IV
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk
hidup termasuk di dalamnya manusia serta mkahluk hidup lainya (Undang-undang No. 23
Tahun 1997). Kondisi lingkungan dapat berz
ubah oleh campur tangan manusia dan faktor alam sehingga diperlukan keseimbangan
lingkungan. Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin
penting untuk di selesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan,dan kehidupan kita.
Siapapun dapat berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkuna ini,
termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, dari kita sendiri, samapai ke
lingkungan yang lebih luas. Di zaman sekarang yang sudah super maju, kemajuan teknologi
dan lain sebagaimnya bukanya hanya mampu meningkatkan kesejahteraan manusia ternyata
juga mampu menimbulkan pencemaran lingkungan yang pada akhirnya juga dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan tersebut. Jadi sekarang sangan dibutuhkan berbagai
upaya yang tepat untuk menanggulangi pencemaran liungkungan tersebut agar tercipta lagi
keseimbangan lingkungan.1
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya
adalah pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara karena asap kendaraan dan
perusahaan, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya. Dan yang
paling tepat adalah bagaimana cara penanggulangan pencemaran lingkungan. Untuk
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas
manusia maka di perlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungann dengan
menetapkan baku mutu lingkungan. baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang di
perkenankan bagi zat bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan
gangguan terhadap makhluk hidup,tumbuhan atau benda lainya.2
Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup di Indonesia
dan bahkan dunia saat ini. Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya yang
besar untuk bertahan hidup. Jika populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka
keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai. Namun
kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan
kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi
akan terlampaui dan berdampak pada kualitas hidup manusia yang rendah.
Pada tahun 1960 hingga 1999, populasi bumi berlipat ganda dari 3 milyar menjadi 6 milyar
orang. Pada tahun 2000 populasi sudah menjadi 6.1 milyar. PBB memprediksi bahwa
populasi dunia pada tahun 2050 akan mencapai antara 7.9 milyar sampai 10.9 milyar,
tergantung ada apa yang kita lakukan sekarang. Dapatkah dibayangkan berapa banyak bahan
1
Booner, N. E. 1995. Memahami Lingkungan Athmosfer Kita. Bandung : ITB.
2
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta : UI Press
4
pangan, lahan untuk pertanian, lahan untuk perumahan, dan barang konsumsi lainnya
yangdibutuhkan oleh penduduk yang begitubanyak.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pentinya lingkungn terhadap kehidupan manusia ?
2. Apakah akibat dari pencemaran lingkungan ?
3. Bagaimanakah cara menjaga lingkungan ?
4. Apa sebab terjadinya perbahan alam dan lingkungan ?
3. TUJUAN
1. Mengetahui tetntang bagaimana pentingnya lingkingan.
2. Mempelajari tentang sebab akibat terjadinya pencemaran lingkungan.
3. Memberikan pemahaman tentang cara dalam menjaga lingkunga.
4. Menanggulangi / Menggurangi kegiatan yang dapat merusak kesehatan alam.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Selain masalah lingkungan di atas, ada pula masalah lingkungan yang dibedakan
dalam ruang lingkupnya, yaitu masalah lingkungan secara global, regional, dan
nasional.
Pada saat ini banyak bencana yang melanda di sekitar kita. Entah itu bencana yang
menimbulkan kerusakan kecil maupun yang besar. Terutama bencana-bencana tersebut
disebabkan oleh masalah yang sering dibahas yaitu pencemaran. Akibatnya timbul
masalah-masalah yang bersifat global, antara lain: pemanasan global, hujan asam (acid
rain), dan menipisnya lapisan ozon.
oPemanasan Global
Atmosfer bumi tidak pernah bebas dari perubahan. Komposisi, suhu, dan kemampuan
membersihkan diri selalu bervariasai sejak planet bumi ini terbentuk. Dengan semakin
meningkatnya kepadatan penduduk yang disertai dengan kegiatan-kegiatan manusia
yang semakin padat, maka para ahli atmosfer di dunia memprediksikan bahwa semakin
lama suhu di bumi akan semakin naik yang disebut dengan pemanasan global.
Pemanasan global terjadi sangat cepat karena efek dari Efek Rumah Kaca.
2.3 DINAMIKAPOPULASI
Dinamika populasi adalah penduduk selalu mengalami perubahan jumlah dari waktu ke
waktu. Jumlah penduduk di suatu wilayah bersifat dinamis, maksudnya senantiasa
berubah ,adakalanya menurun dan adakalanya menaik. Di Indonesia, jumlah
penduduknya terus meningkat . Hal ini didukung data statistik kependudukan Indonesia
yang terus meningkat dari tahun 1971 sampai dengan 2012.
7
jumlah penduduk awal (misal P0) dengan jumlah penduduk dikemudian hari (misal
Pt ). Tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus secara
geometrik yaitu dengan menggunakan dasar bunga-berbunga (bunga majemuk).
8
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran
(Fertilitas).
Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap
1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu:
9
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini
adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Telah dibahas pada bab terdahulu bahwa alam raya ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa ini demikian kompleks dan beranekaragamnya. Matahari, bulan, bumi dan
planet-planet lainnya bergerak harmonis dan teratur mengikuti hokum alam.
Pengaruhnya bagi kehidupan makhluk hidup terus dibahas dan dipelajari, baik pada
masa lampau maupun pada saat ini.
Lingkungan hidup merupakan sebagian kecil Bari alam raya ciptaan
-Nya. Makhluk hidup, terutama manusia, kelangsungan hidupnya sangat
tergantung pada semua yang berada di sekitar dirinya. Untuk memahami lebih
mendalam mengenai hubungan makhluk hidup dan lingkungannya, maka kita
perlu mempelajari ilmu ekologi.
10
tangga bumi, termasuk flora, fauna, mikroorganisme serta manusia yang hidup
bersama dan saling berinteraksi satu dengan lainnya.
Mannusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya tumbuhan dan binatang di
sekitarnya. Selain itu manusia memerlukan ruang, waktu, cahaya, air, udara, tanah
serta kondisi iklim tertentu yang dipengaruhi suhu, kelembaban, curah hujan untuk
dapat hidup secara wajar. Kumpulan organisme hidup dan benda mati tersebut
yang berada bersama-sama pada suatu tempat akan saling mempengaruhi satu
dengan lainnya, membentuk suatu kesatuan sistem yang disebut sebagai sistem
ekologi (ecological system) atau ekosistem. istilah ekosistem ini pertama kali
dikemukakan oleh Tinsley (1935). la menyebutkan bahwa ekosistem merupakan
sistem hubungan timbal balik antara komponen biotik (komunitas dan populasi)
dengan komponen abiotiknya. Oleh karena itu ekosistem seringkali disebut
sebagai satuan fungsional dasar di dalam ekologi.
Di dalam Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal I disebutkan bahwa ekosistem adalah
tatanan kesatuan antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi. Dijelaskan pula bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Ruang merupakan tempat bagi
komponen lingkungan hidup melakukan suatu proses. Daya merupakan sesuatu
yang memberikan kemampuan dalam melakukan kerja. Keadaan merupakan suatu
kondisi atau situasi. Kondisi ini ada yang dapat mendukung berlangsungnya interaksi
di antara komponen penyusun ekosistem adapula yang menghambat berlangsungnya
interaksi secara harmonis.
Emil Salim (1990 dalam Darsono, 1992) mengartikan lingkungan hidup
sebaga segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang
kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup, termasuk kehidupan manusia.
Pengertian ruang lingkungan menurut pengertian ini sangat luas, oleh karena itu
pembahasan mengenai ruang lingkungan dapat dibatasi oleh faktor-faktor yang dapat
dijangkau oleh manusia seperti faktor alam, faktor politik, faktor ekonomi dan faktor
social.
11
2.6.3 Komponen Ekosistem
Secara umum ekosistem terdiri dari komponen-komponen penyusunan yang
bersifat hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik) yang saling berhungan satu sama lain. Ini
berarti dalam struktur maupun dalam fungsi komponen-komponen tersebut merupakan
suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabilah salah satu komponen terganggu maka
komponen yang lain cepat atau lambat akan terpengaruh pula.
Komponen abiotik meliputi semua faktor yang bersifat tidak hidup seperti
cahaya, tanah, air dan udara. Komponen air meliputi suhu air, gerakan air. Konsebtrasi
garam dalam air (salinitas), dan keasaman air (pH) sedangkan komponen udara
meliputi suhu udara, kelembaban dan angin sebagai udara yang bergerak. Komponen
tanah meliputi tekstur tanah (komposisi partikel tanah seperti liat, pasir dan debu),
kandungan unsur hara (oksigen, kalsium, garam-garam nitrogen, bahan organik dan
anorganik di dalam tanah) dan nilai keasaman tanah (pH). Faktor-faktor tersebut dapat
terjadi tempat mengalirnya energi dan menjadi faktor penentu bagi berlangsungnya
proses-proses biologis di dalam tubuh makhluk hidup.
Habitat adalah tempat hidup yang khas dari suatu organisme atau "alamat”
organisme. Dalam biosfer terdapat 4 macam habitat utama yaitu daratan, perairan air
samudera dan estuaria. Semua organisme mempunyai tempat hidup. Habitat air tawar
adalah danau dan sungai, padi di tanah dataran rendah, teratai hidup dipermukaan
perairan. Istilah habitat dapat disebut biotop untuk menunjukkan tempat tumbuh
sekelompok organisme dari berbagai jenis yang membentuk suatu komunitas. contohnya
adalah biotop hutan mangrove, biotop padang rumput dan sebagainya.
B. Relung
Semua organisme mempunyai fungsi tertentu di dalam habitatnya. Fungsi ini
dinamakan relung (niche). Charles Elton (1972 dalam Odum, 1971) adalah seorang
12
ilmuwan Inggris yang pertama kali memperkenalkan istilah niche sebagai status
fungsionalsuatu organisme di dalam lingkungan tertentu.
Pendapat lain menyebutkan bahwa relung ekologis merupakan kedudukan
(status fungsional) populasi suatu spesies di dalam habitat, komunitas dan ekosistemnya
sebagai hasil dari pengaturan fisiologis, adaptasi-adaptasi struktural dan pola perilaku
spesies tersebut. Spesies-spesies yang nichenya sama, komunitasnya serupa tetapi
memiliki daerah geografis yang berbeda disebut spesies yang berekivalen ekologis.
Masalah lingkungan bagi para ahli biologi sudah sejak lama menjadi perhatian. Hal ini
tidaklah mengejutkan karena ekologi yang kajiannya tentang interaksi antara organisme
dengan lingkungan merupakan salah satu cabang biologi yang penting. Masalah
lingkungan yang sekarang dihadapi oleh seluruh bangsa adalah masalah yang berkaitan
dengan kepentingan hidup manusia yang pada hakekatnya adalah masalah ekologi dan
lebih khusus lagi masalah ekologi manusia. Suatu masalah dapat diartikan sebagai
sesuatu yang menghalangi atau merintangi keinginan dan harapan manusia. Masalah
dipersepsikan sebagai kesenjangan diantara realita dan harapan harapan kita yang
semestinya. Dengan demikian masalah lingkungan adalah kondisi-kondisi lingkungan
biofisik yang merintangi kepuasan dan kebutuhan manusia untuk kesehatan dan
kebahagiaan (Swan & Stapp, 1974). Prinsip-prinsip biologi tentang lingkungan
berkelanjutan (sustainability) memberikan suatu kerangka kerja untuk perubahan
ekonomi, politik dan perubahan personal (Chiras, 1993). Bila prinsip berkelanjutan
diterapkan terhadap kegiatan manusia, maka pemecahan masalah lingkungan tidak
hanya ditujukan pada akar penyebabnya krisis tetapi juga membantu menciptakan
pemecahan yang sistemik yang dapat menanggulangi berbagai masalah lingkungan.
Pemecahan pada tingkat akar permasalahan merupakan penerapan prinsip berkelanjutan
yang ditujukan terhadap beberapa masalah lingkungan secara simultan. Di samping itu
juga bahwa pemecahan pada tingkat akar permasalahan dapat mengurangi tenaga dan
uang dibanding dengan pemecahan secara tradisional. Peran aktif di dalam transformasi
prinsip berkelanjutan, melalui berbagai cara, diantaranya: mempengaruhi perilaku
orang lain di sekeliling kita, mendorong perubahan kebijakan publik melalui surat,
lobby, kerjasama dan usaha lainnya, menjadi warga negara yang lebih baik dengan
berpikir dan bertindak berdasarkan prinsip lingkungan berkelanjutan.
13
BAB III
PENUTUP
14
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/
329010242_Prinsip_Biologi_dalam_Lingkungan_Berkelanjutan
https://www.slideshare.net/fdalhz/pembangunan-berwawasan-lingkungan-tugas-
pengetahuan-lingkungan
https://www.scribd.com/document/256965343/Kelompok-1-Dinamika-Populasi-Dan-
Kepadatan-Penduduk
https://www.academia.edu/34880798/
EKOLOGI_SEBAGAI_DASAR_ILMU_LINGKUNGAN
https://www.researchgate.net/publication/
329010242_Prinsip_Biologi_dalam_Lingkungan_Berkelanjutan
15
LAMPIRAN FOTO
16