Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aulia Putri Khusnul

Nim : 18016142
Matkul : Menulis Kreatif
Tugas Menulis Kolom

Manusia Merusak Alam


Populasi manusia secara geometris berkembang pesat, sementara daratan panen mengalami
erosi, hutan merosot, spesies sedang menghadapi pemunahan, suplai air bersih berkurang,
perikanan menurun dan polusi mengancam kesehatan manusia. Secara keseluruhan, masyarakat
sedang mengejar pertumbuhan ekonomi dengan mengabaikan kualitas sumberdaya alam yang
semakin menurun sementara pertumbuhan yang dilakukan manusia justru tergantung kepadanya.
Manusia sebagai mahluk hidup selalu berupaya untuk memenuhi hasrat hidupnya. Agar
dapat memenuhi kebutuhan ekonominya, manusia akan melakukan segala bentuk cara dalam
mengola alam. Maka seringkali manusia melakukan cara-cara yang merusak alam, mengancam
kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan, sehingga merusak tatanan ekosistem yang ada. Dan
semua permasalahan itu lahir dari kebijakan pembangunan yang tidak tepat.
Memang tak bisa disangkal bahwa setiap negara sekarang berlomba untuk menjadi negara
maju, sejahtera dan super power. Untuk mencapai tujuan tersebut harus ada upaya untuk
membangun eknomi, sosial, politik dan masyarakatnya. Dan upaya yang
menjadi orientasi kebijakan di setiap negara ialah pada pertumbuhan ekonomi baik dalam
produksi, konsumsi, distribusi dan pembangunan infrastruktur. Jadi jarang sekali melihat negara
peduli terhadap permasalahan lingkungan.
Perlu di cermati bahwa pembangunan infrastruktur membawa implikasi kerusakan
lingkungan. Untuk mendirikan jalan tol, hotel, bandara, pabrik industri, pelabuhan, pembukaan
lahan pertanian, perkebunan, diperlukan lahan yang baru dan tidak sempit. Maka pembabatan
hutan, penebangan pohon menjadi sasaran yang di pilih. Padahal udara yang kita hirup sehari-hari
itu merupakan hasil dari filtrasi yang dilakukan oleh hutan. Banyaknya jumlah pohon berpengaruh
besar kepada sirkulasi udara dan lapisan ozon bumi.
Sementara itu teknologi dan kegiatan ekonomi juga menjadi penyebab perilaku yang
merusak lingkungan hidup secara langsung. Asumsi sederhana bahwa manusia menurut sejarah,
telah terlibat dalam perilaku yang merusak lingkungan hidup dan berada dalam posisi yang
bertentangan dengan kepentingan lingkungan bagi kemampuannya bertahan hidup dalam jangka
panjang. Karena kecenderungan inilah, banyak peluang telah hilang.
Perilaku yang merusak lingkungan hidup ini mencakup perilaku-perilaku yang
memfokuskan kebutuhan yang dengan segera harus dipenuhi dan tidak memperhitungkan masa
depan dan secara bersamaan mengabaikan nilai dari modal lingkungan hidup dan dampak
negatifnya. Latar belakang mengapa manusia melakukan perusakan lingkungan hidup adalah
sangat luas. Weick berpendapat, latar belakang yang luas tersebut dapat mendorong orang untuk
menghindari pemberian perhatian pada isu lingkungan hidup. Karena luasnya, maka sulit bisa
memilah-milah penyebab motivasi orang untuk merusak lingkungan hidup. Penulis melihat tiga
lensa yang menyediakan sudut yang bermanfaat dan memungkinkan perhatian sedemikian rupa,
sehingga lebih banyak sarjana dapat menemukan lebih banyak cara untuk membuat analisis.
Rusaknya keragaman hayati dan hewani di alam berdampak besar bagi kehidupan manusia.
Alam menjadi ladang produksi sandang dan pangan atau alam adalah rumah manusia itu sendiri.
Bahkan bagi sebagahagian masyarakat menganggap bahwa alam adalah sumber kehidupan materi
dan ilahi. Itulah karena begitu besarnya pengaruh dan eratnya keterikatan alam dengan manusia.
Lindungi alamnya untuk Indonesia di masa depan. Perilaku yang merusak lingkungan hidup ke
dalam tiga kategori: (1) pertumbuhan populasi manusia; (2) konsumsi yang berlebihan akan
sumberdaya alam: hutan, perikanan, sungai, dan seterusnya, dan; (3) polusi udara, air, dan daratan.
Selain perusakan lingkungan hidup diakibatkan oleh pertumbuan populasi penduduk dan
konsumsi yang berlebihan atas sumberdaya alam. Masyarakat industri juga memberikan dampak
perusakan lingkungan hidup lebih lanjut, yakni terhadap ekosistem melalui emisi dari hasil
sampingan limbah dari materi yang digunakan serta dimanipulasi. Sebagian besar dari hasil polusi
dunia adalah dari pemborosan sistem produksi, menghasilkan perusakan sumber-sumber daya
alam yang berpengaruh pada merosotnya jaminan kesehatan manusia dan binatang, serta mahluk
hidup non hewani lainnya, yang sebetulnya adalah populasi yang sedang dilayani.

Di desa di dalam banyak negara berkembang, sebagai contoh, sedikitnya 170 juta orang
kekurangan akses untuk membersihkan air untuk minuman, masakan, dan cucian. Penduduk di
kota-kota seperti Bangkok, Beijing, Mexico City, dan Sao Paulo dipaksa untuk tinggal dan hidup
di udara yang tidak cocok untuk bernafas. Secara ringkas, kita mencari cara untuk menjelaskan
kecenderungan perilaku yang merusak lingkungan hidup melalui kondisi kelebihan populasi
penduduk, konsumsi yang berlebih atas sumberdaya alam dan pengotoran lingkungan hidup.

Contoh kerusakan lingkungan akibat ulah manusia. Mereka tidak memperhatikan faktor
lingkungan dan hanya terus merusak tanpa tindakan pelestarian atau perawatan. Kebakaran hutan,
penyebab kebakaran hutan bisa terjadi karena faktor musim kemarau, keteledoran manusia
(membuang puntung rokok yang belum sepenuhnya mati), pembukaan lahan, serta alasan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai