Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Isu mengenai energi, lingkungan hidup, dan pemanasan global menjadi isu
yang penting untuk dibahas karena melibatkan banyak aktor dan kepentingan.
Setiap umat manusia sebagai anggota ekosistem dunia dapat mempengaruhi
sekaligus dipengaruhi oleh perubahan alam semesta ini. Masalah-masalah global
seperti : penipisan lapisan ozon, pemanasan global, penggundulan hutan, polusi
dan lain sebagianya, sekarang ini sudah biasa dihadapi manusia.
Degan memahami lingkungan dan isu-isu global tersebut Dalam
pembelajaran perspektif global, diharapkan mampu menyadarkan pada kita
semua bahwa tanggung jawab untuk memelihara bumi dan isinya ini merupakan
tugas kita semua. Segala masalah yang ada di sekitar kita seperti : penipisan
lapisan ozon, pemanasan global, penggundulan hutan, polusi, semakin langkanya
spesies tanaman maupun hewan, krisis energi dan sebagainya. Prof. Lester R.
Browen seorang peneliti yang sangat prihatin terhadap permasalahan lingkungan
hidup dunia menyatakan bahwa pengeksplotasian alam dengan memakai bantuan
teknologi terutama industri sudah saatnya untuk dihentikan dan mereka harus
membayar hasil yang diperoleh.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini berlangsung
sangat cepat. Teknologi dapat dengan mudah dijumpai di belahan bumi manapun
dan usia berapapun, dapat dipastikan teknologi sudah menjadi kebutuhan pokok
manusia pada zaman sekarang ini. Pemanfaatan teknologi dari alam oleh manusia
yang berlebihan dapat merusak keseimbangan ekosistem dan mengakibatkan
kerugian bagi manusia dan alam. Manusia mengekspoitasi alam sebanyak-
banyaknya tetapi tidak memperbaikinya. Hal tersebutlah yang menyebabkan
berbagai masalah muncul. Masalah yang muncul dari kerusakan alam antara lain
pemanasan global, keracunan zat adiktif, banjir, kerusakan hutan, sampah, dan
banjir lumpur lapindo di indonesia. Hal tersebut sangat mengancam keberagaman
budaya yang ada.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah pendapat environmentalis dan biologis vs econimis ?
2. Bagaimanakah pendapat environmentalis dan ekolog ?
3. Bagaimanakah perhatian pbb terhadap masalah lingkungan hidup dunia ?
4. Bagaimanakah isu-isu global masa kini dan masa depan ?
5. Apa definisi budaya ?
6. Bagaimanakah sikap stereotip ?
7. Bagimanakah sikap prejudis ?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Menjelaskan pendapat environmentalis dan biologis vs econimis
2. Menjelaskan pendapat environmentalis dan ekolog
3. Menjelaskan perhatian pbb terhadap masalah lingkungan hidup dunia
4. Menjelaskan isu-isu global masa kini dan masa depan
5. Menjelaskan definisi budaya
6. Menjelaskan sikap stereotip
7. Menjelaskan sikap prejudis
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lingkungan Hidup Dan Isu-Isu Global


Belajar perspektif global menyadarkan kita bahwa tanggung jawab untuk
memelihara bumi dan isinya. Setiap manusia dapat mempengaruhi sekaligus
dipengaruhi oleh perubahan alam semesta ini.Prof. Lester R. Brown seorang
peneliti yang sangat prihatin terhadap permasalahan lingkungan hidup dunia
menyatakan bahwa pengeksploitasian alam dengan memakai kemajuan teknologi
terutama industri sudah saatnya untuk dihentikan dan mereka harus membayar
kembali hasil yang telah diperoleh. Perusakan dan pemerosotan kekayaan alam,
udara, tanah, air, hutan, spesies tumbuhan dan binatang telah mensubsidi
keuntungan-keuntungan banyak perusahaan pada akhir abad ke-20. Kemajuan
teknologi telah memungkinkan umat manusia untuk mengeksploitasi alam ini,
contoh bila tidak diketemukan mesin penggergaji kayu pasti kerusakan hutan
tidak akan separah sekarang ini. Kemampuan kapak untuk menebang kayu tidak
mampu menandingi mesin penggergaji

1. Pendapat environtmentalis dan biologis vs economis


Pendapat para pecinta lingkungan dan biolog menyatakan bahwa bumi
telah menanggung beban yang melampaui kekuatannya dengan indikator bahwa
jumlah umat manusia yang bisa terpenuhi kebutuhannya jumlahnya sangat
terbatas yang ditunjukkan dengan semakin punahnya spesies tanaman maupun
hewan, pemanasan global, dan semakin banyaknya orang yang hidup miskin.
Ternyata pendapat ini ditentang oleh seorang ekonom yang bernama Julian Simon
yang menyatakan bahwa ditinjau dari pengertian ekonomi, sumber-sumber alam
di dunia ini sifatnya tak terbatas. Teradinya kelangkaan (air bersih, energi, dan
sebagainya) sifatnya hanya sementara, dengan adanya kenaikan harga/nilai
terhadap komodit-komoditi tersebut akan membuat orang berusaha untuk
menemukan sumber-sumber bahan mentah yang baru dengan menciptakan
berbagai macam teknologi baru untuk menggali dan mmprosesnya. Kegiatan
mengkonsumsi sumber-sumber tersebut akan menguntungkan karena akan
mendorong usaha-usaha untuk memproduksinya. Sehingga lebih baik emusatkan
perhatian untuk memajukan perekonomian, meningkatkan produksi dan
konsumsi. Kesuksesan akan tercapai apabila tingkat harapan hidup meningkat,
terjadi pertumbuhan ekonomi global, dan menurunnya harga energi.

2. Pendapat environmentalis dan ekolog


Konsep lingkungan hidup (environment) dan ekologi seringkali digunakan
secara bergantian untuk pengertian yang sama, sekalipun istilah ini berhubungan
satu sama lain, kedua konsep ini sebenarnya berbeda. Ekologi mengacu pada studi
yang mempelajari hubungan antara berbagai organisme dengan lingkungan
alamiah mereka. Lingkungan hidup meliputi fisik di sekitar kita atau habitat dari
organisme-organisme itu, sedangkan habitat adalah lingkungan alamiah dimana
makhluk hidup biasanya melangsungkan kehidupannya, sebagai contoh habitat
manusia adalah: air, tempat berlindung (shelter), ruang gerak, dan tumbuh-
tumbuhan serta hewan untuk makanannya. Ekologi manusia (human ecology)
adalah studi yang mempelajari hubungan antara manusia dengan sistem alamiah
yang melingkupinya.
Adanya keterkaitan antara ekosistem, daya dukung (carrying capacity) dan
bencana yang melanda seluruh umat manusia (tragedy of commons) dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Ekosistem : Semakin beranekaragam suatu ekosistem (yakni semakin
banyak jenis spesies yng hidup dalam ekosistem) berarti semakin stabil,
tahan, dan adaptif pula ekosistem itu.
b. Daya dukung : Menunjukkan bahwa ekosistem itu memiliki batas
eksploitasi maksimum. Sebuah ekosistem dengan sendirinya akan
terganggu keseimbangannya apabila menampung terlampau banyak
spesies dan apabila dimanfaatkan secara brlebihan oelhe spesies yang
hidup di dalamnya.
c. Tragedy of the commons : Istilah yang menjelaskan tentang kepentingan-
kepentingan jangka pendek tanpa memperhitungkan akibatnya di masa
datang. Manusia yang secara tidak sadar mengakibatkan kerusakan
ekosistem. Konsep ini cocok untuk menggambarkan tentang bagaimana
seharusnya kebijaksanaan lingkingan hidup global diambil, dibuat dan
diterapkan
3. Perhatian PBB Terhadap Masalah Lingkungan Hidup Dunia
Konferensi lingkungan Hidup Dunia di Stockholm tahun 1972 berhasil
menetapkan sebuah lembaga yang menangani masalah lingkungan hidup, yaitu
United Nations Environmental Programme (UNEP). Konferensi Stockholm ini
merupakan awal kesadaran masyarakat hidup terhadap masalah lingkungan
hidup dunia.
Keprihatinan masyarakat dunia akan kemerosotan planet bumi ini telah
mendorong mereka meminta PBB agar mengadakan KTT Bumi yang berhasil
diselenggarakan di Rio de Jeneiro, Brazil tahun 1992. Brazil dipilih sebagai
tempat pertemuan karena negara ini memeiliki paru-paru dunia terbesar di hutan
Amazone. Pertemuan ini menghasilkan Deklarasi Rio mengenai Lingkungan
Hidup dan Pembangunan yang ditanda tangani oleh lebih dari 170 kepala
negara/pemerintahan. Konferensi puncak bumi tersebut berhasil membuat
kesepakatan bahwa pemananasan global merupakan masalahyang serius, dan
para pemerintah yang telah menandatangani kesepakatan harus melaporkan
perubahan emisi karbondioksida (CO2) yang terjadi di negara masing-masing
setiap tahunnya. Konferensi ini mewajibkan setiap negara untuk melaporkan
keadaan lingkungan hidup nasionalnya, ternyata kebanyakan negara
menekankan laporanya pada keberhasilan-keberhasilan yang teah mereka raih.
Laporan yang ditunggu para peserta sebenarnya adalah usaha-usaha apa yang
telah mereka lakukan untuk mendapatkan air dan udara yang bersih, daur ulang
yang lebih banyak dan reboisasi.

4. Isu – isu global masa ikini dan masa depan


a. Bahan Makanan
Persoalan pangan bagi umat manusia bias dikatakan sangatlah penting dan
bahkan asasi, karena menyangkut kelangsungan hidup manusia. Masalah bahan
pangan berkaitan dengan:
1) Kebutuhan obyektif pangan
Pertambahan jumlah penduduk dapat meningkatkan kebutuhan
obyektif pangan. Sedangkan permasalahan kekurangan atau bahkan yang
terjadi di negara berkembang yang banyak menghasilkan bahan pangan
disebabkan karena kelebihan suplai tersebut diperuntukkan ekspor yang biasa
menghasilkan devisa. Untuk menutupi kekurangan produksi dan konsumsi,
negara-negara berkembang semakin tergantung kepada negara-negara maju
dalam hal impor bahan pangan utama.
2) Permintaan efektif/effective demand
Sebagai perusahaan swasta internasional yang tujuan utamanya
mencari keuntungan, maka ia hanya akan tanggap pada permintaan efektif
(konsumen yang mampu membeli). Dengan kata lain negara-negara yang
perlu impor bahan pangan harus memiliki uang (dalam hal ini mata uang
asing) yang bias dipakai untuk membeli bahan pangan di pasar dunia.
3) Keterbatasan fisik dan ekonomi dalam produktivitas
Terbatasnya tanah subur, apakah karena penanaman 1 jenis pohon
yang sama secara terus menerus, dan sebagainya, dan juga keterbatasan air
untuk minum dan irigasi telah menyababkan produksi bahan makanan sulit
untuk dipertahankan apalagi ditingkatkan. Meningkatnya harga pupuk,
pestisida, dan herbisida semakin memperburuk keadaan ini. Akhir-akhir ini
bencana El Nino yang menyebabkan terjadinya bencana kekeringan telah
membuat permasalahan bahan makanan semakin kritis.

b. Penduduk
Meningkatnya kehidupan social ekonomi masyarakat dan semakin
berkembangnya saran kesehatan sehingga mengurangi angka
kematian/mortalitas bayi merupakan hal-hal yang menyebabkan terjadinya
pertumbuhan penduduk yang cepat pada abad-abad belakangan ini.
Pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan:
Pendidikan, ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni
planet bumi ini, semakin banyak pula bahan makanan, air, energi, papan, dan
sebagainya yang dibutuhkan oleh manusia.
1) Perkembangan penduduk
Sekarang ini pertumbuhan penduduk dunia meningkat 90 juta
pertahunnya dan diperkirakan akan meningkat menjadi 6 milyar per tahun di
masa-masa yang akan dating. Menurunnya angka kematian disertai dengan
meningkatnya akan kelahiran menyebabkan jumlah penduduk menjadi
bertambah. Sesuai dengan catatan yang ada menunjukkan bahwa semakin
kuatnya kepercayaan bahwa kehidupan yang di masa yang akan datang lebih
cerah maka ada kecenderungan untuk mempunyai lebih banyak anak. Secara
keseluruhan ternyata usia harapan hidup tidak menigkat.
Peningkatan produktivitas karena dikembangkannya alat-alat yang
membantu mewujudkan kesejahteraan manusia Terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan ini membuat produktivitas dan kemakmuran juga meningkat.
Sejarah telah menunjukkan sejak dulu bahwa kemakmuran selalu diikuti oleh
pertumbuhan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk telah memunculkan
pola sejarah umat manusia yang lain, yaitu peledakan jumlah penduduk dan
pengeksploitasi sumber-sumber alam secara berlebihan.
2) Era pertambahan penduduk yang pesat
Revolusi Industri yang terjadi di Eropa dan menyebar ke Amerika
Utara sebelum pertengahan abad ke-18 telah menyebabkan terjadinya
peningkatan jumlah penduduk secara tajam. Angka kematian turun karena
penemuan teknologi yang mampu meningkatkan pemeliharaan kesehatan
manusia. Kemajuan dalam bidang kesehatan masyarakat dan teknologi
kesehatan, seperti penemuan pinsilin pada abad ke-19 dan awal abad ke 20
menurunkan angka kematian manusia secara tajam. Orang mulai memakai
sabun, memakai baju yang terbuat dari katun, sehingga penyakit-penyakit
yang dibawa oleh parasite sulit untuk menular.

c. Energi dan konservasi


Embargo minyak yang dilakukan oleh OPRC (Organization of
Petroleum Exporting Countries) atau organisasi negara-negara pengekspor
minyak termasuk Indonesia terhadap negara industri barat di tahun 1973
menyadarkan kepada kita betapa pentingnya energi terutama yang berupa
minyak. Menurut Jarolimeck seluruh kehidupan tergantung pada energi dan
matahari merupakan sumber energi utama. Makanan menghasilakan energi bagi
seluruh bagian tubuh manusia. Dengan adanya energi maka diperoleh
kemampuan manusia untuk melakukan kerja. Standar kehidupan suatu
masyarakat ditentukan oleh produktivitasnya dan produktivitas ini dipengaruhi
oleh penggunaan energi.
1) Minyak sebagai sumber energi dominan
Posisi kayu sebagai sumber energi utama di negeri itu pada tahun 1890
mulai digeser oleh batubara: waktu itu separuh kebutuhan energi AS dipenuhi
oleh batu bara dan separuh lagi oleh kayu. Dominasi batu bara kemudian
mencapai puncaknya pada tahun 1910 keika sumber energi ini menguasai
70% dari produksi dan konsumsi energi AS. Transisi ini terjadi antara lain
akibat dari semakin langkanya persediaan kayu. Alas an paling penting dari
transisi ini adalah peningkatan keuntungan yang didapat industry AS akibat
dari pemakaian batu bara, khususnya industry pembuatan logam dan
transportasi kereta api. Tahun 1910 ditandai dengan munculnya sumber
energi baru, yaitu minyak dan gas bumi. Sekitar 20% kebutuhan energi AS
didapat dari minyk dan gas bumi pada tahun itu, dan ini berlangsung hingga
tahun 1970-an. Krisis minyak akibat embargo pada tahun 1973 yang sempat
menganggu jalannya industry negara-negara barat, telah mendorong AS untuk
mengembangkan energi alternatif.
2) Energi dan Ekonomi
Ada keterkaitan yang deka tantara pertumbuhan ekonomi dengan
konsumsi energi. Kenaikan harga minyak yang menyebabkan terjadinya krisis
energi di negara-negara yang tidak menghasilkan tetapi membutuhkan
komoditi tersebut untuk kelangsungan industrinya, seperti: Jepang, Jerman,
Belanda, dan sebagainya, telah menyebabkan terjadinya inflasi.
Terganggunya system kerja industry akibat dari mahalnya salah satu
prasarana industry ini menyebabkan terjadinya penambahan angka
pengangguran. Sebagian dari mereka yang tinggal di Jerman, Belanda,
Austria, Swedia, dan sebagainya mulai meninggalkan mobilnya di rumah
untuk beralih memakai alat-alat transportasi umum seperti: kereta api, bus
kota, trem (kereta listrik yang punya jalan di jalan raya), dan sebagainya
3) Energi dan lingkungan hidup
Reaksi positif terhadap polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor
bisa dilakukan dengan mengurangi pemakaiannya, menambahkan peralatan
pengontrol polusi, atau pindah menjauhi kota agar terhindar dari polusi.
Permasalahan energi telah meurunkan pertumbuhan ekonomi dan
memperparah inflasi di tahun 1970-an, karena itu sedikit sekali kemungkinan
untuk memperbaiki kerusakan lingkungan hidup dengan mengorbankan
ekonomi makro. Ketika di Indonesia akan diterapkan peraturan pemasangan
alat energi gas pada truk-truk besar pengangkut barang, sehingga pemakaian
energi solar yang tinggi polusinya dapat dikendalikan, ternyata banyak yang
menolak lantaran alat tersebut mahal harganya, sekitar 2 juta rupiah. Apapun
permasalahan yang dihadapi dalam mengatasi masalah polusi akibat dari
pemakaian energi yang memakai bahan dasar karbon, pemikiran jangka
panjang tetap harus dilakukan. Pemakaian batu bara dan bahan bakar yang
mengandung karbon menimbulkan permasalahan yang cukup besar.
Kebiasaan meninggalkan pesawat TV dalam keadaan hidup, lupa mematikan
listrik, ngobrol di jalan sambal tetap duduk di atas sadel sepeda motor tanpa
mematikan mesin kendaraan adalah cara untuk mengatasi hemat energi

d. Polusi Air, Udara, Dan Tanah


Ketiga unsur ini merupakan habitat dari kehidupan manusia, gangguan
terhadap salah satu unsurnya akan mengganggu kelangsungan hidup umat
manusia. Kelangkaan air biasanya menimbulkan gambaran-gambaran kekeringan,
padahal ancaman yang jauh lebih besar disebabkan oleh konsumsi air oleh umat
manusia yang cenderung meningkat. Semakin baiknya standar kehidupan umat
manusia, meningkatkan pula kebuhan akan air, sebanyak 800 meter kubik per
tahun. Keadaan ini kadang-kadang diperburuk oleh sistem penyaluran air yang
kurang bagus, contoh : banyaknya pipa-pipa dari perusahaan air minum daerah
yang bocor sehingga menyebabkan air bersih banyak yang terbuang sia-sia.
Selama berpuluh-puluh tahun, air telah diboroskan, dikelola dengan kliru,
dan terlampau banyak dipergunakan. Pemanfaatan air dari tanah yang berlebihan
telah menurunkan permukaan air tnah. Untuk mendapatkan air dengan sumur bor,
maka ada kemungkinan bahwa air tersebut terlampau asin untuk digunakan.
Permasalahan air tidak hanya menyangkut kelangkaan saja, akan tetapi juga
limbah buangan yang dihasilan. Pembuangan limbah air oleh pabrik-pabrik
langsung ke sungai menyebabkan tanaman-tanaman produksi milik petani banyak
yang layu. Pembuangan limbah ke dalam tanah juga akan mencemari sumber air
resapan. Beberapa cara penyelesaian maslah air dapat dilakukan dengan
memperbaiki efisiensi air melali penggantian pipa yang bocor, pengolahan
kembali air limbah yang tdak diolah lagi
Permasalahan polusi juga terjadi pada tanah. Industri telah menciptakan
plastik sebagai alat pembungkus menggantikan daun Masyarakat banyak yang
menggunakan plastic karena lebih praktis. Sekarang plastik mudah didapatkan dan
sampahnya ada di mana-mana menjadi pemandangan ang mengganggu, karena
untuk bisa hancur bahan ini memerlukan waktu bertahun-tahun
Polusi ini setidak-tidaknya mempunyai akibat kepada manusia dalam hal :
1. Kesehatan
Polusi udara menyebabkan orang-orang terganggu sistem pernafasannya,
karena mengisap debu dan asap yang kotor Polisi air bisa menyebabkan orang
terkena penyakit kulih . yaitu gatel gatel. Alergi, dan sebagainya
2. Estetika Keindahan
Polusi tanah, air dan udara merupakan pemandangan yang tidak indah dan
bahkan sangat mengganggu.
3. Ekonomi
Dilihat dari segi produktivitas maka orang yang kesehatannya terganggu akan
mengurangi produktivitasnya dan menambah anggaran untuk berobat.

e. Biodiversity/Keanekaragaman Hayati
Dunia ini sebagai suatu ekosistem juga mengenal hukum alam bahwa
semakin beraneka ragam sebuah ekosistem, yaitu semakin banyak jenis spesies
yang hidup dalam ekosistem berarti semakin stabil, semakin tahan dan semakin
adaptif pula ekosistem tersebut. Perubahan habitat tumbuh-tumbuhan dan hewan
akibat dari pertambahan penduduk, kelangkaan air, polusi air, udara dan tanah
telah mengancam keanekaragaman hayati dunia.
Masalah kepunahan keanekaragaman bila tidak segera diatasi maka di masa-
masa yang akan datang, orang harus pergi ke kebun binatang dan kebun raya
untuk melihat hewan maupun tubuh-tumbuhan, yang lebih tragis lagi mungkin
hanya bisa mendengar dari dongeng atau melihat gambar dari buku saja.
Pada tahun 1960 ketika orang muai sadar dengan keanekaragaman hayati
ini, mereka mendirikan Species Survival Commision of the World Conservation
Union. Berdasarkan laporan tersebut di Indonesia tercatat binatang-binatang yang
banyak dikenal orang yang dalam keadaan terancam (critically endangered)
adalah monyet, kera, badak, zebra, kuda liar, dan tapir dalam kategori terancam.
Jika jumlah penduduk meningkat maka keanekaragaman menjadi menurun

f. Catatan Terhadap Masalah Lingkungan Hidup


Catatan permasalahan lingkungan hidup dapat dikategorikan berdasarkan :
1) Penduduk dan sumber-sumber daya manusia
Penduduk dunia jumlahnya akan melebihi 8 milyar pada tahun 2025.
Hal ini mengakibatkan jumlah sumber makanan berbeda-beda tiap negara
yang berdampak apada kualitas sumber daya manusia masing-masing negara
berbeda-beda
2) Ketersediaan bahan makanan
Metode-metode baru dalam peningkatan produksi makanan ternyata
menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Penggunaan pembasmi hama
dan pupuk-pupuk kimia telah menyebabkan terjadinya polusi air dan
terganggunya rantai makanan secara alami.
3) Tantangan yang dihadapi di kota
Hingga tahun 2000 nanti 50 dari penduduk dunia akan tinggal di
daerah perkotaan. Hal ini berdampak pada masalah yang paling mendesak
adalah pengangguran, rumah-rumah yang kumuh, dan masalah-masalag sosial
karena kurang baiknya kesehatan.
4) Energi
Konsumsi energi di tahun 2025 nanti diperkirakan meningkat 40%
dibandingkan sekarang ini. Sedangkan jumlah energi yang dapat dihasilkan
kembali hanya berjumlah 21% dari energi yang digunakan di dunia ini
5) Indrustri
Perdagangan barang-barang manufaktur relatif meningkat
dibandingkan dengan barang-barang primer. Pola industrial di negara-negara
dunia III merupakan cermin proses industrialisasi yang pernah terjadi di
negara maju, yaitu menimbulkan masalah lingkungan. seperti: pembuangan
limbah-limbah yang berbahaya dan polusi belum sempurna
6. Spesies dan ekosistem
Kerusakan gen pool mempunyai akibat yang serius terhadap
perekonomian global, karena pemproduksian obat-obatan tergantung pada
spesies-spesies yang terdapat di hutan-hutan trpois
7. Tanggung Jawab Bersama
Penyebab-penyebab polusi laut adalah : pembuangan air dari rumah
tangga, limbah industri dan pertanian, tumpahan minyak, dan pembuangan
sampah-sampah yang beracun dan membahayakan. Pencegahan polusi laut
karena adanya pembuangan limbah dan benda-benda lain diatau dalam
(London Dumping Convention) dan Undang-Undang tentang konvensi laut
oleh PBB.
8. Perselisihan dan degradasi lingkungan
Kemerosotan lingkungan yang disebabkan oleh eksploitasi tanah yang
berlebihan, kekeringan, dan perumahan iklim dunia serta adanya ancaman
akan adanya perang nuklir, membuat orang semakin mengkhawatirkan
terhadap kerusakan ekosistem global

g. Eco-labeling / produk ramah lingkungan


Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup dan juga adanya
tekanan-tekanan dari kelompok-kelompok pecinta lingkungan hidup seperti:
Green Peace, telah mendorong adanya pemberian label ramah lingkungan pada
produk-produk yang dikondumsi masyarakat. Ramah tidaknya ditentukan dari
bahan bakunya, saat diproses, sampai saat tidak dipakai lagi. Sekarang ini para
konsumen yang sadar akan lingkungan hidup bisa meneliti terlebih dahulu
sebelum membeli apakah produk tersebut ramah lingkungan. Label-label yang
terkenal, seperti Biodegradable ( dapat diuraikan secara ilmiah), Recycleable
(dapat didaur ulang), Reuseable (dapat digunakan kembali), atau Refillable
(dapat diisi ulang). Green marketing telah mendorong para pengusaha (apalagi
kalau ingin menembus pasaran negara yang kesadaran lingkungannya tinggi)
maka mereka harus mampu menghasilkan barang atau prosuk hijau yang ramah
lingkungan atau disebut eco-labeling. Istilah-istilah yang akan muncul memakai
awalan eco : eco-turism, eco-clothing, ecocar, ecocomputer, dan sebagainya
B. Keanekaragaman Budaya
1. Pengertian Budaya
Budaya oleh para antropolog didefinisikan bermacam-macam, ada yang
melihat dari teknologi atau invensi, cara berpakaian, pola makan, bentuk rumah
dan sebagainya. Defini budaya yang paling akhir adalah suatu sistem
pengetahuan dan nilai-nilai yang dipercayai yang manusia hasilkan bersama-
sama yang membentuk persepsi-persepsi manusia. Tanda-tandanya adalah
adanya perkembangan dari berbagai macam ukuran/patokan dalam berpikir,
memegang nilai-nilai yang dipercainya, dalam bertindak dan dalam membuat
penilaian-penilaian.
Pendidikan keanekaragaman budaya merupakan sebuah pendekatan dalam
proses belajar dan pengajaran yang didasarkan pada nilai-nilai yang demokratis
demi terpeliharanya pluralism budaya yang dimiliki oleh masyarakat-masyarakat
dan menjaga kelangsungan adanya salaing ketergantungan yang ada di dunia ini.
Tujuan utama dari pendidikan keanekaragaman budaya adalah untuk
meningkatkan perkembangan intelektual, sosial dan kepribadian pada murid
sehingga mereka mampu mencapai potensinya yang terbaik.
Melalui pendidikan keanekaragaman budaya diharapkan hubungan antar
umat manusia di dunia ini semakin mengarah pada keharmonisan, seperti yang
digambarkan di bawah ini:
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan keanekaragman budaya agar murid-
murid memiliki pemikiran, sikap dan tingkah laku yang mengarah pada
keharmonisan ada beberapa fenomena yang perlu diperhatikan, yaitu : streotip,
prejudis, dan etnosentrisme.
a. Streotip
Beberapa stereotip memang positif, seperti: orang yang suka merantau
biasanya ulet dan berhasil dalam kehidupannya, suku tertentu orangnya
ramah, anak-anak orang Jepang pandai dan sebagainya. Stereotip yang
positif ini akan mengarah pada persepsi dan penilaian yang tidak benar dan
akan merugikan bila digunakan untuk membenarkan posisi suatu kelompok
yang dominan. Sterotip merupakan suatu sikap mental yang membuat
generalisasi yang tidak tepat dan berlebih-lebihan dalam mencirikan seluruh
anggota dan kelompok-kelompok tertentu.
b. Prejudis
Prejudis adalah sikap dan tingkah laku negative yang didasarkan pada
konsepsi bahwa anggota kelompok, budaya atau ras yang berbeda darinya
lebih randah tingkatnya/inferior. Bila sikap seperti ini tidak dijauhkan maka
akan mengarah pada tingkat diskriminasi atau pengambinghitaman. Orang
yang prejudice sulit untuk menenrima dan menghormati orang yang berasal
dari luar kelompoknya dan merka biasanya mempunyai kebutuhan-
kebutuhan yang sifatnya agresif. Orang yang tidak prejudice akan
menganggap bahwa lingkungannya sangat bersahabt dan akan memberikan
suasana yang baik kepadanya
c. Etnosentrisme
Kebanggan dan kepuasan yang merupakan bagian dari hakekat kemanusiaan
bisa diperoleh karena menjadi anggota kelompok tertentu, hal ini merupakan
perwujudan dari etnosentrisme. Etnosentrisme ini bisa menguntungka
ataupun membahayakan. Menguntungkan bila ikatannya ringan yang
ditandai dengan perasaan puas dan bahagia karena menjadi anggota
kelompok tertentu, membahayakan bila timbul perasaan arogan/sombong
dengan menganggap bahwa kelompoknyalah yang terbaik, sehingga
mengarah pada tingkah laku anti-sosial.
2. Keanekaragaman Budaya
Keanekaragaman mengisyaratkan adanya perbedaan-perbedaan dan
kesamaan menunjukkan adanya kemiripan-kemiripan. Dengan berpegang pada
prinsip ini maka pembelajar akan mampu menghargai, menghormati, dan
mengerti budaya sendiri maupun yang dimiliki kelompok lain. Setelah murid
belajar perpektif global mereka diharapkan mampu hidup dalam tingkatkan
masyarakat dan mengalami kemajuan dalam berpikir serta bertindak yang
ditandai dengan adanya.
a. Selp-awarenss: Murid mempunyai kesadaran diri sebagai penghuni planet
bumi, warga negara dari masyarakat yang beranekaragam budayanya
b. Self-esteem and a sense of efficacy : apabila seseorang merasa bahwa
dirinya tak bisa berbuat apa-apa dan melihat keterlibatannya dalam
kehidupan masyarakat sia-sia/ tak membuahkan hasil, maka dia akan
menjadi orang yang pasif.
c. Consciousness of perspective : Murid mampu mengahrgai hasil karya
orang lain dan menerima pendapat atau keyakinan orang yang berbeda
darinya.
d. Empathy :Sifat ini digambarkan sebagai kemampuan seseorang untuk
merasakan sebagai orang lain (Seandainya saya jadi si X yang sedang
membutuhkan bantuan dan sebagainya) dengan kemampuan ini seseorang
akan mampu memahamikebutuhan, perasaan, dan kepentingan orang lain.
e. Altruism: Sifat ini lebih sempurna dari empati. Empati hanya merupakan
kemampuan orang untuk memahami kebutuhan, perasaan, dan
kepentingan orang lain, sedangkan altruism disertai dengan perbuatannya,
bahkan kalau perlu dengan berkorban diri.
f. Avoidance of stereotyping : Stereotrip merupakan penilaian sebagaian
kelompok masyarakat untuk keseluruhan (disamaratakn)
g. Growing beyond egocentric and ethnocentric perpectives : Egosentris
adalah asumsi dari seseorang bahwa pendapatnya hanya dia yang puna dan
yang paling benar di dunia ini, sedangkan etnosentrisme lingkupnya lebih
luas dari individu, yaitu bahwa kelompoknya merupakan pusat dari segala-
segalanya, karena itu tindakan-tindakan, kebiasaan-kebiasaan, lembaga-
lembaga dan ideologi yang dimiliki kelomponya dianggap lebih baik dari
yang dimiliki oleh kelompok lain.

3. Kebersamaan/kekompakan dalam Keanekaragaman


Needs/kebutuhan yang oleh para ahli didefinisikan sebagai hal-hal yang
diperlukan oleh manusia untuk melangsungkan kehidupannya dan memelihara
pertumbuhan hidupnya agar bisa mencapai yang dimilikinya, seperti: makan,
sandang, papan, pendidikan dan sebagainya. Sedangkan wants/keinginan adalah
interpretasi seseorang tentang apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan
kebahagiaan ataupun kesejahteraan. Manifestasi adanya perbedaan-perbedaan ini
sudah nampak dari komunitas manusia yang paling kecil, yaitu keluarga. Makan
sebagai kebutuhan manusia bila berbeda budaya bahan makanannya bisa berbeda,
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendapat enviromentalis, biologis, economis, dan ekolog memiliki sudut
pandang yang berbeda-beda dalam memandang masalah lingkungan hidup dan
isu-isu global. Mereka berpendapat bahwa lingkungan hidup bermasalah
dikarenakan adanya pengeksloitasian sumbder daya alam yang berlebihan akibat
pertambahan penduduk serta cara hidup manusia yang buruk seperti pembuangan
limbah yang mencemari lingkunga. Masalah lingkungan hidup tersebut telah
ditangan oleh PPB melalui beberapa konferensi. Saat ini telah tercatat beberapa
isu-isu global di masa kini dan masa depan meliputi bahan pangan, penduduk,
energi dan konservasi, polusi udara air dan tanah, keanekaragaman hayati,
masalah lingkungan hidup, produk ramah lingkungan. Masalah-masalah
lingkungan hidup dan isu-isu global ini berkaitan dengan keragaman budaya.
Dengan adanya pengaruh dari budaya lain maka mengakibatkan seseorang harus
senantiasa menghargai budaya orang lain. dengan adanya sikap menghargai maka
akan terwujudnya suasana damai di dunia

B. Saran
Sebagai calon seorang pendidik harus mengetahui isu-isu global dan
masalah lingkungan hidup lainnya. Hal ini karena sebagai seorang pendidik akan
menyiapkan calon penerus bangsa untuk senantiasa menjaga lingkungan supaya
masalaah lingkungan tidak bertambah banyak. Pengajaran sikap untuk saling
menghargai antar budaya perlu ditanamkan supaya siswa diajarkan sejak dini
untuk saling bertoleransi antar budaya

Anda mungkin juga menyukai