of information processes requiring
participants, data/information and information technology. They perform the information
processes of collecting, organising, analysing, storing/retrieving, processing,
transmitting/receiving and displaying information. Jelas bahwa sistem informasi adalah

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 52
proses yang berdomain pada data dan informasi. Informasi dapat digunakan dalam sebuah
sistem informasi melalui proses input. Input informasi memerlukan sumber data sehingga
dalam ruang lingkup kegiatan diperlukan pengumpulan data (data colecting) baik dari
data sekunder yang telah ada maupun dari data primer seperti wawancara dan pegamatan
(observasi melalui survey lapangan).

Gambar 12 Fundamental pemrosesan data dalam sistem informasi

Input data mutlak diperlukan dalam inisiasi sistem informasi terutama untuk tujuan
pengujian sistem. Pengujian paling baik adalah melalui input data sesuai kondisi terkini
sehingga pemutakhiran data diambil sebagai upaya menjadi sistem informasi siap untuk
pemanfaatan sesungguhnya dimana publik dapat memanfaatkan informasi yang tersimpan
di dalamnya. Hal ini mensimulasikan sistem pada posisi realitanya. Hal ini diartikan
bahwa sistem informasi tadi bukan hanya sekedar sebuah aplikasi melainkan lengkap
dengan data dan informasi yang terkandung sehingga disebut dengan sistem informasi.
Sistem informasi dalam operasionalnya membutuhkan perangkat lunak pendukung
lainnya seperti standard operational procedure (SOP) dan buku petunjuk pemanfaatan
(manual book). Hal ini menjadikan sistem informasi independen terhadap lingkungan
yang lebih tidak pasti seperti kehadiran ahli atau tenaga pendamping. Artinya dengan
kedua dokumen ini, seorang pengguna pemula dapat mempelajari sistem secara cepat
dan mengoperasikannya dengan kesalahan yang sangat minimal. Hal ini menjadi bagian
utama dalam aktivitas implementasi sistem selain pelatihan calon pengguna. Sistem
informasi ini secara ideal disusun berdasarkan SOP tertentu yang pada akhirnya dapat
menjadikan SOP tersebut disesuaikan setelah sistem informasi ini terlahir untuk
membantu pelaksanaan beberapa SOP terkait dengan tertib dan secara otomatis.
Penting dalam pelaksanaan kegiatan ini melibatkan calon pengguna agar tujuan
dibangunnya sistem informasi ini sesuai dengan kebutuhan calon pengguna dengan arahan
waktu dan biaya yang dapat dikondisikan efektif dan efisien. Oleh karena itu digunakan
metodologi tertentu yang secara cepat dan tepat untuk pengembangan sistem informasi
yang menjadi integrasi dari seluruh sistem informasi terkait untuk menjadi alat bantu
perencanaan, pelaksanaan pekerjaan, penyimpanan hasil pekerjaan serta monitoring dan
evaluasi pelaksana pekerjaan.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 53
Arsitektur Sistem informasi Manajemen Koperasi

Sistem Informasi Manajemen Koperasi yang dibangun dan dikembangkan dalam


konteks pekerjaan proyek ini adalah menggunakan platform web atau berbasis web
tapi dengan tetap menerapkan prinsip prinsip mobiltas dan fleksibilitas system sehingga
dapat dikembangkan dengan mudah, cepat dan tetap unggul secara teknologi.

Arsitektur yang digunakan adalah stack penuh ( Full Stack Web Architechture ), yang
artinya Web Sistem Informasi Manajemen Koperasi ini mempunyai 3 sisi utama dan juga
3 modul utama yang berperan penting dalam menjalankan system yang kuat dan
terintegrasi.

Web Informasi Sistem Informasi Manajemen Koperasi memiliki 3 sisi yaitu :


1. Front End atau Halaman depan atau yang umum dikenal sebagai portal web
2. Backend atau Sisi belakang yang merupakan Core atau system utama SIM
Koperasi .
3. Rest API untuk komunikasi data antar sisi tersebut dan juga antar system.

Front End dari Web Sistem Informasi Manajemen Koperasi berfungsi untuk menyajikan
informasi dan berita terkait organisasi koperasi, kegiatan, laporan public serta informasi
seperti berita pengadaan barang dan jasa, profil pengurus, struktur organisasi, dan
artikel serta foto dan video kegiatan koperasi yang dapat di akses oleh masyarakat
umum menggunakan internet.

Sedangkan Backend Web Sistem Informasi Manajemen Koperasi berisikan system


informasi yang berfungsi mengelola dan mengolah serta Menyusun laporan dari data
data transaksi simpan-pinjam, transaksi toko, transaksi online, angsuran, pengadaan
barang dan jasa serta usaha lain yang dijalankan koperasi sehingga menghasilkan
informasi yang berguna bagi para pengurus koperasi, anggota dan mitra usaha
koperasi.

Sebagai mesin utama dari sistem informasi yang mengelola dan mengolah seluruh
aktivitas operasional koperasi maka sisi backend ini harus memiliki modul modul yang
sesuai dengan sifat, karakter serta aturan dan prosedur yang berlaku pada organisasi
koperasi yang menggunakannya.karena itu didalam system informasi manajemen
koperasi ini memuat tiga modul modul utama yaitu modul simpan pinjam, modul
pengadaan barang dan jasa serta modul akuntansi dan keuangan yang ketiga nya
saling terintegrasi dan bersinergi mengolah dan menyajikan data dan informasi yang
berguna kepada manajemen koperasi dan anggota koperasi mengenai transaksi
transaksi yang sudah dilaksanakan, kondisi keuangan koperasi, tagihan yang sudah
jatuh tempo, angsuran yang perlu dilunasi dan lainnya, dimana informasi ini disajikan
sesuai wewenang dan hak dari pengguna ( apakah pengurus atau anggota, apakah dia
pengurus yang memiliki hak akses terhadap suatu informasi tertentu , dst ) sebagai
suatu system yang kompleks maka SIM-Koperasi juga memiliki fitu fitur yang
membantu dalam mengolah serta menyajikan informasi terkait operasional koperasi
ini.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 54
Tampilan Antar Muka Web Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat

Sisi Front End


Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 55
Saat ini dapat diakses pada link berikut : https://development.koperasijmbpusat.co.id

Menu Administrasi untuk mengelola konten di Front End

Sisi front end web ini dikelola oleh Web Admin yang berrtugas untuk :
 Mengelola Konten
 Membuat Berita / Artikel
 Mengupload File, Gambar, Foto, Video
 Mengelola Iklan di Web

Pada saat kita ingin login ke Web SIM- Koperasi , untuk masuk kedalam, akan
dilakukan proses pemisahan sesuai dengan alur, wewenang dan hak akses masing
masing individu.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 56
Halaman Login

Halaman Dashboard Back End SIM Koperasi

Menu Simpanan pada Back End SIM Koperasi

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 57
Menu Tambah / Input Simpanan

Menu Data Pengajuan Pinjaman

Pada menu pengajuan pinjaman ini tersedia opsi untuk menerima atau
menolak pengajuan pinjaman ( dengan Wewenang & Hak Akses tertentu )
juga dapat menambah data pengajuan baru ( Input data pengajuan )

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 58
Menu Input Pinjaman

Menu untuk membayar Angsuran

Pada menu pembayaran angsuran ini jika kolom baris data bewarna merah maka
anggota tersebut belum melakukan pembayaran, maka dapat memilih tombol bayar
yang tersedia di sisi kanan, untuk mengakses menu ini hanya bisa dilakukan oleh
pengurus dengan hak akses yang telah ditentukan sebelumnya.
Sebaliknya jika kolom baris datanya berwarna putih maka artinya anggota tersebut

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 59
sudah membayar angsurannya.

Menu informasi anggota yang sudah melunasi pinjaman

Menu Input Belanja Toko

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 60
Data Master Anggota Koperasi

Data Master Jenis Simpanan

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 61
Data Master Jenis Pinjaman

Data Master Jenis Kas & Bank

Laporan Laporan yang dapat dihasilkan oleh SIM-Koperasi :

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 62
Laporan Simpanan

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 63
Laporan Pinjaman

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 64
Laporan Kas Anggota

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 65
Laporan Kas Simpanan

Laporan Kas Pinjaman

Laporan Jatuh Tempo

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 66
Laporan Transaksi Kas

Laporan Bunga

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 67
Laporan Kredit Macet

Laporan Potongan Angsuran

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 68
Data Pinjaman Lunas

Pemilihan Bahasa Pemrograman

Pemilihan bahasa pemrograman berdasarkan pengalaman dari konsultan yang


terbaik untuk organisasi pemilik sistem informasi adalah :
1. Dikembangkan berbasis Web dengan bahasa pemrograman dan
database yang dapat berjalan pada Operating Sistem Windows atau Linux.
2. Dikembangkan dengan konsep arsitektur Three Tier Model.
3. Dapat bekerja pada beberapa browser internet.
4. Memiliki Keamanan pada level Aplikasi dan Database.
5. Dapat dipergunakan oleh banyak pengguna dalam waktu yang bersamaan (Multi-
user).
Dengan demikian Konsultan memandang bahwa penggunaan bahasa pemrograman
PHP/Java sesuai dengan yang dipersyaratkan disamping alas an lain yaitu ketersediaan
literature yang sangat mencukupi serta banyaknya dukungan framework opensource
yang ada sehingga hal ini pun akan sangat membantu pada proses transfer knowledge
kepada pengguna dan proses pemeliharaan maupun pengembangan sistem kedepannya.
Pemilihan bahasa pemrograman didasarkan atas :
 Lingkup aplikasi
 Algortima dan komplek-
sitasLingkungan
pemrograman
 Performansi
 Struktur data
 Pengetahuan pemrogram
 Ketersediaan computer

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 69
Pemilihan bahasa pemrograman didasari atas teknologi yang akan diimplementasikan
berdasarkan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia. Untuk implementasi Sistem
Informasi Manajemen Koperasi ini teknologi yang sesuai adalah teknologi web. Bahasa
pem- rograman yang dipilih adalah bahasa pemrograman sumber terbuka (open source)
dengan beberapa pertimbangan teknis di antaranya pertimbangan biaya dan
pengembangan jangka panjang. Bahasa pemrograman jenis ini yang dipilih adalah php,
namun php yang diterapkan berasis framework agar dapat menciptakan aplikasi yang
mudah dikembangkan, dipelihara dan dikembangkan lebih lanjut. Saat ini teknik
pemrograman dapat lebih mudah, handal dan rapih dengan menggunakan framework
Codeigniter yang sudah terkenal dan memiliki banyak pengguna maupun komunitas
pengembang sehingga dapat dipastikan pengembangan sistem kedepannya akan lebih
mudah dan praktis.
Framework adalah sebuah kerangka kerja, yang menyediakan sekumpulan library berupa
class dan function yang siap pakai. Orientasinya lebih kepada kecepatan proses
pembangunan aplikasi, khususnya untuk skala menengah keatas. Dalam pembuatan
program cukup me-load library apa yang ingin kita pakai dengan menggunakan syntax-
syntax khusus sesuai dengan jenis framework yang digunakan.
Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-
prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa
lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang pemrograman, tanpa harus
membuat fungsi atau class dari awal. Ada beberapa alasan mengapa menggunakan
Framework:
 Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web.
 Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola tertentu
dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar
yang ada)
 Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga
kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple
database, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll
 Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS
Sebuah aplikasi web framework ( Web Application Framework / WAF ) adalah sebuah
kerangka kerja perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung pengembangan dari
website dinamis, aplikasi web dan layanan web. Framework ini bertujuan untuk
mengurangi overhead yang terkait dengan kegiatan umum dilakukan dalam
pengembangan Web. Misalnya, framework yang menyediakan perpustakaan untuk akses
basis data, template kerangka kerja dan sesi manajemen, dan mereka sering
mempromosikan penggunaan kembali kode sumber yang sebelumnya dihasilkan.
Sebagai desain World Wide Web tidak inheren dinamis, awal hypertext terdiri dari kode
HTML yang ditulis dengan tangan secara manual dan dipublikasikan pada server web.
Setiap modifikasi ke halaman yang dipublikasikan perlu dilakukan oleh penulis halaman
(page writer). Untuk memberikan halaman web dinamis yang mencerminkan input
pengguna, Common Gateway Interface (CGI) standar diperkenalkan untuk antarmuka
aplikasi eksternal dengan server web. CGI bisa mempengaruhi beban server, meskipun,
karena setiap permintaan harus memulai proses terpisah.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 70
Programmer menginginkan integrasi yang lebih kuat dengan web server untuk
mengaktifkan aplikasi web berlalu lintas tinggi. Apache HTTP Server misalnya,
mendukung modul yang dapat memperpanjang web server dengan eksekusi kode secara
sembarang (seperti mod perl) atau permintaan tertentu selanjutnya untuk server web
yang dapat menangani konten dinamis (seperti mod jk). Beberapa server web (seperti
Apache Tomcat) secara khusus dirancang untuk menangani konten dinamis dengan
menjalankan kode yang ditulis dalam beberapa bahasa, seperti Java. Pada waktu yang
bersamaan, bahasa baru sedang dikembangkan secara khusus untuk digunakan dalam
web, seperti ColdFusion, PHP, dan Active Server Pages (ASP).
Sementara sebagian besar bahasa yang tersedia untuk programmer untuk digunakan
dalam membuat halaman web dinamis memiliki perpustakaan untuk membantu dengan
tugas umum, aplikasi web sering membutuhkan perpustakaan khusus yang berguna
dalam aplikasi web, seperti membuat HTML (misalnya, JavaServer Faces). Akhirnya,
matang, "penuh tumpukan" frame muncul, yang sering berkumpul perpustakaan
beberapa berguna untuk pengembangan web menjadi satu kohesif software stack untuk
pengembang web untuk digunakan. Contoh ini termasuk ASP.NET, JavaEE (Servlets),
WebObjects, web2py, OpenACS, Catalyst, Mojolicious, Ruby on Rails, Django, Zend
Framework, CakePHP dan Symfony.
Framework web Kebanyakan aplikasi didasarkan pada pola model-view-controller (MVC).
Berikut jenis-jenis pola arsitektur framework yang ada :
 Model-view-controller (MVC)
Banyak kerangka mengikuti model-view-controller (MVC) pola arsitektur untuk
memisahkan model data dengan aturan bisnis dari antarmuka pengguna. Hal ini
umumnya dianggap praktik yang baik karena modularizes kode, mempromosikan
penggunaan kembali kode , dan memungkinkan beberapa interface yang akan
diterapkan. Dalam aplikasi Web, ini memungkinkan pandangan yang berbeda yang
akan disajikan, seperti halaman web bagi manusia, dan layanan web interface
untuk aplikasi jarak jauh.
 Push-based vs pull-based
Kebanyakan framework MVC mengikuti arsitektur push-based juga disebut "action-
based". Kerangka ini menggunakan tindakan yang melakukan pengolahan yang
diperlukan, dan kemudian "push" data ke lapisan tampilan untuk membuat hasil.
Struts, Django, Ruby on Rails , Symfony, Yii, Spring MVC, Stripes, CodeIgniter,
dan Struts2 adalah contoh yang baik dari arsitektur ini. Sebuah alternatif untuk ini
adalah arsitektur pull-based, kadang-kadang juga disebut "component-based".
Kerangka ini mulai dengan lapisan tampilan, yang kemudian dapat "menarik" hasil
dari beberapa kontroler yang diperlukan. Dalam arsitektur ini, beberapa kontroler
dapat terlibat dengan satu tampilan. Bermain, Lift, Tapestry, JBoss Seam,
JavaServer Faces, dan Wicket adalah contoh arsitektur pull-based.
 Organisasi Tiga-tier (tiga lapis)
Dalam Organisasi Tiga Tier, aplikasi yang terstruktur sekitar tiga tingkatan fisik:
klien, aplikasi, dan database. Database biasanya sebuah RDBMS . Aplikasi ini berisi
logika bisnis, berjalan pada server dan berkomunikasi dengan klien menggunakan
HTTP. Klien, pada aplikasi web adalah browser web yang berjalan HTML yang
dihasilkan oleh lapisan aplikasi. Istilah harus tidak menjadi bingung dengan MVC.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 71
Tidak seperti di arsitektur tiga-tier, itu dianggap praktik yang baik untuk menjaga
logika bisnis dari controller, "middle tier" di MVC.
 Content management systems (sistem manajemen konten) / CMS
Dalam framework manajemen aplikasi web Konten adalah cara pengorganisasian,
mengkategorikan, dan penataan sumber daya informasi seperti teks, gambar,
dokumen, file multimedia seperti file audio atau video sehingga mereka dapat
disimpan, dipublikasikan, dan diedit dengan mudah dan fleksibilitas. dan Sistem
manajemen konten (CMS) yang digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, dan
mempublikasikan konten, menyimpan konten baik sebagai komponen atau seluruh
dokumen, dengan tetap menjaga hubungan dinamis antara komponen.

 Beberapa proyek yang secara historis telah disebut sistem manajemen konten
telah mulai mengambil peran yang lebih tinggi-lapisan framework aplikasi Web.
Misalnya, Drupal's struktur menyediakan minimal inti yang fungsinya diperpanjang
melalui modul yang menyediakan fungsi umumnya terkait dengan kerangka kerja
aplikasi web. The Joomla Platform menyediakan satu set API untuk membangun
web dan command-line aplikasi. Namun, masih bisa diperdebatkan apakah
"manajemen konten" adalah nilai utama dari sistem tersebut, terutama ketika
beberapa, seperti SilverStripe , menyediakan kerangka kerja berorientasi objek
MVC. Add-on modul sekarang memungkinkan sistem ini berfungsi sebagai penuh
aplikasi luar lingkup manajemen konten. Mereka mungkin menyediakan API
fungsional, kerangka fungsional, standar coding, dan banyak fungsi tradisional
dikaitkan dengan kerangka aplikasi Web .

Aplikasi web berbasis framework biasanya terdiri dari fitur-fitur berikut yang
diupayakan untuk memperoleh keunggulan dalam implementasi website.
 Sistem template web
Halaman web dinamis biasanya terdiri dari bagian statis (HTML) dan bagian yang
dinamis, yang merupakan kode yang menghasilkan HTML. Kode yang
menghasilkan HTML dapat melakukan hal ini didasarkan pada variabel dalam
sebuah template, atau pada kode. Teks yang akan dihasilkan dapat berasal dari
database, sehingga sehingga memungkinkan untuk secara dramatis mengurangi
jumlah halaman di situs.
 Perhatikan contoh seorang agen real estat dengan 500 rumah untuk dijual. Dalam
sebuah situs web statis, agen akan harus membuat 500 halaman web untuk
membuat informasi yang tersedia. Dalam sebuah website dinamis, agen
berpotensi menghubungkan satu halaman web dinamis untuk tabel database dari
500 catatan.
 Dalam Template, variabel dari bahasa pemrograman dapat dimasukkan tanpa
menggunakan kode, sehingga kehilangan kebutuhan pengetahuan pemrograman
untuk membuat update ke halaman dalam situs web. Sebuah sintaks dibuat
tersedia untuk membedakan antara HTML dan variabel. Misalnya di JSP tag
<c:out> digunakan untuk variabel output, dan dalam Smarty , {} $ variabel yang
digunakan.
 Mesin template Banyak tag dukungan logika yang terbatas, seperti IF dan foreach.
Ini harus digunakan hanya untuk keputusan yang perlu dibuat untuk lapisan
presentasi, untuk menjaga pemisahan bersih dari lapisan logika bisnis, atau M
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 72
(odel) dalam pola MVC.
 Web Cache
Caching web adalah caching dari web dokumen untuk mengurangi bandwith
penggunaan, Server beban , dan dianggap "lag". Toko web Cache salinan dokumen
melewati itu, permintaan berikutnya bisa puas dari cache jika kondisi tertentu
terpenuhi. Beberapa kerangka aplikasi menyediakan mekanisme untuk caching
dokumen dan melewati berbagai tahapan persiapan halaman, seperti akses
database atau interpretasi template.
 Security (Keamanan)

Beberapa framework aplikasi web datang dengan otentikasi dan otorisasi


kerangka, yang memungkinkan web server untuk mengidentifikasi pengguna dari
aplikasi, dan membatasi akses ke fungsi didasarkan pada beberapa kriteria yang
ditetapkan. Drupal adalah salah satu contoh yang memberikan peran berbasis
akses ke halaman, dan menyediakan antarmuka berbasis web untuk membuat
pengguna dan memberikan mereka peran.
 Akses database, mapping dan konfigurasi
Banyak framework aplikasi web membuat bersatu API ke backend database,
memungkinkan aplikasi web untuk bekerja dengan berbagai database tanpa
perubahan kode, dan memungkinkan programmer untuk bekerja dengan tingkat
yang lebih tinggi konsep. Untuk kinerja yang lebih tinggi, koneksi database harus
dikumpulkan seperti misalnya AOLserver tidak. Selain itu, beberapa framework
berorientasi objek berisi alat pemetaan untuk menyediakan Object-Relational
Mapping, yang akan memetakan objek ke tupel .
 Beberapa framework meminimalkan konfigurasi aplikasi web melalui penggunaan
introspeksi dan / atau konvensi dikenal berikut. Sebagai contoh, banyak kerangka
kerja Java menggunakan Hibernate sebagai lapisan kegigihan, yang dapat
menghasilkan skema database saat runtime mampu bertahan informasi yang
diperlukan. Hal ini memungkinkan desainer aplikasi untuk merancang obyek bisnis
tanpa perlu secara eksplisit menentukan skema database. Kerangka seperti Ruby
on Rails juga dapat bekerja secara terbalik, yaitu, mendefinisikan sifat model objek
pada saat runtime berdasarkan skema database.
 Framework web lain fitur aplikasi dapat memberikan termasuk dukungan
transaksional dan alat migrasi database .
 Scaffold / Peracah (programming)
Beberapa framework model-view-controller menghasilkan kode bahwa aplikasi
dapat digunakan untuk membuat, membaca, memperbarui dan menghapus entri
database.
 URL Mapping
Fasilitas pemetaan URL framework ini adalah mekanisme yang framework
menafsirkan URL. Beberapa framework, seperti Drupal dan Django , cocok dengan
URL yang diberikan terhadap pola yang telah ditentukan dengan menggunakan
ekspresi reguler , sementara beberapa yang lain menggunakan URL Menulis ulang
untuk menerjemahkan URL yang tersedia menjadi satu yang mendasari mesin
akan mengenali. Teknik lain adalah bahwa dari grafik traversal seperti yang
digunakan oleh Zope , di mana URL yang diurai dalam langkah-langkah yang
melintasi suatu objek grafik (model dan view).

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 73
 Sebuah sistem pemetaan URL yang menggunakan pencocokan pola atau penulisan
ulang URL memungkinkan lebih "URL ramah" yang akan digunakan, meningkatkan
kesederhanaan situs dan memungkinkan untuk pengindeksan yang lebih baik oleh
search engine. Sebagai contoh, URL yang berakhir dengan "/ cat page.cgi? = Ilmu
& topic = fisika" dapat diubah menjadi hanya "halaman / / sains / fisika". Hal ini
membuat URL lebih mudah dibaca dan menyediakan mesin pencari dengan
informasi yang lebih baik tentang tata letak struktur dari situs. Pendekatan grafik
traversal juga cenderung mengakibatkan penciptaan URL yang ramah. Sebuah

URL pendek seperti "/ page / ilmu pengetahuan" cenderung ada secara default
seperti itu hanyalah sebuah bentuk pendek dari traversal lebih lama untuk "/
halaman / ilmu / fisika".
 Framework Ajax
Ajax singkatan untuk "Asynchronous JavaScript and XML", adalah pengembangan
web teknik untuk membuat aplikasi web . Tujuannya adalah untuk membuat
halaman web terasa lebih responsif dengan bertukar sejumlah kecil data dengan
server di belakang layar, sehingga seluruh halaman web tidak harus ulang setiap
kali pengguna permintaan perubahan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan
interaktivitas halaman Web, kecepatan, dan kegunaan .
 Karena kompleksitas pemrograman Ajax di Javascript, ada banyak kerangka Ajax
yang eksklusif berhubungan dengan dukungan Ajax. Beberapa kerangka Ajax
bahkan tertanam sebagai bagian dari kerangka yang lebih besar. Sebagai contoh,
jQuery library JavaScript disertakan dalam Ruby on Rails .
 Dengan meningkatnya minat dalam mengembangkan "Web 2.0" Aplikasi Kaya
Media, kompleksitas pemrograman langsung di Ajax dan Javascript telah menjadi
begitu jelas bahwa teknologi compiler telah melangkah masuk, untuk
memungkinkan pengembang untuk kode dalam bahasa tingkat tinggi seperti Java,
Python dan ruby. Yang pertama dari kompiler ini Morfik diikuti oleh Google Web
Toolkit , dengan port untuk Python dan Ruby dalam bentuk piyama dan RubyJS
mengikuti beberapa waktu setelah. Ini compiler dan perpustakaan widget terkait
set mereka membuat pengembangan Kaya Aplikasi Ajax Media jauh lebih mirip
dengan yang mengembangkan aplikasi Desktop.
 Web Service
Beberapa kerangka kerja menyediakan alat untuk menciptakan dan menyediakan
web service. Utilitas ini mungkin menawarkan alat serupa sebagai sisa dari aplikasi
web.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 74
Pemilihan Basis Data

Untuk mendukung kebutuhan penerapan basis data SIK-KKP dipilih pendekatan dengan
menggunakan paket Relational Database Management System (RDBMS) sebagai solusi.
RDBMS yang akan dipilih dalam implementasi sistem tersebut setidaknya harus memenuhi
kriteria berikut:

1. Berjalan pada sistem operasi open source dan closed source


2. Memenuhi aspek kinerja yang mencakup:
3. Skalabilitas
4. Reabilitas (Kehandalan)
5. Failure handling & recovery
6. Keamanan
7. Kemudahan dukungan (support)
8. Harga yang kompetitif

Untuk memberikan salah satu contoh, produk RDMS yang memenuhi beberapa kriteria di
atas adalah MySQL. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen
basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL,
namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan
yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama
dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL
adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi
dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah
secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-
nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun
program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL
mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata non-transaksional.
Pada modus operasi non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk
kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun
demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data
yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi
yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web
(wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis
sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja
sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat
unjuk kerja pada modus non-transaksional.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti
Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak
lagi.
2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak
sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 75
3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam
menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak
SQL per satuan waktu.
5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti
signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-
lain.
6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang
mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang
mendetail serta sandi terenkripsi.
8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala
besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel
serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32
indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan
protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa
Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi
dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application
Programming Interface).
12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang
dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang
ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam
menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL
ataupun Oracle.

Untuk bahasa pemrograman, terdapat beberapa API (Application Programming Interface)


yang memungkinkan aplikasi-aplikasi komputer yang ditulis dalam berbagai bahasa
pemrograman sehingga dapat mengakses basis data MySQL antara lain: bahasa
pemrograman C, C++, C#,Java, Perl, PHP, bahasa pemrograman Python, Ruby,
REALbasic dan Tcl. Sebuah antarmuka ODBC memanggil MyODBC yang memungkinkan
setiap bahasa pemrograman yang mendukung ODBC untuk berkomunikasi dengan basis
data MySQL.

Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan modul yang
sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin). Juga dapat
diunduh dari situs MySQL yaitu sebuah modul berbasis grafik (GUI): MySQL Administrator
dan MySQL Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat lunak gratis untuk
administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin.
Untuk perangkat lunak untuk administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial
antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 76
Bab 5
PENUTUP

Laporan Perkembangan Kegiatan Pembangunan Web Sistem informasi Manajemen


Koperasi berisikan usulan dan perancangan teknis Pengadaan Jasa Konsultan
Pengembangan Sistem informasi Manajemen Koperasi Berbasis Web, laporan yang
menyajikan informasi ringkas dan padat mengenai hasil pengamatan dan penyerapan
data oleh Konsultan baik terhadap dokumen perencanaan, rujukan teknis dan administratif
lainnya dan juga hasil diskusi dan konsultasi yang dilakukan sebelumnya melalui media
pertemuan awal antara pihak konsultan dan Stakeholder terkait.
Dalam Rencana kegiatan telah disebutkan perlunya pendampingan pada setiap
pelaksanaan dari rencana kegiatan dan juga didukung dengan pendokumentasian yang
baik maka akan tercipta suatu catatan riwayat kegiatan ( activity log ) yang akan menjadi
lampiran atau dokumen pendukung pada laporan berikutnya dilengkapi dengan dokumen
manual,proses pencatatan kegiatan teknis selalu menjadi bagian yang penting gan tidak
terlepaskan dari produk sebagai hasil atau output dari kegiatan dan proses pencatatan ini
juga selalu diimbangi dengan evaluasi untuk mengantisipasi terjadinya masalah dalam
implementasi.
Faktor penting lainnya adalah Implementasi itu sendiri termasuk didalamnya adalah aktifitas
uji coba Aplikasi / Sistem,dengan rangkaian test mulai dari uji coba per modul, uji coba
login dan pengaturan hak serta wewenang user ( User Priviliges ), Uji coba sistem secara
Keseluruhan dan Test keamanan sistem serta ketersediaan layanan aplikasi – sistem
di lingkup organisasi Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat. Kesuksesan dalam implementasi di
lapangan tentu saja membutuhkan dukungan dari pihak pihak yang berkompeten dan
terkait dalam kegiatan ini,termasuk didalamnya mengenai aspek sosialisasi penggunaan
aplikasi sistem informasi kinerja ini ke tiap tiap user pada bidang kerja masing masing.
Integrasi antar modul juga menjadi titik fokus perhatian kami, dimana suatu sistem yang
baik dan berfungsi prima selayaknya mampu menyediakan kebutuhan data dan
pengolahan informasi untuk setiap level user maupun bidang kerja walaupun berbeda
deskripsi dan wewenang pekerjaannya,performa sistem secara keseluruhan juga terukur
dari kemampuan sistem mengakomodir kebutuhan data serta kecepatan dan akurasi
dalam mengolah data menjadi informasi yang berguna,untuk itu kami senantiasa
mempersiapkan diri untuk mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi maupun
merumuskan suatu sistem informasi dengan fleksibilitas dan mampu berjalan pada
beberapa platform sistem operasi serta mendukung fitur multi user dan interoperasional
antar browser ( penjelajah web ) termasuk didalamnya penerapan teknologi mobile
sehingga akses ke sistem dapat menjangkau lebih luas dan lebih banyak pengguna aktif
yang bisa berkontribusi bagi kemajuan organisasi.

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 77
Sebagai suatu sistem informasi yang lengkap dan mendukung berbagai kegiatan pokok
organisasi di Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat maka sistem informasi manajenen koperasi
ini tentu saja dalam pemahaman antisipasi dan pencegahan dini diperlukan adanya proses
perawatan secara berkala,sehingga database yang berisikan seluruh data dan informasi
olahan akan selalu terjamin ketersediaan,keamanan serta akurasi dan up to date sesuai
dengan kondisi terkini pada organisasi.sejak awal pelaksanaan uji coba hingga tahap
pengoperasian sistem informasi perlu senantiasa diperhatikan pelaksanaan rencana
pengamanan dan pencegahan dini misalnya dengan secara berkala melakukan proses
backup database dan juga aplikasi sistem ke media sekunder ataupun pemeriksaan
infrastruktur secara rutin.
Proses pencatatan kegiatan serta pelaporan aktifitas termasuk pelaporan kemajuan
kegiatan juga menjadi esensi yang primer dalam kerangka kerja ini,sehingga evaluasi
terhadap seluruh kegiatan atau fase per fase dapat dilakukan dengan baik dan
seksama,demikian halnya pada akhir proses kegiatan akan diselenggarakan proses uji
coba dan bimbingan teknis baik yang berupa pelatihan penggunaan aplikasi
sistem,sosialisasi prosedur prosedur terkait penggunaan aplikasi sistem maupun
pendampingan teknis oleh pihak konsultan untuk memastikan ketersediaan layanan yang
prima.
Menjadi penutup ulasan pada laporan perkembangan proyek Pembangunan Web Sistem
Informasi Manajemen Koperasi ini adalah kontribusi pengguna,penting untuk menjadi
bahan pertimbangan bahwa sebaik baik produk teknologi yang dapat dihasilkan tapi
apabila dari sisi penggunaan tidak atau belum optimal maka tujuan akhir akan sulit
tercapai sebaliknya jika kontribusi pengguna sangat baik dan tinggi tingkat
keperduliannya maka implementasi sistem akan menjadi lebih mudah dan dapat lebih
cepat mencapai tujuan bersama sehingga terwujud suatu sinergi yang saling mengisi dan
melengkapi antar tiap unsur didalamnya.
Demikianlah Uraian mengenai Laporan perkembangan proyek Kegiatan Pembangunan Web
Sistem informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat kiranya
informasi yang kami berikan bisa diterima dengan baik dan dapat berguna.

24 Juli, 2023

Konsultan Pengembang System

Benny Adrianto

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Koperasi pada Koperasi Jasa Marga Bakti Pusat 78

Anda mungkin juga menyukai