PENDAHULUAN
Pada tiap dekade nya desainer interior arsitektur sudah berlomba lomba kepada
khalayak ramai untuk mengeksplorasi hasil
karya nya pada setiap rancangannya, mulai dari
segi estetis dan fungsional. Beragam hal dan
konsep baru di tuangkan pada era dan tahun ke
tahun. Maka munculah pertanyaan dibenak
publik Adakah konsep baru yang lebih aktual
dan fungsional ? , Seberapa jauh para
desainer arsitektur dan interior beradaptasi pada
era vertikal ? . Tetapi peran budaya juga harus
ditanamkan pada era futuristik ini, melupakan
tugas-tugas budaya yang dibebankan diatas
pundaknya karena semua berlomba-lomba
menampilkan rancangan interior yang baik dan
unik demi menarik pembeli, sehingga
pertimbangan-pertimbangan komersial, sensasi
visual, menjadi sangat mengedepan perannya
(Widagdo, 2001:1). Padahal yang terpenting
dalam sebuah tugas perancangan interior adalah
menciptakan
suasana
dan
perlambang
lingkungan sosial yang mengisyaratkan bahwa
perwujudan estetika interior harus menyangkut
nilai-nilai umum, gagasan-gagasan empirik, dan
filosofis, norma-norma moral, keyakinan
ideologi, kondisi ekonomi, teknologi dan lainlain (Suptandar, 1999:43). Hal ini disebabkan
karena arsitektur pada hakekatnya merupakan
ruang perwujudan dari suatu konsepsi
kehidupan yang terikat dengan lingkungannya
serta mempunyai hubungan yang saling terbuka
Dalam Hakikatnya desainer arsitektur interior selain melibatkan aspek fungsi dan budaya para
desainer seharusnya juga tidak luput menanamkan aspek lingkungan dan global pada karyanya.
Berikut artikel tentang aspek lingkungan dan isu global;
LINGKUNGAN HIDUP DAN ISU ISU GLOBAL
Dalam belajar perspektif global menyadarkan pada kita semua bahwa tanggung jawab untuk
memelihara bumi dan isinya ini merupakan tugas kita semua. Segala masalah yang ada di sekitar
kita seperti : penipisan lapisan ozon, pemanasan global, penggundulan hutan, polusi, semakin
langkanya spesies tanaman maupun hewan, krisis energi dan sebagainya. Prof. Lester R. Browen
seorang peneliti yang sangat prihatin terhadap permasalahan lingkungan hidup dunia menyatakan
bahwa pengeksplotasian alam dengan memakai bantuan teknologi terutama industri sudah saatnya
untuk dihentikan dan mereka harus membayar hasil yang diperoleh.
Permasalahan lingkungan hidup berkaitan dengan kenyataan-kenyataan bahwa :
1.
Sumber daya alam merupakan milik bersama dan ada beberapa aktor (kelompok ) seperti
negara-negara dan perusahaan-perusahaan multinasional yang berupaya mengontrol,
memanfaatkan, dan menglola sumber daya alam tersebut.
2. Kuantitas dan pemanfaatan sumber daya itu terbatas.
3.
Sumber daya yang dimiliki bersama ini bila dieksploitasi semena-mena akan menimbulkan
ancaman yang harus dihadapi bersama juga.
Kemajuan teknologi telah memungkinkan umat manusia untuk mengeksploitasi alam ini.
Contohnya bila tidak diketemukan mesin penggergaji kayu pasti kerusakan hutan tidak akan
separah sekarang ini. Kemampuan kampak untuk menebang kayu tidak mampu menandingi mesin
penggergaji.
A. Pendapat Environmentalis dan Biologis vs Economis
Para pencinta lingkungan dan biologi menyatakan bahwa bumi telah menanggung beban yang
melampaui kekuatannya dengan jumlahnya sangat terbatas yang terlihat dari semakin punahnya
spesies tanaman maupun hewan, pemanasan global, dan semakin banyaknya orang yang hidup
miskin. Berbeda dari pendapat Julian Simon seorang ekonom yang menyatakan bahwa sumbersumber alam di dunia ini sifatnya tak terbatas. Terjadinya kelangkaan (air bersih, energi, dan
sebagainya) sifatnya hanya sementara. Menurutnya kesuksesan akan tercapai apabila tingkat
harapan hidup meningkat, terjadi pertumbuhan ekonomi global, dan menurunnya energi.
Lester Brown sebagai presiden/pimpinan Worldwatch Institute menentang pendapat ekonom
Julian Simon dengan mengajukan argumentasinya bahwa persediaan-persediaan yang esensial dari
sumber-sumber yang dapat diperbaharui telah merosot dan teknologi yang adapun tidak akan
mampu mengembalikan pada keadaan semula. Kenyataan menunjukkan bahwa dari 17 perikanan
di lautan besar yang ada di dunia ini, hanya 4 yang diambil hasilnya sesuai dengan kapasitasnya,
sedangkan 13 lagi sisanya sudah merosot.
Pendapat-pendapat antara ekonom dengan pencinta lingkungan dan biologi ini tidak hanya pada
masalah terbatasnya atau tidaknya sumber alam ini, akan tetapi juga pada penggolongan air dan
udara ke dalam kelompok barang bebas yang bernilai ekonomis rendah, sehingga cenderung
mendorong orang-orang dan juga perusahaan mengunakannya secara bebas. Hal ini diperburuk
dengan kenyataan bahwa masih ada negara-negara yang memanfaatkan laut maupun pulau-pulau
terpencil di pasifik selatan untuk tempat percobaan teknologi nuklir mereka, negara-negara besar
malahan menunjukkan ketidakmauannya untuk menandatangani perjanjian pelarangan uji coba
nuklir.
B. Pendapat Environmentalis dan Ekolog
Walaupun istilah ini berhubungan satu sama lain, tapi konsep ini sebenarnya
berbeda. Ekologi mengacu pada studi yang mempelajari hubungan antara berbagai organisme
dengan lingkungan alamiah mereka. Lingkungan Hidupmeliputi lingkungan fisik di sekitar kita
atau habitat dati mana makhluk hidup biasanya melangsungkan kehidupannya, sebagai gerak, dan
tumbuh-tumbuhan serta hewan untuk makanannya.
Ekologi manusia (human ecology) adalah studi yang mempelajari hubungan antara manusia
dengan sistem alamiah yang melingkupinya.Adanya keterkaitan antara ekosistem, daya dukung
(carrying capacity) dan bencana yang melanda seluruh umat manusia (tragedy of the commons)
dapat di jelaskan sebagai berikut :
a.
Ekosistem
Menggambarkan adanya saling keterkaitan antara bermacam-macam spesies dalam satu
lingkungan tertentu. Konsep ini menekankan pada perubahan pada satu bagian sistem bisa
berpengaruh pada bagian-bagian lain dari kita menganalisa sistem sebagai satu kesatuan. Dan juga
bahwa semakin beranekaragam sebuah ekosistem (yakni semakin banya jenis spesies yang hidup
dalam ekosistem) berarti semakin stabil, tahan, dan adaptif pula ekosistem itu.
b.
Daya dukung
Menunjukkan bahwa ekosistem itu memiliki batas eksploitasi maksimum. Sebuah ekosistem
dengan sendirinya akan terganggu keseimbangannya apabila menampung terlalu banyak spesies
dan apabila dimanfaatkan secara berlebihan oleh spesies yang hidup di dalamnya. Dengan inilah
manusia mulai mengembangkan usaha pengelolaan ekosistem, seperti usaha perikanan dan
peternakan, dimana jumlah hewan yang diternakkan haruslah disesuikan dengan kemampuan
ekosistem ladang peternakan itu untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
c.
Tragedy of the commons
Istilah ini menjelaskan tentang kepentingan-kepentingan jangka pendek tanpa mempertimbangkan
akibatnya di masa datang, istilah ini deperkenalkan oleh ahli biologi Inggris yang bernama Garrett
Hardin. Hal ini mengacu pada tindakan spesies dalam hal ini manusia yang secara tidak sadar
mengakibatkan kerusakan ekosistem.
Metafora tragedy of the commons bisa dianalogikan sekarang ini seperti kasus pemanfaatan hutan
dunia. Kebutuhan akan devisa dan meningkatnya permintaan akan produk-produk hutan seperti :
Kayu lapis dan pohon untuk pulp (bahan dasar kertas) oleh negara maju menyebabkan banyak
negara-negara pemilik hutan mengekspoitasi hutannya dengan pikiran ini akan hutan yang ada di
negara saya, padahal negara-negara pemilik hutan tropis lainnya seperti Brazil juga berpikiran
yang sama. Mereka lupa bahwa hutan merupakan paru-paru dunia dan sekaligus tempat hidup
beraneka macam spesies hewan maupun tumbuhan.
C. Perhatian PBB Terhadap Masalah Lingkungan Hidup Dunia
Sebagai sebuah organisasi duni yang keanggotaannya terbuka bagi semua negara, PBB baru mulai
menaruh perhatiannya (concern) pada permasalahan lingkungan setelah 27 tahun berdiri.
Konfrensi Lingkungan Hidup Dunia di Stockholm tahun 1972 berhasil menerapkan sebuah
lembaga yang menangani masalah lingkungan hidup, yaitu : United Nations Enveironmental
Programme (UNEP). Hal ini merupakan awal kesadaran masyarakat dunia terhadap masalah
lingkungan hidup dunia. Maka untuk memelihara tempat tinggal seluruh umat manusia PBB
mengadakan beberapa konferensi Khusus seperti :
1.
Kependudukan (Bucharest, 1974)
2.
Pangan (Roma, 1974)
3.
Wanita (Mexico City)
4.
Hunian Manusia ( Vancouver, 1974)
5.
Air (Mar del Plata, 1977)
6.
Pengundulan Tanah (Nairobi, 1977)
7.
Pembangunan Dunia (New York City, 1978)
Konferensi-konferensi ini mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi terpeliharanya
lingkungan hidup dunia, namun permasalahan yang timbul tidaklah berarti sudah bisa diatasi.
Fakta menunjukkan bahwa masih ter4jadi kemerosotan kondisi fisik bumi yang ditandai dengan
meningkatnya konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmofir sebanyak 9%, semakin menipisnya
lapisan ozon di stratosfir sehingga meningkatnya radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan
penyakit kanker kulit.
PBB mengadakan KTT bumi yang diselenggarakan di Rio di Janeiro, Brazil tahun 1992. Tempat
ini dipilih karena negara ini memiliki paru-paru dunia terbesar di hutan amazone, pertemuan ini
menghasilkan Deklarasi Rio mengenai Lingkungan Hidup dan Pembangunan yang ditandatangani
oleh lebih dari 170 kepala negar/pemerintahan. Dan berhasil membuat kesepakatan bahwa
pemanasan global merupakan masalah yang serius, dan para pemerintah yang telah
menandatangani kesepakatan harus melaporkan perubahan emisi karbon dioksida (CO2) yang
terjadi di negaranya masing-masing setiap tahunnya.
Adanya persoalan-persoalan penting yang belum terselesaikan memaksa PBB untuk mengadakan
pertemuan lagi pada bulan juni 1998 di New York, pada saat itu Kanselir Helmut Kohl
melontarkan ide pembentukan sebuah lembaga yang menangani masalah lingkungan, adanya
berbagai macam kepentingan dari negara-negara menyebabkan keputusan bulat sulit untuk
diambil, seperti :
1.
Penghentian penggunaan bensin berimbal yang mendapatkan tentangan/penolakan dari
negara-negara berkembang,
2.
Pengurangan subsidi bahan bakar fosil yang ditolak oleh negara-negara penghasil bahan
bakar fosil.
D. Isu-isu Global Masa Kini dan Masa Depan
Secara garis besar permasalahan pokok yang dihadapi umat manusia di masa kini dan masa depan
adalah :
1.
Bahan Makanan
Pentingnya permasalahan ini dikarenakan banyaknya kasus kekurangan bahan makanan, berupa
bencana kelaparan. Jumlah manusia yang meninggal akibat bencana ini sudah jutaan orang karena
kelaparan yang terjadi di China, India, dan sebagainya. Masalah ini berkaitan dengan :
a.
Kebutuhan Obyektif pangan
Semakin baiknya kondisi manusia sejak beberapa dasa warsa terakhir ini telah menyebabkan
terjadinya pertumbuhan penduduk secara cepat, tentu keadaan ini menyebabkan meningkatnya
kebutuhan pangan.
Ketika PBB melaporkan bahwa jumlah kalori yang dimakan oleh orang-orang Amerika Utara dan
Eropa per harinya ternyata berlebihan 1/3 dari yang diperlukan oleh tubuh mereka, sementara
orang-orang Afrika jumlah kalori yang dimakan masih kurang 6%. Untuk menutupi kekurangan
kproduksi dan konsumsi, negara-negara berkembang semakin tergantung kepada negara-negara
maju dalam impor bahan pangan utama yang semakin meningkat dari 12 juta ton pada tahun 1950an menjadi 36 juta ton pada tahun 1972 hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk pertahun yang
mencapai 10%, sedangkan pertumbuhan pengan hanya meningkat 2% saja. Dan juga akan
semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang.
b.
Permintaan efektif (effective demand)
Kebutuhan obyektif harus diubah menjadi permintaan efektif dalam pasar bahan pangan dunia.
Masalahnya adalah bahwa pasar itu diorganisasikan berdasarkan daya beli dalam mata uang yang
kuat yaitu US$. Keadaan ini diperburuk oleh kenyataan-kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan
swasta internasionallah yang banyak menguasai produksi pangan tersebut. Sebagai perusahaan
swasta internasional yang tujuan utamanya mencari keuntungan, maka ia hanya akan tanggap pada
permintaan efektif.
c.
Terbatasnya tanah subur, apakah karena penanaman 1 jenis pohon yang sama secara terus menerus
dan keterbatasan air minum dan irigasi telah menyebabkan produksi bahan makan sulit untuk
dipertahankan apalagi bencana alam seperti : El Nino, banjir, kekeringan, dan sebagainya
menyebabkan terjadinya krisis bahan makanan.
Ramalan Thomas Robert Malthus, seorang ekonom berkebangsaan Inggris pada abad ke-19 (1798)
bahwa pertumbuhan penduduk akan melebihi pertumbuhan bahan makanan. Pendapat dia bahwa
pertumbuhan penduduk dan bahan makanan akan seimbang jika terjadi bencana kelaparan, kurang
makan, dan wabah penyakit, tidak terbukti karena penemuan teknologi kedokteran telah berjasa
menyelamatkan jutaan umat manusia. Karena pentingnya bahan makanan ini menyebabkan FAO
mengadakan Pertemuan Puncak Bahan Makanan dunia (World Food Summit) di Roma tahun
1997, yang membahas pembuatan pokok penanggulangan masalah bahan makanan di abad yang
akan datang.
2.
Penduduk
Meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana
kesehatan sehingga mengurangi angka kematian/mortalitas bayi merupakan hal-hal yang
menebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk yang cepat pada abad-abad belakangan ini.
Pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan pendidikan,
ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup.
Semakin banyak penghuni pelanet bumi ini semakin banyak pula bahan makanan, air, energi,
papan, dan sebagainya yang dibutuhkan oleh manusia yang berarti makin banyak tanah yang harus
diolah, pemakian pupuk dan pestisida, merosotnya kualitas air, pembangunan proyek-proyek
pembangkit tenaga listrik dan pemompaan sumur-sumur minyak. Yang tentu saja akan berakibat
semakin parahnya erosi tanah, pelusi air dan udara. Dan akhirnya akan melimbas pada merosotnya
produksi bahan makanan, masalah kesehatan karena sanitasi, berkurangnya habitat yang nantinya
menjadi penyebab hilangnya keanekaragaman hayati (biodiversity). Namun umat manusia tidak
hanya memerlukan tempat untuk tinggal beserta pekarangan saja, tetapi juga setiap individu
setidak-tidaknya memerlukan beberapa meter persegi tanah untuk menghasilkan bahan makanan
pokok untuk melangsungkan kehidupan dasar saja.
3.
Sejarah perkembangan penduduk dunia
Sekarang ini pertumbuhan penduduk dunia terus meningkat pertahunnya dan diperkirakan akan
terus meningkat pada masa-masa yang akan datang. Sejarah kependudukan dimulai lebih dari 120
abad yang lalu, pada saat orang-orang nomaden (hidup berpindah-pindah) datang ke lembahlembah sungai yang besar, seperti : Nil, Efrat, Tigris, dll. Untuk membangun tempat pemukiman
yang tetap/tidak berpindah-pindah lagi, jumlah penduduk dimasa itu diperkirakan baru 5 sampai
10 juta saja. Jumlah penduduk pada saat itu relatif stabil, karena kehidupan sangatlah berbahaya.
Usia harapan hidup sangatlah pendek, mungkin hanya berkisar antara 25-30 tahun saja.
Dengan dimulai jaman pertanian, kira-kira 10.000 hingga 12.000 tahun yang lalu ketika kehidupan
umat manusia mulai menjadi makmur, terjadi beberapa perubahan. Peningkatan produktivitas
karena dikembangkannya alat-alat yang membantu menwujudkan kesejahteraan manusia, seperti :
alat bajak, kincir angin, dan juga semakin meningkatnya pengetahuan dalam bidang peternakan
dan perikanan menyebabkan suplai bahan makanan meningkat berarti menigkat pula jumlah
penduduk. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya tempat habitat.
Sekitar tahun 1500 sesudah masehi inilah masa perluasan kolonial barat dimulai. Bencana-bencana
mulai terjadi seperti : kelaparan, peperangan, maupun wabah penyakit seringkali menghancurkan
kebudayaan lokal. Pertambahan penduduk telah memunculkan pola sejarah umat manusia yang
lain yaitu peledakan jumlah penduduk dan pengeksploitasian sumber-sumber alam secara
berlebihan.
4.
Era pertambahan penduduk yang pesat
Revolusi Industri yang terjdi di Eropa dan menyebar ke Amerika Utara sebelum pertengahan abad
ke-18 telah menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk secara tajam. Penemuan
teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian, perternakan, dan perikanan sehingga suplai bahan
makanan terpenuhi dan juga kemajuan teknologi kesehatan yang mampu meningkatkan
pemiliharaan kesehatan manusia, seperti penemuan pinisilin pada abad ke-19 dan awal abad ke-20
menurunkan angka kematian manusia secara tajam, mulainya orang-orang memakai sabun, baju
yang terbuat dari katun yang dapat menjaga dari parasit yang menular.
Setelah PD II selesai juga merupakan awal terjadinya pertambahan penduduk di abad ke-20.
pemilikan akan tanah yang subur, air yang melimpah, mineral, kekayaan hutan, minyak dan
sebagainya, mempengaruhi budaya masing-masing kawasan. Semakin meningkat jumlah
penduduk semakin meningkat pula pengekspoitasian terhadap sumber bahan mentah yahg ada,
sehingga mencapai titik batas kemampuan alam sehingga menyebabkan sumber-sumber alam
tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk. Keadaan ini telah menyebabkan terjadinya
masalah-masalah yang diakibatkan oleh jumlah penduduk, dari yang namanya krisis ekonomi,
sosial, kelaparan, mingrasi, sampai peperangan.
5.
Energi dan konservasi
Embargo minyak yang dilakuka oleh OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) atau
organisasi negara-negara pengespor minyak termasuk Indonesia terhadap negara industri barat di
tahun 1973 menydarkan kepada kita betapa pentingnya energi terutama yang berupa minyak.
Minyak merupakan sumber energi alam yang non-renewable artinya begitu habis ya sudah.
Seluk beluk energi dinyatakan oleh Jarolimeck sebagai berikut :
1.
Seluruh kehidupan tergantung pada energi dan matahari merupakan sumber energi yang
utama
2. Makanan menghasilkan energi bagi seluruh bagian tubuh manusia
3. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja
4.
Energi yang ada di alam ini jumlahnya tetap, energi tidak bisa diciptakan ataupun
dumusnahkan, hanya bentuknya saja yang berubah
5.
Energi dapat diubah bentuknya, dari energi mekanis ke energi listrik, listrik ke panas, dari
energi kimia ke energi listrik dan demikian seterusnya
6. Selam bertahun-tahun manusia telah menemukan sumber-sumber energi yang baru
7.
Sebagian besar dari masalah lingkungan yang serius yang dihadapi oleh umat manusia saat
ini disebabkan oleh andanya perumbuhan yang menyebabkan semakin meningkatnya konsumsi
energi
8.
Standar kehidupan suatu masyarakat ditentukan oleh produktivitasnya dan pruduktivitas ini
dipengaruhi oleh penggunaan energi
9.
Sumber-sumber energi berukut penggunaanya berkaitan erat dengan tingkat perkembangan
teknologi dan budayanya. Artinya mesyarakat masyarakat yang sudah mencapai tingakta industri
semakin membutuhkan energi yang sangat besar
10. Perkembangan ekonomi sangat dipengaruhi oleh industrialisasi yang pada gilirannya juga
membutuhkan energi dalam jumlah besar
11. penemuan dan penggunan sumber-sumber energi yang baru menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan sosial.
12. Sumber-sumber energi di dunia ini dan distribusinya sangat merata sehingga ada bangsa yang
sudah maju namun demikian saling ketergantungan antar bangsa yang merupakan suatu keharusan
belaum berjalan sebagaiana mestinya/masih terjadi ketimpangan.
Dalam bab berikutnya membahas macam macam tren konsep desain arsitektur dan interior, disini mencoba
membeberkan dan memadukan konsep konsep untuk predeiksi tren kopnsep desain yang akan cocok untuk 5
tahun ke depan. Berikut ulasan tentang beberapa konsep desain ;
Bangunan bioklimatik adalah bangunan yang memanfaatkan lingkungan dan iklim untuk membangun suatu
bangunan. Ada beberapa faktor dalam merancang bangunan bioclimatik. Beberapa pernyataan sbb :
@ Key yeang
@Jones,Lioyd
@George Lippsmeier - sinar matahari yang mengarah pada empat sisi bangunan tidak sama
@ Bryan Lawson
- ventilasi silang upaya untuk terlindungi terhadap matahari angin dan hujan pada
dinding luar
Sumber:
Agus, studi pustaka arsitektur bioklimatik, skripsi A. 2008
Arsitektur Tradisional
Arsitektur tradisional dikenal sangat responsif terhadap alam. Karya arsitektur pada masa lalu maupun pada
masa kini banyak terinspirasi oleh arsitektur tradisional. Perhatikan ilustrasi berikut.
rasional pola a-b-c-b-a, serta back lighting). Ekspresi tampak muka tersebut juga menghadirkan
metafora seperti susunan gunungan (atau orang berbaris?). Rancangan respons atas iklim
dilakukan secara tradisional dengan melindungi bukaan (pintu dan jendela) dengan teritis lebar
(dari elemen atap maupun beton) serta permainan bidang (bukaan pada bidang masuk).
Tata udara (memperhatikan bukaan besar ditutup kaca) tampaknya mengunakan AC karena
pertimbangan fungsi bagi kenyamanan penghuni hotel.
Melalui tinjauan karya diatas, dapat disusun klasifikasi pola rancangan khususnya respons
terhadap iklim sbb:
a) Pola rancangan beradaptasi penuh terhadap iklim
Kaidah arsitektur tropis (tradisional) secara cermat diikuti, secara bersamaan digunakan pula
rancangan arsitektur modern hingga detail elemen bangunan.
b) Pola rancangan beradaptasi terhadap iklim, dilengkapi alat kenyamanan suhu
Kaidah arsitektur tropis diikuti, namun dengan pertimbangan tertentu digunakan alat
kenyamanan suhu.
c) Pola rancangan menggunakan sebagian kaidah adaptasi terhadap iklim, dilengkapi alat
kenyamanan suhu
Kaidah arsitektur tropis pada beberapa elemen rancangan diterapkan, pada bagian lain
d) Pola rancangan mengunakan bentuk tradisional tanpa memperhatikan kaidah iklim Pola
rancangan tidak menggunakan kaidah adaptasi terhadap iklim
Tinjauan Karya Arsitektur Lainnya
Tinjauan karya arsitektur dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang konsep dasar perancangan karya
arsitektur khususnya respons atas iklim tropis. Karya arsitektur modern dengan memperhatikan gagasan
respon atas iklim dapat diperhatikan pada ilustrasi berikut.
Arsitektur Hemat Energi merupakan salah satu tipologi arsitektur yang berorientasi pada konservasi
lingkungan global alami. Makalah ini membahas eksistensi arsitektur hemat energi ini dalam konteks wawasan
arsitektur hijau (green architecture).
operasional bangunan dan keterkaitannya denganmenimbulkan dampak krisis energi pada negara
teknologi dapat dilihat pada skema berikut ini: negara maju yang energy dependent. Seluruh
potensi riset dan pengembangan dikerahkan untuk
mengatasi krisis tersebut yang tentunya juga
termasuk sektor bangunan gedung maupun
perumahan yang tentunya akan menentukan
perancangan
arsitektur.
Rekonseptualisi
perancangan arsitektur perlu dilakukan dengan
pertimbangan pertimbangan efisiensi energi,
mengingat 36-45% kebutuhan energi nasional
terserap dalam sektor bangunan. Krisis energi ini
ternyata memacu perkembangan arsitektur baru
TIPE TIPE SISTIM OPERASIONAL
dengan disain sadar energi (energy conscious
design) yang berdasarkan paradigmanya dapat di
klasifikasikan sebagai berikut :
Arsitektur Bioklimatik
(Bioclimatic Architecture/Low
Energy
Architecture)
Arsitektur
yang
berlandaskan
pada
pendekatan disain pasif dan minimum energi
dengan memanfaatkan energi alam iklim setempat
untuk menciptakan kondisi kenyamanan bagi
TARGET KONSUMSI ENERGI TIPE TIPE SISTIM
penghuninya.
OPERASIONAL
Dicapai
dengan organisasi morfologi
Dikutip dari: Yeang, Ken, The Green Skyscra
bangunan dengan metode pasif antara lain
per, p. 198, 201.
konfigurasi bentuk massa bangunan dan
ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SEBAGAI
perencanaan tapak, orientasi bangunan, disain
MANIFESTO DISAIN SADAR ENERGI
fasade, peralatan pembayangan, instrumen
Pengaruh konteks energi dalam arsitektur penerangan alam, warna selubung bangunan,
sebenarnya sudah dipahami oleh para arsitek pada lansekap horisontal dan vertikal, ventilasi alamiah.
Tercatat para arsitek pelopor disain
awal abad keduapuluh melalui kontribusi karya
bioklimatik
antara lain Ken Yeang, Norman
karyanya dalam gerakan arsitektur modern,
dimana sebagai para perancang Bauhaus mereka Foster, Renzo Piano, Thomas Herzog, Donald
berpendapat bahwa karya disain arsitektur Watson, Jeffry Cook.
merupakan hasil akhir dari analisa rasional yang
diwujudkan melalui expresi formal dari proses dan Arsitektur Hemat Energi
material konstruksi baru. Terbilang Walter
(Energy-Efficient Architecture)
Gropius dengan sun-tempered home, Keck
Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran
brothers dengan Crystal House, Buckminster meminimalkan penggunaan energi tanpa
Fuller dengan Dymaxion house yang berdasarkan membatasi atau merubah fungsi bangunan,
konsep efisiensi energi dan produksi industri, Le kenyamanan maupun produktivitas penghuninya
Corbusier dengan proposal Mediterranean House, dengan memanfaatkan sains dan teknologi
dan kontribusi akademik dari Olgyay bersaudara mutakhir secara aktif..
dalam publikasi ilmiahnya Design with Climate
Meng-optimasikan sistim tata udara-tata
memberikan justifikasi keterlibatan para arsitek cahaya, integrasi antara sistim tata udara
dalam isu efisienArsitektur Bioklimatiksi energi, buatanalamiah, sistim tata cahaya buatan-alamiah
meskipun gaungnya teredam oleh euforia revolusi serta sinergi antara metode pasif dan aktif dengan
industri dan international movement dari arsitektur material dan instrumen hemat energi. Credo form
modern.
follows function bergeser menjadi form follows
Embargo minyak 1973 merupakan suatu energy yang berdasarkan pada prinsip konservasi
momen kebangkitan kesadaran energi dimana energi (non-renewable resources). Para pelopor
eskalasi harga minyak bumi yang membubung
( Solar Architecture )
45W/m
45W/m
dimana :
OTTV = Nilai Perpindahan Termal Menyeluruh seluruh dinding luar (W/m2 )
AR
= Luas atap yang tidak tembus cahaya
(m2)
A S = Luas atap yang tembus cahaya
(skylight) (m2)
AO
= Luas atap total (m2)
UR
= Transmitansi
Termal
atap tidak
tembus
cahaya
(W/m2.0K)
US
= Transmitansi
termal atap
tembus
cahaya
2 0
(skylight)(W/m . K)
RTTV = Nilai Perpindahan Termal Menyeluruh seluruh atap ( W/m2 )
Sumber : Standar Nasional
036389-2000
Indonesia
SNI
HEMAT
ENERGI
exterior
postmodernisme
bisa
saja
merupakan suatu selubung bangunan yang
sensitif terhadap lingkungan iklimnya.
Respons kontekstual bisa saja menampilkan
estetika baru yang melibatkan material baru
yang compatible dengan iklimnya. Hal
ini meminta para perancang mempunyai
pengertian lebih dalam tentang bagaimana
bangunan menggunakan energi untuk
kebutuhan penghawaan dan penerangannya
dan strategi pasif dengan pengolahan
selubung bangunan untuk tujuan tersebut.
Diperlukan beberapa langkah untuk
meng implementasikan agenda konservasi
energi dalam arsitektur. Dari segi teknis,
yang paling mudah, adalah dengan
menggunakan kriteria dan patokan teknis
untuk mereduksi pemborosan energi. Dalam
tahap ini hanyalah persoalan aplikasi. Tahap
berikutnya dari sisi institusional, memfasilitasi pola pola fundamental penggunaan
energi dalam lingkungan buatan dengan
peningkatan kwalitas disain bangunan,
sistim transportasi dan produksi produksi
konsumen dalam spektrum yang lebih luas,
misalnya melalui perencanaan kawasan dan
perkotaan
dengan
tujuan
untuk
meminimalkan penggunaan energi secara
makro. Dan tahap yang paling sulit adalah
memupuk etika konservasi dalam diri
masing masing untuk menggunakan energi
secara bijaksana dan memegang komitmen
untuk
melakukannya.
Perancangan
arsitektur hemat energi secara pragmatis
dapat diterapkan apabila para perancang
memahami perilaku iklim dimana bangunan
tersebut
didirikan
dan
menerapkan
pengetahuan
tentang
penghawaanpenerangan alami atau buatan
secara tepat pada tempat yang tepat pula.
Dengan demikian arsitektur hemat energi
merupakan wadah yang dapat berperan
lebih banyak untuk meningkatkan kwalitas
energi, kwalitas lingkungan dan kwalitas
hidup manusia melalui kwalitas disain sadar
energi (energy conscious design), seperti
Peters Hayes (The Circle of Innovation,
1997) mereferensikan pentingnya suatu
nilai disain dalam strategi kompetitif bisnis
sebagai berikut ini :
Fifteen years ago, companies
competed on price. Today it is quality.
Tomorrow it is design.
KONKLUSI
-SHIBUMISalah satu foto paling terkenal dari mendiang
Steve Jobs-foto dia duduk di tengah ruang tamu
rumahnya Los Altos, sekitar tahun 1982 ada
banyak di dalam ruangan, menyimpan sistem
audio dan lampu Tiffany. Jobs menyeruput teh,
duduk yoga bergaya di atas tikar, dengan tetapi
beberapa buku di sekelilingnya. Gambar berbicara
banyak tentang kurang-adalah-lebih motif di balik
setiap produk Apple yang dirancang di bawah
komandonya.
Seperti Warren Berger wrote on Co.Design, cinta
Jobs untuk elegan sederhana, desain intuitif secara
luas dikaitkan dengan penghargaannya filsafat
Zen (Jobs adalah seorang praktisi Buddhis).
Tetapi sementara banyak orang mungkin akrab
dengan Zen sebagai konsep yang luas, jauh lebih
sedikit memiliki pengetahuan tentang prinsipprinsip estetika utama yang secara kolektif terdiri
dari "Zen desain."
Untuk memahami prinsip-prinsip Zen, titik awal
yang baik adalah Shibumi. Ini adalah konsep yang
menyeluruh, ideal. Tidak memiliki definisi yang
tepat dalam bahasa Jepang, namun maknanya
disediakan untuk benda-benda dan pengalaman
yang menunjukkan dalam paradoks dan sekaligus
yang terbaik dari segala sesuatu dan apa-apa:
Elegant kesederhanaan. Efektivitas usaha.
Keunggulan bersahaja. Ketidaksempurnaan yang
indah.
Shibumi pertama kali diperkenalkan ke Barat oleh
House Beautiful pada tahun 1960 Hampir 40
tahun kemudian, arsitek Sarah Susanka
diperkenalkan kembali Shibumi dalam buku 1998
nya The Not So Big House: "Kualitas Shibumi
berkembang dari proses kompleksitas, meskipun
semua ini kompleksitas menunjukkan dalam hasil.
Sering tampaknya muncul ketika arsitek berusaha
untuk memenuhi tantangan desain tertentu. Ketika
sesuatu telah dirancang dengan sangat baik, ia
memiliki bersahaja, keindahan mudah, dan benarbenar bekerja. Itu Shibumi. "
Tujuannya bukan untuk memasukkan semua
tujuh prinsip Zen ke dalam desain yang diberikan.
Tujuan Anda, bukan, harus memilih orang-orang
yang terbaik sejajar dengan hasil yang Anda
inginkan untuk memandu proses dan desain
akhir.
1 penghematan
4. kehalusan
2 SIMPLICITY
3 kealamian
5. ketidaksempurnaan, asimetri
Tujuan dari fukinsei adalah untuk menyampaikan
simetri alam melalui jelas asimetris dan tidak
lengkap rendering. Efeknya adalah bahwa
penonton memasok simetri hilang dan
berpartisipasi dalam tindakan kreatif.
Ada penumpukan besar untuk episode terakhir
The Sopranos, HBO seri populer tentang
sekelompok penjahat yang terorganisir secara
longgar di bagian utara New Jersey, yang
dipimpin oleh salah satu Tony Soprano.
Pertanyaan besar adalah apakah Tony akan
memukul atau tidak.
Dalam penuh ketegangan detik-detik terakhir,
layar semua orang menjadi hitam, dan kredit
bergulir. Itu adalah akhir yang tidak berakhir.
Media pergi liar, menuduh acara penulis,
produser, dan sutradara David Chase dari copping
keluar, sampai ia mengumumkan hari berikutnya
bahwa segala sesuatu yang orang yang diperlukan
untuk menentukan nasib Tony Soprano adalah
dalam episode.
Orang-orang kembali dan menyaksikan
pertunjukan, lagi dan lagi. Pemirsa pergi dari awal
12000000-36000000 dalam tiga hari. Tiga ujung
yang berbeda muncul di Internet. Dengan
meninggalkan cerita lengkap dan menyangkal
pendengarnya konvensional cerita simetri, tetapi
embedding cukup petunjuk bagi seseorang untuk
menghubungkan titik-titik, Chase membuat semua
orang pencipta dan tiga kali lipat dampaknya.
Pelajaran zen: Meninggalkan ruang bagi orang
lain untuk CoCreate dengan Anda; menyediakan
platform untuk inovasi terbuka.
Dua prinsip Zen terakhir berurusan dengan konsep
Ada dua macam istirahat "istirahat.": Mereka yang
Anda buat, dan orang-orang yang Anda ambil.
7 keheningan, ketenangan
DAFTAR PUSTAKA
***
RUMUSAN
Mungkin pada akhirnya atau 5 tahun kedepan
masyarakat akan mengagumi desain green design/
ecodesign/ green building dan mengambil nilai
nilani Shibumi pada aspek bangunan dan
interiornya yaitu menyatukan nature atau tanaman
pada ekosistem atau tempat tinggal mereka
sekitarnya, dan juga memiliki sirkulasi udara dan
cahaya yang memaksimalkan daya natural. Pada
hakikatnya manusia tidak dapat hidup dengan
melepaskan nature ( alam ). Pada era tersebut
pikiran manusia lebih menyadari betapa penting
nya flora untuk kehidupan berlangsung. Dsini
terdapat beberapa gambar yang nantinya dapat
membeberkan imaji kita tentang konsep
kedepannya;